Anda di halaman 1dari 3

Cara Menghitung KDB dan KLB Bangunan

rittesa • January 1, 1970 • 2 min read

. Bagaimana cara menghitung KDB & KLB bangunan


. Building Coverage Ratio (BCR) / Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
. Contoh perhitungan KLB

Bagaimana cara menghitung KDB & KLB bangunan


Ingin tau bagaimana cara menghitung KDB dan KLB Bangunan? dan berapa
jumlah lantai yang bisa di banguna? Di artikel ini saya akan mengulas
secara singkat tentang Koefisien Dasar Bangunan atau KDB. Sebelum
anda melanjutkan membaca, terlebih dahulu anda harus memahami apa arti
dan fungsi KDB. dan mengapa KDB harus diatur?

Koefisien Dasar Bangunan atau KDB merupakan angka persentase


perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan yang dapat
dibangun dari luas lahan yang tersedia. KDB ditentukan sebagai bagian luas
ruangan beratap yang memiliki dinding lebih dari 1,2 meter dan juga
proyeksi bangunan.

Secara umum, anda boleh berasumsi misalnya KDB 60%. Kenapa 60%? karena
berdasarkan pengalaman saya kebanyakan KDB di lokasi tertentu adalah 60%
ada juga yang 70% dan ada juga yang bahkan hanya 30%. Kenapa demikian?
ini di sebebkan oleh lokasi tanah anda berada. Misalnya lokasi tanah anda
berada di jalan utama, mungkin saja KDBnya kecil karena beberapa faktor,
misalnya kepadatan lalu lintas, kepadatan penduduk, zona wilayah dan lain
lain.

Building Coverage Ratio (BCR) / Koefisien Dasar


Bangunan (KDB)
BCR/KDB adalah perbandingan antara luas lantai dasar bangunan dengan luas
tanah. (LB/LT X 100%). Koefisien yang digunakan biasanya berupa persen
atau desimal (misal : 60% atau 0,6) BCR/KDB ini bertujuan untuk mengatur
besaran luasan bangunan yang menutupi permukaan tanah, hal ini akan
mempengaruhi infiltrasi air tanah atau ketersediaan air tanah untuk masa
yang akan datang. Selain sebagai penjaga keberadaan air tanah, permukaan
tanah yang tidak tertutup bangunan akan mampu menerima sinar matahari
secara langsung untuk membuat tanah bisa mengering sehingga udara yang
tercipta di sekitar bangunan tidak menjadi lembab.

Jika anda ingin membangun rumah atau mendirikan bangunan dari lahan yang
tersedia sebutlah misalnya tanah yang berada di pinggir jalan raya, anda
harus menghitung berapa jarak yang di izinkan untuk di bangun dari batas
luar tanah anda. Batas luar ini bisa berupa batas kiri kanan dan depan
belakang. Bagaimana dengan batas atas dan batas bawah? apakah juga di atur?
Ya, pemerintah juga mengatur batas ketinggian bangunan dan batas
kedalaman bangunan atau basement. Untuk lebih detail tentang batas.

Pemerintah memiliki aturan tersendiri tentang KDB dan KLB atau TENTANG
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG. Hal ini tertuang dalam
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 29/PRT/M/2006 TENTANG PEDOMAN
PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG.

Jika anda datang ke dinas tata kota atau Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
maka anda akan menemukan gambar seperti di bawah ini:
Jika anda ingin tau bagaimana cara menghitung KDB dan KLB berikut ini
adalah contoh sederhananya:

Sekarang bagaimana cara menghitung KLB? Cara menghitungnya sederhana


sekali yaitu luas lahan di kalikan dengan rasio KLB.

Contoh perhitungan KLB


Misalnya anda memiliki lahan lahan seluas 1000 m2, dengan KDB 60 % dan
KLB = 1,20 perhitungannya sebagai berikut:

1000m x 60% maka sisa tanah yang boleh anda bangun adalah 600m (KDB) Jadi
perhitungan KLBnya: 1000m x 1.20 = 1200m.

Contoh Lain: Diketahui : Luas Lahan = 4.000 m2 KDB = 20% KLB = 3

Ditanya : Berapa KDB ? Berapa KLB ? Berapa Jumlah Lantai ?

Jawab : Luas Lahan x KDB = Luas Lantai Dasar yang boleh terbangun 4.000
m2 x 20% = 800 m2 KLB x Luas Lahan = Luas Total lantai yang boleh terbangun
3 x 4.000 m2 = 12.000 m2 KLB / KDB = Jumlah lantai/ Ketinggian Bangunan
12.000 m2 / 800 m2 = 15 Lantai

ARTIKEL TERKAIT:

*Garis Sepadan Bangunan

Anda mungkin juga menyukai