DIABETES MELITUS II
Diajukan untuk memenuhi tugas Case Analysis Method
Dosen pengampu : Popy Siti Aisyah
Disusun oleh
Kelompok VII :
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas case analysis method
yaitu Diabetes Melitus. Dalam penyusunannya pun penulis mendapatkan bantuan
dari dosen mata kuliah yang bersangkutan, dari teman-teman dan dari referensi
buku serta artikel media massa.
Penyusun
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan Pembuatan Makalah ...................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................. 3
A. Definisi Diabetes Melitus .......................................................................... 3
B. Klasifikasi Diabetes Melitus ...................................................................... 3
C. Etiologi Diabetes Melitus II....................................................................... 4
D. Patofisiologi Diabetes Melitus II ............................................................... 5
E. Manifestasi Klinis Diabetes Melitus II ....................................................... 6
F. Penatalaksanaan Medis Diabetes Melitus II ............................................... 8
G. Komplikasi Diabetes Melitus II ................................................................. 9
BAB III ANALISA KASUS .............................................................................. 11
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah merupakan beberapa pertanyaan yang akan dibahas
dalam suatu makalah. Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut.
1
2
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus ini bisa disebut juga jawaban dari setiap rumusan
masalah yang ada di atas. Adapun tujuan khusus dari pembuatan makalah
ini antara lain adalah sebagai berikut:
3
4
1. Usia
Umumnya manusia mengalami penurunan fisiologis yang secara
dramatis menurun dengan cepat pada usia setelah 40 tahun. Penurunan ini
yang akan beresiko pada penrunan fungsi endokrin pancreas untuk
memproduksi insulin.
2. Gaya hidup dan stress
Stress kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan
yang cepat saji kaya pengawet, lemak dan gula. Makanan ini banyak
berpengaruh besar terhadap kerja pankreas. Stress juga akan
meningkatkan kerja metabolisme dan meningkatkan kebutuhan akan
sumber energi yang berakibat pada kenaikan kerja pankreas. Beban yang
tinggi membuat pancreas mudah rusak sehingga berdampak pada
penurunan insulin.
5
Rasa haus dan ingin minum terus. Kadang hal ini sering ditafsirkan
karena udara yang panas dan banyak kerja berat, padahal tanda-tanda ini
muncul sebagai awal gejala penyakit DM
2. Polifagia (banyak makan)
Penderita sering makan (banyak makan) ini terjadi akibat kadar gula yang
tinggi namun tidak dapat masuk kedalam seluntuk digunakan dalam
proses metabolisme. Ketika kadar gula darah tidak dapat masuk kedalam
sel, tubuh berpikir belum mendapatkan asupan makanan sehingga
mengirim sinyal lapar untuk mendapatkan glukosa lebih banyak agar sel-
sel dapat berfungsi
3. Poliuria (banyak kencing)
Gejala yang sering dirasakan penderita adalah sering kencing dengan
volume urine yang banyak kencing yang sering pada malam hari
terkadang sangat mengganggu penderita. Pada kondisi ini ginjal bekerja
sangat aktif untuk menyingkirkan kelebihan glukosa didalam darah.
4. Penurunan berat badan (BB) dan rasa lemah
Penurunan berat badan dalam waktu relatif singkat, merupakan gejala
awal yang sering dijumpai, selain itu rasa lemah dan cepat capek kerap di
rasakan.
1. Komplikasi Akut
a. Komplikasi mikrovasker
b. Komplikasi Makrovaskuler
Ny. A usia 65 tahun, ibu rumah tangga, pendidikan SD, agama Islam,
tinggal bersama suami di Jl.Cikajang Garut. Masuk rumah sakit tanggal 11
Oktober 2017. Pasien telah mederita diabetes mellitus semenjak 11 tahun yang
lalu, berobat di puskesmas tetapi tidak teratur termasuk minum obat dan senam
diabetes yang dianjurkan oleh tim kesehatan terdahulu dengan alasan lokasi
puskesmas cukup jauh dari rumah. Pada tahun 2010 klien berobat di poliklinik
diabetes RSHS karena kaki sering kesemutan, baal di kaki, sering kencing pada
malam hari. Klien pernah masuk RSUD dr. Slamet pada tahun 2012 karena luka
di kaki dan sembuh satu bulan kemudian.
Pasien masuk RSHS dengan riwayat 10 (sepuluh) hari sebelum masuk
rumah sakit kedua telapak kaki melepuh karena semalam sebelumnya klien
menginjak-injak botol yang berisi air panas untuk mengatasi dingin dan baal.
Kemudian klien dibawa keluarga ke RSHS dan dirawat di IRNA B lantai 5 kanan.
Pada saat pengkajian diperoleh data sebagai berikut:
Pemeriksaan Mata:
Pada pemeriksaan fisik didapatkan mata klien sebelah kanan sudah tidak
dapat digunakan untuk melihat semenjak 3 (tiga) minggu yang lalu. Penglihatan
kabur dan tiba-tiba pandangan menjadi gelap dan tidak dapat digunakan untuk
melihat. Sedangkan mata kiri dapat digunakan untuk melihat tetapi samar-samar.
tidak ada kemerahan, tidak ada nyeri, tidak ada riwayat trauma, tidak ada riwayat
menggunakan kacamata.
Pemeriksaan Jantung :
Hasil pemeriksaan jantung : perkusi dullness. Bunyi jantung S1 & S2
normal, gallop (-), CRT 2 – 3 detik , nyeri dada (-), TD 120/70 mmHg, frekuensi
nadi 80 x/mnt, frekuensi nafas 20 x/mnt.
Hasil Pemeriksaan laboratorium:
Hasil
Normal Satuan
Pemeriksaan
11
12
Pemeriksaan paru:
Ronkhi -/-, bronkovesikuler paru kanan
Pemeriksaan Hasil
Ph 7.484
PCO2 27.4
PO2 74.0
SO2 94.1
HCO3 20.8
BE -2.8
Pengkajian Kaki:
Kaki Kanan Kaki Kiri
Ya Tidak Ya Tidak
Kallus
Corsns
Bunions
Hammer toes
Amputasi
Minor ( jari/ pedis
)
Mayor ( below
knee/ above knee )
Kaki charchot
Kuku
13
Penebalan
Infeksi jamur
Tumbuh ke dalam
Kulit
Perabaan kaki
dingin
Kulit berkilap
Kulit kering
Atrofi lemak sub
kutan
Rubor
Pucat pada elevasi
Rambut kaki
Pengkajian PEDIS:
a. PERFUSI = ABI : < 0.6 (Grade 2 : terdapat keluhan dan tanda PAD, tekanan
darah sistolik pada arteri dorsalis pedis > 50 mmHg.
b. EXTENT (Ukuran Luka)
Kaki kanan: 4 x 4 x 1 cm,
Kaki kiri : 8 x 8 x 0.5 cm
c. DEPT (Kedalam Luka)
Dasar luka kaki kiri: tulang dan sendi (Grade 3).
Dasar luka kaki kanan: luka menembus lapisan sub kutis yang
meliputi fasia, otot, atau tendon (Grade 2).
d. INFEKSI
osteomielitis pedis kiri, eritema 2-5 cm dari tepi luka, secret warna
kuning < 5 cc, konsistensi kental, bau, maserasi.
Grade 3 (Eritema > 2 cm disertai salah satu dari pembengkakan,
nyeri, hangat, pus, infeksi membentuk abses, osteomielitis).
14
e. SENSASI
Rasa baal di kedua kaki.
Gambar 1 : Kaki kiri Gambar 2 : Kaki kanan
SGOT 19
SGPT 13
15
Pemberian
RI 3 x 20 3 x 20 3 x 22 3 x 22 3 x 25 3 x 25 3 x 25
NPH 1 x 15 1 x 15 1 x 15 1 x 15 1 x 15 1 x 15 1 x 15
GD jam 6 258 145 104 - 376 215 102
GD jam 11 323 159 272 160 >400 273 70
Laboratorium :
Jenis pemeriksaan 26 – 10- 29-10- Hasil Satuan
2017 2017 normal
HEMATOLOGI
DPL : LED
142.0 116.0 0.0 - 20.0 Mm
Hemoglobin 11.6 11.0 12.0 - 14.0 g/Dl
Hematokrit 34.1 32.0 37.0 – 43.0 %
Eritrosit 3.99 4.74 4.00 – 5.00 Juta/ ul
MCV/ VER 85.5 67.5 82.0 – 92.0 Fl
MCH/ HER 29.1 23.2 27.0 – 31.0 Pg
MCHC/ KHER 34.0 34.4 32.0 – 36.0 g/dl
Leukosit 9.8 10.3 5.0 – 10.0 Juta
Trombosit 399 310 150 – 400 Juta
HITUNG JENIS :
Basofil 0.1 0.2 0.0 – 1.0 %
Eosionofil 0.7 0.5 1.0 – 3.0 %
Neutrofil 70 85 52 – 76 %
Limfosit 23.0 8.4 20.0 – 40.0 %
Monosit 6.1 6.3 2.0 – 8.0 %
PT 14.0 14.7 11.0 – 14.0 %
PT Kontrol 12.5 12.4 Detik
16
Terapi :
Diet DM 1900 kkal + ekstra putih telur
Insulin 25-25-25
NPH 1 x 15 iu
Omeprazole 2 x 20 gr
Vometa 3 x 1 sdm
KSR 3 x 1 tab
Ceftriaxone 1 x 2 gr
17
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
a. Nama : Ny. A
b. No. Registrasi/Medrec : 0012345
c. Umur : 65 tahun
d. Suku : Sunda
e. Status perkawinan : Menikah
f. Agama : Islam
g. Pendidikan : SD
h. Alamat : Jl.Cikajang Garut
i. Tanggal masuk rumah sakit : 11 Oktober 2017
j. Tanggal pengkajian : 13 Oktober 2017
a. Nama : Tn. R
b. Alamat : Jl.Cikajang Garut
c. Hubungan dengan Klien : Suami
d. No tlpn : 08123456789
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh kedua telapak kaki melepuh.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien datang ke Rumah Sakit dengan keluhan kedua telapak kaki melepuh
karena semalam sebelumnya klien menginjak-injak botol yang berisi air
panas untuk mengatasi dingin dan baal.
c. Riwayat Kesehatan dahulu
Klien mengatakan bahwa telah mederita diabetes melitus semenjak 11
tahun yang lalu, klien berobat di puskesmas tetapi tidak teratur termasuk
minum obat dan senam diabetes yang dianjurkan oleh tim kesehatan
18
terdahulu dengan alasan lokasi puskesmas cukup jauh dari rumah. Pada
tahun 2010 klien berobat pernah di poliklinik diabetes RSHS karena kaki
sering kesemutan, baal di kaki, sering kencing pada malam hari. Dan klien
juga mengatakan pernah masuk RSUD dr. Slamet pada tahun 2012 karena
luka di kaki dan sembuh satu bulan kemudian.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga
e. Pemeriksaan Fisik
1). Tanda-tanda Vital
− TD (tekanan darah) : 120/70 mmHg
− N (Nadi) : 80 x/mnt
− R (Respirasi/Pernafasan) : 20 x/mnt
− S (Suhu) : 37,0°C
2). Pemeriksaan Antropometri
− BB (berat badan) : 45 kg
− TB (tinggi Badan) : 160 cm
− BMI (Body Mask Index) : 17,58
− LLA (Lingkat Lengan Atas) : -
3). Pengkajian persistem
a. System Pernafasan
frekuensi nafas 20 x/mnt, hidung simetris, PCH (-), sekret (-), tidak
ada lesi di dada, tidak ada peningkatan JVP, penggerakan dada
simetris, tidak ada nyeri tekan pada dada, tidak ada suara nafas
tambahan. Ronkhi -/- bronkovesikuler paru kanan.
b. System kardiovaskuler
Perkusi dullnes. Bunyi jantung S1 & S2 normal, gallop (-), CRT 2 –
3 detik , nyeri dada (-), TD 120/70 mmHg, frekuensi nadi 80 x/mnt.
c. System pencernaan
Mudah merasa haus, terdapat polifagi, polidipsi, mual dan muntah,
penurunan berat badan, peningkatan liingkat abdomen.
19
Pengkajian PEDIS:
a. PERFUSI = ABI : < 0.6 (Grade 2 : terdapat keluhan dan tanda PAD, tekanan
darah sistolik pada arteri dorsalis pedis > 50 mmHg.
b. EXTENT (Ukuran Luka)
Kaki kanan: 4 x 4 x 1 cm,
Kaki kiri : 8 x 8 x 0.5 cm
c. DEPT (Kedalam Luka)
Dasar luka kaki kiri: tulang dan sendi (Grade 3).
Dasar luka kaki kanan: luka menembus lapisan sub kutis yang
meliputi fasia, otot, atau tendon (Grade 2).
d. INFEKSI
osteomielitis pedis kiri, eritema 2-5 cm dari tepi luka, secret warna
kuning < 5 cc, konsistensi kental, bau, maserasi.
Grade 3 (Eritema > 2 cm disertai salah satu dari pembengkakan, nyeri,
hangat, pus, infeksi membentuk abses, osteomielitis).
Hasil pemeriksaan kultur sensitifitas (tgl 24/10/2007): psuedomonas
e. SENSASI
Rasa baal di kedua kaki.
Gambar 1 : Kaki kiri Gambar 2 : Kaki kanan
20
e. System perkemihan
Nokturia (sering kencing pada saat malam hari)
f. Sistem persarafan
a). Kesadaran dan orientasi : Compos mentis
b). Nilai GCS : E = 5 , M = 6 , V = 4 (15)
c). Memori :-
d). Tes fungsi syaraf otak
− Nervus I (Olfactorius)
− Nervus II (Optikus)
mata klien sebelah kanan sudah tidak dapat melihat, dan mata
kiri bisa melihat tetapi kabur.
− Nervus III, IV dan VI (Okulomotorius, Troclearis dan
Abdusen)
− Nervus V (Trigeminus)
− Nervus VII (Fasialis)
− Nervus VII (Akustikus)
− Nervus IX dan X (Glosofaringeus dan Vagus)
− Nervus XI (Aksesorius)
− Nervus XII (Hipoglosus)
g. Sistem Endokrin
Klien tampak berkeringat, sering merasa haus.
Data tambahan yang harus ditambahkan adalah palpasi adanya
pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, auskultasi suara bruit
di leher.
h. Sistem Muskuloskeleta
a). Ekstremitas Atas
Penyebaran lemak, cepat lelah, lemah dan nyeri, mudah luka
21
Pengkajian Kaki:
Kaki Kanan Kaki Kiri
Ya Tidak Ya Tidak
Kallus
Corsns
Bunions
Hammer toes
Amputasi
Minor ( jari/ pedis
)
Mayor ( below
knee/ above knee )
Kaki charchot
Kuku
Penebalan
Infeksi jamur
Tumbuh ke dalam
Kulit
Perabaan kaki
dingin
Kulit berkilap
Kulit kering
22
2 Eliminasi
a. BAB 1x sehari 1x sehari
Frekuensi
Warna Tidak ada
Tidak ada
Keluhan keluhan
keluhan
g. Data Psikologis
1). Status Emosi
Klien merasa cemas karena luka di kakinya
2). Konsep Diri
a). Gambaran Diri
Klien nampak gelisah karena penyakit yang dideritanya, luka yang
tak kunjung sembuh, lamanya perawatan membuat klien cemas dan
putus asa.
b). Harga Diri
Klien nampak gelisah karena penyakit yang dideritanya, luka yang
tak kunjung sembuh, lamanya pengobatan
c). Peran diri
Klien adalah seorang istri dan ibu. Saat ini klien tidak merasa puas
dengan perannya sebagai seorang istri dan ibu, karena luka di
24
Klien mengatakan selalu bersyukur atas sehat dan sakitnya yang telah
diberikan oleh Allah SWT dan lien juga mengatakan bahwa sakit yang
di derita adalah sebuah cobaan dan sebagai pelebur dosa.
j. Data Penunjang
1) Pemeriksaan Labolatorium
Hasil Pemeriksaan Labolatorium
Tanggal Pemeriksaan 1 : 13 Oktober 2017
Pemeriksaan Hasil Nilai Interpretasi
Rujukan
Kolesterol Total 143 120 – 200 Normal
Trigliserida 151 50 – 150 Lebih
Kolesterol HDL 31 45 – 60 Kurang
Kolesterol LDL 81.00 50 – 130 Normal
Kreatinin darah 1.1 0.5 – 1.5 Normal
Hasil Laboratorium 2 :
Jenis pemeriksaan 26 – 10- 2017 29-10- 2017 Hasil normal Satuan
HEMATOLOGI
DPL : LED
142.0 116.0 0.0 - 20.0 Mm
Hemoglobin 11.6 11.0 12.0 - 14.0 g/Dl
Hematokrit 34.1 32.0 37.0 – 43.0 %
Eritrosit 3.99 4.74 4.00 – 5.00 Juta/ ul
MCV/ VER 85.5 67.5 82.0 – 92.0 Fl
MCH/ HER 29.1 23.2 27.0 – 31.0 Pg
MCHC/ KHER 34.0 34.4 32.0 – 36.0 g/dl
Leukosit 9.8 10.3 5.0 – 10.0 Juta
Trombosit 399 310 150 – 400 Juta
HITUNG JENIS :
Basofil 0.1 0.2 0.0 – 1.0 %
26
2) Pemeriksaan Lain
Pemeriksaan Paru:
Ronkhi -/-, bronkovesikuler paru kanan
Pemeriksaan Hasil
Ph 7.484
PCO2 27.4
PO2 74.0
SO2 94.1
HCO3 20.8
BE -2.8
27
Pengkajian Kaki:
l. Analisa data
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
2. Kerusakan integritas jaringan b.d gangguan metabolisme
31
2 Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan perawatan ulkus. 1. Dengan melakukan perawatan
jaringan keperawatan selama 2x24 2. Kolaborasi dengan dokter ulkus dapat mengendalikan
jam diharapkan : untuk pemberian obat kadar gula darah maka akan
1. Nekrosis jaringan omeprazole, vometa, membantu proses
berkurang cefriaxone). penyembuhan.
2. Kerusakan integritas 3. Anjurkan pasien diit DM 2. Untuk mencegah tingkat
jaringan dan kulit 1900 kkal dan ekstra telur. keparahan luka.
membaik mengalami 4. Kaji keadaan luka (lokasi, 3. Untuk bantu meningkatkan
33
34
35
B. Saran