Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERENCANAAN DESAIN DAN RENOVASI TEMPAT WUDHU MASJID


AL-HIDAYAH KECAMATAN KLARI KABUPATEN KARAWANG
( No., Jl. Kosambi-Telagasari No.81, Belendung, Kec. Klari, Kabupaten Karawang, Jawa
Barat 41371 )

PT. MAHADIPA CIPTA SARANA

Disusun Oleh :
DEVI SILVIA
NIM : 321910096

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PELITA BANGSA
BEKASI 2021

i
SURAT PERMOHONAN IZIN PRAKTEK KERJA

ii
SURAT BALASAN PERUSAHAAN PRAKTEK KERJA

iii
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja kerja praktek yang berjudul
“Perencanaan Desain Dan Renovasi Tempat Wudhu Masjidi Al – Hidayah Kecamatan Klari
Kabupaten Karawang” dengan lancar dan sesuai waktu yang di jadwalkan.

Penyusunan laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Retno Fitri Astuti S.T, M.T, selaku Ketua Program Studi Teknik Arsitektur,
Universitas Pelita Bangsa .
2. Bpk. Ahmad Aguswin S.T, M.M, selaku Dosen pembimbing Kerja Praktek
3. Bpk. Purnama Skhrial Pradini S.T, M.T, selaku Dosen Pengampu mata kuliah Kerja
Praktek

4. PT. Maha Dipa Cipta Sarana yang telah memberi kesempatan praktek kerja.

5. Bapak Zaelani, selaku pembimbing lapangan PT. Maha Dipa Cipta Sarana.
6. Semua pihak terkait yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Kerja
Praktek ini.

Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih banyak kekurangannya , karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis
berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini bermanfaat bagi semua, khususnya mahasiswa
Arsitektur.

Bekasi, 28 Mei 2022

Devi Silvia

iv
DAFTAR ISI

LAPORAN KERJA PRAKTEK ………………………………………………… … i


SURAT PERMOHONAN IZIN PRAKTEK KERJA …………………………………ii
SURAT BALASAN PERUSAHAAN ………………………………………....………iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….………iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….…….…..v
BAB I …………………………………………………………………….………….…vi
PENDAHULUAN ………………………………………………………….…….…...vi
1.1 Latar Belakang ………………………………….………………………….…..vi
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………….……..……vii
1.3 Batasan Masalah ……………………………………………...…….………….viii
1.4 Tujuan Kerja Praktek ………………………………………………….….……viii
1.5 Manfaat Kerja Praktek …………………………………...………….………….ix
1.6 Metodologi Kerja Praktek ……………………………………………..…..……x
1.7 Sistematika Penyusunan ……………………………………….…………...…..xi

BAB II ……………………………………………………………………………...….xii
TINJAUAN UMUM …………………………………………………………………..xii
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ……………………………………………………xii
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan ………………………………………………..xii
2.3 Tata Tertib Perusahaan …………………………………………………………xiii

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masjid Al-Hidayah yang berlokasi di Jl. Kosambi-Telagasari No.81, Belendung, Kec.


Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat masih dalam tahap renovasi pembangunan. Masjid
ini pertama kali dimulai renovasi pembangunannya pada Tahun 2021 dengan mengandalkan
sumber keuangan berasal dari swadaya masyarakat yang bermukim di Perumahan tersebut.
Masjid ini memiliki luas bangunan sekitar 318 m2, dengan total kapasitas jama’ah sekitar
±400 orang dengan kebutuhan akan tempat wudhu yang harus memiliki kapasitas keran air
yang lebih banyak sekitar 15 – 35 keran air, sedangkan keran wudhu yang ada di masjid Al-
Hidayah saat ini hanya terdapat 1 lantai dengan 19 keran air sudah termasuk dengan keran air
wudhu wanita. Maka dari itu akan di laksanankan renovasi tempat wudhu dan perancangan
tempat wudhu untuk Lantai 2, sehingga proses pelaksanaan wudhu dapat dilalui dengan baik
karena kapasitas yang memadai atau dengan kata lain mengurangi waktu tunggu antrian
wudhu atau bersuci.
Namun cara wudhu yang baik belum didukung oleh infrastruktur yang memadai dalam
berbagai faktor seperti tata ruang dan kenyamanan ergonomis, serta efisiensi pada fisik
bangunannya yang terkesan kumuh dan kotor. Dari aspek tata ruang tempat wudhu masjid
Al- Hidayah, masih seringnya ditemui tempat wudhu dengan sirkulasi yang tidak baik, di
antaranya adalah aksesibilitas tempat wudhu ke dalam masjid yang dicapai antara jamaa’ah
laki-laki dan perempuan tidak ada pembatas atau penghalang sehingga di khawatirkan aurat
jam’ah perempuan terlihat, jarak akses dari wudhu ke tempat shalat dengan atap terpisah
kemungkinan pada saat hujan air bias saja membasahi para jama’ah yang sudah berwudhu,
dan letak toilet yang tidak beraturan.
Permasalahan dalam kenyamanan tata ruang dan estetika tempat wudhu masjid Al-
Hidayah masih terbilang tidak indah, yang di karenakan desain dan warna cat yang terkesan
kumuh dan kotor. Permasalahan perencanaan toilet dan tempat wudhu pun masih banyak
dijumpai di berbagai masjid maupun mushola. Dengan kondisi tersebut masih kurang
disadari oleh para jamaah pengguna masjid atau mushola. Penggunaan air yang belum efisien

vi
dalam kegiatan wudhu, baik ditinjau dari komponen jenis kran maupun pemanfaatan kembali
limbah air wudhu. Permasalahan lain yang timbul pada saat jamaah mengambil wudhu
diantaranya adalah tempat untuk meletakkan barangbarang yang masih melekat pada tubuh
ketika memasuki area wudhu, seperti jam tangan, kacamata, kopiah, sarung, jilbab, asesoris,
dan sebagainya. Selain itu, permukaan lantai yang licin menjadi permasalahan penting,
karena dapat membahayakan jamaah.
Pada kesempatan ini penyusun berkesempatan melaksanakan kegiatan kerja praktik
lapangan di perusahaan Konsultan PT. MCMS (Mahadipa Cipta Multi Sarana). PT. MCMS
sendiri merupakan perusahaan konsultan yang telah menangani berbagai proyek, salah
satunya Masjid Al -Hidayah. Dalam Praktik Kerja ini penyusun berkesempatan umtuk
melakukan Perencanaan desain tempat wudhu masjid Al-Hidayah Kecamapatan Klari,
Kabupaten Karawang,

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahannya adalah :


1. bagaimana Merencanakan desain Tempat Wudhu Masjid Jami Al- Hidayah, Blendung
Karawang menjadi tempat wudhu yang bisa di gunakan masyrakat sekitar agar terlihat
nyaman sehingga menghilangkan kesan lembab dan kotor.
2. Bagaimana Merencanakan Desain tempat Wudhu Masjid Al-Hidayah yang memiliki
kapasitas air keran lebih banyak dan fasilitas yang lebih baik.

1.3 Batasan Masalah

Agar pengerjaan laporan kerja praktik lebih terarah, maka pembahasan penulisan ini dibatasi
sebagai berikut :
1. Bagaimana mendesain dan merenovasi Tempat Wudhu yang baik dan benar sesuai Standar
yang ada.
2. Bagaimanakah tipologi tempat wudhu ideal yang dapat menunjang terlaksananya wudhu
dengan baik dari aspek tata ruang dan ergonomi.

vii
Penyusunan laporan kerja praktik ini dikarenakan waktu kerja praktik selama 3 bulan
atau 90 hari kalender kerja, oleh karena itu hanya mencakup pada proses :

1. Tempat pelaksanaan

Tempat pelaksanaan kerja praktik dilaksanakan di :


Proyek : Masjid Al-Hidayah
Jumlah lantai : 2 (dua) Lantai
Lokasi : No., Jl. Kosambi-Telagasari No.81, Belendung, Kec.
Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41371

2. Waktu pelaksanaan

Mata kuliah Kerja Praktik memiliki bobot 3 SKS dimana mahasiswa dapat
melaksanakan pembelajaran di proyek minimal 3 bulan. Waktu pelaksanaan yang di
ajukan adalah pada tanggal 19 Maret 2022 sampai dengan 19 Mei 2022. Jam masuk
kerja praktek hari sabtu dan minggu pukul 09:00 WIB s/d 16:00 WIB.

1.4 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan :


1. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk membandingkan apa yang di
dapatkan diperkuliahan dalam bentuk teori dengan apa yang ada di perencanaan
Pembuatan / Renovasi tempat wudhu masjid Jami Al=Hidayah
2. Menerapkan ilmu-ilmu yang sudah kita dapat serta menyesuaikannya dengan
kebutuhan kerja di bidang perencanaan.
3. Mempersiapkan sikap dan mental serta keterampilan untuk terjun ke dunia kerja,
4. Belajar konsisten dan displin waktu dalam bekerja.
5. Untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru di dunia kerja seorang
arsitek terutama di bidang perencanaan.

viii
6. Untuk melengkapi persyaratan dalam rangka memenuhi salah satu kurikulum
penyelesaian S1 Jurusan Arsitektur Universitas Pelita Bangsa.

1.5 Manfaat Kerja Praktek

Adapun manfaat yang didapat dari dilaksanakannya kerja praktek ini, yaitu :
1. Dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan dalam proses belajar
khususnya mendesain
2. Mampu bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam proyek
3. Dapat mempelajari teori-teori baru yang berbeda dari teori yang dijelaskan pada
kampus,
4. Dapat menambah dan mengembangkan ilmu-ilmu arsitektur dari yang diperoleh
saat kerja praktek.
5. Memberikan evaluasi terhadap kurikulum yang selama ini diberikan.
6. Membuat jaringan kerja sama yang lebih luas antara lembaga dengan dunia
kerja, terkait dengan penyediaan tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhan institusi.

1.6 Metodologi Kerja Praktek

Penulisan Laporan kerja praktek ini menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data-
data yang dibutuhkan dalam penyusunan. Adapun metodemetode yang digunakan untuk
memperoleh data antara lain adalah :

1. Metode Observasi
Metode Observasi merupakan metode penelitian dalam penyusunan laporan dengan cara
melakukan pengamatan serta pencatatan yang sistematis mengenai permasalahan yang

ix
sedang diteliti. Implementasi dari metode ini yaitu dengan cara mengadakan catatan
sistematis serta melakukan pengamatan langsung ke lapangan. Yaitu, Proyek Masjid Al-
hidayah.

2. Dokumentasi Dokumentasi
merupakan suatu metode pengumpulan data-data melalui dokumendokumen yang ada
pada perusahaan(instansi) bersangkutan.

3. Interview
Merupakan metode yang dalam pengimplementasiannya dilakukan dilapangan. Yaitu,
dengan adanya tanya jawab antara penulis dengan pekerja konstruksi dilapangan.
Sementara, pertanyaan yang ditanyaan biasanya seputar pekerjaan dilapangan

4. Studi Pustaka Studi pustaka


merupakan metode yang dilakukan dengan cara mempelajari dokumendokumen,artikel
baik itu digital maupun tertulis,serta buku-buku yang berkaitan dengan
judul,permasalahan di lapangan, maupun masalah yang berkaitan dengan pembuatan
laporan untu memperoleh data yang dapat dipergunakan sebagai landasan
teori(REFERENSI), dalam pembuatan laporan akhir.

5. Metode penyusunan
Dalam hal ini biasanya penulis memulai untuk menyusun laporan akhir selama kegiatan
Kerja Lapangan.

1.7 Sistematika Penyusunan Laporan

Bab I Pendahuluan

x
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan kerja praktek, manfaat kerja praktek, metodeologi kerja praktek, dan
sistematika penyusunan laporan.

Bab II Tinjauan Umum


Pada bab ini membahas mengenai sejarah singkat berdirinya perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, serta membahas mengenai pengenalan perusahaan secara umum dan struktur
organisai perusahaan.

Bab III Tinjauan Pustaka


Pada bab ini membahas tentang dasar-dasar teori yang sesuai dengan judul laporan kerja
praktek yaitu yang terkait dalam pengawasan proyek struktur konstruksi.

Bab IV Pelaksanaan Pada bab ini dijelaskan mengenai langkah-langkah serta permasalahan
yang dihadapi pada proses Perencaan Tempat Wudhu masjid Jami Al- Hidayah.

Bab V Kesimpulan dan Saran


Pada bab ini berisi kesimpulan dari pekerjaan praktek yang telah dilaksanakan oleh
mahasiswa serta berbagai pengarahan sehingga tidak terjadi kesalahan bila nanti menjalankan
pekerjaan di lapangan. Daftar Pustaka Lampiran.

xi
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


PT. MAHA DIPA CIPTA SARANA, merupakan perusahaan swasta nasional yang
bergerak dibidang kontraktor yang didirikan pada tahun 1985 tepatnya di jalan Sukarno
Hatta no 6. Kota Bandung Jawa Barat.

PT. Maha Dipa Cipta Sarana didirikan oleh Bapak Ir. Jemmy selaku Direktur Utama
beserta Bapak Ir. Heru Sujadi dan Bapak. Endang Tirtana dan Bapak Bram Susetyo selaku
komisaris di PT. Maha Dipa Cipta Sarana.

PT. Maha Dipa Cipta Sarana, merupakan sebuah perusahaan nasioanl yang bergerak
dibidang pengadaan jasa konstruksi yang meliputi pembangunan:

 Gedung

 Perumahan

 Real Estate

 Jalan Raya

 Irigasi

 Dll.

2.2 Struktur Organisasi


Struktur organisasi proyek mempermudah karyawan dalam menjalankan pekerjaan sesuai
dengan keahlian yang dimiliki serta kepada siapa karyawan itu akan bertanggung jawab.
Struktur organisasi proyek juga memperjelas tugas, wewenang, tanggung jawab, dengan
demikian akan membantu dalam mencapai suatu tujuan perusahaan. Berikut dibawah ini
bagan struktur organisasi proyek secara umum, yang bisa disesuaikan dengan kondisi
dilapangan.Berikut penjabaran mengenai beberapa struktur yang ada pada proyek.

xii
2.3 Tata Tertib Lapangan
PERATURAN TATA TERTIB KONTRAKTOR/SUPLIER/KOPERASI/PKL YANG ADA
DI PLANTSITE Antara lain, dilarang:
 Berkelahi/pukul memukul secara fisik didalam lingkungan pabrik atau areal plantsite.
 Memberikan keterangan palsu atau memalsukan keterangan/dokumen yang berhubungan
dengan kepentingan perusahaan.
 Mabuk, minum minuman keras, penyalahgunaan obat-obatan atau narkotika ditempat
kerja atau didalam areal plantsite dan akibatnya.
 Mencemarkan nama baik perusahaan.
 Melakukan tindakan kejahatan. Semisal mencuri, menggelapkan,menipu,
memperniagakan, membawa barang terlarangbaik didalam maupun diluar area plantsite.
 Merokok/menyalakan api di tempat yang terlarang antara lain disekitar penyimpanan
minyak, gedung dinamit, pabrik, gudang batu bara dan power station.
 Membawa senjata tajam/senjata api dan atau sejenisnya tanpa izin dari pihak berwenang
kedalam areal plantsite.
 Menghilangkan atau merusak dengan sengaja tanda pengamal (badge), APD ( Alat
Pelindung Diri), dan perlengkapan milik perusahaan.
 Menggunakan peralatan milik perusahaan untuk kepentingan pribadi dan kepentingan
orang lain.

xiii
 Melakukan perbuatan/tindakan yang dapat mengganggu ketenangan, ketertiban, dan
keamanan kerja di area plantsite.
 Dengan sengaja atau ceroboh merusak, merugikan, atau membiarkan dalam keadaan
bahaya harta benda milik perusahaan.
 Melakukan perbuatan/tindakan yang dapat menimbulkan kerugian terhadap perusahaan,
baik sengaja maupun kecerobohan yang dilakukan diarea plantsite.
 Menyalahgunakan, memalsukan, dan mengabaikan alat-alat, data-data, maupun system
administrasi perusahaan.
 Melakukan corat-coret terhadap bangunan yang ada dan mengotori area plantsite.
 Menempel, menyebarluaskan pamflet-pamflet, pengumumn-pengumuman, isu-isu, dan
lain sebagainya didalam area plantsite yang dapat menimbulkan keresahan, kerawanan, dan
gangguan keamanan lainnya bagi perusahaan.
 Melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan dan
ketentuan lain yang mengikat.

xiv
BAB III
TINJAUAN KHUSUS

3.1 Landasan Teori

Dalam Rukun Islam yang kedua, shalat lima waktu merupakan hal yang wajib
dilaksanakan oleh setiap Muslim. Sebelum melaksanakan shalat, umat Islam diwajibkan
untuk berwudhu sebagai cara untuk menyucikan diri sebelum menghadap Allah SWT dan
sebagai syarat sahnya shalat. Dengan demikian, dapat dikatakan kesempurnaan dan sahnya
shalat sangat bergantung dari kesempurnaan wudhu. Al Quran dan Hadits sebagai 2 sumber
hukum Islam yang utama telah memberikan petunjuk mengenai tata cara wudhu yang baik,
dan disempurnakan dengan ijthad para ulama. Wudhu yang dilaksanakan dengan baik adalah
prasyarat diterimanya shalat. Rasulullah SAW bersabda: “Shalat salah seorang di antara
kalian tidak akan diterima apabila ia berhadas hingga ia berwudhu (H.R. Abu Hurairah ra)
(Almath, 1974).
Melihat masjid sebagai bagian dari hasil kebudayaan masyarakat, maka tempat wudhu
pun menjadi bagian dari sebuah budaya masyarakat. Seiring dengan kemajuan teknologi,
maka tempat wudhu semakin memiliki banyak variasi, mulai dari yang sangat sederhana dan
hanya memenuhi secara fungsional, hingga yang sangat memperhatikan estetika tempat
wudhu dan kenyamanan pengguna.Beberapa aspek teknis yang mendapat perhatian dalam
membangun sebuah tempat wudhu antara lain kenyamanan dan efisiensi pemanfaatan air
dengan tetap memperhatikan kaidah wudhu seperti yang telah disyari’atkan dalam ajaran
agama.Untuk berwudhu, hal yang pokok adalah bagaimana cara mendapatkan air. Cara
termudah untuk mengambil air wudhu ialah melalui pancuran atau kran air. Penggunaan kran
dalam tempat wudhu berkaitan dengan efisiensi penggunaan air.

3.1.1 Tempat Wudhu


Bagian lain yang tak terpisahkan dari sebuah masjid atau mushola adalah tempat wudhu.
Tempat wudhu adalah tempat untuk bersuci atau mensucikan diri sebelum melakukan ibadah
shalat di dalam masjid. Idealnya, pintu keluar tempat wudhu langsung menuju ke tempat

xv
shalat sehingga skema hubungan tata ruang tempat wudhu dan tempat shalat adalah seperti
Gambar 2.1.

xvi

Anda mungkin juga menyukai