Anda di halaman 1dari 27

TUGAS KASUS KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. G


DENGAN GANGGUAN KEJIWAAN

Disusun Oleh :

NOVI ISRIYANTI
NPM. 4120306

PROGRAM STUDI FAKULTAS KEPERAWATAN


INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2021
I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn. G.
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Tidak sekolah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Agama : Islam
Alamat : Desa Bandasari Cangkuang Bandung
Tanggal pengkajian : 02 Oktober 2021

2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB (Informan)


Nama : Tn. M
Umur : 31 tahun
Hubungan dgn klien : Kakak kandung

3. ALASAN MASUK
Klien dirawat untuk yang kedua kalinya dengan keluhan utama klien sering
merobek-robek bajunya, telanjang, dan ingin lari dari rumah. Sejak kecil, klien
dianggap mengalami gangguan jiwa, dianggap bodoh sehingga klien tidak
disekolahkan. Di rumah selalu dikucilkan dan tidak pernah diajak berkomunikasi,
tidak mempunyai teman dekat, tidak ada anggota keluarga yang dianggap teman
dekat oleh klien. Akibatnya, klien sering menyendiri, melamun, dan mengatakan
bahwa ada suara yang menyuruh pergi. Karena klien tidak mau pergi, sebagai
gantinya klien disuruh merobek-robek bajunya dan menggores-gores tubuhnya
dengan silet. Keluarga merasa tidak mampu untuk merawat dan akhirnya membawa
klien ke RS jiwa dengan alasan mau diajak nonton film.

4. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Riwayat mengalami gangguan jiwa di masa lalu : ya

b. Pengobatan sebelumnya :
Berhasil kurang berhasil tidak berhasil

FAKTOR PRESIPITASI FAKTOR PREDISPOSISI


JENIS
(Pelaku/ korban/ saksi) (Pelaku/ korban/ saksi)
Aniaya fisik Merobek robek baju dan ada suara yang menyuruh pergi,
menggores-gores tubuh dengan kalau tidak pergi agar merobek
silet baju dan menggores tubuh
dengan silet

Aniaya seksual - -
Penolakan klien selalu dikucilkan dan Sejak kecil, klien dianggap
tidak pernah diajak mengalami gangguan jiwa
berkomunikasi
Kekerasan - -
dalam keluarga
Tindakan - -
Kriminal
Masalah Keperawatan : Halusinasi pendengaran
c. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : Tidak
Hubungan dengan klien: -
Genogram (minimal tiga generasi) Klien, orang tua, nenek / kakek: -

d. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien dianggap mengalami gangguan jiwa, dianggap bodoh sehingga klien
tidak disekolahkan. Di rumah selalu dikucilkan dan tidak pernah diajak
berkomunikasi, tidak mempunyai teman dekat, tidak ada anggota keluarga yang
dianggap teman dekat oleh klien, Akibatnya, klien sering menyendiri, melamun.
Masalah keperawatan : isolasi sosial

5. FISIK
a. Tanda Vital : TD: 110/ 80mmHg N: 84x/mnt S : 36,7℃ R: 12x/mnt
b. Ukuran : TB: 152 cm BB : 39 kg
c. Keluhan Fisik : ya tidak
Jelaskan :- 
d. Pemeriksaan Fisik:
1) Kepala
Rambut kotor, bau, banyak kutu, dan wajah lusuh
2) Mata
Penglihatan baik tatapan kosong
3) Telinga
Pendengaran baik kondisi kotor
4) Hidung
Hidung kotor
5) Mulut
Gigi kuning, banyak kotoran, tercium bau yang tidak enak
6) Integumen
Kulit kotor banyak daki
7) Dada
Dada kotor
8) Ekstermitas
- Atas : kuku panjang dan kotor
- Bawah : kuku panjang dan kotor, tidak memakai alas kaki
9) Genetalia
Genetalia kotor, klien mengatakan malas mandi
Masalah keperawatan: deficit perawatan diri
6. PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri:
a) Gambaran Diri :
Penampilan klien Rambut kotor dan bau, banyak kutu dan lusuh,
klien kotor, bau tatapan mata kosong, gigi kuning, banyak kotoran dan
tercium bau yang tidak enak, telinga kotor, kulit kotor banyak daki, kuku
panjang dan kotor dan tidak memakai alas kaki. Klien mengatakan malas
mandi. Klien dirumah selalu dikucilkan dan tidak pernah diajak
berkomunikasi, tidak mempunyai teman dekat, tidak ada anggota keluarga
yang dianggap teman dekat akibatnya klien sering menyendiri dan
melamun.
b) Identitas :
Klien merupakan seorang perempuan
c) Peran: sebagai anak ke 4 dari 7 bersaudara dengan 3 adik lain ibu
d) Ideal diri : -
e) Harga diri : klien dianggap gila
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri

2. Hubungan sosial :
a. Orang yang berarti: orang tua tetapi sudah meninggal
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : klien kurang
bersosialisasi
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : tidak mempunyai teman
dekat, tidak ada anggota keluarga yang dianggap teman dekat oleh klien
Masalah Keperawatan: isolasi sosial

3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : -
b. Kegiatan ibadah :-
Masalah Keperawatan : -

7. STATUS MENTAL
1. Penampilan :
 Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai

Berpakaian tidak seperti biasanya Sesuai

Penjelasan : Rambut kotor dan bau, banyak kutu, wajah lusuh, tatapan mata kosong,
gigi kuning, banyak kotoran, tercium bau yang tidak enak, telinga kotor, kulit kotor
banyak daki, kuku panjang dan kotor, tidak memakai alas kaki
Masalah Keperawatan : ketidak berdayaan perawatan diri
2. Cara bicara :
Cepat Gelisah Apatis
Tidak mampu memulai
Keras Inkoheren 
pembicaraan
Lambat Membisu Sesuai

Penjelasan : Gaya bicara klien hati-hati, bicara apabila ditanya, jawaban singkat
Masalah keperawatan : isolasi sosial

3. Aktivitas Motorik :
 Lesu Tegang Gelisah
Agitasi Apatis Grimasen
Tremor Kompulsif Sesuai

Penjelasan : Klien sering duduk sendiri dan banyak tidur.


Masalah Keperawatan : isolasi sosial

4. Suasana hati:
Sedih  Ketakutan Putus asa

Khawatir Gembira berlebihan Sesuai

Penjelasan : klien sering menyendiri, melamun, dan mengatakan bahwa ada suara
yang menyuruh pergi. Karena klien tidak mau pergi, sebagai gantinya klien disuruh
merobek- robek bajunya dan menggores-gores tubuhnya dengan silet
Masalah Keperawatan : halusinasi, RBD, RPK

5. Afek
 Datar Tumpul Labil Sesuai
Tidak Sesuai

Penjelasan :
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

6. Interaksi selama wawancara :


Bermusuhan Tidak kooperatif mudah tersinggung
Kontak mata kurang  Defensive Curiga
Seduktif Berhati-hati Kooperatif
Penjelasan : Gaya bicara klien hati-hati, bicara apabila ditanya, jawaban singkat
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

7. Persepsi
 Auditori (suara) Taktil (sentuhan) Olfakori (penciuman)
Visual Gustatori Ilusi
(penglihatan) (pengecapan)
Sesuai
Penjelasan : klien mengatakan bahwa ada suara yang menyuruh pergi
Masalah Keperawatan : halusinasi dengar

8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan Inkoheren
asosiasi
Flight of idea Blocking Perseverasi Neologisme
Irelevansi Verbigerasi Word salad  Sesuai
Penjelasan :
Masalah Keperawatan :

9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Defersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham:  Sesuai
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Siar pikir Sisip pikir Kontrol piker
Penjelasan :
Masalah Keperawatan :

10. Tingkat Kesadaran


Bingung Sedasi Stuppor Allert
Disorientasi Disorientasi Disorientasi  Sesuai
waktu tempat orang
Penjelasan :
Masalah Keperawatan :

11. Memori
Gangguan daya ingat jangka Gangguan daya ingat jangka
panjang pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi  Sesuai
Penjelasan :
Masalah Keperawatan :

12. Tingkat Konsentrasi dan berhitung


Mudah beralih tidak mampu berkonsentrasi
tidak mampu berhitung sederhana  mampu berkonsentrasi
Penjelasan :
Masalah Keperawatan :

13. Kemampuan penilaian


Gangguan penilaian ringan Gangguan penilaian bermakna
 Tidak ada gangguan
Penjelasan :
Masalah Keperawatan :

14. Daya tilik diri (Insight)


Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar
dirinya
 Mengetahui sakit yang dideritanya

Penjelasan : klien mengetahui sakit yang dideritanya


Masalah Keperawatan :

8. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


a. Makan
Bantuan minimal Bantuan total

b. BAB / BAK
Bantuan minimal Bantuan total

c. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total

d. Berpakaian / berhias
Bantuan minimal Bantuan total

e. Istirahat dan tidur
Tidur siang , lama 1-2 jam
Tidur malam, lama 6-7 jam
Kegiatan sebelum/sesudah tidur

f. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total

g. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan Ya Tidak

Perawatan pendukung Ya Tidak

h. Kegiatan di dalam rumah


Mempersiapkan makan Ya Tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak

Mencuci pakaian Ya Tidak

Pengaturan keuangan Ya Tidak

i. Kegiatan di luar rumah


Belanja Ya Tidak
Tranportasi  Ya Tidak

9. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/ berlebihan
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar

Olah raga Mencederai diri
 Lainnya: merobek pakaian
Lainnya:……………………

MasalahKeperawatan : Isolasi social, RBD, RPK

10. MASALAH PSIKOSOSIAL


Masalah dengan dukungan kelompok,
Spesifik :
 Masalah berhubungan dengan lingkungan,
Spesifik: klien tidak mempunyai teman dekat.
 Masalah dengan pendidikan,
Spesifik: klien dianggap mengalami gangguan jiwa, dianggap bodoh
sehingga klien tidak disekolahkan.
Masalah dengan pekerjaan,
Spesifik :
Masalah dengan perumahan,
Spesifik Di rumah selalu dikucilkan dan tidak pernah diajak berkomunikasi, ,
tidak ada anggota keluarga yang dianggap teman dekat oleh klien
Masalah ekonomi,
Spesifik :
Masalah dengan pelayanan kesehatan,
Spesifik :

11. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


 Penyakit jiwa System pendukung
Faktor presipitasi  Penyakit fisik
 Koping Obat-obatan
 
Lainnya : …………………….
II. ANALISA DATA

N DATA MASALAH
O
1 DS: Halusinasi
 Klien mengatakan bahwa ada suara yang menyuruh pergi dengar
DO:
 klien sering menyendiri, melamun

2 DS: Resiko perilaku


 Klien mengatakan mengatakan bahwa ada suara yang menyuruh kekerasan
pergi. Karena klien tidak mau pergi, sebagai gantinya klien
disuruh merobek- robek bajunya dan menggores-gores tubuhnya
dengan silet
DO:
 klien sering merobek-robek bajunya dan menggores-gores
tubuhnya dengan silet

3 DS: Resiko bunuh


 Klien mengatakan bahwa ada suara yang menyuruh pergi. diri
Karena klien tidak mau pergi, sebagai gantinya klien disuruh
merobek- robek bajunya dan menggores-gores tubuhnya dengan
silet

DO:
menggores-gores tubuhnya dengan silet
4 DS: Isolasi sosial
 Klien mengatakan tidak mempunyai teman dekat, tidak ada
anggota keluarga yang dianggap teman dekat
DO:
 Di rumah selalu dikucilkan dan tidak pernah diajak
berkomunikasi, tidak mempunyai teman dekat, tidak ada anggota
keluarga yang dianggap teman dekat oleh klien. Akibatnya, klien
sering menyendiri, melamun
 Klien sering duduk sendiri dan banyak tidur.

5 DS: Defisit
 Klien mengatakan malas mandi perawatan diri
DO:
 rambut kotor dan bau, banyak kutu, wajah lusuh, tatapan mata
kosong, gigi kuning, banyak kotoran, tercium bau yang tidak
enak, telinga kotor, kulit kotor banyak daki, kuku panjang dan
kotor, tidak memakai alas kaki.

III. MASALAH KEPERAWATAN JIWA


1. Halusinasi dengar
2. Resiko perilaku kekerasan
3. Resiko bunuh diri
4. Isolasi sosial
5. Defisit perawatan diri
IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Dx. Perencanaan
Rasional
keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Perubahan Tujuan umum: Setelah dilakukan 1 jam Bina hubungan saling Kepercayaan dari klien
persepsi pertemuan pasien mampu percaya dengan merupakan hal yang mutlak
 Pasien
Sensori: menunjukan tanda-tanda percaya menggunakan prinsip serta akan memudahkan
mengenali halusinasi yang
Halusinasi kepada perawat : komunikasi terapeutik : dalam pendekatan dan
dialaminya
dengar  Sapa klien dengan ramah baik tindakan keperawatan yang
 Pasien dapat  Ekspresi wajah bersahabat
verbal maupun nonverbal akan dilakukan kepada klien
mengontrol halusinasinya  Menunjukan rasa senang
 Perkenalkan nama, nama
 Pasien  Ada kontak mata
panggilan dan tujuan perawat
mengikuti program  Mau berjabat tangan
berkenalan
pengobatan secara optimal  mau menyebutkan nama
 Mau menjawab salam  Tanyakan nama lengkap dan
 Mau duduk berdampingan nama penggilan yang disukai
Tujuan Khusus:
dengan perawat klien
 Mengidentifikasi
 Buat kontrak yang jelas
jenis, isi, waktu, frekuensi,  Bersedia mengungkapkan
masalah yang dihadapi  Tunjukan sikap jujur dan
situasi yang dapat
menepati janji setiap kali
menimbulkan halusinasi,
berinteraksi
respon pasien terhadap
 Tunjukan sikap empati dan
halusinasi
menerima apa adanya
 Pasien dapat
 Beri perhatian kepada klien
mengontrol halusinasinya
dan masalah yang dihadapi
dengan cara : menghardik,
klien
bercakacaka, akivitas,
 Dengarkan dengan penuh
minum obat teratur perhatian ekspresi perasaan
klien
Setelah dilakukan interaksi … Melakukan SP 1 Gangguan  Mengetahui klien terkait
jam pertemuan pasien mampu persepsi sensori : Halusinasi halusinasinya menunjukan
menyebutkan : Pendengaran. isi, waktu, frekuensi serta
o Isi  Mengidentifikasi jenis situasi dan kondisi yang
o Waktu halusinasi pasien. menimbulkan halusinasi
o Frekuensi  Mengidentifikasi isi halusinasi
• Dengan menghardik dapat
o Situasi dan kondisi yang pasien.
mengendalikan diri
menimbulkan halusinasi  Mengidentifikasi waktu
terhadap halusinasi dengan
o perasaan dan respon saat halusinasi pasien.
cara menolak halusinasi
mengalami halusinasi :  Mengidentifikas frekuensi
yang muncul.
 Marah halusinasi pasien.
• Dengan memasukan
 Takut  Mengidentifikasi situasi yang
kegiatan bercakap-cakap
 Sedih dapat menimbulkan halusinasi
dalam jadwal diharapkan
 Senang pasien.
klien dapat melakukannya
 Cemas  Mengidentifikasi respon sesuai jadwal
 Jengkel pasien terhadap
 Pasien dapat mengontrol halusinasi.
halusinasinya dengan cara :  Mengajarkan pasien
menghardik menghardik.
 Menganjurkan memasukkan
menghardik ke kegiatan
harian
Setelah dilakukan interaksi … Melakukan SP 2 Gangguan • Untuk mengevaluasi
jam pertemuan pasien mampu : persepsi sensori: Halusinasi keefektifan tindakan yang
 menyebutkan kegiatan yang Pendengaran. telah diberikan.
sudah dilakukan  Mengevaluasi jadwal kegiatan • Dengan bercakap-cakap
 mengontrol halusinasi harian pasien. dapat mengalihkan
dengan cara : bercakap-cakap  Melatih pasien perhatian sehingga
 mempraktikan cara bercakap- mengendalikan halusinasi halusinasi dapat di cegah.
cakap dengan cara bercakap-cakap • Dengan memasukan
dengan orang lain. kegiatan bercakap-cakap
 Menganjurkan memasukkan dalam jadwal diharapkan
kegiatan harian. klien dapat melakukannya
sesuai jadwal

Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 3 Gangguan • Untuk mengevaluasi


jam pertemuan pasien mampu : persepsi sensori: Halusinasi keefektifan tindakan yang
 menyebutkan kegiatan yang Pendengaran telah diberikan.
sudah dilakukan  Mengevaluasi jadwal • Dengan melakukan kegiatan
 mengontrol halusinasi kegiatan harian pasien. dapat mengalihkan
dengan cara mempraktikan  Melatih pasien perhatian sehingga
cara kegiatan harian mengendalikan halusinasi halusinasi dapat di cegah.
dengan cara melakukan • Dengan memasukan
kegiatan. kegiatan akrivitas dalam
 Menganjurkan memasukkan jadwal diharapkan klien
kegiatan harian dapat melakukannya sesuai
jadwal

Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 4 Gangguan • Untuk mengevaluasi


jam pertemuan pasien mampu : persepsi sensori: Halusinasi keefektifan tindakan yang
 menyebutkan kegiatan yang Pendengaran telah diberikan.
sudah dilakukan  Mengevaluasi jadwal • Untuk memberikan
kegiatan harian pasien. pemahaman peningnya
 memperagakan cara patuh  Memberikan pendidikan minum obat secara teratur.
minum obat kesehatan tentang • Dengan memasukan
penggunaan obat secara kegiatan akrivitas dalam
teratur. jadwal diharapkan klien
 Menganjurkan pasien dapat melakukannya sesuai
memasukkan ke dalam jadwal
jadwal kegiatan harian
Perilaku Tujuan umum: Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 1 resiko perilaku  Melihat mekanisme koping
kekerasan jam pertemuan pasien mampu: kekerasan : klien dalam menyelesaikan
Mengidentifikasi perilaku
masalah yang di hadapinya
kekerasan klien  Menyebutkan penyebab,  Identifikasi penyebab, tanda,
 Membantu klien melihat
tanda, gejala dan akibat PK gejala dan akibat PK
Tujuan Khusus: dampak yang ditimbulkan
Memperagakan cara fisik 1  Latih cara fisik 1:
akibat perilaku kekerasan
 Mengidentifikasi untuk mengontrol PK - tarik nafas dalam
yang dilakukan
penyebab dan tanda  masukan dalam jadwal harian
 Menurunkan perilaku yang
perilaku kekerasan pasien
yang deskruktif yang
 Menyebutkan akibat dari
berpotensi mencederai
perilaku kekerasan yang
klien dan lingkungan
dilakukan
sekitar
 Menyebutkan cara
mengontrol PK secara:
fisik, sosial, spiritual,
terapi farmako (patuh
obat)

Setelah dilakukan interaksi … Melakukan SP 2 resiko perilaku


jam pertemuan pasien mampu: kekerasan

 menyebutkan kegiatan yang  Evaluasi kegiatan yang lalu


sudah dilakukan (SP 1)
 memperagakan cara fisik  Latih cara fisik 2:
untuk mengontrol - Pukul kasur / bantal
kekerasan Masukan dalam jadwal
harian pasien
Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 3 resiko perilaku Menurunkan perilaku yang
jam pertemuan pasien mampu: kekerasan yang deskruktif yang
berpotensi mencederai klien
 menyebutkan kegiatan yang  evaluasi kegiatan yang lalu
dan lingkungan sekitar
sudah dilakukan (SP 1 & 2)
 memperagakan cara sosial /  latih secara sosial / verbal:
verbal untuk mengontrol - menolak dengan baik
kekerasan - meminta dengan baik
- mengungkapkan dengan
baik
 masukan dalam jadwal harian
pasien

Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 4 resiko perilaku Menurunkan perilaku yang


jam pertemuan pasien mampu: kekerasan yang deskruktif yang
berpotensi mencederai klien
 menyebutkan kegiatan yang  evaluasi kegiatan yang lalu
dan lingkungan sekitar
sudah dilakukan (SP 1, 2, dan 3)
 memperagakan cara  latih secara spiritual: berdoa
spiritual dan sholat
 masukan dalam jadwal harian
pasien

Setelah dilakukan interaksi … Melakukan SP 3 resiko perilaku Membantu penyembuhan


jam pertemuan pasien mampu: kekerasan klien mengontrol kegiatan
klien minum obat dan
 menyebutkan kegiatan yang  evaluasi kegiatan yang lalu
mencegah klien putus obat
sudah dilakukan (SP 1, 2, 3 dan 4)
 memperagakan cara patuh  latih patuh minum obat:
minum obat minum obat secara teratur
dengan prinsip 5B, susun
jadwal minum obat secara
teratur
 masukan dalam jadwal harian
pasien.

risiko bunuh Tujuan umum: Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 1 risiko bunuh diri  Hubungan saling percaya
diri jam pertemuan pasien mampu:  Membina hubungan saling akan menimbulkan
percaya dengan klien kepercayaan klien pada
Klien tidak melakukan  Klien dapat terlindung dari
 Mengidentifikasi benda-benda perawat sehingga akan
percobaan bunuh diri perilaku bunuh diri
yang dapat membahayakan memudahkan dalam
 Klien mampu melatih cara
Tujuan Khusus: pelaksanaan tindakan
mengendalian bunuh diri klien
selanjutnya
 mengenal penyebab  Mengamankan benda-benda
resiko perilaku bunuh yang dapat membahayakan  dapat terlindung dari
klien perilaku bunuh diri
diri
 mengidentifikasi tanda-  Melakukan kontrak tritment
tanda perilaku bunuh diri  Mengajarkan cara-cara
 mengidentifikasi mengendalian
perilaku percobaan  Melatih cara mengendalian
bunuh diri yang pernah bunuh diri
dilakukan
 mengidentifikasi akibat Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 2 risiko bunuh dirI: Menurunkan perilaku yang
tindakan yang sudah jam pertemuan pasien mampu:  Mengevaluasi kegiatan yang yang deskruktif yang
dilakukan untuk bunuh telah di lakukan ( SP 1) berpotensi dari perilaku bunuh
 Klien dapat meningkatkan
diri diri
harga dirinya  Mengidentifikasi aspek positif
 mengidentifikasi cara klien
konstruktif untuk
 Mendorong klien untuk
menghilangkan
berfikir positif tentang dirin
keinginannya untuk
 Mendorong klien untuk
bunuh diri
menghargai diri sebagai
 mendemonstrsikan cara
individu yang berharga
mengontrol keinginan
untuk bunuh diri
 Masukkan dalam jadwal
kegiatan klien
Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 3 risiko bunuh diri: Menurunkan perilaku yang
jam pertemuan pasien mampu:  Mengevaluasi kegiatan yang yang deskruktif yang
telah di lakukan ( SP 1 & 2) berpotensi dari perilaku bunuh
 Klien dapat meningkatkan
diri
harga dirinya  Mengidentifikasi pola koping
 Klien dapat menggunakan yang bias diterapkan klien
koping yang adaptif  Menilai pola koping yang
 Klien dapat menggunakan biasa dilakukan
dukungan sosial  Mengidentifikasi pola koping
yang konstruktif
 Menganjurkan klien
menerapkan pola koping
konstruktif dalam kegiatan
harian
 Mendorong klien memilih
pola koping yang konstruktif
Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 4 risiko bunuh diri: Menurunkan perilaku yang
jam pertemuan pasien mampu: yang deskruktif yang
 Mengevaluasi kegiatan yang berpotensi dari perilaku bunuh
 Klien dapat mencapai
telah di lakukan ( SP 1, 2, 3) diri
rencana masa depan yang
realistis  Membuat rencana masa
 Klien dapat menggunakan depan yang realistid bersama
dukungan sosial klien.
 Mengidentifikasi cara
mencapai rencana masa
depan yang realistis
 Member dorongan klien
melakukan kegiataan dalam
rangka meraih masa depan
yang realistis
 Menganjurkan klien
memasukkan dalm jadwal
harian klien

Isolasi Sosial Tujuan umum: Setelah dilakukan interaksi … Melakukan SP 1 isolasi social Melibatkan klien dalam
jam pertemuan pasien mampu: interaksi sosial mendorong
 klien dapat  Mengidentifikasi penyebab
klien untuk melihat dan
melaksanakan hubungan  klien dapat menyebutkan isolasi sosia pasien
merasakan secara langsung
sosial secara bertahap minimal satu penyebab  Berdiskusi dengan pasien
manfaat dari berhubungan
menarik diri tentang keuntungan
Tujuan Khusus: sosial serta meningkatkan
 klien dapat menyebutkan berinteraksi dengan orang konsep diri klien
keuntungan berhubungan
 Mengidentifikasi sosial, lain
penyebab isolasi sosia  klien dapat menyebutkan  Berdiskusi dengan pasien
pasien kerugian tidak berhubungan tentang kerugian tidak
 menyebutkan sosial berinteraksi dengan orang
keuntungan berhubungan  klien dapat melaksanakan lain
social hubungan sosial secara  Mengajarkan pasien cara
 menyebutkan kerugian bertahap dengan : berkenalan dengan satu orang
tidak berhubungan social  Menganjurkan pasien
- perawat
 melaksanakan hubungan memasukan kegiatan latihan
- perawat lain
sosial secara bertahap berbincang-bincang dengan
- klien lain
dengan orang lain dalam kegiatan
harian

Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 2 isolasi social Melibatkan klien dalam


jam pertemuan pasien mampu: interaksi sosial mendorong
 Mengevaluasi jadwal kegiatan
klien untuk melihat dan
 klien dapat melaksanakan harian pasien
merasakan secara langsung
hubungan sosial secara  Memberikan kesempatan
manfaat dari berhubungan
bertahap dengan : kepada pasien mempraktekan sosial serta meningkatkan
cara berkenalan dengan dua
- perawat konsep diri klien
orang
- perawat lain
 Membantu pasien memasukan
- klien lain
kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain sebagai
salah satu kegiatan harian

Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 3 isolasi social Melibatkan klien dalam


jam pertemuan pasien mampu interaksi sosial mendorong
 Mengevaluasi jadwal kegiatan
 klien dapat melaksanakan klien untuk melihat dan
hubungan sosial secara harian pasien merasakan secara langsung
bertahap dengan :  Memberikan kesempatan manfaat dari berhubungan
kepada pasien berkenalan sosial serta meningkatkan
- perawat konsep diri klien
dengan dua orang atau lebih
- perawat lain
 Menganjurkan pasien
- klien lain
memasukan dalam jadwal
kegiatan harian

Defisit Tujuan umum: Setelah dilakukan interaksi 1 Melakukan SP 1 Defisit untuk memperhatikan
perawatan diri jam pertemuan pasien mampu: perawatan diri kebersihan diri
mampu melakukan perawatan
 Menjelaskan pentingnya
diri:  klien dapat dapat
kebersihan diri
meningkatkan minat dan
Tujuan Khusus:  Menjelaskan cara menjaga
motivasinya untuk
kebersihan diri
memperhatikan kebersihan
 Melatih pasien cara menjaga
 melakukan kebersihan diri
kebersihan diri
diri secara mandiri.
 Membimbing pasien
 melakukan
memasukkan dalam jadwal
berhias/berdandan secara
kegiatan harian
baik.
 melakukan makan
dengan baik. Setelah dilakukan interaksi … Melakukan SP 2 Defisit untuk memperhatikan dan
 melakukan BAB/BAK jam pertemuan pasien mampu: perawatan diri meningkatkan kebersihan diri
secara mandiri  Memvalidasi masalah dan berhias/berdandan secara baik
 Pasien mampu melakukan
latihan sebelumnya.
berhias/berdandan secara
 Menjelaskan cara
baik
berhias/berdandan yang baik
 Melatih pasien cara
berhias/berdandan yang baik
 Membimbing pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

Setelah dilakukan interaksi … Melakukan SP 3 Defisit untuk memperhatikan dan


jam pertemuan pasien mampu: perawatan diri meningkatkan kebersihan diri
 Memvalidasi masalah dan cara makan yang baik
 Pasien mampu melakukan
latihan sebelumnya.
cara makan yang baik
 Menjelaskan cara makan yang
baik
 Melatih pasien cara makan
yang baik
 Membimbing pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

Setelah dilakukan interaksi … Melakukan SP 4 Defisit untuk memperhatikan dan


jam pertemuan pasien mampu: perawatan diri meningkatkan kebersihan diri
 Memvalidasi masalah dan cara eliminasi yang baik
 Pasien mampu melakukan
latihan sebelumnya.
cara eliminasi yang baik
 Menjelaskan cara eliminasi
yang baik
 Melatih cara eliminasi yang
baik.
 Membimbing pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagonsa Rencana
Hari/Tgl Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Keperawatan Keperawatan
Minggu Gangguan SP 1 Melakukan SP 1 Gangguan persepsi S:
03/10/2021 persepsi Gangguan sensori : Halusinasi Pendengaran. - Pasien mengatakan ia mendengar
Hari ke-1 Sensori : Persepsi 1) Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien. suara bisikan yang menjelek- jelekan
Halusinasi Sensori : 2) Mengidentifikasi isi halusinasi pasien. dirinya
Pendengaran Halusinasi 3) Mengidentifikasi waktu halusinasi - Pasien mengatakan suara bisikan
Pendengaran pasien. tersebut terdengar saat dia sendirian.
4) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi - Pasien mengatakan halusinasi terjadi
pasien. kadang-kadang 1 kali sehari.
5) Mengidentifikasi situasi yang dapat - Pasien mengatakan apabila terjadi
menimbulkan halusinasi pasien. halusinasi, ia akan menutup telinga
6) Mengidentifikasi respon pasien terhadap dan menghardik halusinasi tersebut.
halusinasi. O:
7) Mengajarkan pasien menghardik. - Pasien mampu menyebutkan yang
8) Menganjurkan pasien memasukkan cara sedang dialami
menghardik ke dalam kegiatan harian. - Pasien kooperatif
- Terdapat kontak mata
- Pasien dapat melakukan cara untuk
mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
- Pasien dapat memasukkan latihan
menghardik kedalam jadwal
hariannya yaitu pukul 10:00 dan
15:00.
A: SP 1 Tercapai

P:
Perawat:
Lanjutkan SP 2 Gangguan persepsi
sensori : Halusinasi Pendengaran pada
pertemuan ke-2 pada hari Selasa, 05
Oktober 2021 pukul 10:00 di depan
kamar pasien
Pasien:
Memotivasi pasien untuk mengontrol
halusinasinya dengan cara menghardik
dan melatih sesuai jadwal yang telah
dibuat

Senin Gangguan SP 2 Melakukan SP 2 Gangguan persepsi S:


04/10/2021 persepsi Gangguan sensori: Halusinasi Pendengaran. - Pasien mengatakan belum ada
Hari ke-2 sensori : persepsi 1)Mengevaluasi jadwal kegiatan harian mendengar suara bisikan kembali.
Halusinasi sensori : pasien. - Pasien mengatakan telah berlatih
Pendengaran Halusinasi 2)Melatih pasien mengendalikan menghardik pada pukul 18:00
Pendengaran halusinasi dengan cara bercakap-cakap - Pasien mengatakan ingin berlatih
dengan orang lain. bercakap-cakap dan mencoba
3)Menganjurkan pasien memasukkan mempraktekkannya bila terdengar
kedalam kegiatan harian. suara bisikan.

O:
- Pasien mampu menyebutkan kegiatan
hariannya.
- Terdapat kontak mata
- Pasien kooperatif
- Pasien dapat melakukan cara
menghardik untuk mengontrol
halusinasi
- Pasien mampu mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap- cakap
- Pasien dapat memasukkan latihan
bercakap-cakap kedalam jadwal
hariannya yaitu pada jam 15:00

A: SP 2 Tercapai

P:
Perawat:
Lanjutkan SP 3 dan SP 4 Gangguan
persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
pada pertemuan ke 3 pada hari Selasa,5
Oktober 2021 pukul 09:00 di teras lobi
kamar
Pasien:
Memotivasi pasien mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap sesuai
dengan jadwal harian.
Selasa Gangguan SP 3 dan SP 4 Melakukan SP 3 dan SP 4 Gangguan S:
05/10/2021 persepsi Gangguan persepsi sensori: Halusinasi - Pasien mengatakan hari ini ia
Hari Ke-3 sensori : persepsi Pendengaran. tidak mendengar suara bisikan
Halusinasi sensori : 1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian apapun.
Pendengaran Halusinasi pasien. - Pasien mengatakan bahwa ia sudah
Pendengaran 2) Melatih pasien mengendalikan latihan menghardik pada pukul 13:00
halusinasi dengan cara melakukan dan 18:00 serta latihan bercakap-
kegiatan. cakap pada pukul 15:00.
3) Memberikan pendidikan kesehatan - Pasien mengatakan ingin melakukan
tentang penggunaan obat secara aktivitas secara terjadwal agar tidak
teratur. ada waktu untuk melamun.
4) Menganjurkan pasien memasukkan ke - Pasien mengatakan mau membaca
dalam jadwal kegiatan harian. surah Al-Fatihah setiap jam 15.00
- Pasien mengatakan sekarang telah
mengetahui nama dan manfaat dari
obat yang dikonsumsi.

O:
- Pasien mampu menyebutkan kegiatan
hariannya.
- Terdapat kontak mata.
- Pasien kooperatif.
- Pasien bisa mengontrol halusinasinya
dengan cara menghardik dan
bercakap-cakap.
- Pasien dapat menyebutkan kegiatan
yang akan dilakukannya dari bangun
tidur hingga malam hari saat akan
tidur.
- Pasien dapat membaca surah Al-
Fatihah dengan benar.
- Pasien tau nama obat dan manfaatnya.
- Pasien memasukkan kegiatan
membaca surah Al-Fatihah pada pukul
21:00 sebelum tidur.
- Pasien memasukan jadwal minum
obat kedalam jadwal harian pada
pukul 08:00 dan 12:00.

A: SP 3 dan SP 4 tercapai

P:
Memotivasi pasien mengontrol
halusinasinya dengan cara melakukan
aktivitas terjadwal dan minum obat
seacara teratur sesuai jadwal harian.

Anda mungkin juga menyukai