DI ERA N E W N O R M A L
D J K N GMT
Djauhar Arifin
Komisaris Utama PT Sanggraha Properti Manajemen
Instruktur GMT INSTITUE
Ketua U m u m D P P HAPBI KaProdiTeknik
Industri Universitas Borobudur
J A K A R TA , 2 J U L I 2 0 2 0
PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT
D E N G A N B A N G U N A N GEDUNG
1 . U n d a n g - U n d a n g N o . 2 Ta h u n 2017 t e n t a n g j a s a k o n s t r u k s i
2. UU N o . 2 8 Ta h u n 2 0 2 0 t e n t a n g b a n g u n a n g e d u n g
3. PP N o . 3 6 t a h u n 2 0 0 5 t e n t a n g p e r a t u r a n p e l a k s a n a a n UU
N O . 3 8 Ta h u n 2 0 0 2
4 . P e r m e n PU N o . 1 6 / P RT / M / 2 0 1 0 t e n t a n g p e d o m a n t e k n i s
pemeriksaan berkala bangunan gedung
5. Peraturan menteri terkait dengan bangunan gedung 6.
PASAL 70
2. Kegiatan pengawasan pelaksanaan konstruksi bangunan
gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
4. Pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung
penawasan biaya, mutu, dan waktu pembangunan gedung
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi
pada tahap pelaksanaan konstruksi, serta pemeriksaan
pemeriksaan kesesuaian fungsi persyaratan tata
kelaikan fungsi bangunan gedung.
bangunan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan
kemudahan, terhadap izin mendirikan bangunan yang
telah diberikan 3. Kegiatan manajemen konstruksi pembangunan bangunan
gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengendalian biaya, mutu, dan waktu pembangunan bangunan
pemeriksaan laik fungsi bangunan gedung diatur gedung, dan tahap perencanaan teknis dan pelaksanaan
dengan Peraturaturan Menteri. konstruksi bangunan gedung, serta pemeriksaan kelaikan
fungsi bangunan gedung
SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
BANGUNAN GEDUNG
1. Pemerintah daerah menerbitkan sertifikat laik 2. Pemberian sertifikat laik fungsi bangunan
fungsi (SLF) terhadap bangunan gedung yang telah gedung dilakukan dengan mengikuti prinsip-
selesai dibangun dan telah memenuhi persyaratan prinsip pelayanan prima dan tanpa dipungut
kelaikan fungsi berdasarkan hasil pemeriksaan biaya
kelaikan fungsi bangunan gedung dimaksud dalam
Pasal 7 0 ayat (4) sebagai syarata untuk dapat
dimanfaatkan
3. Sertifikat laik fungsi sebagaimana dimaksud ayat 4 . Sertifikat laik fungsi bangunan gedung
(1) berlaku selama 20 (dua puluh) tahun untuk diberikan atas dasar permintaan pemilik untuk
rumah tunggal dan rumah deret, serta berlaku 5 seluruh atau sebagian bangunan gedung
(lima) tahun untuk bangunan gedung lainnya sesuai dengan hasil pemeriksaan kelaikan
fungsi bangunan gedung.
Ref : PP No. 36 Tahun 2005 Pasal 71
PENGAWASAN PEMANFAATAN
BANGUNAN GEDUNG
Pengawasan terhadap pemanfaatan bangunan gedung dilakukan
oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah pada saat
pengajuan sertifikat laik fungsi dan/atau adanya laporan dari
masyarakat.
KESEHATAN
(penghawaan, pencahayaan, sanitasi,dan
K E A N D A LA N TE K N IS GEDUNG penggunaan bahan bangunan)
Persyaratan Keandalan Bangunan
K ENY AMANAN
Gedung meliputi persyaratan
(ruang gerak, kondisi udara dalam ruang,
(UU No. 28/2002 Pasal 16) : pandangan, getaran dan kebisingan)
KEMUDAHAN
(kemudahan hubungan dari dan ke : aksesibilitas dan
fasilitas yg mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi
penyandang cacat dan lanjut usia, ruang ibadah,
ruang ganti, ruang bayi,toilet, tempat parkir, tempat
sampah)
Grafik Potensi Penghematan Biaya
Pemeliharan VS Tahapan Konstruksi
Catatan:
A-B Studi dan pengembangan
B-C Pembangunan fisik proyek
C-D Modal kerja
D Mulai masuk pendapatan hasil penjualan produk
E Titik impas
D-E-F-G Pendapatan minus ongkos produksi dan lain - lain
4. Melak s anakan peme r ik s aan s eca r a be r kala a t a s kelaikan f u ng s i bang u nan ged u ng
5. Mempe r baiki bang u nan ged u ng y ang t elah di t e t apkan t idak laik f u ng s i
6. Membongka r bang u nan ged u ng y ang t elah di t e t apkan t idak laik f u ng s i dan t idak dapa t dipe r baiki dapa t
menimb u lkan baha y a dalam pemanfaa t ann y a a t a u t idak memiliki i z in mendi r ikan bang u nan dengan t idak
Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan
sarananya agar selalu laik fungsi. (UU no 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung).
a . K o m p o n e n arsitektural b a n g u n a n g e d u n g
b . K o m p o n e n s tru k tu ra l b a n g u n a n g e d u n g
d . K o m p o n e n elektrikal b a n g u n a n g e d u n g
e . K o m p o n e n t a t a l i n g k u n g a n / t a t a r u a n g luar
*Interior
- Dinding dalam : 6 bulanan
- Langit -langit :6 bulanan
- Lantai :6 bulanan
4. Mekanikal
* Boiler : 6 bulanan * Pipa air : tahunan
* Chiler : 6 bulanan * Pemanas air :6 bulanan
* Cooling t o w e r :6 bulanan * Perlen g k a pa n saniter : 6 b u l a n a n
* Konde ns or : 6 bulanan *Lift & r u a n g m e s i n lift :mingguan,& bulanan
* Pipa distribusi p e m a n a s d a n t at a udara : 6 b u l a n a n * Gondola : tahunan
* Pipa gas a t au t at a u a p : 3 bulanan
* A H U ( u n i t p e n g h a n t a r udara) : 6 bulanan
* Sistem kebakaran : 6 bulanan
* Pompa : 3 bulanan
JADWAL PEMERIKSAAN BERKALA
( Lanjutan )
5. Elektrikal
* L u b a n g or ang ( m a i n hole) :3 bulanan
* Transformator : 6 bulanan
* Panel : 6 bulanan
* Sistem instalasi listrik :3 - 5tahunan
* Sistem p e n e r a n g a n : tahunan
* Penerangan dar ur at :3 bulanan
* Genset : mingguan
* U n i n t e r u p t e d p o w e r supply (UPS) : m i n g g u a n
* Alat pendi t ek s i d i n i (alarm) : tahunan
* Sirkuit televisi t e r t u t u p : mingguan
* Penangkal pet i r : bulanan
• Laporan pelaksanaan pemeriksaan berkala diperlukan untuk proses perpanjangan Sertifikat laik Fungsi (SLF) sejauh tidak terdapat
perubahan fungsi dan bentuk bangunan.
• Dalam hal terdapat perubahan fungsi dan/atau bentuk diperlukan IMB yang baru selanjutnya diperlukan pengajuan untuk penrbitan SLF
yang baru.
• Manakala kegiatan pemeriksaan berkala tidak dilaksanakan oleh pemilik bangunan gedung , perlu dilakukan pengkajian teknis untuk
memastikan bahwa bangunan gedung masih laik fungsi sebelum diterbitkan perpanjangan SLF untuk bangunan gedung tersebut.
Bangunan
Gedung
Bangunan Ged u ng F u ng s i Kh usus
• Pemeriksaan kaidah-kaidah estetika bentuk dan karakteristik • Pemeriksaan kondisi ruang berkaitan dengan
arsitektur dan lingkungan yang ada di sekitarnya. pemenuhan syarat-syarat keselamtan, kesehatan,
• Pemeriksaan penetapan kaidah pelestarian pada bangunan kenyamanan, dan kemudahan tata ruang dalam.
gedung yang dilestarikan • Pemeriksaan penggunaan , tata letak, dan keterkaitan
• Pemeriksaan penyesuaian penampilan bangunan di kawasan ruang dalam yang memiliki risiko bagi keselamatan
cagar budaya dengan bangunan gedung di sekitarnya yang
pengguna bangunan.
dilestarikan.
Pemeriksaan berkala atas komponen-komponen bangunan gedung dilakukan oleh tim dan
tenaga ahli yang memiliki kompetensi di bidangnya, sebagai berikut :
2 . S tru k tur B a n g u n a n Ged u ng
a . Pengamatan visual : b . Pemeriksaan Mutu B a h a n :
Dilakukan terhadap b agian dari b a n g u n a n gedung atau Dilakukan untuk memeriksa mutu da n kekuatan b a h a n
bangunan gedung secara keseluruhan dengan struktur dengan me n gg u n ak an peralatan y a ng sesuai ,
m e n g g u n a k a n daftar simak . terutama setelah terjadinya bencana kebakaran , g e m p a
bumi , atau bencana a l a m lainnya .
Dilak u kan u n tu k meng u ji da y a d u k u ng stru k tur , baik u n tu k Bilamana anali s a model dianggap ma s ih k ur ang memadai a t a u
s el uru h a t a u s ebagian ba ng u n an ged u ng , kh usus n y a u n tu k diinginkan meng u k ur kek u a t an komponen stru k tur s eca r a
ba n g u na n lang su ng , m a k a peme r ik s aan dengan me t ode pembebanan .
y a n g mengalami pe ru bahan f u ng s i a t a u t a t a le t ak ru angan , a t a u
Beban u ji dapa t be ru pa beban t i t ik a t a u beban me r a t a .
s e t elah t e r jadi bencana a la m , dengan ca r a :
Rincia n t a ha na n u ji beba n m eng ik u t i S NI - 0 3 - 2 8 4 7 - 1992
Anali s a stru k tur st a t i s , u n tu k b a n g u na n dengan konfig ur a s i
t en t a ng E v a l u a s i Kek u a t a n da r i s tru k tu r y a ng Tela h
be r a tur an dan / a t a u y a n g t inggin y a k ur ang da r i 4 0 me t e r .
Be r di r i .
Anali s a dinamik , u n tu k bang u nan dengan konfig ur a s i t idak
be r a tur an dan / a t a u t inggin y a lebih da r i 4 0 me t e r .
METODE PEMERIKSAAN BERKALA
Pemeriksaan berkala atas komponen-komponen bangunan gedung dilakukan oleh tim dan
tenaga ahli yang memiliki kompetensi di bidangnya, sebagai berikut :
Peme r ik s aan dilak u kan dengan mengg u nakan Peme r ik s aan dilak u kan dengan me ngg u nak an
daf t a r Simak dan pe r ala t an y ang s e su ai dengan Daf t a r Simak dan pe r ala t an y ang s e su ai dengan
ke t en tu an : ke t en tu an :
a. Si st em t a t a u da r a - Pengamanan t e r hadap baha y a kebaka r an
b. Si st em tr an s po rt a s i v e rt ikal - Pencegahan dan penangg u langan baha y a pe t i r
c. Si st em pl u mbing dan pompa mekanik - Si st em in st ala s i li str ik dan pene r angan
d. Si st em s ani t a s i
* Peng g u na a n a la t pendi tek s i inf r a m e r a h a ka n
Pengg u n aan ala t pendi t ek s i inf r a me r ah akan s anga t memban tu menem u kan ke rus akan y a ng
s anga t memban tu menem u kan ke rus akan y ang su li t su li t di t em u kan s eca r a v i su al
di t em u kan s eca r a man u al .
Pemeriksaan berkala atas komponen-komponen bangunan gedung dilakukan oleh tim dan tenaga ahli yang
memiliki kompetensi di bidangnya, sebagai berikut :
5 . Ta t a R u ang L u a r
Dalam s e t iap daf t a r s imak , t e r dapa t i s ian y ang men u nj u kkan loka s i peme r ik s aan , info r ma s i t en t ang bang u nan ged u ng ,
jeni s dan s i st em y ang dig u nakan , s e rt a t ingka t ke rus akan y ang t e r jadi be r da s a r kan pengama t an v i su al . Seh u b u ngan
dengan i tu , dipe r l u kan kelengkapan be r u pa :
• Gamba r p r a r encana ( s e su ai dengan be r ka s y ang dilampi r kan pada s aa t pengaj u an ijin mendi r ikan bang u nan ( IMB ).
Gamba r in st ala s i t e r pa s ang ( a s b u il t d r a w ing )
• Man u a l pemeliha r aan / pe r a w a t an dan pengope r a s ian pe r ala t an dan pe r lengkapan bang u nan
• B u k u log dan lapo r an pemeliha r aan / pe r a w a t an rut in
• Spe s ifika s i t ekni s da r i bahan - bahan y ang dig u nakan .
2. Sank s i denda dan / a t a u pidana bagi y ang t idak memen u hi uu no 2 8 t ah u n 2 0 0 2 tentang bang u nan ged u ng :
Pidana paling lama 3 t ah u n dan / a t a u denda paling ban y ak 1 0 % da r i nilai bang u nan jika ke ru giann y a ma t e r i .
Pidana paling lama 4 t ah u n dan / a t a u denda paling ban y ak 1 5 % da r i nilai bang u nan jika ko r bann y a caca t
s e u m ur hid u p
Pidana paling lama 5 t ah u n dan / a t a u denda paling ban y ak 2 0 % da r i nilai bang u nan jika ko r ban y a meninggal
d u nia .
•
•
•
•
•
2019 (C O V I D - 1 9 )
D I TEM PA T K ER JA Su r a t Ed a r a n M en t eri k e se h a t a n No.
HK.02.01/MENKES/335/2020 Te n t a n g Pro t o k o l
PA N D U A N P R O TO K O L
K E S E H ATA N P r i n si p u t am a d ari n ew n o rm al ad alah d ap at
P E N C E G A H A N m e n y e s u a i k a n d e n g a n p o l a h i d u p . Se c a r a so si a l
a k a n m e n g a l a m i su a t u b e n t u k n e w n o r m a l a t a u
COVID – 19 U N T U K h aru s beradaptasi dengan beraktivitas, dan
4 Pakai Ma s ke r
Bagi yang memiliki gejala gangguan pernafa s an, kenakanlah ma s ke r medi s ke manapun saat kel u ar ru mah
atau ber inter ak s i dengan or ang lain. Setelah master medis digu nakan tidak boleh digu nakan lagi dan
segera diganti, lal u buang ma s ke r t ers ebut ke tempat sampah yang t e rtutu p dan cuci tangan setelah i tu .
Bagi y ang tidak ada ganggu an per nafas an cu k u p mengenakan mas ker bias a kar ena mas ker j u mlahny a
terbatas jadi lebih dip rio r it a s kan yang memb utu hkan .
6 . I s ola s i Mandi r i
Bagi anda yang me r a s a tidak sehat s epe rt i fl u batu k pilek ny eri tenggo rokan s es ak nafas dimin ta s eca r a
s ada r dan su ka r ela melak u kan i s ola s i di r i dalam ru mah Ta tap tinggal di ru mah dan tidak mendatangi
tempat kerja tempat ibadah s ekolah dan tempat u m u m lainn ya ka rena memiliki r i s iko infek s i Co v id 19
dan men u la r kann y a ke orang lain
7 . Jaga Ke s eha t an
Selama tinggal di ru mah atau berkegiatan di l u a r ru mah jaga kesehatan fi s ik dengan be r jem ur s ina r
mataha ri pagi s elama bebe rapa menit kon su m s i makanan be r gi z i seimbang dan melak u kan olah raga
ringan Istirahat yang c u k u p juga sangat dib utu hkan dalam u pa y a menjaga kesehatan s elama ma s a
pandemi ini
a) Di pintu masuk tempat kerja lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun, dan sebelum masuk kerja terap self assesment
risiko COVID – 19 untuk memastikan pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit COVID – 19.
b) Pengaturan waktu kerja tidak terlalu panjang (lembur) yang akan mengakibatkan pekerja kekurangan waktu untuk beristirahat yang dapat
menyebabkan penurunan sistem kekebalan/imunitas tubuh.
c) Untuk bekerja shift :
• Jika memungkinkan tiadakan shift 3 (waktu kerja yang dimulai pada malam hingga pagi hari).
• Bagi pekerja shift 3 atur agar yang bekerja terutama pekerja berusia kurang dari 50 tahun
d) Mewajibkan pekerja menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke rumah, dan selama di tempat kerja
e) Mengatur asupan nutrisi makanan yang diberikan oleh tempat kerja, pilih buah-buahan hanya mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu, dan
sebagainya untuk membantu mempertahankan daya tahan tubuh. Jika memungkinkan pekerja dapat diberikan supplemen vitamin C.
a) Edukasi dilakukan secara intensif kepada seluruh pekerja dan keluarga agar emberikan pemahaman yang benar terkait masalah
pandemi COVID – COVID , sehingga pekerja mendapatkan pengetahuan untuk secara mandiri melakukan tindakan preventif dan
promotif guna mencegah penularan penyakit, serta mengurangi kecemasan berlebihan akibat informasi yang tidak benar.
b) Materi Edukasi yang dapat diberikan :
• Penyebab COVID – 19 dan cara pencegahannya
• Mengenali gejala awal penyakit dan tindakan yang dilakukan saat gejala timbul.
c) Praktek PHBS seperti praktek mencuci tangan yang benar , etika batuk
d) Alur pelaporan dan pemeriksaan bila didapatkan kecurigaan
e) Metode edukasi yang dapat dilakukan pemasangan banner, pamphlet, majalah dinding, dll di area strategis yang mudah dilihat setiap
pekerja seperti di pintu masuk, area makan/kantin, area istirahat, tangga serta media audio & vidio yang disiarkan secara berulang,
SMS/whats up blast ke semua pekerja secara berkala untuk mengingatkan
A. Pihak manajemen/Tim Penanganan COVID-19 di tempat kerja selalu memperhatikan informasi terkini serta himbauan dan instruksi Pemerintah Pusat
dan Daerah terkait COVID-19 di wilayahnya, serta memperbaharuhi kebijakan dan prosedur terkait COVID-19 di tempat kerja sesuai dengan
perkembangan terbaru. (Secara berkala dapat diakses http//infeksiemerging.kemkes.go.id dan kebijakan Pemerintah Daerah setempat).
B. Mewajibkan semua pekerja menggunakan masker selama di tempat kerja, selama perjalanan dari dan ke tempat kerja serta setiap keluar rumah
C. Larangan masuk kerja bagi pekerja, tamu/pengunjung yang memiliki gejala demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas. Berikan kelonggaran
aturan perusahaan tentang kewajiban surat keterangan dokter
D. Jika pekerja harus menjalankan karantina /isolasi mandiri agar hak-haknya tetap diberikan
E. Menyediakan area/ruangan tersendiri untuk observasi pekerja yang ditemukan gejala saat dilakukan skrining
F. Pada kondisi tertentu jika diperlukan, tempat kerja yang memiliki sumber daya dapat memfasilitasi tempat karantina/isolasi mandiri. Standar
penyelenggaraan karantina/isolasi mandiri merujuk pada pedoman dalam www.covid19.go.id
A. Pihak manajemen/Tim Penanganan COVID-19 di tempat kerja selalu memperhatikan informasi terkini serta himbauan dan instruksi Pemerintah Pusat
dan Daerah terkait COVID-19 di wilayahnya, serta memperbaharuhi kebijakan dan prosedur terkait COVID-19 di tempat kerja sesuai dengan
perkembangan terbaru. (Secara berkala dapat diakses http//infeksiemerging.kemkes.go.id dan kebijakan Pemerintah Daerah setempat).
B. Mewajibkan semua pekerja menggunakan masker selama di tempat kerja, selama perjalanan dari dan ke tempat kerja serta setiap keluar rumah
C. Larangan masuk kerja bagi pekerja, tamu/pengunjung yang memiliki gejala demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas. Berikan kelonggaran
aturan perusahaan tentang kewajiban surat keterangan dokter
D. Jika pekerja harus menjalankan karantina /isolasi mandiri agar hak-haknya tetap diberikan
E. Menyediakan area/ruangan tersendiri untuk observasi pekerja yang ditemukan gejala saat dilakukan skrining
F. Pada kondisi tertentu jika diperlukan, tempat kerja yang memiliki sumber daya dapat memfasilitasi tempat karantina/isolasi mandiri. Standar
penyelenggaraan karantina/isolasi mandiri merujuk pada pedoman dalam www.covid19.go.id
• Pengaturan jumlah pekerja yang masuk agar memudahkan penerapan penerapan physical distancing
• Pada pintu masuk agar pekerja tidak berkerumun dengan mengatur jarak antrian. Beri penanda di lantai atau poster/
banner untuk mengingatkan
• Jika tempat kerja merupakan gedung bertingkat maka untuk memobilisasi vertikal lakukan pengaturan sebagai berikut :
Penggunaan lift batasi jumlah orang yang masuk dalam lift, buat penanda pada lantai lift di mana penumpang lift harus berdiri dan posisi saling
membelakangi.
Penggunaan tangga, jika hanya terdapat satu jalur tangga, bagi jalur untuyk naik dan untuk turun, usahakan tidak ada pekerja yang berpasangan
ketika naik dan turun tangga. Jika terdapat dua jalur tangga, pisahkan jalur tangga untuk naik dan jalur tanngga untuk turun.
Lakukan pengaturan tempat duduk agar berjarak 1 (satu) meter pada meja atau area kerja, saat melakukan meeting, saat di kantin, saat
istirahat, dan lain-lain.
•
•
•
GMT INSTITUTE – Indonesia’s No.1 Property Institute for Practitioners
PENGENDALIAN DAN PECEGAHAN COVID- 19 DI LINGKUNGAN
KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI
PASKA PSBB REF SK MENKES NO.HK.01.07/MENKES /328 2020
PENGENDALIAN DAN PECEGAHAN COVID- 19 DI LINGKUNGAN
KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI
PASKA PSBB REF SK MENKES NO.HK.01.07/MENKES /328 2020
• Jangan bersentuhan dengan anggota keluarga sebelum membersihkan diri (mandi dan mengganti pakaian kerja).
• Cuci pakaian dan masker dengan deterjen. Masker sekali pakai, sebelum dibuang robek dan basahi dengan disinfektan agar tidak
mencemari petugas
pengelola sampah.
• Jika dirasa perlu bersihkan handphone, kacamata, tas dengan desinfektan.
• Tingkatkan daya tahan tubuh dengan konsumsi gizi seimbang, aktifitas fisik minimal 30 menit perhar, istirahat cukup (tidur minimal 7 jam)
berjemur di pagi hari.
• Lebih berhati-hati apabila memiliki penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru dan gangguan ginjal, atau kondisi
penyakit autoimun dan kehamilan. Upayakan penyakit degeratif selalu dalam kondisi terkontrol.
2. Ruang Lingkup
Untuk seluruh pegawai, pengelola kepegawaian , dan pimpinan unit di lingkungan Kemenkeu dalam melaksanakan
adaptasi perubahan pola hidup dan sistem kerja pada masa transisi dalam tatanan baru yang produktif dan aman dari
COVID – 19.
Surat Edaran ini mengatur sistem kerja pada masa transisi dalam tatanan normal baru yang produktif dan aman dari COVID – 19 yang
meliputi panduan umum pelaksanaan WFO, FWS, WFH, presensi dan pelaporan tugas, peningkatan keamanan TIK , beribadah di
tempat umum/kantor dan panduan lainnya.
5) Menerapkan protokol/etika /ketentuan di tempat kerja dalam masa COVID – 19 yang ditetapkan oleh pemerintah
pusat/daerah cq. Kementerian /dinas setempat yang memiliki tusi/kewenangan terkait
a) Melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala di area kerja dan area publik (mendisinfeksi fasilitas umum yang sering
disentuh publik setiap 4 jam sekali
b) Menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai daa mudah diakses oleh pekerja dan konsumen/pelaku usaha
c) Pastikan pekerja memahami perlindungan diri dari penularan COVID – 19 dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 9PHBS0.
d) Melakukan pengecekan suhu badan bagi seluruh pekerja sebelum mulai bekerja dan konsumen/pelaku usaha di pintu
masuk. Jika ditemukan pekerja dengan suhu > 37,3 derajat celciius (dua kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit, tidak
diperkenankan masuk dan diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
e) Mewajibkan pekerja dan pengunjung menggunakan masker .
f) Memasang media informasi untuk mengingatkan pekerja , pelaku usaha, konsumen/pelanggan dan pengunjung agar
mengikuti ketentuan pembatsan jarak fisik dan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir /handsanitizer serta
kedisiplinan menggunakan masker.
disarankan untuk tidak masuk kerja dan memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan jika diperlukan.
B. Jaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau mengunakan hand sanitizer.
C. Hindari tangan menyentuh area wajah seperti mata, hidung, atau mulut.
D. Tetap memperhatikan jaga jarak /physical distancing minimal 1 meter saat berhadapan dengan pelaku usaha atau rekan kerja pada saat
bertugas.
E. Menggunakan pakaian khusus kerja dan mengganti pakaian saat selesai bekerja.
F. Gunakan masker saat berangkat dan pulang dari tempat kerja serta selamaberada di tempat kerja.
G. Segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah. Bersihkan handphone , kacamata, tas dan