Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP DAN LANGKAH

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

MAKALAH
Diajukan Guna memenuhi Tugas Individu pada
Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar PAI

Dosen Pengampu :
Dr. H. Dr. Maslani, M.Ag

Oleh :
Tatang Muh Nasir ( 2210040074 )
Muhammad Arif Nugraha ( 2210040062 )
Oman Warman ( 2210040067 )
Yusuf Hamdani Bakhtiar ( 2210040078 )

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI S-2 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022
1
KATA PENGANTAR

ِ ‫َا َّلس َال ُم عَلَ ْيمُك ْ َو َرمْح َ ُة‬


‫هللا َوبَ َراَك تُ ُه‬
Puji dan syukur kehadirat Allah Swt (Subhanahu wata'ala) yang telah memberikan
limpahan karunia kepada kita, shalawat serta salam semoga tercurah limpah kepada
Rasulullah Saw (Shallallahu 'alaihi wasallam), tak lupa kepada keluarganya, para sahabatnya
dan umatnya sampai hari kiamat. َ ‫آ ِمنْي ُ اَي َر َّب الْ َعال َ ِمنْي‬
Alhamdulillah Allah Swt telah memberikan rahmat yang begitu besar kepada kami
dan hanya dengan seizin Allah makalah ini bisa terselesaikan pada waktu yang telah
ditentukan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen Mata Kuliah "
Pengembangan Bahan Ajar kelas PAI-Non Reguler C membahas materi tentang “Prinsip
dan Langkah Pengembangan Bahan Ajar”.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, tetapi kami mencoba
menyajikan yang terbaik dalam makalah ini dan semoga makalah ini dapat diterima oleh
Dr. H. Dr. Maslani, M.Ag selaku dosen pengampu Mata Kuliah Ilmu Dan Hadits Tarbawi
kelas PAI-Non Reguler C dan semua pihak yang membaca makalah ini, juga kritik dan saran
yang membangun selalu diharapkan demi perbaikan makalah ini dikemudian hari.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kelancaran dalam memperoleh informasi, dukungan, kritikan dan saran
yang berharga dalam merealisasikan penulisan makalah ini. Semoga amal baik dari semua
pihak yang terlibat dalam penulisan makalah ini mendapat balasan yang berlipat ganda dari
Allah Swt. Atas kritik dan sarannya kami mengucapkan banyak terima kasih.

ِ ‫الس َال ُم عَلَ ْيمُك ْ َو َرمْح َ ُة‬


‫هللا َوبَ َراَك تُ ُه‬ َّ ‫َو‬

Bandung, 20 Maret 2022

ii
Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................iv
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................................................iv
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................................iv
C.      Tujuan........................................................................................................................................................iv

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
A. Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar................................................................................................5
B. Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar Tematik.............................................................................6
1. Analisis...................................................................................................................................................9
2. Perancangan..........................................................................................................................................10
3. Pengembangan......................................................................................................................................11
4. Evaluasi Dan Revisi..............................................................................................................................12

BAB III PENUTUP................................................................................................................13


A. Simpulan...................................................................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan secara tidak langsung sangat berkaitan dengan proses belajar mengajar.
Sebagai suatu sistem yang saling berhubungan proses belajar mengajar perlu memahami
berbagai prinsip dan langkah pengembangan bahan ajar.

Maka dari itu seorang pendidik juga peserta didik diharapkan agar bisa mengetahui
prinsip-prinsip serta langkah-langkah pengembangan bahan ajar.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

1.      Sebutkan prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar ?

2.      Bagaimana langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pembuatan dan penyusunan
bahan ajar ?

C.      Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :

1.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar

2.     Untuk mengetahui langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pembuatan dan
penyusunan bahan ajar

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar


Menurut Noviarni (2014) prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar adalah:

a. Prinsip relevansi (keterkaitan).


Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitannya dengan kompetensi
dasar dan indikator yang diinginkan.
b. Prinsip konsistensi.
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik empat macam, maka bahan
ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
c. Prinsip kecukupan
artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta
didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit
dan tidak boleh terlalu banyak. (Noviarni, 2014)

Menurut Mulyasa (2012) prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar, yaitu :

a. Validitas (validity) atau tingkat ketepatan materi. Sebelum memberikan materi


pembelajaran seorang guru harus yakin bahwa materi yang diberikan telah teruji
kebenarannya. Artinya guru harus menghindari memberikan materi (data, dalil, teori, konsep
dan sebagainya) yang sebenarnya masih dipertanyakan atau masih diperdebatkan. Hal ini
untuk menghindarkan salah konsep, salah tafsir atau salah pemakaian.

b. Keberartian atau tingkat kepentingan materi tersebut dikaitkan dengan kebutuhan dan
kemampuan peserta didik. Materi standar yang diberikan harus relevan dengan keadaan dan
kebutuhan peserta didik, sehingga bermanfaat bagi kehidupannya. Kebermanfaatan tersebut
diukur dari keterpakaian dalam pengembangan kemampuan akademis pada jenjang
selanjutnya dan keterpakaiannya sebagai bekal untuk hidup sehari-hari sehingga dalam
mempelajari materi tersebut peserta didik memiliki kepercayaan bahwa ia akan mendapat
penghargaan nantinya.

c. Relevensi (relevance) dengan tingkat kemampuan peserta didik, artinya tidak terlalu sulit,
tidak terlalu mudah dan disesuaikan dengan variasi lingkungan setempat dan kebutuhan
dilapangan pekerjaan serta masyarakat pengguna saat ini dan yang akan datang.

2
d. Kemenarikan (interes), pengertian menarik disini bukan hanya sekedar menarik perhatian
peserta didik pada saat mempelajari suatu materi pelajaran. Lebih dari itu materi yang
diberikan hendaknya mampu memotivasi peserta didik sehingga peserta didik mempunyai
minat untuk mengenali dan mengembangkan keterampilan lebih lanjut dan lebih mendalam
dari apa yang diberikan melalui proses belajar mengajar disekolah.

e. Kepuasan (satisfocation) kepuasan yang dimaksud merupakan hasil pembelajaran yang


diperoleh peserta didik benar-benar bermanfaan bagi kehidupannya, dan peserta didik benar-
benar dapat bekerja dengan menggunakan dan mengamalkan ilmu tersebut. Dengan
memperoleh nilai atau intensig yang sangat berarti bagi kehidupannya dimasa depan.

Menurut beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip


pengembangan bahan ajar harus memiliki prinsip seperti relevensi, konsistensi, kecukupan
sertaadequecy, aktivitas, motivasi, individualitas.. (Mulyasa, 2012)

B. Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar Tematik

Ada beberapa langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pembuatan dan


penyusunan bahan ajar, adapaun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Melakukan analisis kebutuhan bahan ajar

2. Memilih sumber belajar

3. Menyusun Peta Bahan Ajar

Penjelasan masing-masing langkah adalah sebagai berikut.

1. Menganalisis Kebutuhan Bahan Ajar

Ini adalah proses awal dalam menyusun bahan ajar. Analisis bertujuan agar bahan
ajar yang dibuat sesuai dnegan tuntutan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.
Analisis kebutuhan bahan ajar meliputi tiga tahapan, yaitu: analisis terhadap kurikulum,
sumber belajar dan penentuan jenis serta judul bahan ajar.

3
(1) Menganalisis kurikulum tematik

a. Pemetaan Tema dari Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator


Pemetaan tema merupakan langkah awal yang sangat penting dalam pembelajaran
tematik. Pemetaan tema dilakukan untuk memperoleh gambara secara menyeluruh dan
utuh semua standar kompetensi (atau kompetensi inti, dalam istilah Kurikulum 2013),
kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema
yang dipilih.
b. Menetapkan jaringan tema

Pembuatan jaringan tema merupakan implementasi dari penerapan pembelajaran


terpadu model webbed. Pembelajaran terpadu model webbed adalah pembelajaran yang
menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan
menentukan tema tertentu. Tema dapat ditetapkan dengan negosiasi antara guru dan
peserta didik, tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama pendidik. Setelah tema
disepaktai, dikembangkan subtemanya dnegan memerhatikan kaitannya dengan bidang-
bidang studi. Pengembangan tema menajdi subtema serta membuat pola keterkaitannya
inilah yang kemudian menjadi jaring tema.
Langkah-langkah membuat jaringan tema:

1. Menemukan tema

2. Inventarisasi materi yang masuk atau sesuai dengan tema

3. Kelompokkan materi ke dalam rumpun mata pelajaran masing- masing

4. Hubungkan materi yang telah dikelompokkan dalam rumpun mata pelajaran


dengan tema
c. Identifikasi Materi Pokok

Setelah jaringan tema dibuat, selanjutnya adalah mengidentifikasi materi pokok.


Materi pokok berisi mengenai pokok-pokok bahan pembelajaran yang harus dipelajari
peserta didik sebagai sarana untuk pencapaian kompetensi dasar. Pendidik memiliki
tugas menjabarkan materi pokok ke dalam materi pembelajaran tematik dengan mengacu
pada tema yang akan disajikan.

4
d. Penentuan Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar merupakan suatu aktivitas yang didesain oleh pendidik


supaya dilakukan oleh peserta didik agar mereka menguasai kompetensi yang telah
ditentukan melalui kegiatan pembelajaran tematik. Pengalaman belajar harus disusun
secara jelas dan operasional.

(2) Menganalisis Sumber Belajar

Setelah menganalisis kurikulum, langkah berikutnya yaitu menganalisis sumber


belajar. Analisis sumber belajar dilakukan terhadap beberapa aspek. Ada tiga aspek yang
menjadi perhatian dalam analisis ini, yaitu: aspek ketersediaan, kesesuaian, dan
kemudahan dalam memanfaatkannya.
(3) Memilih dan menentukan Bahan Ajar

Langkah ketiga ini bertujuan untuk memenuhi salah satu kriteria bahwa bahan
ajar harus menarik, dapat membantu peserta didik untuk mencapai kompetensi.
Setidaknya ada tiga prinsip yang bisa dijadikan pedoman dalam melakukan pemilihan
bahan ajar, yaitu prinsip relevansi, prinsip konsistensi, prinsip kecukupan.
2. Memilih Sumber Belajar

(1) Kriteria umum

Ketika memilih sumber belajar perlu diperhatikan empat kriteria sebagai berikut
yaitu, segi ekonomisnya, segi praktis dan sederhananya, segi mudah diperolehnya dan
bersifat fleksibel.
(2) Kriteria khusus

Ada lima kriteria khusus untuk pemilihan sumber belajar, yaitu: sumber belajar
dapat memotivasi peserta didik dalam belajar, sumber belajar untuk tujuan pengajaran,
sumber belajar untuk penelitian, sumber belajar untuk memecahkan masalah dan sumber
belajar untuk presentasi.
3. Menyusun Peta Bahan Ajar Tematik

Mengapa perlu menyusun peta bahan ajar? Karena peta bahan ajar memiliki
banyak kegunaan, yaitu untuk mengetahui jumlah bahan ajar yang harus ditulis, untuk
mengetahui sekuensi atau urutan bahan ajarnya seperti apa, dan untuk menentukan sifat
bahan, apakah dependent atau independent.

5
4. Mengenal Struktur Bahan Ajar Tematik

(1) Struktur bahan ajar cetak

(2) Struktur bahan ajar model/maket

(3) Struktur bahan ajar audio

(4) Bahan ajar audiovisual

(5) Struktur bahan ajar interaktif

(6) Struktur bahan ajar lingkungan. (Prastowo, 2016)

Pengembangan bahan ajar perlu dilakukan secara sistematik berdasarkan langkah-


langkah yang saling terkait untuk menghasilkan bahan ajar yang bermanfaat. Penatar
seringkali mengabaikan prosedur pengembangan bahan ajar yang sistematik ini karena
berasumsi, jika sudah dibuat dengan baik sesuai dengan materi yang akan diajarkan, maka
bahan ajar dapat digunakan dengan efektif dalam proses pembelajaran. Padahal ada
beberapa langkah yang harus dilakukan penatar sebelum sampai pada kesimpulan bahawa
bahan ajar sudah dikembangkan dengan baik, serta bahan ajar yang digunakan memang
baik. Paling tidak ada lima langkah utama dalam prosedur pengembangan bahan ajar yang
baik, sebagai berikut:
1. Analisis

Pada tahap ini dicoba untuk mengenali siapa peserta diklat, dengan perilaku awal
dan karakteristik yang dimiliki. Perilaku awal berkenaan dengan penguasaan dan
kemampuan bidang ilmu atau mata tataran yang sudah dimiliki peserta. Seberapa jauh
peserta sudah menguasai mata tataran itu? Sementara itu karakteristik awal memberikan
informasi tentang ciri-ciri peserta.
Jika informasi tentang peserta sudah diketahui, maka inplikasi terhadap rancangan
bahan ajar dapat ditentukan, dan bahan ajar dapat segera dikembangkan. Pengenalan yang
baik terhadap perilaku awal dan karakteristik awal peserta sangat diperlukan untuk
menentukan kebutuhan peserta dan kemudian merancang bahan ajar yang bermanfaat bagi
peserta.

6
2. Perancangan

Dalam tahap perancangan, ada beberapa hal yang harus dilakukan atau
diperhatikan yaitu:
1. Perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, akan diperoleh peta atau diagram

tentang kompetensi yang akan dicapai peserta baik kompetensi umum maupun
kompetensi khusus. Kompetensi umum dan kompetensi khusus, jika dirumuskan
kembali dengan kaidah-kaidah yang berlaku, akan menjadi tujuan pembelajaran
umum dan tujuan pembelajaran khusus. Adapun kaidah yang berlaku, antara lain
dengan melengkapi komponen tujuan pembelajaran yaitu Audience, Behavior,
Condition, Degree
2. Pemilihan topik mata tataran

Jika tujuan pembelajaran sudah ditetapkan dan analisis sudah dilakukan,


maka peserta sudah mempunyai gambaran tentang kompetensi yang harus dicapai
oleh peserta melalui proses belajar. Dengan demikian petatar juga dapat segera
menetapkan topik mata tataran dan isinya. Apa saja topik, tema isu yang tepat untuk
disajikan dalam bahan ajar, sehingga peserta dapat belajar dan mencapai kompetensi
yang telah ditetapkan? Apa saja teori, prinsip atau prosedur yang perlu didiskusikan
dalan bahan ajar?
Acuan utama pemilihan topik mata tataran adalah silabus dan analisis
instruksional yang telah penatar miliki. Selanjutnya penatar juga dapat menggunakan
berbagai buku dan sumber belajar serta melakukan penelusuran pustaka, yaitu
mengkaji buku-buku tentang mata tataran termasuk encyclopedia atau majalah yang
ada di perpustakaan atau buk.
3. Pemilihan media dan sumber

Pemilihan media dan sumber belajar harus dilakukan setelah penatar


memiliki analisis instruksional dan mengetahui tujuan pembelajaran. Penatar
diharapkan tidak memilih media hanya karena media tersebut tersedia bagi penatar,
disamping itu penetar diharapkan juga tidak langsung terbujuk oleh kesediaan
beragam media canggih yang sudah semakin pesat berkembang saat ini seperti
komputer.

7
Yang perlu diingat, media yang dipilih adalah untuk digunakan oleh peserta
dalah proses belajar. Jadi pilihlah media yang dibutuhkan untuk menyampaikan topik
mata tataran, yang memudahkan peserta belajar, serta yang menarik dan disukai
peserta. Kata kuncinya adalah: Media yang dapat membelajarkan peserta. Media
itulah yang perlu dipertimbangkan untuk dipilih
4. Pemilihan strategi pembelajaran

Tahap pemilihan strategi pembelajaran merupakan tahap ketika merancang


aktivitas belajar. Dalam merancang urutan penyajian harus berhubungan dengan
penentuan tema/isu/konsep/teori/prinsip/prosedur utama yang harus disajikan dalam
topik mata tataran. Hal ini tidaklah terlalu sulit jika sudah memiliki peta konsep dari
apa yang ingin dibelajarkan. Jika sudah mengetahuinya maka bagaimana materi itu
disajikan, secara umum dapat dikatakan bagaimana struktuk bahan ajarnya.

Berbagai urutan penyajian dapat dipilih berdasarkan urutan kejadian atau


kronologis, berdasarkan lokasi, berdasarkan sebab akibat dan lain sebagainya.

3. Pengembangan

Persiapan dan perancangan yang matang sangat diperlukan untuk


mengembangkan bahan ajar dengan baik. Beberapa saran yang dapat membantu
untuk memulai pengenbangan bahan ajar:
1. Tulislah apa dapat ditulis, mungkin berbentuk LKS, bagian dari penyususnan
buku atau panduan praktik
2. Jangan merasa bahwa bahan ajar harus ditulis secara berurutan

3. Tulis atau kembangkan bahan ajar untuk peserta yang telah dikenal

4. Ingat bahan ajar yang dikembangkan harus dapat memeberikan pengalaman


belajar kepada peserta
5. Ragam media, sumber belajar, aktivitas dan umpan balik merupakan
komponen penting dalam memperoleh bahan ajar yang menarik, bermanfaat
dan efektif bagi peserta
6. Ragam contoh, alat bantu belajar, ilustrasi serta pengemasan bahan ajar juga
berperan dalam membuat bahan ajar
7. Gaya penulisan untuk bagian tekstual, naratif, explanatory, deskriptif,

8
argumentatif dan perintah sangat penting agar peserta dapat memahami
maksud penatar.

4. Evaluasi Dan Revisi

Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh beragam reaksi dari berbagai


pihak terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Reaksi ini hendaknya dipandang
sebagai masukan untuk memperbaiki bahan ajar dan menjadikan bahan ajar lebih
berkualitas. Evaluasi sangat diperlukan untuk melihat efektifitas bahan ajar yang
dikembangkan. Apakah bahan ajar yang dikembangkan memang dapat digunakan
untuk belajar-dimengerti, dapat dibaca dengan baik dan dapat membelajarkan
peserta. Di samping itu evaluasi diperlukan untuk memperbaiki bahan ajar sehingga
nmenjadi bahan ajar yang baik.

Contoh Tugas (Kelompok)

Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang anggota. Tentukan kelas yang akan
dikembangkan bahan ajarnya. Kemudian pilihlah bahan ajar (buku guru dan buku
siswa) yang akan dikembangkan (kelas, semester, tema/subtema mana). Bawalah
bahan-bahan yang telah anda kumpulkan pada pertemuan berikutnya untuk
dilakukan analisis buku guru/buku siswa.

9
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Ada 3 prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar Menurut Noviarni (2014) :

a. Prinsip relevansi (keterkaitan).


b. Prinsip konsistensi.
c. Prinsip kecukupan.
Sedangkan Menurut Menurut Mulyasa (2012) Ada 5 prinsip-prinsip
pengembangan bahan ajar , yaitu :

a. Validitas (validity) atau tingkat ketepatan materi.

b. Keberartian atau tingkat kepentingan materi tersebut dikaitkan dengan


kebutuhan dan kemampuan peserta didik.

c. Relevensi (relevance) dengan tingkat kemampuan peserta didik.

d. Kemenarikan (interes).

e. Kepuasan (satisfocation).

Dan juga ada beberapa langkah dalam mengembangkan bahan ajar. Semuanya
diawali dengan analisis dan diakhiri dengan evaluasi dan revisi. Perlu diingat bahwa
dalam menentukan langkah pengembangan bahan ajar yang perlu diperhatikan adalah
karakteristik peserta didik, lingkungan dan tujuan pembelajaran.

B. Saran

Dengan selesainya makalah ini, bukan berarti seluruh pembahasan prinsip dan
langkap pengembangan bahan ajar telah selesai dibahas tuntas. Makalah ini hanya sebagian
kecil mengenai tentang prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar serta mengetahui langkah-
langkah pengembangan bahan ajar.

10
Kepada pembaca yang merasa tertarik untuk membahas materi pembahasan prinsip
dan langkap pengembangan bahan ajar guna menindak lanjuti dan memperdalam materi ini
lebih lengkap lagi dengan senang hati kami mempersilahkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Kurikulum 2013.

Majid. A. 2013. Perencanaan dan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi


Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, H.E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Prastowo, A. 2016. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press
Prastowo, A. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jogjakarta: DIVA Press

11

Anda mungkin juga menyukai