1. Latar Belakang 1. Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak jasa
konstruksi di lingkungan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sabang,
maka diperlukan suatu tim kerja yang akan bertugas sebagai Pengawas
Pekerjaan yang berperan membantu Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen pekerjaan konstruksi;
2. Tim dimaksud adalah Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Teknis yang
mempunyai kemampuan dalam pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas
Layanan Perpustakaan Umum Kota Sabang agar dapat menghasilkan
Bangunan Yang memadai dan memenuhi standar bangunan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5. Sumber : Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBK Sabang Tahun Anggaran
Pendanaan (DAK 2023)
Hal. 1
Data Penunjang
8. Data Dasar -
B. Kriteria Khusus
Kriteria ini dimaksudkan untuk memberikan syarat – syarat yang lebih spesifik
berkenaan dengan bangunan yang akan dikerjakan, baik dari segi fungsi
khusus maupun segi teknis lainnya :
a. Kesatuan pepelaksanaan interior/eksterior dengan lingkungan yang ada.
b. Penataan ruang yang akan dikerjakan diupayakan mematuhi kaidah –
kaidah teknis perencanaan arsitektural, struktural dan lingkungan.
Hal. 2
C. Standar SNI
1. SNI 2847-2019 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
2. SNI 1726-2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non-gedung.
10. Studi-Studi Data DED Perencanaan yang dilaksanakan pada tahun 2021
Terdahulu
11. Referensi Hukum 1. Undang-Undang Nomor. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
4. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung ;
5. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
6. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan
Pelaksana Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
7. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun
2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun
2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara ;
11. Perlem LKPP No. 12 Tahun 2021 Tentang Pendoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah.
Ruang Lingkup
12. Lingkup A. Pengawas Pekerjaan oleh Penyedia Jasa Pengawasan pekerjaan konstruksi
Pekerjaan dilakukan oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi melalui kontrak jasa
konsultansi pengawasan teknik, selanjutnya disebut Konsultan/ Pengawas
Pekerjaan.
B. Lingkup Pengawasan Pekerjaan.
1. Kegiatan pengawasan dilakukan untuk memastikan :
a) terpenuhinya persyaratan keteknikan; dan
b) terpenuhinya persyaratan administrasi kontrak.
[PP 22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 2/2017 tentang Jasa
Konstruksi; Pasal 49(1)]
2. Pengawas Pekerjaan bertindak untuk dan atas nama Pengguna Jasa
sesuai dengan ketentuan dalam kontrak kerja konstruksi.
[PP 22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 2/2017 tentang Jasa
Konstruksi; Pasal 49(4)]
3. Pengawas Pekerjaan dengan tugas paling sedikit:
a) mengevaluasi dan menyetujui rencana mutu dan rencana
keselamatan konstruksi setiap kegiatan dalam pelaksanaan;
b) melakukan pengawasan mutu proses dan mutu hasil pekerjaan;
dan
c) melakukan pengawasan penerapan keselamatan Konstruksi.
[PP 22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 2/2017 tentang Jasa
Konstruksi; Pasal 50(1)]
Hal. 3
4. Pengawas Pekerjaan mempunyai kewenangan memberikan izin
pelaksanaan pekerjaan yang memenuhi persyaratan dan/ atau
menghentikan setiap pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan
keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan konstruksi.
[PP 22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 2/2017 tentang Jasa
Konstruksi; Pasal 50 (2)]
5. Pengawas Pekerjaan memiliki tugas:
a) bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya; dan
b) memberikan laporan secara berkala kepada Pengguna Jasa sesuai
dengan ketentuan dalam kontrak kerja konstruksi.
[PP 22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 2/2017 tentang
Jasa Konstruksi; Pasal 50(3)]
- Tahap Persiapan meliputi :
✓ memroses perizinan, memobilisasi personel dan kelengkapan
yang diperlukan dalam pelaksanaan pengawasan;
✓ memeriksa, mengevaluasi dan mempelajari dokumen Kerangka
Acuan Kerja (KAK) kegiatan Pengawasan dan dokumen
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
(SMKK);
✓ menyusun Program Mutu Pengawasan; dan
✓ memberikan penjelasan dan rekomendasi terkait pelaksanaan
pekerjaan konstruksi dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan
Pekerjaan.
- Tahap pelaksanaan, meliputi:
✓ melakukan pengawasan mobilisasi personel, peralatan,
material dan pemenuhan persyaratan perizinan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi;
✓ melakukan reviu terhadap gambar kerja dan spesifikasinya;
✓ memberikan rekomendasi kepada PPK terhadap perubahan-
perubahan pelaksanaan pekerjaan;
✓ melakukan pengawasan penggunaan tenaga kerja, material,
dan peralatan serta penerapan metode pelaksanaan pekerjaan
konstruksi;
✓ melakukan pengawasan ketepatan waktu, biaya, pemenuhan
persyaratan mutu dan volume serta penerapan keselamatan
konstruksi;
✓ mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memberikan rekomendasi teknis tentang alternatif pemecahan
masalah yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;
✓ membantu PPK dalam mempersiapkan penyelenggaraan rapat
lapangan secara berkala dan merekomendasikan rapat
insidental;
✓ membantu PPK dalam menyusunan berita acara persetujuan
kemajuan pekerjaan; dan
✓ membuat catatan harian, menyusun laporan mingguan dan
bulanan pelaksanaan pekerjaan pengawasan
- tahap serah terima pertama (provisional hand over), meliputi:
✓ menyusun daftar cacat mutu dan mengawasi perbaikannya
sebelum serah terima pertama (provisional hand over)
✓ memeriksa dan melakukan evaluasi terhadap kelengkapan
dokumen dan gambar as built sesuai dengan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan sebelum serah terima pertama
(provisional hand over);
✓ melakukan pengawasan demobilisasi personel dan peralatan
sesuai jadwal penugasan dan jadwal mobilisasi;
Hal. 4
✓ membantu penyusunan Berita Acara Pekerjaan 100% (serratus
persen) sebelum serah terima pertama (provisional hand over);
✓ membantu PPK dalam menyusunan Berita Acara Serah Terima
Pertama (Provisional Hand Over); dan
✓ menyusun laporan akhir kegiatan pekerjaan pengawasan.
- Tahap serah terima akhir (final hand over), yang dapat melewati
tahun anggaran dan merupakan layanan purna jasa konsultan,
meliputi :
✓ Melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan
pemeliharaan;
✓ Memberikan rekomendasi kepada PPK terkait penerbitan Berita
Acara Serah Terima Akhir (Final Hand Over).
6. Pengawas Pekerjaan memiliki tugas:
✓ Menghitung, mengukur dan memeriksa jumlah Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang digunakan selama
pelaksanaan pekerjaan
C. Lingkup Kegiatan Pengendalian Mutu (Quality Control)
Pengawas Pekerjaan melakukan supervisi harian, yaitu
pendampingan kegiatan pengendalian mutu (quality control /QC) setiap
pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.
1. Terlibat aktif dalam kajian teknis lapangan (field engineering), meliputi
survey bersama, dan laporan evaluasi Konsultan atas kajian teknis
lapangan (oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi).
2. Pengendalian pekerjaan konstruksi, antara lain :
✓ Setiap pekerjaan diawali dengan persetujuan permohonan
pekerjaan (request of work).
✓ Setiap pelaksanaan pekerjaan wajib diawasi oleh konsultan
pengawas.
✓ Setiap pekerjaan dilaksanakan sesuai prosedur kerja dan
pengendalian mutu berdasarkan spesifikasi.
✓ Menguji kebenaran back up perhitungan kuantitas dan mutu
(selama pelaksanaan dan hasil pekerjaan) yang diajukan oleh
penyedia pekerjaan konstruksi.
✓ Pemantauan jadwal pelaksanaan.
✓ Memeriksa dan menyetujui semua laporan penyedia pekerjaan
konstruksi.
✓ Membuat laporan-laporan yang ditentukan di dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK).
Hal. 5
4. Hasil pemeriksaan kelaikan fungsi (commisioning test);
5. Garansi atau surat jaminan peralatan dan perlengkapan mekanikal,
elektrikal, dan sistem perpipaan (plumbing);
6. Surat penjaminan atas kegagalan bangunan;
7. Surat pernyataan kelaikan fungsi bangunan gedung yang diawasi
15. Peralatan dan Penyedia Jasa menyediakan sendiri dan memelihara semua fasilitas dan
Material dari peralatan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk kelancaran
Penyedia Jasa pelaksanaan pekerjaan seperti Alat Pelindung Diri (Helm pelindung (safety
Konsultansi helmet), Sepatu keselamatan (safety shoes), Rompi Keselamatan (Safety Vest)
dan Alat Pelindung Keselamatan (Tali keselamatan (life line), Pelindung jatuh
(fall arrester). Semua bahan, peralatan, instalasi, pekerjaan sementara, dan
fasilitas milik penyedia jasa, dapat dimanfaatkan oleh Pengguna Jasa bila terjadi
pemutusan kontrak oleh Pengguna Jasa.
16. Lingkup Melakukan pengawasan pekerjaan dan bertindak sebagai Pengawas Pekerjaan
Kewenangan dengan kewenangan sesuai yang diatur pada Syarat-syarat Khusus Kontrak dan
Penyedia Jasa Spesifikasi Umum.
17. Jangka Waktu Masa pelaksanaan selama 210 (dua ratus sepuluh)/7 (tujuh) bulan terhitung
Penyelesaian sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK atau sejak mobilisasi
Pekerjaan pertama personel konsultan.
Hal. 6
Tugas masing-masing Site manager , bertugas:
tenaga ahli ditentukan Tugas Kepala Pengawas adalah sebagai ketua tim pengawas yang
sebagai berikut: membawahi Quality Engineering, Inspector Engineering dalam
memonitoring pelaksanaan pekerjaan, memberi arahan serta advice
teknik terhadap permasalahan yang dijumpai dilapangan dan bertugas antara
lainnya :
Hal. 7
13. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar terbangun/Terpasang
(as-built drawings) dan mengupayakan agar semua gambar tersebut
dapat diselesaikan sebelum serah terima pertama (provisional hand
over); dan
14. Menyimpan arsip gambar desain dan menyusun korespondensi kegiatan,
laporan harian, laporan mingguan, laporan kemajuan pekerjaan dan
pengukuran pembayaran.
Hal. 8
5. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
dalam menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja
yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif, untuk mengurangi
terjadinya bahaya/kecelakaan dan menanggulangi kecelakaan yang
terjadi di lingkungan kerja;
6. Memonitoring implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan
dengan berkoordinasi bersama HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dalam memastikan dampak lingkungan akibat pembangunan
proyek dapat diminimalisir;
7. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
atau pejabat lain dalam penyiapan pengendalian dan keselamatan lalu
lintas yang terlibat di area proyek atau proyek lain yang berkaitan;
8. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan
kerja, termasuk merancang prosedur baku dan memelihara borang atau
catatan terkait kesehatan dan keselamatan kerja; dan
9. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan korektif
yang diambil
Laporan
Hal. 9
22. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat :
Pengawasan Teknik/Supervisi wajib menyerahkan laporan akhir kepada
pemberi tugas, yang sekurang-kurangnya berisi :
a. Laporan mingguan yang sudah disetujui penyedia Jasa (rekanan),
konsultan dan pengguna jasa;
b. Laporan bulanan yang sudah disetujui kontraktor, konsultan dan pengguna
jasa.
c. Seluruh laporan administrasi teknik dan semua koreksi dan tindak lanjut.
d. Gambar As Built drawing yang sudah disetujui oleh pengguna jasa.
e. Foto Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dan pengawasan.
Laporan Akhir pencapaian prestasi/kemajuan pekerjaan konstruksi fisik di
lapangan dan pengawasan pemeliharaan berkala sampai dengan Serah terima
II, dan penyelesaian tugas lainnya konsultan pengawas.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 14 (empat belas) hari
kerja/bulan sejak serah terima II, diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan,
dan Laporan Khusus (Teknis/Justifikasi) serta berbentuk file dimasukan kedalam
Flash Disk.
Hal-Hal Lain
23. Produksi dalam spesifikasi teknis tetap mengacu kepada PDN seperti tenaga ahli berasal WNI
Negeri dan produk nya mengacu pada PDN
24. Persyaratan Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerja sama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi:
PENGGUNA ANGGARAN
DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
KOTA SABANG
dto
Hal. 10