Anda di halaman 1dari 8

SAP

(Satuan Acara Penyuluhan)

Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus


Sub Pokok Bahasan : Diet Pada Pasien Diabetes Melitus
Hari/Tanggal : Rabu, 21 Februari 2018
Waktu : 14.00 WIB - Selesai
Pemberi Materi : Eka Widiawati
Tempat pelaksaan : Rumah Tn.I
Sasaran : Keluarga Tn.I

A. Tujuan Umum
Tujuan dilakukan penyuluhan ini adalah untuk memberikan pengetahuan
kepada pasien tentang Diabetes Mellitus.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta/pasien dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian Diabetes Mellitus.
2. Tanda dan gejala diabetes mellitus.
3. Pencegahan diabetes mellitus.
4. Diet yang sesuai untuk diabetes mellitus.
5. Komplikasi Diabetes Mellitus.
C. Metode Penyuluhan
Ceramah dan tanya jawab
D. Media
Leaflet
E. Materi
Terlampir
F. Kegiatan penyuluhan
No Tahap/ Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
(5 Menit) pembuka
2. Memperkenakan diri 2. Memperhatikan
3. Membagikan leaflet 3. Memperhatikan
2 Pelaksanaan 1. Menjelaskan pengertian Memperhatikan
(20 menit) tentang diabetes
mellitus
2. Menjelaskan penyebab Memperhatikan
dari diabetes mellitus
3. Menjelaskan tanda dan Memperhatikan
gejala diabetes mellitus.
4. Menjelaskan cara Memperhatikan
komplikasi diabetes
mellitus.
5. Menjelaskan diet yang Memperhatikan
tepat untuk diabetes
mellitus.
3 Evaluasi Menanyakan kepada Menjawab pertanyaan
(5 Menit) masyarakat tentang materi
yang telah di berikan
4 Terminasi 1. Mengucapkan Mendengarkan
(5 menit) terimakasih
2. Salam penutup Menjawab salam
Materi Penyuluhan
“ Diabetes Mellitus “

A. Pengertian
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas
tidak memproduksi insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
menggunakan insulin yang dihasilkan. Insulin adalah hormon yang mengatur gula
darah. Hiperglikemia atau gula darah yang meningkat, merupakan efek umum dari
diabetes yang tidak terkontrol dan dari waktu ke waktu menyebabkan kerusakan
serius pada banyak sistem tubuh, khususnya saraf dan pembuluh darah (WHO,
2011).
Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-duanya (PERKENI, 2015)
B. Penyebab
a. Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe 1 itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik kearah terjadinya
diabetes melitus tipe 1. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu
yang memiliki tipe antigen HLA (Human Leococyte Antigen) tertentu. HLA
merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen transplantasi dan
proses imun lainnya.
b. Faktor imunologi
Pada diabetes melitus tipe 1 terdapat bukti adanya suatu respon
autoimun. Respon ini merupakan respon abnormal karena antibodi terarah pada
jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang
dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing.
c. Usia
Umumnya manusia mengalami penurunan fisiologi yang secara dramatis
menurun dengan cepat pada usia setelah 40 tahun. Penurunan ini akan beresiko
pada penurunan fungsi endokrin pankreas untuk memproduksi insulin.
d. Gaya hidup dan stress
Stress kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan yang
cepat saji kaya pengawet, lemak, dan gula. Makanan ini berpengaruh besar
terhadap kerja pankreas. Stress juga akan meningkatkan kerja metabolisme dan
meningkatkan kebutuhan akan sumber energi yang berakibat pada kenaikan
kerja pankreas. Beban yang tinggi membuat pankreas mudah rusak hingga
berdampak pada penurunan insulin.
e. Pola makan yang salah
Kurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan resiko
terkena diabetes.
f. Obesitas (terutama pada abdomen)
Obesitas mengakibatkan sel-sel betha pankreas mengalami hipertrofi
sehingga akan berpengaruh terhadap penurunan produksi insulin. Peningkatan
BB 10 kg pada pria dan 8 kg pada wanita dari batas normal IMT (indeks massa
tubuh) akan meningkatkan resiko diabetes melitus tipe 2.
C. Tanda gejala
Bila kadar gula darah tidak terkontrol maka kan timbul gejala seperti:
1. Banyak minum dan banyak kencing, serta mudah haus
2. Sering kesemutan
3. Kulit terasa panas dan tebal
4. Kram dan mudah lelah
5. Mudah mengantuk
6. Mata menjadi kabur
7. Penurunan BB
8. Banyak makan
D. Komplikasi DM
Rafelina Widjadja (2009), Komplikasi diabetes di bagi menjadi beberapa
klasifikasi:
1. Komplikasi akut (komplikasi yang segera terjadi dalam waktu pendek):
Hipoglikemi (kekurangan glukosa/gula). Gejalanya: lapar, gemetar, keringat
dingin, dan pusing. Penanggulangan: makan makanan yang mengandung
karbohidrat tinggi dan mudah dicerna, seperti makan roti dan pisang.
2. Koma Diabetik (glukosa terlalu tinggi). Gejalanya nafsu makan menurun, haus,
minum banyak, mual, muntah, dan napas cepat. Penanggulangan: segera ke
rumah sakit
3. Komplikasi kronis (komplikasi yang muncul dalam waktu yang lama, bila
kadar gula tidak terkontrol).
E. Diet yang sesuai untuk DM
Tujuan Diet pada Pasien Diabetes Melitus
1. Tujuan Umum: Membantu penderitan diabetes mellitus (diabetetisi)
memperbaiki kebiasaan hidup dan olah raga untuk mendapatkan kontrol
metabolik yang lebih baik.
2. Tujuan khusus
a. Mempertahankan kadar Glukosa darah mendekati normal dengan
keseimbangan asupan makanan dengan insulin (endogen atau eksogen) atau
obat hipoglikemik oral dan tingkat aktifitas.
b. Mencapai kadar serum lipid yang optimal.
c. Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat
badan yang memadai orang dewasa, mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang normal pada anak dan remaja, untuk meningkatkan
kebutuhan metabolik selama kehamilan dan laktasi penyembuhan dari
penyakit katabolik. Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan
yang dianggap dapat dicapai dan dipertahankan baik jangka pendek maupun
jangka panjang oleh orang dengan diabetes itu sendiri maupun oleh petugas
kesehatan.
d. Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang
menggunakan insulin seperti hipoglikemia, penyakit-penyakit jangka
pendek, masalah yang berhubungan dengan kelainan jasmani dan
komplikasi kronik diabetes seperti: penyakit ginjal, neuropati automik,
hipertensi dan penyakit jantung. Meningkatkan kesehatan secara
keseluruhan melalui gizi yang optimal. (Pramono, 2012)
Menurut Bilous (2003), diet yang tepat untuk penderita diabetes mellitus
adalah sebagai berikut :
1. Makan karbohidrat yang tepat
Makanan berikut ini akan dicerna tubuh untuk menghasilkan gula yang akan
memberikan anada energi. Terdapat dua jenis karbohidrat, yakni yang
mengandung gula dan tepung.
a. Mengandung gula
Contohnya adalah gula, permen, cokelat, bolu manis, biskuit manis dan
puding. Anda harus menghindari makanan tersebut karena kadar gula akan
masuk kedalam aliran darah dengan cepat., sehingga dapat menyebabkan
kanaikan gula dalam darah secara tiba-tiba. Untuk itu anda dapat
menggunbaka pemanis buatan, seperti sakarin, aspartame, dan acelsufame,
kedalam makanan dan minuman sebagai pengganti gula. Anda juga boleh
saja memakai sedikit gula dalam adonan bolu, tetapi jangan dalam makana
utama anda, hitunglah kalori yang anda konsumsi.
b. Mengandung tepung.
Contohnya adalah roti kentang, pasta, nasi, sereal, dan buah. Kandungan
gula makana tersebut sangatlah rendah dan merupakan sumber energi yang
baik. Karena itu pilihlah makanan tersebut sebagai menu harian anda.
2. Makan lemak yang tepat
Jenis lemak yang kita makan juga sangat penting, terdapat dua jenis lemak, yaitu
lemak jenuh dan lemak tak jenuh:
a. Lemak jenuh
Lemak jenuh (hewani) antara lain terdapat dalam daging berlemak, susu, full
cream, mentega dan lemak babi. Jenis makanan tersebut dapat menyebabkan
masalah dalam sirkulasi darah. Sangat penting mengurangi konsumsi jenis
makanan tersebut bagi setiap orang.
b. Lemak tak jenuh
Jenis lemak agak lebih baik dibandingkan dengan lemak jenuh, yang terdapat
dalam dua bentuk, yakni :
1) Leak tak jenuh ganda, ditemukan dalam beberapa produk, seperti minyak
bunga matahari, minyak sayuran murni, minyak jagung, dan margarin
bunga matahari
2) Lemak tak jenuh tunggal anatara lain ditemukan dalam minyak zaitun
dan minyak lobak. Jenis lemak ini dpat dipakai sebagai pengganti lemak
jenuh maupun tak jenuh ganda. Ingatlah bahwa semua jenis lemak
tersebut memiliki kalori tinggi dan akan menyebabkan kanikanm berat
tubuh bila dikonsumsi berlebihan.
3. Makan Serat yang tepat
Serat ada yang dapat larut ( larut dalam air dan lambat menyerap makanan) dan
tak dapat larut( tidak dapat dicerna dan membantu mencegah sembelit). Serat
yang tak dapat larut juga bermanfaat bila tubuh anda langsing karena membuat
anda merasa kenyang.
Maksud penambahan isi serat dalam makanan anda tidak berarti makan nasi dan
lainnya, melainkan anda harus mengkonsumsi 30 gram serat setiap harinya.
Sangat penting untuk membuat usus anda bekerja baik. Beberapa jenis serat
yang dapat larut dapat membantu mengontrol kadar gula darah agar normal dan
menjaga tingkat kolesterol darah agar turun. Makanan, seperti buncis matang,
bubur kacang hijau, bubur gandum, sereal gandum lainnya, maupun kue gandum
semuanya kaya akan serat dapat larut. Sedangkan serela berkadar serat tinggi,
roti, sayuran dan buah-buahan tanpa kulit, pasta, tepung terigu, dan beras
merupakan makanan dengan serat yang tak dapat larut.
4. Makan protein yang tepat
Yang satu ini juga penting agar tubuh dapat memperbaiki jaringan dan sebagai
bahan bakar bagi pertumbuhan normal anak-anak. Namun, orang dewasa tidak
membutuhkan sebnayak itu. Kira-kira 12-15% kebutuhan energi anda setiap
harinya adalah dalam bentuk protein.
Protein dapat diperoleh dari bebrbagai macam sereal (roti,sereal, nasi, pasta,
tepung terigu) atau yang berasal dari hewani (daging, ikan telur dan hasil
peternakan). Protein hewani relatif cenderung kaya akan leak dan kalori serta
tidak mengandung karbohidrat, sehingga hal ini perlu diperhitungkan saat
merencanakan makanan anda.
5. Hindari garam
Terlalu banyak garam tidak baik bagi siapapun dan dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi. Cobalah untuk mmakai hanya sedikit garam saat memasak dan
jangan tambahkan sedikitpun saat anda makan. Berbagai bumbu, rempah-
rempah dan lada dapat digunakan secukupnya untuk menambah rasa dalam
makanan.
6. Vitamuin dan Mineral yang cukup
Bila anda makan makanan yang seimbang maka tidak memerlukan tambahan
vitamin atau mineral. Sebagian ahli berpendapat bahwa kekurangan elemen,
seperti khromium dan selenium berperan dalam serangan koplikasi diabetes.
Namun, tidak ada cara untuk megukur jumlah dalam makanan anda maupun
kadar yang diperlukan tubuh. Tampaknya sangat baik bila anda makan makanan
yang bervariasi untuk menjamin kecukupan vitamin dan mineral serta gizi
lainnya.
7. Point Penting dalam diet DM
a. Makanlah teratur
b. Pilih selalu makanan yang mengandung karbohidrat dan mengandung serat
tinggi ( bila mungkin).
c. Kurangi mengkonsumsi jenis lemak, dan ingatlah untuk mengetahui jenis
lemak yang anda makan.
d. Batasi minum dan makan makanan manis.
e. Pertahankan berat badan , dengan cara berolahraga secara teratur.
f. Gunakan garam sedikit mungkin.
g. Jangan minum alkohol.

Anda mungkin juga menyukai