Anda di halaman 1dari 6

“SATUAN ACARA PENYULUHAN”

( SAP )

Mata Ajar : Keperawatan Keluarga


Pokok Bahasan : Diabetes mellitus
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Jumat, 14 Maret 2023
Tempat : Rumah Pasien
Penyuluh : Faizah Ramadhanti

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dan keluarga mampu memahami
tentang penyakit Diabetes Melitus dan penanganannya.
B. Tujuan Intruksional Khusus ( T I K )
Setelah diberi penyuluhan selama 15 menit, diharapkan klien dan keluarga dapat :
1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Jenis-jenis Diabetes Melitus
3. Faktor Resiko Diabetes Melitus
4. Tanda dan Gejala Diabetes Melitus
5. Komplikasi Diabetes Melitus
6. Cara Pencegahan Diabetes Melitus
C. Kegiatan Pembelajaran
1. Materi : Terlampir
2. Metode : Ceramah dan diskusi
3. Media : leaflet, alat tulis, lembar balik
D. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu
1 Pembukaan 1. Menjawab salam 5 menit
a. Memberi salam Memberi salam
b. Memberi pertanyaan apersepsi 2. Menyimak
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan
d. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2 Pelaksanaan 1. Memperhatikan 20 menit
a. Memberikan penyuluhan tentang 2. Mengemukakan
Diabetes Militus pendapat
b. Menggali persepsi peserta/ 3. Mengemukakan
masyarakat pendapat
c. Membuka pertanyaan/ diskusi 4. Mendengarkan
dengan masyarakat
d. Memberikan reinforcement
kepada peserta yang bertanya
e. Menjawab pertanyaan peserta/
masyarakat
Penutup : 5 menit
a. Menyimpulkan materi 1. Menyimak dan
penyuluhan yang telah Mendengarkan
disampaikan 2. Menjawab
b. Menyampaikan terima kasih atas 3. Menjawab salam
perhatian dan waktu yang telah
di berikan kepada peserta
c. Mengucapkan salam

E. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Pasien mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari penyaji tentang Diabetes
Melitus
2. Evaluasi Hasil
Pasien mampu menjelaskan kembali pengertian Diabetes Melitus, gejala-gejala
Diabetes Melitus, komplikasi Diabetes Melitus, pengelolaan Diabetes Melitus, dan
diet penderita Diabetes Melitus.

F. Referensi
PERKENI 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe
2 di Indonesia.

Soegondo S., 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam: Insulin : Farmakoterapi pada
Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus Tipe 2, Jilid III, Edisi 4, Jakarta:
FK UI pp. 1884.

Waspadji S., 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam: Kaki Diabetes, Jilid III, Edisi 4, Jakarta:
FK UI pp. 1961-62.

Purnamasari D. 2009. Diagnosis dan klasifikasi diabetes melitus. Dalam:


Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar
ilmu penyakit dalam jilid 3. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Diabetes Mellitus


Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang atau
sindrom yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
penurunan sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin
(Soegondo, dkk, 2009:12). Sindrom ini ditandai oleh adanya hiperglikemia dan
berkaitan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Beberapa
faktor risiko terjadinya penyakit DM adalah sosiodemografi meliputi umur, jenis
kelamin, pekerjaan, perilaku kesehatan serta sosio budaya masyarakat khususnya dalam
perubahan pola makan mereka (Waspadji, 2009).
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit metabolic yang ditandai dengan
hiperglikemia disebabkan karen adanya suatu gangguan sekresi insulin, dari kerja
insulin ataupun keduanya. Hiperglikemia kronis pada Diabetes Mellitus akan
menyebabkan banyak kerusakan pada organ tubuh manusia, contohnya ginjal, mata,
saraf, jantung dan pembuluh darah (American diabetes association/ADA, 2012)
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Diabetes Mellitus tidak
dapat didefinisikan secara singkat dan jelas namun dapat dikatakan sebagai kumpulan
permasalahan yang kompleks tentang anatomi dan kimiawi akibat beberapa factor
dimana terdapat defisiensi insulin absolute (Purnamasari, 2009)

B. Klasifikasi
Klasifikasi Diabetes Mellitus menurut PERKENI 2015 meliputi :

Dm tipe 1 Dm tipe 2
Mulai muncul Umumnya menyerang Pada usia tua, umumnya >40
masa kanak-kanak dan tahun. Diabetes tipe 2, diduga
remaja walaupun ada juga disebabkan oleh kombinasi
pada masa dewasa <40 faktor genetik dan lingkungan.
tahun. Diabetes Tipe 1
dipercaya sebagai penyakit
autoimun, di mana sistem
imun tubuh sendiri secara
spesifik menyerang dan
merusak sel-sel penghasil
insulin yang terdapat pada
pankreas.
Keadaan Berat Ringan
klinis saat di
diagnosis
Kadar insulin Rendah, tak ada Cukup tinggi, normal
darah
Berat badan Biasanya kurus Gemuk atau normal

Pengobatan Terapi insulin, diet, Diet, insulin, obat oral,


yang olahraga olahraga
disarankan

C. Faktor Resiko
1. Keturunan
2. Obesitas atau kegemukan
3. Gaya hidup atau pola makan yang salah
4. Kurangnya olahraga
5. Usia di atas 40 tahun
6. Stress

D. Manifestasi Klinik
1. Adanya tanda-tanda klasik hiperglukemi
a) polidipsi (banyak minum)
b) poliuri (banyak kencing)
c) polipagi (banyak makan)
2. Kelemahan tubuh
3. Berat badan turun secara drastic
4. Pandangan kabur
5. Kesemutan/ rasa gatal
6. Gatal-gatal pada kulit
7. Luka yang tidak sembuh-sembuh
8. Sering terjadi infeksi

E. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik sehingga
gula darah selalu tinggi adalah :
1. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
2. Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung
3. Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati
4. Syaraf : Neuropati, mati rasa
5. Kulit : Luka lama, gangren
6. Hipoglikemi
7. Ketoasidosis

F. Cara Pencegahan Diabetes Melitus


1. Edukasi : ketahui penyebab dan faktor Resiko diabetes melitus
2. Deteksi Dini : periksa kadar gula darah minimal 3 bulan sekali
3. Jaga pola makan : hindari makanan instan, batasi konsumsi gula, dan karbohidrat
berlebihan, perbanyak makan sayur dan minum air putih
4. Olahraga : lakukan olahraga secara rutin
5. Cukup istirahat dan tidak stress

Anda mungkin juga menyukai