Anda di halaman 1dari 1

Kepadatan Bangunan adalah jumlah bangunan di atas satu luasan lahan tertentu,

dinyatakan dengan bangunan/ha


Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia No. 02/PRT/M/2016 komponen kepadatan bangunan meliputi :
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB), yaitu angka persentase perbandingan antara luas
seluruh lantai dasar bangunan gedung yang dapat dibangun dengan luas lahan yang
dikuasai.
2. Koefisien Lahan Bangunan (KLB), yaitu angka persentase perbandingan antara
jumlah seluruh lantai bangunan gedung yang dapat dibangun dengan luas lahan yang
dikuasai.
Kepadatan bangunan sedang yang ideal tidak kurang dari 40 bangunan/ha
sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri PU No. 378/KPTS/1987, Lampiran
No.22.
Tabel I
Klasifikasi Kepadatan Bangunan
Klasifikasi Kepadatan Bangunan
Sangat Rendah < 10 bangunan/ha
Rendah 11 – 40 bangunan/ha
Sedang 41-60 bangunan/ha
Tinggi 61-80 bangunan/ha
Sangat Tinggi > 81 bangunan/ha
Sumber : Keputusan Menteri PU No. 378/KPTS/1987, Lampiran No.22

Adapun prinsip yang digunakan dalam penetapan kepadatan bangunan adalah


sebagai berikut :
1. Kepadatan bangunan perlu memperhatikan ruang kota yang tercipta akibat adanya
bangunan-bangunan.
2. Pemanfaatan ruang dengan fungsi konservasi, meminimalkan penggunaan ruang
untuk Kawasan Kawasan terbagun dan memperbesar ruang terbuka hijau.
3. Kawasan perumahan yang dibangun dengan kepadatan bangunan yang rendah,
dimaksud untuk mengurangi resiko polusi sumbersumber air alami, mengurangi resiko
gangguan dan bahaya kesehatan, serta memperbesar daya serap tanah terhadap air
permukaan.
4. Menciptakan suasana asri dan alami, dengan menciptakan ketenangan dan
kenyamanan

Anda mungkin juga menyukai