KE
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
Perkembangan
ET
Penyelenggaraan
KR
SE
2015
R
PY
O
C
@
K
KE
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
Perkembangan
D
T
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
IA
AR
di Indonesia
ET
KR
2015
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
KATA PENGANTAR
K
KE
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
AL
Pembangunan Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan
N
IO
masyarakat Indonesia melalui pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki secara
AS
efisien dan optimal, pengembangan potensi demografi yang berdaya saing, serta peningkatan dan
pemanfaatan aksesibilitas ke pasar global.
N
AN
Penyelenggaraan pengembangan KEK adalah salah satu model terobosan pemerintah untuk mempercepat
pembangunan ekonomi melalui pembangunan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang
EW
berdaya saing tinggi. Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru tersebut diharapkan dapat menarik investasi,
D
menampung kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya
T
saing internasional, serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang luas dan berkualitas.
IA
Di era kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo, kebijakan pengembangan KEK diarahkan
AR
untuk memiliki kontribusi yang optimal dalam pencapaian tidak kurang dari 4 komponen prioritas pembangunan
ET
Nasional, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
KR
negara kesatuan; meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar internasional; dan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
SE
domestik.
T
Sesuai dengan Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019, Pemerintah menargetkan pengembangan 25
H
IG
(dua puluh lima) KEK, meliputi pengembangan 8 (delapan) KEK yang telah ditetapkan sampai dengan akhir tahun
2014, pembentukan 7 (tujuh) KEK baru di luar Jawa, serta beberapa KEK Pariwisata. Delapan KEK adalah KEK Sei
R
Mangkei di Sumatera Utara, Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan, Tanjung Lesung di Banten, Palu di Sulawesi Tengah,
PY
Bitung di Sulawesi Utara, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Morotai di Maluku Utara, serta Maloy Batuta Trans
O
ii
K
Dua KEK dari delapan KEK, yaitu KEK Sei Mangkei dan Tanjung Lesung telah dideklarasikan kesiapan beroperasinya
KE
oleh Presiden RI pada Januari dan Februari 2015. Selain itu, di KEK Sei Mangkei telah hadir investor global yang telah
beroperasi secara komersial pada November 2015. Enam KEK lainnya, saat ini dalam tahap pembangunan kawasan,
AL
dan direncanakan siap beroperasi pada pertengahan tahun 2017. Sedangkan 7 (tujuh) KEK baru sesuai dengan RPJMN
N
2015-2019, meliputi Merauke, Kawasan Industri Arar Sorong, serta masing-masing satu lokasi di provinsi NTT, Maluku,
IO
Sulawesi Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat. Sedangkan indikasi lokasi 10 KEK Pariwisata akan
AS
disesuaikan dengan kebijakan dan strategi pengembangan pariwisata yang saat ini sedang disiapkan oleh Kementerian
N
Pariwisata.
AN
Pada tahun 2015, salah satu langkah penting untuk mewujudkan KEK yang berdaya saing adalah telah diterbitkannya
EW
PP Nomor 96 Tahun 2015 tentang Fasilitas dan Kemudahan di KEK, yang aturan pelaksanaannya selesai pada Februari
2016. Pada tahun 2016, fokus kegiatan pada peningkatan koordinasi penyelesaian kegiatan yang belum tuntas pada
D
tahun 2015 yaitu dukungan infrastruktur wilayah secara terpadu meliputi jalan, pelabuhan, bandara, listrik, gas, air
T
IA
bersih, serta sistem pengelolaan persampahan; koordinasi penataan lingkungan di sekitar KEK; koordinasi dan fasilitasi
AR
secara proaktif pembentukan KEK baru; serta pengembangan kelembagan dan sumber daya manusia agar
penyelenggaraan KEK berjalan secara optimal.
ET
Tentunya dukungan inovatif dan akseleratif menteri-menteri terkait untuk mewujudkan KEK yang berdaya saing
KR
internasional sangat diperlukan. Semoga upaya yang kita lakukan bermanfaat bagi perwujudan kesejahteraan
SE
masyarakat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
T
H
IG
Darmin Nasution
@
iii
K
Kata Pengantar...................................................................... ii
KE
Daftar Isi................................................................................ iv
AL
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia 1
N
Kelembagaan Kawasan Ekonomi Khusus......................... 7
IO
Perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus....................... 15
AS
1. KEK Sei Mangkei...........................................................
16
N
2. KEK Tanjung Lesung ....................................................
27
AN
3. KEK Palu.......................................................................
34
4. KEK Bitung.................................................................... 41
EW
5. KEK Mandalika............................................................. 48
D
6. KEK Morotai ................................................................. 54
7. KEK Tanjung Api-Api..................................................... 60
T
IA
8. KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan............................
67
AR
Perkembangan Pengusulan KEK Baru ….........................
ET
75
KR1. Usulan KEK Lhokseumawe .........................................
80
2. Usulan KEK Sorong..................................................... 82
SE
88
6. Usulan KEK di Maluku...;.............................................
IG
90
7. Usulan KEK di Nusa Tenggara Timur..........................
R
92
8. Usulan KEK di Kalimantan Barat ................................
PY
94
9. Usulan KEK di Kalimantan Utara.............................. 96
O
KE
AL
N
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo,
IO
di Indonesia merupakan amanat dari Undang- Pemerintah mengagendakan sembilan prioritas
AS
Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan pembangunan (Nawacita). Salah satu upaya
N
Ekonomi Khusus, yang merupakan implementasi progresif untuk mengimplementasikan Nawacita
AN
dari Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang tersebut adalah menargetkan pembangunan dari
EW
Penanaman Modal. Kebijakan KEK dilatarbelakangi wilayah pinggiran serta peningkatan daya saing
oleh kondisi aset dan akses serta tantangan yang sektor-sektor strategis di Indonesia melalui
D
dihadapi Indonesia, yaitu perlunya peningkatan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
T
IA
daya saing Indonesia dalam menarik Foreign Direct
AR
Investment (FDI), perlu adanya value chain untuk Dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015
mendorong ekspor Indonesia dan tidak
ET
tentang Rencana Pembangunan Jangka
mengandalkan bahan mentah atau barang Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019,
KR
setengah jadi, serta penyelesaian ketimpangan Pemerintah menargetkan pengembangan hingga
SE
pembangunan ekonomi antar wilayah melalui 25 KEK, meliputi pengembangan 8 (delapan) KEK,
pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
T
yang bertema optimalisasi sumber daya lokal yang diutamakan di luar jawa, serta kebijakan-kebijakan
IG
v
1. Perkembangan 8 (delapan) KEK
K
KE
Pada tahun 2015, terdapat dua KEK yaitu KEK Sei Mangkei dan KEK Tanjung Lesung, yang telah
diresmikan kesiapan beroperasinya oleh Presiden RI. Enam KEK lainnya, yaitu KEK Palu, KEK Bitung,
AL
KEK Tanjung Api-Api, KEK Morotai, KEK Mandalika, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan saat ini dalam
N
tahap pembangunan kawasan, dan ditargetkan siap beroperasi pada pertengahan tahun 2017.
IO
Perkembangan 8 KEK sebagaimana gambar di bawah ini.
AS
Perkembangan Pengembangan 8 KEK
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
vi
K
KE
1.1. KEK Sei Mangkei Infrastruktur kawasan tahap pertama yang
AL
Di KEK Sei Mangkei telah ada investor PT meliputi jalan, instalasi pengolahan air, instalasi
N
pengolahan limbah, listrik, dan telekomunikasi,
IO
Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) dengan
telah terbangun. Di luar kawasan, Pemerintah
AS
nilai investasi Rp 2 triliun di lahan seluas 18 ha,
yang secara resmi mulai berproduksi komersial melalui Kementerian PUPR sedang
N
pada 26 November 2015. Infrastruktur dalam membangun jalan tol Serang – Panimbang.
AN
kawasan tahap pertama di KEK Sei Mangkei Dokumen AMDAL dan review studi kelayakan
jalan tol telah selesai dan akan dilaksanakan
EW
telah terbangun, di antaranya jalan, instalasi
pengolahan air, instalasi pengolahan limbah, pembebasan lahan dan tender pembangunan
D
listrik, dan telekomunikasi. Di luar kawasan jalan tol pada tahun 2016 ditargetkan selesai
T
telah tersedia akses jalan ke Pelabuhan pada 2019. Di samping itu guna mendukung
IA
Belawan dan Bandara Kuala Namu. Beberapa konektivitas, Pemerintah saat ini sedang
AR
infrastruktur wilayah yang sedang dibangun mempersiapkan dokumen untuk reaktivasi jalur
ET
meliputi rel kereta api akses Bandar Tinggi – Kereta Api Rangkasbitung – Labuan dan
ditargetkan pelaksanaan konstruksi pada 2018.
KR
Kuala Tanjung dan Pelabuhan Kuala Tanjung
yang akan mulai beroperasi awal tahun 2017.
SE
mulai berjalan pada awal tahun 2016. Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan Kawasan,
IG
1.2. KEK Tanjung Lesung . fasilitas dibangun tahun 2015, yaitu jalan
PY
vii
K
KE
Sementara itu, lahan yang telah dibebaskan Infrastruktrur wilayah yang sedang dibangun
AL
seluas 76 ha. Infrastruktur wilayah yang sedang adalah Jalan Tol Manado-Bitung, pengembangan
N
dibangun adalah flyover akses dari KEK menuju Pelabuhan Bitung, penyediaan air bersih dan
IO
Pelabuhan Pantoloan, jalan nasional, peningkatan kapasitas listrik untuk KEK Bitung.
AS
pengembangan pelabuhan Pantoloan dan
1.5. KEK Mandalika
N
penyediaan air bersih dari Pemerintah Kota
AN
Palu yang akan bekerja sama dengan Budapest Kelembagaan KEK telah terbentuk, meliputi
Waterworks. Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan Kawasan,
EW
Administrator, dan Badan Usaha Pembangun
1.4. KEK Bitung
D
dan Pengelola KEK. Status tanah di KEK
Mandalika seluas 1.035,67 ha telah dikuasai oleh
T
Kelembagaan KEK telah terbentuk, meliputi
IA
Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan Kawasan, PT ITDC dengan status Hak Pengelolaan Lahan
AR
dan Administrator KEK. beberapa infrastruktur (HPL). Pada tahun 2015 dilakukan
pembangunan jalan kawasan dan kantor
ET
dan fasilitas dibangun tahun 2015, yaitu jalan
akses dan jalan poros, kantor administrator,
KR administrator/pengelola. Infrastruktur wilayah
serta fasilitas lain seperti pintu gerbang dan pos yang sedang dibangun adalah revitalisasi
SE
jaga. Sementara itu, lahan KEK Bitung tahap bendungan batujai dan sumber air bersih.
pertama berada di tanah negara Ex-Hak Guna Dukungan yang dibutuhkan adalah perpanjangan
T
dalam proses pengosongan dari pemukiman dapat didarati oleh pesawat bersayap lebar guna
R
penduduk dengan batas waktu awal Februari menunjang penerbangan internasional langsung
PY
2016. ke Lombok.
O
C
@
viii
1.6. KEK Morotai Pada tahun 2015 telah dilakukan kegiatan
K
KE
Kelembagaan KEK telah terbentuk, meliputi penyiapan pengadaan tanah dan dilanjutkan
Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan Kawasan, dengan kegiatan pelaksanaan pengadaan
AL
Administrator, dan Badan Usaha Pembangun tanah pada 2016. infrastruktur wilayah yang
N
dan Pengelola KEK. Tanah yang telah sedang dibangun dan ditingkatkan adalah jalan
IO
dibebaskan hingga saat ini seluas 300 ha dari nasional, rel kereta api, dan pengembangan
AS
1.101,6 ha yang ditetapkan menjadi KEK, pelabuhan Tanjung Api-Api.
N
sedangkan fasilitas yang akan dibangun adalah
AN
kantor administrator, gerbang dan batas 1.8. KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan
kawasan. Infrastruktur wilayah yang sedang
EW
Kelembagaan KEK telah terbentuk, meliputi
dibangun adalah pengembangan pelabuhan
Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan Kawasan,
D
Daruba dan Wayabula, serta jalan lingkar Pulau
Administrator, dan Badan Usaha Pembangun
T
Morotai ditargetkan selesai pada 2017.
IA
Dukungan infrastruktur yang dibutuhkan adalah dan Pengelola KEK. pembebasan tanah seluas
AR
percepatan penyelesaian pengembangan 557,34 ha telah selesai dan sedang dalam
ET
bandara untuk penerbangan komersial yang proses sertifikasi Hak Pengelolaan di BPN.
masih menunggu hasil evaluasi kerja sama Infrastruktur dan fasilitas yang telah dibangun
KR
antara Kementerian Perhubungan dengan TNI- meliputi jalan dan fasilitas perkantoran.
SE
berikut ini.
C
@
ix
Perkembangan Pembentukan Kelembagaan 8 KEK
K
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
x
Perkembangan Penyediaan Enabler 8 KEK
K
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
xi
2. Perkembangan Pembentukan KEK Baru
K
Dalam rangka pembentukan KEK baru, pada tahun 2015 telah dilakukan pengumpulan data dan evaluasi
KE
kesiapan pembentukan KEK di beberapa lokasi usulan KEK potensial, di antaranya usulan KEK Merauke,
usulan KEK Sorong, usulan KEK Lhokseumawe, usulan KEK Tanjung Kelayang, dan usulan KEK Barru.
AL
Usulan KEK tersebut masih dalam tahap penyiapan kelengkapan dokumen. Sedangkan usulan KEK dari
N
IO
Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, yang ditargetkan dalam
AS
RPJMN belum menyiapkan usulan dikarenakan belum menetapkan lokasi yang akan diusulkan serta
kesiapan dan kemampuan daerah untuk mengusulkan.
N
AN
Grafik Hasil Evaluasi Kesiapan Usulan KEK Baru
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
xii
K
KE
3. Penyelesaian Regulasi
AL
Pada tahun 2015 telah diselesaikan beberapa
N
regulasi, standar dan pedoman, meliputi:
IO
a. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2015
AS
e. Peraturan Menteri Perdagangan RI No.
tentang Fasilitas dan Kemudahan di 17/M.DAG/PER/2/2015 Tentang Pendelegasian
N
Kawasan Ekonomi Khusus Wewenang Penerbitan Perizinan di Bidang
AN
b. Peraturan terkait pelimpahan kewenangan Perdagangan Kepada Administrator Kawasan
EW
ke Administrator KEK Tanjung Lesung. Ekonomi Khusus Tanjung Lesung
Peraturan ini diharapkan menjadikan KEK f. Peraturan Kepala BKPM No. 1 Tahun 2015
D
semakin menarik bagi investor untuk
T
Tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian
IA
berinvetasi. Izin Penanaman Modal Kepada Administrator
AR
c. Keputusan Presiden RI No. 5 Tahun 2015 Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung
ET
Tentang Dewan Kawasan Kawasan
KR g. Peraturan Kepala BKPM No. 2 Tahun 2015
Ekonomi Khusus Provinsi Kalimantan Tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian
Timur Izin Usaha dalam Rangka Penanaman Modal
SE
Khusus
O
C
@
xiii
4. Agenda Utama Tahun 2016
K
KE
No Kegiatan Waktu
AL
1. Rapat Koordinasi Tingkat Menteri mengenai Perkembangan KEK dan Penyelesaian M1 Februari 2016
Peraturan Pelaksana PP Nomor 96 Tahun 2016 tentang fasilitas dan kemudahan di KEK
N
serta penetapan kegiatan utama di KEK.
IO
Peraturan pelaksana harus diselesaikan pada 28 Februari 2015, 60 hari sejak tanggal
AS
diundangkan (28 Desember 2015)
N
1.1. Rakor Tim Pelaksana Penyiapan peraturan pelaksana PP No. 96 Tahun 2015 M1 Januari 2016
AN
1.2. Rakor Tim Pelaksana dengan Dewan Kawasan dan Pengusul KEK, pembahasan bidang M1 Januari 2016
EW
usaha yang menjadi kegiatan utama di KEK
2. Rapat Kerja Nasional Pengembangan KEK (Koordinasi Dewan Nasional dan Dewan M4 Februari 2016
D
Kawasan KEK)
T
IA
3. Sidang Dewan Nasional untuk pembahasan usulan pembentukan KEK Baru M2 Maret 2016
AR
3.1. Rapat Koordinasi Tim Pelaksana untuk evaluasi usulan pembentukan KEK dan M1 Maret 2016
penyusunan rekomendasi kepada Dewan Nasional KEK
ET
4. Rakor Dewan Nasional KEK membahas perkembangan KEK yang ditetapkan dan M2 Juni 2016, M2 September
KR
pembentukan KEK baru 2016, M2 Desember 2016
SE
4.1. Rapat Koordinasi Tim Pelaksana untuk pemantauan dan evaluasi perkembangan KEK M1 Juni 2016, M1 September
yang ditetapkan dan pembentukan KEK baru 2016, M1 Desember 2016
T
H
5. Koordinasi dukungan pengembangan KEK serta percepatan penyelesaian permasalahan Sesuai kebutuhan
IG
6. Seminar KEK Hijau kerjasama dengan Green Growth Institute M1 April 2016
PY
8. Roadshow Promosi KEK kepada Targeted investor April, Agustus, Desember 2016
C
@
xiv
K
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
Pengembangan Kawasan
ET
KR
Ekonomi Khusus di
SE
Indonesia
T
H
IG
R
PY
O
C
@
1
POTENSI DAN TANTANGAN INDONESIA
K
KE
Penduduk dan Sumber Daya Manusia
AL
• Potensi: Jumlah penduduk terbesar ke-4 dunia yang merupakan pasar potensial dan penyedia tenaga
kerja.
N
• Tantangan: Tingkat pengangguran tinggi dan rendahnya daya saing tenaga kerja
IO
AS
Letak Geografis dan Kemaritiman
N
• Potensi:
AN
•Dilintasi Selat Malaka, peringkat pertama dalam jalur pelayaran kontainer global
•Luas perairan laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2 atau 70 persen dari total wilayah Indonesia
EW
• Tantangan: Penyediaan infrastruktur, khususnya di bidang kemaritiman
D
Sumber Daya Alam
T
• Potensi: Sumber daya alam yang beraneka ragam dan melimpah
IA
• Tantangan:
AR
•Struktur produksi fokus pada pertanian dan industri yang mengekstraksi dan mengumpulkan hasil alam
•Kesenjangan pembangunan antara kawasan barat dengan timur.
ET
KR
Kondisi Ekonomi yang stabil
SE
terakhir
H
IG
R
K
KE
KEK dan Pembentukan Daya Saing Nasional
Pengembangan KEK diharapkan mampu
AL
Kawasan Ekonomi Khusus adalah model program
membentuk daya saing ekonomi nasional di pasar
terobosan Pemerintah atas pengembangan kawasan
N
domestik dan di pasar internasional.
IO
untuk pertumbuhan ekonomi wilayah. Berdasarkan
UU Nomor 39 Tahun 2009, KEK dikembangkan untuk Pengembangan KEK dilandasi oleh pemanfaatan
AS
mempercepat pengembangan ekonomi dan instrumen penanaman modal dan pengembangan
N
membangun keseimbangan pembangunan antar infrastruktur yang diletakkan dalam kerangka
AN
wilayah dalam kerangka satu kesatuan ekonomi pembangunan ekonomi wilayah. Untuk mencapai
NKRI. maksud manfaat keekonomian dari KEK Pemerintah
EW
berkomitmen untuk menfasilitasi pengembangan
KEK merupakan kawasan dengan batas tertentu
KEK dengan insentif fiskal dan non fiskal.
D
dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
RPJMN 2015-2019 dan Pengembangan Kawasan
T
Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan
IA
fungsi dengan manfaat perekonomian tertentu. Ekonomi Khusus
AR
KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang Sampai akhir tahun 2014, program pengembangan
Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia telah
ET
memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi
dan berfungsi untuk menampung kegiatan industri,
KR menghasilkan 8 Peraturan Pemerintah atas 8 lokasi
ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang KEK. Ke delapan KEK tersebut adalah:
KEK Sei Mangkei
SE
KEK Bitung
kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi
R
KEK Mandalika
tinggi. Kehadiran KEK diharapkan membangun
PY
K
KE
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Dalam
AL
kerangka RPJMN 2015-2019, juga
Nasional (RPJMN) 2015-2019 (Perpres No 2 diamanatkan dilakukannya peningkatan peran dan
N
Tahun 2015) menambah 7 target pengembangan fungsi sekaligus perbaikan manajemen
IO
KEK. Dengan demikian sampai akhir RPJMN pembangunan di 7 KSN Perkotaan yang sudah ada
AS
2015-2019 jumlah KEK di Indonesia diharapkan sebagai pusat kegiatan skala global untuk menjaga
N
menjadi 15 KEK. pertumbuhan wilayah dan meningkatkan daya saing
AN
Disamping itu, di dalam RPJMN 2015-2019 juga kota.
mengindikasikan perlu dibentuk 10 (sepuluh) Untuk mendorong pertumbuhan pembangunan
EW
Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata. kawasan perkotaan sekaligus pemerataan
pembangunan di luar Jawa, sasarannya adalah
D
percepatan pembangunan 5 Kawasan Strategis
T
IA
Nasional (KSN) Perkotaan baru sebagai Pusat
AR
Kegiatan Nasional (PKN).
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
K
KE
Pengembangan
25 KEK
AL
N
Sampai 2019
IO
AS
Pengembangan Target Penetapan
8 KEK
N
17 KEK baru
AN
Yang telah ditetapkan sampai 2014
(7 KEK di Luar Pulau Jawa dan 1 KEK di Pulau pada 2015 - 2019
EW
Jawa)
D
T
IA
AR
ET
1. KEK Sei Mangkei 7 KEK baru
2. KEK Tanjung Lesung di luar Pulau Jawa 10 KEK
KR
3. KEK Palu
Indikasi lokasi: Pariwisata
SE
4. KEK Bitung
5. KEK Morotai 1. Merauke
2. Sorong Sumber: Matriks RPJM
T
3. Maluku Kementerian/Lembaga
7. KEK Mandalika
Tahun 2015-2019 halaman
IG
2019
7. Kalimantan Utara
O
Gambar 1.3 Target KEK sesuai RPJMN 2015 - 2019 Sumber: Buku I halaman 5-12 RPJMN
C
2015-2019
@
K
KE
AL
Hingga akhir 2015, 8 Lokasi KEK
N
IO
yang telah ditetapkan: KEK Sei
AS
Mangkei di Kabupaten
Simalungun, Provinsi Sumatera
N
Utara, dengan status beroperasi;
AN
KEK Tanjung Api-api di
EW
Kabupaten Banyuasin, Provinsi
Sumatera Selatan dengan status
D
tahap Pembangunan; KEK
T
IA
Tanjung Lesung di Kabupaten
AR
Pandeglang, Provinsi Banten
dengan status beroperasi;
ET
Gambar 1.4 Peta Sebaran KEK sesuai RPJMN 2015 - 2019
KR
KEK Maloy MBTK di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Indikasi Lokasi KEK yang Ditargetkan Dalam RPJMN
Kalimantan Timur, dengan status tahap pembangunan;
SE
status tahap pembangunan; KEK Bitung di Kota Bitung, Merauke, Provinsi Papua; serta masing masing 1 (satu
H
KE
K
Kelembagaan Kawasan
7
Kelembagaan Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
K
KE
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009, dalam rangka penyelenggaraan pengembangan
Kawasan Ekonomi Khusus dibentuk Dewan Nasional dan Dewan Kawasan pada setiap provinsi yang sebagian
AL
wilayahnya ditetapkan sebagai KEK, serta Administrator KEK di kawasan yang ditetapkan menjadi KEK. Dewan
N
Nasional KEK dan Dewan Kawasan KEK ditetapkan oleh Keputusan Presiden RI.
IO
Adapun kerangka Kelambagaan Penyelenggaraan Pengembangan KEK sebagaimana gambar di bawah ini
AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
K
KE
AL
Sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 39 Tugas dan fungsi Dewan Nasional KEK sebagai berikut:
Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), 1. menyusun Rencana Induk Nasional Kawasan
N
IO
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Ekonomi Khusus (KEK)
AS
Nomor 33 Tahun 2009 tentang Dewan Nasional dan 2. menetapkan kebijakan umum serta langkah strategis
Dewan Kawasan, yang pada intinya mengatur tugas untuk mempercepat pembentukan dan
N
dan fungsi serta hubungan kerja Dewan Nasional pengembangan KEK
AN
dengan Dewan Kawasan serta Administrator KEK. 3. menetapkan standar infrastruktur dan pelayanan
EW
Selanjutnya Pemerintah juga telah menerbitkan minimal dalam KEK
Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2010 tentang 4. melakukan pengkajian atas usulan suatu wilayah
D
Dewan Nasional KEK. untuk dijadikan KEK
T
IA
5. memberikan rekomendasi pembentukan KEK
Dewan Nasional KEK diketuai oleh Menteri Koordinator
AR
6. mengkaji dan merekomendasikan langkah
Bidang Perekonomian, dan beranggotakan:
pengembangan di wilayah yang potensinya belum
ET
1. Menteri Keuangan
berkembang
2. Menteri Perindustrian
KR
7. menyelesaikan permasalahan strategis dalam
3. Menteri Perdagangan
pelaksanaan, pengelolaan, dan pengembangan KEK
SE
4. Menteri Perhubungan
8. memantau dan mengevaluasi keberlangsungan KEK
5. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
T
6. Menteri Ketenagakerjaan
hasil evaluasi kepada Presiden, termasuk
IG
K
KE
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2010 Wakil Ketua I : Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang
tentang Dewan Nasional KEK bahwa dalam merumuskan Perekonomian
kebijakan, Dewan Nasional dapat Membentuk Tim Pelaksana Wakil Ketua II : Ir. Budi Santoso, Dipl. HE
AL
yang beranggotakan pejabat eselon 1 dari Kementerian dan Sekretaris : Sekretaris Dewan Nasional KEK
Wakil Sekretaris : Kepala Biro Hukum, Humas, dan
N
LPNK. Dalam rangka implementasi Peraturan Presiden tersebut,
Persidangan, Kementerian Koordinator
IO
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Dewan
Bidang Perekonomian
Nasional KEK telah menerbitkan Keputusan Menteri Koordinator
AS
Anggota meliputi:
Bidang Perekonomian selaku Ketua Dewan Nasional KEK
1. Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah, Kementerian Koordinator Bidang
N
Nomor: KEP-40/M.EKON/08/2010 tentang Tim Pelaksana Perekonomian
Dewan Nasional KEK.
AN
2. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur, Kementerian Koordinator Bidang
Sejalan telah berakhirnya masa tugas Tim Pelaksana pada Kemaritiman
EW
akhir 2014, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian telah 3. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan
memperbaharui Keanggotaan Tim Pelaksana melalui penerbitan 4. Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah, Bappenas
D
kembali Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian 5. Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri, Kementerian
selaku Ketua Dewan Nasional KEK Nomor 151 Tahun 2015 Perindustrian
T
IA
tentang Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK 6. Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan
7. Staf Ahli Bidang Kebijakan Penerimaan Negara, Kementerian Keuangan
AR
Tugas Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK:
1. membantu Dewan Nasional KEK dalam perumusuan 8. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri
ET
kebijakan KEK 9. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial & Jaminan Sosial
2. melaksanakan tugas terkait lainnya yang diberikan oleh
KR Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua 10. Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan, Kementerian Hukum
Dewan Nasional KEK dan Hak Asasi Manusia
SE
Dalam melaksanakan tugas, Tim Pelaksana dapat melibatkan 11. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata,
Kementerian Pariwisata
Kementerian/ lembaga pemerintah non kementerian, pemerintah
T
perlu membentuk kelompok kerja dan/ atau Tim Teknis yang 13. Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian
IG
Tim Pelaksana. 14. Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan, Kementerian Sekretariat
15. Deputi Bidang Perekonomian, Sekretariat Kebinet
PY
Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK diketuai oleh Deputi Bidang 16. Deputi Bidang Perencanan Penanaman Modal, BKPM
Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan
O
K
KE
Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi menyelenggarakan dukungan dan pelayanan teknis operasional
Khusus, Pasal 5 Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2010 dan administratif kepada Dewan Nasional, serta pembinaan
AL
Tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan KEK, serta terhadap seluruh unsur dalam lingkungan Sekretariat Dewan
Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Nasional. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Sekretariat Dewan
N
Reformasi Birokrasi (PAN RB) tentang Struktur Organisasi Nasional menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
IO
Sekretariat Dewan Nasional KEK, Nomor B/2320/M.OAN- 1. pemberian dukungan teknis operasional kepada Dewan
AS
RB/9/2011 tanggal 30 September 2011, Menteri Koordinator Nasional
Bidang Perekonomian selaku Ketua Dewan Nasional KEK 2. pemberian pelayanan administrasi penyusunan rencana dan
N
menetapkan lembaga Sekretariat Dewan Nasional KEK program kerja Dewan Nasional
AN
dengan struktur di bawah ini. 3. penyelenggaraan kegiatan koordinasi, sinkronisasi, dan
Sesuai dengan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 39 integrasi administrasi kegiatan dan tindak lanjut pelaksanaan
EW
Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus, untuk tugas Dewan Nasional
3. pemberian pelayanan administrasi kerja sama Dewan Nasional
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Dewan Nasional
D
dengan lembaga pemerintah dan pihak lain yang terkait
dibentuk Sekretariat Dewan Nasional. Sesuai dengan Pasal 5
T
4. pemberian pelayanan pengumpulan, pengolahan, dan
Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2010, secara teknis
IA
penyajian data serta penyusunan laporan kegiatan Dewan
operasional Sekretariat Dewan Nasional KEK berada di bawah
AR
Nasional, dan
dan bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Nasional 5. penyelenggaraan administrasi keanggotaan Dewan Nasional
ET
Kawasan Ekonomi Khusus, dan secara administratif serta pembinaan organisasi, administrasi ketatausahaan,
berkedudukan di Kementerian Koordinator Bidang KR kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana Sekretariat
Perekonomian. Dewan Nasional.
SE
Badan
memastikan bahwa KEK yang berdaya saing
H
KEK Kawasan Ekonomi Khusus berdaya saiung meliputi regulasi, standar dan
Ketua: Deputi Bidang Koordinasi
PY
Kepala Bagian
Perencanaan & Pengelolaan
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Nasional
Garis Fungsional Hukum dan Umum
@
11
Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS
K
KE
Dewan Kawasan mempunyai tugas,
AL
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 39 Tahun
2009 tentang Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus, di 1. melaksanakan kebijakan umum yang telah
N
setiap wilayah yang sebagian wilayahnya ditetapkan ditetapkan oleh Dewan Nasional untuk mengelola
IO
KEK, maka dibentuk Dewan Kawasan Kawasan dan mengembangkan KEK di wilayah kerjanya
AS
Ekonomi Khusus. Sebagai implementasi amanat 2. membentuk Administrator KEK di setiap KEK
N
Undang-Undang tersebut, Presiden telah menerbitkan
3. mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi, dan
AN
Keputusan Presiden tentang Dewan Kawasan Kawasan
mengoordinasikan pelaksanaan tugas Administrator
Ekonomi Khusus, meliputi:
KEK dalam penyelenggaraan sistem pelayanan
EW
1. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2012 tentang
terpadu satu pintu dan operasionalisasi KEK
Dewan Kawasan KEK Provinsi Sumatera Utara
D
4. menetapkan langkah strategis penyelesaian
2. Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 2012 tentang
T
permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan KEK di
IA
Dewan Kawasan KEK Provinsi Banten
wilayah kerjanya
3. Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2014 tentang
AR
Dewan Kawasan KEK Provinsi Sulawesi Tengah 5. menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada
ET
4. Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2014 tentang Dewan Nasional setiap akhir tahun
Dewan Kawasan KEK Provinsi Utara 6. menyampaikan laporan insidental dalam hal terdapat
KR
5. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 2014 tentang permasalahan strategis kepada Dewan Nasional
SE
K
KE
ADMINISTRATOR
Tantangan ke depan, Administrator KEK menjadi ujung
AL
Sesuai dengan Pasal 23 Undang-Undang Nomor 39 tombak pelayanan kepada para investor di Kawasan
N
Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus, serta Ekonomi Khusus. Pelimpahan kewenangan dari
IO
Pasal 29 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 124 Tahun berbagai kementerian perlu dilaksanakan, serta
AS
2012, Administrator KEK dibentuk oleh Dewan Kawasan pengembangan kapasitas dan kompetensi Sumber
KEK serta ditetapkan oleh Bupati/Walikota yang ada Daya Manusia (SDM) Administrator melalui
N
KEK. Pembentukan Administrator dapat melalui: pengembangan kerjasama dengan profesional perlu
AN
1. pembentukan SKPD baru. Ketentuan penetapan dilaksanakan secara konsisten.
EW
eselonisasi disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan di bidang kelembagaan BADAN USAHA
D
perangkat daerah (Pasal 31 ayat (4) Perpres No.
Terwujudnya KEK yang berdaya saing pada akhirnya
T
124 Tahun 2012) , atau
IA
sangat tergantung kepada profesionalisme Badan
2. penetapan SKPD yang telah ada. SKPD yang
AR
Usaha Pengelola KEK. Pengelola KEK harus
bidang tugasnya mempunyai kesesuaian dengan
mempunyai tata tertib kawasan, service level
pelayanan terpadu satu pintu di bidang penanaman
ET
agreement, serta standar pelayanan dan infrastruktur
modal. (Pasal 29 ayat (3) Perpres No. 124 Tahun
KR
minimal untuk menarik investor. Pembinaan dan
2012).
sertifikasi pengelola KEK perlu dilakukan supaya
SE
Administrator KEK mempunyai tugas : investor merasa aman dan nyaman berinvestasi di KEK.
1. memberikan izin usaha dan izin lain yang diperlukan
T
Gambar 2.3
IG
Pengelola dan
operasionalisasi KEK yang dilakukan oleh Badan Administrator
PY
Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 1357
TANTANGAN KELEMBAGAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS KE DEPAN
K
KE
Kondisi kelembagaan Tim Pelaksana yang bersifat ad hoc
Salah satu tantangan yang sangat besar adalah
beranggotakan pejabat eselon 1 dari berbagai
AL
mewujudkan target pemerintah yang dituangkan
kementerian/lembaga, sulit untuk meluangkan waktu secara
N
dalam RPJMN 2015-2019, yaitu mewujudkan
penuh untuk penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Di
IO
pengembangan 25 KEK baru. Implikasinya kepada
sisi lain, Sekretariat Dewan Nasional KEK adalah unit eselon
AS
kelembagaan adalah sejauh mana efektivitas Tim
II yang mempunyai keterbatasan untuk melakukan koordinasi
Pelaksana dan Sekretariat Dewan Nasional KEK
N
pada tingkat eselon 1. Kajian pengembangan kelembagaan
dalam mendukung tugas dan fungsi Dewan
AN
adalah salah satu keniscayaan yang perlu dilakukan agar
Nasional KEK.
EW
dukungan kepada Dewan Nasional berjalan efektif.
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
IO
N
AL
KE
K
Perkembangan Kawasan
15
K
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
Kawasan Ekonomi Khusus
EW
D
Sei Mangkei
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
IO
Pengusul/ Badan
AS
Usaha PT Perkebunan Nusantara III (PTPN
Pembangun dan III)
N
Pengelola
AN
Dasar Hukum PP No. 29 Tahun 2012
EW
Sektor 1. Industri Agro: KEK Sei
Hilirisasi Kelapa Sawit Mangkei
D
Hilirisasi Karet
T
2. Logistik:
IA
Pergudangan
AR
Pengepakan
3. Pariwisata:
ET
Hotel
Golf Course
KR
MICE
SE
Proyeksi Tenaga
R
83.304 orang
Kerja
PY
Tanggal
27 Januari 2015
O
Beroperasi
C
@
K
KE
1. Badan Usaha Pembangun dan Pengelola
1. Hak Pengelolaan Lahan KEK Sei Mangkei
KEK, serta Administrator KEK telah
AL
seluas 1.933,8 ha telah diterbitkan BPN.
KELEMBAGAAN beroperasi di kawasan.
PERTANAHAN 2. Hak Guna Bangunan dan Izin Mendirikan
N
2. Pembentukan anak perusahaan PTPN III,
Bangunan PT Unilever Oleochemical
IO
yaitu PT Kawasan Industri Nusantara
Indonesia (PT UOI) seluas 18 ha telah
AS
(KINRA) yang dipersiapkan sebagai
diterbitkan.
pengelola kawasan, dalam proses
N
rekrutmen SDM.
AN
1. Investor PT Unilever Oleochemical
1. Infrastruktur kawasan tahap 1 seluas 104
Indonesia (UOI) telah resmi berproduksi
EW
INFRASTRUKTUR
ha telah selesai dibangun dan telah
INVESTOR komersial sejak 26 November 2015
KAWASAN beroperasi tahun 2015.
dengan nilai investasi 2 triliun.
D
2. Infrastruktur kawasan tahap 2 sedang
2. Calon investor lainnya dalam proses
T
dibangun dan akan selesai tahun 2016
penjajakan
IA
AR
1. Daya listrik sebesar 10 MW telah tersedia di Kawasan. Untuk meningkatkan daya dan kehandalan listrik, akan
dioperasikan Gardu Induk kapasitas 60 MW pada Februari 2016.
ET
2. Pasokan gas ke KEK Sei Mangkei akan tersedia pada Februari 2016, sedangkan infrastruktur pipa gas Belawan –
KR
Sei Mangkei saat ini masih dibangun dan akan selesai pada Januari 2016.
3. Presiden RI telah melakukan groundbreaking pembangunan Pelabuhan Multipurpose Kuala Tanjung pada 27
SE
INFRASTRUKTUR
WILAYAH Januari 2015. Pembangunan pelabuhan sedang berlangsung dengan kemajuan sebesar 35% hingga Desember
2015 dan akan beroperasi pada awal tahun 2017.
T
H
4. Pembangunan perlintasan tak sebidang (flyover) akses KEK Sei Mangkei – Kuala Tanjung akan selesai tahun 2018.
IG
Studi Kelayakan dan AMDAL telah diselesaikan hingga tahun 2015 dan akan dilanjutkan dengan DED tahun 2016.
5. Pembangunan rel kereta api Bandar Tinggi – Kuala Tanjung telah selesai sepanjang 14,25 km hingga tahun 2015
R
dan akan dilanjutkan pembangunan rel sepanjang 7,25 km pada tahun 2016, sehingga rel sepanjang 21,5 km akan
PY
ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional. Selain itu, 3 ruas jalan kabupaten sedang diupayakan ditangani
@
KE
AL
• Pemberian Hak Pengelolaan Lahan KEK Sei • Penetapan PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III)
N
Mangkei seluas 1.933,8 ha telah diterbitkan dengan sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola
IO
Keputusan Kepala BPN No. 27/HPL/BPN RI/2014, KEK Sei Mangkei, dengan Surat Keputusan Bupati
tanggal 23 Juni 2014.
AS
Simalungun No. 188.45/193/Bppd, tanggal 30
Januari 2013
• Pemberian Sertifikat Hak Guna Bangunan seluas 18
N
ha kepada investor pertama PT Unilever •
AN
Administrator KEK Sei Mangkei telah dibentuk
Oleochmical Indonesia telah diterbitkan dengan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun
EW
Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Simalungun No. 4 Tahun 2014, tanggal 3 Oktober 2014
No. 02.09.16.04.3.00001, tanggal 26 Januari 2015.
•
D
PTPN III telah membentuk anak perusahaan, yaitu
Selain itu, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pabrik
PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA), yang
T
Oleochemical PT UOI telah diterbitkan dengan Surat
IA
dipersiapkan sebagai pengelola kawasan. Saat ini
Keputusan Administrator KEK No. dalam proses rekrutmen SDM untuk mengisi posisi
AR
188.45/503/06/IMB/ADM/KEK-SM/2015, tanggal 26 direksi yang akan selesai awal tahun 2016
ET
Juni 2015.
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
KE
AL
N
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Dryport kapasitas 5.300 TEUs telah selesai
IO
kapasitas 250 m3 /Jam telah selesai dibangun dibangun pada tahun 2015
pada tahun 2015
AS
N
Rel KA sepanjang 2,9 km sedang dibangun Detailed Engineering Design (DED) Instalasi
AN
dengan kemajuan fisik 80%, dan akan selesai Pengolahan Air (IPA) tahap 2 kapasitas 250
awal tahun 2016 m3/Jam telah selesai disusun pada tahun 2015,
EW
dan akan dibangun tahun 2016
Tangki timbun kapasitas 2 x 3.000 ton untuk
D
CPKO dan 2 x 5.000 ton untuk CPO sedang
T
dibangun dengan kemajuan 80%, dan akan
IA
selesai awal tahun 2016.
AR
ET
Jalan rigid beton sepanjang 3,5 km sedang
dibangun dengan kemajuan fisik 94%, dan
KR
akan selesai awal tahun 2016
SE
Jaringan telepon kawasan Gambar 3.2 Infrastruktur Kawasan KEK Sei Mangkei
Truk sampah
R
K
KE
AL
N
PERKIRAAN
NAMA BIDANG
IO
NO JUMLAH PERKEMBANGAN
INVESTOR BISNIS
AS
INVESTASI
1 PT Unilever Rp 2.000 miliar Soap Noodles Beroperasi tahap I dan
N
Oleochemical (Tahap 1 seluas Plant, Dove sedang melakukan
AN
Indonesia 18 ha) Plant, Fatty Acid ekspansi seluas 9 ha
EW
Plant dengan jumlah investasi
Rp 2.000 miliar
D
2 PTPN III dan Rp 850 miliar Minyak Goreng Dalam proses persiapan
Gambar 3.3 Pabrik PT Unilever Oleochemical Indonesia
T
PTPN IV tender
IA
3 PT PLN Rp 123 miliar Energi Listrik Dalam proses finalisasi
AR
(Gardu Induk konstuksi dan ditargetkan
ET
kapasitas 2 × mulai beroperasi pada
30 MW) Februari 2016
KR
4 PTPN III, PT - Energi Listrik Dalam proses persiapan
SE
IO
Investasi PT UOI
AS
Profil Fatty • 92.000 Ton
N
Acids • 85% Diekspor
Tahap I (Beroperasi Komersial, 26 November 2015)
AN
Nilai Investasi Rp. 2.000 miliar
• 71.000 Ton
EW
Dove
Luas Lahan 18 ha Surfactant • Hak milik
Unilever
D
Produk Fatty acid, soap noodle,
T
surfactant, dan glycerine
IA
Rencana Tahap II (Beroperasi Tahun 2017)
AR
Soap • 40.000 Ton
Rencana Nilai Investasi Rp. 2.000 miliar Noodles • 90% Diekspor
ET
Luas lahan 9 ha (telah ada kontrak jual beli
KR
lahan dengan PTPN III)
• 16.500 Ton
SE
K
KE
Kelistrikan
AL
ADMINISTRASI KELISTRIKAN
N
KETERSEDIAAN LISTRIK SAAT INI
IO
Pasokan listrik dari PT PLN sebesar 10 MW telah • PTPN III telah memperoleh Penetapan Wilayah Usaha
AS
terkoneksi pada 6 Mei 2015. Tingkat kehandalan listrik PLN Penyediaan Tenaga Listrik melalui Keputusan Menteri
baru sekitar 90%, belum sesuai dengan kebutuhan PT UOI
N
ESDM No. 966 K/20/DJL.3/2014, tanggal 31 Oktober
(99%) sehingga mengganggu proses produksi. 2014, serta Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk
AN
Permasalahan rendahnya tingkat kehandalan listrik akan Kepentingan Umum (IUKU) melalui Keputusan Kepala
EW
diselesaikan setelah beroperasinya Gardu Induk di Sei Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman
Mangkei pada Februari 2016. Modal Kabupaten Simalungun No.
D
188.45/503/1075/IUKU/BPPT-PM/2014, tanggal 30
T
RENCANA PENYEDIAAN LISTRIK
November 2014.
IA
• PT PLN membangun Gardu Induk di Sei Mangkei
AR
• Tarif listrik di KEK Sei Mangkei ditetapkan sebesar Rp.
kapasitas 60 MW dan Jaringan Transmisi 150 kv dengan
1.551 per kwh melalui Peraturan Bupati Simalungun
ET
kemajuan fisik masing-masing 34,65% dan 60,5% pada
No. 21 Tahun 2015, tanggal 7 Agustus 2015.
Desember 2015 dan akan beroperasi pada Februari 2016
KR
• PTPN III akan bekerjasama dengan PT Pertamina untuk
SE
Pembangunan
IG
Januari 2016
@
AL
PEMBANGUNAN PIPA GAS BELAWAN – SEI
N
PASOKAN GAS
IO
MANGKEI
• PT Pertagas Niaga akan memasok gas ke KEK Sei
AS
PT Pertagas sedang membangun pipa gas Mangkei sebesar 75 mmscfd (million metric standards
N
Belawan – Sei Mangkei sepanjang 138 km yang cubic feet per day), terdiri dari 40 mmscfd untuk
AN
ditargetkan selesai pada Januari 2016. industri dan 35 mmscfd untuk sumber energi listrik.
Keseluruhan tanah yang dibutuhkan untuk
• PT Pertagas Niaga dan PT Unilever Oleochemical
EW
pembangunan pipa telah dibebaskan/disewa.
Indonesia telah menandatangani Perjanjian Jual Beli
Hingga saat ini, pipa gas yang belum tersambung
D
Gas (PJBG) dengan kapasitas tahap awal sebesar 5
tinggal menunggu penyelesaian tiga Horizontal
T
mmscfd.
Directional Drilling (HDD).
IA
• Harga gas yang ditawarkan di KEK Sei Mangkei
AR
KEBIJAKAN TERKAIT DENGAN GAS adalah USD 16,1 per MMBTU. Harga tersebut dinilai
ET
• Pemerintah telah mengeluarkan Paket Kebijakan sangat tinggi dan tidak kompetitif bila dibandingkan
dengan kawasan lain di Indonesia (misalnya, harga
KR
Ekonomi Jilid III berupa penurunan tarif listrik,
harga BBM dan harga gas. Khusus untuk harga gas pabrik PT Unilever di Cikarang sebesar USD 9,8
SE
gas akan berlaku efektif pada Januari 2016. per MMBTU, dan di Rungkut sebesar USD 6 per
MMBTU) atau negara lainnya. Tingginya harga gas
T
K
KE
PELABUHAN MULTIPURPOSE KUALA TANJUNG PERLINTASAN TAK SEBIDANG (FLYOVER)
AL
• PT Pelindo I sedang melakukan pembangunan • Hingga tahun 2015, Kementerian PUPR telah
N
Pelabuhan Multipurpose Kuala Tanjung dengan melaksanakan studi kelayakan dan AMDAL, dan
IO
kemajuan 35% hingga Desember 2015 dan akan dilanjutkan dengan penyusunan DED pada tahun 2016
AS
beroperasi pada awal tahun 2017 untuk rencana flyover/Perlintasan Jalur kereta api
eksisting Perlanaan – Kisaran dengan ruas Jalan
N
• Pembangunan pelabuhan mencakup sisi darat dan sisi
Nasional Indrapura – Lima Puluh. Pembangunan flyover
AN
laut, di antaranya pembangunan dermaga, trestle,
tersebut ditargetkan selesai tahun 2018.
container yard, pengadaan peralatan petikemas, dan
EW
pengadaan fasilitas terminal curah cair dan curah padat. • Pada tahun 2016, Kementerian PUPR akan
melaksanakan kajian pra studi kelayakan untuk
D
• Rencana pembangunan pelabuhan pada awalnya
keseluruhan perlintasan jalan nasional dengan rel
T
adalah pelabuhan Terminal Curah. Karena itu
IA
dibutuhkan adendum konsesi dan izin pengembangan kereta api, khususnya yang mendukung akses KEK Sei
AR
dari rencana pelabuhan curah menjadi pelabuhan Mangkei ke Pelabuhan Kuala Tanjung.
multipurpose. Saat ini, Kementerian Perhubungan
ET
sedang membahas adendum tersebut yang akan
REL KERETA API BANDAR TINGGI – KUALA TANJUNG
KR
selesai awal tahun 2016
• Rel kereta api Bandar Tinggi – Kuala Tanjung sepanjang
SE
Peta Rencana 2015, telah terbangun rel sepanjang 14,25 km, dan
H
KE
BAHAN BAKU JALAN NASIONAL
AL
Ruas Jalan Perkembangan Ruas Jalan Perkembangan
N
Telah ditingkatkan statusnya di
IO
1. Ruas Sp Mayang – Statusnya telah ditingkatkan 1. Jalan Provinsi ruas
Sei Mangkei – Boluk Simpang Lima Puluh – ruas Simpang Lima Puluh –
AS
menjadi jalan nasional dan
(4,2 km) sebesar Rp. telah ditangani pada tahun Perdagangan (11 km) Simpang Mayang (9,4 km)
melalui Keputusan Menteri PUPR
N
18,5 M 2015 pada ruas Sp Mayang –
Sei Mangkei (2,5 km) No. 248/kpts/m/2015.
AN
Ruas Sei Mangkei – Boluk Ruas Simpang Mayang –
Perdagangan (1,6 km) belum
EW
sepanjang 1,7 km belum
ditangani karena terkendala ditingkatkan statusnya
dasar hukumnya 2. Jalan Provinsi ruas Telah ditingkatkan statusnya
D
• Belum ditangani karena Simpang Kuala Tanjung – menjadi jalan nasional melalui
T
2. Ruas Sp Pasar Baru
Pelabuhan Kuala Tanjung Keputusan Menteri PUPR No.
IA
– Pasar Baru – terkendala dasar hukumnya.
Dusun Pengkolan – • Dalam Rapat Koordinasi yang (16 km) 248/kpts/m/2015
AR
Tinjoan – Sei dipimpin oleh Menteri 3. Jalan Provinsi ruas Belum ditingkatkan statusnya
Perdagangan –
ET
Bejangkar (35,1 km) Koordinator Bidang
sebesar Rp. 157,5 M Perekonomian tanggal 11
KR Pematang Siantar (40,6
November 2015, penanganan km)
3. Ruas Boluk – Huta
jalan kabupaten akan
Kayu – Tanah Jawa Telah ditingkatkan statusnya di
SE
D
Tanjung Lesung
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
AS
Pengusul/ Badan PT Banten West Java (BWJ)
Usaha Tourism Development
N
Pembangun dan
AN
Pengelola
EW
Dasar Hukum PP No. 26 Tahun 2012
KEK Tanjung Lesung
Sektor Pariwisata:
D
Hotel
T
Villa
IA
Apartment
AR
Yachting
Marina
ET
Golf Zone KR
Nilai Investasi • Pembangunan kawasan Rp. 4,2
triliun
SE
Kerja
R
Beroperasi
O
C
@
KE
AL
N
Tanah yang telah dibebaskan seluas Badan Usaha Pembangun dan Pengelola
IO
PERTANAHAN 1.430 ha dengan status Hak Guna KELEMBAGAAN KEK serta Administrator KEK telah
Bangunan (HGB), sedangkan sisanya
AS
beroperasi di kawasan.
dalam proses pembebasan.
N
AN
1. Infrastruktur kawasan tahap 1
Hingga saat ini telah ada beberapa investor
EW
seluas 100 ha telah selesai
INFRASTRUKTUR INVESTOR yang menandatangani Memorandum of
dibangun dan telah beroperasi
KAWASAN Understanding (MoU) serta telah memulai
D
tahun 2015.
konstruksi. Selain itu, terdapat beberapa
T
2. Infrastruktur kawasan tahap 2 investor bidang perhotelan yang telah
IA
sedang dibangun dan akan selesai beroperasi di kawasan.
AR
tahun 2017
ET
1. Pembangunan Jalan Tol Serang – Panimbang sedang dalam proses penyiapan dokumen AMDAL
KR
dan akan selesai dibangun pada tahun 2018.
SE
INFRASTRUKTUR 3. Daya listrik sebesar 10 MW telah tersedia di kawasan. Untuk memenuhi kebutuhan jangka
H
WILAYAH menengah dan panjang, akan dilakukan peningkatan pasokan listrik melalui pembangunan Gardu
IG
Induk.
R
4. Peningkatan status menjadi jalan nasional ruas Citeureup – Tanjung Lesung sepanjang 6 km telah
PY
dilakukan tahun 2015, dan akan dilanjutkan dengan penanganan jalan pada tahun 2016.
5. Studi trase reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung – Labuan telah dilakukan tahun 2015, dan
O
AL
N
• PT Banten West Java (BWJ) telah melakukan
IO
pembebasan tanah seluas 1.300 ha dari lahan
AS
seluas 1.430 ha yang ditetapkan menjadi KEK.
Tanah tersebut berstatus Hak Guna Bangunan
N
(HGB)
AN
• Saat ini dalam proses pembebasan tanah seluas
EW
70 ha. PT BWJ menghadapi kendala karena pihak
D
yang menguasai tanah tersebut tidak ingin
menyerahkan tanahnya.
T
IA
AR
Kemajuan Kelembagaan
ET
KR • Penetapan PT Banten West Java sebagai Badan
Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Tanjung
Lesung, dengan Surat Keputusan Bupati
SE
•
IG
K
KE
AL
N
Pengukuran dan pematangan tanah untuk
IO
pembangunan jalan Right of Way (ROW) 50,
ROW 35, dan ROW 23 telah selesai tahun
AS
2015 dan akan dilanjutkan pembangunan fisik
N
secara bertahap tahun 2016 – 2018.
AN
Perataan dan perkerasan sisi runway Airstrip
EW
telah selesai tahun 2015 dan akan dilakukan
konstruksi pada tahun 2016 – 2017.
D
Penyiapan pembangunan Instalasi
T
IA
Pengolahan Air Bersih (IPA) telah selesai
tahun 2015 dan akan dilanjutkan
AR
pembangunan fisik tahun 2016
ET
Pembangunan fisik Instalasi Pengolahan Air
KR
Limbah (IPAL) sedang berlangsung sejak 2015
SE
K
KE
AL
N
PERKIRAAN
IO
NO NAMA INVESTOR JUMLAH BIDANG BISNIS PERKEMBANGAN
AS
INVESTASI
N
Dalam proses penyusunan
Pembangunan Marina
AN
1 PT Pelindo II - studi kelayakan dan
dan Terminal Cruise
masterplan
EW
Hunting Lodge and
2 Pigeon Barrels Ltd, UK Rp 1 miliar Dalam proses konstruksi
Shooting Rannge
D
Dalam proses instalasi fiber
T
PT Telekomunikasi Pembangunan Tanjung
IA
3 - optic dan pemasangan Wi-Fi
Indonesia, Tbk Lesung Digital World
AR
dalam kawasan
Dalam proses pembahasan
ET
4 Eastern Latitudes Ltd Rp 40 miliar Eco-Resort Villa
KR perjanjian kerjasama
Pembangunan Pusat
Dalam proses pre-feasibility
5 President University - Budaya Maritim
SE
study
Nasional
T
Pembangunan
R
Kawasan
C
@
K
KE
JALAN TOL SERANG – PANIMBANG PENINGKATAN STATUS JALAN
AL
• Surat Persetujuan KAK-ANDAL telah diterbitkan oleh Kementerian PUPR telah meningkatkan status jalan provinsi
N
BLHD Provinsi Banten melalui Surat No. 902/Kep. 186- menjadi jalan nasional ruas Citeureup – Tanjung Lesung
IO
BLHD/XI/2015, tanggal 4 November 2015. Penyusunan sepanjang 6 km tahun 2015 melalui keputusan Menteri PUPR
AS
dokumen AMDAL akan selesai tahun 2016. No. 248/kpts/m/2015, serta akan melakukan peningkatan
kualitas dan kapasitas jalan pada tahun 2016
N
• Legalisasi dokumen trase dan dokumen perencanaan
telah diselesaikan oleh Kementerian PUPR tahun 2015.
AN
• Penerbitan Surat Persetujuan Penetapan Lokasi REAKTIVASI JALUR KERETA API RANGKASBITUNG -
EW
Pembangunan (SP2LP) sedang diproses oleh LABUAN
Pemerintah Provinsi Banten dan akan selesai tahun
D
Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan studi trase
2016. reaktivasi jalur kereta api pada tahun 2015. Selanjutnya akan
T
• Pembangunan fisik jalan tol ditargetkan selesai tahun
IA
disusun Detailed Engineering Design (DED) pada tahun 2016
2018. dan pembangunan fisik ditargetkan selesai tahun 2018.
AR
ET
BANDARA DI PANDEGLANG KR KELISTRIKAN
• Surat Keputusan Penetapan Lokasi Bandara Banten • Saat ini kebutuhan listrik di kawasan telah dipenuhi dari PT
Selatan telah diterbitkan pada tahun 2010, dan berlaku PLN dengan kapasitas tersedia sebesar 10 MVA. Proyeksi
SE
selama lima tahun. Saat ini dalam proses permohonan kebutuhan listrik di KEK:
Tahun 2016 : 27 MW
T
Perhubungan.
Tahun 2017 : 39 MW
IG
pembiayaan dari Pemerintah Pusat. KEK pada tahun 2018. Defisit kapasitas daya listrik tahun
C
KEK.
Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
33
K
KE
AL
N
IO
Kawasan Ekonomi Khusus
AS
N
Palu
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
N
IO
Pengusul Walikota Palu
AS
Dasar Hukum PP No. 31 Tahun 2014
Sektor 1. Industri Perakitan Alat Berat dan
N
Logistik
AN
2. Industri Agro
KEK Palu
Rumput laut
EW
Rotan
Kakao
D
Kelapa
T
Karet
IA
Cengkeh
AR
3. Industri Pertambangan
ET
Pengolahan dan pemurnian
bijih besi, emas, nikel dan
KR
galena
Industri metalurgi dan
SE
turunannya
T
triliun;
IG
KE
AL
N
Pembebasan tanah seluas 76 ha (tahap 1. Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan
IO
PERTANAHAN I) telah selesai, dan akan dilakukan KELEMBAGAAN Kawasan, dan Administrator KEK
telah terbentuk.
AS
penyiapan permohonan sertifikasi Hak
Pengelolaan dan lanjutan pembebasan 2. Telah dibentuk badan usaha PT
N
tanah pada tahun 2016. Bangun Palu Sulawesi Tengah, yang
AN
akan ditetapkan sebagai Badan
Pengelola KEK Palu.
EW
Infrastruktur kawasan yang dibangun
Telah ada beberapa investor yang
D
tahun 2015 meliputi jalan akses
INFRASTRUKTUR menyatakan minat investasi dan
T
kawasan (1,5 km), pintu gerbang,
KAWASAN INVESTOR melakukan pengurusan izin prinsip,
IA
gedung dan fasilitas untuk perkantoran
seperti PT Shenniu Mining Indonesia,
AR
dan pengelola, yang ditargetkan selesai
awal tahun 2016. Shenzhen Nanli Engineering, dan PT
ET
Sinosteel Corporation.
KR
1. Pemerintah Kota Palu dengan PT Pertamina telah menandatangani Memorandum of Understanding
(MoU) untuk sinergitas pengembangan infrastruktur gas, ketenagalistrikan, dan energi baru terbarukan
SE
INFRASTRUKTUR
WILAYAH untuk KEK Palu, tanggal 8 Oktober 2015
T
2. Studi kelayakan pembangunan instalasi air bersih dan jaringannya telah telah disusun. Pemerintah Kota
H
Palu akan bekerjasama dengan Pemerintah Hongaria untuk pembangunan instalasi air bersih dan
IG
jaringannya.
R
3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya kapasitas 10 MWA dan Pembangkit Energi Palu 3 sebesar 2 x 50
PY
MWA untuk mendukung KEK Palu sedang dalam proses persiapan konstruksi.
O
4. Flyover akses KEK Palu– Pelabuhan Pantoloan sedang dalam proses persiapan konstruksi.
C
AL
Kemajuan Pertanahan
N
IO
Pembebasan tanah seluas 76 ha telah selesai Dewan Kawasan KEK, Sekretariat Dewan Kawasan
KEK, dan Administrator KEK telah dibentuk pada tahun
AS
hingga tahun 2015, dan akan dilanjutkan kegiatan
2014
pembebasan tanah pada tahun 2016, sehingga
N
tanah tahap I seluas 100 ha dapat dibebaskan Pejabat Administrator KEK Palu dan pejabat di bawah
Kepala Administrator telah ditetapkan melalui
AN
secara keseluruhan pada tahun 2016.
Keputusan Walikota Palu No. 821/619/BKD/2015;
Pemerintah Kota Palu sedang menyiapkan No.821/621/BKD/2015; dan No. 821/622/BKD/2015,
EW
permohonan sertifikat HPL ke BPN atas tanah tanggal 19 Mei 2015
yang telah dibebaskan seluas 76 ha.
D
Administrator KEK Palu secara efektif berkantor di KEK
Palu sejak 6 Oktober 2015, dengan menggunakan
T
Gedung Pelatihan UPTD Kakao. Selain itu, beberapa
IA
staf di Administrator KEK telah mengikuti pelatihan
AR
perizinan di BKPM.
ET
Telah diterbitkan Perda Kota Palu No. 11 Tahun 2015
KR tentang perubahan atas Perda No. 7 Tahun 2014
tentang Pendirian Badan Usaha Milik Daerah
Perseroan Terbatas PT Bangun Palu Sulawesi Tengah.
SE
Gambar 3.9 Aerial View KEK Palu BKPM, Kementerian Perdagangan, Pemerintah Kota
R
AL
N
IO
Jalan akses utama kawasan sepanjang
AS
1,5 km dan lebar 2 x 20 meter, termasuk
drainase, sedang dibangun dengan
N
kemajuan fisik sebesar 90% hingga
AN
Desember 2015 dan ditargetkan selesai
pada awal tahun 2016.
EW
Pintu gerbang kawasan dan bundaran
D
sedang dibangun dengan kemajuan fisik
T
sebesar 90% hingga Desember 2015 dan
IA
ditargetkan selesai pada awal tahun 2016.
AR
Gedung dan fasilitas perkantoran dan
ET
Gambar 3.10 Pembangunan Jalan Utama Kawasan
pengelola sedang dibangun dengan KR
kemajuan fisik sebesar 90% hingga
Desember 2015 dan ditargetkan selesai
SE
AL
N
IO
PERKIRAAN
AS
NO NAMA INVESTOR JUMLAH BIDANG BISNIS PERKEMBANGAN
INVESTASI
N
Shenniu Mining Industri pengolahan nikel (smelter
AN
1 USD 100 juta Telah terbit izin prinsip investasi
Indonesia feronikel dan metalurgi)
EW
• Pengembangan logistik
Shenzhen Nanli (warehousing, packaging,
Telah terbit izin prinsip investasi
D
Engineering Co. Ltd processing zone, resident
2 Rp 10 triliun dan dalam proses persiapan
T
(BUMN China) inventory)
teknis
IA
• Industri pengolahan akhir
AR
produk-produk elektrik
PT. Sinosteel
ET
Dalam proses MoU dan
5 Corporation (BUMN Rp 7,6 triliun Industri smelter nikel
pengurusan izin prinsip investasi
KR
China)
• Industri Assembling and
SE
PT. Intraco Penta, Tbk , Rp 4,5 triliun Telah melakukan izin prinsip
6 Maintanance alat-alat berat
(Volvo) dan Group investasi
• Industri otomotif Shino Truck
T
H
IG
R
PY
O
C
@
AL
N
Pemerintah Kota Palu dengan PT Pertamina telah
IO
menandatangani MoU untuk sinergitas pengembangan
AS
infrastruktur gas, ketenagalistrikan, dan energi baru terbarukan
di untuk KEK Palu, tanggal 8 Oktober 2015.
N
AN
Rencana akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) kapasitas 10 MW. Rencana ini telah diusulkan ke
EW
Menteri ESDM melalui surat Walikota Palu No.
005.3/22482/KEK. Selain itu, rencana akan dibangun
D
Pembangkit Energi Palu 3 sebesar 2 x 50 MW untuk
T
IA
mendukung pasokan listrik di KEK Palu, yang saat ini dalam
proses persiapan konstruksi.
AR
Penyediaan sistem penyediaan air dan jaringannya saat ini
ET
dalam proses penyusunan studi kelayakan oleh Kementerian
KR
PUPR.
Gambar 3.11 Pelabuhan Pantoloan
SE
Palu.
IG
AS
Bitung
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
AS
Pengusul Gubernur Sulawesi Utara KEK Bitung
N
Dasar Hukum PP No. 32 Tahun 2014
AN
Sektor 1. Industri Perikanan
EW
2. Industri Pengolahan Kelapa
3. Logistik
D
Nilai Investasi Pembangunan kawasan Rp 2,3
T
triliun;
IA
Diperkirakan menarik investasi
AR
Rp16,86 triliun hingga 2025
Proyeksi 34.710 orang
ET
Tenaga Kerja KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
K
KE
AL
1. Tahap I pengembangan KEK berada di tanah 1. Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan
negara Ex-Hak Guna Usaha (HGU) seluas
N
Kawasan, dan Administrator KEK telah
PERTANAHAN 92,96 ha, yang akan dilakukan pengosongan
IO
KELEMBAGAAN terbentuk.
dari pemukiman paling lambat Februari 2016
AS
2. Telah dibentuk badan usaha PT
2. Pembebasan tanah seluas 2,8 ha telah selesai Bangun Palu Sulawesi Tengah, yang
N
tahun 2015 dan akan dilanjutkan pada tahun akan ditetapkan sebagai Badan Usaha
AN
2016 Pengelola KEK Bitung.
EW
1. Jalan akses dan jalan poros kawasan sedang
dalam tahap finalisasi konstruksi dan akan
D
selesai awal tahun 2016
INFRASTRUKTUR
Telah ada beberapa investor berminat
T
KAWASAN 2. Fasilitas lain seperti pintu gerbang, drainase, INVESTOR
IA
lampu jalan, kantor administrator, dan pos jaga untuk berinvestasi, di antaranya PT
AR
dalam tahap finalisasi konstruksi dan akan Brantwood International, yang akan
selesai awal tahun 2016. membangun industri farmasi.
ET
3. Penyiapan DED IPAL serta DED jalan poros dan
KR
jalan lingkungan telah diselesaikan tahun 2015.
SE
1. Pembangunan Jalan Tol Manado – Bitung dalam proses pembebasan tanah dan konstruksi.
T
2. Pelebaran jalan nasional Girian – Kema – Rumbia sepanjang 85 km sedang dilakukan dan akan selesai
H
WILAYAH
3. Pengembangan Pelabuhan Bitung tahap I saat ini dalam proses persiapan konstruksi.
R
4. Jaringan distribusi air bersih sepanjang 6 km dari Tendeki ke KEK Bitung sedang dibangun dan akan
PY
5. Daya listrik tahap pertama akan dipasok dari Gardu Induk Tanjung Merah kapasitas 30 MW yang akan
C
K
Infrastruktur Kawasan
KE
Tahap 1 pengembangan KEK Bitung berada di
tanah negara ex-HGU seluas 92,96 Ha. Saat ini
AL
dalam proses pengosongan lahan dari pemukiman • Jalan akses masuk kawasan sepanjang
141 meter telah dibangun pada tahun 2015
N
penduduk yang ditargetkan paling lambat Februari
IO
2016. • Jalan poros kawasan sepanjang 275 meter
dalam proses pembangunan dengan
AS
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sedang
menyiapkan permohonan Hak Pengelolaan Lahan kemajuan fisik 85% hingga Desember 2015
N
ke BPN atas tanah negara seluas 92,96 ha dan ditargetkan selesai awal tahun 2016.
AN
Tanah seluas 2,8 Ha telah dibebaskan untuk • Penyusunan DED jalan lingkungan dan
jalan poros (lanjutan) telah diselesaikan
EW
kepentingan pembangunan jalan akses menuju
lokasi tahap I. tahun 2015
D
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara telah Pintu gerbang dalam tahap finalisasi
T
mengalokasikan anggaran pembebasan tanah konstruksi dan akan selesai awal tahun 2016.
IA
sebesar Rp 9 Miliar di APBD TA 2016.
AR
Kemajuan Kelembagaan
Kantor administrator dalam tahap finalisasi
ET
Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan Kawasan,
KR konstruksi dan akan selesai awal tahun 2016.
dan Administrator KEK telah dibentuk pada tahun
2014
SE
Administrator Sementara KEK Bitung telah Fasilitas lainnya yang sedang dibangun
ditetapkan melalui Keputusan Walikota Bitung No. adalah:
T
H
188.45/HKM/SK/8/2015, tanggal 23 April 2015, • Drainase, lampu jalan, dan pos jaga dalam
IG
dan Keputusan Gubernur Sulawesi Utara No. 309 tahap finalisasi konstruksi dan akan selesai
Tahun 2014, tanggal 3 Desember 2014.
R
Saat ini dalam proses penyempurnaan Keputusan • Penyusunan DED IPAL telah diselesaikan
Gubernur dan Keputusan Walikota untuk tahun 2015
O
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
Gambar 3.12 Pembangunan Jalan Kawasan
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
AL
N
IO
PERKIRAAN
AS
NO NAMA INVESTOR JUMLAH BIDANG BISNIS PERKEMBANGAN
INVESTASI
N
1 PT Brantwood - Industri farmasi Telah menyatakan komitmen untuk
AN
Internasional membangun industri di KEK Bitung,
EW
termasuk melakukan pembebasan
lahan seluas 105 ha
D
2 China Communications - Kerja sama pengelolaan MoU pada Januari 2015 dan MoA
kawasan pada Maret 2015
T
Construction Company
IA
Limited
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
KE
AL
PEMBANGUNAN JALAN TOL MANADO – BITUNG PELEBARAN JALAN NASIONAL
N
• Pembebasan lahan Seksi I (0 – km 14) sudah Pelebaran jalan nasional Girian – Kema – Rumbia
IO
mencapai 95% dan pelaksanaan tender konstruksi sepanjang 85 km sedang dilakukan pada tahun 2015
AS
telah selesai, ditargetkan siap beroperasi Januari dan ditargetkan selesai Desember 2016
2018.
N
• Pembebasan lahan Seksi II (km 14 – km 39) dalam
AN
PENGEMBANGAN PELABUHAN BITUNG
tahap identifikasi kepemilikan lahan.
EW
• Proses tender investasi untuk pengelolaan Seksi I • Pengembangan Pelabuhan Bitung dibagi menjadi
dan pembangunan – pengelolaan Seksi II saat ini tiga tahapan, yaitu pengembangan jangka pendek
D
dalam tahap Pra Kualifikasi. atau tahap 1 (2015 – 2019), pengembangan jangka
T
menengah atau tahap 2 (2020 – 2024), dan
IA
pengembangan jangka panjang atau tahap 3 (2025
AR
PEMBANGUNAN FASILITAS PENYEDIAAN AIR – 2034).
• • Untuk pengembangan pelabuhan tahap I telah
ET
Pipa jaringan distribusi air bersih dari Tendeki ke
KEK Bitung sepanjang 6 km sedang dibangun dan
KR selesai disusun dokumen perencanaan dan sedang
ditargetkan selesai tahun 2016. dikaji alternatif pembiayaannya.
• Saat ini sedang dibangun IPA Pinokolan (70 • Pengembangan tahap 2 akan dilaksanakan di
SE
liter/detik) dan jaringan transmisi yang ditargetkan Tanjung Merah, di sekitar lokasi KEK Bitung, setelah
beroperasi awal tahun 2016
T
Pembangunan Bendungan Kuwil dengan kapasitas pengembangan tahap 3 akan dilaksanakan di Pulau
IG
23,3 juta m³ akan dilaksanakan pada tahun 2016 – Lembeh setelah kapasitas tahap 2 terlampaui.
2019. Progres saat ini dalam proses pembebasan
R
tahun 2016
Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 47
K
KE
AL
N
IO
Kawasan Ekonomi Khusus
AS
Mandalika
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
N
Pengusul / PT Indonesia Tourism Development
AN
Badan Usaha (ITDC)
EW
Pembangun
dan
D
Pengelola
T
Dasar Hukum PP No. 52 Tahun 2014
IA
Sektor Pariwisata:
AR
Hotel KEK Mandalika
Villa
ET
Apartment KR
MICE
Golf Zone
SE
triliun
H
Tenaga Kerja
O
C
@
K
KE
AL
N
1. Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan
Status tanah untuk KEK Mandalika
IO
PERTANAHAN KELEMBAGAAN Kawasan, dan Administrator KEK
seluas 1.035,67 ha sudah clear and
AS
telah terbentuk
clean
2. Badan Usaha Pembangun dan
N
Pengelola telah ditetapkan
AN
Pembangunan infrastruktur dalam
EW
Terdapat beberapa investor yang telah
INFRASTRUKTUR kawasan pada tahun 2015 mencakup INVESTOR
KAWASAN melakukan persiapan konstruksi, di
kantor administrator, kantor pengelola,
D
antaranya dari Mr. Lee Jong Kwak dan
dan jalan kawasan tahap I.
T
E.D.B, serta dari PT ITDC sendiri.
IA
AR
1. Peningkatan ruas jalan Penujak –
Kuta (25,88 km) dan Kuta – Keruak
ET
INFRASTRUKTUR
WILAYAH
(37,95 km) KR
2. Revitalisasi Pelabuhan Lembar
SE
telekomunikasi
R
AL
• Status tanah untuk KEK Mandalika seluas 1.035,67 • Dewan Kawasan dan Sekretariat Dewan Kawasan
N
ha sudah clear and clean (HPL dan HGB dikuasi KEK telah terbentuk pada tahun 2014
IO
ITDC selaku badan usaha pengelola KEK
• Administrator KEK Mandalika telah dibentuk melalui
AS
Mandalika).
Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 972-
• Dewan Kawasan KEK Prov Nusa Tenggara Barat 403, tanggalg 7 Juli 2015, dan ditetapkan dengan
N
memfasilitasi penyelesaian permasalahan tanah di Keputusan Bupati Lombok Tengah No. 512.a Tahun
AN
luar KEK Mandalika, dengan status HGB dikuasai 2014, tanggal 11 November 2014.
oleh ITDC, namun diklaim oleh masyarakat seluas
EW
• Badan Usaha Pembangun dan Pengelola telah
135,34 ha. Wilayah ini akan mendukung
ditetapkan melalui Keputusan Bupati Lombok Tengah
pengembangan dari KEK Mandalika.
D
No. 513.a Tahun 2014, tanggal 11 November 2014.
T
Saat ini dalam tahap pembahasan Rancangan Surat
IA
Perjanjian Kerjasama Pembangun dan Pengelola KEK
AR
Mandalika antara Pemkab Lombok Tengah dengan PT
ITDC
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
IO
Infrastruktur Kawasan
AS
N
Pengerasan jalan kawasan sepanjang 4 km Nama Nilai
AN
dari Jalan Provinsi menuju Tanjung Aan No Bidang Bisnis Perkembangan
Investor Investasi
telah selesai tahun 2015 dan akan
EW
dilanjutkan dengan pengaspalan pada tahun 1 ITDC - Hotel Bintang 4 Persiapan
2016. konstruksi
D
2 ITDC - Hotel Bintang 5 Persiapan
Pembangunan kantor administrator dan
T
konstruksi
IA
kantor pengelola sedang berlangsung dan
AR
akan selesai pada Juli 2016
3 Mr. Lee - Hotel Bintang 5 Persiapan
Jong Kwak konstruksi
ET
PT Indonesia Tourism Development
Corporation (ITDC) akan bekerjasama
KR
dengan pihak investor Jepang untuk 4 Persiapan
E.D.B - Reverse
SE
penyusunan DED.
System
H
IG
R
PY
O
C
@
AL
N
IO
• Diperlukan peningkatan ruas jalan Penujak – Kuta
(25,88 km) dan Kuta – Keruak (37,95 km) oleh
AS
Kementerian PUPR
N
• Revitalisasi Pelabuhan Lembar telah masuk
AN
usulan kegiatan tahun 2016 di Kementerian
Perhubungan
EW
• Perpanjangan runway Bandara Internasional
D
Lombok (250 meter) telah masuk dalam rencana
T
strategis Kementerian Perhubungan
IA
• Pasokan listrik tahap I dipenuhi dari Gardu Induk
AR
Kuta kapasitas 30 MW. Untuk memenuhi
kebutuhan jangka menengah dan panjang,
ET
diperlukan dukungan peningkatan kapasitas
KR
pasokan listrik.
• Penyediaan air bersih telah masuk
SE
dalam
perencanaan Dinas PU Provinsi NTB
T
IO
AS
Morotai
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
AS
KEK
Pengusul PT Jababeka Morotai Morotai
N
Dasar Hukum PP No. 50 Tahun 2014
AN
Sektor 1. Industri Perikanan
EW
2. Pariwisata:
Perhotelan
D
MICE
T
Diving
IA
Wisata Sejarah
AR
3. Logistik
Nilai Investasi Pembangunan kawasan Rp 6,8
ET
triliun KR
Diperkirakan menarik investasi
Rp 67,87 triliun hingga 2025.
SE
Tenaga Kerja
H
IG
R
PY
O
C
@
KE
AL
N
IO
1. Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan
Pembebasan tanah seluas 300 hektar
Kawasan, dan Administrator KEK
AS
PERTANAHAN telah selesai. Saat ini dalam proses KELEMBAGAAN
telah dibentuk.
sertifikasi Hak Guna Bangunan (HGB) di
N
BPN 2. Badan Usaha Pembangun dan
AN
Pengelola telah ditetapkan.
EW
Pembangunan infrastruktur dalam Telah ada beberapa investor yang
D
INFRASTRUKTUR
KAWASAN kawasan pada tahun 2015 mencakup INVESTOR menyatakan minat untuk berinvetasi di
T
kantor administrator, gerbang dan batas KEK Morotai
IA
kawasan
AR
ET
1. Pasokan listrik telah tersedia sebesar 1,5 MW di Pulau Morotai. Namun perlu ditingkatkan untuk
KR
memenuhi kebutuhan industri di KEK
SE
2. Pembangunan jalan ruas Sofi – Wayabula (19 km) pada tahun 2015.
INFRASTRUKTUR
WILAYAH 3. Pembangunan lapangan dan gudang penumpukan barang, pos jaga, dan pintu masuk Pelabuhan
T
H
4. Pembangunan gedung pengelola dan fasilitas bandara serta jalan akses menuju bandara pada tahun
R
2015.
PY
O
C
@
N
IO
• Dewan Kawasan dan Sekretariat Dewan Kawasan
•
AS
Pembebasan tanah seluas sekitar 300 ha telah telah dibentuk pada tahun 2014
selesai dan sedang diajukan sertifikasi Hak Guna
•
N
Administrator KEK telah dibentuk melalui
Bangunan ke BPN.
Keputusan Gubernur Maluku Utara No.
AN
• Pengukuran tanah telah dilakukan oleh Kantor 134/KPTS/MU/2015, tanggal 30 Maret 2015, serta
EW
Pertanahan Halmahera Utara dan selanjutnya akan telah dikukuhkan melalui Surat Keputusan Bupati
diterbitkan Peta bidang dari Kanwil BPN Maluku Morotai No. 139.1/152/PM/2015, tanggal 22 April
D
Utara. 2015
T
• Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK
IA
telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati
Kemajuan Pembangunan
AR
Pulau Morotai No 538.3/191/PM/2014, tanggal 18
Infrastruktur Kawasan September 2014. Saat ini sedang disusun
ET
KR perjanjian pembangunan dan pengelolaan KEK
Gerbang dan batas kawasan dalam proses antara Pemkab Morotai dengan PT Jababeka
pembangunan dan akan selesai tahun 2016 Morotai
SE
T
H
AL
N
NO NAMA INVESTOR NILAI INVESTASI BIDANG BISNIS
IO
1 Kinpo Electronics Inc. Rp 1,2 Triliun Industri Manufaktur
AS
2 Evergreen Marine Corporation Rp 750 Miliar Logistik
N
3 CTCI Corporation Rp 1,5 Triliun Infrastruktur dan Power Plant
AN
4 Ever Spring Marine Aquaculture Co. Rp 128 Miliar Perikanan Budidaya
EW
Ltd
5
D
Hai Vhan Yang Co. Ltd Rp 35 Miliar Perikanan Tangkap
T
6 PT Jababeka Morotai Rp 100 Miliar Pariwisata
IA
7 Taiwan International Ports Corporation Rp 800 Miliar Pelabuhan
AR
ET
8 A-Yes Global Co. Ltd Rp 1 Triliun Pariwisata, Perikanan, dan Real
Estate
KR
9 IPS Finance Co. Ltd Rp 918,75 Miliar Pariwisata
SE
AL
N
BANDARA
IO
LISTRIK
Telah tersedia pasokan daya listrik sebesar 1,5 MVA • Pada tahun 2015 dilakukan pengerjaan perluasan
AS
dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Untuk terminal sipil, gedung operasional, gedung
N
memenuhi kebutuhan industri di kawasan selama 5 administrasi, dan penyediaan lampu di jalan masuk
tahun ke depan, sedang dilakukan langkah – langkah menuju bandara
AN
untuk menyediakan pasokan listrik sebesar 50 MVA • Pengembangan Bandara Pitu Morotai saat ini masih
EW
menunggu selesainya evaluasi MoU tahun 2012
JALAN antara Kementerian Perhubungan, TNI AU, serta
D
Provinsi Maluku Utara
• Kementerian PUPR telah menyelesaikan
T
• Diperlukan kajian penambahan intensitas
IA
pembangunan jalan ruas Sofi-Wayabula sepanjang
19 km pada tahun 2015 dengan alokasi anggaran penerbangan maskapai penerbangan perintis saat ini
AR
Rp. 113 miliar yaitu Susi Air, dikarenakan bertambahnya jumlah
ET
• Kementerian PUPR akan melakukan peningkatan penumpang dari dan menuju Morotai
struktur jalan sepanjang 6 km dan pembangunan
KR
jalan sepanjang 4 km untuk ruas Bere Bere – Sofi
PELABUHAN
SE
tahun 2015.
R
AS
Tanjung Api Api
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
AS
Pengusul Gubernur Sumatera Selatan
N
Dasar Hukum PP No. 51 Tahun 2014
AN
Sektor 1. Industri Karet:
EW
Ban
Sarung Tangan
D
KEK Tanjung Api Api
Kondom
T
Crumb Reader
IA
2. Industri Kelapa Sawit:
AR
Oleochemical
Bio Diesel
ET
3. Industri Petrokimia:
KR
Gasifikasi Batubara
Industri Kimia (Ethanol
SE
12,3 triliun
H
Diperkirakan menarik
IG
hingga 2025.
PY
KE
AL
N
1. Dewan Kawasan, Sekretariat
IO
PERTANAHAN Pada tahun 2015 telah dilakukan KELEMBAGAAN Dewan Kawasan, dan Administrator
AS
kegiatan persiapan pengadan tanah dan
telah dibentuk.
akan dilanjutkan dengan pelaksanaan
2. BUMD Provinsi Sumatera Selatan
N
pengadaan tanah pada tahun 2016.
yang rencana akan ditetapkan
AN
sebagai badan usaha pengelola
KEK, telah dibentuk.
EW
D
Penyusunan DED jalan kawasan, Telah ada beberapa investor yang
tertarik berinvestasi dan bersedia
T
INFRASTRUKTUR drainase, sistem air minum, INVESTOR
IA
KAWASAN persampahan, gerbang, dan IPAL telah bekerjasama dalam pengadaan tanah,
seperti PT DEX Indonesia dan PT
AR
selesai 2015
Indorama
ET
KR
1. Peningkatan status jalan ruas Palembang – Tanjung Api-Api sepanjang 68 km.
SE
WILAYAH 3. Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan dan Pelabuhan Laut Tanjung Api-Api serta Pelabuhan
H
Tanjung Carat
IG
AL
N
• • Dewan Kawasan dan Sekretariat Dewan Kawasan
IO
Pemerintah provinsi Sumatera Selatan telah
mengalokasikan dana pada ABPD 2015 sebesar telah dibentuk pada tahun 2014.
AS
Rp 51 M untuk pengadaan tanah seluas 217,18 • Pada tahun 2015 dilakukan revisi struktur
N
Ha. Namun anggaran dialihkan ke tahun 2016 Sekretariat Dewan Kawasan KEK Provinsi
AN
karena keterbatasan waktu untuk penyelesaian 4 Sumatera Selatan, dimana Sekretaris Dewan
tahapan pengadaan tanah sebagaimana diatur Kawasan dijabat oleh Kepala BP3MD berdasarkan
EW
dalam UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Surat Keputusan Gubernur Nomor
Tanah untuk Pembangunan bagi Kepentingan
D
564/KPTS/BP3MD/2015.
Umum.
T
• Administrator KEK telah ditetapkan melalui SK
IA
• Proses pelaksanaan pengadaan tanah yang terdiri Bupati No. 304/KPTS/BPT/2015. Saat ini menunggu
AR
dari pengukuran, penilaian harga, dan pembentukan Administrator KEK Tanjung Api-Api.
pembayaran akan dilakukan pada tahun 2016
ET
• Telah dibentuk BUMD PT. Sriwijaya Mandiri
dengan dana sekitar Rp 44 M yang bersumber
Sumatera Selatan melalui Peraturan Daerah
KR
dari APBD Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatera Selatan, tanggal 30 Desember
•
SE
Saat ini terdapat investor, yaitu PT Indorama yang 2015. BUMD ini akan ditetapkan sebagai Badan
berminat untuk bekerjasama dengan Pemerintah Usaha Pengelola KEK Tanjung Api-Api.
T
AL
N
IO
• DED jalan kawasan telah disusun oleh Dinas
PU Bina Marga Provinsi Sumsel. Pada tahun
AS
2016 akan dilanjutkan pembangunan fisik.
N
• DED drainase telah disusun oleh Dinas PU
AN
Cipta Karya Provinsi Sumsel. Anggaran
pembangunan diusulkan dari APBN.
EW
DED Air Minum Kawasan telah disusun oleh
D
Dinas PU Cipta Karya Provinsi Sumsel. Jadwal
T
pembangunan diusulkan tahun 2017.
IA
AR
DED Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
telah disusun oleh Dinas PU Cipta Karya
ET
Provinsi Sumsel. Pembangunan fisik akan Gambar 3.17 Pelabuhan Penyeberangan Tanjung
dilaksanakan tahun 2016. Api-Api, Infrastruktur pendukung KEK
KR
SE
KE
AL
N
IO
NILAI
NO NAMA INVESTOR BIDANG BISNIS PERKEMBANGAN
INVESTASI
AS
1 PT Dex Indonesia Industri refinery dan pabrik bengkel • Telah memiliki lahan seluas 70 ha dengan rencana
N
alat bor minyak/RIG pengembangan hingga 200 ha.
• Telah terbit Izin Prinsip dari Kementerian ESDM
AN
2 PT Indorama Rp. 2 triliun Pabrik amoniak • Telah menyusun studi kelayakan pembangunan
EW
pabrik
• Berminat bekerjasama dalam pengadaan tanah di
KEK
D
3 PT Indocoal Pembangunan PLTU 4X150 MW di Telah mengajukan surat permohonan pembangunan
T
International KEK Tanjung Api-Api PLTU 2X300 MW di lokasi KEK Tanjung Api-Api.
IA
4
AR
Buckingham Kerjasama pengelolaan kawasan Telah menyatakan minat investasi proyek dan meminta
Investment Ltd data dukungan investasi.
ET
5 Perusahaan Korea JS Kerjasama investasi bidang industri Telah MoU antara Gubernur Sumatera Selatan dengan
Holdings City Co Ltd pihak holdings pada tanggal 11 Maret 2015
KR
6 PT Mitra Terminal Pembangunan PLTU/Power Plant Calon investor telah melakukan koordinasi dengan
Transport Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan pada Mei 2015.
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
K
KE
PELABUHAN
JALAN
AL
• Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api
• Jalan arteri primer dari Batas Kota Palembang ke KEK
kapasitas 5.000 DWT telah operasional sejak 11
N
telah dilaksanakan perkerasan Agregat B melalui APBD
Desember 2013. Pada tahun 2015, dilakukan
IO
Provinsi Sumatera Selatan tahun jamak 2014-2015.
pengembangan pelabuhan meliputi pembangunan
AS
• Peningkatan jalan arteri primer dari KEK ke Pelabuhan parkir, taman, dan pemeliharaan fasilitas darat.
Laut Pengumpan Tanjung Api-Api telah dilaksanakan
N
• Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Laut Tanjung
tahun 2015.
AN
Api-Api telah selesai. Untuk penyusunan AMDAL dan
• Peningkatan status jalan provinsi menjadi jalan nasional pembangunan fisik, diusulkan menggunakan APBN.
EW
untuk ruas batas Kota Palembang/Kabupaten Banyuasin
• Saat ini Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat
– Tanjung Api-Api sepanjang 62,8 Km dan SP Bandara
D
kapasitas 77.000 DWT dalam proses penyusunan
MB II – Bts Kota Palembang/Kab. Banyuasin sepanjang 1
studi kelayakan. Rencana pembangunan pelabuhan
T
km pada tahun 2015. Kementerian PUPR akan
IA
ini telah masuk dalam Rencana Induk
melakukan penanganan jalan tersebut pada tahun 2016
Kepelabuhanan Nasional serta terdapat investor dari
AR
• Telah diterbitkan Peraturan Presiden No 117 tahun 2015 Dubai Port yang berminat berinvestasi.
ET
tentang Penunjukan BUMN dalam Pembangunan Jalan
Tol Nasional, di mana salah satunya adalah jalan tol
KR
Palembang – Tanjung Api-Api (masuk dalam tahap I). REL KERETA API
• Rel KA Tanjung Enim – Tanjung Api-Api (375 km)
SE
II Palembang telah diusulkan untuk dianggarkan melalui APBN • Rel KA Simpang – Tanjung Api-Api dalam proses
IG
LISTRIK GAS
PY
Tersedia Gardu Induk Eksisting di KEK Tanjung Api-Api PT Perusahaan Gas Negara akan memasok gas ke
O
dengan kapasitas 2x30 MVA dan dapat dikembangkan hingga KEK Tanjung Api-Api. Saat ini masih diestimasi
C
N
AN
Maloy Batuta Trans Kalimantan
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
AS
Pengusul PT Maloy Batuta Trans Kalimantan
N
Dasar Hukum PP No. 85 Tahun 2014 KEK MBTK
AN
EW
Sektor 1. Industri Pengolahan Kelapa Sawit
Oleochemical
Bio Diesel
D
2. Logistik
T
Pengepakan
IA
Kontainer
AR
Pergudangan
ET
Pembangunan kawasan Rp3,4
KR
triliun
Nilai Investasi
Diperkirakan menarik investasi
SE
55.700 orang
H
Tenaga Kerja
IG
R
PY
O
C
@
KE
AL
N
1. Dewan Kawasan KEK Provinsi Kaltim
Pembebasan tanah seluas 557,34 ha
IO
telah dibentuk
telah selesai, dan saat ini dalam proses
AS
PERTANAHAN
sertifikasi Hak Pengelolaan di BPN untuk KELEMBAGAAN 2. Badan Usaha Pembangun dan
Pengelola KEK MBTK telah ditetapkan
N
lahan seluas 518,34 ha sesuai hasil
pengukuran kadastral. 3. Administrator KEK MBTK telah
AN
ditetapkan
EW
D
Terdapat beberapa investor yang telah
T
INFRASTRUKTUR Infrastruktur dan fasilitas yang dibangun
menyatakan minat investasi, yaitu PT
IA
KAWASAN tahun 2015 adalah badan jalan 1 km dan INVESTOR
Swakarsa Sinar Sentosa, PT Bima
AR
perkerasan jalan rigid beton 1,5 km.
Palma Nugraha, PT Rea Kaltim, PT
ET
Bakrie Power, PT Indonesia Plantation
KR Sinergy, PT Indo Power
1.Pelabuhan Curah Cair KIPI Maloy
sedang dibangun oleh Kementerian
SE
INFRASTRUKTUR
WILAYAH Perhubungan dan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur.
T
H
AL
Kemajuan Pertanahan
N
• Pembebasan tanah seluas 557,34 ha telah • Dewan Kawasan telah terbentuk melalui
IO
diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keputusan Presiden No. 5 Tahun 2015, tanggal 11
AS
Kutai Timur, dan telah dilakukan pengukuran Februari 2015
•
N
kadastral dengan luasan menjadi 518,34 ha Sekretariat Dewan Kawasan telah terbentuk
melalui Keputusan Gubernur Kalimantan Timur No
AN
• Pemkab Kutai Timur telah mengajukan
permohonan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) ke 520/K/865/2014, tanggal 24 Desember 2014.
EW
seluas 518,34 ha ke BPN, tanggal 29 Juli 2015. • Administrator KEK telah terbentuk melalui
• BPN Kutai Timur telah memberikan tanggapan Keputusan Bupati Kutai Timur No.510.4/419/2015
D
melalui Surat tanggal 7 Agustus 2015, dimana tanggal 14 Juli 2015
T
Pemkab Kutai Timur perlu melengkapi beberapa • Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK
IA
dokumen persyaratan, di antaranya bukti MBTK telah ditetapkan melalui Surat Keputusan
AR
perolehan tanah. Saat ini, Pemkab Kutai Timur Bupati Kutai Timur No. 500/K.554/2015, tanggal
24 Agustus 2015
ET
sedang menyiapkan kelengkapan dokumen
tersebut dan ditargetkan akan disampaikan pada
KR • Saat ini dalam proses pembahasan rancangan
awal tahun 2016. perjanjian pembangunan dan pengelolaan KEK
SE
AL
N
IO
AS
Pembangunan badan jalan sepanjang 1 km,
perkerasan beton rigid 1,5 km, dan
N
pembuatan box culvert 1 buah telah
AN
diselesaikan tahun 2015, sehingga total jalan
EW
rigid beton yang telah dibangun sepanjang
3,25 km dan badan jalan sepanjang 8,14
D
km. Rencana panjang jalan kawasan adalah
11,4 km.
T
IA
Land clearing untuk tangki timbun telah
AR
selesai seluas 8,5 ha dari 10 ha lahan yang
ET
dibutuhkan. Anggaran pembangunan tangki
timbun diusulkan untuk mendapatKR
pendanaan dari Kementerian Perindustrian Gambar 3.18 Gedung Perkantoran di KEK MBTK
pada tahun 2017.
SE
AL
N
IO
NILAI
NO NAMA INVESTOR BIDANG BISNIS PERKEMBANGAN
AS
INVESTASI
PT Swakarsa Sinar Industri Pengolahan
N
1 - Telah Presentasi minat bisnis
Sentosa Kelapa Sawit
AN
PT Bima Palma Industri Pengolahan
2 - Telah Presentasi minat bisnis
EW
Nugraha Kelapa Sawit
Industri Pengolahan
D
3 PT Rea Kaltim - Telah Presentasi minat bisnis
Kelapa Sawit
T
IA
Pembangkit Listrik
4 PT Bakrie Power - Telah ada letter of interest dan MoU
kapasitas 2 X 50 MW
AR
PT Indonesia
ET
Plantation Industri Pengolahan
5 - Telah Presentasi minat bisnis
Sawit
KR
Synergy
6 Energi Listrik Telah Presentasi minat bisnis
SE
PT Indo Power -
T
H
IG
R
PY
O
C
@
K
KE
AL
PELABUHAN CURAH CAIR
N
• Pembangunan yang telah diselesaikan hingga 2015 adalah
IO
Sisi Darat: causeway 600 meter, gedung perkantoran,
AS
bangunan workshop, bangunan rumah ibadah, gedung
pemadam kebakaran (anggaran dari Pemprov Kaltim)
N
Sisi Laut: trestle 600 meter (anggaran dari Kementerian
AN
Perhubungan)
EW
• Pada tahun 2016 dan 2017 akan dilakukan lanjutan
pembangunan pelabuhan, sehingga penyelesaian
D
pembangunan Pelabuhan Curah Cair KIPI Maloy secara
keseluruhan pada akhir 2017.
T
IA
AR
JALAN NASIONAL
ET
Pada tahun 2015, Kementerian PUPR telah melakukan
penanganan jalan nasional meliputi ruas: KR
Gambar 3.19 Kondisi Jalan Nasional (Trans Kaltim) di
Jalan Simpang Perdau - Muara Lembak - Sangkulirang - Kabupaten Kutai Timur
SE
Jalan Simpang Perdau - Batu Ampar sepanjang 10,8 km; • Pembangunan pipa distribusi dari sistem sekerat
H
Jalan Akses Maloy sepanjang 5,5 km. dengan anggaran dari APBD Provinsi Kalimantan
C
Timur.
@
KE
K
Pengusulan KEK baru
75
SEBARAN INDIKASI LOKASI KEK BARU
K
KE
Fasilitasi dalam pengusulan KEK baru merupakan salah satu kegiatan yang difasilitasi oleh Dewan Nasional
Kawasan Ekonomi Khusus. Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019,
AL
terdapat 17 KEK baru yang ditargetkan untuk ditetapkan hingga tahun 2019. Pemilihan lokasi target 17 KEK baru didasari
N
oleh beberapa hal, yaitu 2 lokasi yang telah disebutkan secara spesifik dalam RPJMN 2015 – 2019, 5 indikasi lokasi KEK
IO
di lingkup wilayah provinsi, 10 KEK Pariwisata yang dikoordinasikan dengan Kementerian Pariwisata, dan usulan lokasi
AS
lain yang ditargetkan berdasarkan kebijakan dari Presiden.
N
Penetapan indikasi lokasi KEK Baru dalam RPJMN membuat pendekatan dalam penetapan KEK menjadi bersifat
AN
government-driven, berbeda dengan penetapan KEK sebelumnya yang mendorong pengusulan KEK dilakukan oleh pihak
EW
swasta. Pola pendekatan yang baru megarah kepada adanya fasilitasi terhadap pra-kondisi pengusulan KEK baru yang
dilakukan oleh Sekretariat Dewan Nasional.
D
Penetapan indikasi lokasi KEK Baru
T
IA
dalam RPJMN membuat
AR
pendekatan dalam penetapan KEK
menjadi bersifat government-driven,
ET
KR berbeda dengan penetapan KEK
sebelumnya.
SE
Lhokseumawe, Aceh.
@
K
KE
Pengusulan KEK baru merupakan salah satu 10 KEK pariwisata yang dikoordinasikan dengan
kegiatan yang difasilitasi oleh Dewan Nasional Kementerian Pariwisata, dan usulan lokasi lain yang
AL
Kawasan Ekonomi Khusus. Pengusulan 17 KEK baru ditargetkan berdasarkan statement politik.
N
yang ditargetkan sampai dengan tahun 2019 Dengan pendekatan tersebut maka Dewan Nasional
IO
menggunakan pendekatan yang sedikit berbeda Kawasan Ekonomi Khusus memiliki tugas tambahan
AS
dengan usulan KEK sebelumnya, yaitu pendekatan yaitu mengevaluasi serta menyiapkan pra-kondisi agar
N
yang bersifat government-driven. Dari target 17 KEK kawasan yang diusulkan menjadi KEK baru dapat
AN
baru, pemilihan lokasi didasari beberapa hal, yaitu 2 segera siap untuk ditetapkan.
lokasi telah disebutkan secara spesifik di RPJMN, 5 Progres secara umum pembentukan KEK Baru akan
EW
indikasi lokasi KEK di lingkup wilayah provinsi, dijelaskan pada tabel di bawah ini :
D
Usulan KEK Lokasi Usulan KEK Progres Pengusulan KEK
T
IA
7 Indikasi Lokasi 1. Merauke, Papua Usulan KEK Barru, Sulawesi Selatan dan Usulan KEK Arar,
KEK 2. Arar, Kab. Sorong, Papua Barat Sorong: Progres Penyiapan Dokumen Usulan KEK
AR
Sesuai RPJMN 3. Provinsi Maluku: Seram Bagian Barat dan Buru Usulan KEK Merauke: Pra Pengusulan KEK (dalam tahap
Selatan penyiapan penyediaan sumber bahan baku)
ET
4. Provinsi Sulawesi Selatan: Kab. Barru dan Kab. Usulan KEK Provinsi Maluku, NTT, Kalimantan Utara dan
Bantaeng Kalimantan Barat: Pra Pengusulan KEK (Penentuan lokasi
KR
5. Provinsi NTT: Kab. Lembata dan Kab. Sulamu usulan KEK oleh Pemerintah Provinsi)
6. Provinsi Kalimantan Utara: Kota Tarakan dan
SE
Pantai Kijing
Usulan KEK Indikasi usulan KEK dari Kementerian Pariwisata:
R
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
K
KE
Bobot
Kriteria Utama Sub Kriteria Bobot SK Total SK
KU
AL
1. Pernyataan kesesuaian RTRW
N
50
IO
Kabupaten / Kota 100%
AS
Kesiapan Lahan 25 2. Penguasaan Lahan 30
3. Kondisi Topografi dan keberadaan
N
pemukiman/penduduk
20
AN
1. Status dan akses ke Pelabuhan Laut 20
EW
2. Status dan akses ke Bandara 10
D
3. Ketersediaan listrik 15
Lokasi Strategis &
T
35 4. Ketersediaan sumber air 15 100%
IA
Aksesibilitas 5. Status dan kondisi jalan 10
AR
6. Kedekatan dengan jalur ALKI 10
ET
KR7. Ketersediaan dan akses ke bahan baku 20
1. Kesesuaian bisnis utama dengan
60
SE
Utama
H
15 100%
2. Potensi pengembang (Pengusul) KEK 40
O
C
TOTAL 100%
@
K
KE
KABUPATEN ACEH UTARA - KOTA LHOKSEUMAWE, PROVINSI NAD
AL
N
IO
AS
N
AN
Kawasan Arun, Lhokseumawe merupakan eks. kawasan industri berbasis energi (gas) yang
EW
telah dilengkapi dengan fasilitas existing penunjang industri. Fasilitas eks PT Arun LNG
D
tersebut menjadi aset potensial bagi calon investor dengan jenis industri yang sesuai, seperti
T
IA
industri energi, industri logistik, industri penunjang ketahanan pangan.
AR
ET
Konsep KEK Lhokseumawe ialah merevitalisasi fasilitas yang ada di kawasan eks PT Arun LNG
KR
SE
tersebut agar mampu beroperasi embali dan menjadi daya tarik tersendiri bagi calon investor.
T
Berlokasi di kawasan strategis dan memiliki sejumlah fasilitas yang sudah tersedia, KEK
H
IG
K
KE
KABUPATEN ACEH UTARA - KOTA LHOKSEUMAWE, PROVINSI NAD
AL
N
IO
AS
N
AN
PENGUSUL
EW
Kementerian Perindustrian
D
T
IA
LUAS LAHAN
AR
2640 Ha
Pelabuha
ET
n Kreung
SEKTOR PENGEMBANGAN Geukuh
KR
PT Asean Aceh
Fertilizer
Energi, Industri Pupuk dan Terletak pada ALKI 1
SE
Bandara Malikussaleh
Pangan, Logistik. yang dilayari oleh Kapal-
(±20 km) PT
Kawasan
Runway 1.850 m Pupuk
kapalKEK kontainerIskandadanPT Arun NGL
T
Perkotaan
Lhokseumawe
H
Aceh
pengembangan
O
C
K
KE
KABUPATEN SORONG, PROVINSI PAPUA BARAT
AL
N
IO
“KEK Sorong sebagai poros maritim dan pusat logistik di Timur Indonesia”
AS
N
AN
Lokasi usulan KEK Sorong berada pada potensi wilayah pengembangan perikanan (WPP) 715
EW
dan 717 dengan Hinetrland kawasan wisata kelas dunia (Raja Ampat) dan kawasan pantai
D
Mariat. Didukung oleh Pelabuhan dengan kapasitas mencapai 20.000 DWT yang berpotensi
T
IA
sebagai pusat logistik, khususnya di kawasan Timur Indonesia.
AR
ET
KR
Pengembangan KEK di Sorong diharapkan mampu mendorong peningkatan produksi hasil
SE
perikanan dan pengembangan destinasi Pariwisata Indonesia yang lebih jauh dapat ikut serta
T
K
KE
KAWASAN INDUSTRI ARAR, KABUPATEN SORONG, PROVINSI PAPUA BARAT
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
PENGUSUL
Kementerian Koordinator Bidang
D
Kemaritiman
T
IA
Kota Sorong
LUAS LAHAN
AR
6927 Ha
ET
KR
SEKTOR PENGEMBANGAN Kawasan
Logistik, perikanan serta KEK Sorong
SE
PROGRESS PENGUSULAN
IG
Internasio
usulan KEK dan rencana aksi
PY
nal Segun
pengembangan
O
C
K
KE
KABUPATEN KABUPATEN BELITUNG, PROVINSI BANGKA BELITUNG
AL
N
IO
Terletak di Pulau Belitung yang menempati posisi strategis dekat dengan Jakarta dan Singapura
AS
untuk calon captive market. Usulan KEK Tanjung Kelayang ini memiliki ide dasar
N
AN
pengembangan pariwisata yang berkesinambungan. Pengembangannya dilakukan dengan
EW
memperhatikan beberapa aspek penting yaitu keikutsertaan bisnis/usaha lokal, pendidikan
D
konservasi kepada pengunjung, dan kawasan alam yang dilindungi. Kawasan ini diharapkan
T
IA
dapat mencapai target “An Environmentally and Socially Responsible Tourism Development”.
AR
ET
Seluruh area resort memiliki lingkungan yang unik, penuh dengan berbagai fitur alam. Area ini
KR
SE
berisi pantai berpasir putih halus, hutan berkontur, dan tanjung berbatu. Komposisi batu granit di
berbagai tempat memungkinkan penjelah untuk merasakan selungkup teluk kecil dan ekstrusi
T
H
IG
semenanjung dengan gembira. Kedalaman laut yang bervariasi menjadi tantangan bagi water-
R
motorsport, tetapi menawarkan pengalaman alam yang menyenangkan untuk stand-up paddle
PY
K
TANJUNG KELAYANG, KABUPATEN BELITUNG, PROVINSI BANGKA BELITUNG
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
PENGUSUL Kawasan
PT Dharmawangsa
Pariwisata
D
Tanjung
T
IA
LUAS LAHAN Kelayang
AR
SPAM
360 Ha Sijuk
ET
Gambar 4.4
Bandara HAS Lokasi Usulan
SEKTOR PENGEMBANGAN Hananjoeddin (±30 km)
KR
KEK Tanjung
Kawasan Runway 2.225 m Kelayang
Pariwisata Terminal penumpang 300
SE
Perkotaan
orang
Tanjung
Pandan ± 27 Waduk Gn.
T
Tajam
PROGRESS PENGUSULAN km
H
IG
pengembangan
PY
Pelabuhan
Tj. Batu
O
PLTU Suge
C
2 x 16,5 MW
@
K
KE
KABUPATEN BARRU, PROVINSI SULAWESI SELATAN
AL
N
IO
AS
N
Lokasi usulan KEK Emas, Barru berada cukup dekat dengan Kota Makassar sebagai Ibu Kota
AN
Provinsi Sulawesi Selatan. Kawasan Emas, Kabupaten Barru didukung oleh Pelabuhan Curah
EW
terbesar di Indonesia Timur, yaitu Pelabuhan Garongkong yang memiliki alur pelayaran dan
D
T
kolam Pelabuhan dengan kedalaman antara 18 hingga 25 meter, sehingga bisa melayani kapal-
IA
AR
kapal berbobot di atas 30.000 Gross Ton (GT).
ET
KR
Dengan potensi pelabuhan yang cukup besar,saat ini sudah ada beberapa perusahaan dengan
SE
berbagai jenis industri (mayoritas industri pengolahan bahan mineral) yang berinvestasi di
T
H
kawasan tersebut, seperti PT Bosowa Group, PT Consch Semen Indonesia dan PT Asia
IG
Makmur Persada.
R
PY
O
C
@
K
KE
KAWASAN EMAS, KABUPATEN BARRU, PROVINSI SULAWESI SELATAN
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
PENGUSUL
Pemerintah Kabupaten Barru
D
T
IA
PLTU Bawasalo
LUAS LAHAN 2x50 MW
AR
1598 Ha + 7km dari lokasi
Gambar 4.5
ET
Rencana Lokasi Usulan
Pelabuhan Curah pembangunan,
SEKTOR PENGEMBANGAN
KR KEK Barru
Garongkong stasiun kereta api
Industri Pengolahan Mineral, batu Lokasi Usulan Makassar-Pare-pare
SE
Kawasan Jampue)
H
Perkantoran 50L/detik, ± 6 Km
IG
Km
Tahap penyiapan dokumen
PY
K
KE
MERAUKE, KABUPATEN MERAUKE, PROVINSI PAPUA
AL
N
IO
“Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) dicanangkan
AS
sebagai sentra produksi pangan yang dapat menciptakan terwujudnya
N
kedaulatan pangan Indonesia”
AN
EW
Merauke menjadi wilayah paling timur Indonesia dengan potensi yang sangat besar di sektor
D
T
pertanian, khususnya varietas padi. Dengan potensi lahan pertanian sekitar 1,2 juta hektar,
IA
AR
Merauke memiliki basis lahan rawa pasang surut dengan kondisi air yang bagus, hama relatif
ET
sedikit, serta lahan yang datar dan memadai untuk penggunaan alat dan mesin pertanian.
KR
SE
KEK Merauke direncanakan sebagai pusat industri pengolahan hasil pertanian sebagai
T
H
penunjang kawasan MIFEE. Dengan adanya KEK Merauke, diharapkan hasil produksi
IG
pertanian MIFEE dapat menjadi produk yang berdaya saing tinggi sehingga dapat memenuhi
R
PY
K
KE
MERAUKE, KABUPATEN MERAUKE, PROVINSI PAPUA
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
PENGUSUL
Pemerintah Kabupaten
D
Pelabuhan
Merauke
T
Wanam
IA
LUAS LAHAN
AR
183,25 Ha
ET
KR Lokasi Usulan KEK
SEKTOR PENGEMBANGAN Merauke (KTM
SE
Keterangan:
IG
Bandara
C
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
Provinsi Maluku memiliki potensi perikanan yang sangat besar, terutama di wilayah-wilayah
D
sekitar Laut Banda, Laut Arafuru, dan Laut Seram. Selain perikanan, Provinsi Maluku juga kaya
T
IA
akan hasil tambangnya seperti emas di Pulau Buru dan minyak bumi di Pulau Seram.
AR
ET
KR
Dengan potensi tersebut, bukan tidak mungkin KEK di Maluku nantinya akan menjadi sumber
SE
KE
AL
N
IO
AS
N
PENGUSUL
AN
Pemerintah Provinsi Maluku (sementara)
EW
LUAS LAHAN
D
Lokasi 1 (Seram Bag. Barat) : 2.500 Ha
T
Lokasi 2 (Buru Selatan) : 29.187 Ha
IA
AR
SEKTOR PENGEMBANGAN
ET
Lokasi 1 (Seram Bag. Barat) : Industri
pengolahan hasil perikanan, industri
KR
smelter/ pengolahan nikel, pariwisata
SE
PROGRESS PENGUSULAN
R
mana yang akan diusulkan menjadi Gambar 4.8 Lokasi Usulan KEK di Maluku
C
KEK.
@
KE
AL
N
IO
AS
N
Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat terkenal akan hasil laut yang besar dan panorama alam
AN
EW
berupa pantai yang indah dan masih sangat alami. Pengembangan KEK di Provinsi Nusa
D
Tenggara Timur menitikberatkan pada industri pengolahan hasil laut, termasuk ikan, rumput laut
T
dan garam, serta menawarkan bisnis pariwisata di wilayah Pulau Kera dan Pantai Manikin.
IA
AR
ET
Dengan masuknya KEK di Provinsi Nusa Tenggara Timur, diharapkan dapat mendorong
KR
terciptanya pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Timur Indonesia, dan menawarkan
SE
KE
AL
N
IO
AS
N
PENGUSUL
AN
Pemerintah Provinsi NTT
(sementara)
EW
LUAS LAHAN
D
Lokasi 1 (Lembata) : 10.000 Ha
T
IA
Lokasi 2 (Sulamu) : 2.000 Ha
AR
SEKTOR PENGEMBANGAN
ET
Lokasi 1 (Lembata) : Pariwisata dan industri
KR
pengolahan hasil perikanan
Lokasi 2 (Sulamu) : Industri pengolahan hasil
SE
PROGRESS PENGUSULAN
IG
KE
AL
N
IO
AS
N
Provinsi Kalimantan Barat memiliki sejumlah potensi di sektor pertambangan, perkebunan,
AN
EW
kehutanan dan budidaya perikanan. Potensi di sektor pertambangan terdiri dari emas, nikel,
D
kromit, tembaga yang tersebar di hampir seluruh wilayah Kalimantan Barat. Untuk sektor
T
perkebunan, Provinsi Kalimantan Barat didominasi oleh perkebunan besar yang menghasilkan
IA
AR
kelapa sait, karet dan kelapa hibrida.
ET
KR
Masuknya KEK di Provinsi Kalimantan Barat diharapkan dapat mengoptimalkan produktivitas
SE
sumberdaya alam tersebut agar dapat menjadi produk yang berdaya saing tinggi yang dapat
T
H
KE
AL
N
IO
AS
PENGUSUL
N
PT IPC (Pelindo II) untuk lokasi Pelabuhan
AN
Kijing, PT. Ardya Utama Abadi (PT. AUA)
untuk lokasi Pulau Pelapis, Kabupaten
EW
Kayong Utara
D
T
LUAS LAHAN
IA
AR
Lokasi 1 (Kijing) : 5000 Ha
Lokasi 2 (P. Pelapis): 1.090 Ha
ET
KR
SE
SEKTOR PENGEMBANGAN
logistik, industri manufaktur, dan industri
T
PROGRESS PENGUSULAN
PY
KE
AL
N
IO
AS
N
Tidak dapat dipungkiri bahwa Pulau Kalimantan merupakan salah satu aset negara mengingat
AN
potensi sumber daya alamnya yang tinggi terutama minyak, gas, dan mineral. Tidak terkecuali
EW
Kaltara. Terletak di wilayah strategis segitiga Indonesia-Malaysia-Filipina, potensi laut di wilayah
D
provinsi Kaltara sangat menjanjikan. Terlebih lagi, wilayah ini memiliki sebagian kawasan
T
IA
Ambalat yang diperkirakan kaya akan potensi minyak dan gas.
AR
ET
Itu belum termasuk potensi perikanan dan wisata laut. Jika kedua potensi ini dikelola dengan
KR
SE
efektif, akan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk Kalimantan Utara khususnya, dan
T
kesejahteraan rakyat Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu diperlukan pengembangan
H
IG
KE
AL
N
IO
AS
PENGUSUL
N
Lokasi 1 (Tarakan) : Pemerintah Kota Tarakan
AN
Lokasi 2 (Tanah Kuning) : Pemerintah
EW
Kabupaten Tanah Kuning
D
LUAS LAHAN
T
IA
Lokasi 1 (Tarakan) : 296,17 Ha
AR
Lokasi 2 (Tanah Kuning) : 4.000 Ha
ET
SEKTOR PENGEMBANGAN KR
Lokasi 1 (Tarakan) : industri peternakan dan
aneka industri
SE
PROGRESS PENGUSULAN
R
AL
KE
K
Peraturan Pelaksana
99
FASILITASI PENYELESAIAN PERATURAN DALAM PENYELENGGARAAN KEK
K
• Pada tahun 2015 Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus melalui Sekretariat Dewan Nasional telah
KE
memfasilitasi dalam penyusunan Peraturan Perundang-Undangan untuk penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Khusus baik dalam hal peraturan yang mendelegasikan kewenangan dari K/L ataupun peraturan yang bersifat
AL
menetapkan kelembagaan di KEK, adapun pada tahun 2015 telah dapat diselesaikan beberapa peraturan
N
diantaranya sebagai berikut:
IO
NO. PERATURAN JUMLAH
AS
1 Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2015 Tentang Fasilitas dan Kemudahan di KEK Ditetapkan Presiden Pada tanggal 21
N
Desember 2015
AN
2 Keputusan Presiden RI No. 5 Tahun 2015 Tentang Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Ditetapkan pada tanggal 11 Februari 2015
EW
Khusus Provinsi Kalimantan Timur
3 Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Dewan Nasional Ditetapkan pada tanggal 5 Juni 2015
D
Kawasan Ekonomi Khusus No. 151 Tahun 2015 tentang Tim Pelaksana Dewan Nasional
T
Kawasan Ekonomi Khusus
IA
AR
4 Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 17/M.DAG/PER/2/2015 Tentang Pendelegasian Ditetapkan pada tanggal 23 Februari 2015
Wewenang Penerbitan Perizinan di Bidang Perdagangan Kepada Administrator Kawasan
ET
Ekonomi Khusus Tanjung Lesung
KR
5. Peraturan Kepala BKPM No. 1 Tahun 2015 Tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian Ditetapkan pada tanggal 17 Februari 2015
Izin Penanaman Modal Kepada Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung
SE
6. Peraturan Kepala BKPM N. 2 Tahun 2015 Tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian Ditetapkan pada tanggal 17 Februari 2015
T
Izin Usaha dalam Rangka Penanaman Modal Kepada Administrator Kawasan Ekonomi
H
Dari tabel yang disampaikan diatas terkait dengan penyusunan peraturan perundang-undangan dalam
O
penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, baik yang bersifat pengaturan atau yang bersifat penetapan dapat
C
N
AS
IO
N
AL
KE
K
Rencana Kegiatan
101
K
USULAN KEGIATAN DEWAN NASIONAL DAN TIM PELAKSANA TA 2016
KE
AL
No Kegiatan Waktu
N
IO
1. Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Perkembangan KEK dan Penyelesaian Peraturan Pelaksana PP M1 Februari 2016
Nomor 96 Tahun 2016 tentang fasilitas dan kemudahan di KEK serta penetapan kegiatan utama di
AS
KEK.
Peraturan pelaksana harus diselesaikan pada 28 Februari 2015, 60 hari sejak tanggal diundangkan
N
(28 Desember 2015)
AN
1.1. Rakor Tim Pelaksana Penyiapan peraturan pelaksana PP No. 96 Tahun 2015 M1 Januari 2016
EW
1.2. Rakor Tim Pelaksana dengan Dewan Kawasan dan Pengusul KEK, pembahasan bidang usaha M1 Januari 2016
yang menjadi kegiatan utama di KEK
D
2. Rapat Kerja Nasional Pengembangan KEK (Koordinasi Dewan Nasional dan Dewan Kawasan KEK) M4 Februari 2016
T
IA
3. Sidang Dewan Nasional untuk pembahasan usulan pembentukan KEK Baru M2 Maret 2016
AR
3.1. Rapat Koordinasi Tim Pelaksana untuk evaluasi usulan pembentukan KEK dan penyusunan M1 Maret 2016
ET
rekomendasi kepada Dewan Nasional KEK
4. Rakor Dewan Nasional KEK membahas perkembangan KEK yang ditetapkan dan pembentukan KEK M2 Juni 2016, M2 September
KR
baru 2016, M2 Desember 2016
SE
4.1. Rapat Koordinasi Tim Pelaksana untuk pemantauan dan evaluasi perkembangan KEK yang M1 Juni 2016, M1 September
ditetapkan dan pembentukan KEK baru 2016, M1 Desember 2016
T
H
5. Koordinasi dukungan pengembangan KEK serta percepatan penyelesaian permasalahan yang Sesuai kebutuhan
IG
6. Seminar KEK Hijau kerjasama dengan Green Growth Institute M1 April 2016
PY
8. Roadshow Promosi KEK kepada targeted investor April, Agustus, Desember 2016
C
@
102 Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
USULAN KEGIATAN DEWAN NASIONAL DAN TIM PELAKSANA TA 2016 (2)
K
KE
Tahun 2016
AL
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
N
IO
1 Sidang/ Rakor Dewan Nasional
M1 M2 M2 M2 M2
AS
KEK
2 Rakor Tim Pelaksana Dewan
N
M1 M1 M1 M1 M1 M1
Nasional KEK
AN
3 Rapat Kerja Nasional M4
EW
Pengembangan KEK (Koordinasi
Dewan Nasional dan Dewan
D
Kawasan KEK)
T
IA
4 Koordinasi dukungan
AR
pengembangan KEK dan
penyelesaian permasalahan
ET
pengembangan KEK KR
5 Partisipasi dalam kegiatan
SE
Pelaksana)
R
M1
dengan Green Growth Institute
O
C
Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 103
K
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
Gedung MR 21 lantai 6
H
email : info@kek.ekon.go.id
website : kek.go.id
O
C
@