Anda di halaman 1dari 15

FILSAFAT

ARSITEKTUR
PARADIGMA
ESTETIKA
TEORI OBYEKTIF :
keindahan adalah sifat (kualitas) yang memang telah melekat
pada benda (yang disebut) yang merupakan obyek.
misal : GOLDEN SECTION

TEORI SUBYEKTIF :
keindahan itu hanyalah tanggapan perasaan dalam diri seseorang
yang mengamati benda itu.
• ERA YUNANI & ROMAWI: TEORI PROPORSI
Yunani = The Great of Beauty dan Golden Section
Romawi = Arsitektur Romantis
Gothic = ruang dalam dipahami sebagai isi yang diperlukan

• ERA RENNAISANCE: TEORI PERSPEKTIF yang berkembang menjadi


bangunan ornamentalis yang berlebihan.

• ERA MODERN: TEORI GEOMETRI dan MATEMATIKA


PARADIGMA SOSIAL
(Human Science)
Proses pembentukan budaya dalam manifestasi arsitektur (Hindro T. Sumardjan)

KEBUDAYAAN BARAT KEBUDAYAAN TIMUR

Lingkungan Buatan Keserasian Dengan


Alam

Individu Manusia
Menyesuaikan Diri

Kesenangan Hidup
Masyarakat
Manusia
(Komunal)
PARADIGMA
RASIONALIS
PENGERTIAN
- (1) alasan utama; (2) dasar alasan
RATIONALE =
- RATIONALISM = prinsip atau kebiasaan untuk menerima penalaran
sebagai kekuasaan tertinggi dalam hal mengemukakan pendapat.
- RASIONALISME dalam arsitektur = suatu paradigma yang
didasarkan pada hal-hal yang bersifat nalar.

ABAD XIX DI EROPA (paradigma Rasionalis tumbuh)


a. Munculnya revolusi industri
b. Meningkatnya kebutuhan rumah tinggal di kota
c. Meningkatnya bentuk eklektis dalam karya arsitektur yang tidak
sesuai dengan perkembangan teknologi.
PARADIGMA KULTUR

KULTUR BARAT KULTUR TIMUR


- Menguasai alam - Selaras dengan alam
- Didominasi pemikiran Yahudi dan - Didominasi pemikiran Hindu; Budha
Kristen (India dan Asia); Tao, Lao-Tse dan
Konghucu (Cina, Korea, Indocina);
Sinto (Jepang); Islam (Mediterania,
Arab, Persia dan Asia Tenggara).
PARADIGMA POST-
MODERNISM
FENOMENOLOGIS
Aliran filsafat yang sering dikatakan sebagai landasan bagi post-modernism
dalam bersikap THD TAPAK, TEMPAT (PLACE), LANSEKAP DAN
PEMBUATAN ARSITEKTUR

1. HUSSERL: “investigasi yang seksama atas kesadaran beserta obyeknya”.


2. MARTIN HEIDEGGER:
- “bangunan (building) itu berbeda dengan hunian (dwelling)”
- hunian mengandung makna “tinggal bersama benda”, benda diakui sebagai
sebuah eksistensi
- bahasa membentuk pikiran2 manusia, sedangkan pikiran dan puitika mjd
tuntutan bagi hadirnya hunian
3. CHRISTIAN NORBERG-SCHULTZ:
“ potensi yang dimiliki arsitektur adalah dalam mendukung keberadaan dan
kehadiran dari hunian (dwelling)”.
4. JUHANNI PALLASMO:
“ membuka cakrawala pandangan thd realitas kedua dari persepsi, mimpi,
kenangan yg terlupakan dan imajinasi”.
LINGUISTIK
Linguistik diperlukan postmodern dalam penciptaan dan
resepsi (reception) makna.

Restrukturisasi dlm paradigma linguistik telah memberikan efeknya bagi


kepedulian post modern thd kritik kebudayaan.
- bagaimanakah makna “dibawa” oleh bahasa dan mengaplikasikan kajian itu
- obyek2 arsitektur tidak memiliki makna yang inheren. Makna itu
dikembangkan dalam arsitektur melalui kesepakatan budaya (cultural
convention)
SEMIOTIKA
“ sbg sebuah sistem tanda (sign) yang memiliki dimensi tata susunan
(structure) (syntactic) dan dimensi makna (meaning) (semantic) ”.

PENERAPAN DALAM DISIPLIN ARSITEKTUR, pandangan Umberto Eco:

1. Arsitektur dpt dipelajari sbg sebuah sistem semiotik mengenai per-


tanda-an (signification).

2. Tanda arsitektural (morpheme) mengkomunikasikan fungsi yg


memungkinkan (possible functional) melalui sebuah “sistem sepakatan
(konvensi) dan sistem aturan (code).

3. Tanda (arsitektural) mendenotasikan fungsi primer dan mengkonotasikan


fungsi sekunder, bila yang dilakukan disini adalah penerapan literal dari
fungsi2 programatik.
STRUKTURALISME
“ hakekat yg benar dari sesuatu benda tidak berada didalam benda itu sendiri,
tetapi di dalam pertalian-pertalian diantara benda-benda itu, yg kita bangun
(construct) untuk kemudian kita cerap (perceive) “

- memusatkan perhatian pada “bagaimanakah sebuah makna sosial diproduksi”.

- strukturalis menempatkan linguistik sbg sebuah model dan berusaha untuk


mengembangkan “tata-bahasa” himpunan yg sistematik atas unsur2 beserta
segenap kemungkinan kombinasinya yg akan menentukan wujud dan makna dari
karya susastra”
POSTRUKTURALISME

HAL FOSTER
• Strukturalisme : berurusan dari stabilitas dari komponen2 tanda
• Postrukturalisme : bekerja dg kelumatan kontemporer tanda2 dan
terbebaskannya permainan penanda2 (contemporary dissolution of the sign
and the released play of signifiers).

ROLAN BARTHES
“ penanda itu memiliki potensi untuk melakukan permainan bebas (free play)
dan penundaan tanpa akhir (endless defferal) atas makna2”.
DEKONSTRUKSI

DERRIDA
• Tidak ada yg mutlak dalam arsitektur (cara, gaya, konsep)
• Tidak ada tokoh atau figur dalam arsitektur
• Perkembangan arsitektur harus mengarah pada keragaman pandangan dan tata
nilai
• Disamping penglihatan, indera lain harus dimanfaatkan secara seimbang
• Arsitektur tidak identik dengan produk bangunan bisa berupa: ide, gambar,
model dan fisik bangunan dalam jangkauan dan aksentuasi yg berbeda.

PETER EINSEMAN & BERNARD TSCHUMI


• penyangkalan thd epistemologi arsitektur klasik dan modern
• Prinsip perancangannya non klasik, dekomposisi, desentring, dislokasi,
diskontinuitas
PARADIGMA
ENVIRONMENTALISM
PENTINGNYA MENGHADIRKAN KONDISI LINGKUNGAN YANG SEHAT
& NYAMAN SBG TUJUAN DI DALAM PERENCANAAN ARSITEKTUR

VITRUVIUS (dalam De Architectural),


bentukan arsitektur bangunan itu hendaknya berbeda antara Mesir dan Spanyol,
di Pontus dan Roma. Setiap negara dan wilayah mempunyai sifat yang berbeda
(Olgyay, 1976:8).

FRANK LLOYD WRIGHT,


“setiap pemecahan masalah arsitektur selalu berhubungan dg alam atau
lingkungan spt iklim, topografi dan bahan bangunan”

ALVAR AALTO (1924),


“arsitektur adalah perencanaan yang memperhatikan pd alam dan tidak
tergantung pd bahan2 buatan pabrik”
OSCAR NEIMEYER (1937),
“ perencanaan arsitektur dipengaruhi oleh penyesuaian thd alam dan
lingkungan, penguasaan scr fungsional kematangan dan ketepatan dlm
pengolahan serta pemilihan bentuk bahan dan struktur”

CHRISTIAN NORBERG SCHULZ dlm INTENTIONS IN ARCH (1987),


“ arcitektur atau lingkungan binaan memiliki berbagai fungsi diantaranya adlh
sbg pengendali faktor alam (physical control), tempat kegiatan manusia
(functional frame), lingkungan sosial (functional millieu) dan lingkungan simbol
(symbol millieu)”.

GEOFFREY BROADBENT dlm DESIGN IN ARCHITECTURE (1986),


“arsitektur memancarkan/mengekspresikan berbagai fungsi yaitu filter
lingkungan (environmental filter), wadah kegiatan (container of sctivities),
investasi (capital invesment), fungsi simbolis (symbolic function), pengubah
perilaku (behavior modifier) dan fungsi estetika (aesthetic function)”.
PENJELASAN TUGAS
Mahasiswa diminta untuk membuat ESAI :
1.Selain Mitologi dan Kosmologi, beberapa paradigma yang muncul
dalam filsafat mempengaruhi perkembangan arsitektur yang terjadi.
2.Mahasiswa diminta pendapatnya secara bebas berdasarkan
referensi yang dibaca terhadap salah satu pokok bahasan dalam
materi minggu ini (pengaruh : rasionalis/revolusi industri, kultur
barat/timur, estetika, sosial dan lingkungan terhadap arsitektur)
3.Tugas diunggah paling lambat 7 hari setelah materi diberikan (sesuai
dengan jadwal perkuliahan)
4.Nama tugas dalam bentuk pdf diberi nama tugas, nama dan npm

Anda mungkin juga menyukai