PADA
PASIEN DIABETES MELLITUS TYPE 2
DISUSUN OLEH:
NAMA : ELVI SUSANTI/11
NIM : 140.64
JALUM : 11 (SEBELAS)
Sasaran dalam penyuluhan yang dilakukan di RSUD Dr. R. Soedarsono pada tanggal
07 Juni 2017 adalah keluarga ruang interna 1.
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Alat Peraga
a. Poster
b. Leaflet
2.
Pelaksanaan
a. Menjelaskan
pengertian tentang
Diabetes Millitus
b. Menjelaskan
penyebab penyakit
Diabetes Millitus Ceramah Poster 10 menit
c. Menjelaskan tanda
dan gelaja penyakit
Diabetes Millitus
d. Menjelaskan cara
penanganan penyakit
3.
Diabetes Millitus
e. Menjelaskan dampak
penyakit Diabetes
Millitus
f. Menjelaskan tentang
makanan yang
dianjurkan dan
dibatasi pada
penderita Diabetes
Millitus Ceramah Lisan 5 menit
Penutup
a. Evaluasi
b. Menyampaikan
kesimpulan
c. Memberi salam
Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis, yang terjadi ketika pankreas tidak cukup
memproduksi insulin, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang
dihasilkan hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah meningkat.
Diabetes melitus tipe 2 merupakan kelainan metabolik yang ditandai dengan kadar glukosa
darah yang tinggi dalam konteks resistensi insulin dan defisiensi insulin relatif.
Kriteria diagnostik untuk diabetes mencakup glukosa plasma puasa ≥126 mg/dL,
gejala diabetes ditambah glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dL, atau kadar glukosa plasma
≥200 mg/dL setelah pemberian 75 g glukosa per oral (uji toleransi glukosa oral) (Stephen J
Penyebab Diabetes Mellitus tipe 2 tidak diketahui dengan pasti. Diabetes Mellitus
timbul karena pankreas tidak menghasilkan/ terlalu sedikit menghasilkan insulin atau bila
Diabetes Mellitus tipe 2 tejadi akibat kombinasi antara gaya hidup dan faktor genetik.
Terdapat beberapa hal yang dapat dikendalikan, misalnya diet dan kegemukan, namun
terdapat hal-hal lain yang tidak dapat dikendalikan seperti pertambahan usia, jenis kelamin
wanita, dan genetik. Kurang tidur juga dikaitkan dengan diabetes tipe 2. Hal ini diduga terjadi
Gejala Diabetes Mellitus tipe 2 adalah kencing dalam jumlah banyak siang dan
malam hari (poliuria), rasa lapar yang berlebihan (polifagia), berat badan menurun, lemah,
lesu, luka sukar sembuh, infeksi kulit yang berulang, gatal-gatal disekitar alat kelamin luar
1. Jadwal makan.
2. Jumlah makanan.
3. Jenis makanan.
Pola makan adalah makanan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral. Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan
jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status
namun penderita Diabetes Mellitus sering memperoleh sumber informasi yang kurang tepat
yang dapat merugikan penderita tersebut, seperti penderita tidak lagi menikmati makanan
kesukaan mereka. Setelah anda memiliki daftar menu makanan, jangan lupa untuk
menerapkan jadwal secara teratur. Semua rencana tersebut pasti sangat berpengaruh pada
kebiasaan makan.
1. Jumlah Makanan
Syarat kebutuhan kalori untuk penderita Diabetes Mellitus harus sesuai untuk
mencapai kadar glukosa normal dan mempertahankan berat badan normal. Komposisi energi
adalah 60-70% dari karbohidrat, 10-15% dari protein, 20–25% dari lemak. Makanlah aneka
ragam makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun serta zat
pengatur.
a) Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi karbohidrat, lemak dan protein yang
bersumber dari nasi serta penggantinya seperti: roti, mie, kentang dan lain-lain.
b) Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral. Makanan
sumber zat pembangun seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, ayam,
c) Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral. Makanan sumber
Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita Diabetes Mellitus adalah makanan
yang kaya serat seperti sayur-mayur dan buah-buahan segar. Hal yang terpenting adalah
jangan terlalu mengurangi jumlah makanan karena akan mengakibatkan kadar gula darah
yang sangat rendah (hypoglikemia) dan juga jangan terlalu banyak makan makanan yang
a. Jenis bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus adalah:
1) Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi dan
2) Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu skim, tempe,
3) Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna.
4) Sumber vitamin dan mineral dalam sayuran dan buah – buahan golongan B dalam
jumlah tertentu. Seperti sayuran : buncis, kacang panjang, wortel. Buah : papaya,
Makanan terutama mudah diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus dan
dibakar.
c. Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk penderita diabetes
mellitus adalah:
1) Mengandung banyak gula sederhana, seperti gula pasir, gula jawa, sirup, jelly, buah-
buahan yang diawetkan, susu kental manis, soft drink, es krim, kue-kue manis,
2) Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji (fast-food), goreng-
gorengan.
3) Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin, petis, ragi dan makanan
Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol kadar gula
darah. Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah mendadak dan bila
berulang-ulang dalam jangka panjang, keadaan ini dapat menimbulkan komplikasi Diabetes
Mellitus. Oleh karena itu makanlah sebelum lapar karena makan disaat lapar sering tidak
terkendali dan berlebihan. Agar kadar gula darah lebih stabil, perlu pengaturan jadwal makan
yang teratur dengan interval 3 jam sekali. Dengan 3 kali makanan utama dan makanan
selingan (snack)
Tindakan yang dilakukan bila terjadi Hipoglikemi (Kadar gula dalam darah dibawah
normal setelah melakukan diet berlebihan yaitu kadargula darah terlalu rendah (<70 mg/dl).
Gejalanya antara lain keringat dingin,gemetar, pusing, lemas, mata berkunang-kunang dan
rasa perih di ulu hati seperti orangkelaparan. Bila anda mengalami gejala ini minumlah segera
1gelas sirup atau makanlah 1 - 2 sendok makan gula pasir atau gula-gula (permen).
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik sehingga gula
6. Hipoglikemi
7. Ketoasidosis
VIII. Evaluasi
1. Prosedur : Langsung
2. Bentuk evaluasi : Lisan
3. Waktu evaluasi : 5 menit
4. Pertanyaan : Meminta pasien untuk menyebutkan kembali bahan makanan apa
saja yang harus dihindari dan dibatasi serta bahan makanan yang perlu ditingkatkan
untuk dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
Risérus U, Willett WC, Hu FB (January 2009). "Dietary fats and prevention of type 2
diabetes". Progress in Lipid Research 48 (1): 44–51.
Touma, C; Pannain, S (2011 Aug). "Does lack of sleep cause diabetes?". Cleveland
Clinic journal of medicine 78 (8): 549–58.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29985/4/Chapter%20II.pdf