Anda di halaman 1dari 5

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 23 TAHUN 2000

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)


Kewajiban
Pasal 2
Setiap mendirikan bangunan dan atau bangun – bangunan, baik perorangan atau badan
wajib memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan oleh pemerintah
daerah.
Pengecualian Pengenaan IMB
Pasal 3
Izin Mendirikan Bangunan tidak diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :
a. Segala sesuatu yang termasuk pemeliharaan biasa dengan nilai biaya tidak
melebihi 10 % (sepuluh prosen) dari RAB.
b. Mendirikan bangunan yang bersifat sementara selama-lamanya 6 (enam) bulan.

TATA CARA PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)


Permohonan
Pasal 4
1) Untuk memperoleh IMB, pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis
kepada kepala dinas atau pejabat lain yang ditunjuk.
2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus memenuhi persyaratan
umum dan persyaratan khusus.
3) Persyaratan umum dan khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) secara lebih
rinci diatur dalam keputusan bupati.
Pasal 5
1) Unsur dinas mengadakan penelitian kelengkapan persyaratan permohonan IMB
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.
2) Izin Mendirikan Bangunan ditandatangani oleh kepala dinas atau pejabat lain yang
ditunjuk.
Bangunan Tanpa IMB
Pasal 6
Bangunan atau bangun-bangunan yang dibangun oleh perorangan atau badan tanpa Izin
Mendirikan Bangunan dapat dilakukan tindakan sebagai berikut :
a. Teguran secara _ tertulis berturut-turut sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali dengan
selang waktu 1 (satu) minggu :
b. Apabila telah diadakan peringatan sebanyak 3 (tiga) kali tetapi pelanggar tidak
mengindahkan_peringatan tersebut, maka Kepala Dinas dapat memerintahkan
penyegelan / pengosongan bangunan yang melanggar ketentuan tersebut:
c. Apabila pada point b pelanggar tidak mengindahkan maka Bupati dapat
memerintahkan pembongkaran.
d. Apabila bangunan atau bangun-bangunan yang telah didirikan sesuai dengan
peruntukannya, dapat diproses IMB melalui program pemutihan. Sedangkan
apabila tidak sesuai dengan peruntukanya diberikan waktu selama-lamanya 1(satu)
tahun.
Pembatalan Surat IMB
Pasal 7
1) Izin Mendirikan ~ Bangunan (IMB) dapat dibatalkan apabila :
a. Data yang diberikan tidak benar :
b. Setelah waktu 12 (dua belas) bulan sejak izin | mendirikan bangunan_
diterbitkan masih belum melakukan permulaan pekerjaan tanpa alasan;
c. Pemegang izin menjadi tidak berkepentingan lagi:
d. Pembangunan tersebut ternyata menyimpang dari rencana bangunan yang
disyahkan;
e. Bangunan difungsikan tidak sesuai dengan IMB yang diberikan.
2) Keputusan tentang pembatalan IMB diberitahukan — secara tertulis kepada
pemegang izin yang ditandatangani oleh kepala dinas atau pejabat yang ditunjuk
disertai dengan alasannya.
RETRIBUSI IMB
Pasal 8
1) Pemerintah Daerah mengadakan pungutan retribusi atas pelayanan pemberian Izin
Mendirikan Bangunan.
2) Besarnya pungutan retribusi IMB sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur
lebih lanjut oleh Peraturan Daerah tentang Retribusi !zin Mendirikan Bangunan.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 9
Pembinaan pelaksanaan IMB dilaksanakan oleh Bupati yang secara_teknis
operasionalnya dilaksanakan oleh Kepala Dinas.
Pasal 10
Pelaksanaan pengawasan terhadap IMB dan tertib bangunan di daerah dilaksanakan oleh
Dinas, Camat, Kepala Desa/Lurah serta masyarakat.

SANKSI PIDANA
Pasal 11
1) Barang siapa yang melanggar pasal 2, dan pasal 7 ayat 1 huruf a,d,dan e diancam
pidana kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda sebanyak-banyaknya
Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) dengan atau tidak dengan merampas/menyita
alat-alat yang dipergunakan untuk melakukan pelanggaran.
2) Tindak _ pidana Sebagaimana_ dimaksud dalam ayat ( 1) adalah pelanggaran.
Pasal 12
1) Penyidikan terhadap pelanggaran sebagaimana Pasal 11 ayat (2) peraturan daerah
ini dilaksanakan oleh Penyidik Polri atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan
peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Sebagaimana_ dimaksud dalam ayat (1) diatur dalam UU No. 8 tahun 1981.
Persyaratan

PERSYARATAN

Persyaratan Izin Mendirikan Bangunan Gedung Fungsi Hunian

a. Rumah Tinggal Tunggal

 formulir permohonan IMBG bermaterai cukup;


 fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemohon;
 surat kuasa jika pemohon bukan pemilik bangunan;
 fotokopi bukti kepemilikan tanah;
 fotokopi perjanjian/persetujuan tertulis antara pemilik tanah dengan pemilik
bangunan gedung, dalam hal bangunan yang didirikan tidak berada di atas tanah
pemilik bangunan gedung;
 fotokopi izin pemanfaatan ruang, seperti izin peruntukan penggunaan tanah,
penetapan lokasi, dan/atau izin lokasi;
 fotokopi bukti bayar Pajak Bumi dan Bangunan tahun terakhir;
 objek bangunan yang sedang dalam tahap konstruksi harus melampirkan bukti
pembayaran Jaminan Sosial Tenaga Kerja, untuk bangunan dengan nilai minimal
Rencana Anggaran Biaya > Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah);
 khusus untuk IMBG perluasan melampirkan :

1. fotokopi IMBG lama;


2. gambar bangunan lama yang sudah ber IMBG;

 fotokopi master plan, site plan dan/atau gambar situasi;


 dokumen rencana teknis yang disahkan oleh Dinas yang terdiri dari :

1. Gambar rencana bangunan;


2. Perhitungan struktur;
3. Perhitungan utilitas (untuk bangunan gedung selain rumah tinggal tunggal dan
rumah deret);
4. Rencana Anggaran Biaya
5. foto eksisting lapangan;
6. Fotocopy BAP hasil pengecekan lapangan.

 ketentuan teknis lainnya yang ditetapkan dalam izin peruntukan penggunaan


tanah, penetapan lokasi dan/atau izin lokasi.
b. Rumah Tinggal Deret, Rumah Tinggal Susun

 formulir permohonan IMBG bermaterai cukup;


 fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemohon;
 surat kuasa jika pemohon bukan pemilik bangunan;
 fotokopi bukti pemilikan tanah;
 fotokopi perjanjian/persetujuan tertulis antara pemilik tanah dengan pemilik
bangunan gedung, dalam hal bangunan yang didirikan tidak berada di atas tanah
pemilik bangunan gedung;
 fotokopi izin pemanfaatan ruang, seperti izin peruntukan penggunaan tanah,
penetapan lokasi, dan/atau izin lokasi;
 fotokopi bukti bayar Pajak Bumi dan Bangunan tahun terakhir;
 objek bangunan yang sedang dalam tahap konstruksi harus melampirkan bukti
pembayaran Jaminan Sosial Tenaga Kerja, untuk bangunan dengan nilai minimal
Rencana Anggaran Biaya > Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah);
 khusus untuk IMB perluasan melampirkan :

1. fotokopi IMBG lama;


2. gambar bangunan lama yang sudah ber IMB;

 master plan, site plan dan/atau gambar situasi;


 dokumen rencana teknis yang disahkan oleh Dinas yang terdiri dari :

1. Gambar rencana bangunan;


2. Perhitungan struktur;
3. Perhitungan utilitas (untuk bangunan gedung selain rumah tinggal tunggal dan
rumah deret);
4. Rencana Anggaran Biaya;
5. Foto eksisting lapangan;
6. Fotocopy BAP hasil pengecekan lapangan.

 khusus permohonan IMBG pecahan untuk perumahan melampirkan site plan


sesuai dengan kavling-kavling yang diajukan;
 fotokopi Dokumen Lingkungan Hidup, seperti dokumen Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL) atau Surat
Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup (SPPL);
 ketentuan teknis lainnya yang ditetapkan dalam izin peruntukan penggunaan
tanah, penetapan lokasi dan/atau izin lokasi;

Anda mungkin juga menyukai