Disusun Oleh :
NOVI ISRIYANTI
NPM. 4120306
3. ALASAN MASUK
Klien dirawat untuk yang kedua kalinya dengan keluhan utama klien sering
merobek-robek bajunya, telanjang, dan ingin lari dari rumah. Sejak kecil, klien
dianggap mengalami gangguan jiwa, dianggap bodoh sehingga klien tidak
disekolahkan. Di rumah selalu dikucilkan dan tidak pernah diajak berkomunikasi,
tidak mempunyai teman dekat, tidak ada anggota keluarga yang dianggap teman
dekat oleh klien. Akibatnya, klien sering menyendiri, melamun, dan mengatakan
bahwa ada suara yang menyuruh pergi. Karena klien tidak mau pergi, sebagai
gantinya klien disuruh merobek-robek bajunya dan menggores-gores tubuhnya
dengan silet. Keluarga merasa tidak mampu untuk merawat dan akhirnya membawa
klien ke RS jiwa dengan alasan mau diajak nonton film.
4. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Riwayat mengalami gangguan jiwa di masa lalu : ya
b. Pengobatan sebelumnya :
Berhasil kurang berhasil tidak berhasil
Aniaya seksual - -
Penolakan klien selalu dikucilkan dan Sejak kecil, klien dianggap
tidak pernah diajak mengalami gangguan jiwa
berkomunikasi
Kekerasan - -
dalam keluarga
Tindakan - -
Kriminal
Masalah Keperawatan : Halusinasi pendengaran
c. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : Tidak
Hubungan dengan klien: -
Genogram (minimal tiga generasi) Klien, orang tua, nenek / kakek: -
5. FISIK
a. Tanda Vital : TD: 110/ 80mmHg N: 84x/mnt S : 36,7℃ R: 12x/mnt
b. Ukuran : TB: 152 cm BB : 39 kg
c. Keluhan Fisik : ya tidak
Jelaskan :-
d. Pemeriksaan Fisik:
1) Kepala
Rambut kotor, bau, banyak kutu, dan wajah lusuh
2) Mata
Penglihatan baik tatapan kosong
3) Telinga
Pendengaran baik kondisi kotor
4) Hidung
Hidung kotor
5) Mulut
Gigi kuning, banyak kotoran, tercium bau yang tidak enak
6) Integumen
Kulit kotor banyak daki
7) Dada
Dada kotor
8) Ekstermitas
- Atas : kuku panjang dan kotor
- Bawah : kuku panjang dan kotor, tidak memakai alas kaki
9) Genetalia
Genetalia kotor, klien mengatakan malas mandi
Masalah keperawatan: deficit perawatan diri
6. PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri:
a) Gambaran Diri :
Penampilan klien Rambut kotor dan bau, banyak kutu dan lusuh,
klien kotor, bau tatapan mata kosong, gigi kuning, banyak kotoran dan
tercium bau yang tidak enak, telinga kotor, kulit kotor banyak daki, kuku
panjang dan kotor dan tidak memakai alas kaki. Klien mengatakan malas
mandi. Klien dirumah selalu dikucilkan dan tidak pernah diajak
berkomunikasi, tidak mempunyai teman dekat, tidak ada anggota keluarga
yang dianggap teman dekat akibatnya klien sering menyendiri dan
melamun.
b) Identitas :
Klien merupakan seorang perempuan
c) Peran: sebagai anak ke 4 dari 7 bersaudara dengan 3 adik lain ibu
d) Ideal diri : -
e) Harga diri : klien dianggap gila
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri
2. Hubungan sosial :
a. Orang yang berarti: orang tua tetapi sudah meninggal
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : klien kurang
bersosialisasi
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : tidak mempunyai teman
dekat, tidak ada anggota keluarga yang dianggap teman dekat oleh klien
Masalah Keperawatan: isolasi sosial
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : -
b. Kegiatan ibadah :-
Masalah Keperawatan : -
7. STATUS MENTAL
1. Penampilan :
Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai
Penjelasan : Rambut kotor dan bau, banyak kutu, wajah lusuh, tatapan mata kosong,
gigi kuning, banyak kotoran, tercium bau yang tidak enak, telinga kotor, kulit kotor
banyak daki, kuku panjang dan kotor, tidak memakai alas kaki
Masalah Keperawatan : ketidak berdayaan perawatan diri
2. Cara bicara :
Cepat Gelisah Apatis
Tidak mampu memulai
Keras Inkoheren
pembicaraan
Lambat Membisu Sesuai
Penjelasan : Gaya bicara klien hati-hati, bicara apabila ditanya, jawaban singkat
Masalah keperawatan : isolasi sosial
3. Aktivitas Motorik :
Lesu Tegang Gelisah
Agitasi Apatis Grimasen
Tremor Kompulsif Sesuai
4. Suasana hati:
Sedih Ketakutan Putus asa
Penjelasan : klien sering menyendiri, melamun, dan mengatakan bahwa ada suara
yang menyuruh pergi. Karena klien tidak mau pergi, sebagai gantinya klien disuruh
merobek- robek bajunya dan menggores-gores tubuhnya dengan silet
Masalah Keperawatan : halusinasi, RBD, RPK
5. Afek
Datar Tumpul Labil Sesuai
Tidak Sesuai
Penjelasan :
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
7. Persepsi
Auditori (suara) Taktil (sentuhan) Olfakori (penciuman)
Visual Gustatori Ilusi
(penglihatan) (pengecapan)
Sesuai
Penjelasan : klien mengatakan bahwa ada suara yang menyuruh pergi
Masalah Keperawatan : halusinasi dengar
8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan Inkoheren
asosiasi
Flight of idea Blocking Perseverasi Neologisme
Irelevansi Verbigerasi Word salad Sesuai
Penjelasan :
Masalah Keperawatan :
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Defersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham: Sesuai
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Siar pikir Sisip pikir Kontrol piker
Penjelasan :
Masalah Keperawatan :
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka Gangguan daya ingat jangka
panjang pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi Sesuai
Penjelasan :
Masalah Keperawatan :
f. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
g. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan Ya Tidak
Perawatan pendukung Ya Tidak
Belanja Ya Tidak
Tranportasi Ya Tidak
9. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/ berlebihan
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya: merobek pakaian
Lainnya:……………………
MasalahKeperawatan : Isolasi social, RBD, RPK
N DATA MASALAH
O
1 DS: Halusinasi
Klien mengatakan bahwa ada suara yang menyuruh pergi dengar
DO:
klien sering menyendiri, melamun
DO:
menggores-gores tubuhnya dengan silet
4 DS: Isolasi sosial
Klien mengatakan tidak mempunyai teman dekat, tidak ada
anggota keluarga yang dianggap teman dekat
DO:
Di rumah selalu dikucilkan dan tidak pernah diajak
berkomunikasi, tidak mempunyai teman dekat, tidak ada anggota
keluarga yang dianggap teman dekat oleh klien. Akibatnya, klien
sering menyendiri, melamun
Klien sering duduk sendiri dan banyak tidur.
5 DS: Defisit
Klien mengatakan malas mandi perawatan diri
DO:
rambut kotor dan bau, banyak kutu, wajah lusuh, tatapan mata
kosong, gigi kuning, banyak kotoran, tercium bau yang tidak
enak, telinga kotor, kulit kotor banyak daki, kuku panjang dan
kotor, tidak memakai alas kaki.
Dx. Perencanaan
Rasional
keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Perubahan Tujuan umum: Setelah dilakukan 1 jam Bina hubungan saling Kepercayaan dari klien
persepsi pertemuan pasien mampu percaya dengan merupakan hal yang mutlak
Pasien
Sensori: menunjukan tanda-tanda percaya menggunakan prinsip serta akan memudahkan
mengenali halusinasi yang
Halusinasi kepada perawat : komunikasi terapeutik : dalam pendekatan dan
dialaminya
dengar Sapa klien dengan ramah baik tindakan keperawatan yang
Pasien dapat Ekspresi wajah bersahabat
verbal maupun nonverbal akan dilakukan kepada klien
mengontrol halusinasinya Menunjukan rasa senang
Perkenalkan nama, nama
Pasien Ada kontak mata
panggilan dan tujuan perawat
mengikuti program Mau berjabat tangan
berkenalan
pengobatan secara optimal mau menyebutkan nama
Mau menjawab salam Tanyakan nama lengkap dan
Mau duduk berdampingan nama penggilan yang disukai
Tujuan Khusus:
dengan perawat klien
Mengidentifikasi
Buat kontrak yang jelas
jenis, isi, waktu, frekuensi, Bersedia mengungkapkan
masalah yang dihadapi Tunjukan sikap jujur dan
situasi yang dapat
menepati janji setiap kali
menimbulkan halusinasi,
berinteraksi
respon pasien terhadap
Tunjukan sikap empati dan
halusinasi
menerima apa adanya
Pasien dapat
Beri perhatian kepada klien
mengontrol halusinasinya
dan masalah yang dihadapi
dengan cara : menghardik,
klien
bercakacaka, akivitas,
Dengarkan dengan penuh
minum obat teratur perhatian ekspresi perasaan
klien
Setelah dilakukan interaksi … Melakukan SP 1 Gangguan Mengetahui klien terkait
jam pertemuan pasien mampu persepsi sensori : Halusinasi halusinasinya menunjukan
menyebutkan : Pendengaran. isi, waktu, frekuensi serta
o Isi Mengidentifikasi jenis situasi dan kondisi yang
o Waktu halusinasi pasien. menimbulkan halusinasi
o Frekuensi Mengidentifikasi isi halusinasi
• Dengan menghardik dapat
o Situasi dan kondisi yang pasien.
mengendalikan diri
menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi waktu
terhadap halusinasi dengan
o perasaan dan respon saat halusinasi pasien.
cara menolak halusinasi
mengalami halusinasi : Mengidentifikas frekuensi
yang muncul.
Marah halusinasi pasien.
• Dengan memasukan
Takut Mengidentifikasi situasi yang
kegiatan bercakap-cakap
Sedih dapat menimbulkan halusinasi
dalam jadwal diharapkan
Senang pasien.
klien dapat melakukannya
Cemas Mengidentifikasi respon sesuai jadwal
Jengkel pasien terhadap
Pasien dapat mengontrol halusinasi.
halusinasinya dengan cara : Mengajarkan pasien
menghardik menghardik.
Menganjurkan memasukkan
menghardik ke kegiatan
harian
Setelah dilakukan interaksi … Melakukan SP 2 Gangguan • Untuk mengevaluasi
jam pertemuan pasien mampu : persepsi sensori: Halusinasi keefektifan tindakan yang
menyebutkan kegiatan yang Pendengaran. telah diberikan.
sudah dilakukan Mengevaluasi jadwal kegiatan • Dengan bercakap-cakap
mengontrol halusinasi harian pasien. dapat mengalihkan
dengan cara : bercakap-cakap Melatih pasien perhatian sehingga
mempraktikan cara bercakap- mengendalikan halusinasi halusinasi dapat di cegah.
cakap dengan cara bercakap-cakap • Dengan memasukan
dengan orang lain. kegiatan bercakap-cakap
Menganjurkan memasukkan dalam jadwal diharapkan
kegiatan harian. klien dapat melakukannya
sesuai jadwal
risiko bunuh Tujuan umum: Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 1 risiko bunuh diri Hubungan saling percaya
diri jam pertemuan pasien mampu: Membina hubungan saling akan menimbulkan
percaya dengan klien kepercayaan klien pada
Klien tidak melakukan Klien dapat terlindung dari
Mengidentifikasi benda-benda perawat sehingga akan
percobaan bunuh diri perilaku bunuh diri
yang dapat membahayakan memudahkan dalam
Klien mampu melatih cara
Tujuan Khusus: pelaksanaan tindakan
mengendalian bunuh diri klien
selanjutnya
mengenal penyebab Mengamankan benda-benda
resiko perilaku bunuh yang dapat membahayakan dapat terlindung dari
klien perilaku bunuh diri
diri
mengidentifikasi tanda- Melakukan kontrak tritment
tanda perilaku bunuh diri Mengajarkan cara-cara
mengidentifikasi mengendalian
perilaku percobaan Melatih cara mengendalian
bunuh diri yang pernah bunuh diri
dilakukan
mengidentifikasi akibat Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 2 risiko bunuh dirI: Menurunkan perilaku yang
tindakan yang sudah jam pertemuan pasien mampu: Mengevaluasi kegiatan yang yang deskruktif yang
dilakukan untuk bunuh telah di lakukan ( SP 1) berpotensi dari perilaku bunuh
Klien dapat meningkatkan
diri diri
harga dirinya Mengidentifikasi aspek positif
mengidentifikasi cara klien
konstruktif untuk
Mendorong klien untuk
menghilangkan
berfikir positif tentang dirin
keinginannya untuk
Mendorong klien untuk
bunuh diri
menghargai diri sebagai
mendemonstrsikan cara
individu yang berharga
mengontrol keinginan
untuk bunuh diri
Masukkan dalam jadwal
kegiatan klien
Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 3 risiko bunuh diri: Menurunkan perilaku yang
jam pertemuan pasien mampu: Mengevaluasi kegiatan yang yang deskruktif yang
telah di lakukan ( SP 1 & 2) berpotensi dari perilaku bunuh
Klien dapat meningkatkan
diri
harga dirinya Mengidentifikasi pola koping
Klien dapat menggunakan yang bias diterapkan klien
koping yang adaptif Menilai pola koping yang
Klien dapat menggunakan biasa dilakukan
dukungan sosial Mengidentifikasi pola koping
yang konstruktif
Menganjurkan klien
menerapkan pola koping
konstruktif dalam kegiatan
harian
Mendorong klien memilih
pola koping yang konstruktif
Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 4 risiko bunuh diri: Menurunkan perilaku yang
jam pertemuan pasien mampu: yang deskruktif yang
Mengevaluasi kegiatan yang berpotensi dari perilaku bunuh
Klien dapat mencapai
telah di lakukan ( SP 1, 2, 3) diri
rencana masa depan yang
realistis Membuat rencana masa
Klien dapat menggunakan depan yang realistid bersama
dukungan sosial klien.
Mengidentifikasi cara
mencapai rencana masa
depan yang realistis
Member dorongan klien
melakukan kegiataan dalam
rangka meraih masa depan
yang realistis
Menganjurkan klien
memasukkan dalm jadwal
harian klien
Isolasi Sosial Tujuan umum: Setelah dilakukan interaksi … Melakukan SP 1 isolasi social Melibatkan klien dalam
jam pertemuan pasien mampu: interaksi sosial mendorong
klien dapat Mengidentifikasi penyebab
klien untuk melihat dan
melaksanakan hubungan klien dapat menyebutkan isolasi sosia pasien
merasakan secara langsung
sosial secara bertahap minimal satu penyebab Berdiskusi dengan pasien
manfaat dari berhubungan
menarik diri tentang keuntungan
Tujuan Khusus: sosial serta meningkatkan
klien dapat menyebutkan berinteraksi dengan orang konsep diri klien
keuntungan berhubungan
Mengidentifikasi sosial, lain
penyebab isolasi sosia klien dapat menyebutkan Berdiskusi dengan pasien
pasien kerugian tidak berhubungan tentang kerugian tidak
menyebutkan sosial berinteraksi dengan orang
keuntungan berhubungan klien dapat melaksanakan lain
social hubungan sosial secara Mengajarkan pasien cara
menyebutkan kerugian bertahap dengan : berkenalan dengan satu orang
tidak berhubungan social Menganjurkan pasien
- perawat
melaksanakan hubungan memasukan kegiatan latihan
- perawat lain
sosial secara bertahap berbincang-bincang dengan
- klien lain
dengan orang lain dalam kegiatan
harian
Defisit Tujuan umum: Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 1 Defisit untuk memperhatikan
perawatan diri jam pertemuan pasien mampu: perawatan diri kebersihan diri
mampu melakukan perawatan
Menjelaskan pentingnya
diri: klien dapat dapat
kebersihan diri
meningkatkan minat dan
Tujuan Khusus: Menjelaskan cara menjaga
motivasinya untuk
kebersihan diri
memperhatikan kebersihan
Melatih pasien cara menjaga
melakukan kebersihan diri
kebersihan diri
diri secara mandiri.
Membimbing pasien
melakukan
memasukkan dalam jadwal
berhias/berdandan secara
kegiatan harian
baik.
melakukan makan
dengan baik. Setelah dilakukan interaksi … Melakukan SP 2 Defisit untuk memperhatikan dan
melakukan BAB/BAK jam pertemuan pasien mampu: perawatan diri meningkatkan kebersihan diri
secara mandiri Memvalidasi masalah dan berhias/berdandan secara baik
Pasien mampu melakukan
latihan sebelumnya.
berhias/berdandan secara
Menjelaskan cara
baik
berhias/berdandan yang baik
Melatih pasien cara
berhias/berdandan yang baik
Membimbing pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Diagonsa Rencana
Hari/Tgl Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Keperawatan Keperawatan
Minggu Gangguan SP 1 Melakukan SP 1 Gangguan persepsi S:
03/10/2021 persepsi Gangguan sensori : Halusinasi Pendengaran. - Pasien mengatakan ia mendengar
Hari ke-1 Sensori : Persepsi 1) Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien. suara bisikan yang menjelek- jelekan
Halusinasi Sensori : 2) Mengidentifikasi isi halusinasi pasien. dirinya
Pendengaran Halusinasi 3) Mengidentifikasi waktu halusinasi - Pasien mengatakan suara bisikan
Pendengaran pasien. tersebut terdengar saat dia sendirian.
4) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi - Pasien mengatakan halusinasi terjadi
pasien. kadang-kadang 1 kali sehari.
5) Mengidentifikasi situasi yang dapat - Pasien mengatakan apabila terjadi
menimbulkan halusinasi pasien. halusinasi, ia akan menutup telinga
6) Mengidentifikasi respon pasien terhadap dan menghardik halusinasi tersebut.
halusinasi. O:
7) Mengajarkan pasien menghardik. - Pasien mampu menyebutkan yang
8) Menganjurkan pasien memasukkan cara sedang dialami
menghardik ke dalam kegiatan harian. - Pasien kooperatif
- Terdapat kontak mata
- Pasien dapat melakukan cara untuk
mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
- Pasien dapat memasukkan latihan
menghardik kedalam jadwal
hariannya yaitu pukul 10:00 dan
15:00.
A: SP 1 Tercapai
P:
Perawat:
Lanjutkan SP 2 Gangguan persepsi
sensori : Halusinasi Pendengaran pada
pertemuan ke-2 pada hari Selasa, 05
Oktober 2021 pukul 10:00 di depan
kamar pasien
Pasien:
Memotivasi pasien untuk mengontrol
halusinasinya dengan cara menghardik
dan melatih sesuai jadwal yang telah
dibuat
O:
- Pasien mampu menyebutkan kegiatan
hariannya.
- Terdapat kontak mata
- Pasien kooperatif
- Pasien dapat melakukan cara
menghardik untuk mengontrol
halusinasi
- Pasien mampu mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap- cakap
- Pasien dapat memasukkan latihan
bercakap-cakap kedalam jadwal
hariannya yaitu pada jam 15:00
A: SP 2 Tercapai
P:
Perawat:
Lanjutkan SP 3 dan SP 4 Gangguan
persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
pada pertemuan ke 3 pada hari Selasa,5
Oktober 2021 pukul 09:00 di teras lobi
kamar
Pasien:
Memotivasi pasien mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap sesuai
dengan jadwal harian.
Selasa Gangguan SP 3 dan SP 4 Melakukan SP 3 dan SP 4 Gangguan S:
05/10/2021 persepsi Gangguan persepsi sensori: Halusinasi - Pasien mengatakan hari ini ia
Hari Ke-3 sensori : persepsi Pendengaran. tidak mendengar suara bisikan
Halusinasi sensori : 1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian apapun.
Pendengaran Halusinasi pasien. - Pasien mengatakan bahwa ia sudah
Pendengaran 2) Melatih pasien mengendalikan latihan menghardik pada pukul 13:00
halusinasi dengan cara melakukan dan 18:00 serta latihan bercakap-
kegiatan. cakap pada pukul 15:00.
3) Memberikan pendidikan kesehatan - Pasien mengatakan ingin melakukan
tentang penggunaan obat secara aktivitas secara terjadwal agar tidak
teratur. ada waktu untuk melamun.
4) Menganjurkan pasien memasukkan ke - Pasien mengatakan mau membaca
dalam jadwal kegiatan harian. surah Al-Fatihah setiap jam 15.00
- Pasien mengatakan sekarang telah
mengetahui nama dan manfaat dari
obat yang dikonsumsi.
O:
- Pasien mampu menyebutkan kegiatan
hariannya.
- Terdapat kontak mata.
- Pasien kooperatif.
- Pasien bisa mengontrol halusinasinya
dengan cara menghardik dan
bercakap-cakap.
- Pasien dapat menyebutkan kegiatan
yang akan dilakukannya dari bangun
tidur hingga malam hari saat akan
tidur.
- Pasien dapat membaca surah Al-
Fatihah dengan benar.
- Pasien tau nama obat dan manfaatnya.
- Pasien memasukkan kegiatan
membaca surah Al-Fatihah pada pukul
21:00 sebelum tidur.
- Pasien memasukan jadwal minum
obat kedalam jadwal harian pada
pukul 08:00 dan 12:00.
A: SP 3 dan SP 4 tercapai
P:
Memotivasi pasien mengontrol
halusinasinya dengan cara melakukan
aktivitas terjadwal dan minum obat
seacara teratur sesuai jadwal harian.