Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Perencanaan

William A. Shrode, 1974

Perencanaan sebagai padanan kata asing “planning”, dapat diartikan


sebagai suatu sarana untuk mentransformasikan persepsi-persepsi
mengenai kondisi-kondisi lingkungan ke dalam rencana yang berarti
dan dapat dilaksanakan dengan teratur

Paul Davidov, 1982

Perencanaan adalah sebuah proses untuk menetapkan tindakan yang


tepat di masa depan melalui pilihan-pilihan yang sistematik

Wade

Perencanaan adalah upaya menyatakan masalah umum pemberi tugas


(klien) menjadi sejumlah masalah standar yang lebih kecil yang telah
diketahui pemecahannya atau yang mudah dipecahkan .

Soewondo B. Soetedjo

Merencana dalam dalam arsitktur berkaitan dengan penggunaan


diagram untuk mengembangkan hubungan antara kebutuhan-
kebutuhan.

William L. Lassey, 1977

Perencanaan merupakan suatu proses menyusun konsepsi dasar suatu


rencana yang meliputi kegiatan-kegiatan:
1. Mengidentifikasi. Menentukan komponen-komponen yang
menunjang terhadap objek, yang merupakan kompleksitas fakta-
fakta yang memiliki kontribusi terhadap kesatuan pembangunan.

2. Mengadakan studi. Mencari hubungan-hubungan dari factor


faktor terkait, yang memiliki pengaruh spesifik.

3. Mendeterminasi. Menentukan setepat mungkin faktor-faktor


yang dominan dengan memperhatikan kekhususan dari unit
perubahan yang spesifik yang memberikan perubahan terhadap
faktor lain.
4. Memprediksi. Mengadakan ramalan bagaimana suatu factor
akan berubah sehingga mencapai keadaan lebih baik di masa
depan.

5. Melakukan Tindakan. Berdasarkan prediksi di atas, melakukan


tindakan terstruktur untuk mencapai tujuan pembangunan.

Klasifikasi Perencanaan

 Theories in Planning. Mencakup perencanaan berkaitan dengan


substansi (objek).

 Theories of Planning. Berkaitan dengan prosedur perencanaan


(metode).

 Theories for Planning. Mencakup teori-teori sosial yang


menjelaskanbagaimana seharusnya masyarakat dan perencanaan
di masa depan (tujuan). Shean Mc. Connell (1991).

Paradigma yang melihat perencanaan dengan fokus pada:

 Objek (object centered)

 Pemegang kekuasaan (control centered)

 Cara pengambilan keputusan (decision centered) Andreas Faludi


(1982)

Perencanaan yang berorientasi pada:

 Perencana (traditional planning)

 Pemakai (rasional planning)

Perencanaan berdasarkan dimensi waktu:

 Jangka panjang

 Jangka menengah

 Jangka pendek

Perencanaan berdasarkan metode:


 Top Down Planning. Disusun secara menyeluruh kemudian
dirinci kepada tingkat yang lebih rendah.

 Bottom Up Planning. Disusun mulai dari bawah kemudian


dirangkum dalam tingkat tertentu.

Perancangan Arsitektur
Pengertian Perancangan

 Perancangan merupakan upaya untuk menemukan komponen


fisik yang tepat dari sebuah struktur fisik (Christopher Alexander,
1983).

 Perancangan merupakan sasaran yang dikendalikan dari


aktivitas pemecahan masalah (L. Bruce Archer, 1985).

 Perancangan merupakan proses penarikan keputusan dari


ketidakpastian yang tampak, dengan tindakan-tindakan yang
tegas bagi kekeliruan yang terjadi (M.Asimow, 1982).

 Perancangan merupakan proses simulasi dari apa yang ingin


dibuat sebelum kita membuatnya, berkali-kali sehingga
memungkinkan kita merasa puas dengan hasil akhirnya (P.J.
Booker, 1984).

 Perancangan merupakan kesimpulan yang optimal dari


sejumlah kebutuhan dari seperangkat keadaan tertentu (E.
Marchet, 1987).

 Perancangan merupakan lompatan kreatif dari fakta-fakta masa


kini menuju kemunghkinan di masa datang (JK. Page, 1986).

 Perancangan merupakan aktivitas kreatif, melibatkan proses


untuk membawa kepada sesuatu yang baru dan bermanfaat yang
sebelumnya tidak ada (JB. Reswick, 1985).

 Perancangan mempunyai makna memulai perubahan dalam


benda-benda buatan manusia (J.C. Jones, 1990).

 Perancangan adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang


sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik, melalui tiga proses:
mengidentifikasi masalah-masalah, mengidentifikasi metoda
untuk pemecahan masalah, dan pelaksanaan pemecahan masalah.
Dengan kata lain adalah pemograman, penyusunan rancangan,
dan pelaksanaan rancangan (John Wade, 1997).

Perancangan meliputi proses :


1. Pemrograman

Untuk menetapkan hal-hal yang menjadi tujuan, kebutuhan dan


perhatian klien.
2. Perencanaan

Untuk menyatakan masalah umum klien menjadi masalah standar


yang mudah dipecahkan
3. Perancangan

Mengembangkan gagasan keseluruhan menjadi suatu usul wujud


bangunan

Pengertian Perancangan Menurut Bahasa

 Bahasa Latin : DESIGNOSE

Memotong dengan gergaji atau tindakan menakik untuk memberi


tanda. Maksudnya untuk memberi citra pada objek tertentu

 Bahasa Perancis : DESIGNARE

Menandai, memisahkan. Maksudnya menghilangkan


kesimpangsiuran

 Bahasa Inggris : DESIGN

Memikirkan, menggambar rencana, menyusun bagian-bagian menjadi


sesuatu yang baru

Pengertian perancangan menurut Soewondo b. Soetedjo

 Merancang dalam arsitektur berkaitan dengan penggunaan


gambar untuk mengembangkan ruang dan bentuk

 Perancangan adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru


dan berguna yang tidak ada sebelumnya
Pengertian perancangan menurut tim McGINTY

 Mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih


baik Perancangan meliputi fungsi-fungsi : Mengidentifikasi
Masalah, Menggunakan Metode-metode dan Melakukan Sintesa

 Perancangan merupakan proses tiga bagian : Keadaan Semula,


Proses Transformasi, Keadaan Kemudian

Keterkaitan Perencanaan dan Perancangan


 Perancangan merupakan tindak lanjut dari perencanaan

 Perencanaan merupakan bagian dari proses perancangan


arsitektur

 Perencanaan dan perancangan merupakan proses untuk


membentuk lingkungan binaan

Proses Perancangan Arsitektur

 Permulaan

 Persiapan

 pengajuan usul

 evaluasi

 tindakan

Proses perancangan dalam praktek profesi

 Rancangan Skematik

Citra umum bangunan, ukuran, sirkulasi

 Pengembangan Rancangan

Uraian lebih rinci, denah, tampak, potongan

 Dokumen Konstruksi

Gambar kerja, spesifikasi, prosedur kerja


 Penawaran / Perundingan

Fasilitator perundingan

 Tata Laksana Proyek

Supervisi, team leader

Penjelasan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Dasar

Bangunan yang baik tidak begitu saja terjadi. Bangunan-bangunan


tersebut direncanakan agar terlihat baik dan berfungsi baik, dan
terjadi apabila arsiteknya baik dan klien-kliennya baik dan bijaksana
dalam bekerjasama.

Penyusunan program merupakan persyaratan untuk rancangan


bangunan adalah tugas dari arsitek, dan ini merupakan hal yang
paling penting sebelum merancang.

Pemrogram dan perancang

Pemrogram dan perancang merupakan spesialis-spesialis yang


berbeda, karena keduanya memerlukan kemampuan yang berlainan.
Pemrogram untuk analisis, sedang perancang untuk sintesis.

Para pemrogram harus:

 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat pada saat yang


tepat, memisahkan keinginan sendiri dari kebutuhan klien

 Bersikap obyektif dan analitik

 Mengevaluasi informasi

Pada perancang umumnya bersifat subyektif, intuitif dan fasih dalam


konsep-konsep fisik. Namun perancang dapat juga memrogram, ia
harus memiliki dua pikiran dan menggunakannya secara berganti-
ganti, dan selalu dilatih dalam memrogram.

Analisis dan sintesis

Proses perancangan meliputi dua tahap: analisis dan sintesis. Pada


analisis bagian-bagian dari masalah perancangan dipisah-pisahkan
dan dikenali. Pada sintesis bagian-bagian tersebut digabungkan
bersama guna membentuk suatu pemecahan perancangan yang
bertalian. Penyusunan program adalah analisis dan perancangan
adalah sintesis.

Perancang yang tidak dapat menunggu suatu program lengkap,


seperti penjahit yang tidak mengukur seorang langganan sebelum ia
mulai memotong kain.

Perancang yang kreatif akan menunda penilaian, menahan


pemecahan-pemecahan yang diyakini sebelumnya untuk
mensintesakan sebelum informasi didapat, mengetahui masalah klien.
Ia meyakini bahwa perlu analisis menyeluruh sebelum sintesis

Perancangan dan proses perancangan arsitektur

 Perancangan adalah hasil proses perancangan.

 Perancangan arsitektur meliputi tahap penyusunan


pemrograman dan perancangan. Penyusunan program adalah
penyelusuran masalah (problem seeking), perancangan adalah
pemecahan masalah (problem solving).

 Proses perancangan meliputi dua tahap analisis dan sintesis.


Penyusunan program adalah analisis, perancangan adalah
sintesis.

 Perancangan arsitektur adalah penggabungan berbagai unsur


ruang untuk menampung suatu proses kegiatan sehingga
menghasilkan suatu keseluruhan yang lebih kaya dan bermakna.

 Proses perancangan arsitektur dimulai dari mengetahui jenis


bangunan yang akan dirancang, pemakainya dan bagaimana
keinginan pemakainya, kegiatannya, ruang-ruang yang
dibutuhkan, bagaimana tapak dimana bangunan tersebut akan
dibangun, bagaimana jenis konstruksi dan bahan yang akan
digunakan, dilanjutkan dengan melakukan analisa mengenai sifat
dan syarat setiap kebutuhan lalu dikelompokkan, dihubungkan,
digabungan sehingga menghasilkan suatu rancangan arsitektur.

Perencanaan
Suatu proses dalam menyiapkan seperangkat keputusan mengenai
tindakan dikemudian hari yang ditujukan untuk mencapai tujuan-
tujuan dengan menggunakan cara-cara yang optimal.

Analisa

Memecahkan problem ke dalam bagian-bagian

Sintesa

Mengumpulkan bagian-bagian tersebut ke dalam sebuah cara baru

Penzoningan

Zoning adalah peta atau pemaparan ringkasan dari seluruh hasil


sintesa, yang memberikan masukan pada Konsep Disain
Konsep

Suatu rumusan cara-cara memecahkan masalah


Referensi

1. William A. Shrode, 1974

2. Paul Davidov, 1982

3. William K. Lassey, 1977

4. Christopher Alexander, 1983

5. Bruce Archer, 1985

6. Asimow, 1982

7. J. Booker, 1984

8. John Wade, 1997


https://lutfihutama.wordpress.com/2017/03/02/perencanaan-dan-perancangan-arsitektur/

05 ‎Oktober ‎2018

Anda mungkin juga menyukai