1
rangka memberikan jaminan kualitas pada setiap penanganan pekerjaan
yang dipercayakan Harapan kami, semoga kami dapat bekerja sama dan
memberikan hasil yang terbaik.
PT. SIGMA REKATAMA Consulindo yang menapak pada jasa
konsultasi Perencanaan, Perancangan dan Pengawasan Teknis sebagaimana
diatas, dalam perkembangannya memiliki kemajuan yang cukup berarti. Hal
ini pada dasarnya adalah adanya tingkat kepercayaan masyarakat dan
tingkat kepuasan pemberi tugas terhadap kami. Upaya dan tekat
”MEMBERIKAN YANG TERBAIK” bukan slogan belaka tetapi benar -
benar dapat terwujud.
PT. SIGMA REKATAMA Consulindo didirikan pada tanggal 21 April
2014 yang beralamat di Jalan Rajawali 34 Kepuh Kiriman Waru – Sidoarjo
61256. Dengan modal awal 500 juta. PT. SIGMA REKATAMA consulindo
dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan terhadap klien yang
dilayani, hal ini dapat dipastikan sejurus dengan peningkatan obyek
pekerjaan, pengalaman dan jejaring profesionalis baik manajemen maupun
personal. Tentunya perkembangan - perkembangan yang ada sejak
perusahaan berdiri, terperspektif dapat menjadi perusahaan yang besar
dengan peranan peranan positif pada pembangunan negeri ini.
2
Badan Usaha : Perseroan Terbatas
Bidang Usaha : Konsultansi Teknik Dan Bangunan
Akta Notaris : Eka Suci Rusdianingrum, S.H., M.Kn.
Nomor : 0172
Tanggal : 09 Mei 2012
Akta Perubahan Terakhir : Krisna Sugandhi, S.H., M.Kn.
Nomor : 838
Tanggal : 21 April 2014
Izin Usaha Jasa Konstruksi : Nomor : 188.4/512/404.3.11/2016
Tanggal : 24 Februari 2016
Nomor Pokok Wajib Pajak : 70.095.576.8 – 643.000
Sertifikat Badan Usaha : Nomor : 0322489/INKINDO
Tanggal : 14 Januari 2016
Bidang/ Layanan Usaha : Pengawasan Konstruksi Bangunan
Teknik Sipil Transportasi
Teknik Sipil Air
Arsitektur
Manajemen Proyek
Tanda Daftar Perusahaan : 13.17.170.05508
2. Misi
Mewujudkan pertalian yang erat dalam bekerja sama dan prima dalam
berkompetisi.
3
Meningkatkan profesionalis SDM yang termenejerial sesuai kompetensi
bidang tugas jasa konsultansi.
Mewujudkan jati diri yang tegas dan bertanggung jawab dalam bertindak.
Mewujudkan ide - ide dan analisis terbaik kepada pengguna jasa terhadap
permasalahan yang timbul dalam proses perencanaan
Mewujudkan karya - karya jasa konsultansi yang berkualitas sesuai
keinginan pemberi tugas.
3. Tujuan Perusahaan
Meningkatkan pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang
Menjamin kepuasan pelanggan melalui peningkatan kualitas dan pelayanan
secara terus menerus.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang professional dan
berkomitmen dengan melakukan pelatihan dan penyempurnaan komunikasi
dalam perusahaan baik vertikal maupun horizontal.
Memberikan keuntungan materiil dan inmateriil bagi orang-orang yang
ada di perusahaan.
Melindungi kepentingan Owner dari segi financial selama tahap pra-design
hingga Pelaksanaan sehingga biaya-biaya yang semestinya tidak perlu
dikeluarkan oleh Owner dapat dihindarkan.
4
1.4 Struktur Organisasi
Gambar 1.4
Struktur Organisasi
5
1.5 Penjelasan Tugas Dan Fungsi Yang Tertera Dalam Struktur Organisasi
a. Komisaris
Melakukan pengawasan, maka seorang komisaris wajib dengan iktikad
baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas
pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi untuk kepentingan
perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan.
b. Direktur
Direksi wajib dengan iktikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugas pengurusan perseroan dengan tetap memperhatikan keseimbangan
kepentingan seluruh pihak yang berkepentingan dengan aktivitas perseroan;
Mewakili perseroan, baik di luar pengadilan (perjanjian,
kesepakatan, dll.) maupun di dalam pengadilan. Tidak ada pihak lain yang
dapat bertindak atas nama perseroan kecuali diberikan kuasa oleh direksi
yang berwenang.
c. HRD
Membuat kebijakan, Membuat sistem HRD yang efektif dan efisien,
Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan, Melakukan
seleksi, promosi, transfering dan demosi pada karyawan yang dianggap
perlu, Melakukan kegiatan pembinaan dan pelatihan.
d. Konsultansi
Mengawasi jalannya pekerjaan di lapangan apakah sesuai dengan
metode konstruksi yang benar atau tidak.
Meminta laporan progres dan penjelasan pekerjaan tiap item dari
kontraktor secara tertulis
MK berhak menegur dan menghentikan jalannya pekerjaan apabila
tidak sesuai dengan kesepakatan
Mengadakan rapat rutin baik mingguan maupun bulanan dengan
mengundang konsultan perencana, wakil owner, dan kontraktor.
Berhubungan langsung dengan owner atau wakil owner dalam
menyampaikan segala sesuatu di proyek
Menyampaikan progres pekerjaan kepada owner langsung
6
Mengesahkan material yang akan digunakan apakah sesuai dengan
spesifikasi kontrak atau tidak.
Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan
pekerjaan oleh kontraktor dalam aspek mutu dan waktu.
Mengesahkan adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh
kontraktor
Memeriksa gambar shop drawing dari kontraktor sebelum dimulai
pelaksanaan pekerjaan.
Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan oleh
kontraktor agar memenuhi syarata K3LMP (kesehatan dan
keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan pengamanan)
Memberikan Site Instruction secara tertulis apabila ada pekerjaan
yang harus dikerjakan namun tidak ada di kontrak untuk
mempercepat jadwal.
e. Perencanaan Arsitektur
Merencanakan, Mengawasi, Membuat Laporan dan Menggambar bangunan
atau proyek yang berhubungan dengan Arsitektur
f. Perencanaan Rekayasa
Merencanakan, Mengawasi, Membuat Laporan, dan Menggambar
bangunan atau proyek yang berhubungan dengan Rekayasa.
g. Perencanaan Tata Ruang
Merencanakan, Mengawasi, Membuat Laporan, dan Menggambar
bangunan atau proyek yang berhubungan dengan Tata Ruang.
h. Keuangan
Bekerja sama dengan Divisi lainnya untuk merencanakan serta
meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk
perencanaan umum keuangan perusahaan.
Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan se-
efisien dan se-efektif mungkin dengan menjalin kerja sama dengan
Divisi lainnya.
7
Mengambil keputusan penting dalam investasi dan berbagai
pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.
i. Marketing
Memasarkan jasa dari perusahaan, dan menganlisa Segmentasi, target dan
posisi, menjalin hubungan dengan klien, menjelaskan jasa perusahaan
kepada para klien.
j. Administrasi
Membantu membuat dokumen seluruh divisi baik dari HRD, Konsultan,
Keuangan, dan Marketing.
8
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
Tabel 2.2
Kegiatan Magang
9
5 Jumat Membuat dokumen Ijin Mendirikan Bangunan
19 Juli 2019 Gudang PT Gloria Bisco
8 Senin Pengajuan dokumen Profil Company ke Dinas
22 Juli 2019 Pekerjaan Umum
9 Selasa Pengajuan dan Pengurusan Surat pernyataan
23 Juli 2019 ahli PT Gloria Bisco ke Pemda Gresik dan
Dinas Pekerjaan Umum
10 Rabu Pengajuan dan pengurusan dokumen SLF PT
24 Juli 2019 Gloria Bisco ke Pemda Gresik dan Dinas
Pekerjaan Umum
11 Kamis Pengajuan dan pengurusan dokumen IMB
25 Juli 2019 Gudang PT Gloria Bisco ke Pemda Gresik dan
Dinas Pekerjaan Umum
12 Jumat Persiapan penggandaan dokumen-dokumen
26 Juli 2019 yang telah direvisi dan disetujui oleh Pemda
Gresik Dan Dinas Pekerjaan Umum dan
checklist untuk survei lokasi PT Gloria Bisco
15 Senin Survei lokasi gudang dan proses dokumentasi
29 Juli 2019 PT Gloria Bisco
16 Selasa Menghitung absensi karyawan
30 Juli 2019
17 Rabu Menghitung slip gaji karyawan
31 Juli 2019
18 Kamis Membuat form absensi karyawan
01 Agustus 2019
19 Jumat Mengarsipkan dokumen absensi karyawan dan
02 Agustus 2019 slip gaji karyawan
22 Senin Membuat dokumen schedule untuk tenaga ahli
05 Agustus 2019
23 Selasa Membuat laporan keuangan kebutuhan bulan
06 Agustus 2019 Juli 2019
24 Rabu Menyusun anggaran keuangan kebutuhan bulan
07 Agustus 2019 Agustus 2019
25 Kamis Mempersiapkan dokumen dokumen meeting di
08 Agustus 2019 PT Liku Telaga
26 Jumat Revisi dokumen SLF dan IMB PT Liku Telaga
09 Agustus 2019 dan pengajuan dokumen ke Pemda Gresik dan
Dinas Pekerjaan Umum
29 Senin Survei dan dokumentasi di seluruh area PT
12 Agustus 2019 Liku Telaga
30 Selasa Membuat surat kontrak kerja dari tiga partner
13 Agustus 2019 perusahaan
31 Rabu Membuat Rencana Anggaran Biaya Revisi
14 Agustus 2019 Rencana Kerja Dan Syarat-syarat Teknis Dan
Estimate Engineering
10
32 Kamis Survei dokumentasi pengukuran pegecekan
15 Agustus 2019 bangunan di Luminous Gresik Cafe
11
BAB III
PEMBAHASAN
12
Tapi dalam kenyataannya perusahaan tersebut merekrut seorang dengan
lulusan SMK dengan pengalaman kerja yang tidak ada hubungannya
dengan jobdesk atau sama sekali tidak ada pengalaman kerja atau fresh
graduate.
4. Rekrutmen kerja yang bersifat subyektif : Penulis mengamati Rekrutmen
PT Sigma Rekatama bersifat subyektif atau di infokan di pihak internal
saja, dengan kata lain di pihak internal mempunyai rekomendasi
keluarga, teman, untuk di masukkan ke dalam perusahaan tersebut.
13
Sutrisno (2013:7) mendefinisikan manajemen sumber daya manusia
sebagai suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan
maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.
3.2.2 Disiplin
Menurut Hasibuan (2013 : 193) menyatakan bahwa : kedisiplinan adalah
fungsi operatif keenam dari manajemen sumber daya manusia.
Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya
manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan,
semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin
karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil
yang optimal.
14
3.2.3 Beban Kerja
Menurut Komaruddin (1996;235), analisa beban kerja adalah proses
untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau
dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu,
atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan
berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban
kerja yang tepat dilimpahkan kepada seseorang petugas.
Sedangkan Menurut Menpan (1997), pengertian beban kerja adalah
sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu
unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.
15
3.2.4 Kemampuan Karyawan
Robbins (2001:46) mendefinisikan kemampuan pegawai sebagai
“kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu
pekerjaan”.
As’ad (2000:156) mendefinisikan kemampuan (ability) sebagai
“karakteristik individual seperti intelegensi, keterampilan tangan
(manual skill), traits, yang semuanya merupakan kekuatan potensial
yang dimiliki seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu dan sifatnya
relatif stabil ”.
16
kerja (Odoguwu, 2012). Newell dan Rice (1999) mencatat bahwa untuk
beberapa, rekrutmen/seleksi terletak di pusat sangat praktek sumber
daya manusia dalam organisasi dimana keputusan pengangkatan
merupakan salah satu yang paling penting yang pernah diambil oleh
majikan.
17
3. Alternatif solusi untuk masalah ketiga :
Pihak atasan / HRD memberikan masa Training dulu selama 3 bulan,
apabila karyawan sesudah masa Training mampu, kompeten dan
mampu beradaptasi dengan jobdesk dan lingkungan kerja maka atasan /
HRD memperpanjang kontrak selama 6 bulan, apabila kinerjanya bagus
di perpanjang 1 tahun. Apabila dalam masa Training karyawan gagal
maka tidak ada perpanjang kontrak / di berikan surat pemutusan
hubungan kerja. Pihak HRD juga lebih selektif lagi dalam hal perekrutan
kerja, dan harus mencari yang benar-benar memenuhi kualifikasi
pekerjaan.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan magang selama satu bulan di PT. Sigma
Rekatama, penulis banyak mendapatkan ilmu, pengalaman-pengalaman
baru dan tentunya rekan-rekan kerja baru. Dari uraian kegiatan magang
di PT. Sigma Rekatama yang telah dipaparkan di atas , maka ada
beberapa hal yang dapat disimpulkan oleh penulis, di antaranya :
Kedisiplinan pada PT. Sigma Rekatama masih kurang.
Kurangnya pengawasan, kejelasan jobdesk dan target kerja yang
sering berubah-ubah pada waktu tertentu.
Ketidaksesuaian jobdesk kerja dengan kualifikasi pendidikan.
Rekrutmen kerja yang bersifat subyektif.
4.2 Saran
Pada kesempatan ini penulis memberikan saran yang mungkin dapat
bermanfaat bagi perusahaan apabila di terapkanya, di antaranya :
Dalam hal Kedisiplinan : Perusahaan harus menggunakan absen
finger print, apabila masih terlambat diberikan hukuman
potongan gaji dan Surat Peringatan 1, begitu juga seterusnya.
Pihak HRD juga harus menyediakan form surat izin
meninggalkan kerja dengan peraturan dan waktu yang telah
disepakati oleh dua pihak, peningkatan pengawasan dan adanya
punishment.
Dalam hal Kurangnya pengawasan, kejelasan jobdesk dan target
kerja yang sering berubah-ubah pada waktu tertentu : Pihak
atasan / HRD pemberi perintah kerja memberikan surat perintah
kerja pada jobdesk kerja yang resmi kepada bawahan dengan
jadwal target kerja dan penjelasan jobdesk yang lebih rinci
dengan jangka waktu tertentu disertai dengan tanda tangan.
19
apabila kelewat batas dalam pekerjaan pihak atasan / HRD
memberikan Surat Peringatan 1 dan potongan gaji.
Dalam hal Ketidaksesuaian jobdesk kerja dengan kualifikasi
pendidikan : Pihak atasan / HRD memberikan masa Training
dulu selama 3 bulan, apabila kinerjanya bagus bisa di perpanjang
masa kontraknya, apabila tidak maka dilakukan Pemutusan
Hubungan Kerja.
Dalam hal Rekrutmen kerja yang bersifat subyektif : Pihak HRD
harus tegas membuat aturan larangan tentang perekrutan
berdasarkan rekomendasi dari pihak internal perusahaan. Atau
boleh perekrutan berdasarkan rekomendasi asal calon karyawan
yang di rekomendasikan harus sesuai kualifikasi yang di
inginkan perusahaan, dan juga harus membuka kesempatan kerja
buat pihak eksternal..
20
DAFTAR PUSTAKA
Fuadin Zainal Abidin, 2013, Pengaruh Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. Rekatama Putra Gegana Bandung, Jurnal Manajemen SDM, 1-12.
Dani Praditya Setiawan, 2016, Pengaruh Beban Kerja Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten, Jurnal
Manajemen SDM, 1-10.
Evert Fandi Mandang, Bode Lumanauw, Mac D.B. Walangitan, 2017, Pengaruh
Tingkat Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank
Rakyat Indonesia , Tbk Cabang Manado, Jurnal EMBA, 5 (3) : 4324-4335.
21