Disusun oleh :
kelompok IV
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2023
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Diabetes Melitus ..................................................................................3
2.2. Glukosa Darah.......................................................................................3
2.3. Hasil Laboratorium Penyakit Diabetes Melitus....................................5
BAB IV PENUTUP
4.1 kesimpulan............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
1) KLASIFIKASI
trimester kedua atau ketiga kehamilan yang tidak terlihat jelas saat sebelum
kehamilan.
Diabetes melitus tipe lain terjadi karena penyebab lain, misalnya, sindrom
diabetes monogenik (seperti diabetes neonatal dan diabetes yang mulai terlihat
pada usia muda), penyakit pada pankreas eksokrin (seperti fibrosis kistik), dan
obat-obatan atau yang diinduksi oleh bahan kimia diabetes (seperti penggunaan
2) PATOFISIOLOGI
DM tipe 1 adalah diabetes yang terjadi karena pankreas tidak dapat atau
kurang mampu membuat insulin sehingga tubuh kekurangan insulin atau bahkan
tidak memiliki insulin sama sekali. Dengan demikian, gula tidak dapat diangkut
ke dalam sel dan menumpuk dalam peredaran darah. Penyakit ini biasanya
timbul di usia anak-anak atau remaja dan bisa terjadi pada pria maupun wanita.
Biasanya gejala diabetes tipe ini timbul secara mendadak dan bisa bersifat berat
insulin.
kualitas yang buruk dan tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga glukosa
adalah sel-sel jaringan tubuh dan otot si penderita tidak peka atau sudah resisten
DM tipe ini, terjadi karena sekunder atau akibat dari penyakit lain, yang
3) FAKTOR RESIKO
tergantung pada faktor kelebihan berat badan, stress, dan kurang bergerak.
2. Faktor usia
menurun dengan cepat setelah usia 40 tahun. Diabetes sering muncul setelah
seseorang memasuki usia rawan tersebut, tertama setelah usia 45 tahun pada
mereka yang berat badannnya berlebih, sehingga tubuhnya tidak peka lagi
terhadap insulin.
manis dan berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar serotonin otak. Serotonin
ini memiliki efek penenang sementara untuk meredakan stresnya. Terapi gula
dan lemak itulah yang berbahaya bagi mereka yang berisiko terkena diabetes.
terkena diabetes. Kurang gizi dapat merusak pankreas, kurang baikkan obesitas
4) GEJALA KLINIS
bertambah namun berat badan turun dengan cepat (5-10 kg dalam waktu 2-4
minggu), mudah lelah. Gejala kronik diabetes melitus yaitu: Kesemutan, kulit
terasa panas atau seperti tertusuk tusuk jarum, rasa kebas di kulit, kram,
kelelahan, mudah mengantuk, pandangan mulai kabur, gigi mudah goyah dan
mudah lepas, kemampuan seksual menurun bahkan pada pria bisa terjadi
impotensi, pada ibu hamil sering terjadi keguguran atau kematian janin dalam
Edukasi
penting dari pengelolaan DM secara holistik. Materi edukasi terdiri dari materi
Kesehatan Primer
menyeluruh dari anggota tim (dokter, ahli gizi, petugas kesehatan yang
lain serta pasien dan keluarganya). Guna mencapai sasaran terapi TNM
dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.
Latihan Jasmina
aktif setiap hari. Latihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga
kurang baik (50- 70% denyut jantung maksimal) seperti: jalan cepat,
Terapi Farmakologis
dan latihan jasmani (gaya hidup sehat). Terapi farmakologis terdiri dari
6) KOMPLIKASI
menjadi penyebab masalah pada kaki, yang pada beberapa kasus yang
pada mata.
pada orang dewasa di Amerika Serikat. Penyakit ginjal pada tahap awal
biasanya tidak menunjukkan gejala apapun. Baru ketika kondisi sudah
sudah penuh atau belum, rasa pusing dan pingsan, atau bahkan tidak
untuk melakukan kontrol gigi secara teratur dan merawat gigi setiap hari.
Hal ini dilakukan agar penderita dapat menghindari masalah gusi dan
kerusakan gigi.
Kadar gula (glukosa) darah adalah kadar gula yang terdapat dalam darah
yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di
hati dan otot rangka. Kadar gula darah tersebut merupakan sumber energi utama
bagi sel tubuh di otot dan jaringan. Tanda seseorang mengalami DM apabila kadar
gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl dan kadar gula darah puasa di
atas atau sama dengan 126 mg/dl. Kadar glukosa darah normal dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1
Kadar Glukosa Darah
Kadar / Nilai
HbA1C <6,5%
Glukosa darah preprandial <110 mg/dL
Glukosa darah 2 jam postprandial <140 mg/dL
Faktor Yang Mempengaruhi Glukosa Darah
darah adalah diit, aktivitas fisik, kepa-tuhan minum obat, dan pengetahuan. Pola
ka-dar gula darah tidak terkendali. Kurangnya aktivitas fisik dan ketidakpatuhan
dan lemak dalam darah. Hal ini diduga dapat menyebabkan kadar gula darah
tidak terkendali.
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENYAKIT
DIABETES
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Diabetes merupakan gangguan metabolisme (metabolic syndrome) dari
distribusi gula oleh tubuh. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin
dalam jumlah yang cukup, atau tubuh tak mampu menggunakan insulin secara
efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah.
Diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan hormon insulin secara absolut atau relatif. Diabetes merupakan
penyakit kronik menahun yang ditandai dengan hiperglikemia akibat dari
kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.
DAFTAR PUSTAKA
Adli (2021). Diabetes Mellitus Gestasional: Diagnosis dan Faktor Risiko. Jurnal
Medika Hutama, 03(01), 1545–1551.
Ahli Gizi Indonesia, P., & Dietsien Indonesia, A. (2019). Penuntun Diet Dan
Terapi Gizi Edisi 4 (Suharyanti, Budi Hartati, Triyani Kresnawan, & Sunarti
(eds.); 4th ed.).
Asman, A., Sinthania, D., & Marni, L. (2020). Perawatan Diabetes Mellitus Di
Komunitas (Mellitus Diabetes Care in the Community). Jurnal Kesehatan Medika
Saintika, 11(1), 125 Fanani, A. (2020). Hubungan Faktor Risiko dengan
Kejadian Diabetes Mellitus. Jurnal Keperawatan, 12(3), 371–378.