OLEH :
KELOMPOK 13
Sub topik :
Penyuluh : Kelompok 13
I. Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang masih
menjadi masalah utama dalam kesehatan baik di dunia maupun di
Indonesia. DM adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua-duanya. Lebih dari 90 persen dari semua populasi
diabetes adalah diabetes melitus tipe 2 yang ditandai dengan penurunan
sekresi insulin karena berkurangnya fungsi sel beta pankreas secara
progresif yang disebabkan oleh resistensi insulin (American Diabetes
Association, 20127.
Menurut WHO kenaikan jumlah penduduk dunia yang terkena
penyakit diabetes semakin mengkhawatirkan.Pada tahun 2000 jumlah
penduduk dunia yang menderita diabetes sudah mencapai 171.230.000
orang dan pada tahun 2030 diperkirakan akan mencapai jumlah
366.210.100 orang atau naik sebesar 114 % dalam kurun waktu 30 tahun.
Salah satu cara untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi dan
kekambuhan dari DM adalah dengan cara penerapan kepatuhan diet DM.
Penderita harus memperhatikan kepatuhan terhadap diit diabetes ellitus,
karena salah satu ellit untuk menstabilkan kadar gula dalam darah menjadi
normal dan mencegah terjadinya komplikasi adalah dengan cara mematuhi
diet (Nuning,Rahayu. 2017).
Pendidikan kesehatan tentang pengelolaan penyakit serta diet
diabetes mellitus memberikan pilihan yang mungkin dapat membantu
mengubah kadar glukosa darah menjadi lebih baik untuk mencegah
timbulnya komplikasi pada pasien DM.
II. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta penyuluhan mampu
mengerti dan memahami mengenai pengaturan diet pada penderita DM
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, pesesrta
diharapkan mampu :
1. Mengerti dan memahami mengenai penyakit DM
2. Mengetahui dan memahami mengenai penatalaksaan dan
pengaturan diet pada pasien DM
B. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
IV. Media
Poster
V. Materi
Terlampir
VI. Evaluasi
A. Evaluasi struktur
1. SAP sudah siap 1 hari sebelum kegiatan.
2. Alat dan tempat sudah disiapkan.
3. Penyaji dan peserta siap.
B. Evaluasi proses
1. Alat dan tempat sesuai dengan rencana.
2. Peserta mampu menyimak dan merespon kegiatan penyuluhan.
C. Evaluasi hasil
Peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian diabetes mellitus
2. Menjelaskan jenis – jenis diabetes mellitus
3. Mengenal penyebab diabetes mellitus
4. Menjelaskan kembali Pencegahan penyakit diabetes mellitus
5. Menjelaskan penatalaksanaan diet pada pasien diabetes mellitus
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai
dengan hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh
penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau
keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskular,
makrovaskular, dan neuropati (Yuliana dalam NANDA, 2015).
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi
ketika pankreas tidak memproduksi cukup insulin, atau ketika tubuh
tidak dapat menggunakan insulin secara efektif dengan peningkatan
kadar gula darah yang dapat menyebabkan kerusakan jantung, pembuluh
darah, mata, ginjal, dan saraf (World Health Organization, 2016).
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit atau
gangguan metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.
Hiperglikemia kronik pada diabetes melitus berhubungan dengan
kerusakan jangka panjang, disfungsi dan kegagalan beberapa organ tubuh
terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (PERKENI,
2015 dan ADA, 2017).
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Diabets
Melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau keduanya sehingga penggunaanya tidak efektif, dan ditandai dengan
tingginya kadar gula dalam darah dimana melebihi nilai normal.
2. Jenis-jenis Diabetes Melitus
Diabetes Melitus dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kategori klinis
(Smeltzer dan Bare, 2015), yaitu:
1) DM tipe 1
DM tipe 1 atau IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus),
dapat terjadi disebabkan karena adanya kerusakan sel-β, biasanya
menyebabkan kekurangan insulin absolut yang disebabkan oleh
proses autoimun atau idiopatik. Umumnya penyakit ini
berkembang ke arah ketoasidosis diabetik yang menyebabkan
kematian. DM tipe 1 terjadi sebanyak 5-10% dari semua DM. DM
tipe 1 dicirikan dengan onset yang akut dan biasanya terjadi pada
usia 30 tahun (Smeltzer dan Bare, 2015).
2) DM tipe 2
DM tipe 2 atau NIDDM (Non-Insulin Dependent Diabetes
Mellitus), dapat terjadi karena kerusakan progresif sekretorik
insulin akibat resistensi insulin. DM tipe 2 juga merupakan salah
satu gangguan metabolik dengan kondisi insulin yang diproduksi
oleh tubuh tidak cukup jumlahnya akan tetapi reseptor insulin di
jaringan tidak berespon terhadap insulin tersebut. DM tipe 2
mengenai 90-95% pasien dengan DM. Insidensi terjadi lebih umum
pada usia 30 tahun, obesitas, herediter, dan faktor lingkungan. DM
tipe ini sering terdiagnosis setelah terjadi komplikasi (Smeltzer dan
Bare, 2015).
3) DM tipe tertentu
DM tipe ini dapat terjadi karena penyebab lain misalnya,
defek genetik pada fungsi sel-β, defek genetik pada kerja insulin,
penyakit eksokrin pankreas (seperti fibrosis kistik dan pankreatitis),
penyakit metabolik endokrin, infeksi, sindrom genetik lain dan
karena disebabkan oleh obat atau kimia (seperti dalam pengobatan
HIV/AIDS atau setelah transplantasi organ) (Smeltzer dan Bare
2015).
4) DM gestasional
DM ini merupakan DM yang didiagnosis selama masa
kehamilan, dimana intoleransi glukosa didapati pertama kali pada
masa kehamilan. Terjadi pada 2-5% semua wanita hamil tetapi
hilang saat melahirkan (Smeltzer dan Bare, 2015).