Anda di halaman 1dari 26

FORMAT PENGKAJIAN STATUS MENTAL

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA


UNIVERITAS ‘AISYIYAH BANDUNG

RUANG RAWAT : Mawar TANGGAL DIRAWAT : 05-10-2021


1. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. B ( L/P ) Tanggal Pengkajian : 04 oktober 2021
Umur : 35 tahun RM No. : 0098765
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : islam
Status Marital : menikah
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB (Informan)
Nama : Tn. A
Umur : 57 tahun
Hubungan dengan klien: orang tua

2. ALASAN MASUK
KeluhanUtama :
Klien berbicara sendiri, keluyuran dan mengamuk.
SMRS:
2 minggu sebelum masuk rs klien habis mengkonsumsi alkohol dicampur dengan obat-
obatan warung sehingga mulut berbusa dan dibawa ke IGD. Klien terdiagnosa medis susp.
Skizofrenia hebefrenik. Menurut keluarga klien dulu sering mengkonsumsi narkoba
dengan suami nya. Dan suaminya tertangkap polisi karena sudah menjadi bandar dan
pengguna narkoba.

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu : Tidak √ Ya


(tahun: 2 tahun yang lalu)

2. Pengobatan sebelumnya Berhasil √ kurang berhasil Tidak berhasil

Alasannya tidak terkaji

3. Faktor predisposis dan presipitasi


a. Predisposisi

Biologis Psikologis Sosial Budaya


menurut keluarga klien Ayah klien merupakan Menurut keluarga klien
dulu sering mengkonsumsi orang yang keras dan tidak pernah bergaul
narkoba dengan suaminya, otoriter saat mengasuh, jika dengan lingkungan sekitar,
dan suaminya tertangkap klien melakukan kesalahan klien selalu menangis dan
polisi karena sudah maka akan diberikan menyendiri.
menjadi bandar dan hukuman
pengguna narkoba.

b. Presipitasi

Biologis (traumatic) Psikologis Social Budaya, Agama


Klien mengaku pernah
menyayat tangan dengan
pisau untuk menyelesaikan
masalahnya.

Masalah Keperawatan : Resiko bunuh diri (RBD)


4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa
Ada √ Tidak ada
Jika ada (siapa)/ Hub. dengan keluarga: .
Gejala :
Riwayat Pengobatan :
Masalah keperawatan: Tidak terkaji
Genogram (minimal tiga generasi) Klien, orang tua, nenek / kakek

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:


a. Kehilangan : tidak terkaji
b. Kegagalan : Ny.B merasa tidak berguna dan malu dan belum bisa membahagiakan
keluarga
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah situasional

6. Pemeriksaan Fisik

a. Tanda Tanda Vital: TD: 120/80 mmHg, N:89 x/mnt, S: 36,7ºC P: 20x/mnt
b. Atopometrik : BB 58 Kg, TB: 159 cm
c. Keluhan Fisik ada / tidak, jelaskan
Banyak bekas luka sayatan di tangan
d. Pemeriksaan Fisik (Tuliskan data fokus dan efek samping obat yang berhubungan
dengan sistem tubuh)
 Sistem integumen : Banyak bekas luka sayatan di tangan
 Sistem kardiovaskuler : Tidak terkaji
 Sistem respirasi : Tidak terkaji
 Sistem gastrointestinal : Tidak terkaji
 Sistem urogenital : Tidak terkaji
 Sistem reproduksi : Tidak terkaji
 Sistem persarafan : Tidak terkaji
 Sistem musculoskeletal : Tidak terkaji
 Sistem haemopoitik : Tidak terkaji
 Sistem endokrin : Tidak terkaji
 Sistem penginderaan : Tidak terkaji
Jelaskan, segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem tubuh klien termasuk perilaku:
Klien mengatakan pernah menyayat tangan dengan pisau untuk menyelesaikan
masalahnya
7. Psikososial
a. Konsep diri
1) Gambaran diri
Klien mengatakan sangat menyukai anggota tubuhnya

2) Identitas diri
Klien seorang wanita berusia 35 tahun
3) Peran
Klien merupakan seorang istri dan ibu dari kedua anak perempuannya
4) Ideal diri
Tidak terkaji
5) Harga diri
Klien mengatakan ingin pergi jauh dan keluarga akan bahagia jika klien
tidak ada, klien merasa tidak berguna dan malu belum bisa
membahagiakan keluarga
Masalah Keperawatan: Harga d
b. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti: tidak terkaji (tanyakan pada klien siapa yang berarti
dalam kehidupannya, tempat menagdu, tempat bicara, minta bantuan)
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat: tidak terkaji (tanyakan
pada klien kelompok apa saja yang diikuti dalam masyarakat)
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: klien tidak pernah
bergaul dengan lingkungan sekitar
Masalah Keperawatan: Isolasi sosial
c. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan: tidak terkaji (tanyakan tentang pandangan dan
keyakinan terhadap gangguan jiwa sesuai dengan norma budaya dan
agama yang dianut)
2) Kegiatan ibadah: tidak terkaji (tanyakan kegiatan ibadah di rumah secara
individu dan kelompok, pendapat klien tentang kegiatan ibadah)
Masalah Keperawatan: Tidak terkaji

8. Pengkajian Status Mental (Berilah tanda √ pada kolom yang sesuai)

a. Penampilan
√ Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak
sesuai
Berpakaian tidak seperti Sesuai
biasanya

Jelaskan: hasil observasi klien tampak kotor, bau, klien BAB dan BAK di
celana, makan dan minum berantakan.
Masalah Keperawatan: Defisit perawatan diri
b. Pembicaraan
Cepat Gelisah Apatis
Keras √ Inkoheren tidak mampu memulai pembicaraan
Lambat Membisu Sesuai

Jelaskan : ketika ditanya klien tidak nyambung


Masalah Keperawatan: Tidak terkaji
c. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah
Agitasi Apatis Grimasen
Tremor Kompulsif Sesuai
Jelaskan: tidak terkaji (penjelasan berisi aktivitas klien yang ditampilkan)
Masalah Keperawatan: Tidak terkaji
d. Suasana hati:
√ Sedih Ketakutan Putus asa
Khawatir Gembira berlebihan Sesuai

Jelaskan: saat dilakukan pengkajian tampak sedih


Masalah Keperawatan: Tidak terkaji
e. Afek
√ Datar √ Tumpul Labil Sesuai Tidak Sesuai

Jelaskan: saat dilakukan pengkajian apek datar dan tumpul


Masalah Keperawatan: Tidak terkaji
f. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif mudah tersinggung
√ Kontak mata kurang Defensive Curiga
Seduktif Berhati-hati Kooperatif

Jelaskan: saat dikaji kontak mata klien negatif


Masalah Keperawatan: Tidak terkaji
g. Persepsi
√ Auditori (suara) Taktil (sentuhan) Ilusi
Visual (penglihatan) Gustatori Sesuai
(pengecapan)
Olfakori (penciuman)
Jelaskan: keluarga klien mengatakan klien berbicara sendiri
Masalah Keperawatan: Halusinasi auditori
h. Proses berfikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi Inkoheresn
√ Flight of idea Blocking Perseverasi Neologisme
Irelevansi Verbigerasi Word salad Sesuai

Jelaskan: ketika ditanya sudah makan klien menjawab tidur malam disini tidak
nyaman panas dan banyak nyamuk.
Masalah keperawatan: Tidak terkaji
i. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Defersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham: Sesuai
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Siar pikir Sisip pikir Kontrol pikir

Jelaskan: tidak terkaji


Masalah keperawatan: Tidak terkaji
j. Tingkat kesadaran
Mudah beralih √ tidak mampu berkonsentrasi
tidak mampu berhitung sederhana mampu berkonsentrasi

Jelaskan: saat dikaji klien tampak sulit berkonsentrasi


Masalah Keperawatan: Tidak terkaji
k. Memori
Gangguan daya ingat

jangka panjang jangka pendek


saat ini Konfabulasi Sesuai
Jelaskan: tidak terkaji
Masalah Keperawatan: Tidak terkaji
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu Mampu

konsentrasi berhitung berkonsentrasi
sederhana
Jelaskan: saat dikaji klien tampak sulit berkonsentrasi
Masalah keperawatan: Tidak terkaji
m. Kemampuan penilaian
 Gangguan ringan  Gangguan bermakna
 Tidak ada gangguan 
Jelaskan: tidak terkaji

Masalah Keperawatan: Tidak terkaji

n. Daya tilik diri

√ Mengingkari penyakit yang  Menyalahkan hal hal diluar


diderita dirinya
 Memahami sakit yang di
deritanya
Jelaskan: klien mengatakan dirinya tidak gangguan jiwa
Masalah keperawatan: Tidak terkaji
9. Kebutuhan persiapan pulang
a. Makan
 Bantuan minimal  Bantuan Total
Jelaskan :
…………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
…………………………………………………………..…
b. BAB/BAK

√  Bantuan minimal Bantuan Total


Jelaskan : klien BAB dan BAK dicelana
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri
c. Mandi

√  Bantuan minimal Bantuan Total


Jelaskan : klien terlihat kotor dan bau
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri
d. Berpakaian/Berhias
 Bantuan minimal √ Bantuan Total
Jelaskan : klien terlihat kotor
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri
e. Istirahat tidur
 Tidur siang lama: ..................... s/d ........................
 Tidur malam lama: .................... s/d ........................
 Kegiatan sebelum dan sesudah tidur
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
f. Penggunaan obat
 Bantuan minimal √ Bantuan Total
Jelaskan : klien mendapatkan obat clozafin 2x1
Masalah Keperawatan : Tidak terkaji
g. Pemeliharaan kesehatan

√ Perawatan lanjut Ya  Tidak


Perawatan pendukung  Ya  Tidak
Jelaskan : tidak terkaji
Masalah Keperawatan : Tidak terkaji
h. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan Makan  Ya  Tidak
Menjaga kerapihan  Ya  Tidak
rumah
Mencuci pakaian  Ya  Tidak
Pengaturan keuangan  Ya  Tidak
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
i. Kegiatan di luar rumah
Belanja  Ya  Tidak
Transportasi  Ya  Tidak
Lain lain  Ya  Tidak
Jelaskan:
Masalah keperawatan:
10. Mekanisme koping

Adaptif Maladaptif

√  Berbicara dengan orang lain Minum alqohol


 Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/berlebihan
 Tekhnik relaksasi  Bekerja berlebihan
 Aktifitas Konstruktif  Menghindar
 Olah raga  Mencederai diri
 Lainnya ........................................  Lainnya .....................................
........... ......
Jelaskan: klien habis mengkonsumsi alkohol dicampur dengan obat-obatan
warung
Masalah Keperawatan: Tidak terkaji
11. Masalah psikososial dan lingkungan

 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik:


 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
 Masalah dengan pendidikan, spesifik
 Masalah dengan pekerjaan, spesifik
 Masalah dengan perumahan, spesifik
 Masalah dengan ekonomi, spesifik
Masalah Keperawatan: Tidak terkaji
12. Pengetahuan kurang tentang
 Penyakit jiwa  Sistem pendukung
 Faktor presipitasi  Penyakit fisik
√ Koping  Obat obatan
 Lainnya:
Masalah Keperawatan: Tidak terkaji

13. Aspek medik


Diagnosis Medik: Skizofrenia hebefrenik
Terapi Modalitas:
Farmako obat clozafin 2x1
ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DO : Faktor psikologis Risiko bunuh diri
- Tampak bekas luka

pada tangan
Vasokontriksi
- Tampak sedih
pembuluh darah
- Kontak mata negatif
- Apek datar dan ↓

tumpul Gangguan sirkulasi di

DS: otak

- Menurut keluarga ↓

klien berbicara Gangguan perfusi

sendiri, keluyuran, jaringan

dan mengamuk ↓
- Klien mengatakan Gangguan potensial
pernah menyayat aksi sel saraf
dengan pisau untuk

menyelesaikan
Ketidakseimbangan NE
masalahnya
di otak
- Klien mengatakan
ingin pergi jauh dan ↓
mengatakan keluarga Kortek serebri
akan bahagia jika

klien tidak ada
Lobus Temoralis
- Klien mengatakan

merasa tidak
Mesolimbik
berguna dan malu
karena belum bisa ↓
membahagiakan Dopamin↑
keluarga

- Ayah klien
Risiko Bunuh Diri
merupakan orang
yang keras dan
otoriter dalam
mengasuh, jika
melakukan
kesalahan akan
diberi hukuman
DO: Ketidakefektifan Harga diri rendah
koping keluarga situasional
- Klien tampak sedih

DS:
Ketidakefektifan
- Klien mengatakan koping klien
merasa tidak ↓
berguna dan malu Harga diri rendah
karena belum bisa kronik
membahagiakan
keluarga
- Menurut keluarga
klien tidak pernah
bergaul dengan
lingkungan sekitar
klien selalu
menangis dan
menyendiri
DO : Penarikan diri sosial Defisit perawatan diri

- Klien tampak kotor
Isolasi sosial
bau

- Klien BAB dan
Malas beraktivitas
BAK dicelana

- Makan dan minum
Defisit perawatan diri
berantakan
DS :

Daftar diagnosa keperawatan


a. Risiko bunuh diri
b. Harga diri rendah situasional
c. Defisit perawatan diri
TG PERENCANAAN
Dx RASIONAL
L TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
Setelah 4x pertemuan SP 1 SP1
pasien mampu :  Identifikasi benda-benda  Agar mengetahui benda
 Mengidentifikasi yang dapat membahayakan yang dapat
benda-benda yang pasien membahayakan pasien
berbahaya  Amankan benda-benda yang  Agar meminimalisir
 Mengendalikan dapat membahayakan pasien terjadinya bahaya pada
keinginan bunuh diri  Lakukan kontrak treatment pasien
Resiko Pasien tetap aman dan
 Ajarkan cara mengendalikan  Agar tindakan yang akan
bunuh diri selamat
dorongan bunuh diri diberikan terjadwal
 Latih cara mengendalikan  agar pasien mampu
dorongan bunuh diri mengontrol dorongan
bunuh diri
 agar meminimalisir
dorongan untuk bunuh
diri
SP 2 SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu  Latih keluarga
(SP 1) mempraktekkan cara
 Tanyakan program merawat pasien dengan
pengobatan resiko bunuh diri
 Jelaskan pentinya  Latihan cara keluarga
TG PERENCANAAN
Dx
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
L
Setelah 4x pertemuan SP 1 SP1
pasien mampu :  Identifikasi benda-benda  Agar mengetahui benda
 Mengidentifikasi yang dapat membahayakan yang dapat
benda-benda yang pasien membahayakan pasien
berbahaya  Amankan benda-benda yang  Agar meminimalisir
 Mengendalikan dapat membahayakan pasien terjadinya bahaya pada
keinginan bunuh diri  Lakukan kontrak treatment pasien
Resiko Pasien tetap aman dan
 Ajarkan cara mengendalikan  Agar tindakan yang akan
bunuh diri selamat
dorongan bunuh diri diberikan terjadwal
 Latih cara mengendalikan  agar pasien mampu
dorongan bunuh diri mengontrol dorongan
bunuh diri
 agar meminimalisir
dorongan untuk bunuh
diri
SP 2 SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu  Latih keluarga
(SP 1) mempraktekkan cara
 Tanyakan program merawat pasien dengan
pengobatan resiko bunuh diri
 Jelaskan pentinya  Latihan cara keluarga
TG PERENCANAAN
Dx
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
L
Setelah 4x pertemuan SP 1 SP1
pasien mampu :  Identifikasi benda-benda  Agar mengetahui benda
 Mengidentifikasi yang dapat membahayakan yang dapat
benda-benda yang pasien membahayakan pasien
berbahaya  Amankan benda-benda yang  Agar meminimalisir
 Mengendalikan dapat membahayakan pasien terjadinya bahaya pada
keinginan bunuh diri  Lakukan kontrak treatment pasien
Resiko Pasien tetap aman dan
 Ajarkan cara mengendalikan  Agar tindakan yang akan
bunuh diri selamat
dorongan bunuh diri diberikan terjadwal
 Latih cara mengendalikan  agar pasien mampu
dorongan bunuh diri mengontrol dorongan
bunuh diri
 agar meminimalisir
dorongan untuk bunuh
diri
SP 2 SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu  Latih keluarga
(SP 1) mempraktekkan cara
 Tanyakan program merawat pasien dengan
pengobatan resiko bunuh diri
 Jelaskan pentinya  Latihan cara keluarga
TG PERENCANAAN
Dx
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
L
Setelah 4x pertemuan SP 1 SP1
pasien mampu :  Identifikasi benda-benda  Agar mengetahui benda
 Mengidentifikasi yang dapat membahayakan yang dapat
benda-benda yang pasien membahayakan pasien
berbahaya  Amankan benda-benda yang  Agar meminimalisir
 Mengendalikan dapat membahayakan pasien terjadinya bahaya pada
keinginan bunuh diri  Lakukan kontrak treatment pasien
Resiko Pasien tetap aman dan
 Ajarkan cara mengendalikan  Agar tindakan yang akan
bunuh diri selamat
dorongan bunuh diri diberikan terjadwal
 Latih cara mengendalikan  agar pasien mampu
dorongan bunuh diri mengontrol dorongan
bunuh diri
 agar meminimalisir
dorongan untuk bunuh
diri
SP 2 SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu  Latih keluarga
(SP 1) mempraktekkan cara
 Tanyakan program merawat pasien dengan
pengobatan resiko bunuh diri
 Jelaskan pentinya  Latihan cara keluarga
TG PERENCANAAN
Dx
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
L
Setelah 4x pertemuan SP 1 SP1
pasien mampu :  Identifikasi benda-benda  Agar mengetahui benda
 Mengidentifikasi yang dapat membahayakan yang dapat
benda-benda yang pasien membahayakan pasien
berbahaya  Amankan benda-benda yang  Agar meminimalisir
 Mengendalikan dapat membahayakan pasien terjadinya bahaya pada
keinginan bunuh diri  Lakukan kontrak treatment pasien
Resiko Pasien tetap aman dan
 Ajarkan cara mengendalikan  Agar tindakan yang akan
bunuh diri selamat
dorongan bunuh diri diberikan terjadwal
 Latih cara mengendalikan  agar pasien mampu
dorongan bunuh diri mengontrol dorongan
bunuh diri
 agar meminimalisir
dorongan untuk bunuh
diri
SP 2 SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu  Latih keluarga
(SP 1) mempraktekkan cara
 Tanyakan program merawat pasien dengan
pengobatan resiko bunuh diri
 Jelaskan pentinya  Latihan cara keluarga
TG PERENCANAAN
Dx
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
L
Setelah 4x pertemuan SP 1 SP1
pasien mampu :  Identifikasi benda-benda  Agar mengetahui benda
 Mengidentifikasi yang dapat membahayakan yang dapat
benda-benda yang pasien membahayakan pasien
berbahaya  Amankan benda-benda yang  Agar meminimalisir
 Mengendalikan dapat membahayakan pasien terjadinya bahaya pada
keinginan bunuh diri  Lakukan kontrak treatment pasien
Resiko Pasien tetap aman dan
 Ajarkan cara mengendalikan  Agar tindakan yang akan
bunuh diri selamat
dorongan bunuh diri diberikan terjadwal
 Latih cara mengendalikan  agar pasien mampu
dorongan bunuh diri mengontrol dorongan
bunuh diri
 agar meminimalisir
dorongan untuk bunuh
diri
SP 2 SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu  Latih keluarga
(SP 1) mempraktekkan cara
 Tanyakan program merawat pasien dengan
pengobatan resiko bunuh diri
 Jelaskan pentinya  Latihan cara keluarga
TG PERENCANAAN
Dx
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
L
Setelah 4x pertemuan SP 1 SP1
pasien mampu :  Identifikasi benda-benda  Agar mengetahui benda
 Mengidentifikasi yang dapat membahayakan yang dapat
benda-benda yang pasien membahayakan pasien
berbahaya  Amankan benda-benda yang  Agar meminimalisir
 Mengendalikan dapat membahayakan pasien terjadinya bahaya pada
keinginan bunuh diri  Lakukan kontrak treatment pasien
Resiko Pasien tetap aman dan
 Ajarkan cara mengendalikan  Agar tindakan yang akan
bunuh diri selamat
dorongan bunuh diri diberikan terjadwal
 Latih cara mengendalikan  agar pasien mampu
dorongan bunuh diri mengontrol dorongan
bunuh diri
 agar meminimalisir
dorongan untuk bunuh
diri
SP 2 SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu  Latih keluarga
(SP 1) mempraktekkan cara
 Tanyakan program merawat pasien dengan
pengobatan resiko bunuh diri
 Jelaskan pentinya  Latihan cara keluarga
TG PERENCANAAN
Dx
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
L
Setelah 4x pertemuan SP 1 SP1
pasien mampu :  Identifikasi benda-benda  Agar mengetahui benda
 Mengidentifikasi yang dapat membahayakan yang dapat
benda-benda yang pasien membahayakan pasien
berbahaya  Amankan benda-benda yang  Agar meminimalisir
 Mengendalikan dapat membahayakan pasien terjadinya bahaya pada
keinginan bunuh diri  Lakukan kontrak treatment pasien
Resiko Pasien tetap aman dan
 Ajarkan cara mengendalikan  Agar tindakan yang akan
bunuh diri selamat
dorongan bunuh diri diberikan terjadwal
 Latih cara mengendalikan  agar pasien mampu
dorongan bunuh diri mengontrol dorongan
bunuh diri
 agar meminimalisir
dorongan untuk bunuh
diri
SP 2 SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu  Latih keluarga
(SP 1) mempraktekkan cara
 Tanyakan program merawat pasien dengan
pengobatan resiko bunuh diri
 Jelaskan pentinya  Latihan cara keluarga
TG PERENCANAAN
Dx
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
L
Setelah 4x pertemuan SP 1 SP1
pasien mampu :  Identifikasi benda-benda  Agar mengetahui benda
 Mengidentifikasi yang dapat membahayakan yang dapat
benda-benda yang pasien membahayakan pasien
berbahaya  Amankan benda-benda yang  Agar meminimalisir
 Mengendalikan dapat membahayakan pasien terjadinya bahaya pada
keinginan bunuh diri  Lakukan kontrak treatment pasien
Resiko Pasien tetap aman dan
 Ajarkan cara mengendalikan  Agar tindakan yang akan
bunuh diri selamat
dorongan bunuh diri diberikan terjadwal
 Latih cara mengendalikan  agar pasien mampu
dorongan bunuh diri mengontrol dorongan
bunuh diri
 agar meminimalisir
dorongan untuk bunuh
diri
SP 2 SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu  Latih keluarga
(SP 1) mempraktekkan cara
 Tanyakan program merawat pasien dengan
pengobatan resiko bunuh diri
 Jelaskan pentinya  Latihan cara keluarga
TG PERENCANAAN
Dx
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
L
Setelah 4x pertemuan SP 1 SP1
pasien mampu :  Identifikasi benda-benda  Agar mengetahui benda
 Mengidentifikasi yang dapat membahayakan yang dapat
benda-benda yang pasien membahayakan pasien
berbahaya  Amankan benda-benda yang  Agar meminimalisir
 Mengendalikan dapat membahayakan pasien terjadinya bahaya pada
keinginan bunuh diri  Lakukan kontrak treatment pasien
Resiko Pasien tetap aman dan
 Ajarkan cara mengendalikan  Agar tindakan yang akan
bunuh diri selamat
dorongan bunuh diri diberikan terjadwal
 Latih cara mengendalikan  agar pasien mampu
dorongan bunuh diri mengontrol dorongan
bunuh diri
 agar meminimalisir
dorongan untuk bunuh
diri
SP 2 SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu  Latih keluarga
(SP 1) mempraktekkan cara
 Tanyakan program merawat pasien dengan
pengobatan resiko bunuh diri
 Jelaskan pentinya  Latihan cara keluarga
TG PERENCANAAN
Dx
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
L
Setelah 4x pertemuan SP 1 SP1
pasien mampu :  Identifikasi benda-benda  Agar mengetahui benda
 Mengidentifikasi yang dapat membahayakan yang dapat
benda-benda yang pasien membahayakan pasien
berbahaya  Amankan benda-benda yang  Agar meminimalisir
 Mengendalikan dapat membahayakan pasien terjadinya bahaya pada
keinginan bunuh diri  Lakukan kontrak treatment pasien
Resiko Pasien tetap aman dan
 Ajarkan cara mengendalikan  Agar tindakan yang akan
bunuh diri selamat
dorongan bunuh diri diberikan terjadwal
 Latih cara mengendalikan  agar pasien mampu
dorongan bunuh diri mengontrol dorongan
bunuh diri
 agar meminimalisir
dorongan untuk bunuh
diri
SP 2 SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu  Latih keluarga
(SP 1) mempraktekkan cara
 Tanyakan program merawat pasien dengan
pengobatan resiko bunuh diri
 Jelaskan pentinya  Latihan cara keluarga
TG PERENCANAAN
Dx
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
L
Setelah 4x pertemuan SP 1 SP1
pasien mampu :  Identifikasi benda-benda  Agar mengetahui benda
 Mengidentifikasi yang dapat membahayakan yang dapat
benda-benda yang pasien membahayakan pasien
berbahaya  Amankan benda-benda yang  Agar meminimalisir
 Mengendalikan dapat membahayakan pasien terjadinya bahaya pada
keinginan bunuh diri  Lakukan kontrak treatment pasien
Resiko Pasien tetap aman dan
 Ajarkan cara mengendalikan  Agar tindakan yang akan
bunuh diri selamat
dorongan bunuh diri diberikan terjadwal
 Latih cara mengendalikan  agar pasien mampu
dorongan bunuh diri mengontrol dorongan
bunuh diri
 agar meminimalisir
dorongan untuk bunuh
diri
SP 2 SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu  Latih keluarga
(SP 1) mempraktekkan cara
 Tanyakan program merawat pasien dengan
pengobatan resiko bunuh diri
 Jelaskan pentinya  Latihan cara keluarga
TG PERENCANAAN
Dx
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
L
Setelah 4x pertemuan SP 1 SP1
pasien mampu :  Identifikasi benda-benda  Agar mengetahui benda
 Mengidentifikasi yang dapat membahayakan yang dapat
benda-benda yang pasien membahayakan pasien
berbahaya  Amankan benda-benda yang  Agar meminimalisir
 Mengendalikan dapat membahayakan pasien terjadinya bahaya pada
keinginan bunuh diri  Lakukan kontrak treatment pasien
Resiko Pasien tetap aman dan
 Ajarkan cara mengendalikan  Agar tindakan yang akan
bunuh diri selamat
dorongan bunuh diri diberikan terjadwal
 Latih cara mengendalikan  agar pasien mampu
dorongan bunuh diri mengontrol dorongan
bunuh diri
 agar meminimalisir
dorongan untuk bunuh
diri
SP 2 SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu  Latih keluarga
(SP 1) mempraktekkan cara
 Tanyakan program merawat pasien dengan
pengobatan resiko bunuh diri
 Jelaskan pentinya  Latihan cara keluarga
TG PERENCANAAN
Dx
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
L
Setelah 4x pertemuan SP 1 SP1
pasien mampu :  Identifikasi benda-benda  Agar mengetahui benda
 Mengidentifikasi yang dapat membahayakan yang dapat
benda-benda yang pasien membahayakan pasien
berbahaya  Amankan benda-benda yang  Agar meminimalisir
 Mengendalikan dapat membahayakan pasien terjadinya bahaya pada
keinginan bunuh diri  Lakukan kontrak treatment pasien
Resiko Pasien tetap aman dan
 Ajarkan cara mengendalikan  Agar tindakan yang akan
bunuh diri selamat
dorongan bunuh diri diberikan terjadwal
 Latih cara mengendalikan  agar pasien mampu
dorongan bunuh diri mengontrol dorongan
bunuh diri
 agar meminimalisir
dorongan untuk bunuh
diri
SP 2 SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu  Latih keluarga
(SP 1) mempraktekkan cara
 Tanyakan program merawat pasien dengan
pengobatan resiko bunuh diri
 Jelaskan pentinya  Latihan cara keluarga

Anda mungkin juga menyukai