Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

KONSULTAN INDIVIDUAL PENGKAJI TEKNIS SIPIL


IMPLEMENTASI IMB, SLF, DAN TABG
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

SWAKELOLA

Tahun Anggaran 2016

A. LATAR BELAKANG

Perda Bangunan gedung sebagai landasan peraturan di tingkat kabupaten/kota


merupakan aturan yang bersifat normatif bagi penyelenggaraan bangunan gedung.
Sejak lahirnya Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
(UUBG), saat ini telah lebih dari 68% kabupaten/kota di Indonesia memiliki Perda
Bangunan Gedung. Akan tetapi potret penyelenggaraan bangunan gedung di
kabupaten/kota tersebut masih belum sesuai dengan amanat UUBG, yaitu
mewujukan bangunan gedung yang fungsional, andal, berjati diri, serasi dan selaras
dengan lingkungannya melalui mekanisme IMB dan SLF. Sebagaimana dijelaskan
dalam PP No. 36 Tahun 2005 tentang pelaksanaan UUBG, penyelenggaraan BG juga
tidak terlepas dari peran penyedia jasa konstruksi termasuk penyedia jasa pengkaji
teknis yang memiliki fungsi utama pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung.
Untuk itu pemerintah daerah dalam melakukan pemeriksaan kelaikan fungsi
bangunan gedung demi menjamin keandalan bangunan gedung dapat
mengikutsertakan pengkaji teknis profesional.
Beberapa hal yang menyebabkan penyelenggaraan BG di daerah belum dapat
memenuhi amanat UUBG antara lain: 1) pemerintah daerah belum sepenuhnya
memahami substansi amanat UUBG; 2) adanya keterbatasan SDM, baik secara
kualitas maupun kuantitas; 3) belum familiarnya pemerintah daerah dengan Tim
Ahli Bangunan Gedung (TABG); 4) belum familiarnya pemerintah daerah dengan
fungsi pengkaji teknis; serta 5) adanya keterbatasan pendanaan untuk
melaksanakan implementasi perda bangunan gedung; dll.
Oleh karena itu, demi untuk mempercepat implementasi IMB, TABG, SLF, serta
penerapan pendataan BG di kabupaten/kota, Pemerintah perlu melakukan bantuan
kepada kabupaten/kota yang telah memiliki perda BG. Bantuan ditujukan untuk
menjamin keberlangsungan tujuan dari kegiatan percepatan implementasi IMB, SLF,
TABG, dan pendataan BG ini. Maka dalam rangka mendukung proses percepatan
tersebut diperlukan adanya Konsultan Individual (KI) salah satunya adalah tenaga
pengkaji teknis sipil yang akan bertanggung jawab terhadap aspek struktur
bangunan gedung. Konsultan Individual Tenaga Pengkaji Teknis yang terpilih untuk
melakukan pengkajian teknis akan bertanggung jawab kepada Satker PBL Kalteng
dan ditetapkan berdasarkan SK Kepala Dinas Teknis di Kab/Kota yang bersangkutan.
Dalam KAK berikut ini dijabarkan lebih lanjut kualifikasi, tugas dan tanggung
jawab dari Konsultan Individual Pengkaji Teknis Sipil.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


B.1. Maksud
Pelaksanaan kegiatan pendampingan melalui Konsultan Individual Tenaga
Pengkaji Teknis diperlukan untuk mewujudkan percepatan penyelenggaraan
bangunan gedung yang andal, serasi dan selaras dengan lingkungan di kab/kota
melalui implementasi IMB, TABG, SLF, serta pendataan bangunan gedung di
kabupaten/kota sesuai dengan amanat UU No.28/2002 tentang Bangunan
Gedung dan PP 36/2005 tentang Pelaksanaan UU No.28/2002 tentang Bangunan
Gedung.
B.2. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan pendampingan melalui Konsultan Individual
Tenaga Pengkaji Teknis Sipil adalah untuk melakukan pengkajian teknis
bangunan gedung terhadap aspek struktur melalui pemeriksaan kelaikan fungsi
bangunan gedung secara berkala, pemeriksaan terhadap dampak yang
ditimbulkan atas pemanfaatan bangunan gedung terhadap lingkungannya
sesuai dengan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung dalam izin mendirikan
bangunan gedung sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
C. SASARAN
Sasaran dari kegiatan pengkajian teknis bangunan gedung adalah
terselenggaranya bangunan gedung sederhana baru yang laik fungsi di
kabupaten/kota yang telah memiliki Perda Bangunan Gedung.
D. KELUARAN/Output
Keluaran dari kegiatan ini adalah:
1. Tersedianya laporan bulanan termasuk progres kegiatan yang terukur.
2. Tersedianya laporan penyelenggaraan kegiatan pengkajian teknis di kab/kota
yang terpilih.
E. OUTCOME
1. Meningkatnya bangunan gedung yang memenuhi tertib penyelenggaraan
bangunan gedung.
2. Menurunnya tingkat kegagalan bangunan gedung.
3. Meningkatnya kemampuan aparat pemda dalam pelaksanaan penerbitan IMB
dan SLF.
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya
peran masyarakat didalam penyelenggaraan bangunan gedung
F. LINGKUP WILAYAH

Lingkup wilayah kegiatan pendampingan melalui konsultan individual pengkaji


teknis di kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Tengah sebagai upaya menciptakan
bangunan gedung yang andal serta tertib administrasi dan teknis di kab/kota.
Kegiatan pengkajian teknis bangunan gedung di lakukan 2 kabupaten/kota dalam
provinsi, yaitu:
1. Kota Palangka Raya
2. Kab. Kapuas
G. TENAGA AHLI DAN LINGKUP KEGIATAN
Kebutuhan Konsultan Individual Pengkaji Teknis Sipil yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan di Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 2 (dua) orang dan memiliki
pendidikan S1 Teknik Sipil dengan pengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun.
Tugas dari konsultan pengkaji teknis sipil secara umum dijabarkan sebagai
berikut:
G.1. Tahap Persiapan:
a. Dalam rangka mendukung Sistem Informasi Pembinaan Bangunan Gedung (SIP
BG) maka setelah terkontrak Konsultan Individual Pengkaji Teknis Sipil wajib:
1) Menyampaikan status kontrak dan data diri kepada Subdit Standardisasi dan
Kelembagaan melalui email turbinbaga.pbl@gmail.com cc. Bp. Rogydesa
(rogydesa@yahoo.com) dan Ibu Any Virgyani (inaygriv@gmail.com).
2) Mengunduh dan mempelajari seluruh modul yang terdapat dalam website
SIP BG (informasi lebih lanjut terkait website akan disampaikan oleh Satker
PBL Kalteng)
3) Mengunduh soal pre-test pemahaman materi dan menyampaikan hasilnya
kepada Subdit Standardisasi dan Kelembagaan melalui email tersebut di
atas.
b. Melakukan pendalaman pemahaman akan lingkup pekerjaan dan lingkup tugas
sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK);
c. Mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kapasitas konsultan individual
pengkaji teknis arsitektur yang akan dilakukan oleh Satker PBL Kalteng dengan
didampingi oleh Konsultan Individual Implementasi IMB, SLF dan pendataan
BG;
d. Menyusun metodologi dan rencana kerja serta langkah-langkah penanganan
tugas secara keseluruhan dan pentahapan pelaporan;
G.2. Tahap Pelaksanaan:
Dalam melaksanakan tugasnya, konsultan individual pengkaji teknis secara
umum membantu Pemkab/Kota:
1. Menyampaikan dan menjelaskan persyaratan pokok (key requirement)
bangunan gedung sederhana.
2. Melaksanakan pemeriksaan di lapangan pada tahap konstruksi sampai dengan
selesai dalam rangka verifikasi IMB dan as built drawing;

3. Melakukan pemeriksaan bangunan gedung pada masa pemanfaatan


berdasarkan dokumen IMB dan as built drawing.
4. Menyusun daftar simak dan tata cara pelaksanaan.
5. Memberikan rekomendasi kelaikan dokumen rencana teknis bangunan dalam
rangka penerbitan IMB;
6. Memberikan rekomendasi atas kelaikan fungsi bangunan dalam rangka
penerbitan SLF.
Secara khusus konsultan individual pengkaji teknis arsitektur memiliki tugas yang
dijabarkan sebagai berikut:

Tugas pengkaji teknis sipil:


1. Melakukan pemeriksaan struktur bangunan gedung pada masa konstruksi dan
setelah masa konstruksi untuk memastikan kondisi struktur bangunan mampu
menahan beban secara baik serta mampu memberikan kondisi aman dan rasa
nyaman kepada penghuni gedung dan seluruh isinya (orang dan barang) .
Beberapa aspek struktur yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan
bangunan gedung antara lain:
a. kolom;
b. dinding pemikul dan penahan geser, (bearing and shear wall);
c. rangka kaku (rigid frames);
d. balok; dan
e. pelat lantai.
2. Memberikan pernyataan kelaikan fungsi berdasarkan aspek struktur bangunan
gedung non engineered.
3. Menyusun Laporan Bulanan yang perlu disampaikan secara berkala kepada
Kepala Satker PBL Kalteng dan Kepala Dinas Teknis di kab/kota yang
bersangkutan.
G.3. Tahap Finalisasi:
Menyusun Laporan Penyelanggaran sebagai produk akhir kegiatan yang memuat
seluruh proses dan substansi yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan.
H. PELAPORAN
Pelaporan dari pelaksanaan kegiatan Konsultan Individual Pengkaji Teknis
SipilImplementasi IMB, SLF, dan Pendataan BG di Provinsi Kalimantan Tengah
dilakukan dalam beberapa tahap laporan sebagai berikut:
1. Pendahuluan, yang berisi:
a. Pendalaman terhadap KAK dan pentingnya pengkajian teknis implementasi
Perda BG dalam rangka penyelenggaraan bangunan gedung di daerah;
b. Identifikasi permasalahan pengkajian teknis implementasi Perda BG yang
dihadapi kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah baik masalah
substansial maupun masalah teknis;
c. Perumusan strategi pengkajian teknis Implementasi Perda BG;
d. Perumusan metodologi pengkajian teknis, target, sasaran, jadwal
pelaksanaan pengkajian teknis implemntasi Perda BG.
5

Laporan Pendahuluan harus diserahkan paling lambat 30 hari.


2. Laporan Bulanan, yang berisi:
a. Pendalaman terhadap KAK dalam rangka kegiatan pengkajian teknis
bangunan gedung aspek struktur sebagai salah satu bentuk implementasi
IMB, SLF dan pendataan BG di daerah (Laporan Bulanan di bulan pertama
terkontrak);
b. Perumusan strategi dan metodologi pelaksanaan pengkajian teknis sesuai
dengan kualifikasi konsultan individual, target pencapaian sasaran, dan
jadwal pelaksanaan kegiatan pengkajian teknis (Laporan Bulanan di bulan
pertama terkontrak);
c. Hasil pre-test yang diunduh dari website SIP BG (Laporan Bulanan di bulan
pertama terkontrak);
d. Executive summary pelatihan Implementasi IMB, SLF dan pendataan BG
bagi pengkaji teknis (Laporan Bulanan di bulan pertama terkontrak);
e. Hasil pemeriksaan administratif dan teknis bangunan gedung;
f. Hasil progress kegiatan pengkajian teknis secara terukur dan kumulatif yang
meliputi:
Jumlah dokumen IMB yang telah diperiksa,
Jumlah bangunan sederhana yang telah diperiksa baik dalam masa
konstruksi maupun setelah masa konstruksi,
Jumlah rekomendasi yang telah dikeluarkan terkait kelaikan fungsi
bangunan gedung sederhana,
Jumlah pemohon IMB yang melakukan konsultasi terkait denah bangunan,
dan
Jumlah kasus atau permasalahan yang telah ditangani.
g. Permasalahan dan pembelajaran pada saat pelaksanaan proses pengkajian
teknis.
Laporan Bulanan harus diserahkan paling lambat setiap akhir bulan dan
diserahkan sebanyak 2 eksemplar setiap bulannya dan diserahkan kepada
Kepala Satker PBL Kalteng.
3. Laporan Penyelenggaraan, yang berisi:
a. Menyusun executive summary terhadap pelaksanaan penyelenggaraan
pengkajian teknis bangunan gedung terutama dalam aspek struktur di
kab/kota yang dipantau .
b. Pelaporan pada bulan terakhir disusun sebagai produk akhir kegiatan yang
di dalamnya termasuk executive summary seluruh kegiatan dan substansi.
Laporan penyelenggaraan ini harus diserahkan pada akhir kegiatan
pengkajian teknis Implementasi Perda BG di Provinsi Kalimantan Tengah dan
diserahkan sebanyak 2 eksemplar Laporan Penyelenggaraan kegiatan ini
selain disampaikan dalam bentuk hard copy, juga diminta untuk
menyampaikannya dalam bentuk soft copy yang dikemas dalam optical disc
(CD/DVD) sebanyak 5 (lima) keping kepada Kepala Satker PBL Kalteng.
I. NILAI DAN SUMBER PENDANAAN
6

Kegiatan Konsultan Individual Pengkaji Teknis Implementasi IMB, SLF, dan


pendataan BG di Provinsi Kalimantan Tengah. memiliki pagu anggaran sebesar
Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) termasuk PPN, yang dibiayai
melalui DIPA APBN Direktorat Bina Penataan Bangunan - DJCK PU Tahun
Anggaran 2016.
J. JANGKA WAKTU KEGIATAN
Kegiatan Konsultan Individual Pengkaji Teknis Implementasi IMB, SLF dan
pendataan BG di Provinsi Kalimantan Tengah dilaksanakan dalam jangka waktu 7
(tujuh) bulan kalender.
Palangka Raya., 24 Maret
2016
Kepala Satuan Kerja
Penataan
Bangunan dan Lingkungan,
Kalimantan Tengah

S E G E R, ST
NIP. 19600415 199803 1
001

Anda mungkin juga menyukai