“Menjadi program pendidikan Ners yang berkualitas dan unggul dalam keperawatan kritis pada tahun
2018.”
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan dengan kurikulum berbasis kompetensi dan metode
pembelajaran Student Centered Learning (SCL) yang unggul dalam keperawatan kritis;
2. Mengembangkan penelitian di bidang keperawatan khususnya keperawatan kritis yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang relevan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK);
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam berbagai model pelayanan kesehatan
khususnya dalam bidang keperawatan kritis.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya buku
panduan praktik profesi keperawatan medikal bedah ini selesai disusunan. Buku panduan keperawatan
medikal bedah mengacu pada KepMendiknas no. 232/U/2000 dan no. 045/U/2002 serta Kurikulum
Pendidikan Ners yang dikeluarkan oleh AIPNI bersama PPNI, diharapkan peserta didik akan menjadi
ners yang berkualitas, kompeten, siap bekerja dan mampu memperlihatkan kinerja yang dapat diakui oleh
pihak pengguna jasa tenaga keperawatan.
Pembelajaran pada pendidikan ners dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi menggunakan berbagai
metoda pembelajaran dan evaluasi yang berfokus pada mahasiswal Student Centereed Learning (SCL).
Salah satu persyaratan pelaksanaan praktik Profesi Ners S1 Keperawatan adalah tersedianya buku
pedoman / panduan praktik di setiap stasi pelaksanaan praktik.
Buku panduan praktik profesi keperawatan medikal bedah menginformasikan arah kerja kepada
mahasiswa dan dosen pembimbing dalam melaksanakan praktik profesi keperawatan medikal bedah.
Proses pelaksanaan praktik profesi keperawatan medikal bedah terdiri dari kompetensi materi yang harus
dikuasai mahasiswa. Sebelum melaksanakan praktik, selama kegiatan praktik profesi mahasiswa dan
buku sumber yang digunakan untuk melaksanakan praktik keperawatan medikal bedah. Setiap tahapan
kegiatan praktik ini akan dievaluasi sesuai dengan format-format penilaian yang telah dibuat.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada tim kelompok keilmuan keperawatan medikal bedah
yang telah bekerjasama dalam penyusunan buku panduan ini. Harapan kami, buku panduan keperawatan
medikal bedah ini dapat digunakan sebaik-baiknya oleh mahasiswa yang terkait dengan kegiatan proses
pembalajaran tahap profesi.
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan profesi keperawatan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik untuk mampu
melaksanakan fungsi dan peran sebagai ners. Program pendidikan profesional bertujuan untuk
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional dalam
menerapkan mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi dan atau kesenian serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional
Program Studi Profesi Ners Stikes Rajawali Bandung merupakan program pendidikan keperawatan
yang menyelenggarakan pendidikan keprofesian pada salah satu tahapan pendidikannya. Program
pendidikan profesi ners merupakan lanjutan tahap akademik pada pendidikan sarjana keperawatan.
Artinya, tahap ini dilaksanakan setelah menyelesaikan program sarjana keperawatan
Mahasiswa pada tahap pendidikan ini diberi pengalaman belajar yang dapat mengembangkan
keterampilan teknikal dan pemecahan masalah, keterampilan intelektual, dan keterampilan
interpersonalnya. Lulusannya adalah perawat profesional (Ners) yang mampu memberikan pelayanan
keperawatan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, serta menggunakan metodologi
keperawatan berlandaskan etika keperawatan. Proses pembelajaran menunjukan adanya kontinuitas antara
teori dan praktik yang didapatkan melalui pengalaman belajar di lahan praktik yang mendukung
pertumbuhan dan pembinaan kemampuan profesional.
Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi yang memiliki landasan akademik yang kokoh,
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir dalam keilmuan/keprofesian.
Disamping itu memiliki landasan keprofesian yang mantap mengikuti perkembangan pengelolan dan
intervensi keprofesian mutakhir dalam keperawatan. Adapun esensi keperawatan sebagai profesi adalah
memberi pelayanan/ asuhan keperawatan profesional (professional nursing care) kepada masyarakat
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan (science and art of nursing), berpedoman pada standart
profesional keperawatan dengan tuntutnan etika profesi keperawatan (code of etics)
Praktik klinik merupakan kesempatan mahasiswa untuk menerapkan teori yang dipelajari di kelas ke
dalam praktik profesional. Lebih jauh lagi, praktik keperawatan profesional keperawatan mencakup
banyak hal diantaranya pengambilan keputusan klinis yang mengintegrasikan teori, hukum, pengetahuan,
prinsip etik dan legal dengan keterampilan khusus. Perawat menerima klien sebagai makhluk hidup yang
utuh, unik dan mandiri dengan hak-haknya yang tidak dapat dipisahkan. Melalui tahap pendidikan profesi
diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan profesional.
Kegiatan di lahan praktik memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mampu menerapkan
asuhan keperawatan yang dipelajari pada tahap pendidikan sebelumnya dengan sikap dan keterampilan
profesional. Profesionalitas praktik keperawatan ditumbuhkan dan dibina melalui pemberian pengalaman
dalam pengambilan keputusan klinik, yang merupakan penerapan secara terintegrasi kemampuan
B. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan buku panduan praktik profesi keperawatan medikal bedah disusun agar mahasiswa dapat
memperoleh gambaran umum dan menjadikan panduan untuk pelaksanaan praktik keperawatan diklinik.
Buku ini berisi tentang gambaran umum praktik profesi keperawatan medikal bedah agar mahasiswa dan
pembimbing lebih terarah dalam melaksanakan praktik dan mengatasi masalah kesehatan pasien lebih
baik.
Susunan buku pandua ini terdiri dari :
1. BAB I yairu Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah dan sistematika penulisan
2. BAB II yaitu Proses keperawatan medikal bedah terdiri dari deskripsi mata ajar, tujuan,
metode pembelajaran, metode evaluasi, alokasi pelaksanaan , pembimbing praktik klinik,
3. BAB III yaitu Lingkup praktik profesi keperawatan medikal bedah terdiri dari keperawatan
medikal bedah (1) : yaitu keperawatan intra bedah, keperawatan anastesi, sistem
kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem percernaan, sistem endokrin, sistem persarafan.
Keperawatan Medikal Bedah (2) : yaitu sistem imunitas dan hematologi, sistem
muskuloskeletal, sistem integumen, sistemm persepsi sensori, sistem reproduksi, sistem
perkemihan,
4. BAB IV yaitu Proses pelaksanaan praktik profesi keperawatan medikal bedah terdiri dari
kompetensi, strategi pelaksanaan, evaluasi.
5. BAB V yaitu Penutup
B. TUJUAN
Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Medikal Bedah Mahasiswa mampu :
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemeberian asuhan keperawatan pada orang
dewasa.
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab
4. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etnik, agama atau faktor lain dari
setiap klien yang unik.
5. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik , agama atau faktor lain dari setiap
klien yang unik.
6. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dewasa
7. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai denganstandar yang berlaku
atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif.
8. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan
orang dewasa dengan gangguan
- Sistem Pernafasan
- Sistem Kardiovaskuler
- Sistem Hematologi
- Sistem Endokrin
- Sistem Imunologi
- Sistem Pencernaan
- Sistem Perkemihan
- Sistem Muskuloskeletal
- Sistem Integumen
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Pre dan post conference
2. Tutorial individual yang diberikan preseptor
3. Diskusi kasus
4. Case report dan operan dinas
5. Pendelegasian kewenanangan bertahap
6. Ronde keperawatan
7. Case presentation
8. Case evaluation
9. Problem solving for better health (PSBH)
10. Belajar berinovasi dalam mengelolan asuhan pasien
E. METODE EVALUASI
1. Log Book report
2. Direct Observasional of Prosedur Skill
3. Case test (SOCA – Student Oral Case Analysis)
4. Critical Insidence Report and Case Evaluation
5. OSCE (Objective Structure Critical Examination)
6. Problem Solving Skill
7. Kasus resume dan kasus lengkap
8. Portopolio
F. ALOKASI PELAKSANAAN
Waktu Pelaksanaan Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah berjumlah 6 SKS, sehingga waktu
yang harus dicapai oleh mahasiswa praktik adalah: 6 SKS x 17 minggu x 4 jam = 408 jam, setara
dengan 58 hari.
BAB III
BAB IV
PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Pelaksanaan praktik keperawatan medikal bedah merupakan aplikasi semua teori yang telah
didapatkan selama proses pembelajaran akademik. Materi yang terkait dengan praktik keperawatan
medikal bedah adalah sistem-sistem: kardiovaskuler, pernafasan, pencernaan, endokrin, persyarafan,
muskuloskletal, imunitas, reproduksi dan perkemihan. Bentuk praktik yang dilakukan adalah
melaksanakan proses asuhan keperawatan pasien dewasa secara sistematis, komprehensif dan holistik
A. KOMPETENSI
Setelah menyelesaikan praktik profesi mata kuliah keperawatan medikal bedah, mahasiswa
memiliki kompetensi sebagai berikut:
1. Melaksanakan praktik yang profesional berlandaskan etik dan legal keperawatan sesuai
dengan kode etik PPNI
a Berkomunikasi secara profesional
b Melindungi pasien dari kelalaian tindakan
c Memiliki komitmen terhadap tujuan praktik keperawatan medikal bedah ditunjukkan
dengan memberikan pelayanan yang prima
2. Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik
a Mengidentifikasi kebutuhan pra, intra dan post operasi,
C. BOBOT EVALUASI
1. Log book & Direct Observasional of Procedure Skill = 35 %
- Target kompetensi (ruang rawat +OK = 10%)
- Tindakan keperawatan (ruang rawat +OK = 15%)
- Evaluasi (ruang rawat +OK = 10%)
2. Performance klinik dan Critical Incidence Report = 15 %
3. Portofolio / Kontrak Belajar = 20 %
4. OSCE (Objective Structure Clinical Examination) = 30 %
- Kasus Utama / Kasus Lengkap
- Case test / Uji kasus (SOCA-Student Oral Case Analysis)
Total =100 %
Keterangan :
Penilaian dievaluasi menggunakan pedoman penilaian terstruktur.( format terlampir)
1. Black, Joyce M. R (2005). Medical Surgical Nursing. 7th ed. USA: Elsevier, Inc.
2. Guyton, A C. Hall. (2000). Textbook of medical physiology. 7th ed. USA: W. B. Saunders
Company.
4. Lewis, Sharon L (2005). Medical-Surgical Nursing. 7th ed. USA: Elsevier Health Sciences.
7. Polaski AL and Tatro S.E (1996). Luckman's Core Principles and Practice of Medical Surgical
Nursing, 1st Ed., W.B. Saunders Co., Philadelphia.
8. Bates B. (1997). Buku Saku Pemeriksaan Fisik Dan Riwayat Kesehatan. Alih bahasa Yasmin
Asih; editor Monica Ester, Ed.2, EGC, Jakarta.
9. Price, Sylvia A (1995). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit, Edisi 4, EGC.
Jakarta.
10. .Soeparrnan (1996). IImu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi 3, Balai penerbit FKUI. Jakarta.
11. Doenges, Marilyn E, dkk. (1993). Nursinq Care Plans: Guidelines for Planning and
Dokumenting Patient Care, edition 3. FA Davis Company. Philadelpia.
13. Henderson, MA (1995). Iimu Bedah Untuk Perawat, Yayasan Esentia Medica. Yogyakarta.
14. Hudak and Gallo (1996). Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik, Volume II, EGC. Jakarta.
Catatan : 1. Setiap pembimbing wajib mengisi daftar hadir dan berita Acara bimbingan koordinator PKK KMB
2. Waktu bimbingan disesuaikan dengan jam datang dan jam pulang
3. Setiap bimbingan wajib di ketahui kepala ruangan.
(.......................................................)
NILAI Evaluator
(______________________)
NILAI Evaluator
(______________________)
Evaluator
NILAI
(______________________)
NILAI Evaluator
(______________________)
Evaluator
NILAI
(______________________)
Evaluator
NILAI
(______________________)
Evaluator
NILAI
(______________________)
(Aldered Score)
N0 Area Pengkajian Pion Saat Setelah
nilai 1 jam 2Jam 3Jam
Penerimaa
n
1 Pernafasan :
Kemampuan untuk bernafas dengan 2
dalam dan batuk
Upaya bernafas terbatas (dyspnea atau 1
membebat)
Tidak ada upaya spontan 0
2 Sirkulasi : Tekanan Arteri Sistolik
>80% dari tingkat pra-anesthetik 2
50% – 80% dari tingkat pra-anesthetik 1
(.........................................................)
A. KONSEP PENYAKIT
B. KONSEP ANESTESI
1. General Anestesi (GA)
a. Batasan
b. Persiapan Alat
c. Persiapan Obat
d. Prosedur
e. Komplikasi
2. Anestesi Regional: (Epidural, Spinal)
a. Batasan
b. Persiapan Alat
c. Persiapan Obat
d. Prosedur
e. Komplikasi
DAFTAR PUSTAKA
A. KONSEP PENYAKIT
Panduan Praktik Ners Kmb 10
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Anatomi -Fisiologi
4. Pathofisiologi
5. Gejala Klinis
6. Pemeriksaan penunjang
7. Penatalaksanaan medik
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Pra bedah
1) Kebutuhan dasar
a) Manajemen sirkulasi
b) Manajemen pernapasan
c) Manajemen Cairan/nutrisi
d) Eliminasi
e) Keselamatan pasien
f) Integritas ego
g) Seksualita
h) Penyuluhan
2) Persiapan Alat : Setting instrumen operasi
b. Intra bedah
a) Manajemen Sirkulasi
b) Observasi Pernapasan
c) Manajemen Cairan
d) Keselamatan pasien
e) Penggunaan Alat : instrumen operasi
f) Menghitung gaas, jarum dan instrumen
c. Pos bedah
a) Manajemen nyeri/kenyamanan
b) Keselamatan pasien
c) Transfortasi
d) Aktivitas/istirahat
e) Penyuluhan
2) Membersihkan Alat : intrumen operasi
2. Diagnosa Keperawatan
3. Prioritas Keperawatan
4. Intervensi Rasional
a. Mandiri
b. Kolaborasi
Panduan Praktik Ners Kmb 11
c. Tujuan pemulangan/pemindahan
C. DAFTAR PUSTAKA
Nama Mahasiswa :
NIM :
Nama Pembimbing :
Topik :
Sub Topik :
Ruang :
Tujuan Umum Tujuan Khusus Sumber Strategi Pembelajaran Pencapaian Target Kriteria Penilaian Kriteria Waktu
Pembelajaran
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN TN/NY.....DENGAN GANGGUAN SISTEM…….AKIBAT……….
DI RUMAH SAKIT………
TAHUN……
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan data
a. Biodata
1) Identitas klien
Nama : ……………………………………………..
Usia : ……………………………………………..
Jenis kelamin : ……………………………………………..
Pendidikan : ……………………………………………..
Pekerjaan : ……………………………………………..
Agama : ……………………………………………..
Suku/bangsa : ……………………………………………..
Golongan darah : ……………………………………………..
Tanggal masuk rumah sakit : ……………………………………………..
Tanggal pengkajian : ……………………………………………..
No. Medrek : ……………………………………………..
Ruangan : ……………………………………………..
Diagnosa medis : ……………………………………………..
Alamat : ……………………………………………..
c. Pemeriksaan fisik
1) Sistem pernafasan
……………………………………………………………………………………
2) Sistem kardiovaskuler
……………………………………………………………………………………
3) Sistem pencernaan
……………………………………………………………………………………
4) Sistem persyarafan
…………………………………………………………………………………
5) Sistem endokrin
…………………………………………………………………………………
6) Sistem genitourinaria
……………………………………………………………………………………
7) Sistem muskuloskeletal
8) Sistem integumen
……………………………………………………………………………………
d. Data psikologis
1) Konsep diri
a) Body image
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
b) Harga diri
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
c) Peran
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
d) Identitas diri
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
e) Ideal diri
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2) Status emosi
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3) Kecemasan
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4) Pola koping
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
5) Gaya komunikasi
e. Data sosial
1) Gaya komunikasi
Bagaimana sikap klien setiap menjawab pertanyaan
2) Hubungan sosial : Bagaimana klien menghadapi orang lain
f. Data spiritual
1) Falsafah Hidup : Bagaimana sikap klien menjalani hidup dan sikap terhadap
penyakitnya.
2) Sense of tracendence : harapan klien dengan penyakitnya
3) Konsep kepercayaan : bersumber dari kepercayaan klien yang dianut dan
bagaimana menjalankan ibadahnya.
g. Data penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
Tanggal Jenis pemeriksaan Nilai rujukan Satuan
2) Pemeriksaan radiologi
Thorax foto :
CT scan :
Kesan :
3) Therapi
1) Obat oral..
- Ex. Paracetamol 3 X 1 Tablet
- ……………………………………………….
2) Obat injeksi
2. Analisa data
NO Data Kemungkinan penyebab/dampak Masalah
1 DO :
DS :
2
dst
B. PERENCANAAN
Tanggal Tujuan dan
No Intervensi Keperawatan Rasional
/waktu Kriteria hasil
1 Setelah dilakukan Lakukan kompres dingin Dengan dilakukan
tindakan kompres dingin maka
keperawatan diharapkan terjadi
selama 1 X 24 jam perpindahan panas
panas berkurang / secara konduksi dari
hilang dengan badan ke pengompres
kriteria : sehingga suhu tubuh
C. IMPLEMENTASI
Tanggal
No Implementasi Keperawatan Respon Klien TTD
/waktu
1 Lakukan kompres dingin Suhu tubuh klien turun dari
didaerah lipatan 390 c menjadi 370 c
D. EVALUASI
Tanggal Evaluasi
No TTD
/waktu Keperawatan
1 S :- pasien mengeluh panas
-
O: - temp 370 c
-
A : Masalah belum teratasi / teratasi sebagian
BAB IV : PEMBAHASAN
Pada prinsipnya pembahasan menjawab pertanyaan 5 W + 1 H (What, who, where, when,
why dan how), dengan memperhatikan aspek tahapan proses keperawatan yang terdiri
dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
keperawatan. Misalnya diagnosa keperawatan kekurangan volume cairan, apa pengertian
diagnosa kekurangan cairan? Mengapa diagnosa itu ditegakkan? Bagaimana
memprioritaskan kekurangan volume dalam kasus? Apa rasional rencana tindakan yang
telah dilakukan? Bagaimana kekuatan dan kelemahan dalam pelaksanaan rencana
tindakan? Bagaimana hasil evaluasi dari masalah keperawatan?
Pembahasan juga menyangkut masalah keperawatan yang seharusnya ada tetapi tidak
diangkat oleh peserta ujian. Mengapa hal itu terjadi? Apa dampaknya bila masalah itu
tidak ditegakkan?
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
A. LAMPIRAN
Hasil dokumentasi Uji Tahap I/klinik di copy dan dilampirkan dibelakang laporan kasus
B. PENYERAHAN LAPORAN :
1. Laporan kasus diserahkan kepada penguji sehari sebelum ujian
sidangn/presentasi berlangsung
2. Digandakan sebanyak 3 eksemplar (untuk penguji 2, teruji 1)
3. Laporan kasus tanpa dijilid pada saat presentasi kemudian disusun rapi didalam
map warna hijau.
C. TEKNIK PENGETIKAN
1. Laporan kasus diketik dengan 1,5 spasi, huruf yang dipakai adalah tipe Arial dengan
ukuran 10, dengan margin 4 cm dari tepi kiri, 3 cm dari tepi kanan, 4 cm dari batas
atas dan 3 cm dari batas bawah.
2. Dalam penulisan Laporan Kasus harus digunakan Bahasa Indonesia yang baku dan
Ejaan Yang Telah Disempurnakan (EYD).
3. Apabila terpaksa harus menggunakan bahasa asing atau istilah yang tidak lazim
digunakan dalam Bahasa Indonesia. Kata tersebut harus diketik dengan huruf italik,
yaitu huruf yang dicetak miring. Bila pada mesin ketik tak ada (huruf italik) dapat
digunakan huruf biasa tetapi diberi garis bawah.
E. KERTAS
1. Kertas HVS 70 mg
2. Ukuran kertas kwarto / A4
3. Laporan kasus setelah selesai direvisi dijilid dengan cover warna hijau