Anda di halaman 1dari 181

Modul 5

PELAKSANAA
N
KONSTRUKSI

BADAN PEMBINAAN SDM


KEMENTERIAN PU-PR
Diklat Penyelenggaraan Bangunan Gedung Tk Dasar
CV

Nama : ismono yahmo, ir.ma


Tmpt, tgl lahir : semarang, 25 september 1953

Alamat : jl. merak i blok f1 No14 bintaro jaya, jakarta selatan.


No tel/hp : 021 7364534/08129696730
Email : is_yahmo@yahoo.co.id/is_yahmo@gmail.com
Pendidikan : s1 arsitektur ugm
s2 urban management erasmus university, the netherlands

Pekerjaan : penilai ahli lpjkn asesor/penilai teknis


pengarah usbu lpjkn
tenaga ahli bidang bangunan gedung, gedung dan rumah
negara, jasa konstruksi, regulasi bidang bg/bgrn/jakon

Pengalaman : direktorat tata bangunan djck kementerian pu biro hukum kementerian pu


badan pembinaan konstruksi kementerian pu
DISKRIPSI SINGKAT MATA
DIKLAT

Mata diklat ini dimaksudkan untuk memberikan


pemahaman kepada peserta diklat tentang
pelaksanaan konstruksi, meliputi pemeriksaan
dokumen pelaksanaan, perubahan pekerjaan,
persiapan lapangan, kegiatan konstruksi,
pemeriksaan akhir pekerjaan konstruksi, uji coba
peralatan dan penyerahan hasil akhir pekerjaan,
sanksi terhadap pelanggaran perizinan bangunan
gedung, melalui ceramah interaktif, dan diskusi.
HASIL BELAJAR

Diharapkan setelah mengikuti diklat ini,


peserta mampu memahami dan mengelola
Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Gedung
INDIKATOR HASIL
BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta mampu menjelaskan:
1. Pemeriksaan dokumen pelaksanaan
konstruksi bangunan gedung
2. Persiapan lapangan bangunan gedung
3. Pelaksanaan konstruksi di lapangan
4. Perubahan pekerjaan
5. Pemeriksaan hasil akhir pekerjaan dan
pemeriksaan uji coba peralatan elektronik
6. Penyerahan hasil akhir pekerjaan
Pelaksanaan Konstruksi
Bangunan Gedung

PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG NEGARA

KAJIAN
TEKNIS

IMB SLF RTB


PEMBANGUNAN
PELAKSANAAN
PERENCANAAN +PENGAWASA PE ANFAATAN PEMBONGKARAN
N M
PELESTARIAN
PERSIAPAN PE LELA GAN PEND AFTA AN PENGHAPUSAN

PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS


Pengertian PELAKSANAAN
KONSTRUKSI

Adalah kegiatan pendirian, perbaikan,


penambahan, perubahan, atau
pemugaran konstruksi bangunan
dan/atau instalasi dan/atau perlengkapan
BG sesuai rencana teknis yang disusun
Pengertian PERENCANAAN TEKNIS

Adalah kegiatan penyusunan rencana


teknis BG sesuai fungsi dan persyaratan
yang ditetapkan untuk acuan pelaksanaan
dan pengawasan pembangunan.
Pengertian PENGAWASAN TEKNIS

Adalah kegiatan pengawasan pelaksanaan


konstruksi mulai dari penyiapan lapangan sd
penyerahan hasil pekerjaan atau kegiatan
manajemen konstruksi (MK)
Catatan
Pengertian pembangunan baru dan pembangunan
kembali

Delivery system (konvensional, DB, DBO, BOO, BOT,


Turnkey, EPC)
Penyedia Jasa, umum, spesialis, terpisah, terintegrasi

Pelaku, pengguna jasa (pemerintah, BUMN/D,


masyarakat) dan penyedia jasa termasuk pengkaji
teknis
Asas pemisahan horizontal (perjanjian tertulis)

Perizinan
Pengawasan oleh aparat pemda,
Persyaratan
Dilaksanakan setelah mempunyai izin (IMB)
Mengacu pada dokumen rencana teknis yg disahkan
Dapat berupa bangunan baru dan/atau perbaikan/
penambahan/perubahan/pemugaran BG/instalasi/
perlengkapan
Lingkup pekerjaan, persiapan, pelaksanaan
konstruksi sd PHO dan pemeliharaan pelaksanaan sd
FHO
Menerapkan prinsip K3-L
Harus diawasi (pengawas atau MK)
Hasilnya BG yang laik fungsi beserta dokumennya
•Pemeriksaan dokumen
1 pelaksanaan konstruksi BG
2 • K4
• Persiapan lapangan bangunan
3 gedung
• Pelaksanaan konstruksi di
4 lapangan

5 • Perubahan pekerjaan
• Pemeriksaan hasil akhir
6 pekerjaan dan ujicoba
• Dokumen Pelaksanaan
7 Konstruksi
Pemeriksaan kelengkapan

Pemeriksaan kebenaran

Pemeriksaan
keterlaksanaan konstruksi
(constructability)
PENJELASAN SINGKAT
1. Dokumen pelaksanaan merupakan dokumen rencana teknis
yang telah disetujui dan disahkan, termasuk gambar-gambar
kerja pelaksanaan (shop drawing) yang merupakan bagian dari
dokumen ikatan kerja
2. Pemeriksaan kelengkapan, meliputi dokumen pelaksanaan
pelaksanaan, dalam hal ada/tidak, lengkap/tidak,
berdasarkan standar hasil karya perencanaan dan kebutuhan
untuk pelaksanaannya
3. Pemeriksaan kebenaran, meliputi pemeriksaan dokumen
pelaksanaan pekerjaan atas dasar akurasi
gambar rencana, perhitungan-perhitungan, dan
OHT 1 - 03
kesesuaian dengan kondisi lapangan
PENJELASAN SINGKAT
4. Keterlaksanaan konstruksi (constructability) merupakan
kondisi yang menggambarkan apakah bagian-bagian tertentu
dan/atau seluruh bagian bangunan gedung yang dibuat
rencana teknisnya dapat dilaksanakan sesuai kondisi
lapangan)
5.

OHT 1 - 03
JENIS DAN
BENTUK
KECELAKAAN
KERJA

ALAT
PELINDUNG
DIRI (APD)
PENERAPAN
SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
1. Menjelaskan kebijakan, pembuatan program dan acuan K3
2. Menjelaskan kebijakan, pembuatan program dan
acuan K3
3. Menjelaskan sistem dan fungsi-fungsi manajemen K3
4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan
pengendalian K3
5. Menjelaskan siklus K3
6. Menjelaskan sistem pelaporan dengan formulir-
formulir standar

OHT 1 - 03
PROGRAM DAPAT DIAPLIKASIKAN
DALAM
BENTUK PROSEDUR DAN PETUNJUK
KERJA,
TERDIRI :
A. PENETAPAN KEBIJAKAN DAN
MENJAMIN KOMITMEN
K3
B. PERENCANAAN PEMENUHAN
KEBIJAKAN, TUJUAN DAN
SASARAN PENERAPAN K3

OHT 3 - 02
1. INSPEKSI DAN PENGUJIAN
2. ANDAL DAN SISTEM MANAJEMEN K3
3. TINDAKAN PEMERIKSAAN
PERBAIKAN DAN PENERAPANNYA
4. PENGUKURAN PEMANTAUAN
DAN PENGEVALUASIAN KINERJA
K3
OHT 4 - 14
4. SIKLUS PENANGANAN
K3
1. SIKLUS HARIAN K3
2. SIKLUS MINGGUAN K3
3. SIKLUS BULANAN K3
OHT 5 - 03
VIDEO

VIDE
O
Tunjukan dan sebutkan bahaya di bawah ini

1 2 3
PENYUSUNAN
PROGRAM
PELAKSANAA
N

PENYIAPAN
FISIK
LAPANGAN
MOBILISASI
SUMBER
DAYA
1. Menjelaskan prinsip dasar mobilisasi dan
demobilisasi sumber daya
2. Melakukan mobilisasi tenaga kerja lokal
maupun tenaga kerja asing
3. Melakukan mobilisasi peralatan
4. Melakukan mobilisasi material
5. Demobilisasi sumber daya / tenaga kerja, peralatan
dan material sesuai ketentuan Dokumen Kontrak.

OHT 1 - 03
1. Menjelaskan pengertian mendasar tentang fungsi dan
berfungsinya produk
2. Menjelaskan dan melakukan pengkajian hasil investigasi kondisi riil
lapangan, kondisi jalan masuk, lokasi, mutu dan volume sumber
bahan (quarry).
3. Menjelaskan dan melakukan pengkajian hasil survei dan investigasi
sosial budaya, instansi terkait, dan keamanan di lingkungan proyek.
4. Melakukan value engineering dan atau optimasi
5. Melakukan perubahan desain / desain ulang dan pengkajian
sesuai prosedur yang disepakati.

OHT 1 - 03
TOPOGRAPI
- PETA DAERAH
- PETA SITUASI
- HIDROLOGI
- GEOLOGI / GEOTEKNIK

KONDISI JALAN MASUK

SUMBER BAHAN (QUARRY)


- LOKASI
- MUTU
- VOLUME

OHT 3 - 02
KEBIASAAN MASYARAKAT
- ADAT ISTIADAT
- AGAMA
JUMLAH PENDUDUK / TENAGA KERJA
KEPEMILIKAN TANAH
PRASARANA / SARANA TRANSPORTASI
PEMASARAN PRODUK LOKAL

OHT 3 - 03
SIKAP PERILAKU APARAT / BIROKRAT
BIROKRASINYA / PROSEDUR TATA
LAKSANA
HUBUNGAN KERJA / MEKANISMENYA
PERANAN PEJABAT DALAM MASYARAKAT

OHT 3 - 04
TUJUAN
PENDEKATAN FUNGSIONAL
TEKNIK ANALISIS FUNGSIONAL
PEMILIHAN PROYEK UNTUK STUDI
PENGEMBANGAN VALUE ENGINEERING
RENCANA KERJA VALUE ENGINEERING
APLIKASI PENGEMBANGAN VALUE ENGINEERING
PERANAN KONTRAKTOR DALAM
VALUE ENGINEERING

OHT 4 - 01
DENGAN HAPARAN :
SEMUA PIHAK BERTANGGUNG JAWAB
UNTUK MENJAMIN AGAR “DIPEROLEH”
HASIL YANG MAKSIMAL DARI SUMBER
DAYA YANG TERSEDIA (BIASANYA
TERBATAS)
OHT 4 - 02
1. PERENCANAAN YANG KADALUARSA
2. PERIODE REVIEW DESAIN YANG TERBATAS
3. DATA DESAIN AWAL KONTRAK YANG
TERBATAS
4. ANTISIPASI POTENSI PERUBAHAN MENJADI
MAJOR ITEM
5. PEMBIAYAAN YANG TERBATAS
6. PROSEDUR PERSETUJUAN REVIEW DESAIN

OHT 5 - 02
1. INFORMASI PROYEK SECARA UMUM
2. PERMASALAHAN YANG ADA DAN ALASAN-
ALASANNYA
3. DATA ORIGINAL DESAIN
4. DATA SURVEI DAN DESAIN
5. UALGN
METODA DAN ALTERNATIF YANG
DIUSULKAN

OHT 5 - 03
Serah terima lapangan (site hand over)
Pre-Construction Meeting (PCM)
Mobilisasi
Pengaturan dan Pengendalian Lalu
lintas
Mutual check awal (MCo)
Penyimpanan material
Prosedur perubahan
OHT 4 – 03
Jadwal konstruksi
PENYIAPAN SITE PLAN
MOBILISASI SUMBER DAYA
PENDEKATAN KE MASYARAKAT DAN
INSTANSI TERKAIT

OHT 2 - 02
PENGERTIAN UMUM
SURVEI LAPANGAN
DAFTAR SIMAK AUDIT
ILUSTRASI TATA LETAK LAPANGAN

OHT 3 - 01
TENAGA KERJA SEBAGAI MODAL DASAR
LANGKAH-LANGKAH MOBILISASI
1. Tenaga Kerja Lokal
2. Tenaga Kerja Asing
ACUAN MOBILISASI TENAGA KERJA

OHT 4 - 01
1. UMUM
2. LANGKAH-LANGKAH MOBILISASI
3. ACUAN MOBILISASI PERALATAN

OHT 5 - 01
1. UMUM
2. KEBUTUHAN BAHAN / MATERIAL
3. ACUAN MOBILISASI MATERIAL

OHT 6 - 01
RETRIBUSI LAHAN DAN BAHAN
PERATURAN PELEDAKAN
PERATURAN PERIJINAN
ADMINISTRASI KONTRAK

OHT 6 - 03
1. SEBAB-SEBAB DEMOBILISASI TENAGA
KERJA
2. DEMOBILISASI TENAGA KERJA
3. KETENTUAN DALAM DOKUMEN
KONTRAK
OHT 7 - 02
1. NILAI PENGGUNAAN PERALATAN
2. PROFESIONAL DALAM
MENGOPERASIKAN
PERALATAN
3. KETENTUAN DALAM DOKUMEN
KONTRAK
OHT 7 - 03
1. TIDAK DITERIMA
2. KELEBIHAN STOK
3. PENYEDIAAN
KETENTUAN DALAM KONTRA
DOKUMEN K

OHT 7 - 04
Penyusunan gambar
kerja
Metode
Pelaksanaan
pekerjaan konstruksi
Pelaksanaan
PELAKSANAA

konstruksi
laporan Kemajuan
Pekerjaan
N

Gambar pelaksanaan
As Built Drawing

SMM & SMK3


TAHAPAN DAN METODA KERJA
PELAKSANAAN BANGUNAN
GEDUNG
KHUSUS

PADA AKHIR PELATIHAN PESERTA MAMPU


MENJELASKAN DAN MENGELOLA PENGENDALIAN
PELAKSANAAN DAN
PENERAPAN
:
1. tahapan pelaksanaan secara benar
2. pengukuran dan pematokan.
3. pekerjaan tanah
4. pekerjaan pondasi
5. pekerjaan struktur beton
6. pekerjaan arsitektur
7. pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
Rencana Pelaksanaan Proyek
Jadwal &
Jadwal
Sumber
Organisasi Daya
Proyek & Job Rencana
Dis Mutu Kontrak

AMDAL/ RK Construction
& UPL Methode
Tahapan
KERJ
A

Rencana
K3 L Survei Lapangan

RAPP & Cash Mobilisasi


Flow dan Site Plan
Metoda Pelaksanaan Konstruksi
KONTRAK/SPK

Gambar dan jadwal Kondisi Teknis&


BoQ
Spek Induk Ekonomis

Metode SD
konstruksi kontrktor

Shop drawing

1 47
SITE PLAN
KEBUTUHAN SUMBER DAYA PER
ITEM PEKERJAAN
- TENAGA KERJA
- PERALATAN
- MATERIAL
RENCANA ANGGARAN PELAKSANA
TAHAPAN PEKERJAAN
PENGUKURAN DAN PEMATOKAN (penting/strategis, sbg patokan, hati2, teliti,
akurat, berbagai uitzet/as/sumbu/timbunan/pondasi, pengkaplingan)

PEKERJAAN TANAH (pembersihan lahan, cut and fill, pengamanan lereng, perataan
tanah)

PEKERJAAN PONDASI (pondasi dangkal/menerus, setempat, gabungan, plat, dan


pondasi dalam, berbagai tiang pancang, sumuran galian,parit, basement, metoda kerja )

STRUKTUR ATAS (struktur dan pembebanan, baja, beton, composit,


perancah/scaffolding, bekisting, tulangan, pengecoran, dinding, tangga/ramp, precast)

BETON (perancah dan cetakan, tulangan, pengecoran, metoda, formula, ready mixed,
pemeliharaan, pembongkaran)

ARSITEKTUR TERMASUK INTERIOR (fungsional, estetika, rapi, kaidah2 /teori,


penampilan bangunan gedung, tata ruang dalam, pelestarian, kondisi setempat)

MEKANIKAL (mesin2, lift/elevator, escalator, IT, AC, alat komunikasi, fire alarm,
gondola, gas medik dan bakar, plumbing, sampah)

ELEKTRIKAL (listrik, penangkal petir, pompa, pemadam kebakaran, security device,


alarm, detector, CCTV/MATV)
esensi kegiatan
Menyiapkan rencana tahapan kegiatan proyek
,untuk memastikan bahwa pekerjaan konstruksi
dilapangan dapat dilaksanakan, sesuai perencanaan
Menyiapkan seluruh metoda pelaksanaan dari
pekerjaan tanah sd interior BG
Memastikan bahwa untuk memenuhi persyaratan
pelaksanaan tersedia sumber dayanya (bahan, orang,
alat, dan perlengkapan)
Menjamin terpenuhinya mutu, jumlah, waktu, dan
administrasi sesuai kontrak
BERDASARKAN KEPMEN KIMPRASWIL :
362/KPTS/M/2004
1. RENCANA MUTU PROYEK (RMP)
DIBUAT OLEH PEMILIK PEKERJAAN
2. RENCANA MUTU KONTRAK (RMK)
DIBUAT
OLEH PELAKSANA (KONTRAKTOR)
OHT 4 - 01
a. RENCANA MUTU PROYEK (RMP) ADALAH DOKUMEN
SISTEM MANAJEMEN MUTU KONSTRUKSI YANG
DISUSUN OLEH UNIT SEBAGAI PENGGUNA BARANG /
JASA DALAM RANGKA MENJAMIN MUTU
KONSTRUKSI BIDANG KIMPRASWIL
b. DOKUMEN RENCANA MUTU (RMP) DIGUNAKAN
SEBAGAI PANDUAN PEMANATAUAN DAN
PENINJAUAN PELAKSANAAN KEGIATAN
PROYEK
c. RENCANA MUTU PROYEK (RMP) MINIMAL
MENCAKUP :
1. KEBIJAKAN PROYEK
2. INFORMASI PROYEK
3. STRUKTUR ORGANSASI PROYEK
4. LINGKUP KEGIATAN PROYEK s/d 9 DAFTAR SIMAK

OHT 4 - 02
a. RENCANA MUTU KONTRAK (RMK) ADALAH SISTEM
MANAJEMEN MUTU KONSTRUKSI YANG DISUSUN
OLEH PENYEDIA BARANG / JASA UNTUK SETIAP
KONTRAK PEKERJAAN
b. DOKUMEN RENCANA MUTU KONTRAK (RMK) DIGUNAKAN
UNTUK MENJAMIN, BAHWA SPESIFIKASI TEKNIS YANG
MELEKAT PADA KONTRAK DIPENUHI SEBAGAIMANA
MESTINYA
c. RENCANA MUTU KONTRAK (RMK) MINIMAL MENCAKUP
:
1. INFORMASI PENGGUNA DAN PENYEDIA JASA
2. BAGAN ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
TERMASUK ORGANISASI PENGGUNA BARANG / JASA DAN
PENYEDIA BARANG / JASA SERTA KONSULTAN
PENGAWAS
BILA ADA
3. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN
PEKERJAAN
4. PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN
5. PROSEDUR INSTRUKSI KERJA s/d 12 DAFTAR SIMAK
OHT 4 – 03
MENINGKATNYA EFISIENSI KERJA
MENINGKATNYA MUTU PEKERJAAN
MENINGKATNYA INTEGRITAS PEGAWAI
LEBIH OPTIMALNYA PEMANFAATAN WAKTU DAN
SUMBER DAYA
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PEGAWAI YANG
LEBIH JELAS
KOMUNIKAS DAN KUALITAS INFORMASI YANG LEBIH
IKOMUNIKAS DAN JELAS
KUALITAS INFORMASI YANG LEBIH
I
MENDORONG BAIK JAJARAN ORGANISASI MENJADI
SELURUH
LEBIH RESPONSIVE TERHADAP PENYELESAIAN
KETIDAKSESUAIAN (NON CONFORMANCE)

OHT 5 – 01
1. PENGADAAN
2. PENGENDALIAN PRODUK YANG DIPASOK
PELANGGAN
3. IDENTIFIKASI PRODUK DAN PENELUSURAN
4. RENCANA MUTU KONTRAK (RMK)
5. TAHAP MOBILISASI LAPANGAN
6. PENGENDALIAN PROSES
7. SUPERVISI KONSTRUKSI, INSPEKSI DAN TES
8. PENGENDALIAN PRODUK TIDAK SESUAI
9. TINDAKAN KOREKSI DAN PENCEGAHAN
OHT 6 – 01
AUDIT INI JUGA DIKENAL SEBAGAI
INTERNAL QUALITY YANG
DISELENGGARAKAN PADA INTERNAL
PERUSAHAAN DENGAN TUJUAN
UNTUK
MEMASTIKAN BAHWA SISTEM
MANAJEMEN MUTU DILAKSANAKAN
SECARA KONSISTEN DAN TERUS
MENERUS
OHT 7 – 04
SUATU PERUSAHAAN YANG
BERKEINGINAN UNTUK MENDAPATKAN
MUTU PRODUK YANG BAIK AKAN SANGAT
PEDULI KEPADA PERFORMANCE DARI SUB
KONTRAKTOR/PEMASOK. AUDIT INI
DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN
TERHADAP SUB KONTRAKTOR / PEMASOK
TERSEBUT DIATAS.
SECOND PARTY AUDIT INI JUGA
DIKENAL SEBAGAI : CUSTOMER AUDIT
OHT 7 – 05
AUDIT YANG DILAKSANAKN OLEH
CERTIFICATION BODY TERHADAP
SUATU PERUSAHAAN DALAM
RANGKA SERTIFIKASI, MISALNYA
SERTIFIKAT ISO
9001.
THIRD PARTY AUDIT INI JUGA
DIKENAL SEBAGAI : INDEPENDENT
AUDIT
OHT 7 – 06
OHT 4 - 01
1. Menjelaskan dan mengendalikan pelaksanaan tahapan
pelaksanaan secara benar
2. Menjelaskan dan mengendalikan penerapan metoda
kerja pelaksanaan pengukuran dan pematokan.
3. Menjelaskan dan mengendalikan penerapan
metoda kerja pekerjaan tanah
4. Menjelaskan dan mengendalikan penerapan metoda
kerja pekerjaan pondasi
5. Menjelaskan dan mengendalikan penerapan
metoda kerja pekerjaan struktur beton
6. Menjelaskan dan mengendalikan penerapan metoda
kerja pekerjaan arsitektur
7. Menjelaskan dan mengendalikan penerapan
metoda kerja pekerjaan mekanikal dan e le k t
O H T 1-
ri0k3al.
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Kontrak
(Surat Perintah Kerja)
Dokumen Kontrak

Gambar Rencana Keadaan


dan Daftar Volume Jadwal Waktu
Teknis dan Ekonomis
Spesifikasi Pekerjaan (BOQ) Induk
Lapangan

METODE Sumber Daya


KONSTRUKSI Kontraktor

Kemampuan Kontraktor

Interaksi antar elemen dalam metode pelaksanaan

OHT 2 - 01
1. ORGANISASI PROYEK DAN JOB DESCRIPTION
2. JADWAL PELAKSANAAN PROYEK DAN
JADWAL PENGADAAN SUMBER DAYA
3. RENCANA MUTU KONTRAK
4. METODE KONSTRUKSI (CONSTRUCTION METHOD)
5. SURVEI LAPANGAN
6. MOBILISASI DAN SITE PLAN
7. RENCANA ANGGARAN PELAKSANAAN (RAP) DAN
CASH FLOW
8. RENCANA K3 PROYEK
9. RENCANA KELOLA LINGKUNGAN (RKL) DAN
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
(RPL)
OHT 2 - 02
SITE PLAN
KEBUTUHAN SUMBER DAYA PER
ITEM PEKERJAAN
- TENAGA KERJA
- PERALATAN
- MATERIAL
RENCANA ANGGARAN PELAKSANA
TAHAPAN PEKERJAAN

OHT 2 - 03
Bahan beton
Campuran beton
Pemeriksaan mutu beton
Perubahan bentuk beton
Pelaksanaan pengerjaan beton

OHT 6 - 04
Listrik
Pompa air
Penangkal petir
Pemadam kebakaran
Alat komunikasi
Penyegar udara
Dan lainnya

OHT 8 - 03
SITE PLAN
KEBUTUHAN SUMBER DAYA PER
ITEM PEKERJAAN
- TENAGA KERJA
- PERALATAN
- MATERIAL
RENCANA ANGGARAN PELAKSANA
TAHAPAN PEKERJAAN

OHT 2 - 03
1. Menjelaskan tentang pentingnya mutu, waktu dan
Biaya dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
2. Menjelaskan dan melakukan pengendalian
pelaksanaan pekerjaan mulai dari mendapat SPMK
(Surat Perintah Mulai Kerja) sampai penyerahan akhir
pekerjaan FHO (Final Hand Over)
3. Menjelaskan dan melakukan pengendalian biaya
4. Menjelaskan dan melakukan pengendalian mutu
5. Menjelaskan dan melakukan pengendalian waktu
OHT 1 - 03
NO. KELOMPOK KEGIATAN

1. PERSIAPAN DOKUMEN Surat Perintah Kerja


Construction Schedule
Pre Construction Meeting (PCM)
2. PERSIAPAN FISIK Rencana Mutu Kontrak (RMK)
LAPANGAN Mobilisasi
Review Design
3. PROSES PEMBAYARAN Advance Payment
Buku Harian dan Laporan Show Cause
Meeting Pembayaran Prestasi
Pekerjaan
4. PEKERJAAN TAMBAH Pekerjaan Tambah / Kurang
KURANG Perpanjangan Waktu Pelaksanaan Denda
(liquidated damage) Eskalasi / de eskalasi
Harga
5. PERSELISIHAN Penyelesaian Perselisihan Kontrak
6. SERAH TERIMA Provisional Hand Over
Final Hand Over

OHT 3 - 01
Penundaan waktu
inflasi
sengketa hukum
modal kerja
bunga bank

PEMBIAYAAN

Lokasi proyek
produktivitas, jadwal
konstruksi, ekonomi
Tenaga trampil
Jadwal waktu biaya tinggi, rekayasa
nilai, pelatihan pekerja kualitas bahan
perubahan dan alat
pekerjaan

WA KTU Pemeriksaan dan


Peraturan KKUUAAL
LI pengawasan
pemerintah KKO
ONS TRUK
RUK S
II TASS
Perencanaan
Pengadaan dan spesifikasi
bahan dan alat teknis

Ketergantungan Biaya, Waktu, dan Kualitas

OHT 4 - 02
BAGAN ALUR PENGAWASAN KUALITAS
Penilaian bahan
yang sesuai

Survai,
studi
dan
analisis

Penetapa
n
standar

Metode plekasanaan Modifikasi


metode
pelaksanaa
n

Pelaksanaan (diklat, pengawasan dan laporan)

Pemeriksaan
Survai

tidak

Rekomenda
si

Lanjutan

Selesai

OHT 5 - 04
D IAGR AM PR IN SIP KON TR OL M UTU (QUALITY
CONTROL) (TER HAD AP SUATU PAY ITEM )

P emilihan Jenis-jenis
Ba han Ba ku sesuai
dengan item
pekerjaan Lingkup pe nge nda lia n
Tida k - Lingkup
Dimensi
- Lingkup kualitas Struktur pe nge nda lia n
- Jenis pemeriksaan
Pengendalia - Metoda pemeriksaan
n mutu - Frekwensi
bahan baku - Spe sifikasi mutu
TAH AP I - Toleransi
Ya
Bahan
siap
olah
Lingkup pe nge nda lia n
Tida k - Lingkup
Dimensi
- Lingkup kualitas Struktur pe nge nda lia n
- Jenis pemeriksaan
Pengendalia
- Metoda pemeriksaan
n mutu
- Frekwensi
bahan
- Spe sifikasi mutu
olahan
TAH AP II Ya - Toleransi

Komponen
Ba ha n untuk
pekerjaan
jadi
tela h
siap
Lingkup pe nge nda lia n
- Lingkup Dimensi
Tida k - Lingkup kualitas
Struktur pengendalian
Pengendalia - Je nis pemeriksaan
n mutu - Metoda pemeriksaan
pekerja an - Frekwensi
jadi - Spesifika si mutu
- Toleransi

TAH AP III Ya

P e kerjaa n jadi
(pelaksanaa n pay

OHT 5 - 05
item sesuai kontrak)
STANDAR KUALITAS
STANDAR PENGUJIAN
STANDAR PENGUJIAN
STANDAR PELAKSANAAN
STANDAR PENGAWASAN

OHT 5 - 06
1. KOMPONEN UTAMA
2. PERALATAN LABORATORIUM
DAN PROSEDUR
3. PENYIMPANGAN MATERIAL
4. PENGANGKUTAN MATERIAL
5. PENGUJIAN MATERIAL
6. JOB MIX FORMULA

OHT 5 - 07
7. PENGUJIAN LABORATORIUM
8. TEST LAPANGAN
9. ADMINISTRASI DAN FORMULIR
10.DAFTAR SIMAK PENGENDALIAN MUTU
ITEM PEKERJAAN
11.PENGUJIAN PENGECEKAN MATERIAL
12.DAFTAR SIMAK KESELURUHAN

OHT 5 - 08
•Penyiapan jenis pekerjaan
1 tambah-kurang

•Perhitungan Volume &


2 Harga

•Berita Acara Perubahan


3

•Amandemen dan
4 Adendum Kontrak
Pekerjaan
TAMBAH KURANG
Dalam pemeriksaan usulan pekerjaan
tambah/kurang, maka faktor terpenting yang perlu
diperhatikan dan dipertimbangkan adalah
berubahnya
anggaran proyek. Hal ini difokuskan pada
perubahan jenis dan item pekerjaan yang dilakukan
sebagai akibat adanya modifikasi di lapangan.

CSEB-08 Memeriksa Pekerjaan Tambah / Kurang 2007 77


PENGERTIAN UMUM
PEKERJAAN TAMBAH / KURANG
KLAIM

OHT 5 - 04
Syarat-syarat pekerjaan tambah dan kurang.
dokumen kontrak, baik dalam volume pekerjaan
maupun spesifikasi teknis.

Pelaksanaan pekerjaan tambah dan kurang baru dapat


dilaksanakan oleh kontraktor setelah diberi izin tertulis
dari Pemberi Tugas/Pengawas.
Sebagai syarat untuk mendapatkan izin tertulis dari
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, Kontraktor
diwajibkan untuk mengusulkan pekerjaan
tambah.
Apabila terjadi pekerjaan tambah dalam pelaksanaan,
pekerjaan tersebut tidak terdapat dalam perincian
penawaran maka kontraktor
diharuskan mengajukan penawaran pekerjaan
tersebut untuk mendapatkan persetujuan.
CSEB-08 Memeriksa Pekerjaan Tambah / Kurang 2007 79
Sebaliknya apabila terjadi pekerjaan kurang
maka penilaian kurang tersebut hanya untuk
sejenis pekerjaan, material dan upah pekerjaan yang
bersangkutan saja (real cost) dan tidak
termasuk pengurangan besarnya keuntungan
yang telah tercantum didalam
Tidak ada perhitungan kembali atas jumlah satuan yang
dihitung kontraktor dengan demikian
perhitungan pekerjaan tambah / kurang ialah bagian
pekerjaan atau suatu pekerjaan yang lain dari yang
dimaksud didalam USP dan gambar – gambar.
(lumpsum)
Perhitungan pembayaran tambah atau kurang
dilakukan pada pembayaran angsuran berikutnya.
CSEB-08 Memeriksa Pekerjaan Tambah / Kurang 2007 80
Langkah pertama yang diperlukan dalam
memeriksa usulan kontraktor, adalah
mengevalusi hasil perhitungan pekerjaan
tambah/kurang.
Berdasarkan harga satuan (unit price) yang terlampir
dalam kontrak kerja dan merupakan hal yang tidak
terpisahkan dengan ikatan kontrak dari hasil
perhitungan dikalikan harga satuan akan dapat dihitung
nilai pekerjaan tambah kurang.
CSEB-08 Memeriksa Pekerjaan Tambah / Kurang 2007 81
Berdasarkan harga satuan (unit price) yang terlampir
dalam kontrak kerja dan merupakan hal yang tidak
terpisahkan dengan ikatan kontrak dari hasil
perhitungan dikalikan harga satuan akan dapat dihitung
nilai pekerjaan tambah kurang.
Pekerjaan tambah kurang di lapangan harus memiliki
bukti “hitam di atas putih’ untuk menghindari
perselisihan yang tidak diinginkan bersama, catatan
tersebut biasanya berupa Instruksi Kerja atau Avoid
Verbal Order. 82
CSEB-08 Memeriksa Pekerjaan Tambah / Kurang 2007
Adanya pekerjaan tambah kurang tentunya akan
berdampak pada nilai kontrak dan jadual waktu
penyelesaian proyek.

Agar dampak yang ditimbulkan oleh adanya pakerjaan


tambah kurang tidak berdampak terlalu signifikan
terhadap nilai kontrak dan jadual waktu sesuai rencana
maka perlu dilakukan penyusunan pekerjaan tambah
kurang dalam suatu format yang baik sehingga
memudahkan pemeriksaannya.
CSEB-08 Memeriksa Pekerjaan Tambah / Kurang 2007 83
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
(TPU):
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran peserta
mampu memeriksa usulan perhitungan pekerjaan
tambah/kurang.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


(TPK)
Setelah menyelesaikan pembelajaran peserta mampu
mengenali:
› Jumlah dan bobot pekerjaan tambah.
› Jumlah dan bobot pekerjaan kurang.
› Pengajuan pekerjaan tambah/kurang.
CSEB-08 Memeriksa Pekerjaan Tambah / Kurang 2007 84
perhitungan pekerjaan tambah/kurang difokuskan pada
perhitungan pertambahan atau pengurangan nilai bobot
pekerjaan, yang digunakan untuk menentukan seberapa
besar pengaruh pekerjaan tambah/kurang ini terhadap
bobot keseluruhan pekerjaan.

Biasanya usulan pekerjaan tambah kurang diajukan oleh


kontraktor setelah adanya persetujuan para pelaku
proyek atas lingkup pekerjaan dimaksud sebagai akibat
adanya modifikasi pekerjaan di lapangan.
CSEB-08 Memeriksa Pekerjaan Tambah / Kurang 2007 85
Pekerjaan tambah yang diusulkan oleh
kontaktor akan diperiksa oleh konsultan
pengawas untuk diusulkan persetujuannya
kepada pemilik.

Kemudian konsultan akan memeriksa perhitungan nilai


pekerjaan tambah yang diajukan dengan berpedoman
pada harga satuan, volume, spesifikasi dan gambar-
gambar kontrak.
CSEB-08 Memeriksa Pekerjaan Tambah / Kurang 2007 86
Berdasarkan lingkup pekerjaan kurang yang telah
disepakati kontraktor mengajukan usulan perhitungan
pekerjaan kurang berdasarkan harga satuan (unit price)
yang tercantum dalam rencana anggaran biaya kontrak
dan merupakan hal yang tidak terpisahkan dengan
kontrak. Jumlah volume pekerjaan yang dikurangkan
jika dikalikan dengan harga satuan tersebut akan
manghasilkan nilai pekerjaan kurang yang nantinya
akan diperhitungkan dengan pekerjaan tambah kurang
secara total.
CSEB-08 Memeriksa Pekerjaan Tambah / Kurang 2007 87
pihak konsultan akan memeriksa usulan
tersebut yang meliputi :
1. Dasar dan bukti-bukti yang menjadi acuan
terjadinya pekerjaan tambah kurang
(instruksi lapangan, menutes of meeting,
surat menyurat dan bukti tertulis lainnya.
2. Perhitungan volume, harga satuan, harga total dari
pekerjaan tambah kurang yang diajukan.
3. Perhitungan perubahan nilai kontrak
secara keseluruhan.
CSEB-08 Memeriksa Pekerjaan Tambah / Kurang 2007 88
1. UPAYA AGAR TIDAK TERJADI KLAIM
ATAUPUN PINALTY
2. PENGERTIAN KLAIM MENURUT KONDISI
PENYELESAIANNYA
3. KONTRAK DAN DOKUMEN KONTRAKTUAL
4. DOKUMEN KLAIM YANG BAIK DAN LENGKAP
5. POTENSI YANG MENIMBULKAN PERSELISIHAN,
KLAIM DAN PINALTY
6. UPAYA MENCAPAI KEBERHASILAN KLAIM

OHT 5 - 05
• PEMERIKSAAN HASIL AKHIR PEKERJAAN KONSTRUKSI
1 BG TERHADAP KESESUAIAN DENGAN DOKUMEN
PELAKSANAAN

2 • KELENGKAPAN DOKUMEN PELAKSANAAN KONSTRUKSI

3 • GAMBAR PELAKSANAAN (AS BUILT DRAWING)

4 • PEDOMAN PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN

5 • DEFECT LIST/PUNCH LIST

6 • UJI COBA PERALATAN/PERLENGKAPAN UTAMANYA M&E


• BANGUNAN GEDUNG LAIK FUNGSI (SARANA
& PRASARANA)

7
• BANGUNAN GEDUNG LAIK FUNGSI (SARANA &
PRASARANA)
1

• KELENGKAPAN DOKUMEN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


2

• GAMBAR PELAKSANAAN AS BUILT DRAWING


3

• DOKUMEN PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN


4

• DOKUMEN PENYERAHAN HASIL KERJA UNTUK SLF


5

• DOKUMEN LAIN (ASURANSI, JAMINAN/GARANSI)


6
PENGAWASAN oleh APARAT

AS EK PERIZINAN dan
P LEGALITAS

AS EK REGULASI
P
ASPEK PENYEDIA JASA
ASPEK PENGAWASAN TEKNIS
AS EK ADMINISTRATIF
P
A PEK PERIZINAN dan
S LEGALITAS

1. ADA IMB

2. ADA LAMPIRAN DOKUMEN IMB


3. CEK RENCANA TEKNIS SEBAGAI
DASAR PELAKSANAAN

4. CEK PERJANJIAN TERTULIS (BILA


PEMILIK BERBEDA ANTARA LAHAN DENGAN
BANGUNAN GEDUNG)
5. PERSYARATAN LAIN SESUAI PERDA BANGUNAN
GEDUNG SETEMPAT
AS EK PENYEDIA JASA
P

1. ADA LEGAL STANDING


2. LINGKUP PELAKSANAAN/SENDIRI TERMASUK
KRITERIANYA (BARU/PERUBAHAN/PENAMBAHAN,dll)

3. CEK PERJANJIAN/KONTRAK (KESESUAIAN


KLASIFIKASI /KUALIFIKASI, BERSERTIFIKAT, ADA
TENAGA AHLI nya)

4. PERSYARATAN K3L/K4, JAMSOSTEK, SETEMPAT

5. PERSYARATAN LAIN SESUAI PERDA


BANGUNAN GEDUNG SETEMPAT
AS EK REGULASI
P

1. SESUAI KETENTUAN
PERATUARAN
PERUNDANG-UNDANGAN BANGUNAN
GEDUNG

2. SESUAI KETENTUAN
PERATUARAN
PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT
BANGUNAN GEDUNG

3. PERSYARATAN LAIN SESUAI PERDA


BANGUNAN GEDUNG SETEMPAT
A PEK PERIZINAN dan
S LEGALITAS

1. ADA IMB

2. ADA LAMPIRAN DOKUMEN IMB

3. CEK PERJANJIAN TERTULIS (BILA


PEMILIK BERBEDA ANTARA LAHAN DENGAN
BANGUNAN GEDUNG)

4. PERSYARATAN LAIN SESUAI PERDA


BANGUNAN GEDUNG SETEMPAT
5 ASPEK ADMINISTRASI
1. ADMINISTRASI KEUANGAN

2. ADMINISTRASI TEKNIS

3. LAPORAN KEUANGAN
4. KELENGKAPAN ADMINSITRASI
5. SERTIFIKASI PEMBAYARAN
6. ADMINISTRASI LOGISTIK DAN
PERALATAN
1. Umum
2. Kontrak Kerja
3. Laporan Keuangan
4. Peranan Akuntansi
5. Pembuatan Laporan untuk Manajemen
6. Laporan Perbandingan antara Rencana dan
Realisasi Penyelesaian Proyek
7. Laporan Analisa Gross Profit
8. Laporan Pendapatan Proyek
9. Laporan Rugi/Laba Proyek
OHT 3 – 01
LAPARAN EFISIENSI BIAYA BAHAN DAN
TENAGA KERJA
LAPORAN EFISIENSI BIAYA PERALATAN
LAPORAN EFISIENSI BIAYA OVERHEAD
LAPORAN EFISIENSI BIAYA
SUB KONTRAKTOR

OHT 3 – 02
Kelengkapan Administrasi Tahap
Persiapan
Persiapan Pekerjaan Lapangan
Administrasi Teknik Tahap Pelaksanaan
Tahap Sertifikasi Pembayaran
Tahap Serah Terima Pekerjaan

OHT 4 – 01
Dokumen Kontrak
Gambar Rencana
Struktur Organisasi
Buku Direksi
Jadwal Waktu
Bagan Cuaca

OHT 4 – 02
Monthly Certificate (MC)
Back up Quantity
Back up Quality Control

OHT 4 – 04
1. Penyiapan dan penyerahan
2. Isi
3. Data Pendukung
4. Penandatanganan Berita Acara

OHT 4 – 05
Umum
Kedudukan dan Peran Administrasi
Logistik
Administrasi Peralatan

OHT 5 – 01
Pengertian Umum
Kedudukan Administrasi Logistik
Fungsi Administrasi Logistik

OHT 5 – 02
Penggunaan Peralatan
Pedoman dan Teknik Operasional
Laporan Pemakaian

OHT 5 – 03
Peranan Informasi
Pengembangan Sistem Informasi
Komunikasi

OHT 7 – 01
MEMERIKSA DAN
MEMVALIDASI
IZIN-IZIN PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Memeriksa
Renc. Pelaksanaan
& Shop Drawing

Pekerjaan
Konstruksi
Persyaratan
Izin Pelaksanaan
Mutu Pekerjaan
Pekerjaan

Memeriksa dan memvalidasi


Izin2 Pelaksanaan Pekerjaan
1. Memeriksa rencana tahapan realisasi
pekerjaan
a. Pengguna Jasa
b. Perencana konstruksi c.
Pelaksana Konstruksi d.
Pengawas Konstruksi e.
Terintegrasi
2. Memeriksa gambar kerja (shop drawing) nomor, kode,
skala, kelengkapan, material, lapangan, hasil karya perencanaan,
termasuk kebenarannya
3. Membuat catatan rencana pelaksanaan setiap
pekerjaan
a. Pengertian (renc tahapan realisasi vs renc
pelaksanaan)
b. Dokumen rencana pelaksanaan, proyect plan, gambar
sketsa pelaksanaan, uraian pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan
peralatan, material, jadwal suplai, tenaga kerja,
c. Ciri-ciri rencana pelaksanaan yang baik memenuhi
syarat teknis, (lengkap, jelas, dpt dilaksanakan, aman,
memenuhi standar tertentu) dan syarat ekonomi (biaya,
efisien/efektif, manfaat, pertimbangan non teknis lain)
esensi kegiatan

Memeriksa gambar kerja untuk memastikan;


lengkap, jelas, dapat dilaksanakan, dan
tepat waktu
Disiapkan lebih awal
Mengantisipasi dan meminimalkan persoalan
1. Memeriksa kesiapan bahan/material
acuan kontrak/SNI/Puskim, hasil analisis
bahan, kuantitas dan kualitas bahan

2. Memeriksa kesiapan tenaga kerja


inventarisasi, identifikasi, klasifikasi dan
kualifikasi, serta analisis kebutuhan

3. Memeriksa perlengkapan dan peralatan


kerja jenis, kondisi lapangan, metoda,
ketersediaan/kebutuhan, operator,
esensi kegiatan

Menjamin terpenuhinya mutu, jumlah, waktu,


dan administrasi sesuai kontrak
Memastikan bahwa untuk memenuhi persyaratn
tersebut tersedia sumber dayanya (bahan, orang,
alat, dan perlengkapan)
1. Umum
a. Tujuan izin kerja (taat prosedur, menghindari
kesalahan, mengurangi kecelakaan)
b. Persyaratan izin kerja (diajukan, dicek terkait
K3, dikeluarkan secara tertulis)
2. Memeriksa borang-borang izin pelaksanaan
Pekerjaan yang membutuhkan izin kerja khusus (lokasi sempit,
alat berbahaya, alat suhu tinggi) dan umum
(jenis, alat, petugas, langkah2, masa berlaku izin, potensi K3)
3. Memeriksa kesesuaian gambar kerja,
konsistensi gambar
4. Izin Pelaksanaan Prinsip izin, sesuai prosedur, mengurangi
kesalahan, dan zero acct, site manager bertanggung jawab, berjenjang
esensi kegiatan

Memastikan bahwa pekerjaan konstruksi


dilapangan dapat dilaksanakan, sesuai
perencanaan, memenuhi syarat,
Merupakan legal instruction (tdk ada
pekerjaan yg dilaksanakan tanpa izin)
Menjamin standar kerja dan fasilitas
penunjang telah terpenuhi
MEMPELAJARI DAN
MEMAHAMI
GAMBAR KERJA, SPEK
TEKNIS,
KONTRAK, DAN DOKUMEN
LAIN
Gambar kerja dan
Spesifikasi teknis

Pekerjaan
Konstruksi

Kontrak Dokumen lain


terkait

Mempelajari dan memahami gambar kerja,


spek teknis, kontrak, dan dokumen lain
1. Gambar kerja manfaat,
a. Perhitungan kuantitas (kebutuhan material,
jenis/mutu/ukuran/jumlah/sisa, tenaga kerja,
kualifikasi/klasifikasi/jumlah, peralatan, utama/bantu, waktu,
total/rincian, biaya, jenis/nyata)
b. Perencanaan dan pelaksanaan dilapangan
(penyesuaian lapangan, keterkaitan antar pekerjaan,
memudahkan pekerjaan, lapangan/bengkel, dan
pengawasan, mutu/jumlah/pantas
c. Dibuat berdasar gambar rencana, + metoda
pelaksanaan
2. Spesifikasi teknis (jenis pekerjaan, ruang,
dimensi/ukuran/material/peraltan/tata cara/metoda pelaksanaan,
kelengkapan gambar, material yg
digunakan) dan Persyaratan teknis (tuntutan dan panduan,
penjelasan ttg pemilik, pekerjaan di
lapangan, kondisi/situasi, tahapan pelaksanaan:
persiapan tapak/bangunan (tanah, pondasi, beton,
dinding, plafon, atap, kusen, cat, instalasi listrik,
penangkal petir, AC, Lift, plumbing, mesin2)
Bersifat mengikat
3. Kendala yang mungkin terjadi
a. Ketidak sinkronan gambar (ars/struktur/ M&E,
pemahaman gambar/notasi/simbol)
b. Kelangkaan material/alat/tenaga kerja
(jadwal, kebutuhan, perhitungan)
c. Sinkronisasi waktu (master schedule, materials
delivery, biaya/ cashflow)
esensi kegiatan

Memeriksa gambar kerja dan spesifikasi


teknis untuk memastikan; lengkap, jelas,
dapat dilaksanakan, dan tepat waktu
Disiapkan lebih awal
Mengantisipasi dan meminimalkan persoalan
1. Kelengkapan dokumen kontrak
2. Ikatan kerja antara pengguna dan penyedia jasa,
agar seluruh pekerjaan dapat terlaksana dengan baik, kesepakatan keduanya
(undang2), syarat sahnya kontrak (KUHP 1320)
3. Jadwal pelaksanaan, jenis (balok/jaringan), master
4. Prosedur pelaksanaan urutan pekerjaan, teknik pelaksanaan,
sumber daya sesuai persyaratan kontrak, kondisi lapangan, dan pengalaman
kontraktor. Dokumen prosedur pelaksanaan (project plan, gambar sketsa,
uraian pekerjaan, kebutuhan alat/bahan/tenaga/biaya). Ciri2 prosedur
pelaksanaan yg baik. Dan Tahapan pelaksanaan dan pengawasan.
5. Tahapan pembayaran
esensi kegiatan

Menjamin terpenuhinya tertib dan


berkepastian hukum,
Memastikan bahwa untuk memenuhi waktu dan
persyaratan tersebut tersedia sumber dayanya
(bahan, orang, alat, dan perlengkapan)
1. Umum
a. Tujuan izin kerja (taat prosedur, menghindari
kesalahan, mengurangi kecelakaan)
b. Persyaratan izin kerja (diajukan, dicek terkait
K3, dikeluarkan secara tertulis)
2. Izin pelaksanaan
IMB, lahan, mulai pekerjaan, termasuk izin lain dr
Pemda, (sesuai prosedur)
3. Persyaratan khusus lain, terkait pekerjaan teknis
esensi kegiatan

Memastikan bahwa pekerjaan konstruksi


dilapangan dapat dilaksanakan, sesuai
perencanaan, memenuhi syarat,
Merupakan legal instruction
Menjamin standar kerja dan fasilitas
penunjang telah terpenuhi
1. Berdasar bentuk imbalan
* Lumpsum
* Harga Satuan
* Gabungan lumpsum dan Harga Satuan
* Terima Jadi (turn key)
* Pesersentase
2. Berdasar jangka waktu pelaksanaan
* Tahun Tunggal
* Tahun Jamak
3. Berdasar jumlah pengguna barang/jasa
* Kontrak Pengadaan Tunggal
* Kontrak Pengadaan Bersama
OHT 3 - 01
Minimal harus memuat uraian mengenai 13 hal :
(Ps. 22 UU No. 18/1999)
a. Para pihak
b. Rumusan pekerjaan
c. Masa pertanggungan / pemeliharaan
d. Tenaga Ahli
e. Hak dan kewajiban para pihak
f. Cara pembayaran
g. Cidera janji
h. Penyelesaian perselisihan
i. Pemutusan kontrak
j. Keadaan memaksa
k. Kegagalan bangunan
l. Perlindungan pekerja
m. Aspek lingkungan
OHT 3 - 03
1. Pengetahuan Gambar
2. Fungsi Gambar
3. Gambar Sebagai Bahasa Teknik
4. Jenis Gambar Konstruksi
5. Kelengkapan Gambar

OHT 7 - 01
Penjelasan mengenai Proyek :
Menjelaskan lingkup pekerjaan
Informasi, fisik, cuaca dan topograpi
Geologi, kualitas air
Menjelaskan tentang gambar konstruksi
Tata cara pengujian
Penyusunan pelaporan Keselamatan
dan Keamanan Kerja

OHT 13 - 01
Tentang : Artikel Umum
- Jalan masuk sementara
- Fasilitas kontraktor
- Sistem komunikasi
- Laboratorium dan kesehatan
- Bantuan kepada staff, Direksi
- Asuransi, foto dan laporan
- Transportasi dan Pemasangan Plant
- Dewatering
- Pengukuran dan pembayaran
pekerjaan
OHT 14 - 01
- Gambar As Build
Perlengkapan Operasional
Pekerjaan tanah
Pekerjaan beton
Pekerjaan batu
Pekerjaan Pintu
Pekerjaan tanah untuk saluran Jalan drainase
Bangunan untuk saluran, drainase dan
jalan
OHT 15 - 01
MEMPERSIAPKAN DAFTAR
SIMAK
DAN DOKUMEN BERITA ACARA
SERAH TERIMA
tujuan

Peserta mampu mengelola persiapkan Daftar


Simak dan Dokumen Berita Acara
Serah Terima
Peserta mampu mengelola penyusunan
daftar simak, memeriksa laporan
kemajuan pekerjaan, dan menyiapkan
berita acara serah terima
TEKNIS
MENYUSUN
DAFTAR SIMAK

Pekerjaan
Konstruksi
TEKNIS
MENYUSUN DAN MENYIAPKAN
MEMERIKSA BERITA ACARA
LAPORAN SERAH TERIMA
KEMAJUAN

Menyiapkan daftar simak dan Dokumen BA ST


TEKNIS MENYUSUN DAFTAR SIMAK
Membuat daftar simak pemeriksaan
tiap pekerjaan dasarnya urutan pekerjaan,
tabel pekerjaan dg kondisi/kualitas hasil
pekerjaan,

Menyusun daftar simak seluruh


pekerjaan untuk memudahkan dan
merekapitulasi daftar simak, dibuat rekapitulasi
pekerjaan (digabung)

Persetujuan daftar simak oleh


pemberi tugas/atasan daftar yg sdh diisi
diajukan atasan untuk disetujui dan instruksi
esensi kegiatan

Sebagai alat kontrol sebagian/seluruh


pekerjaan, meliputi arsitektur, sipil,
mekalnikal, elektrikal, dan tata lingkungan

Daftar pemeriksaan kualitas dan kuantitas


pekerjaan termasuk ketepatan waktunya

Bagian dari dokumen pengecekan akhir


TEKNIS MENYUSUN & MEMERIKSA
LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN
Memeriksa laporan harian realisasi pekerjaan
mengetahui aktivitas sehari2 (data umum, jml
tenaga, material, peralatan, cuaca, permasalahan,
instruksi dan izin kerja)
Memeriksa laporan mingguan realisasi
pekerjaan rekapitulasi laporan harian,progres,
revisi, risalah rapat mingguan
Menyusun dan memeriksa laporan bulanan
realisasi pekerjaan rekapitulasi laporan mingguan,
progres sesuai s curve, tagihan.
esensi kegiatan

Mengetahui, memantau, dan


mengendalikan, status dan kemajuan
pekerjaan pada saat tertentu

Menggunakan formulir laporan

Informasi yg diharapkan; status, progres,


lambat/cepat, persoalan2,

Digunakan untuk pembayaran para pihak


MEMPERSIAPKAN BERITA ACARA
SERAH TERIMA PEKERJAAN
1. Proses serah terima 2 tahap, dg check list
2. Menyiapkan borang-borang untuk berita
acara serah terima pekerjaan (parsial) dirinci
berdasar kegiatan2 :
3. Menyiapkan dokumen penunjang berita serah
terima upaya perbaikan, pembongkaran,
penyempurnaan, as built drawing, jaminan,
manual operasi/pemeliharaan, add/amandemen
4. Menyiapkan konsep berita acara serah terima :
o Format
o Substansi
esensi kegiatan

Penyelesaian dan penyerahan pekerjaan secara


formal

2 (dua) tahap serah terima (ST I & ST II)

Diawali dengan pemeriksan fisik ,


test/commissioning, administrasi

Melibatkan para pihak

Dilengkapi dengan dokumen2 (as built drawing,


garansi, manual, pendaftaran/SLF)
JADWAL PEKERJAAN
UMUM
Jadwal kerja yang akan dilaksanakan diperiksa
dan dipelajari apakah sudah mencakup seluruh
aktivitas yang diperlukan, apakah urut-urutannya
sudah sesuai dengan keterkaitan kerja

Kalender kegiatan pelaksanaan pekerjaan perlu


mencantumkan:
1. Rencana awal dan akhir tiap pekerjaan
2. Rencana alokasi waktu pekerjaan
3. Rencana mobilsasi sumber daya
4. Rencana pasokan bahan
2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 143
MEMPELAJARI ALOKASI WAKTU TIAP
TAHAPAN PEKERJAAN

Alokasi waktu adalah: Jumlah waktu yang


telah ditentukan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan, untuk proyek yang sederhana
biasanya cukup dengan menggunakan
diagram Gant atau diagram batang, sedang
untuk proyek yang lebih kompleks biasanya
dengan kurva S.

2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 144


Prestasi
BIAYA Pekerjaan

100% 100%

90% 90%

80% 80%

70% 70%

60% 60%

50% Rencana Kerja 50%

40% 40%

30% Pekekerjaan
30%
Pekekerjaan Persiapan Mekanikal
& Tanah & Elektrikal
20% 20%

10% 10%
Pekekerjaan Struktur Pekekerjaan Finishing

0% 0%
10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% WAKTU
Jan. Peb. Mrt. Apr. Mei Jun. Jul. Ags. Sep.
Okt. Nop.

Gambar 1.1 Kurva S

2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 145


BIAYA
Waktu Pelaporan
Rp. 80 M 100%

Rp. 72 M 90%

Rencana Biaya
Rp. 64 M 80%
Biaya Nyata
Rp. 56 M 70%

Rp. 48 M 60%
Lebih Hemat
dari Rencana Biaya
Rp. 40 M 50%
Prestasi
Pekerjaan
Rp. 32 M 40% 100%
Rencana Kerja

Rp. 24 M 30% 75%

Lebih Boros dari Rencana Kerja


Rp. 16 M 20% 50%
dari
Rencana Kerja Nyata
Biaya
10% 25%
Rp. 8 M
Lebih Lambat dari
Rencana Kerja 0%
0%
10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% WAKTU
100%
Jan. Peb. Mrt. Apr. Mei Jun. Jul. Ags. Okt. Nop.
Sep.

Gambar 1.2 Rencana dan Kondisi Nyata

2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 146


Grafik ‘S’ Grafik merupakan garis rencana
kegiatan yang mengkaitkan waktu dengan
kemajuan pekerjaan. Grafik ‘S’ juga dapat
diintegrasikan dengan rencana biaya dalam satu
bagan, sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1.

Gambar yang berada di atas garis rencana berarti


pekerjaan selesai lebih awal dari rencana (jika
menggunakan Grafik ’S’ – untuk pekerjaan), dan
menunjukkan adanya penghematan pengeluaran
proyek (jika menggunakan Grafik ‘S’ – untuk biaya
proyek). Dengan demikian ada empat scenario
yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan proyek.

2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 147


MENCATAT RENTANG WAKTU YANG
KRITIS
Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan di
proyek, selalu terdapat pekerjaan-
pekerjaan yang harus dilaksanakan
dengan rentang waktu yang sangat ketat
(yang termasuk dalam jalur kritis), yang
ditandai pada gambar 1.3 dengan garis B,
E, I, K dan L. Sedang yang lainnya,
dikategorikan pada kegiatan yang masih
dimungkinkan adanya modifikasi rentang
waktu kegiatan.
2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 148
4 F 1 9
1 8 3 3
1 15 4
A J
D
4 6 3
0
B 8
E H
2 0 3 6
0 8
0 8 2
12 5
2 0
10 8
3 6

C I L 5
7 7
G K
2 0 3 1
1 1 2 0 3 1
3 9 6 11 7

Gambar 1.3 Contoh arrow diagram dengan jalur kritis B-E-I-K-L

2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 149


Aktivitas Dur
Durasi EST E FT L ST L FT Tot
Total Float
oat Free Float Ket
Keterangan
nga

Pada
ada har
hari ke
A 4 0 4 14 18 14 0 Non
Non - kritis

B 8 0 8 0 8 0 0 kritis

C 7 0 7 4 11 4 0 Non
Non - kritis

D 6 8 14 27 33 19 5 Non
Non - kritis

E 13 8 20 8 20 0 0 kritis

F 15 4 19 18 33 14 0 Non
Non - kritis

G 9 7 16 11 20 4 4 Non
Non - kritis

H 10 20 30 26 36 6 6 Non
Non - kritis

I 0 (dumm
dummyy) 20 20 20 20 0 0 kritis

J 3 19 22 33 36 14 14 Non
Non - kritis

K 11 20 31 20 31 0 0 kritis

L 5 31 36 31 36 0 0 kritis

Gambar 1.3 Contoh perhitungan untuk memperoleh jalur kritis

2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 150


MEMBUAT JADWAL REALISASI
PEKERJAAN
Jadwal pekerjaan selalu dijadikan acuan bagi pelaksanaan
rentang waktu pekerjaan, di samping kualitas hasil
pekerjaan. Untuk itu jadwal induk (master schedule) selalu
dijadikan dasar bagi pembuatan jadwal realisasi pekerjaan.

Sebagaimana diketahui jadual rencana dibuat sebagai


pedoman untuk mencapai target dalam pelaksanaan
pekerjaan. Dalam kenyataannya relisasi pekerjaan di
lapangan tidaklah selalu sama dengan yang telah
direncanakan. Kadang kadang ada yang lebih cepat dan
ada pula yang lebih lambat.

2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 151


BIAYA
Waktu Pelaporan
Rp. 80 M 100%

Rencana Biaya

Rp. 64 80%
Kelebihan
Biaya Pengeluara
Nyata n Biaya
M Rp. 70%

56 M 60%

Rp. 48 M

Lebih Boros
Rp. 40 50%
dari
Prestasi
Rencana
Biaya 100%
M Rp. 40%
Rencana
Kerja
32 M 30% 75%

Rp. 24 M

Rp. 16 M 20% 50%


Kerja Lama
Nyata Waktu
Rp. 8 M 10% Lebih Lambat Terlambat 25%
dari Rencana
Kerja

0% 0%
10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% WAKTU
100%
Jan. Peb. Mrt. Apr. Mei Jun. Jul. Ags. Okt. Nop.
Sep.
Gambar 1.4 Jadwal Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 152


TOPIK 2
MENCATAT REALISASI KEMAJUAN PEKERJAAN

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU):


Setelah menyelesaikan kegiatan
pembelajaran peserta mampu mengelola
pencatatan realisasai kemajuan pekerjaan.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)
Setelah menyelesaikan pembelajaran peserta
mampu mengenali:
• Tahapan pekerjaan.
• Kendala dan peluang realisasi pekerjaan.
• Alternatif teknis Realisasi pekerjaan.
2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 153
UMUM
Realisasi pekerjaan di lapangan pada
kenyataannya tidaklah selalu sama dengan
rencana. Hal ini disebabkan oleh karena
adanya perencanaan yang kurang
sempurna ataupun adanya kendala atau
hambatan yang tidak dapat diprediksi
sebelumnya.

2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 154


MENCATAT REALISASI TAHAPAN
PEKERJAAN
Pencatatan realisasi tahapan pekerjaan dilakukan melalui rangkaian
pencatatan setiap item pekerjaan yang sedang/telah dilakukan,
seperti:

– Pekerjaan fondasi
– Pekerjaan struktur bagian atas
– Pekerjaan dinding
– Pekerjaan lantai
– Pekerjaan plafon
– Dll.

Dalam jadual induk terdapat tahapan dari setiap item pekerjaan


sebagai bagian dari jadual keseluruhan pekerjaan.

2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 155


MENCATAT REALISASI KENDALA DAN
PELUANG
Berdasarkan hal-hal yang telah dicatat dari hasil
analisis seperti yang telah disebutkan pada butir
3.1 di atas dapat dicatat hal-hal apa saja yang
merupakan kendala sehingga menyebabkan
hambatan dalam mencapai suatu target yang telah
ditetapkan dan hal-hal apa saja yang merupakan
peluang yang dapat dikembangkan untuk
meningkatkan kinerja sehingga dapat mencapai
tingkat kenaikan progres yang lebih baik dari yang
telah dicapai sebelumnya.
2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 156
MENYUSUN ALTERNATIF TEKNIS
REALISASI PEKERJAAN
Berkaitan dengan hal-hal yang telah dibahas
pada batir 3.2 di atas sebagai langkah
koreksi dapat dibuat alternatif atas teknis
pekerjaan dari sudah ada dengan suatu
teknis pekerjaan yang lebih baik sehingga
diperoleh suatu kinerja yang lebih baiik
dengan waktu pengerjaan yang lebih singkat
dan dengan biaya pekerjaan yang lebih
efisien.Kegiatan ini dapat berupai bagian
dari value engineering.
2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 157
TOPIK 3
MENGEVALUASI DAN MECATAT PEKERJAAN DARI RENCANA JADWAL

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU):


Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran peserta
mampu mengevaluasi & mencatat pekerjaan yang lebih
cepat atau lebih lambat dari rencana jadwal.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)


Setelah menyelesaikan pembelajaran peserta mampu
mengenali:
– Hal-hal yang dapat mempercepat pekerjaan.
– Hal-hal yang dapat menyebabkan kelambatan pekerjaan.
– Evaluasi dan Deviasi waktu.

2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 158


UMUM
Jadwal kerja yang telah dibuat perlu untuk
dipelajari dan dievaluasi kembali untuk
mengetahui apakah masih ada hal-hal yang
perlu di koreksi ataupun dilengkapi sehingga
Jadwal kerja tersebut benar-benar telah
sesuai untuk dapat mendukung
pelaksanaan pekerjaan seperti yang dituntut
oleh gambar dan spesifikasi teknis yang
ada.
2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 159
MENCATAT HAL-HAL YANG DAPAT
MEMPERCEPAT PEKERJAAN

Pencatatan dilakukan dengan


menginventarisasikan hal-hal yang dapat
digunakan untuk upaya percepatan pekerjaan,
misalnya menggunakan metode kerja yang lebih
efektif, menambah waktu kerja per hari, dan
menggunakan tenaga kerja yang lebih handal.

Dengan diketahuinya kendala dan peluang


tersebut dengan segera dapat dibuat langkah-
langkah perbaikan dan alternatif yang lebih baik.

2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 160


MENCATAT HAL-HAL YANG DAPAT
MENYEBABKAN KELAMBATAN PEKERJAAN

Catatan tentang penyebab terjadinya


kelambatan pekerjaan digunakan untuk
evaluasi bagi penyesuaian dan modifikasi
waktu pelaksanaan pekerjaan, agar jadwal
proyek secara keseluruhan tidak mengalami
perubahan.

2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 161


MELAPORKAN EVALUASI DAN DEVALUASI
PADA ATASAN LANGSUNG
Berdasakan hasil evaluasi menurut ini 4.2 dan 4.3
maka disusun laporan hasil evaluasi dan devaluasi
pada atasan langsung isi laporan disusun dengan
sistimatika yang jelas, lengkap dengan nilai bobot
pekerjaan yang telah dicapai.

• Perhitungan Nilai Prestasi Pekerjaan


Dibandingkan dengan Prestasi Rencana

• Membandingkan prestasi pekerjaan pada waktu


tertentu dengan prestasi rencana pada suatu
waktu yang tertentu (Gambar 1.2.).

2007 CSEB-05 Jadwal Pelaksanaan 162


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai