Anda di halaman 1dari 119

K

KE
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus

AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
Perkembangan
ET
Penyelenggaraan
KR
SE

Kawasan Ekonomi Khusus


T
H
IG

2015
R
PY
O
C
@
K
KE
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus

AL
N
IO
AS
N
AN
EW
Perkembangan

D
T
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus

IA
AR
di Indonesia
ET
KR
2015
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@
KATA PENGANTAR

K
KE
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

AL
Pembangunan Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan

N
IO
masyarakat Indonesia melalui pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki secara

AS
efisien dan optimal, pengembangan potensi demografi yang berdaya saing, serta peningkatan dan
pemanfaatan aksesibilitas ke pasar global.

N
AN
Penyelenggaraan pengembangan KEK adalah salah satu model terobosan pemerintah untuk mempercepat
pembangunan ekonomi melalui pembangunan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang

EW
berdaya saing tinggi. Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru tersebut diharapkan dapat menarik investasi,

D
menampung kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya

T
saing internasional, serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang luas dan berkualitas.

IA
Di era kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo, kebijakan pengembangan KEK diarahkan

AR
untuk memiliki kontribusi yang optimal dalam pencapaian tidak kurang dari 4 komponen prioritas pembangunan

ET
Nasional, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
KR
negara kesatuan; meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar internasional; dan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
SE

domestik.
T

Sesuai dengan Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019, Pemerintah menargetkan pengembangan 25
H
IG

(dua puluh lima) KEK, meliputi pengembangan 8 (delapan) KEK yang telah ditetapkan sampai dengan akhir tahun
2014, pembentukan 7 (tujuh) KEK baru di luar Jawa, serta beberapa KEK Pariwisata. Delapan KEK adalah KEK Sei
R

Mangkei di Sumatera Utara, Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan, Tanjung Lesung di Banten, Palu di Sulawesi Tengah,
PY

Bitung di Sulawesi Utara, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Morotai di Maluku Utara, serta Maloy Batuta Trans
O

Kalimantan (MBTK) di Kalimantan Timur.


C
@

ii
K
Dua KEK dari delapan KEK, yaitu KEK Sei Mangkei dan Tanjung Lesung telah dideklarasikan kesiapan beroperasinya

KE
oleh Presiden RI pada Januari dan Februari 2015. Selain itu, di KEK Sei Mangkei telah hadir investor global yang telah
beroperasi secara komersial pada November 2015. Enam KEK lainnya, saat ini dalam tahap pembangunan kawasan,

AL
dan direncanakan siap beroperasi pada pertengahan tahun 2017. Sedangkan 7 (tujuh) KEK baru sesuai dengan RPJMN

N
2015-2019, meliputi Merauke, Kawasan Industri Arar Sorong, serta masing-masing satu lokasi di provinsi NTT, Maluku,

IO
Sulawesi Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat. Sedangkan indikasi lokasi 10 KEK Pariwisata akan

AS
disesuaikan dengan kebijakan dan strategi pengembangan pariwisata yang saat ini sedang disiapkan oleh Kementerian

N
Pariwisata.

AN
Pada tahun 2015, salah satu langkah penting untuk mewujudkan KEK yang berdaya saing adalah telah diterbitkannya

EW
PP Nomor 96 Tahun 2015 tentang Fasilitas dan Kemudahan di KEK, yang aturan pelaksanaannya selesai pada Februari
2016. Pada tahun 2016, fokus kegiatan pada peningkatan koordinasi penyelesaian kegiatan yang belum tuntas pada

D
tahun 2015 yaitu dukungan infrastruktur wilayah secara terpadu meliputi jalan, pelabuhan, bandara, listrik, gas, air

T
IA
bersih, serta sistem pengelolaan persampahan; koordinasi penataan lingkungan di sekitar KEK; koordinasi dan fasilitasi

AR
secara proaktif pembentukan KEK baru; serta pengembangan kelembagan dan sumber daya manusia agar
penyelenggaraan KEK berjalan secara optimal.

ET
Tentunya dukungan inovatif dan akseleratif menteri-menteri terkait untuk mewujudkan KEK yang berdaya saing
KR
internasional sangat diperlukan. Semoga upaya yang kita lakukan bermanfaat bagi perwujudan kesejahteraan
SE

masyarakat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
T
H
IG

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian


R

Selaku Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


PY
O
C

Darmin Nasution
@

iii
K
Kata Pengantar...................................................................... ii

KE
Daftar Isi................................................................................ iv

isi Ringkasan Eksekutif............................................................ v

AL
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia 1

N
Kelembagaan Kawasan Ekonomi Khusus......................... 7

IO
Perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus....................... 15

AS
1. KEK Sei Mangkei...........................................................
16

N
2. KEK Tanjung Lesung ....................................................
27

AN
3. KEK Palu.......................................................................
34
4. KEK Bitung.................................................................... 41

EW
5. KEK Mandalika............................................................. 48

D
6. KEK Morotai ................................................................. 54
7. KEK Tanjung Api-Api..................................................... 60

T
IA
8. KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan............................
67

AR
Perkembangan Pengusulan KEK Baru ….........................

ET
75
KR1. Usulan KEK Lhokseumawe .........................................
80
2. Usulan KEK Sorong..................................................... 82
SE

3. Usulan KEK Tanjung Kelayang ................................... 84


4. Usulan KEK Barru........................................................ 86
T

5. Usulan KEK Merauke...................................................


H

88
6. Usulan KEK di Maluku...;.............................................
IG

90
7. Usulan KEK di Nusa Tenggara Timur..........................
R

92
8. Usulan KEK di Kalimantan Barat ................................
PY

94
9. Usulan KEK di Kalimantan Utara.............................. 96
O

Penyelesaian Peraturan Pelaksana KEK………………… 99


C
@

Rencana Kegiatan TA 2016 …............................................ 101


iv
K
RINGKASAN EKSEKUTIF

KE
AL
N
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo,

IO
di Indonesia merupakan amanat dari Undang- Pemerintah mengagendakan sembilan prioritas

AS
Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan pembangunan (Nawacita). Salah satu upaya

N
Ekonomi Khusus, yang merupakan implementasi progresif untuk mengimplementasikan Nawacita

AN
dari Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang tersebut adalah menargetkan pembangunan dari

EW
Penanaman Modal. Kebijakan KEK dilatarbelakangi wilayah pinggiran serta peningkatan daya saing
oleh kondisi aset dan akses serta tantangan yang sektor-sektor strategis di Indonesia melalui

D
dihadapi Indonesia, yaitu perlunya peningkatan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

T
IA
daya saing Indonesia dalam menarik Foreign Direct

AR
Investment (FDI), perlu adanya value chain untuk Dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015
mendorong ekspor Indonesia dan tidak

ET
tentang Rencana Pembangunan Jangka
mengandalkan bahan mentah atau barang Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019,
KR
setengah jadi, serta penyelesaian ketimpangan Pemerintah menargetkan pengembangan hingga
SE

pembangunan ekonomi antar wilayah melalui 25 KEK, meliputi pengembangan 8 (delapan) KEK,
pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
T

serta pembentukan 17 (tujuh belas) KEK baru


H

yang bertema optimalisasi sumber daya lokal yang diutamakan di luar jawa, serta kebijakan-kebijakan
IG

dimiliki. baru. Dalam rangka mendukung terwujudnya KEK,


R

telah diselesaikan juga serangkaian regulasi terkait


PY

dengan fasilitas dan kemudahan di KEK.


O
C
@

v
1. Perkembangan 8 (delapan) KEK

K
KE
Pada tahun 2015, terdapat dua KEK yaitu KEK Sei Mangkei dan KEK Tanjung Lesung, yang telah
diresmikan kesiapan beroperasinya oleh Presiden RI. Enam KEK lainnya, yaitu KEK Palu, KEK Bitung,

AL
KEK Tanjung Api-Api, KEK Morotai, KEK Mandalika, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan saat ini dalam

N
tahap pembangunan kawasan, dan ditargetkan siap beroperasi pada pertengahan tahun 2017.

IO
Perkembangan 8 KEK sebagaimana gambar di bawah ini.

AS
Perkembangan Pengembangan 8 KEK

N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

vi
K
KE
1.1. KEK Sei Mangkei Infrastruktur kawasan tahap pertama yang

AL
Di KEK Sei Mangkei telah ada investor PT meliputi jalan, instalasi pengolahan air, instalasi

N
pengolahan limbah, listrik, dan telekomunikasi,

IO
Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) dengan
telah terbangun. Di luar kawasan, Pemerintah

AS
nilai investasi Rp 2 triliun di lahan seluas 18 ha,
yang secara resmi mulai berproduksi komersial melalui Kementerian PUPR sedang

N
pada 26 November 2015. Infrastruktur dalam membangun jalan tol Serang – Panimbang.

AN
kawasan tahap pertama di KEK Sei Mangkei Dokumen AMDAL dan review studi kelayakan
jalan tol telah selesai dan akan dilaksanakan

EW
telah terbangun, di antaranya jalan, instalasi
pengolahan air, instalasi pengolahan limbah, pembebasan lahan dan tender pembangunan

D
listrik, dan telekomunikasi. Di luar kawasan jalan tol pada tahun 2016 ditargetkan selesai

T
telah tersedia akses jalan ke Pelabuhan pada 2019. Di samping itu guna mendukung

IA
Belawan dan Bandara Kuala Namu. Beberapa konektivitas, Pemerintah saat ini sedang

AR
infrastruktur wilayah yang sedang dibangun mempersiapkan dokumen untuk reaktivasi jalur

ET
meliputi rel kereta api akses Bandar Tinggi – Kereta Api Rangkasbitung – Labuan dan
ditargetkan pelaksanaan konstruksi pada 2018.
KR
Kuala Tanjung dan Pelabuhan Kuala Tanjung
yang akan mulai beroperasi awal tahun 2017.
SE

1.3. KEK Palu


Sementara itu, pasokan gas serta peningkatan
Kelembagaan KEK telah terbentuk, meliputi
T

pasokan daya dan kehandalan listrik akan


H

mulai berjalan pada awal tahun 2016. Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan Kawasan,
IG

dan Administrator. Beberapa infrastruktur dan


R

1.2. KEK Tanjung Lesung . fasilitas dibangun tahun 2015, yaitu jalan
PY

Beberapa investor telah melakukan kawasan, kantor administrator dan pengelola,


serta pintu gerbang.
O

Memorandum of Understanding (MoU) dan


C

membangun fasilitas di kawasan.


@

vii
K
KE
Sementara itu, lahan yang telah dibebaskan Infrastruktrur wilayah yang sedang dibangun

AL
seluas 76 ha. Infrastruktur wilayah yang sedang adalah Jalan Tol Manado-Bitung, pengembangan

N
dibangun adalah flyover akses dari KEK menuju Pelabuhan Bitung, penyediaan air bersih dan

IO
Pelabuhan Pantoloan, jalan nasional, peningkatan kapasitas listrik untuk KEK Bitung.

AS
pengembangan pelabuhan Pantoloan dan
1.5. KEK Mandalika

N
penyediaan air bersih dari Pemerintah Kota

AN
Palu yang akan bekerja sama dengan Budapest Kelembagaan KEK telah terbentuk, meliputi
Waterworks. Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan Kawasan,

EW
Administrator, dan Badan Usaha Pembangun
1.4. KEK Bitung

D
dan Pengelola KEK. Status tanah di KEK
Mandalika seluas 1.035,67 ha telah dikuasai oleh

T
Kelembagaan KEK telah terbentuk, meliputi

IA
Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan Kawasan, PT ITDC dengan status Hak Pengelolaan Lahan

AR
dan Administrator KEK. beberapa infrastruktur (HPL). Pada tahun 2015 dilakukan
pembangunan jalan kawasan dan kantor

ET
dan fasilitas dibangun tahun 2015, yaitu jalan
akses dan jalan poros, kantor administrator,
KR administrator/pengelola. Infrastruktur wilayah
serta fasilitas lain seperti pintu gerbang dan pos yang sedang dibangun adalah revitalisasi
SE

jaga. Sementara itu, lahan KEK Bitung tahap bendungan batujai dan sumber air bersih.
pertama berada di tanah negara Ex-Hak Guna Dukungan yang dibutuhkan adalah perpanjangan
T

runway Bandara Internasional Lombok agar


H

Usaha (HGU) seluas 92,96 ha yang saat ini


IG

dalam proses pengosongan dari pemukiman dapat didarati oleh pesawat bersayap lebar guna
R

penduduk dengan batas waktu awal Februari menunjang penerbangan internasional langsung
PY

2016. ke Lombok.
O
C
@

viii
1.6. KEK Morotai Pada tahun 2015 telah dilakukan kegiatan

K
KE
Kelembagaan KEK telah terbentuk, meliputi penyiapan pengadaan tanah dan dilanjutkan
Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan Kawasan, dengan kegiatan pelaksanaan pengadaan

AL
Administrator, dan Badan Usaha Pembangun tanah pada 2016. infrastruktur wilayah yang

N
dan Pengelola KEK. Tanah yang telah sedang dibangun dan ditingkatkan adalah jalan

IO
dibebaskan hingga saat ini seluas 300 ha dari nasional, rel kereta api, dan pengembangan

AS
1.101,6 ha yang ditetapkan menjadi KEK, pelabuhan Tanjung Api-Api.

N
sedangkan fasilitas yang akan dibangun adalah

AN
kantor administrator, gerbang dan batas 1.8. KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan
kawasan. Infrastruktur wilayah yang sedang

EW
Kelembagaan KEK telah terbentuk, meliputi
dibangun adalah pengembangan pelabuhan
Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan Kawasan,

D
Daruba dan Wayabula, serta jalan lingkar Pulau
Administrator, dan Badan Usaha Pembangun

T
Morotai ditargetkan selesai pada 2017.

IA
Dukungan infrastruktur yang dibutuhkan adalah dan Pengelola KEK. pembebasan tanah seluas

AR
percepatan penyelesaian pengembangan 557,34 ha telah selesai dan sedang dalam

ET
bandara untuk penerbangan komersial yang proses sertifikasi Hak Pengelolaan di BPN.
masih menunggu hasil evaluasi kerja sama Infrastruktur dan fasilitas yang telah dibangun
KR
antara Kementerian Perhubungan dengan TNI- meliputi jalan dan fasilitas perkantoran.
SE

AU. Infrastruktur wilayah yang sedang dibangun


T

adalah pelabuhan curah, penanganan jalan


1.7. KEK Tanjung Api-Api
H

nasional, serta penyediaan air bersih.


IG

Kelembagaan KEK telah terbentuk, meliputi


R

Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan Kawasan, Perkembangan penyediaan dukungan terhadap


PY

Administrator. pengembangan 8 KEK dapat dilihat pada tabel


O

berikut ini.
C
@

ix
Perkembangan Pembentukan Kelembagaan 8 KEK

K
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

x
Perkembangan Penyediaan Enabler 8 KEK

K
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

xi
2. Perkembangan Pembentukan KEK Baru

K
Dalam rangka pembentukan KEK baru, pada tahun 2015 telah dilakukan pengumpulan data dan evaluasi

KE
kesiapan pembentukan KEK di beberapa lokasi usulan KEK potensial, di antaranya usulan KEK Merauke,
usulan KEK Sorong, usulan KEK Lhokseumawe, usulan KEK Tanjung Kelayang, dan usulan KEK Barru.

AL
Usulan KEK tersebut masih dalam tahap penyiapan kelengkapan dokumen. Sedangkan usulan KEK dari

N
IO
Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, yang ditargetkan dalam

AS
RPJMN belum menyiapkan usulan dikarenakan belum menetapkan lokasi yang akan diusulkan serta
kesiapan dan kemampuan daerah untuk mengusulkan.

N
AN
Grafik Hasil Evaluasi Kesiapan Usulan KEK Baru

EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

xii
K
KE
3. Penyelesaian Regulasi

AL
Pada tahun 2015 telah diselesaikan beberapa

N
regulasi, standar dan pedoman, meliputi:

IO
a. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2015

AS
e. Peraturan Menteri Perdagangan RI No.
tentang Fasilitas dan Kemudahan di 17/M.DAG/PER/2/2015 Tentang Pendelegasian

N
Kawasan Ekonomi Khusus Wewenang Penerbitan Perizinan di Bidang

AN
b. Peraturan terkait pelimpahan kewenangan Perdagangan Kepada Administrator Kawasan

EW
ke Administrator KEK Tanjung Lesung. Ekonomi Khusus Tanjung Lesung
Peraturan ini diharapkan menjadikan KEK f. Peraturan Kepala BKPM No. 1 Tahun 2015

D
semakin menarik bagi investor untuk

T
Tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian

IA
berinvetasi. Izin Penanaman Modal Kepada Administrator

AR
c. Keputusan Presiden RI No. 5 Tahun 2015 Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

ET
Tentang Dewan Kawasan Kawasan
KR g. Peraturan Kepala BKPM No. 2 Tahun 2015
Ekonomi Khusus Provinsi Kalimantan Tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian
Timur Izin Usaha dalam Rangka Penanaman Modal
SE

d. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kepada Administrator Kawasan Ekonomi


T

Perekonomian Selaku Ketua Dewan Khusus Tanjung Lesung


H

Nasional Kawasan Ekonomi Khusus No.


IG

151 Tahun 2015 tentang Tim Pelaksana


R

Dewan Nasional Kawasan Ekonomi


PY

Khusus
O
C
@

xiii
4. Agenda Utama Tahun 2016

K
KE
No Kegiatan Waktu

AL
1. Rapat Koordinasi Tingkat Menteri mengenai Perkembangan KEK dan Penyelesaian M1 Februari 2016
Peraturan Pelaksana PP Nomor 96 Tahun 2016 tentang fasilitas dan kemudahan di KEK

N
serta penetapan kegiatan utama di KEK.

IO
 Peraturan pelaksana harus diselesaikan pada 28 Februari 2015, 60 hari sejak tanggal

AS
diundangkan (28 Desember 2015)

N
1.1. Rakor Tim Pelaksana Penyiapan peraturan pelaksana PP No. 96 Tahun 2015 M1 Januari 2016

AN
1.2. Rakor Tim Pelaksana dengan Dewan Kawasan dan Pengusul KEK, pembahasan bidang M1 Januari 2016

EW
usaha yang menjadi kegiatan utama di KEK
2. Rapat Kerja Nasional Pengembangan KEK (Koordinasi Dewan Nasional dan Dewan M4 Februari 2016

D
Kawasan KEK)

T
IA
3. Sidang Dewan Nasional untuk pembahasan usulan pembentukan KEK Baru M2 Maret 2016

AR
3.1. Rapat Koordinasi Tim Pelaksana untuk evaluasi usulan pembentukan KEK dan M1 Maret 2016
penyusunan rekomendasi kepada Dewan Nasional KEK

ET
4. Rakor Dewan Nasional KEK membahas perkembangan KEK yang ditetapkan dan M2 Juni 2016, M2 September
KR
pembentukan KEK baru 2016, M2 Desember 2016
SE

4.1. Rapat Koordinasi Tim Pelaksana untuk pemantauan dan evaluasi perkembangan KEK M1 Juni 2016, M1 September
yang ditetapkan dan pembentukan KEK baru 2016, M1 Desember 2016
T
H

5. Koordinasi dukungan pengembangan KEK serta percepatan penyelesaian permasalahan Sesuai kebutuhan
IG

yang dihadapi dalam pengembangan KEK


R

6. Seminar KEK Hijau kerjasama dengan Green Growth Institute M1 April 2016
PY

7. Partisipasi dalam kegiatan bisnis forum Maret, Oktober 2016


O

8. Roadshow Promosi KEK kepada Targeted investor April, Agustus, Desember 2016
C
@

xiv
K
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
Pengembangan Kawasan
ET
KR
Ekonomi Khusus di
SE

Indonesia
T
H
IG
R
PY
O
C
@

1
POTENSI DAN TANTANGAN INDONESIA

K
KE
Penduduk dan Sumber Daya Manusia

AL
• Potensi: Jumlah penduduk terbesar ke-4 dunia yang merupakan pasar potensial dan penyedia tenaga
kerja.

N
• Tantangan: Tingkat pengangguran tinggi dan rendahnya daya saing tenaga kerja

IO
AS
Letak Geografis dan Kemaritiman

N
• Potensi:

AN
•Dilintasi Selat Malaka, peringkat pertama dalam jalur pelayaran kontainer global
•Luas perairan laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2 atau 70 persen dari total wilayah Indonesia

EW
• Tantangan: Penyediaan infrastruktur, khususnya di bidang kemaritiman

D
Sumber Daya Alam

T
• Potensi: Sumber daya alam yang beraneka ragam dan melimpah

IA
• Tantangan:

AR
•Struktur produksi fokus pada pertanian dan industri yang mengekstraksi dan mengumpulkan hasil alam
•Kesenjangan pembangunan antara kawasan barat dengan timur.

ET
KR
Kondisi Ekonomi yang stabil
SE

• Potensi: Kondisi Ekonomi Nasional yang stabil hingga 2015


• Tantangan: Tekanan Kondisi Ekonomi global yang mengalami pelemahan pada beberapa tahun
T

terakhir
H
IG
R

Masyarakat Ekonomi ASEAN


PY

• Potensi: pintu masuk ke pasar bebas ASEAN


• Tantangan: Kesiapan SDM dalam menghadapi tantangan
O
C
@

2 Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN DAYA SAING

K
KE
KEK dan Pembentukan Daya Saing Nasional
 Pengembangan KEK diharapkan mampu

AL
 Kawasan Ekonomi Khusus adalah model program
membentuk daya saing ekonomi nasional di pasar
terobosan Pemerintah atas pengembangan kawasan

N
domestik dan di pasar internasional.

IO
untuk pertumbuhan ekonomi wilayah. Berdasarkan
UU Nomor 39 Tahun 2009, KEK dikembangkan untuk  Pengembangan KEK dilandasi oleh pemanfaatan

AS
mempercepat pengembangan ekonomi dan instrumen penanaman modal dan pengembangan

N
membangun keseimbangan pembangunan antar infrastruktur yang diletakkan dalam kerangka

AN
wilayah dalam kerangka satu kesatuan ekonomi pembangunan ekonomi wilayah. Untuk mencapai
NKRI. maksud manfaat keekonomian dari KEK Pemerintah

EW
berkomitmen untuk menfasilitasi pengembangan
 KEK merupakan kawasan dengan batas tertentu
KEK dengan insentif fiskal dan non fiskal.

D
dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
RPJMN 2015-2019 dan Pengembangan Kawasan

T
Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan

IA
fungsi dengan manfaat perekonomian tertentu. Ekonomi Khusus

AR
 KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang  Sampai akhir tahun 2014, program pengembangan
Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia telah

ET
memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi
dan berfungsi untuk menampung kegiatan industri,
KR menghasilkan 8 Peraturan Pemerintah atas 8 lokasi
ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang KEK. Ke delapan KEK tersebut adalah:
 KEK Sei Mangkei
SE

memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing


internasional.  KEK Tanjung Lesung
T

 Secara khusus, kawasan tersebut dipersiapkan untuk  KEK Palu


H

memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor dan


IG

 KEK Bitung
kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi
R

 KEK Mandalika
tinggi. Kehadiran KEK diharapkan membangun
PY

kemampuan dan daya saing ekonomi pada level  KEK Morotai


 KEK Tanjung Api-Api
O

nasional melalui industri-industri bernilai tambah dan


C

berantai nilai.  KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK)


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 3


PETA PEMBANGUNAN WILAYAH NASIONAL

K
KE
 Rencana Pembangunan Jangka Menengah  Dalam

AL
kerangka RPJMN 2015-2019, juga
Nasional (RPJMN) 2015-2019 (Perpres No 2 diamanatkan dilakukannya peningkatan peran dan

N
Tahun 2015) menambah 7 target pengembangan fungsi sekaligus perbaikan manajemen

IO
KEK. Dengan demikian sampai akhir RPJMN pembangunan di 7 KSN Perkotaan yang sudah ada

AS
2015-2019 jumlah KEK di Indonesia diharapkan sebagai pusat kegiatan skala global untuk menjaga

N
menjadi 15 KEK. pertumbuhan wilayah dan meningkatkan daya saing

AN
 Disamping itu, di dalam RPJMN 2015-2019 juga kota.
mengindikasikan perlu dibentuk 10 (sepuluh)  Untuk mendorong pertumbuhan pembangunan

EW
Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata. kawasan perkotaan sekaligus pemerataan
pembangunan di luar Jawa, sasarannya adalah

D
percepatan pembangunan 5 Kawasan Strategis

T
IA
Nasional (KSN) Perkotaan baru sebagai Pusat

AR
Kegiatan Nasional (PKN).

ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY

membangun daya saing sosial, ekonomi, dan ekologi


O

nasional secara berkelanjutan


C

Sumber: RPJMN 2015-2019 – Perpres No.2 Tahun 2015


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


4
TARGET NASIONAL KEK 2015 - 2019

K
KE
Pengembangan

25 KEK

AL
N
Sampai 2019

IO
AS
Pengembangan Target Penetapan
8 KEK

N
17 KEK baru

AN
Yang telah ditetapkan sampai 2014
(7 KEK di Luar Pulau Jawa dan 1 KEK di Pulau pada 2015 - 2019

EW
Jawa)

D
T
IA
AR
ET
1. KEK Sei Mangkei 7 KEK baru
2. KEK Tanjung Lesung di luar Pulau Jawa 10 KEK
KR
3. KEK Palu
Indikasi lokasi: Pariwisata
SE

4. KEK Bitung
5. KEK Morotai 1. Merauke
2. Sorong Sumber: Matriks RPJM
T

6. KEK Tanjung Api-api


H

3. Maluku Kementerian/Lembaga
7. KEK Mandalika
Tahun 2015-2019 halaman
IG

8. KEK MBTK 4. Sulawesi Selatan


II.M.I.050-4
5. NTT
R

Sumber: Buku I halaman 5-12 RPJMN 2015-


6. Kalimantan Barat
PY

2019
7. Kalimantan Utara
O

Gambar 1.3 Target KEK sesuai RPJMN 2015 - 2019 Sumber: Buku I halaman 5-12 RPJMN
C

2015-2019
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 5


SEBARAN KEK DITETAPKAN DAN INDIKASI LOKASI KEK BARU

K
KE
AL
Hingga akhir 2015, 8 Lokasi KEK

N
IO
yang telah ditetapkan: KEK Sei

AS
Mangkei di Kabupaten
Simalungun, Provinsi Sumatera

N
Utara, dengan status beroperasi;

AN
KEK Tanjung Api-api di

EW
Kabupaten Banyuasin, Provinsi
Sumatera Selatan dengan status

D
tahap Pembangunan; KEK

T
IA
Tanjung Lesung di Kabupaten

AR
Pandeglang, Provinsi Banten
dengan status beroperasi;

ET
Gambar 1.4 Peta Sebaran KEK sesuai RPJMN 2015 - 2019
KR
KEK Maloy MBTK di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Indikasi Lokasi KEK yang Ditargetkan Dalam RPJMN
Kalimantan Timur, dengan status tahap pembangunan;
SE

2015-2019 meliputi Kawasan Industri Arar, Kabupaten


KEK Palu di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah dengan Sorong, Provinsi Papua Barat; Kawasan MIFEE, Kabupaten
T

status tahap pembangunan; KEK Bitung di Kota Bitung, Merauke, Provinsi Papua; serta masing masing 1 (satu
H

Provinsi Sulawesi Utara dengan status tahap pembangunan;


IG

lokasi) di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi


KEK Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Selatan, Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat.
R

Nusa Tenggara Barat dengan status tahap pembangunan;


PY

KEK Morotai di Kabupaten Morotai, Provinsi Maluku Utara,


O

dengan status tahap pembangunan.


C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


6
@
C
O
PY
R
IG
H
T
SE
KR
ET
AR
IA
T
D
EW
AN
N
AS
IO
N
AL
Ekonomi Khusus

KE
K
Kelembagaan Kawasan

7
Kelembagaan Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus

K
KE
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009, dalam rangka penyelenggaraan pengembangan
Kawasan Ekonomi Khusus dibentuk Dewan Nasional dan Dewan Kawasan pada setiap provinsi yang sebagian

AL
wilayahnya ditetapkan sebagai KEK, serta Administrator KEK di kawasan yang ditetapkan menjadi KEK. Dewan

N
Nasional KEK dan Dewan Kawasan KEK ditetapkan oleh Keputusan Presiden RI.

IO
Adapun kerangka Kelambagaan Penyelenggaraan Pengembangan KEK sebagaimana gambar di bawah ini

AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C

Gambar 2.1 Struktur Kelembagaan Kawasan Ekonomi Khusus


@

8 Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


DEWAN NASIONAL KAWASAN EKONOMI KHUSUS

K
KE
AL
Sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 39 Tugas dan fungsi Dewan Nasional KEK sebagai berikut:
Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), 1. menyusun Rencana Induk Nasional Kawasan

N
IO
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Ekonomi Khusus (KEK)

AS
Nomor 33 Tahun 2009 tentang Dewan Nasional dan 2. menetapkan kebijakan umum serta langkah strategis
Dewan Kawasan, yang pada intinya mengatur tugas untuk mempercepat pembentukan dan

N
dan fungsi serta hubungan kerja Dewan Nasional pengembangan KEK

AN
dengan Dewan Kawasan serta Administrator KEK. 3. menetapkan standar infrastruktur dan pelayanan

EW
Selanjutnya Pemerintah juga telah menerbitkan minimal dalam KEK
Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2010 tentang 4. melakukan pengkajian atas usulan suatu wilayah

D
Dewan Nasional KEK. untuk dijadikan KEK

T
IA
5. memberikan rekomendasi pembentukan KEK
Dewan Nasional KEK diketuai oleh Menteri Koordinator

AR
6. mengkaji dan merekomendasikan langkah
Bidang Perekonomian, dan beranggotakan:
pengembangan di wilayah yang potensinya belum

ET
1. Menteri Keuangan
berkembang
2. Menteri Perindustrian
KR
7. menyelesaikan permasalahan strategis dalam
3. Menteri Perdagangan
pelaksanaan, pengelolaan, dan pengembangan KEK
SE

4. Menteri Perhubungan
8. memantau dan mengevaluasi keberlangsungan KEK
5. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
T

serta merekomendasikan langkah dan tindak lanjut


H

6. Menteri Ketenagakerjaan
hasil evaluasi kepada Presiden, termasuk
IG

7. Menteri Dalam Negeri


mengusulkan pencabutan status KEK
R

8. Menteri PPN/Kepala Bappenas


PY

9. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal


(BKPM)
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 9


57
TIM PELAKSANA DEWAN NASIONAL KAWASAN EKONOMI KHUSUS

K
KE
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2010 Wakil Ketua I : Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang
tentang Dewan Nasional KEK bahwa dalam merumuskan Perekonomian
kebijakan, Dewan Nasional dapat Membentuk Tim Pelaksana Wakil Ketua II : Ir. Budi Santoso, Dipl. HE

AL
yang beranggotakan pejabat eselon 1 dari Kementerian dan Sekretaris : Sekretaris Dewan Nasional KEK
Wakil Sekretaris : Kepala Biro Hukum, Humas, dan

N
LPNK. Dalam rangka implementasi Peraturan Presiden tersebut,
Persidangan, Kementerian Koordinator

IO
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Dewan
Bidang Perekonomian
Nasional KEK telah menerbitkan Keputusan Menteri Koordinator

AS
Anggota meliputi:
Bidang Perekonomian selaku Ketua Dewan Nasional KEK
1. Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah, Kementerian Koordinator Bidang

N
Nomor: KEP-40/M.EKON/08/2010 tentang Tim Pelaksana Perekonomian
Dewan Nasional KEK.

AN
2. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur, Kementerian Koordinator Bidang
Sejalan telah berakhirnya masa tugas Tim Pelaksana pada Kemaritiman

EW
akhir 2014, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian telah 3. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan
memperbaharui Keanggotaan Tim Pelaksana melalui penerbitan 4. Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah, Bappenas

D
kembali Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian 5. Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri, Kementerian
selaku Ketua Dewan Nasional KEK Nomor 151 Tahun 2015 Perindustrian

T
IA
tentang Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK 6. Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan
7. Staf Ahli Bidang Kebijakan Penerimaan Negara, Kementerian Keuangan

AR
Tugas Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK:
1. membantu Dewan Nasional KEK dalam perumusuan 8. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri

ET
kebijakan KEK 9. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial & Jaminan Sosial
2. melaksanakan tugas terkait lainnya yang diberikan oleh
KR Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua 10. Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan, Kementerian Hukum
Dewan Nasional KEK dan Hak Asasi Manusia
SE

Dalam melaksanakan tugas, Tim Pelaksana dapat melibatkan 11. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata,
Kementerian Pariwisata
Kementerian/ lembaga pemerintah non kementerian, pemerintah
T

12. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan


daerah, pemangku kepentingan, dan pihak lain yang dianggap
H

perlu membentuk kelompok kerja dan/ atau Tim Teknis yang 13. Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian
IG

Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat


susunan keanggotaannya dan tugasnya ditetapkan oleh Ketua
R

Tim Pelaksana. 14. Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan, Kementerian Sekretariat
15. Deputi Bidang Perekonomian, Sekretariat Kebinet
PY

Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK diketuai oleh Deputi Bidang 16. Deputi Bidang Perencanan Penanaman Modal, BKPM
Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan
O

17. Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah, Kementerian Agraria dan Tata


Wilayah, dengan susunan keanggoataan sebagai berikut: Ruang
C
@

18. Loso Judijanto, S.Si.,M.M.,M.Stats., Kementerian Koordinator Bidang


Perekonomian
Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
10
SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KAWASAN EKONOMI KHUSUS
Sebagai implementasi amanat Pasal 16 ayat (2) Undang Sekretariat Dewan Nasional mempunyai tugas

K
KE
Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi menyelenggarakan dukungan dan pelayanan teknis operasional
Khusus, Pasal 5 Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2010 dan administratif kepada Dewan Nasional, serta pembinaan

AL
Tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan KEK, serta terhadap seluruh unsur dalam lingkungan Sekretariat Dewan
Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Nasional. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Sekretariat Dewan

N
Reformasi Birokrasi (PAN RB) tentang Struktur Organisasi Nasional menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

IO
Sekretariat Dewan Nasional KEK, Nomor B/2320/M.OAN- 1. pemberian dukungan teknis operasional kepada Dewan

AS
RB/9/2011 tanggal 30 September 2011, Menteri Koordinator Nasional
Bidang Perekonomian selaku Ketua Dewan Nasional KEK 2. pemberian pelayanan administrasi penyusunan rencana dan

N
menetapkan lembaga Sekretariat Dewan Nasional KEK program kerja Dewan Nasional

AN
dengan struktur di bawah ini. 3. penyelenggaraan kegiatan koordinasi, sinkronisasi, dan
Sesuai dengan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 39 integrasi administrasi kegiatan dan tindak lanjut pelaksanaan

EW
Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus, untuk tugas Dewan Nasional
3. pemberian pelayanan administrasi kerja sama Dewan Nasional
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Dewan Nasional

D
dengan lembaga pemerintah dan pihak lain yang terkait
dibentuk Sekretariat Dewan Nasional. Sesuai dengan Pasal 5

T
4. pemberian pelayanan pengumpulan, pengolahan, dan
Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2010, secara teknis

IA
penyajian data serta penyusunan laporan kegiatan Dewan
operasional Sekretariat Dewan Nasional KEK berada di bawah

AR
Nasional, dan
dan bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Nasional 5. penyelenggaraan administrasi keanggotaan Dewan Nasional

ET
Kawasan Ekonomi Khusus, dan secara administratif serta pembinaan organisasi, administrasi ketatausahaan,
berkedudukan di Kementerian Koordinator Bidang KR kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana Sekretariat
Perekonomian. Dewan Nasional.
SE

Dewan Nasional KEK Selain tugas tertulis secara formal, Sekretariat


Ketua: Menko Perekonomian
Anggota *): Para Menteri dan Kepala
Dewan Nasional KEK juga pro aktif untuk
T

Badan
memastikan bahwa KEK yang berdaya saing
H

terwujud melalui fasilitasi dan koordinasi


IG

Tim Pelaksana Dewan Nasional


Dewan Nasional KEK Sekretariat Dewan Nasional
Dewan Nasional KEK penyelesaian faktor terwujudnya KEK yang
R

KEK Kawasan Ekonomi Khusus berdaya saiung meliputi regulasi, standar dan
Ketua: Deputi Bidang Koordinasi
PY

Sekretaris Dewan Nasional KEK


Percepatan Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah, Kementerian
pedoman, infrastruktur wilayah, sumber daya
Koordinator Bidang
manusia, serta sosialisasi dan promosi.
O

Anggota *): Eselon 1 K/L terkait

Kepala Bagian Kepala Bagian


C

Kepala Bagian
Perencanaan & Pengelolaan
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Nasional
Garis Fungsional Hukum dan Umum
@

Kerjasama Informasi Kawasan Ekonomi Khusus


Garis Komando

11
Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

K
KE
Dewan Kawasan mempunyai tugas,

AL
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 39 Tahun
2009 tentang Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus, di 1. melaksanakan kebijakan umum yang telah

N
setiap wilayah yang sebagian wilayahnya ditetapkan ditetapkan oleh Dewan Nasional untuk mengelola

IO
KEK, maka dibentuk Dewan Kawasan Kawasan dan mengembangkan KEK di wilayah kerjanya

AS
Ekonomi Khusus. Sebagai implementasi amanat 2. membentuk Administrator KEK di setiap KEK

N
Undang-Undang tersebut, Presiden telah menerbitkan
3. mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi, dan

AN
Keputusan Presiden tentang Dewan Kawasan Kawasan
mengoordinasikan pelaksanaan tugas Administrator
Ekonomi Khusus, meliputi:
KEK dalam penyelenggaraan sistem pelayanan

EW
1. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2012 tentang
terpadu satu pintu dan operasionalisasi KEK
Dewan Kawasan KEK Provinsi Sumatera Utara

D
4. menetapkan langkah strategis penyelesaian
2. Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 2012 tentang

T
permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan KEK di

IA
Dewan Kawasan KEK Provinsi Banten
wilayah kerjanya
3. Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2014 tentang

AR
Dewan Kawasan KEK Provinsi Sulawesi Tengah 5. menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada

ET
4. Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2014 tentang Dewan Nasional setiap akhir tahun
Dewan Kawasan KEK Provinsi Utara 6. menyampaikan laporan insidental dalam hal terdapat
KR
5. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 2014 tentang permasalahan strategis kepada Dewan Nasional
SE

Dewan Kawasan KEK Provinsi Maluku Utara


6. Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2014 tentang
T

Dewan Kawasan KEK bertanggung jawab kepada


Dewan Kawasan KEK Provinsi Sumatera Selatan
H

Dewan Nasional KEK. Dewan Kawasan diketuai oleh


IG

7. Keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 2014 tentang


Gubernur dengan wakilnya adalah Bupati/Walikota yang
Dewan Kawasan KEK Provinsi Nusa Tenggara Barat
R

lokasinya terdapat KEK. Dewan Kawasan


8. Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang
PY

beranggotakan 9 orang, meliputi 3 orang dari unsur


Dewan Kawasan KEK Provinsi Kalimantan Timur
pemerintah pusat yang ada di daerah, dan masing-
O
C

masing 3 kepala SKPD provinsi, serta 3 kepala SKPD


@

Kabupaten/Kota yang lokasinya terdapat KEK.


Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
12
ADMINISTRATOR DAN BADAN PENGELOLA KAWASAN EKONOMI KHUSUS

K
KE
ADMINISTRATOR
Tantangan ke depan, Administrator KEK menjadi ujung

AL
Sesuai dengan Pasal 23 Undang-Undang Nomor 39 tombak pelayanan kepada para investor di Kawasan

N
Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus, serta Ekonomi Khusus. Pelimpahan kewenangan dari

IO
Pasal 29 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 124 Tahun berbagai kementerian perlu dilaksanakan, serta

AS
2012, Administrator KEK dibentuk oleh Dewan Kawasan pengembangan kapasitas dan kompetensi Sumber
KEK serta ditetapkan oleh Bupati/Walikota yang ada Daya Manusia (SDM) Administrator melalui

N
KEK. Pembentukan Administrator dapat melalui: pengembangan kerjasama dengan profesional perlu

AN
1. pembentukan SKPD baru. Ketentuan penetapan dilaksanakan secara konsisten.

EW
eselonisasi disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan di bidang kelembagaan BADAN USAHA

D
perangkat daerah (Pasal 31 ayat (4) Perpres No.
Terwujudnya KEK yang berdaya saing pada akhirnya

T
124 Tahun 2012) , atau

IA
sangat tergantung kepada profesionalisme Badan
2. penetapan SKPD yang telah ada. SKPD yang

AR
Usaha Pengelola KEK. Pengelola KEK harus
bidang tugasnya mempunyai kesesuaian dengan
mempunyai tata tertib kawasan, service level
pelayanan terpadu satu pintu di bidang penanaman

ET
agreement, serta standar pelayanan dan infrastruktur
modal. (Pasal 29 ayat (3) Perpres No. 124 Tahun
KR
minimal untuk menarik investor. Pembinaan dan
2012).
sertifikasi pengelola KEK perlu dilakukan supaya
SE

Administrator KEK mempunyai tugas : investor merasa aman dan nyaman berinvestasi di KEK.
1. memberikan izin usaha dan izin lain yang diperlukan
T

bagi Pelaku Usaha untuk mendirikan, menjalankan,


H

Gambar 2.3
IG

dan mengembangkan usaha di KEK


Kantor Badan
2. melakukan pengawasan dan pengendalian
R

Pengelola dan
operasionalisasi KEK yang dilakukan oleh Badan Administrator
PY

Usaha pengelola KEK, dan KEK Sei


Mangkei
O

3. menyampaikan laporan operasionalisasi KEK secara


C

berkala dan insidental kepada Dewan Kawasan.


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 1357
TANTANGAN KELEMBAGAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS KE DEPAN

K
KE
Kondisi kelembagaan Tim Pelaksana yang bersifat ad hoc
Salah satu tantangan yang sangat besar adalah
beranggotakan pejabat eselon 1 dari berbagai

AL
mewujudkan target pemerintah yang dituangkan
kementerian/lembaga, sulit untuk meluangkan waktu secara

N
dalam RPJMN 2015-2019, yaitu mewujudkan
penuh untuk penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Di

IO
pengembangan 25 KEK baru. Implikasinya kepada
sisi lain, Sekretariat Dewan Nasional KEK adalah unit eselon

AS
kelembagaan adalah sejauh mana efektivitas Tim
II yang mempunyai keterbatasan untuk melakukan koordinasi
Pelaksana dan Sekretariat Dewan Nasional KEK

N
pada tingkat eselon 1. Kajian pengembangan kelembagaan
dalam mendukung tugas dan fungsi Dewan

AN
adalah salah satu keniscayaan yang perlu dilakukan agar
Nasional KEK.

EW
dukungan kepada Dewan Nasional berjalan efektif.

D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Gambar 2.4 Lokasi KEK yang telah ditetapkan

14 Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


@
C
O
PY
R
IG
H
T
SE
KR
ET
AR
IA
T
D
EW
AN
N
AS
Ekonomi Khusus

IO
N
AL
KE
K
Perkembangan Kawasan

15
K
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
Kawasan Ekonomi Khusus

EW
D
Sei Mangkei

T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


16
K
KE
AL
N
Luas Wilayah 2.002 Ha

IO
Pengusul/ Badan

AS
Usaha PT Perkebunan Nusantara III (PTPN
Pembangun dan III)

N
Pengelola

AN
Dasar Hukum PP No. 29 Tahun 2012

EW
Sektor 1. Industri Agro: KEK Sei
 Hilirisasi Kelapa Sawit Mangkei

D
 Hilirisasi Karet

T
2. Logistik:

IA
 Pergudangan

AR
 Pengepakan
3. Pariwisata:

ET
 Hotel
 Golf Course
KR
 MICE
SE

Nilai Investasi  Pembangunan kawasan Rp. 5,1


triliun
T

 Diperikirakan menarik investasi


H

Rp.123,3 triliun hingga 2025


IG

Proyeksi Tenaga
R

83.304 orang
Kerja
PY

Tanggal
27 Januari 2015
O

Beroperasi
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 17


SUMMARY PERKEMBANGAN

K
KE
1. Badan Usaha Pembangun dan Pengelola
1. Hak Pengelolaan Lahan KEK Sei Mangkei
KEK, serta Administrator KEK telah

AL
seluas 1.933,8 ha telah diterbitkan BPN.
KELEMBAGAAN beroperasi di kawasan.
PERTANAHAN 2. Hak Guna Bangunan dan Izin Mendirikan

N
2. Pembentukan anak perusahaan PTPN III,
Bangunan PT Unilever Oleochemical

IO
yaitu PT Kawasan Industri Nusantara
Indonesia (PT UOI) seluas 18 ha telah

AS
(KINRA) yang dipersiapkan sebagai
diterbitkan.
pengelola kawasan, dalam proses

N
rekrutmen SDM.

AN
1. Investor PT Unilever Oleochemical
1. Infrastruktur kawasan tahap 1 seluas 104
Indonesia (UOI) telah resmi berproduksi

EW
INFRASTRUKTUR
ha telah selesai dibangun dan telah
INVESTOR komersial sejak 26 November 2015
KAWASAN beroperasi tahun 2015.
dengan nilai investasi 2 triliun.

D
2. Infrastruktur kawasan tahap 2 sedang
2. Calon investor lainnya dalam proses

T
dibangun dan akan selesai tahun 2016
penjajakan

IA
AR
1. Daya listrik sebesar 10 MW telah tersedia di Kawasan. Untuk meningkatkan daya dan kehandalan listrik, akan
dioperasikan Gardu Induk kapasitas 60 MW pada Februari 2016.

ET
2. Pasokan gas ke KEK Sei Mangkei akan tersedia pada Februari 2016, sedangkan infrastruktur pipa gas Belawan –
KR
Sei Mangkei saat ini masih dibangun dan akan selesai pada Januari 2016.
3. Presiden RI telah melakukan groundbreaking pembangunan Pelabuhan Multipurpose Kuala Tanjung pada 27
SE

INFRASTRUKTUR
WILAYAH Januari 2015. Pembangunan pelabuhan sedang berlangsung dengan kemajuan sebesar 35% hingga Desember
2015 dan akan beroperasi pada awal tahun 2017.
T
H

4. Pembangunan perlintasan tak sebidang (flyover) akses KEK Sei Mangkei – Kuala Tanjung akan selesai tahun 2018.
IG

Studi Kelayakan dan AMDAL telah diselesaikan hingga tahun 2015 dan akan dilanjutkan dengan DED tahun 2016.
5. Pembangunan rel kereta api Bandar Tinggi – Kuala Tanjung telah selesai sepanjang 14,25 km hingga tahun 2015
R

dan akan dilanjutkan pembangunan rel sepanjang 7,25 km pada tahun 2016, sehingga rel sepanjang 21,5 km akan
PY

beroperasi awal tahun 2017.


6. Terdapat 1 ruas jalan kabupaten dan 1 ruas jalan provinsi akses KEK Sei Mangkei – Kuala Tanjung telah
O
C

ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional. Selain itu, 3 ruas jalan kabupaten sedang diupayakan ditangani
@

APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

18 Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


K
Kemajuan Pertanahan Kemajuan Kelembagaan

KE
AL
• Pemberian Hak Pengelolaan Lahan KEK Sei • Penetapan PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III)

N
Mangkei seluas 1.933,8 ha telah diterbitkan dengan sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola

IO
Keputusan Kepala BPN No. 27/HPL/BPN RI/2014, KEK Sei Mangkei, dengan Surat Keputusan Bupati
tanggal 23 Juni 2014.

AS
Simalungun No. 188.45/193/Bppd, tanggal 30
Januari 2013
• Pemberian Sertifikat Hak Guna Bangunan seluas 18

N
ha kepada investor pertama PT Unilever •

AN
Administrator KEK Sei Mangkei telah dibentuk
Oleochmical Indonesia telah diterbitkan dengan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun

EW
Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Simalungun No. 4 Tahun 2014, tanggal 3 Oktober 2014
No. 02.09.16.04.3.00001, tanggal 26 Januari 2015.

D
PTPN III telah membentuk anak perusahaan, yaitu
Selain itu, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pabrik
PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA), yang

T
Oleochemical PT UOI telah diterbitkan dengan Surat

IA
dipersiapkan sebagai pengelola kawasan. Saat ini
Keputusan Administrator KEK No. dalam proses rekrutmen SDM untuk mengisi posisi

AR
188.45/503/06/IMB/ADM/KEK-SM/2015, tanggal 26 direksi yang akan selesai awal tahun 2016

ET
Juni 2015.
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O

Gambar 3.1 Kantor Pengelola KEK Sei Mangkei


C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 19


K
Kemajuan Pembangunan Infrastruktur Kawasan

KE
AL
N
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Dryport kapasitas 5.300 TEUs telah selesai

IO
kapasitas 250 m3 /Jam telah selesai dibangun dibangun pada tahun 2015
pada tahun 2015

AS
N
Rel KA sepanjang 2,9 km sedang dibangun Detailed Engineering Design (DED) Instalasi

AN
dengan kemajuan fisik 80%, dan akan selesai Pengolahan Air (IPA) tahap 2 kapasitas 250
awal tahun 2016 m3/Jam telah selesai disusun pada tahun 2015,

EW
dan akan dibangun tahun 2016
Tangki timbun kapasitas 2 x 3.000 ton untuk

D
CPKO dan 2 x 5.000 ton untuk CPO sedang

T
dibangun dengan kemajuan 80%, dan akan

IA
selesai awal tahun 2016.

AR
ET
Jalan rigid beton sepanjang 3,5 km sedang
dibangun dengan kemajuan fisik 94%, dan
KR
akan selesai awal tahun 2016
SE

Fasilitas lain yang telah dibangun pada tahun


2015 adalah:
T
H

 Jaringan listrik kawasan


IG

 Jaringan telepon kawasan Gambar 3.2 Infrastruktur Kawasan KEK Sei Mangkei
 Truk sampah
R

 Armada pemadam kebakaran


PY
O
C
@

20 Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


Kemajuan Investor

K
KE
AL
N
PERKIRAAN
NAMA BIDANG

IO
NO JUMLAH PERKEMBANGAN
INVESTOR BISNIS

AS
INVESTASI
1 PT Unilever Rp 2.000 miliar Soap Noodles Beroperasi tahap I dan

N
Oleochemical (Tahap 1 seluas Plant, Dove sedang melakukan

AN
Indonesia 18 ha) Plant, Fatty Acid ekspansi seluas 9 ha

EW
Plant dengan jumlah investasi
Rp 2.000 miliar

D
2 PTPN III dan Rp 850 miliar Minyak Goreng Dalam proses persiapan
Gambar 3.3 Pabrik PT Unilever Oleochemical Indonesia

T
PTPN IV tender

IA
3 PT PLN Rp 123 miliar Energi Listrik Dalam proses finalisasi

AR
(Gardu Induk konstuksi dan ditargetkan

ET
kapasitas 2 × mulai beroperasi pada
30 MW) Februari 2016
KR
4 PTPN III, PT - Energi Listrik Dalam proses persiapan
SE

Pertamina, dan (Pembangkit tender Independent Power


Posco Energy Listrik Tenaga Producers (IPP) oleh PT
T
H

Gas 250 MW) PLN


IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 21


K
KE
AL
N
Produk PT UOI Tahap I

IO
Investasi PT UOI

AS
Profil Fatty • 92.000 Ton

N
Acids • 85% Diekspor
Tahap I (Beroperasi Komersial, 26 November 2015)

AN
Nilai Investasi Rp. 2.000 miliar
• 71.000 Ton

EW
Dove
Luas Lahan 18 ha Surfactant • Hak milik
Unilever

D
Produk Fatty acid, soap noodle,

T
surfactant, dan glycerine

IA
Rencana Tahap II (Beroperasi Tahun 2017)

AR
Soap • 40.000 Ton
Rencana Nilai Investasi Rp. 2.000 miliar Noodles • 90% Diekspor

ET
Luas lahan 9 ha (telah ada kontrak jual beli
KR
lahan dengan PTPN III)
• 16.500 Ton
SE

Produk Turunan fatty acid, seperti ester Glycerine


• 90% Diekspor
T
H
IG

Gambar 3.4 Produk PT UOI


R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


22
Kemajuan Pembangunan Infrastruktur Wilayah

K
KE
Kelistrikan

AL
ADMINISTRASI KELISTRIKAN

N
KETERSEDIAAN LISTRIK SAAT INI

IO
Pasokan listrik dari PT PLN sebesar 10 MW telah • PTPN III telah memperoleh Penetapan Wilayah Usaha

AS
terkoneksi pada 6 Mei 2015. Tingkat kehandalan listrik PLN Penyediaan Tenaga Listrik melalui Keputusan Menteri
baru sekitar 90%, belum sesuai dengan kebutuhan PT UOI

N
ESDM No. 966 K/20/DJL.3/2014, tanggal 31 Oktober
(99%) sehingga mengganggu proses produksi. 2014, serta Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk

AN
Permasalahan rendahnya tingkat kehandalan listrik akan Kepentingan Umum (IUKU) melalui Keputusan Kepala

EW
diselesaikan setelah beroperasinya Gardu Induk di Sei Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman
Mangkei pada Februari 2016. Modal Kabupaten Simalungun No.

D
188.45/503/1075/IUKU/BPPT-PM/2014, tanggal 30

T
RENCANA PENYEDIAAN LISTRIK
November 2014.

IA
• PT PLN membangun Gardu Induk di Sei Mangkei

AR
• Tarif listrik di KEK Sei Mangkei ditetapkan sebesar Rp.
kapasitas 60 MW dan Jaringan Transmisi 150 kv dengan
1.551 per kwh melalui Peraturan Bupati Simalungun

ET
kemajuan fisik masing-masing 34,65% dan 60,5% pada
No. 21 Tahun 2015, tanggal 7 Agustus 2015.
Desember 2015 dan akan beroperasi pada Februari 2016
KR
• PTPN III akan bekerjasama dengan PT Pertamina untuk
SE

menyewa gas engine kapasitas 10 – 20 MW, yang akan


T

beroperasi pada Februari 2016 (setelah gas tersedia). Gambar 3.5


H

Pembangunan
IG

• PTPN III bekerjasama dengan PT Pertamina dan Posco Gardu Induk di


R

Energy membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas KEK Sei Mangkei


PY

kapasitas 250 MW dengan skema Independent Power


Producers (IPP), yang akan beroperasi tahun 2018.
O

Pengumuman tender IPP PLN akan dilakukan pada


C

Januari 2016
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 23


K
KE
Gas

AL
PEMBANGUNAN PIPA GAS BELAWAN – SEI

N
PASOKAN GAS

IO
MANGKEI
• PT Pertagas Niaga akan memasok gas ke KEK Sei

AS
PT Pertagas sedang membangun pipa gas Mangkei sebesar 75 mmscfd (million metric standards

N
Belawan – Sei Mangkei sepanjang 138 km yang cubic feet per day), terdiri dari 40 mmscfd untuk

AN
ditargetkan selesai pada Januari 2016. industri dan 35 mmscfd untuk sumber energi listrik.
Keseluruhan tanah yang dibutuhkan untuk
• PT Pertagas Niaga dan PT Unilever Oleochemical

EW
pembangunan pipa telah dibebaskan/disewa.
Indonesia telah menandatangani Perjanjian Jual Beli
Hingga saat ini, pipa gas yang belum tersambung

D
Gas (PJBG) dengan kapasitas tahap awal sebesar 5
tinggal menunggu penyelesaian tiga Horizontal

T
mmscfd.
Directional Drilling (HDD).

IA
• Harga gas yang ditawarkan di KEK Sei Mangkei

AR
KEBIJAKAN TERKAIT DENGAN GAS adalah USD 16,1 per MMBTU. Harga tersebut dinilai

ET
• Pemerintah telah mengeluarkan Paket Kebijakan sangat tinggi dan tidak kompetitif bila dibandingkan
dengan kawasan lain di Indonesia (misalnya, harga
KR
Ekonomi Jilid III berupa penurunan tarif listrik,
harga BBM dan harga gas. Khusus untuk harga gas pabrik PT Unilever di Cikarang sebesar USD 9,8
SE

gas akan berlaku efektif pada Januari 2016. per MMBTU, dan di Rungkut sebesar USD 6 per
MMBTU) atau negara lainnya. Tingginya harga gas
T

• Sebagai tindak lanjut Rapat Koordinasi yang


tersebut disebabkan oleh sumber gas yang berbentuk
H

dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang


IG

Liquid Natural Gas (LNG) dan didatangkan dari


Perekonomian tanggal 11 November 2015, saat
wilayah di luar Sumatera Utara. Harga LNG relatif lebih
R

ini sedang dilakukan pembahasan untuk


mahal dibanding harga gas alam karena memerlukan
PY

mengakomodasikan harga gas di KEK dalam


proses liquidifikasi dan regasifikasi. Selain itu,
regulasi perbaikan tata kelola gas sebagai
O

transportasi dari lokasi LNG menuju Arun, dan Arun ke


C

implementasi Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III.


KEK Sei Mangkei pun diperlukan adanya toll fee
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


24
Konektivitas

K
KE
PELABUHAN MULTIPURPOSE KUALA TANJUNG PERLINTASAN TAK SEBIDANG (FLYOVER)

AL
• PT Pelindo I sedang melakukan pembangunan • Hingga tahun 2015, Kementerian PUPR telah

N
Pelabuhan Multipurpose Kuala Tanjung dengan melaksanakan studi kelayakan dan AMDAL, dan

IO
kemajuan 35% hingga Desember 2015 dan akan dilanjutkan dengan penyusunan DED pada tahun 2016

AS
beroperasi pada awal tahun 2017 untuk rencana flyover/Perlintasan Jalur kereta api
eksisting Perlanaan – Kisaran dengan ruas Jalan

N
• Pembangunan pelabuhan mencakup sisi darat dan sisi
Nasional Indrapura – Lima Puluh. Pembangunan flyover

AN
laut, di antaranya pembangunan dermaga, trestle,
tersebut ditargetkan selesai tahun 2018.
container yard, pengadaan peralatan petikemas, dan

EW
pengadaan fasilitas terminal curah cair dan curah padat. • Pada tahun 2016, Kementerian PUPR akan
melaksanakan kajian pra studi kelayakan untuk

D
• Rencana pembangunan pelabuhan pada awalnya
keseluruhan perlintasan jalan nasional dengan rel

T
adalah pelabuhan Terminal Curah. Karena itu

IA
dibutuhkan adendum konsesi dan izin pengembangan kereta api, khususnya yang mendukung akses KEK Sei

AR
dari rencana pelabuhan curah menjadi pelabuhan Mangkei ke Pelabuhan Kuala Tanjung.
multipurpose. Saat ini, Kementerian Perhubungan

ET
sedang membahas adendum tersebut yang akan
REL KERETA API BANDAR TINGGI – KUALA TANJUNG
KR
selesai awal tahun 2016
• Rel kereta api Bandar Tinggi – Kuala Tanjung sepanjang
SE

21,5 km sedang dalam proses pembangunan. Hingga


Gambar 3.6
T

Peta Rencana 2015, telah terbangun rel sepanjang 14,25 km, dan
H

Pembangunan pada tahun 2016 akan dilakukan pembebasan lahan


IG

Pelabuhan dan pembangunan rel sepanjang 7,25 km, sehingga rel


Multipurpose
R

Kuala Tanjung sepanjang 21,5 km akan beroperasi tahun 2017.


PY

• Surat Persetujuan Penetapan Lokasi untuk


O

Pembangunan (SP2LP) yang ditetapkan oleh Gubernur


C

Sumatera Utara sedang dalam proses revisi, yang


@

ditargetkan selesai awal tahun 2016.


Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 25
K
PENANGANAN JALAN KABUPATEN AKSES PENINGKATAN STATUS JALAN MENJADI

KE
BAHAN BAKU JALAN NASIONAL

AL
Ruas Jalan Perkembangan Ruas Jalan Perkembangan

N
 Telah ditingkatkan statusnya di

IO
1. Ruas Sp Mayang –  Statusnya telah ditingkatkan 1. Jalan Provinsi ruas
Sei Mangkei – Boluk Simpang Lima Puluh – ruas Simpang Lima Puluh –

AS
menjadi jalan nasional dan
(4,2 km) sebesar Rp. telah ditangani pada tahun Perdagangan (11 km) Simpang Mayang (9,4 km)
melalui Keputusan Menteri PUPR

N
18,5 M 2015 pada ruas Sp Mayang –
Sei Mangkei (2,5 km) No. 248/kpts/m/2015.

AN
 Ruas Sei Mangkei – Boluk  Ruas Simpang Mayang –
Perdagangan (1,6 km) belum

EW
sepanjang 1,7 km belum
ditangani karena terkendala ditingkatkan statusnya
dasar hukumnya 2. Jalan Provinsi ruas Telah ditingkatkan statusnya

D
• Belum ditangani karena Simpang Kuala Tanjung – menjadi jalan nasional melalui

T
2. Ruas Sp Pasar Baru
Pelabuhan Kuala Tanjung Keputusan Menteri PUPR No.

IA
– Pasar Baru – terkendala dasar hukumnya.
Dusun Pengkolan – • Dalam Rapat Koordinasi yang (16 km) 248/kpts/m/2015

AR
Tinjoan – Sei dipimpin oleh Menteri 3. Jalan Provinsi ruas Belum ditingkatkan statusnya
Perdagangan –

ET
Bejangkar (35,1 km) Koordinator Bidang
sebesar Rp. 157,5 M Perekonomian tanggal 11
KR Pematang Siantar (40,6
November 2015, penanganan km)
3. Ruas Boluk – Huta
jalan kabupaten akan
Kayu – Tanah Jawa  Telah ditingkatkan statusnya di
SE

4. Jalan Kabupaten ruas


ditangani oleh APBN dengan
(31,1 km) sebesar Rp. Simpang Mayang – Bosar ruas Simpang Mayang – Sei
menggunakan skema Dana
139,5 M Maligas (14 km) Mangkei (2,5 km) melalui
T

Alokasi Khusus (DAK)


H

4. Sp Dolok Merangir – Keputusan Menteri PUPR No.


Infrastruktur.
IG

Serbelawan – Laras – 248/kpts/m/2015.


Pematang Bandar –  Sisanya ruas Sei Mangkei –
R

Pajak Nagori (29,8 Bosar Maligas (11,5 km) belum


PY

km) sebesar Rp. ditingkatkan statusnya.


134,5 M 5. Jalan Kabupaten ruas Belum ditingkatkan statusnya
O

Desa Mayang – Sei


C

Bejangkar (30 km)


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


26
K
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
Kawasan Ekonomi Khusus

D
Tanjung Lesung

T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


27
K
KE
AL
N
IO
Luas Wilayah 1.500 ha

AS
Pengusul/ Badan PT Banten West Java (BWJ)
Usaha Tourism Development

N
Pembangun dan

AN
Pengelola

EW
Dasar Hukum PP No. 26 Tahun 2012
KEK Tanjung Lesung
Sektor Pariwisata:

D
 Hotel

T
 Villa

IA
 Apartment

AR
 Yachting
 Marina

ET
 Golf Zone KR
Nilai Investasi • Pembangunan kawasan Rp. 4,2
triliun
SE

• Diperkirakan menarik investasi


Rp. 92,4 triliun hingga 2025
T
H

Proyeksi Tenaga 85.000 orang


IG

Kerja
R

Tanggal 23 Februari 2015


PY

Beroperasi
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


28
K
SUMMARY PERKEMBANGAN

KE
AL
N
Tanah yang telah dibebaskan seluas Badan Usaha Pembangun dan Pengelola

IO
PERTANAHAN 1.430 ha dengan status Hak Guna KELEMBAGAAN KEK serta Administrator KEK telah
Bangunan (HGB), sedangkan sisanya

AS
beroperasi di kawasan.
dalam proses pembebasan.

N
AN
1. Infrastruktur kawasan tahap 1
Hingga saat ini telah ada beberapa investor

EW
seluas 100 ha telah selesai
INFRASTRUKTUR INVESTOR yang menandatangani Memorandum of
dibangun dan telah beroperasi
KAWASAN Understanding (MoU) serta telah memulai

D
tahun 2015.
konstruksi. Selain itu, terdapat beberapa

T
2. Infrastruktur kawasan tahap 2 investor bidang perhotelan yang telah

IA
sedang dibangun dan akan selesai beroperasi di kawasan.

AR
tahun 2017

ET
1. Pembangunan Jalan Tol Serang – Panimbang sedang dalam proses penyiapan dokumen AMDAL
KR
dan akan selesai dibangun pada tahun 2018.
SE

2. Pembangunan bandara di Kabupaten Pandeglang sedang dalam proses perpanjangan Surat


Keputusan Penetapan Lokasi oleh Kementerian Perhubungan.
T

INFRASTRUKTUR 3. Daya listrik sebesar 10 MW telah tersedia di kawasan. Untuk memenuhi kebutuhan jangka
H

WILAYAH menengah dan panjang, akan dilakukan peningkatan pasokan listrik melalui pembangunan Gardu
IG

Induk.
R

4. Peningkatan status menjadi jalan nasional ruas Citeureup – Tanjung Lesung sepanjang 6 km telah
PY

dilakukan tahun 2015, dan akan dilanjutkan dengan penanganan jalan pada tahun 2016.
5. Studi trase reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung – Labuan telah dilakukan tahun 2015, dan
O

akan dilanjutkan dengan penyusunan DED pada tahun 2016


C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


29
K
KE
Kemajuan Pertanahan

AL
N
• PT Banten West Java (BWJ) telah melakukan

IO
pembebasan tanah seluas 1.300 ha dari lahan

AS
seluas 1.430 ha yang ditetapkan menjadi KEK.
Tanah tersebut berstatus Hak Guna Bangunan

N
(HGB)

AN
• Saat ini dalam proses pembebasan tanah seluas

EW
70 ha. PT BWJ menghadapi kendala karena pihak

D
yang menguasai tanah tersebut tidak ingin
menyerahkan tanahnya.

T
IA
AR
Kemajuan Kelembagaan

ET
KR • Penetapan PT Banten West Java sebagai Badan
Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Tanjung
Lesung, dengan Surat Keputusan Bupati
SE

Gambar 3.7 Areial View KEK Tanjung Lesung


Pandeglang No. 556/Kep.173-Huk/2012, tanggal
29 Mei 2012
T
H


IG

Administrator KEK Tanjung Lesung dibentuk


dengan Peraturan Daerah Kabupaten
R

Pandeglang No. 2 Tahun 2014, tanggal 4 Agustus


PY

2014, serta dengan Surat Keputusan Gubernur


Banten selaku Ketua Dewan Kawasan KEK
O

Provinsi Banten No. 505/Kep.587-Huk/2014,


C
@

tanggal 1 Desember 2014


Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
30
Kemajuan Pembangunan Infrastruktur Kawasan

K
KE
AL
N
Pengukuran dan pematangan tanah untuk

IO
pembangunan jalan Right of Way (ROW) 50,
ROW 35, dan ROW 23 telah selesai tahun

AS
2015 dan akan dilanjutkan pembangunan fisik

N
secara bertahap tahun 2016 – 2018.

AN
Perataan dan perkerasan sisi runway Airstrip

EW
telah selesai tahun 2015 dan akan dilakukan
konstruksi pada tahun 2016 – 2017.

D
Penyiapan pembangunan Instalasi

T
IA
Pengolahan Air Bersih (IPA) telah selesai
tahun 2015 dan akan dilanjutkan

AR
pembangunan fisik tahun 2016

ET
Pembangunan fisik Instalasi Pengolahan Air
KR
Limbah (IPAL) sedang berlangsung sejak 2015
SE

dan akan selesai tahun 2016


Gambar 3.8 Pembangunan Jalan di KEK Tanjung Lesung
T

Fasilitas lain yang dibangun tahun 2015


H

meliputi: fasilitas persampahan, pintu gerbang


IG

dan pagar kawasan, telekomunikasi, pos


R

pelayanan kepolisian, lapangan golf


PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 31


Kemajuan Investor

K
KE
AL
N
PERKIRAAN

IO
NO NAMA INVESTOR JUMLAH BIDANG BISNIS PERKEMBANGAN

AS
INVESTASI

N
Dalam proses penyusunan
Pembangunan Marina

AN
1 PT Pelindo II - studi kelayakan dan
dan Terminal Cruise
masterplan

EW
Hunting Lodge and
2 Pigeon Barrels Ltd, UK Rp 1 miliar Dalam proses konstruksi
Shooting Rannge

D
Dalam proses instalasi fiber

T
PT Telekomunikasi Pembangunan Tanjung

IA
3 - optic dan pemasangan Wi-Fi
Indonesia, Tbk Lesung Digital World

AR
dalam kawasan
Dalam proses pembahasan

ET
4 Eastern Latitudes Ltd Rp 40 miliar Eco-Resort Villa
KR perjanjian kerjasama
Pembangunan Pusat
Dalam proses pre-feasibility
5 President University - Budaya Maritim
SE

study
Nasional
T

Euro Asia Management Theme Park and Dalam proses pre-feasibility


6 -
H

(S) Pte Holiday Resort study


IG

Pembangunan
R

Dalam proses pre-feasibility


PT China Harbour Infrastruktur dan
PY

7 - study dan penyusunan


Indonesia Kerjasama Pengelolaan
masterplan
O

Kawasan
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


32
Kemajuan Pembangunan Infrastruktur Wilayah

K
KE
JALAN TOL SERANG – PANIMBANG PENINGKATAN STATUS JALAN

AL
• Surat Persetujuan KAK-ANDAL telah diterbitkan oleh Kementerian PUPR telah meningkatkan status jalan provinsi

N
BLHD Provinsi Banten melalui Surat No. 902/Kep. 186- menjadi jalan nasional ruas Citeureup – Tanjung Lesung

IO
BLHD/XI/2015, tanggal 4 November 2015. Penyusunan sepanjang 6 km tahun 2015 melalui keputusan Menteri PUPR

AS
dokumen AMDAL akan selesai tahun 2016. No. 248/kpts/m/2015, serta akan melakukan peningkatan
kualitas dan kapasitas jalan pada tahun 2016

N
• Legalisasi dokumen trase dan dokumen perencanaan
telah diselesaikan oleh Kementerian PUPR tahun 2015.

AN
• Penerbitan Surat Persetujuan Penetapan Lokasi REAKTIVASI JALUR KERETA API RANGKASBITUNG -

EW
Pembangunan (SP2LP) sedang diproses oleh LABUAN
Pemerintah Provinsi Banten dan akan selesai tahun

D
Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan studi trase
2016. reaktivasi jalur kereta api pada tahun 2015. Selanjutnya akan

T
• Pembangunan fisik jalan tol ditargetkan selesai tahun

IA
disusun Detailed Engineering Design (DED) pada tahun 2016
2018. dan pembangunan fisik ditargetkan selesai tahun 2018.

AR
ET
BANDARA DI PANDEGLANG KR KELISTRIKAN
• Surat Keputusan Penetapan Lokasi Bandara Banten • Saat ini kebutuhan listrik di kawasan telah dipenuhi dari PT
Selatan telah diterbitkan pada tahun 2010, dan berlaku PLN dengan kapasitas tersedia sebesar 10 MVA. Proyeksi
SE

selama lima tahun. Saat ini dalam proses permohonan kebutuhan listrik di KEK:
 Tahun 2016 : 27 MW
T

perpanjangan Penetapan Lokasi ke Kementerian


H

Perhubungan.
 Tahun 2017 : 39 MW
IG

• Pemerintah Provinsi Banten telah menyusun studi


 Tahun 2018 : 100 MW
R

kelayakan pembangunan bandara, dimana secara


• Untuk memenuhi kebutuhan listrik jangka menengah, PT
PY

ekonomi layak, tetapi secara finansial tidak layak.


Untuk itu, Pemerintah Provinsi mengusulkan PLN akan membangun Gardu Induk kapasitas 100 MW di
O

pembiayaan dari Pemerintah Pusat. KEK pada tahun 2018. Defisit kapasitas daya listrik tahun
C

2016 dan 2017 akan ditangani lebih lanjut oleh Pengelola


@

KEK.
Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
33
K
KE
AL
N
IO
Kawasan Ekonomi Khusus

AS
N
Palu

AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


34
K
KE
AL
Luas Wilayah 1.500 ha

N
IO
Pengusul Walikota Palu

AS
Dasar Hukum PP No. 31 Tahun 2014
Sektor 1. Industri Perakitan Alat Berat dan

N
Logistik

AN
2. Industri Agro
KEK Palu
 Rumput laut

EW
 Rotan
 Kakao

D
 Kelapa

T
 Karet

IA
 Cengkeh

AR
3. Industri Pertambangan

ET
 Pengolahan dan pemurnian
bijih besi, emas, nikel dan
KR
galena
 Industri metalurgi dan
SE

turunannya
T

Nilai Investasi  Pembangunan kawasan Rp. 1,7


H

triliun;
IG

 Diperkirakan menarik investasi


R

Rp. 92,4 triliun hingga 2025


PY

Proyeksi 97.500 orang


Tenaga Kerja
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 35


K
SUMMARY PERKEMBANGAN

KE
AL
N
Pembebasan tanah seluas 76 ha (tahap 1. Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan

IO
PERTANAHAN I) telah selesai, dan akan dilakukan KELEMBAGAAN Kawasan, dan Administrator KEK
telah terbentuk.

AS
penyiapan permohonan sertifikasi Hak
Pengelolaan dan lanjutan pembebasan 2. Telah dibentuk badan usaha PT

N
tanah pada tahun 2016. Bangun Palu Sulawesi Tengah, yang

AN
akan ditetapkan sebagai Badan
Pengelola KEK Palu.

EW
Infrastruktur kawasan yang dibangun
Telah ada beberapa investor yang

D
tahun 2015 meliputi jalan akses
INFRASTRUKTUR menyatakan minat investasi dan

T
kawasan (1,5 km), pintu gerbang,
KAWASAN INVESTOR melakukan pengurusan izin prinsip,

IA
gedung dan fasilitas untuk perkantoran
seperti PT Shenniu Mining Indonesia,

AR
dan pengelola, yang ditargetkan selesai
awal tahun 2016. Shenzhen Nanli Engineering, dan PT

ET
Sinosteel Corporation.
KR
1. Pemerintah Kota Palu dengan PT Pertamina telah menandatangani Memorandum of Understanding
(MoU) untuk sinergitas pengembangan infrastruktur gas, ketenagalistrikan, dan energi baru terbarukan
SE

INFRASTRUKTUR
WILAYAH untuk KEK Palu, tanggal 8 Oktober 2015
T

2. Studi kelayakan pembangunan instalasi air bersih dan jaringannya telah telah disusun. Pemerintah Kota
H

Palu akan bekerjasama dengan Pemerintah Hongaria untuk pembangunan instalasi air bersih dan
IG

jaringannya.
R

3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya kapasitas 10 MWA dan Pembangkit Energi Palu 3 sebesar 2 x 50
PY

MWA untuk mendukung KEK Palu sedang dalam proses persiapan konstruksi.
O

4. Flyover akses KEK Palu– Pelabuhan Pantoloan sedang dalam proses persiapan konstruksi.
C

5. Diperlukan dukungan pembangunan jalan pintas Palu - Parigi


@

36 Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


K
KE
Kemajuan Kelembagaan

AL
Kemajuan Pertanahan

N

IO
 Pembebasan tanah seluas 76 ha telah selesai Dewan Kawasan KEK, Sekretariat Dewan Kawasan
KEK, dan Administrator KEK telah dibentuk pada tahun

AS
hingga tahun 2015, dan akan dilanjutkan kegiatan
2014
pembebasan tanah pada tahun 2016, sehingga

N
tanah tahap I seluas 100 ha dapat dibebaskan  Pejabat Administrator KEK Palu dan pejabat di bawah
Kepala Administrator telah ditetapkan melalui

AN
secara keseluruhan pada tahun 2016.
Keputusan Walikota Palu No. 821/619/BKD/2015;
 Pemerintah Kota Palu sedang menyiapkan No.821/621/BKD/2015; dan No. 821/622/BKD/2015,

EW
permohonan sertifikat HPL ke BPN atas tanah tanggal 19 Mei 2015
yang telah dibebaskan seluas 76 ha. 

D
Administrator KEK Palu secara efektif berkantor di KEK
Palu sejak 6 Oktober 2015, dengan menggunakan

T
Gedung Pelatihan UPTD Kakao. Selain itu, beberapa

IA
staf di Administrator KEK telah mengikuti pelatihan

AR
perizinan di BKPM.

ET
Telah diterbitkan Perda Kota Palu No. 11 Tahun 2015
KR tentang perubahan atas Perda No. 7 Tahun 2014
tentang Pendirian Badan Usaha Milik Daerah
Perseroan Terbatas PT Bangun Palu Sulawesi Tengah.
SE

BUMD ini akan ditetapkan sebagai Badan Usaha


Pengelola KEK Palu melalui Keputusan Walikota Palu
T

pada tahun 2016.


H

 Telah disusun draft pelimpahan kewenangan dari


IG

Gambar 3.9 Aerial View KEK Palu BKPM, Kementerian Perdagangan, Pemerintah Kota
R

Palu, dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah kepada


PY

Administrator KEK Palu. Regulasi pelimpahan


kewenangan ini akan ditetapkan tahun 2016.
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


37
K
KE
Kemajuan Pembangunan Infrastruktur Kawasan

AL
N
IO
Jalan akses utama kawasan sepanjang

AS
1,5 km dan lebar 2 x 20 meter, termasuk
drainase, sedang dibangun dengan

N
kemajuan fisik sebesar 90% hingga

AN
Desember 2015 dan ditargetkan selesai
pada awal tahun 2016.

EW
Pintu gerbang kawasan dan bundaran

D
sedang dibangun dengan kemajuan fisik

T
sebesar 90% hingga Desember 2015 dan

IA
ditargetkan selesai pada awal tahun 2016.

AR
Gedung dan fasilitas perkantoran dan

ET
Gambar 3.10 Pembangunan Jalan Utama Kawasan
pengelola sedang dibangun dengan KR
kemajuan fisik sebesar 90% hingga
Desember 2015 dan ditargetkan selesai
SE

pada awal tahun 2016.


T
H
IG
R
PY
O
C
@

38 Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


K
KE
Kemajuan Investor

AL
N
IO
PERKIRAAN

AS
NO NAMA INVESTOR JUMLAH BIDANG BISNIS PERKEMBANGAN
INVESTASI

N
Shenniu Mining Industri pengolahan nikel (smelter

AN
1 USD 100 juta Telah terbit izin prinsip investasi
Indonesia feronikel dan metalurgi)

EW
• Pengembangan logistik
Shenzhen Nanli (warehousing, packaging,
Telah terbit izin prinsip investasi

D
Engineering Co. Ltd processing zone, resident
2 Rp 10 triliun dan dalam proses persiapan

T
(BUMN China) inventory)
teknis

IA
• Industri pengolahan akhir

AR
produk-produk elektrik
PT. Sinosteel

ET
Dalam proses MoU dan
5 Corporation (BUMN Rp 7,6 triliun Industri smelter nikel
pengurusan izin prinsip investasi
KR
China)
• Industri Assembling and
SE

PT. Intraco Penta, Tbk , Rp 4,5 triliun Telah melakukan izin prinsip
6 Maintanance alat-alat berat
(Volvo) dan Group investasi
• Industri otomotif Shino Truck
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 39


K
KE
Kemajuan Pembangunan Infrastruktur Wilayah

AL
N
 Pemerintah Kota Palu dengan PT Pertamina telah

IO
menandatangani MoU untuk sinergitas pengembangan

AS
infrastruktur gas, ketenagalistrikan, dan energi baru terbarukan
di untuk KEK Palu, tanggal 8 Oktober 2015.

N
AN
 Rencana akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) kapasitas 10 MW. Rencana ini telah diusulkan ke

EW
Menteri ESDM melalui surat Walikota Palu No.
005.3/22482/KEK. Selain itu, rencana akan dibangun

D
Pembangkit Energi Palu 3 sebesar 2 x 50 MW untuk

T
IA
mendukung pasokan listrik di KEK Palu, yang saat ini dalam
proses persiapan konstruksi.

AR
 Penyediaan sistem penyediaan air dan jaringannya saat ini

ET
dalam proses penyusunan studi kelayakan oleh Kementerian
KR
PUPR.
Gambar 3.11 Pelabuhan Pantoloan

SE

Kapasitas dermaga Pelabuhan Pantoloan saat ini sekitar


100.000 TEUs per tahun dan akan dikembangkan sesuai
T

dengan proyeksi kebutuhan, khususnya untuk melayani KEK


H

Palu.
IG

 Saat ini pembangunan flyover pada perlintasan jalan nasional


R

(akses KEK – Pelabuhan) dalam proses persiapan konstruksi .


PY

 Diperlukan dukungan Pemerintah untuk pembangunan jalan


O

pintas Palu – Parigi agar dapat meningkatkan akses pasokan


C

bahan baku dari Indonesia Timur ke KEK Palu.


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


40
K
KE
AL
N
IO
Kawasan Ekonomi Khusus

AS
Bitung

N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


41
K
KE
AL
N
IO
Luas Wilayah 534 ha

AS
Pengusul Gubernur Sulawesi Utara KEK Bitung

N
Dasar Hukum PP No. 32 Tahun 2014

AN
Sektor 1. Industri Perikanan

EW
2. Industri Pengolahan Kelapa
3. Logistik

D
Nilai Investasi  Pembangunan kawasan Rp 2,3

T
triliun;

IA
 Diperkirakan menarik investasi

AR
Rp16,86 triliun hingga 2025
Proyeksi 34.710 orang

ET
Tenaga Kerja KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


42
SUMMARY PERKEMBANGAN

K
KE
AL
1. Tahap I pengembangan KEK berada di tanah 1. Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan
negara Ex-Hak Guna Usaha (HGU) seluas

N
Kawasan, dan Administrator KEK telah
PERTANAHAN 92,96 ha, yang akan dilakukan pengosongan

IO
KELEMBAGAAN terbentuk.
dari pemukiman paling lambat Februari 2016

AS
2. Telah dibentuk badan usaha PT
2. Pembebasan tanah seluas 2,8 ha telah selesai Bangun Palu Sulawesi Tengah, yang

N
tahun 2015 dan akan dilanjutkan pada tahun akan ditetapkan sebagai Badan Usaha

AN
2016 Pengelola KEK Bitung.

EW
1. Jalan akses dan jalan poros kawasan sedang
dalam tahap finalisasi konstruksi dan akan

D
selesai awal tahun 2016
INFRASTRUKTUR
Telah ada beberapa investor berminat

T
KAWASAN 2. Fasilitas lain seperti pintu gerbang, drainase, INVESTOR

IA
lampu jalan, kantor administrator, dan pos jaga untuk berinvestasi, di antaranya PT

AR
dalam tahap finalisasi konstruksi dan akan Brantwood International, yang akan
selesai awal tahun 2016. membangun industri farmasi.

ET
3. Penyiapan DED IPAL serta DED jalan poros dan
KR
jalan lingkungan telah diselesaikan tahun 2015.
SE

1. Pembangunan Jalan Tol Manado – Bitung dalam proses pembebasan tanah dan konstruksi.
T

2. Pelebaran jalan nasional Girian – Kema – Rumbia sepanjang 85 km sedang dilakukan dan akan selesai
H

INFRASTRUKTUR Desember 2016


IG

WILAYAH
3. Pengembangan Pelabuhan Bitung tahap I saat ini dalam proses persiapan konstruksi.
R

4. Jaringan distribusi air bersih sepanjang 6 km dari Tendeki ke KEK Bitung sedang dibangun dan akan
PY

beroperasi tahun 2016.


O

5. Daya listrik tahap pertama akan dipasok dari Gardu Induk Tanjung Merah kapasitas 30 MW yang akan
C

beroperasi awal tahun 2016


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 43


Kemajuan Pembebasan Lahan Kemajuan Pembangunan

K
Infrastruktur Kawasan

KE
 Tahap 1 pengembangan KEK Bitung berada di
tanah negara ex-HGU seluas 92,96 Ha. Saat ini

AL
dalam proses pengosongan lahan dari pemukiman • Jalan akses masuk kawasan sepanjang
141 meter telah dibangun pada tahun 2015

N
penduduk yang ditargetkan paling lambat Februari

IO
2016. • Jalan poros kawasan sepanjang 275 meter
dalam proses pembangunan dengan

AS
 Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sedang
menyiapkan permohonan Hak Pengelolaan Lahan kemajuan fisik 85% hingga Desember 2015

N
ke BPN atas tanah negara seluas 92,96 ha dan ditargetkan selesai awal tahun 2016.

AN
 Tanah seluas 2,8 Ha telah dibebaskan untuk • Penyusunan DED jalan lingkungan dan
jalan poros (lanjutan) telah diselesaikan

EW
kepentingan pembangunan jalan akses menuju
lokasi tahap I. tahun 2015

D
 Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara telah Pintu gerbang dalam tahap finalisasi

T
mengalokasikan anggaran pembebasan tanah konstruksi dan akan selesai awal tahun 2016.

IA
sebesar Rp 9 Miliar di APBD TA 2016.

AR
Kemajuan Kelembagaan
Kantor administrator dalam tahap finalisasi

ET
 Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan Kawasan,
KR konstruksi dan akan selesai awal tahun 2016.
dan Administrator KEK telah dibentuk pada tahun
2014
SE

 Administrator Sementara KEK Bitung telah Fasilitas lainnya yang sedang dibangun
ditetapkan melalui Keputusan Walikota Bitung No. adalah:
T
H

188.45/HKM/SK/8/2015, tanggal 23 April 2015, • Drainase, lampu jalan, dan pos jaga dalam
IG

dan Keputusan Gubernur Sulawesi Utara No. 309 tahap finalisasi konstruksi dan akan selesai
Tahun 2014, tanggal 3 Desember 2014.
R

awal tahun 2016



PY

Saat ini dalam proses penyempurnaan Keputusan • Penyusunan DED IPAL telah diselesaikan
Gubernur dan Keputusan Walikota untuk tahun 2015
O

pembentukan dan penetapan Administrator KEK


C

yang definitif, ditargetkan selesai awal tahun 2016


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


44
K
Lokasi Pembangunan Fasilitas Dalam Kawasan

KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
Gambar 3.12 Pembangunan Jalan Kawasan

IA
AR
ET
KR
SE
T
H

Gambar 3.11 Pembangunan Infrastruktur dalam kawasan


IG

Gambar 3.13 Pembangunan Kantor Administrator


R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 45


K
KE
Kemajuan Investor

AL
N
IO
PERKIRAAN

AS
NO NAMA INVESTOR JUMLAH BIDANG BISNIS PERKEMBANGAN
INVESTASI

N
1 PT Brantwood - Industri farmasi Telah menyatakan komitmen untuk

AN
Internasional membangun industri di KEK Bitung,

EW
termasuk melakukan pembebasan
lahan seluas 105 ha

D
2 China Communications - Kerja sama pengelolaan MoU pada Januari 2015 dan MoA
kawasan pada Maret 2015

T
Construction Company

IA
Limited

AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


46
K
Kemajuan Pembangunan Infrastruktur Wilayah

KE
AL
PEMBANGUNAN JALAN TOL MANADO – BITUNG PELEBARAN JALAN NASIONAL

N
• Pembebasan lahan Seksi I (0 – km 14) sudah Pelebaran jalan nasional Girian – Kema – Rumbia

IO
mencapai 95% dan pelaksanaan tender konstruksi sepanjang 85 km sedang dilakukan pada tahun 2015

AS
telah selesai, ditargetkan siap beroperasi Januari dan ditargetkan selesai Desember 2016
2018.

N
• Pembebasan lahan Seksi II (km 14 – km 39) dalam

AN
PENGEMBANGAN PELABUHAN BITUNG
tahap identifikasi kepemilikan lahan.

EW
• Proses tender investasi untuk pengelolaan Seksi I • Pengembangan Pelabuhan Bitung dibagi menjadi
dan pembangunan – pengelolaan Seksi II saat ini tiga tahapan, yaitu pengembangan jangka pendek

D
dalam tahap Pra Kualifikasi. atau tahap 1 (2015 – 2019), pengembangan jangka

T
menengah atau tahap 2 (2020 – 2024), dan

IA
pengembangan jangka panjang atau tahap 3 (2025

AR
PEMBANGUNAN FASILITAS PENYEDIAAN AIR – 2034).
• • Untuk pengembangan pelabuhan tahap I telah

ET
Pipa jaringan distribusi air bersih dari Tendeki ke
KEK Bitung sepanjang 6 km sedang dibangun dan
KR selesai disusun dokumen perencanaan dan sedang
ditargetkan selesai tahun 2016. dikaji alternatif pembiayaannya.
• Saat ini sedang dibangun IPA Pinokolan (70 • Pengembangan tahap 2 akan dilaksanakan di
SE

liter/detik) dan jaringan transmisi yang ditargetkan Tanjung Merah, di sekitar lokasi KEK Bitung, setelah
beroperasi awal tahun 2016
T

kapasitas tahap 1 terlampaui. Sedangkan



H

Pembangunan Bendungan Kuwil dengan kapasitas pengembangan tahap 3 akan dilaksanakan di Pulau
IG

23,3 juta m³ akan dilaksanakan pada tahun 2016 – Lembeh setelah kapasitas tahap 2 terlampaui.
2019. Progres saat ini dalam proses pembebasan
R

tanah. Pembangunan Bendungan ini bertujuan


PY

untuk menyediakan air baku bagi penduduk PENYEDIAAN LISTRIK


O

Kabupaten Minahasa Utara Utara dan KEK Bitung


Daya listrik akan dipasok dari Gardu Induk Tanjung
C

dengan total debit sebesar 4,50 m³/detik.


Merah kapasitas 30 MW yang akan beroperasi awal
@

tahun 2016
Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 47
K
KE
AL
N
IO
Kawasan Ekonomi Khusus

AS
Mandalika

N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


48
K
KE
AL
N
IO
AS
Luas Wilayah 1035,67 ha

N
Pengusul / PT Indonesia Tourism Development

AN
Badan Usaha (ITDC)

EW
Pembangun
dan

D
Pengelola

T
Dasar Hukum PP No. 52 Tahun 2014

IA
Sektor Pariwisata:

AR
 Hotel KEK Mandalika
 Villa

ET
 Apartment KR
 MICE
 Golf Zone
SE

Nilai Investasi  Pembangunan kawasan Rp 2,2


T

triliun
H

 Diperkirakan menarik investasi


IG

Rp 63,8 triliun hingga 2025.


R

Proyeksi 58.700 orang


PY

Tenaga Kerja
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 49


SUMMARY PERKEMBANGAN

K
KE
AL
N
1. Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan
Status tanah untuk KEK Mandalika

IO
PERTANAHAN KELEMBAGAAN Kawasan, dan Administrator KEK
seluas 1.035,67 ha sudah clear and

AS
telah terbentuk
clean
2. Badan Usaha Pembangun dan

N
Pengelola telah ditetapkan

AN
Pembangunan infrastruktur dalam

EW
Terdapat beberapa investor yang telah
INFRASTRUKTUR kawasan pada tahun 2015 mencakup INVESTOR
KAWASAN melakukan persiapan konstruksi, di
kantor administrator, kantor pengelola,

D
antaranya dari Mr. Lee Jong Kwak dan
dan jalan kawasan tahap I.

T
E.D.B, serta dari PT ITDC sendiri.

IA
AR
1. Peningkatan ruas jalan Penujak –
Kuta (25,88 km) dan Kuta – Keruak

ET
INFRASTRUKTUR
WILAYAH
(37,95 km) KR
2. Revitalisasi Pelabuhan Lembar
SE

3. Perpanjangan Runway Bandara


Internasional Lombok
T
H

4. Penyediaan listrik, air, dan jaringan


IG

telekomunikasi
R

Gambar 3.14 Pantai Kuta Mandalika


PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


50
K
KE
Kemajuan Pertanahan Kemajuan Kelembagaan

AL
• Status tanah untuk KEK Mandalika seluas 1.035,67 • Dewan Kawasan dan Sekretariat Dewan Kawasan

N
ha sudah clear and clean (HPL dan HGB dikuasi KEK telah terbentuk pada tahun 2014

IO
ITDC selaku badan usaha pengelola KEK
• Administrator KEK Mandalika telah dibentuk melalui

AS
Mandalika).
Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 972-
• Dewan Kawasan KEK Prov Nusa Tenggara Barat 403, tanggalg 7 Juli 2015, dan ditetapkan dengan

N
memfasilitasi penyelesaian permasalahan tanah di Keputusan Bupati Lombok Tengah No. 512.a Tahun

AN
luar KEK Mandalika, dengan status HGB dikuasai 2014, tanggal 11 November 2014.
oleh ITDC, namun diklaim oleh masyarakat seluas

EW
• Badan Usaha Pembangun dan Pengelola telah
135,34 ha. Wilayah ini akan mendukung
ditetapkan melalui Keputusan Bupati Lombok Tengah
pengembangan dari KEK Mandalika.

D
No. 513.a Tahun 2014, tanggal 11 November 2014.

T
Saat ini dalam tahap pembahasan Rancangan Surat

IA
Perjanjian Kerjasama Pembangun dan Pengelola KEK

AR
Mandalika antara Pemkab Lombok Tengah dengan PT
ITDC

ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O

Gambar 3.15 Pantai Aan Mandalika


C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


51
K
KE
AL
N
Kemajuan Pembangunan Kemajuan Investor

IO
Infrastruktur Kawasan

AS
N
Pengerasan jalan kawasan sepanjang 4 km Nama Nilai

AN
dari Jalan Provinsi menuju Tanjung Aan No Bidang Bisnis Perkembangan
Investor Investasi
telah selesai tahun 2015 dan akan

EW
dilanjutkan dengan pengaspalan pada tahun 1 ITDC - Hotel Bintang 4 Persiapan
2016. konstruksi

D
2 ITDC - Hotel Bintang 5 Persiapan
Pembangunan kantor administrator dan

T
konstruksi

IA
kantor pengelola sedang berlangsung dan

AR
akan selesai pada Juli 2016
3 Mr. Lee - Hotel Bintang 5 Persiapan
Jong Kwak konstruksi

ET
PT Indonesia Tourism Development
Corporation (ITDC) akan bekerjasama
KR
dengan pihak investor Jepang untuk 4 Persiapan
E.D.B - Reverse
SE

pembangunan IPA dan IPAL. Kegiatan yang konstruksi


Osmosis Water
telah diselesaikan tahun 2015 adalah
Treatment
T

penyusunan DED.
System
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


52
K
KE
Kemajuan Pembangunan Infrastruktur Wilayah

AL
N
IO
• Diperlukan peningkatan ruas jalan Penujak – Kuta
(25,88 km) dan Kuta – Keruak (37,95 km) oleh

AS
Kementerian PUPR

N
• Revitalisasi Pelabuhan Lembar telah masuk

AN
usulan kegiatan tahun 2016 di Kementerian
Perhubungan

EW
• Perpanjangan runway Bandara Internasional

D
Lombok (250 meter) telah masuk dalam rencana

T
strategis Kementerian Perhubungan

IA
• Pasokan listrik tahap I dipenuhi dari Gardu Induk

AR
Kuta kapasitas 30 MW. Untuk memenuhi
kebutuhan jangka menengah dan panjang,

ET
diperlukan dukungan peningkatan kapasitas
KR
pasokan listrik.
• Penyediaan air bersih telah masuk
SE

dalam
perencanaan Dinas PU Provinsi NTB
T

• Penyediaan jaringan telekomunikasi telah masuk


H

dalam perencanaan PT Telkom


IG
R

Gambar 3.16 Ilustrasi Infrastruktur Wilayah Pendukung KEK Mandalika


PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


53
K
KE
AL
N
Kawasan Ekonomi Khusus

IO
AS
Morotai

N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


54
K
KE
AL
N
IO
Luas Wilayah 1101,6 ha

AS
KEK
Pengusul PT Jababeka Morotai Morotai

N
Dasar Hukum PP No. 50 Tahun 2014

AN
Sektor 1. Industri Perikanan

EW
2. Pariwisata:
 Perhotelan

D
 MICE

T
 Diving

IA
 Wisata Sejarah

AR
3. Logistik
Nilai Investasi  Pembangunan kawasan Rp 6,8

ET
triliun KR
 Diperkirakan menarik investasi
Rp 67,87 triliun hingga 2025.
SE

Proyeksi 30.000 orang


T

Tenaga Kerja
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


55
K
SUMMARY PERKEMBANGAN

KE
AL
N
IO
1. Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan
Pembebasan tanah seluas 300 hektar
Kawasan, dan Administrator KEK

AS
PERTANAHAN telah selesai. Saat ini dalam proses KELEMBAGAAN
telah dibentuk.
sertifikasi Hak Guna Bangunan (HGB) di

N
BPN 2. Badan Usaha Pembangun dan

AN
Pengelola telah ditetapkan.

EW
Pembangunan infrastruktur dalam Telah ada beberapa investor yang

D
INFRASTRUKTUR
KAWASAN kawasan pada tahun 2015 mencakup INVESTOR menyatakan minat untuk berinvetasi di

T
kantor administrator, gerbang dan batas KEK Morotai

IA
kawasan

AR
ET
1. Pasokan listrik telah tersedia sebesar 1,5 MW di Pulau Morotai. Namun perlu ditingkatkan untuk
KR
memenuhi kebutuhan industri di KEK
SE

2. Pembangunan jalan ruas Sofi – Wayabula (19 km) pada tahun 2015.
INFRASTRUKTUR
WILAYAH 3. Pembangunan lapangan dan gudang penumpukan barang, pos jaga, dan pintu masuk Pelabuhan
T
H

Daruba pada tahun 2015.


IG

4. Pembangunan gedung pengelola dan fasilitas bandara serta jalan akses menuju bandara pada tahun
R

2015.
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


56
K
KE
AL
Kemajuan Pertanahan Kemajuan Kelembagaan

N
IO
• Dewan Kawasan dan Sekretariat Dewan Kawasan

AS
Pembebasan tanah seluas sekitar 300 ha telah telah dibentuk pada tahun 2014
selesai dan sedang diajukan sertifikasi Hak Guna

N
Administrator KEK telah dibentuk melalui
Bangunan ke BPN.
Keputusan Gubernur Maluku Utara No.

AN
• Pengukuran tanah telah dilakukan oleh Kantor 134/KPTS/MU/2015, tanggal 30 Maret 2015, serta

EW
Pertanahan Halmahera Utara dan selanjutnya akan telah dikukuhkan melalui Surat Keputusan Bupati
diterbitkan Peta bidang dari Kanwil BPN Maluku Morotai No. 139.1/152/PM/2015, tanggal 22 April

D
Utara. 2015

T
• Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK

IA
telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati
Kemajuan Pembangunan

AR
Pulau Morotai No 538.3/191/PM/2014, tanggal 18
Infrastruktur Kawasan September 2014. Saat ini sedang disusun

ET
KR perjanjian pembangunan dan pengelolaan KEK
Gerbang dan batas kawasan dalam proses antara Pemkab Morotai dengan PT Jababeka
pembangunan dan akan selesai tahun 2016 Morotai
SE
T
H

Kantor Administrator dan Pengelola KEK


IG

dalam proses pembangunan dan akan


selesai tahun 2016
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 57


K
KE
Kemajuan Investor

AL
N
NO NAMA INVESTOR NILAI INVESTASI BIDANG BISNIS

IO
1 Kinpo Electronics Inc. Rp 1,2 Triliun Industri Manufaktur

AS
2 Evergreen Marine Corporation Rp 750 Miliar Logistik

N
3 CTCI Corporation Rp 1,5 Triliun Infrastruktur dan Power Plant

AN
4 Ever Spring Marine Aquaculture Co. Rp 128 Miliar Perikanan Budidaya

EW
Ltd
5

D
Hai Vhan Yang Co. Ltd Rp 35 Miliar Perikanan Tangkap

T
6 PT Jababeka Morotai Rp 100 Miliar Pariwisata

IA
7 Taiwan International Ports Corporation Rp 800 Miliar Pelabuhan

AR
ET
8 A-Yes Global Co. Ltd Rp 1 Triliun Pariwisata, Perikanan, dan Real
Estate
KR
9 IPS Finance Co. Ltd Rp 918,75 Miliar Pariwisata
SE

10 China Ship Building Corporation Rp65 Miliar Penggalangan Kapal


T

11 Long Ho Enterprise Co. Ltd Rp 212,5 Miliar Pengolahan Kayu


H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


58
K
KE
Kemajuan Pembangunan Infrastruktur Wilayah

AL
N
BANDARA

IO
LISTRIK
Telah tersedia pasokan daya listrik sebesar 1,5 MVA • Pada tahun 2015 dilakukan pengerjaan perluasan

AS
dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Untuk terminal sipil, gedung operasional, gedung

N
memenuhi kebutuhan industri di kawasan selama 5 administrasi, dan penyediaan lampu di jalan masuk
tahun ke depan, sedang dilakukan langkah – langkah menuju bandara

AN
untuk menyediakan pasokan listrik sebesar 50 MVA • Pengembangan Bandara Pitu Morotai saat ini masih

EW
menunggu selesainya evaluasi MoU tahun 2012
JALAN antara Kementerian Perhubungan, TNI AU, serta

D
Provinsi Maluku Utara
• Kementerian PUPR telah menyelesaikan

T
• Diperlukan kajian penambahan intensitas

IA
pembangunan jalan ruas Sofi-Wayabula sepanjang
19 km pada tahun 2015 dengan alokasi anggaran penerbangan maskapai penerbangan perintis saat ini

AR
Rp. 113 miliar yaitu Susi Air, dikarenakan bertambahnya jumlah

ET
• Kementerian PUPR akan melakukan peningkatan penumpang dari dan menuju Morotai
struktur jalan sepanjang 6 km dan pembangunan
KR
jalan sepanjang 4 km untuk ruas Bere Bere – Sofi
PELABUHAN
SE

pada tahun 2016 dengan anggaran sebesar Rp.


58,16 miliar. • Pembangunan 2 unit pos jaga, pintu masuk
T

pelabuhan, lapangan penumpukan, serta gudang


H

penumpukan di Pelabuhan Daruba telah diselesaikan


IG

tahun 2015.
R

• Perpanjangan dermaga ferry Daruba


PY

(penyeberangan) telah ditangani tahun 2015.



O

Pengembangan Pelabuhan Wayabula telah masuk


C

dalam Rencana Induk Kepelabuhanan Nasional.


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


59
K
KE
AL
N
IO
Kawasan Ekonomi Khusus

AS
Tanjung Api Api

N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


60
K
KE
AL
N
IO
Luas Wilayah 2030 ha

AS
Pengusul Gubernur Sumatera Selatan

N
Dasar Hukum PP No. 51 Tahun 2014

AN
Sektor 1. Industri Karet:

EW
 Ban
 Sarung Tangan

D
KEK Tanjung Api Api
 Kondom

T
 Crumb Reader

IA
2. Industri Kelapa Sawit:

AR
 Oleochemical
 Bio Diesel

ET
3. Industri Petrokimia:
KR
 Gasifikasi Batubara
 Industri Kimia (Ethanol
SE

Nilai Investasi  Pembangunan kawasan Rp.


T

12,3 triliun
H

 Diperkirakan menarik
IG

investasi Rp.125 triliun


R

hingga 2025.
PY

Proyeksi Tenaga 149.500 orang


Kerja
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 61


K
SUMMARY PERKEMBANGAN

KE
AL
N
1. Dewan Kawasan, Sekretariat

IO
PERTANAHAN Pada tahun 2015 telah dilakukan KELEMBAGAAN Dewan Kawasan, dan Administrator

AS
kegiatan persiapan pengadan tanah dan
telah dibentuk.
akan dilanjutkan dengan pelaksanaan
2. BUMD Provinsi Sumatera Selatan

N
pengadaan tanah pada tahun 2016.
yang rencana akan ditetapkan

AN
sebagai badan usaha pengelola
KEK, telah dibentuk.

EW
D
Penyusunan DED jalan kawasan, Telah ada beberapa investor yang
tertarik berinvestasi dan bersedia

T
INFRASTRUKTUR drainase, sistem air minum, INVESTOR

IA
KAWASAN persampahan, gerbang, dan IPAL telah bekerjasama dalam pengadaan tanah,
seperti PT DEX Indonesia dan PT

AR
selesai 2015
Indorama

ET
KR
1. Peningkatan status jalan ruas Palembang – Tanjung Api-Api sepanjang 68 km.
SE

2. Pengembangan Bandara SMB II Palembang


INFRASTRUKTUR
T

WILAYAH 3. Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan dan Pelabuhan Laut Tanjung Api-Api serta Pelabuhan
H

Tanjung Carat
IG

4. Pasokan listrik bersumber dari Gardu Induk kapasitas 2x30 MW


R

5. Pembangunan rel kereta api menuju Tanjung Api-Api


PY

6. Penyediaan gas dari PT Perusahaan Gas Negara


O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


62
K
KE
Kemajuan Pertanahan Kemajuan Kelembagaan

AL
N
• • Dewan Kawasan dan Sekretariat Dewan Kawasan

IO
Pemerintah provinsi Sumatera Selatan telah
mengalokasikan dana pada ABPD 2015 sebesar telah dibentuk pada tahun 2014.

AS
Rp 51 M untuk pengadaan tanah seluas 217,18 • Pada tahun 2015 dilakukan revisi struktur

N
Ha. Namun anggaran dialihkan ke tahun 2016 Sekretariat Dewan Kawasan KEK Provinsi

AN
karena keterbatasan waktu untuk penyelesaian 4 Sumatera Selatan, dimana Sekretaris Dewan
tahapan pengadaan tanah sebagaimana diatur Kawasan dijabat oleh Kepala BP3MD berdasarkan

EW
dalam UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Surat Keputusan Gubernur Nomor
Tanah untuk Pembangunan bagi Kepentingan

D
564/KPTS/BP3MD/2015.
Umum.

T
• Administrator KEK telah ditetapkan melalui SK

IA
• Proses pelaksanaan pengadaan tanah yang terdiri Bupati No. 304/KPTS/BPT/2015. Saat ini menunggu

AR
dari pengukuran, penilaian harga, dan pembentukan Administrator KEK Tanjung Api-Api.
pembayaran akan dilakukan pada tahun 2016

ET
• Telah dibentuk BUMD PT. Sriwijaya Mandiri
dengan dana sekitar Rp 44 M yang bersumber
Sumatera Selatan melalui Peraturan Daerah
KR
dari APBD Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatera Selatan, tanggal 30 Desember

SE

Saat ini terdapat investor, yaitu PT Indorama yang 2015. BUMD ini akan ditetapkan sebagai Badan
berminat untuk bekerjasama dengan Pemerintah Usaha Pengelola KEK Tanjung Api-Api.
T

Provinsi Sumatera Selatan dalam melakukan


H

pengadaan tanah di KEK.


IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


63
K
KE
Kemajuan Pembangunan Infrastruktur Kawasan

AL
N
IO
• DED jalan kawasan telah disusun oleh Dinas
PU Bina Marga Provinsi Sumsel. Pada tahun

AS
2016 akan dilanjutkan pembangunan fisik.

N
• DED drainase telah disusun oleh Dinas PU

AN
Cipta Karya Provinsi Sumsel. Anggaran
pembangunan diusulkan dari APBN.

EW
DED Air Minum Kawasan telah disusun oleh

D
Dinas PU Cipta Karya Provinsi Sumsel. Jadwal

T
pembangunan diusulkan tahun 2017.

IA
AR
DED Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
telah disusun oleh Dinas PU Cipta Karya

ET
Provinsi Sumsel. Pembangunan fisik akan Gambar 3.17 Pelabuhan Penyeberangan Tanjung
dilaksanakan tahun 2016. Api-Api, Infrastruktur pendukung KEK
KR
SE

Infrastruktur dan fasilitas lainnya:


• DED persampahan telah disusun oleh Dinas
T

PU Cipta Karya Provinsi Sumsel. Anggaran


H

pembangunan diusulkan dari APBN.


IG

• DED gerbang kawasan telah disusun oleh


R

Dinas PU Cipta Karya Provinsi Sumsel.


PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


64
K
Kemajuan Investor

KE
AL
N
IO
NILAI
NO NAMA INVESTOR BIDANG BISNIS PERKEMBANGAN
INVESTASI

AS
1 PT Dex Indonesia Industri refinery dan pabrik bengkel • Telah memiliki lahan seluas 70 ha dengan rencana

N
alat bor minyak/RIG pengembangan hingga 200 ha.
• Telah terbit Izin Prinsip dari Kementerian ESDM

AN
2 PT Indorama Rp. 2 triliun Pabrik amoniak • Telah menyusun studi kelayakan pembangunan

EW
pabrik
• Berminat bekerjasama dalam pengadaan tanah di
KEK

D
3 PT Indocoal Pembangunan PLTU 4X150 MW di Telah mengajukan surat permohonan pembangunan

T
International KEK Tanjung Api-Api PLTU 2X300 MW di lokasi KEK Tanjung Api-Api.

IA
4

AR
Buckingham Kerjasama pengelolaan kawasan Telah menyatakan minat investasi proyek dan meminta
Investment Ltd data dukungan investasi.

ET
5 Perusahaan Korea JS Kerjasama investasi bidang industri Telah MoU antara Gubernur Sumatera Selatan dengan
Holdings City Co Ltd pihak holdings pada tanggal 11 Maret 2015
KR
6 PT Mitra Terminal Pembangunan PLTU/Power Plant Calon investor telah melakukan koordinasi dengan
Transport Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan pada Mei 2015.
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


65
Kemajuan Pembangunan Infrastruktur Wilayah

K
KE
PELABUHAN
JALAN

AL
• Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api
• Jalan arteri primer dari Batas Kota Palembang ke KEK
kapasitas 5.000 DWT telah operasional sejak 11

N
telah dilaksanakan perkerasan Agregat B melalui APBD
Desember 2013. Pada tahun 2015, dilakukan

IO
Provinsi Sumatera Selatan tahun jamak 2014-2015.
pengembangan pelabuhan meliputi pembangunan

AS
• Peningkatan jalan arteri primer dari KEK ke Pelabuhan parkir, taman, dan pemeliharaan fasilitas darat.
Laut Pengumpan Tanjung Api-Api telah dilaksanakan

N
• Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Laut Tanjung
tahun 2015.

AN
Api-Api telah selesai. Untuk penyusunan AMDAL dan
• Peningkatan status jalan provinsi menjadi jalan nasional pembangunan fisik, diusulkan menggunakan APBN.

EW
untuk ruas batas Kota Palembang/Kabupaten Banyuasin
• Saat ini Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat
– Tanjung Api-Api sepanjang 62,8 Km dan SP Bandara

D
kapasitas 77.000 DWT dalam proses penyusunan
MB II – Bts Kota Palembang/Kab. Banyuasin sepanjang 1
studi kelayakan. Rencana pembangunan pelabuhan

T
km pada tahun 2015. Kementerian PUPR akan

IA
ini telah masuk dalam Rencana Induk
melakukan penanganan jalan tersebut pada tahun 2016
Kepelabuhanan Nasional serta terdapat investor dari

AR
• Telah diterbitkan Peraturan Presiden No 117 tahun 2015 Dubai Port yang berminat berinvestasi.

ET
tentang Penunjukan BUMN dalam Pembangunan Jalan
Tol Nasional, di mana salah satunya adalah jalan tol
KR
Palembang – Tanjung Api-Api (masuk dalam tahap I). REL KERETA API
• Rel KA Tanjung Enim – Tanjung Api-Api (375 km)
SE

BANDARA dalam proses penetapan trase oleh Kementerian


T

Pendanaan Pengembangan Bandar Udara Internasional SMB Perhubungan


H

II Palembang telah diusulkan untuk dianggarkan melalui APBN • Rel KA Simpang – Tanjung Api-Api dalam proses
IG

Tahun 2016 pada Kementerian Perhubungan. persiapan penyusunan AMDAL,


R

LISTRIK GAS
PY

Tersedia Gardu Induk Eksisting di KEK Tanjung Api-Api PT Perusahaan Gas Negara akan memasok gas ke
O

dengan kapasitas 2x30 MVA dan dapat dikembangkan hingga KEK Tanjung Api-Api. Saat ini masih diestimasi
C

4x30 MVA kebutuhan gas di KEK Tanjung Api-Api


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


66
K
KE
AL
N
IO
AS
Kawasan Ekonomi Khusus

N
AN
Maloy Batuta Trans Kalimantan

EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


67
K
KE
AL
N
IO
Luas Wilayah 557, 34 ha

AS
Pengusul PT Maloy Batuta Trans Kalimantan

N
Dasar Hukum PP No. 85 Tahun 2014 KEK MBTK

AN
EW
Sektor 1. Industri Pengolahan Kelapa Sawit
 Oleochemical
 Bio Diesel

D
2. Logistik

T
 Pengepakan

IA
 Kontainer

AR
 Pergudangan

ET
 Pembangunan kawasan Rp3,4
KR
triliun
Nilai Investasi
 Diperkirakan menarik investasi
SE

Rp34,31 triliun hingga 2025.


Proyeksi
T

55.700 orang
H

Tenaga Kerja
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


68
K
SUMMARY PERKEMBANGAN

KE
AL
N
1. Dewan Kawasan KEK Provinsi Kaltim
Pembebasan tanah seluas 557,34 ha

IO
telah dibentuk
telah selesai, dan saat ini dalam proses

AS
PERTANAHAN
sertifikasi Hak Pengelolaan di BPN untuk KELEMBAGAAN 2. Badan Usaha Pembangun dan
Pengelola KEK MBTK telah ditetapkan

N
lahan seluas 518,34 ha sesuai hasil
pengukuran kadastral. 3. Administrator KEK MBTK telah

AN
ditetapkan

EW
D
Terdapat beberapa investor yang telah

T
INFRASTRUKTUR Infrastruktur dan fasilitas yang dibangun
menyatakan minat investasi, yaitu PT

IA
KAWASAN tahun 2015 adalah badan jalan 1 km dan INVESTOR
Swakarsa Sinar Sentosa, PT Bima

AR
perkerasan jalan rigid beton 1,5 km.
Palma Nugraha, PT Rea Kaltim, PT

ET
Bakrie Power, PT Indonesia Plantation
KR Sinergy, PT Indo Power
1.Pelabuhan Curah Cair KIPI Maloy
sedang dibangun oleh Kementerian
SE

INFRASTRUKTUR
WILAYAH Perhubungan dan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur.
T
H

2.Kementerian PUPR melakukan


IG

peningkatan beberapa ruas jalan


R

nasional pendukung KEK MBTK


PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


69
K
KE
Kemajuan Kelembagaan

AL
Kemajuan Pertanahan

N
• Pembebasan tanah seluas 557,34 ha telah • Dewan Kawasan telah terbentuk melalui

IO
diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keputusan Presiden No. 5 Tahun 2015, tanggal 11

AS
Kutai Timur, dan telah dilakukan pengukuran Februari 2015

N
kadastral dengan luasan menjadi 518,34 ha Sekretariat Dewan Kawasan telah terbentuk
melalui Keputusan Gubernur Kalimantan Timur No

AN
• Pemkab Kutai Timur telah mengajukan
permohonan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) ke 520/K/865/2014, tanggal 24 Desember 2014.

EW
seluas 518,34 ha ke BPN, tanggal 29 Juli 2015. • Administrator KEK telah terbentuk melalui
• BPN Kutai Timur telah memberikan tanggapan Keputusan Bupati Kutai Timur No.510.4/419/2015

D
melalui Surat tanggal 7 Agustus 2015, dimana tanggal 14 Juli 2015

T
Pemkab Kutai Timur perlu melengkapi beberapa • Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK

IA
dokumen persyaratan, di antaranya bukti MBTK telah ditetapkan melalui Surat Keputusan

AR
perolehan tanah. Saat ini, Pemkab Kutai Timur Bupati Kutai Timur No. 500/K.554/2015, tanggal
24 Agustus 2015

ET
sedang menyiapkan kelengkapan dokumen
tersebut dan ditargetkan akan disampaikan pada
KR • Saat ini dalam proses pembahasan rancangan
awal tahun 2016. perjanjian pembangunan dan pengelolaan KEK
SE

antara Pemkab Kutai Timur dengan PT MBTK


T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


70
K
KE
Kemajuan Pembangunan Infrastruktur Kawasan

AL
N
IO
AS
Pembangunan badan jalan sepanjang 1 km,
perkerasan beton rigid 1,5 km, dan

N
pembuatan box culvert 1 buah telah

AN
diselesaikan tahun 2015, sehingga total jalan

EW
rigid beton yang telah dibangun sepanjang
3,25 km dan badan jalan sepanjang 8,14

D
km. Rencana panjang jalan kawasan adalah
11,4 km.

T
IA
Land clearing untuk tangki timbun telah

AR
selesai seluas 8,5 ha dari 10 ha lahan yang

ET
dibutuhkan. Anggaran pembangunan tangki
timbun diusulkan untuk mendapatKR
pendanaan dari Kementerian Perindustrian Gambar 3.18 Gedung Perkantoran di KEK MBTK
pada tahun 2017.
SE

Telah dibangun satu menara telekomunikasi


T

yang bisa digunakan untuk memasang BTS


H
IG

(base transceiver station), VPN (virtual


private network), dan relay televisi dan radio.
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


71
K
KE
Kemajuan Investor

AL
N
IO
NILAI
NO NAMA INVESTOR BIDANG BISNIS PERKEMBANGAN

AS
INVESTASI
PT Swakarsa Sinar Industri Pengolahan

N
1 - Telah Presentasi minat bisnis
Sentosa Kelapa Sawit

AN
PT Bima Palma Industri Pengolahan
2 - Telah Presentasi minat bisnis

EW
Nugraha Kelapa Sawit
Industri Pengolahan

D
3 PT Rea Kaltim - Telah Presentasi minat bisnis
Kelapa Sawit

T
IA
Pembangkit Listrik
4 PT Bakrie Power - Telah ada letter of interest dan MoU
kapasitas 2 X 50 MW

AR
PT Indonesia

ET
Plantation Industri Pengolahan
5 - Telah Presentasi minat bisnis
Sawit
KR
Synergy
6 Energi Listrik Telah Presentasi minat bisnis
SE

PT Indo Power -
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


72
Kemajuan Pembangunan Infrastruktur Wilayah

K
KE
AL
PELABUHAN CURAH CAIR

N
• Pembangunan yang telah diselesaikan hingga 2015 adalah

IO
 Sisi Darat: causeway 600 meter, gedung perkantoran,

AS
bangunan workshop, bangunan rumah ibadah, gedung
pemadam kebakaran (anggaran dari Pemprov Kaltim)

N
 Sisi Laut: trestle 600 meter (anggaran dari Kementerian

AN
Perhubungan)

EW
• Pada tahun 2016 dan 2017 akan dilakukan lanjutan
pembangunan pelabuhan, sehingga penyelesaian

D
pembangunan Pelabuhan Curah Cair KIPI Maloy secara
keseluruhan pada akhir 2017.

T
IA
AR
JALAN NASIONAL

ET
Pada tahun 2015, Kementerian PUPR telah melakukan
penanganan jalan nasional meliputi ruas: KR
Gambar 3.19 Kondisi Jalan Nasional (Trans Kaltim) di
 Jalan Simpang Perdau - Muara Lembak - Sangkulirang - Kabupaten Kutai Timur
SE

Maloy sepanjang 6,21 km;


 Jalan Sangata - Simpang Perdau sepanjang 1 km; AIR BERSIH
T

 Jalan Simpang Perdau - Batu Ampar sepanjang 10,8 km; • Pembangunan pipa distribusi dari sistem sekerat
H

ke KEK telah diselesaikan sepanjang 2 km dari


IG

 Jalan Simpang 3 Muara Wahau - Kelay sepanjang 17,5 24,2 km


km;
R

• Lanjutan pembangunan pipa distribusi, intake,


 Jalan Kelay - Labanan sepanjang 19,7 km;
PY

bendung, dan instalasi pengolahan air akan


 Jalan Labanan - Tanjung Redeb sepanjang 3 km; dikerjakan tahun 2016 – 2018 (multiyears contract)
O

 Jalan Akses Maloy sepanjang 5,5 km. dengan anggaran dari APBD Provinsi Kalimantan
C

Timur.
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


73
K
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


74
@
C
O
PY
R
IG
H
T
SE
KR
ET
AR
IA
T
D
EW
AN
N
AS
IO
N
AL
Perkembangan

KE
K
Pengusulan KEK baru

75
SEBARAN INDIKASI LOKASI KEK BARU

K
KE
Fasilitasi dalam pengusulan KEK baru merupakan salah satu kegiatan yang difasilitasi oleh Dewan Nasional
Kawasan Ekonomi Khusus. Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019,

AL
terdapat 17 KEK baru yang ditargetkan untuk ditetapkan hingga tahun 2019. Pemilihan lokasi target 17 KEK baru didasari

N
oleh beberapa hal, yaitu 2 lokasi yang telah disebutkan secara spesifik dalam RPJMN 2015 – 2019, 5 indikasi lokasi KEK

IO
di lingkup wilayah provinsi, 10 KEK Pariwisata yang dikoordinasikan dengan Kementerian Pariwisata, dan usulan lokasi

AS
lain yang ditargetkan berdasarkan kebijakan dari Presiden.

N
Penetapan indikasi lokasi KEK Baru dalam RPJMN membuat pendekatan dalam penetapan KEK menjadi bersifat

AN
government-driven, berbeda dengan penetapan KEK sebelumnya yang mendorong pengusulan KEK dilakukan oleh pihak

EW
swasta. Pola pendekatan yang baru megarah kepada adanya fasilitasi terhadap pra-kondisi pengusulan KEK baru yang
dilakukan oleh Sekretariat Dewan Nasional.

D
Penetapan indikasi lokasi KEK Baru

T
IA
dalam RPJMN membuat

AR
pendekatan dalam penetapan KEK
menjadi bersifat government-driven,

ET
KR berbeda dengan penetapan KEK
sebelumnya.
SE

Adapun usulan pembentukan KEK


baru yang telah difasilitasi oleh Dewan
T
H

Nasional KEK terdiri dari lokasi usulan KEK


IG

Merauke, Papua; usulan KEK Arar,


R

Kabupaten Sorong, Papua Barat; usulan


PY

KEK Barru, Sulawesi Selatan; usulan KEK


Tanjung Kelatang, Belitung; dan usulan KEK
O

Gambar 4.1 Peta Sebaran Indikasi lokasi KEK baru


C

Lhokseumawe, Aceh.
@

76 Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


RINGKASAN KESIAPAN USULAN KEK BARU

K
KE
Pengusulan KEK baru merupakan salah satu 10 KEK pariwisata yang dikoordinasikan dengan
kegiatan yang difasilitasi oleh Dewan Nasional Kementerian Pariwisata, dan usulan lokasi lain yang

AL
Kawasan Ekonomi Khusus. Pengusulan 17 KEK baru ditargetkan berdasarkan statement politik.

N
yang ditargetkan sampai dengan tahun 2019 Dengan pendekatan tersebut maka Dewan Nasional

IO
menggunakan pendekatan yang sedikit berbeda Kawasan Ekonomi Khusus memiliki tugas tambahan

AS
dengan usulan KEK sebelumnya, yaitu pendekatan yaitu mengevaluasi serta menyiapkan pra-kondisi agar

N
yang bersifat government-driven. Dari target 17 KEK kawasan yang diusulkan menjadi KEK baru dapat

AN
baru, pemilihan lokasi didasari beberapa hal, yaitu 2 segera siap untuk ditetapkan.
lokasi telah disebutkan secara spesifik di RPJMN, 5 Progres secara umum pembentukan KEK Baru akan

EW
indikasi lokasi KEK di lingkup wilayah provinsi, dijelaskan pada tabel di bawah ini :

D
Usulan KEK Lokasi Usulan KEK Progres Pengusulan KEK

T
IA
7 Indikasi Lokasi 1. Merauke, Papua  Usulan KEK Barru, Sulawesi Selatan dan Usulan KEK Arar,
KEK 2. Arar, Kab. Sorong, Papua Barat Sorong: Progres Penyiapan Dokumen Usulan KEK

AR
Sesuai RPJMN 3. Provinsi Maluku: Seram Bagian Barat dan Buru  Usulan KEK Merauke: Pra Pengusulan KEK (dalam tahap
Selatan penyiapan penyediaan sumber bahan baku)

ET
4. Provinsi Sulawesi Selatan: Kab. Barru dan Kab.  Usulan KEK Provinsi Maluku, NTT, Kalimantan Utara dan
Bantaeng Kalimantan Barat: Pra Pengusulan KEK (Penentuan lokasi
KR
5. Provinsi NTT: Kab. Lembata dan Kab. Sulamu usulan KEK oleh Pemerintah Provinsi)
6. Provinsi Kalimantan Utara: Kota Tarakan dan
SE

Tanah Kuning, Kab. Bulungan


7. Provinsi Kalimantan Barat: Kawasan Industri
T

Sambas, Kawasan Industri Mandor (Kab. Landak),


H

Kawasan Industri Ketapang, dan Kawasan Industri


IG

Pantai Kijing
Usulan KEK Indikasi usulan KEK dari Kementerian Pariwisata:
R

Pariwisata  Usulan KEK Belitung: Pra Pengusulan KEK (dalam tahap


PY

penyiapan dokumen usulan KEK)


O

Usulan KEK  Lhokseumawe, Aceh Penyiapan Dokumen Usulan KEK



C

Lainnya Mekar putih, Kotabaru, Kalimantan Selatan


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 77


K
HASIL EVALUASI KESIAPAN PEMBENTUKAN KEK BARU

KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


78
KRITERIA EVALUASI KESIAPAN PEMBENTUKAN KEK BARU

K
KE
Bobot
Kriteria Utama Sub Kriteria Bobot SK Total SK
KU

AL
1. Pernyataan kesesuaian RTRW

N
50

IO
Kabupaten / Kota 100%

AS
Kesiapan Lahan 25 2. Penguasaan Lahan 30
3. Kondisi Topografi dan keberadaan

N
pemukiman/penduduk
20

AN
1. Status dan akses ke Pelabuhan Laut 20

EW
2. Status dan akses ke Bandara 10

D
3. Ketersediaan listrik 15
Lokasi Strategis &

T
35 4. Ketersediaan sumber air 15 100%

IA
Aksesibilitas 5. Status dan kondisi jalan 10

AR
6. Kedekatan dengan jalur ALKI 10

ET
KR7. Ketersediaan dan akses ke bahan baku 20
1. Kesesuaian bisnis utama dengan
60
SE

potensi wilayah dan kondisi lokasi


Rencana Bisnis/ Kegiatan
25 2. Kesesuaian dengan rencana 100%
T

Utama
H

pengembangan industri di wilayah 40


IG

(Rippin/ Renstra/ Riparnas)


R

Potensi Investor 1. Potensi calon investor / pelaku Usaha 60


PY

15 100%
2. Potensi pengembang (Pengusul) KEK 40
O
C

TOTAL 100%
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 79


USULAN KEK LHOKSEUMAWE

K
KE
KABUPATEN ACEH UTARA - KOTA LHOKSEUMAWE, PROVINSI NAD

AL
N
IO
AS
N
AN
Kawasan Arun, Lhokseumawe merupakan eks. kawasan industri berbasis energi (gas) yang

EW
telah dilengkapi dengan fasilitas existing penunjang industri. Fasilitas eks PT Arun LNG

D
tersebut menjadi aset potensial bagi calon investor dengan jenis industri yang sesuai, seperti

T
IA
industri energi, industri logistik, industri penunjang ketahanan pangan.

AR
ET
Konsep KEK Lhokseumawe ialah merevitalisasi fasilitas yang ada di kawasan eks PT Arun LNG
KR
SE

tersebut agar mampu beroperasi embali dan menjadi daya tarik tersendiri bagi calon investor.
T

Berlokasi di kawasan strategis dan memiliki sejumlah fasilitas yang sudah tersedia, KEK
H
IG

Lhokseumawe diharapkan mampu mengembalikan kejayaan industri berbasis energi di Aceh.


R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


80
USULAN KEK LHOKSEUMAWE

K
KE
KABUPATEN ACEH UTARA - KOTA LHOKSEUMAWE, PROVINSI NAD

AL
N
IO
AS
N
AN
PENGUSUL

EW
Kementerian Perindustrian

D
T
IA
LUAS LAHAN

AR
2640 Ha
Pelabuha

ET
n Kreung
SEKTOR PENGEMBANGAN Geukuh
KR
PT Asean Aceh
Fertilizer
Energi, Industri Pupuk dan Terletak pada ALKI 1
SE

Bandara Malikussaleh
Pangan, Logistik. yang dilayari oleh Kapal-
(±20 km) PT
Kawasan
Runway 1.850 m Pupuk
kapalKEK kontainerIskandadanPT Arun NGL
T

Perkotaan
Lhokseumawe
H

PROGRESS PENGUSULAN tanker


PT Kertas
r Muda
kapasitas besar.
Lhokseumawe Kraft
± 10 km
IG

Aceh

Tahap penyiapan dokumen Waduk


R

usulan KEK dan rencana aksi Gn.


Tajam
PY

pengembangan
O
C

Gambar 4.2 Lokasi Usulan KEK Lhokseumawe


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 81


USULAN KEK SORONG

K
KE
KABUPATEN SORONG, PROVINSI PAPUA BARAT

AL
N
IO
“KEK Sorong sebagai poros maritim dan pusat logistik di Timur Indonesia”

AS
N
AN
Lokasi usulan KEK Sorong berada pada potensi wilayah pengembangan perikanan (WPP) 715

EW
dan 717 dengan Hinetrland kawasan wisata kelas dunia (Raja Ampat) dan kawasan pantai

D
Mariat. Didukung oleh Pelabuhan dengan kapasitas mencapai 20.000 DWT yang berpotensi

T
IA
sebagai pusat logistik, khususnya di kawasan Timur Indonesia.

AR
ET
KR
Pengembangan KEK di Sorong diharapkan mampu mendorong peningkatan produksi hasil
SE

perikanan dan pengembangan destinasi Pariwisata Indonesia yang lebih jauh dapat ikut serta
T

berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Barat.


H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


82
USULAN KEK SORONG

K
KE
KAWASAN INDUSTRI ARAR, KABUPATEN SORONG, PROVINSI PAPUA BARAT

AL
N
IO
AS
N
AN
EW
PENGUSUL
Kementerian Koordinator Bidang

D
Kemaritiman

T
IA
Kota Sorong
LUAS LAHAN

AR
6927 Ha

ET
KR
SEKTOR PENGEMBANGAN Kawasan
Logistik, perikanan serta KEK Sorong
SE

turunannya, serta pariwisata


T
H

PROGRESS PENGUSULAN
IG

Rencana Pelabuhan Internasional Seget Rencana


Tahap penyiapan dokumen Bandara
R

Internasio
usulan KEK dan rencana aksi
PY

nal Segun
pengembangan
O
C

Gambar 4.3 Lokasi Usulan KEK Sorong


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 83


USULAN KEK TANJUNG KELAYANG

K
KE
KABUPATEN KABUPATEN BELITUNG, PROVINSI BANGKA BELITUNG

AL
N
IO
Terletak di Pulau Belitung yang menempati posisi strategis dekat dengan Jakarta dan Singapura

AS
untuk calon captive market. Usulan KEK Tanjung Kelayang ini memiliki ide dasar

N
AN
pengembangan pariwisata yang berkesinambungan. Pengembangannya dilakukan dengan

EW
memperhatikan beberapa aspek penting yaitu keikutsertaan bisnis/usaha lokal, pendidikan

D
konservasi kepada pengunjung, dan kawasan alam yang dilindungi. Kawasan ini diharapkan

T
IA
dapat mencapai target “An Environmentally and Socially Responsible Tourism Development”.

AR
ET
Seluruh area resort memiliki lingkungan yang unik, penuh dengan berbagai fitur alam. Area ini
KR
SE

berisi pantai berpasir putih halus, hutan berkontur, dan tanjung berbatu. Komposisi batu granit di
berbagai tempat memungkinkan penjelah untuk merasakan selungkup teluk kecil dan ekstrusi
T
H
IG

semenanjung dengan gembira. Kedalaman laut yang bervariasi menjadi tantangan bagi water-
R

motorsport, tetapi menawarkan pengalaman alam yang menyenangkan untuk stand-up paddle
PY

surfers atau kayakers


O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


84
USULAN KEK TANJUNG KELAYANG

K
TANJUNG KELAYANG, KABUPATEN BELITUNG, PROVINSI BANGKA BELITUNG

KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
PENGUSUL Kawasan
PT Dharmawangsa
Pariwisata

D
Tanjung

T
IA
LUAS LAHAN Kelayang

AR
SPAM
360 Ha Sijuk

ET
Gambar 4.4
Bandara HAS Lokasi Usulan
SEKTOR PENGEMBANGAN Hananjoeddin (±30 km)
KR
KEK Tanjung
Kawasan Runway 2.225 m Kelayang
Pariwisata Terminal penumpang 300
SE

Perkotaan
orang
Tanjung
Pandan ± 27 Waduk Gn.
T

Tajam
PROGRESS PENGUSULAN km
H
IG

Tahap penyiapan dokumen usulan


KEK dan rencana aksi
R

pengembangan
PY

Pelabuhan
Tj. Batu
O

PLTU Suge
C

2 x 16,5 MW
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 85


USULAN KEK EMAS BARRU

K
KE
KABUPATEN BARRU, PROVINSI SULAWESI SELATAN

AL
N
IO
AS
N
Lokasi usulan KEK Emas, Barru berada cukup dekat dengan Kota Makassar sebagai Ibu Kota

AN
Provinsi Sulawesi Selatan. Kawasan Emas, Kabupaten Barru didukung oleh Pelabuhan Curah

EW
terbesar di Indonesia Timur, yaitu Pelabuhan Garongkong yang memiliki alur pelayaran dan

D
T
kolam Pelabuhan dengan kedalaman antara 18 hingga 25 meter, sehingga bisa melayani kapal-

IA
AR
kapal berbobot di atas 30.000 Gross Ton (GT).

ET
KR
Dengan potensi pelabuhan yang cukup besar,saat ini sudah ada beberapa perusahaan dengan
SE

berbagai jenis industri (mayoritas industri pengolahan bahan mineral) yang berinvestasi di
T
H

kawasan tersebut, seperti PT Bosowa Group, PT Consch Semen Indonesia dan PT Asia
IG

Makmur Persada.
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


86
USULAN KEK BARRU

K
KE
KAWASAN EMAS, KABUPATEN BARRU, PROVINSI SULAWESI SELATAN

AL
N
IO
AS
N
AN
EW
PENGUSUL
Pemerintah Kabupaten Barru

D
T
IA
PLTU Bawasalo
LUAS LAHAN 2x50 MW

AR
1598 Ha + 7km dari lokasi
Gambar 4.5

ET
Rencana Lokasi Usulan
Pelabuhan Curah pembangunan,
SEKTOR PENGEMBANGAN
KR KEK Barru
Garongkong stasiun kereta api
Industri Pengolahan Mineral, batu Lokasi Usulan Makassar-Pare-pare
SE

bara, minyak dan gas; Industri KEK Emas


perkapalan PDAM Jampue (Sungai
T

Kawasan Jampue)
H

Perkantoran 50L/detik, ± 6 Km
IG

PROGRESS PENGUSULAN Pemkab Barru ± 5


R

Km
Tahap penyiapan dokumen
PY

usulan KEK dan rencana aksi


pengembangan Bandara Internasional
O

Sultan Hasanuddin, + 100 km


C

Runway 3.100 meter


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 87


USULAN KEK MERAUKE

K
KE
MERAUKE, KABUPATEN MERAUKE, PROVINSI PAPUA

AL
N
IO
“Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) dicanangkan

AS
sebagai sentra produksi pangan yang dapat menciptakan terwujudnya

N
kedaulatan pangan Indonesia”

AN
EW
Merauke menjadi wilayah paling timur Indonesia dengan potensi yang sangat besar di sektor

D
T
pertanian, khususnya varietas padi. Dengan potensi lahan pertanian sekitar 1,2 juta hektar,

IA
AR
Merauke memiliki basis lahan rawa pasang surut dengan kondisi air yang bagus, hama relatif

ET
sedikit, serta lahan yang datar dan memadai untuk penggunaan alat dan mesin pertanian.
KR
SE

KEK Merauke direncanakan sebagai pusat industri pengolahan hasil pertanian sebagai
T
H

penunjang kawasan MIFEE. Dengan adanya KEK Merauke, diharapkan hasil produksi
IG

pertanian MIFEE dapat menjadi produk yang berdaya saing tinggi sehingga dapat memenuhi
R
PY

permintaan domestik maupun ekspor.


O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


88
USULAN KEK MERAUKE

K
KE
MERAUKE, KABUPATEN MERAUKE, PROVINSI PAPUA

AL
N
IO
AS
N
AN
EW
PENGUSUL
Pemerintah Kabupaten

D
Pelabuhan
Merauke

T
Wanam

IA
LUAS LAHAN

AR
183,25 Ha

ET
KR Lokasi Usulan KEK
SEKTOR PENGEMBANGAN Merauke (KTM
SE

Industri Pengolahan Salor)


Pelabuhan Bian
Pangan
T
H

Keterangan:
IG

PROGRESS PENGUSULAN Alternatif lokasi usulan KEK


R

Tahap penyiapan dokumen


Pusat Kota
PY

usulan KEK dan rencana aksi


pengembangan Pelabuhan
O

Bandara
C

Gambar 4.6 Lokasi Usulan KEK Merauke


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 89


K
USULAN KEK DI MALUKU

KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
Provinsi Maluku memiliki potensi perikanan yang sangat besar, terutama di wilayah-wilayah

D
sekitar Laut Banda, Laut Arafuru, dan Laut Seram. Selain perikanan, Provinsi Maluku juga kaya

T
IA
akan hasil tambangnya seperti emas di Pulau Buru dan minyak bumi di Pulau Seram.

AR
ET
KR
Dengan potensi tersebut, bukan tidak mungkin KEK di Maluku nantinya akan menjadi sumber
SE

ekspor hasil laut dan hasil pengolahan emas Indonesia terbesar.


T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


90
K
USULAN KEK DI MALUKU

KE
AL
N
IO
AS
N
PENGUSUL

AN
Pemerintah Provinsi Maluku (sementara)

EW
LUAS LAHAN

D
Lokasi 1 (Seram Bag. Barat) : 2.500 Ha

T
Lokasi 2 (Buru Selatan) : 29.187 Ha

IA
AR
SEKTOR PENGEMBANGAN

ET
Lokasi 1 (Seram Bag. Barat) : Industri
pengolahan hasil perikanan, industri
KR
smelter/ pengolahan nikel, pariwisata
SE

Lokasi 2 (Buru Selatan) : Industri


pengolahan hasil perikanan dan
T
H

peternakan (meat processing Industry)


IG

PROGRESS PENGUSULAN
R

Dalam tahap evaluasi oleh Pemerintah


PY

Provnsi untuk menentukan wilayah


O

mana yang akan diusulkan menjadi Gambar 4.8 Lokasi Usulan KEK di Maluku
C

KEK.
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 91


K
USULAN KEK DI NUSA TENGGARA TIMUR

KE
AL
N
IO
AS
N
Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat terkenal akan hasil laut yang besar dan panorama alam

AN
EW
berupa pantai yang indah dan masih sangat alami. Pengembangan KEK di Provinsi Nusa

D
Tenggara Timur menitikberatkan pada industri pengolahan hasil laut, termasuk ikan, rumput laut

T
dan garam, serta menawarkan bisnis pariwisata di wilayah Pulau Kera dan Pantai Manikin.

IA
AR
ET
Dengan masuknya KEK di Provinsi Nusa Tenggara Timur, diharapkan dapat mendorong
KR
terciptanya pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Timur Indonesia, dan menawarkan
SE

alternatif pilihan lain untuk destinasi pariwisata nasional.


T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


92
K
USULAN KEK DI NUSA TENGGARA TIMUR

KE
AL
N
IO
AS
N
PENGUSUL

AN
Pemerintah Provinsi NTT
(sementara)

EW
LUAS LAHAN

D
Lokasi 1 (Lembata) : 10.000 Ha

T
IA
Lokasi 2 (Sulamu) : 2.000 Ha

AR
SEKTOR PENGEMBANGAN

ET
Lokasi 1 (Lembata) : Pariwisata dan industri
KR
pengolahan hasil perikanan
Lokasi 2 (Sulamu) : Industri pengolahan hasil
SE

perikanan dan peternakan


T
H

PROGRESS PENGUSULAN
IG

Dalam tahap evaluasi oleh Pemerintah


R

Provnsi untuk menentukan wilayah mana yang


PY

akan diusulkan menjadi KEK.


O
C
@

Gambar 4.9 Lokasi Usulan KEK di NTT

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 93


K
USULAN KEK DI KALIMANTAN BARAT

KE
AL
N
IO
AS
N
Provinsi Kalimantan Barat memiliki sejumlah potensi di sektor pertambangan, perkebunan,

AN
EW
kehutanan dan budidaya perikanan. Potensi di sektor pertambangan terdiri dari emas, nikel,

D
kromit, tembaga yang tersebar di hampir seluruh wilayah Kalimantan Barat. Untuk sektor

T
perkebunan, Provinsi Kalimantan Barat didominasi oleh perkebunan besar yang menghasilkan

IA
AR
kelapa sait, karet dan kelapa hibrida.

ET
KR
Masuknya KEK di Provinsi Kalimantan Barat diharapkan dapat mengoptimalkan produktivitas
SE

sumberdaya alam tersebut agar dapat menjadi produk yang berdaya saing tinggi yang dapat
T
H

memenuhi kualitas permintaan domestik maupun ekspor.


IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


94
K
USULAN KEK DI KALIMANTAN BARAT

KE
AL
N
IO
AS
PENGUSUL

N
PT IPC (Pelindo II) untuk lokasi Pelabuhan

AN
Kijing, PT. Ardya Utama Abadi (PT. AUA)
untuk lokasi Pulau Pelapis, Kabupaten

EW
Kayong Utara

D
T
LUAS LAHAN

IA
AR
Lokasi 1 (Kijing) : 5000 Ha
Lokasi 2 (P. Pelapis): 1.090 Ha

ET
KR
SE

SEKTOR PENGEMBANGAN
logistik, industri manufaktur, dan industri
T

galangan kapal, Industri Kelapa sawit


H
IG
R

PROGRESS PENGUSULAN
PY

Dalam tahap penyiapan dokumen usulan


untuk lokasi Kijing, dan dalam tahap evaluasi
O

oleh Pemprov untuk lokasi KI Semparuk dan


C

Gambar 4.10 Lokasi Usulan KEK di Kalimantan Barat


KI Mandor
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 95


K
USULAN KEK DI KALIMANTAN UTARA

KE
AL
N
IO
AS
N
Tidak dapat dipungkiri bahwa Pulau Kalimantan merupakan salah satu aset negara mengingat

AN
potensi sumber daya alamnya yang tinggi terutama minyak, gas, dan mineral. Tidak terkecuali

EW
Kaltara. Terletak di wilayah strategis segitiga Indonesia-Malaysia-Filipina, potensi laut di wilayah

D
provinsi Kaltara sangat menjanjikan. Terlebih lagi, wilayah ini memiliki sebagian kawasan

T
IA
Ambalat yang diperkirakan kaya akan potensi minyak dan gas.

AR
ET
Itu belum termasuk potensi perikanan dan wisata laut. Jika kedua potensi ini dikelola dengan
KR
SE

efektif, akan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk Kalimantan Utara khususnya, dan
T

kesejahteraan rakyat Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu diperlukan pengembangan
H
IG

KEK di Kalimantan Utara untuk memaksimalkan potensi wilayah tersebut.


R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


96
K
USULAN KEK DI KALIMANTAN UTARA

KE
AL
N
IO
AS
PENGUSUL

N
Lokasi 1 (Tarakan) : Pemerintah Kota Tarakan

AN
Lokasi 2 (Tanah Kuning) : Pemerintah

EW
Kabupaten Tanah Kuning

D
LUAS LAHAN

T
IA
Lokasi 1 (Tarakan) : 296,17 Ha

AR
Lokasi 2 (Tanah Kuning) : 4.000 Ha

ET
SEKTOR PENGEMBANGAN KR
Lokasi 1 (Tarakan) : industri peternakan dan
aneka industri
SE

Lokasi 2 (Tanah Kuning) : Industri


pengolahan kelapa sawit dan sektor logistik
T
H
IG

PROGRESS PENGUSULAN
R

Dalam tahap evaluasi oleh Pemerintah


PY

Provnsi untuk menentukan wilayah mana


O

yang akan disetujui untuk diusulkan menjadi


C

KEK. Gambar 4.11 Lokasi Usulan KEK di Kalimantan Utara


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 97


K
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE
T
H
IG
R
PY
O
C
@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


98
@
C
O
PY
R
IG
H
T
SE
KR
ET
AR
IA
T
D
KEK EW
AN
N
AS
IO
N
Penyelesaian

AL
KE
K
Peraturan Pelaksana

99
FASILITASI PENYELESAIAN PERATURAN DALAM PENYELENGGARAAN KEK

K
• Pada tahun 2015 Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus melalui Sekretariat Dewan Nasional telah

KE
memfasilitasi dalam penyusunan Peraturan Perundang-Undangan untuk penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Khusus baik dalam hal peraturan yang mendelegasikan kewenangan dari K/L ataupun peraturan yang bersifat

AL
menetapkan kelembagaan di KEK, adapun pada tahun 2015 telah dapat diselesaikan beberapa peraturan

N
diantaranya sebagai berikut:

IO
NO. PERATURAN JUMLAH

AS
1 Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2015 Tentang Fasilitas dan Kemudahan di KEK Ditetapkan Presiden Pada tanggal 21

N
Desember 2015

AN
2 Keputusan Presiden RI No. 5 Tahun 2015 Tentang Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Ditetapkan pada tanggal 11 Februari 2015

EW
Khusus Provinsi Kalimantan Timur

3 Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Dewan Nasional Ditetapkan pada tanggal 5 Juni 2015

D
Kawasan Ekonomi Khusus No. 151 Tahun 2015 tentang Tim Pelaksana Dewan Nasional

T
Kawasan Ekonomi Khusus

IA
AR
4 Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 17/M.DAG/PER/2/2015 Tentang Pendelegasian Ditetapkan pada tanggal 23 Februari 2015
Wewenang Penerbitan Perizinan di Bidang Perdagangan Kepada Administrator Kawasan

ET
Ekonomi Khusus Tanjung Lesung
KR
5. Peraturan Kepala BKPM No. 1 Tahun 2015 Tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian Ditetapkan pada tanggal 17 Februari 2015
Izin Penanaman Modal Kepada Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung
SE

6. Peraturan Kepala BKPM N. 2 Tahun 2015 Tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian Ditetapkan pada tanggal 17 Februari 2015
T

Izin Usaha dalam Rangka Penanaman Modal Kepada Administrator Kawasan Ekonomi
H

Khusus Tanjung Lesung


IG

Jumlah Peraturan 6 Peraturan terkait penyelenggaraan KEK


R
PY

Dari tabel yang disampaikan diatas terkait dengan penyusunan peraturan perundang-undangan dalam
O

penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, baik yang bersifat pengaturan atau yang bersifat penetapan dapat
C

terselesaikan 6 ketentuan peraturan perundang undangan pada tahun 2015.


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus


100
@
C
O
PY
R
IG
H
T
SE
KR
ET
AR
IA
T
D
EW
AN
TA 2016

N
AS
IO
N
AL
KE
K
Rencana Kegiatan

101
K
USULAN KEGIATAN DEWAN NASIONAL DAN TIM PELAKSANA TA 2016

KE
AL
No Kegiatan Waktu

N
IO
1. Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Perkembangan KEK dan Penyelesaian Peraturan Pelaksana PP M1 Februari 2016
Nomor 96 Tahun 2016 tentang fasilitas dan kemudahan di KEK serta penetapan kegiatan utama di

AS
KEK.
 Peraturan pelaksana harus diselesaikan pada 28 Februari 2015, 60 hari sejak tanggal diundangkan

N
(28 Desember 2015)

AN
1.1. Rakor Tim Pelaksana Penyiapan peraturan pelaksana PP No. 96 Tahun 2015 M1 Januari 2016

EW
1.2. Rakor Tim Pelaksana dengan Dewan Kawasan dan Pengusul KEK, pembahasan bidang usaha M1 Januari 2016
yang menjadi kegiatan utama di KEK

D
2. Rapat Kerja Nasional Pengembangan KEK (Koordinasi Dewan Nasional dan Dewan Kawasan KEK) M4 Februari 2016

T
IA
3. Sidang Dewan Nasional untuk pembahasan usulan pembentukan KEK Baru M2 Maret 2016

AR
3.1. Rapat Koordinasi Tim Pelaksana untuk evaluasi usulan pembentukan KEK dan penyusunan M1 Maret 2016

ET
rekomendasi kepada Dewan Nasional KEK
4. Rakor Dewan Nasional KEK membahas perkembangan KEK yang ditetapkan dan pembentukan KEK M2 Juni 2016, M2 September
KR
baru 2016, M2 Desember 2016
SE

4.1. Rapat Koordinasi Tim Pelaksana untuk pemantauan dan evaluasi perkembangan KEK yang M1 Juni 2016, M1 September
ditetapkan dan pembentukan KEK baru 2016, M1 Desember 2016
T
H

5. Koordinasi dukungan pengembangan KEK serta percepatan penyelesaian permasalahan yang Sesuai kebutuhan
IG

dihadapi dalam pengembangan KEK


R

6. Seminar KEK Hijau kerjasama dengan Green Growth Institute M1 April 2016
PY

7. Partisipasi dalam kegiatan bisnis forum Maret, Oktober 2016


O

8. Roadshow Promosi KEK kepada targeted investor April, Agustus, Desember 2016
C
@

102 Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
USULAN KEGIATAN DEWAN NASIONAL DAN TIM PELAKSANA TA 2016 (2)

K
KE
Tahun 2016

AL
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

N
IO
1 Sidang/ Rakor Dewan Nasional
M1 M2 M2 M2 M2

AS
KEK
2 Rakor Tim Pelaksana Dewan

N
M1 M1 M1 M1 M1 M1
Nasional KEK

AN
3 Rapat Kerja Nasional M4

EW
Pengembangan KEK (Koordinasi
Dewan Nasional dan Dewan

D
Kawasan KEK)

T
IA
4 Koordinasi dukungan

AR
pengembangan KEK dan
penyelesaian permasalahan

ET
pengembangan KEK KR
5 Partisipasi dalam kegiatan
SE

bisnis forum (Tim Pelaksana)


T

6. Roadshow Promosi KEK kepada


H

Targeted investor (Tim


IG

Pelaksana)
R

7. Seminar KEK Hijau kerjasama


PY

M1
dengan Green Growth Institute
O
C

Keterangan: Sesuai kebutuhan


@

Laporan Akhir Tahun 2015 | Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 103
K
KE
AL
N
IO
AS
N
AN
EW
D
T
IA
AR
ET
KR
SE

SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL


KAWASAN EKONOMI KHUSUS
T

Gedung MR 21 lantai 6
H

Jalan Menteng Raya No. 21 – Jakarta Pusat


IG

Telp : 021 - 3924 540 / 3924 816


R

Fax : 021 - 3905 062


PY

email : info@kek.ekon.go.id
website : kek.go.id
O
C
@

Anda mungkin juga menyukai