Dosen Pengampu : Purnama Sakhrial Pradini ST., M.T Apa yang dimaksud dengan KDB? Arti dari KDB adalah Koefisien Dasar Bangunan. Yaitu persentase perbandingan antara luas lahan yang ada dengan lantai dasar atau tapak bangunan yang bisa di bangun. Biasanya di tandai dengan persentase (%). Maksudnya adalah batas lahan maksimal yang diizinkan untuk dibangun dalam lahan tersebut. Building Coverage Ratio (BCR) / Koefisien Dasar Bangunan (KDB) BCR/KDB adalah perbandingan antara luas lantai dasar bangunan dengan luas tanah. ( LB/LT X 100%). Koefisien yang digunakan biasanya berupa persen atau desimal (misal : 60% atau 0,6) BCR/KDB ini bertujuan untuk mengatur besaran luasan bangunan yang menutupi permukaan tanah, hal ini akan mempengaruhi infiltrasi air tanah atau ketersediaan air tanah untuk masa yang akan datang. Selain sebagai penjaga keberadaan air tanah, permukaan tanah yang tidak tertutup bangunan akan mampu menerima sinar matahari secara langsung untuk membuat tanah bisa mengering sehingga udara yang tercipta di sekitar bangunan tidak menjadi lembab. KDB dapat dimengerti secara sederhana adalah nilai persen yang didapat dengan membandingkan luas lantai dasar dengan luas kavling. Kalau kita mempunyai lahan 300 m2 dan KDB yang ditentukan 60%, maka area yang dapat kita bangun hanya 60% x 300 m2 = 180 m2. Kalau lebih dari itu artinya kita melebihi KDB yang ditentukan. Kurangi lagi ruangan yang dianggap tidak terlalu perlu. Apa arti KLB? Koefisien Lantai bangunan atau KLB adalah jumlah bangunan keseluruhan baik lantai dasar, lantai satu, lantai dua dan seterusnya yang di perbolehkan untuk di bangun. Ketika anda sudah mengetahui KDB (tapak bangunan) anda bisa menghitung luas dengan dengan rasio yang ada. Biasanya di tandai dengan angka misalnya 1, 1.5, 2, 3 dan seterusnya Contoh KDB dan KLB Bagaimana cara menghitung KLB? Sekarang bagaimana cara menghitung KLB? Cara menghitungnya sederhana sekali yaitu luas lahan di kalikan dengan rasio KLB. Contoh perhitungan KLB Misalnya anda memiliki lahan lahan seluas 1000 m2, dengan KDB 60 % dan KLB = 1,20 perhitungannya sebagai berikut: 1000m x 60% maka sisa tanah yang boleh anda bangun adalah 600m (KDB) Jadi perhitungan KLBnya: 1000m x 1.20 = 1200m. KETINGGIAN BANGUNAN (KTB) Yang dimaksud dengan ketinggian bangunan adalah berapa lantai yang diijinkan oleh developer di area tersebut yang dapat dibangun. Ketinggian banguan ini sebenarnya hanya untuk menciptakan skyline lingkungan yang diharapkan. Yang sering terjadi di lapangan adalah ketinggian bangunan melebihi dari yang ditentukan. Misalnya area tersebut adalah area perumahan dengan ketinggian rata-rata 2 lantai, karena tanahnya kecil sementara ruangan yang diperlukan banyak, maka rumahnya mencapai 4 lantai seperti halnya ruko-ruko. Itu yang tidak boleh. Skyline lingkungan tidak terbentuk. Bisa dibayangkan ada bangunan tinggi di antara bangunan rendah. Atau sebaliknya, di area cluster untuk rumah-rumah yang besar dengan ketinggian rata-rata 2 lnatai ada bangunan kecil dengan ketinggian 1 lantai. Apa yang terjadi? Tentu saja suasana lingkungan yang diharapkan tidak tercipta semestinya.