A. Latar belakang
Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit metabolik, dan dapat mengenai
pada semua orang. Penyakit ini ada empat tipe yaitu tipe 1, tipe 2, diabetes masa
kehamilan dan diabetes tipe lain. Diabetes tipe 1 merupakan penyakit keturunan
sedangkan tipe 2 adalah dikarenakan oleh gaya hidup. Diabetes masa kehamilan
terjadi dan berkembang selama kehamilan dan selesai setelah melahirkan, sedangkan
diabetes tipe lain adalah pemicu awal penyakit diabetes. Diabetes Mellitus sangat
berbahaya bila tidak terkontrol dan tidak ada pengobatan. Oleh karenanya penyakit ini
perlu pengobatan dan perawatan yang baik guna untuk meminimalkan komplikasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksi Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 10 menit, keluarga pasien mampu
memahami tentang perawatan Diabetes Mellitus
2. Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga pasien diharapkan dapat memahami
tentang :
a) Definisi Diabetes Mellitus
b) Klasifikasi Diabetes Mellitus
c) Tanda dan gejala Diabetes Mellitus
d) Faktor resiko Diabetes Mellitus
e) Komplikasi Diabetes Mellitus
f) Lima pilar perawatan Diabetes Melitus
g) Pencegahan Diabetes Melitus
C. Sasaran dan target
Masyarakat
D. Strategi pelaksanaan
1. Materi penyuluhan
Terlampir
2. Metode
a) Ceramah
b) Tanya Jawab
3. Media
a) Leaflet
4. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi persiapan
1) Satuan Acara Kegiatan sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai
2) Media telah disiapkan
3) Tempat telah disiapkan
4) Kontrak waktu telah disepakati
b. Evaluasi proses
1) Mahasiswa mengkoordinir kegiatan penyuluhan kemudian dilakukan
evaluasi.
2) Peserta mengikuti proses dari awal sampai selesai.
c. Evaluasi hasil
1) Peserta mampu mengikuti dan menyimak dengan baik.
2) Peserta mengulang kembali materi yang sudah disampaikan.
5. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
1. Orientasi 2 Menit a. Memberi salam a. Menjawab salam
(Pembukaan) b. Menyampaikan pokok b. Menyimak
bahasan c. Menyimak
c. Menyampaikan tujuan
penyukuhan
2. Working 6 Menit 1. Menjelaskan materi 1. Menyimak dan
(Penyampaia penyuluhan secara mendengarkan
n Materi) berturut dan teratur.
a. Pengertian Diabetes
Melitus
b. Klasifikasi Diabetes
Mellitus
c. Tanda dan gejala
Diabetes Melitus
d. Faktor resiko
Diabetes mellitus
e. Komplikasi 2. Memberi respon
Diabetes Melitus dan partisipasi
f. Lima pilar yang aktif
perawatan Diabetes
Melitus
g. Pencegahan
Diabetes Melitus
2. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya dan
didiskusikan bersama.
(menjawab)
3. Terminasi 2 Menit 1. Mengucapkan terimah 1. Mendengarkan
(Penutup) kasih 2. Menjawab salam
2. Mengucapkan Salam
Lampiran
DIABETES MELLITUS
A. DEFINISI
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, dengan tanda-
tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik akut
ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer
terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme
lemak dan protein.
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia yang
berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang
disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya
dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, dan neuropati (Yuliana elin, 2009 dalam
NANDA NIC-NOC, 2013).
B. KLASIFIKASI
Klasifikasi dari Diabetes Melitus berdasarkan PERKENI (2011) adalah sebagai berikut
1. Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes tipe 1 terjadi bila pancreas tidak dapat memproduksi insulin sama sekali.
Pada Diabetes Mellitus tipe 1 sel-sel β pancreas yang secara normal
menghasilkan hormon insulin dihancurkan oleh proses autoimun, sebagai
akibatnya penyuntikan insulin diperlukan untuk mengendalikan kadar glukosa
darah. Diabetes mellitus tipe I ditandai oleh awitan mendadak yang biasanya
terjadi pada usia 30 tahun
2. Diabetes Melitus Tipe 2
Bila insulin yang tersedia tidak cukup atau tidak dapat berfungsi secara efektif.
Diabetes mellitus tipe II terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin
(resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi insulin.
3. Diabetes Melitus Tipe Lain
Diabetes tipe lain dapat terjadi karena :
a. Defek Genetik fungsi sel Beta :
1) Kromosom 12, HNF-1α (dahulu MODY 3)
2) Kromosom 7, glukokinase (dahulu MODY 2)
3) Kromosom 20, HNF-4α (dahulu MODY 1)
4) Kromosom 13, insulin Promoter factor-1 (IPF-1, dahulu MODY4)
5) Kromosom 17, HNF-1β (dahulu MODY 5)
6) Kromosom 2, Neuro D1 (dahulu MODY 6)
7) DNA Mitochondria, dan lainnya
4. Diabetes kehamilan
Diabetes kehamilan terjadi dan berkembang selama kehamilan, dan dapat selesai
setelah melahirkan namun dapat berlangsung terus walaupun sudah melahirkan.
C. TANDA DAN GEJALA
Gejala yang lazim terjadi, pada Diabetes Mellitus pada tahap awal sering ditemukan:
1. Poliuri (Banyak Kencing)
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampaimelampaui
daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmoticdiuresis yang mana
gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga penderita mengeluh banyak
kencing.
2. Polidipsi (Banyak Minum)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyakkarena
poliuri, sehingga untuk mengimbangi penderita lebih banyak minum.
3. Polipagi (Banyak Makan)
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi
(lapar).
4. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang
Hal inidisebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh
berusama mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemakdan
protein.
5. Mata kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa-sarbitol fruktasi) yang
disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunansarbitol dari
lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.
Tanda dan gejala pasien DM dibagi menjadi dua macam yaitu gejala kronik dan gejala
akut serta munculnya ulkus diabetic, yaitu :
1. Gejala akut yang timbul pada pasien DM berupa :
a. Pasien akan banyak mengkonsumsi makanan
b. Pasien akan banyak mengkonsumsi minum
c. Pasien akan lebih sering buang air kecil
Apabila gejala tersebut tidak segera ditangani maka akan timbul gejala lain seperti
menurunnya nafsu makan pasien dan berat badan akan turun, mudah merasa lelah, pada
keadaan tertentu pasien akan koma.
2. Gejala Kronis yang timbul pada pasien DM berupa :
a. Gejala Pasien biasanya akan mengeluh kesemutan
b. Kulit pasien akan terasa panas
c. Kulit pasien terasa tebal
d. Mengalami kram
e. Cepat mengantuk
f.Pandangan pasien kabur
g. Gigi mudah goyang dan sering lepas
h. Pada wanita hamil kemungkinan terburuknya dalah keguguran dan
prematuritas.
3. Luka diabetic
Luka diabetic atau sering biasa disebut ulkus diabetik luka yang disebabkan karena
pulsasi pada bagian arteri distal.
D. FAKTOR RESIKO
1. Faktor resiko yang tidak bisa diubah :
a. Riwayat keluarga menderita DM
b. Usia lebih dari 45 tahun
c. Kehamilan dengan gula darah tinggi
d. Ibu dengan riwayat melahirkan bayi dengan (Berat badan lahir >4 kg)
e. Bayi yang memiliki berat badan lahir (BBL >2,5 Kg)
2. Faktor resiko yang bisa diubah
b. Kegemukan (Berat badan lebih/IMT > 23 Kg/M2) dan lingkaran perut (Pria >
90 cm, perempuan 80 cm)
c. Kurang aktivitas fisik
d. Dislipedemia (Kolestrol HDL < 35 Mg/DI. Trigliserida > 250 mg/Dl
e. Riwayat penyakit jantung
f. Hipertensi tekanan darh tinggi (>140/90 mmHg)
g. Diet tidak seimbang (Tinggi gula,garam,lemak dan rendah serat)
E. KOMPLIKASI
1. Komplikasi Akut
a. Hipoglikemia, yaitu kadar gula dalam darah berada dibawah nilai normal < 50
mg/dl
b. Hiperglikemia, yaitu suatu keadaan kadar gula dalam darah meningkat secara
tiba – tiba dan dapat berkembang menjadi metabolisme yang berbahaya
2. Komplikasi Kronis
a. Komplikasi makrovaskuler, yang biasanya terjadi pada pasien
b. DM adalah pembekuan darah di sebagian otak, jantung koroner,
c. stroke, dan gagal jangung kongestif.
2. Latihan jasmani
Kegiatan jasmani sehari - hari dan latihan jasmani secara teratur (3 - 4 kali
seminggu selama kurang lebih 30 menit), merupakan salah satu pilar dalam
pengelolaan Diabetes Melitus. Kegiatan sehari – hari seperti berjalan kaki ke pasar,
menggunakan tangga, berkebun harus tetap dilakukan. Selain untuk menjaga
kebugaran juga, latihan jasmani dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki
sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah. Latihan
jasmani yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik seperti: jalan
kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang. Latihan jasmani sebaiknya
disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani. Pasien yang relatif sehat,
intensitas latihan jasmani bisa ditingkatkan, sementara yang sudah mendapat
komplikasi Diabetes Melitus dapat dikurangi
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Volume 2. Jakarta: EGC
Hasnah. 2009. Pencegahan penyakit diabetes mellitus tipe 2. Media Gizi Pangan:
Vol. VII
Heitzman, J. 2010. Foot Care for Patients with Diabetes.LippincotWillian&
Wilkins Wolter Kluwer Health vol 26, No. 3, pp. 250-263www.perkeni.org