Anda di halaman 1dari 23

PERATURAN BANGUNAN GEDUNG

Bimbingan Teknis Penerapan Teknologi Konstruksi


Bidang Bangunan Gedung

Latifah Sumandari, ST, MT


UU28/2002 UU06/2017 UU20/2011
Bangunan Arsitek Rumah
Gedung Susun
PP36/2005 PP73/2011
Bangunan Gedung Negara

Permen PU 29/2006 Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.


Permen PU 05/2007 Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi. Permen
PU 25/2007 Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung.
Permen PU 24/2008 Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung.
Permen PU 25/2008 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran. Permen PU
26/2008 Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan dan Lingkungan. Permen PU
20/2009 Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran Di Perkotaan.
Permen PU 16/2010 Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung.
Permen PU 17/2010 Pedoman Teknis Pendataan Bangunan Gedung.
Permen PU 18/2010 Pedoman Revitalisasi Kawasan.
Permen PU 11/2014 Pengelolaan Air Hujan pada Bangunan Gedung dan Persilnya. Permen
PUPR 01/2015 Bangunan Gedung Cagar Budaya yang Dilestarikan.
Permen PUPR 02/2015 Bangunan Gedung Hijau.
Permen PUPR 06/2017 Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor: 05/PRT/M/2016
Tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung.
Permen PUPR 14/2017 Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
SE Menteri PUPR Nomor 10/SE/M/2016 Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Gedung dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan
Gedung untuk Bangunan Gedung Usaha Menegah Kecil dan Mikro Seluas 1.300 M2 dengan Menggunakan Desain Prototipe.
SE Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR nomor 86/SE/DC/2016 tanggal 29 Desember 2016 tentang
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau.
UUBG – PP36
mengatur

FUNGSI PERSYARATAN PENYELENGGARAAN

PERAN MASYARAKAT

SANKSI
FUNGSI PERSYARATAN PENYELENGGARAAN

Hunian persyaratan Pembangunan


Keagamaa administratif Pemanfaatan
n Usaha Pelestarian
persyaratan
sosial dan budaya teknis pembongkaran
fungsi khusus
PERAN MASYARAKAT

 memantau dan menjaga ketertiban  Pemerintah menyelenggarakan pembinaan


penyelenggaraan; bangunan gedung secara nasional untuk
 memberi masukan kepada Pemerintah meningkatkan pemenuhan persyaratan dan
dan/atau Pemerintah Daerah dalam tertib penyelenggaraan bangunan gedung.
penyempurnaan peraturan, pedoman, dan  Pemerintah Daerah melaksanakan pembinaan
standar teknis di bidang bangunan gedung; penyelenggaraan bangunan gedung
 menyampaikan pendapat dan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di
kepada instansi yang berwenang terhadap daerah.
penyusunan rencana tata bangunan dan  Sebagian penyelenggaraan dan pelaksanaan
lingkungan, rencana teknis bangunan gedung pembinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat
tertentu, dan kegiatan penyelenggaraan yang (1)dan ayat (2) dilakukan bersama-sama
menimbulkan dampak penting terhadap dengan masyarakat yang terkait dengan
lingkungan; bangunan gedung.
 melaksanakan gugatan perwakilan terhadap  Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam
bangunan gedung yang mengganggu, melaksanakan pembinaan sebagaimana
merugikan, dan/atau membahayakan dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3)
kepentingan umum. melakukan pemberdayaan masyarakat yang
belum mampu untuk memenuhi persyaratan
SANKSI

administratif pidana
 peringatan tertulis, gedung.
 pembatasan kegiatan pembangunan,
 penghentian sementara atau tetap pada
pekerjaan pelaksanaan pembangunan,
 penghentian sementara atau tetap pada
pemanfaatan bangunan gedung;
 pembekuan izin mendirikan bangunan
gedung;
 pencabutan izin mendirikan bangunan
gedung;
 pembekuan sertifikat laik fungsi
bangunan gedung;
 pencabutan sertifikat laik fungsi
bangunan
gedung; atau
 perintah pembongkaran bangunan
• mengakibatkan bangunan tidak
laik fungsi
dapat
dipidana
kurungan
dan/atau
pidana
denda
Peraturan Menteri PU 29/2006
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

Persyaratan Persyaratan
Tata Bangunan Keandalan Bangunan
Peruntukan lokasi dan intensitas bangunan gedung; Persyaratan keselamatan
Arsitektur bangunan gedung; Persyaratan kesehatan
Pengendalian dampak lingkungan; Persyaratan kenyamanan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL); Persyaratan kemudahan
Pembangunan bangunan gedung di atas dan/atau di
bawah tanah, air dan/atau prasarana/sarana umum.

bangunan gedung yang berkualitas sesuai dengan fungsinya, andal, serasi, selaras
dengan lingkungannya
selamat, sehat, nyaman, dan memberikan kemudahan bagi penghuni dan/atau pengguna
bangunan gedung, serta efisien, serasi, dan selaras dengan lingkungannya.
Persyaratan Tata Bangunan
Peruntukan lokasi
PP-No-8-Thn-2013-tentang-KETELITIAN-PETA

Sesuai
RTRW
Sesuai
RDTR
Sesuai
RTBL
Koefisien Dasar Bangunan
Jumlah Lantai Bangunan
Koefisien Lantai Bangunan

JLB
KDB KLB
 menjaga keseimbangan
daya dukung
lahanencerminkan
keseras bangunan
dengan lingkungan
 menjamin kesehatan
dan kenyamanan
pengguna serta
masyarakat pada
umumnya.
Arsitektur Bangunan Gedung
Penampilan Bangunan Gedung Keseimbangan, Keserasian
Tata Ruang-dalam
dan Keselarasan dengan
Lingkungan Bangunan
Gedung
 Penempatan dinding-dinding  Keseimbangan, keserasian dan
penyekat dan lubang-lubang keselarasan dengan lingkungan
pintu/jendela diusahakan sedapat bangunan gedung adalah
mungkin simetris terhadap perlakuan terhadap lingkungan
memperhatikan bentuk dan karakteristik arsitektur lingkungan yang ada di sekitarnya
sumbu-sumbu denah bangunan di sekitar bangunan gedung yang
Keserasian dengan bangunan
mengantisipasi terjadinya menjadi pertimbangan
yang dilestarikan tersebut
kerusakan akibat gempa penyelenggaraan bangunan
gedung baik dari segi sosial,
 Ruangan dalam bangunan harus budaya, maupun dari segi
mempunyai tinggi yang cukup ekosistem
untuk fungsi yang diharapkan

 Bangunan atau bagian bangunan  RTH, RTHP, GSB, Parkir, Sirkulasi,


yang mengalami perubahan Signage, dst
perbaikan, perluasan,
penambahan, tidak boleh
menyebabkan berubahnya
fungsi/penggunaan utama
.Persyaratan Keandalan Bangunan

Persyaratan keselamatan bangunan gedung;


Umum Perencanaan
 beban muatan, konstruksi mengacu
 bahaya kebakaran, kepada SNI yang
 bahaya petir berlaku
 bahaya kelistrikan.

Struktur Bangunan Gedung


kuat, kokoh, dan stabil dalam memikul beban/kombinasi beban dan memenuhi
persyaratan keselamatan (safety), serta memenuhi persyaratan kelayanan (serviceability)
selama umur layanan yang direncanakan dengan mempertimbangkan fungsi bangunan
gedung, lokasi, keawetan, dan kemungkinan pelaksanaan konstruksinya.
beban muatan tetap maupun beban muatan sementara yang timbul akibat gempa, angin,
pengaruh korosi, jamur, dan serangga perusak
Sistem proteksi kebakaran pasif dan aktif
Ruang Pusat Pengendali Kebakaran

pada bangunan gedung yang tinggi efektifnya lebih dari 50 meter harus merupakan
ruang terpisah
ruang untuk pengendalian dan pengarahan selama berlangsungnya operasi
penanggulangan kebakaran atau penanganan kondisi darurat

konstruksi penutupnya dari beton, dinding atau sejenisnya mempunyai kekokohan


yang cukup terhadap keruntuhan akibat kebakaran
Mempunyai luas lantai tidak kurang dari

10 Memiliki fasilitas Pencahayaan darurat


Persyaratan kesehatan bangunan gedung;
Persyaratan Sistem Penghawaan
Setiap bangunan gedung harus mempunyai ventilasi alami dan/atau ventilasi
mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya

Persyaratan Sistem Pencahayaan


Setiap bangunan gedung untuk memenuhi persyaratan sistem pencahayaan harus
mempunyai pencahayaan alami dan/atau pencahayaan buatan, termasuk pencahayaan
darurat sesuai dengan fungsinya.

Persyaratan Sanitasi
Sistem plumbing, penyaluran air hujan, pembuangan air kotor, sampah

Persyaratan Penggunaan Bahan Bangunan Gedung


Bahan bangunan gedung yang digunakan harus aman bagi kesehatan pengguna
bangunan gedung dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Bahan bangunan yang mengandung racun, memantulkan cahaya secara berlebihna, dsb.
Persyaratan kenyamanan bangunan gedung;
kenyamanan ruang gerak dan hubungan antarruang, kenyamanan termal dalam ruang,
kenyamanan pandangan (visual), serta kenyamanan terhadap tingkat getaran dan
kebisingan
Persyaratan kemudahan bangunan gedung.

Permen PUPR No.14 Tahun 2017


Persyaratan Kemudahan Bangunan
Gedung

Persyaratan kemudahan meliputi kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam


bangunan gedung, serta kelengkapan fasilitas prasarana dan sarana dalam
pemanfaatan bangunan gedung
Permen PU 11/2014
Pengelolaan Air Hujan pada Bangunan
Gedung dan Persilnya.
Perencanaan Bangunan Gedung

proses perencanaan teknis

pelaksanaan konstruksi

kegiatan pemanfaatan pelestarian

pembongkaran
DOKUMEN PERENCANAAN
Setiap bangunan gedung negara harus memiliki dokumen perencanaan, yang dihasilkan
dari proses perencanaan teknis, baik yang dihasilkan oleh Penyedia Jasa Perencana
Konstruksi, Tim Swakelola Perencanaan, atau yang berupa Disain Prototipe.

LINGKUP DOKUMEN PERENCANAAN


 Gambar rencana teknis (arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, serta tata
lingkungan);
 Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), yang meliputi persyaratan umum,
administratif, dan teknis bangunan
 Rencana anggaran biaya pembangunan;
 Laporan-laporan terkait:
1) laporan arsitektur;
2) laporan perhitungan struktur termasuk laporan penyelidikan tanah (soil test);
3) laporan perhitungan mekanikal dan elektrikal;
4) laporan perhitungan IT (Informasi & Teknologi);
5) laporan tata lingkungan..
Tenaga Ahli perencanaan disesuaikan dengan lingkup dan kompleksitas pekerjaan:
• Tenaga Ahli Arsitektur;
• Tenaga Ahli Struktur;
• Tenaga Ahli Utilitas (M&E);
• Tenaga Ahli Estimasi Biaya;
• Tenaga Ahli lainnya.

LINGKUP TANGGUNG JAWAB PERENCANA


konsep perencanaan
pra-rencana
Value engineering
pengembangan rencana
rencana detail
• Gambar detil
• rencana kerja dan syarat-syarat
• rincian volume pelaksanaan pekerjaan,
• rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi
pengawasan berkala

Anda mungkin juga menyukai