Anda di halaman 1dari 11

March 19, 2008, 2:27 am

Filed under: materi kuliah

Pertemuan ke-3 19 maret 2008

Menurut Laurie ( dalam makalah seminar “Taman Rumah Tinggal Dalam Lingkungan
Pemukiman Kota “, 1983)…, secara lengkap dapat diartikan taman adalah sebidang lahan
berpagar yang digunakan unutk mendapat kesenangan, kegembiraan, kenyamanan.
Menurut Ir. Zein Rohcman ( dalam makalah seminar “ Mencari Bentuk taman Khas Indonesia
“,1983)…, taman merupakan cengkrama dan senyawa antara aspirasi pesan dan peristiwa
manusia dengan alam lingkungannya, yang memiliki aneka wajah, karakter dan kekuatan-
kekuatannya.
Jadi, taman merupakan suatu tempat yang membuat seseorang dapat memahami atau melepaskan
diri dari persoalan –persoalan dalam kehidupan, berfungsi sebagai penghubung manusia dengan
alam lingkungannya, yang dikreaikan agar dapat meningkatkan serta memuaskan keinginan dan
aspirasinya.
Menurut Elizabeth Kassler , dalam bukunya “ modern gardens and the landscape” (dalam buku
pengantar kepada arsitektur pertamanan)…, Taman adalah pengejawantahan upaya manusia
yang dipengaruhi manusia oleh aspek sosial, ekonomi, fisik dan teknis..

VEGETASI SEBAGAI PROSES


Vegatasi merupakan material lansekap yang hidup dan terus berkembang. Pertumbuhan tanaman
akan mempengaruhi ukuran besar tanaman, bentuk tanaman, tekstur,dan warna selama masa
pertumbuhannya. Dengan demikian, kualitas dan kuantitas ruang terbuka akan terus berkembang
dan berubah sesuai dengan pertumbuhan tanaman jadi dalam perancangan lansekap, tanaman
sangat erat hubungannya dengan waktu dan perubahan karakteristik tanaman.
Secara dasar khususnya di iklim tropis, dikenal 2 macam tanaman ditinjau dari massa daunnya,
yakni :
1. Tanaman yang menggugurkan daun (decidous plants)
2. Tanaman yang hijau sepanjang tahun (evergreen conifers)

Karakteristik tanaman terdiri dari :


1. Bentuk (tajuk,batang,cabang,ranting,dan daun).
2. Tekstur (batang dan daun).
3. Warna (batang,daun,dan bunga).
4. Fungsi tanaman.
5. Tinggi dan lebar tanaman.
Habitus tanaman terdiri dari :
1. Pola pertumbuhannya.
2. Sistem perakarannya.
3. Tempat tumbuhnya.
4. Pola pemeliharaannya
Pemilihan jenis tanaman tergantung pada :
- Fungsi tanaman, disesuaikan dengan tujuan perancangan.
- Peletakan tanaman, disesuaikan dengan tujuan dan fungsi tanaman.
Dalam perencanaan tapak, vegetasi dapat dikategorikan berdasarkan :
o Jenis pohon
Jenis pohon dikelompokkan menurut besar – kecilnya pertumbuhan, yaitu jenis pohon besar,
pohon kecil, perdu atau semak, dan jenis penutup tanah (rumput).
o Bentuk dan struktur pohon, meliputi :
Ketinggian
Mengenai seberapa tinggi pohon atau semak apabila sudah dewasa.
Kelebarannya
Mahkota daun yang lebat dapat memberi keteduhan, sedangkan yang jarang, dapat memberi
kesempatan angin menerobos di sela – selanya.
Bentuk percabangan
Meliputi struktur percabangan dan warna kulitnya. Misalnya, jenis filisum bagus untuk bentuk
percabangannya, sedangkan pinang merah disukai karena warna kulit batangnya yang merah.
o Mahkota daun, bunga, dan buah
Meliputi seberapa besarnya bentuk, tekstur, serta warna mahkota daun
Secara ekonomis, apakah bunga atau buahnya berguna
o Ketahanan tanaman yang bergantung pada kondisi lingkungan yang menyangkut:
o Pemeliharaan
Pohon – pohon besar umumnya mudah dipelihara, sebaliknya jenis rumput membutuhkan usaha
pemeliharaan yang intensif, demikian juga dengan tanaman merambat yang cepat tumbuh.
Tanaman mempunyai peran untuk menghilangkan ketegangan-ketegangan mental (stress) yang
banyak diderita oleh penduduk kota. Tanaman dapat menciptakan lingkungan yang nyaman,
segar harum, menyenangkan, dan sebagainya. Penggolongan tanaman yang ditanam dalam
penghijauan di dalam kota dapat dikelompokkan berdasarkan sifat hidupnya yaitu, pohon, perdu,
semak dan penutup tanah (rerumputan). Selain itu, dapat juga digolongkan berdasarkan
habitatnya atau umumnya ditanam, sebagai tanaman pelindung jalan, tanaman dibantaran kali,
tanaman penutup tanah, dan sebagainya.

VEGETASI SEBAGAI DESIGN


Pohon atau perdu dapat berdiri sendiri sebagai elemen skluptural pada lansekap atau dapat
digunakan sebagai enclosure, sebagai tirai penghalang pemandangan yang kurang baik,
menciptakan privasi, menahan suara atau angin, memberi latar belakang suatu obyek atau
memberi naungan yang teduh di musim panas. Rumput tidak hanya digunakan sebagai elemen
permukaan, tetapi dapat juga digunakan sebagai penahan erosi serta memberi berbagai variasi
warna dan tekstur. Dalam perencanaan tapak, tanaman dapat dikategorikan berdasarkan : jenis
(besar kecilnya pohon, perdu / semak, rumput), fungsi ( fungsi ekologis pohon, fungsi fisik
pohon, fungsi estetis pohon), bentuk dan struktur (tinggi dan lebar pohon), ketahanan (keadaan
tanah, iklim, topografi, penyakit), warna batang, bunga serta buahnya ( berguna atau tidak).
Penyusunan tanaman didasarkan pada hubungan di antara tanaman tesebut, dalam hal ukuran,
bentuk, tekstur, dan warnanya. Tanaman dapat disusun menjadi taman atau tempat bernaung,
memberi tirai pemandangan, menahan angin atau memberi bayangan. Jenis tanaman penting
digunakan sebagai elemen rancangan. Tanaman dapat membentuk ruang, memberi privasi, atau
sebagai titik tangkap perhatian. Tanaman dapat memberi keteduhan, sebagai penahan angin,
ataupun sebagai penutup tanag, menyaring atau memberi batas pemandangan, dan mempunyai
pola bayangan yang menarik sepanjang siang hari.
Vegetasi dapat disusun menjadi :
a. Taman
b. Tempat bernaung
c. Memberi tirai pemandangan

Pemilihan jenis tanaman maupun cara pengaturan penanamannya harus mengikuti rencana
penanaman yang disusun untuk memenuhi fungsi serta estetikanya. Apabila pola pengelompokan
serta susunan jenis tanaman, ukuran, bentuk, tekstur, dan warnanya masing-masing telah
diketahui dengan baik maka perencana dapat menyusun sendiri tata tanamnya berdasarkan satu
atau beberapa sifat tanaman- tanaman tersebut.
Jenis vegetasi dapat juga dikelompokan dalam hubungannya dengan keadaan topografi atau
kerena adanya struktur arsitektural atau dapat juga membentuk suatu transisi antara permukaan
lahan dan bangunan. Batas antara lahan perkerasan dan vegetasi (pohon– pohon) yang sudah ada
adalah 1,80m, namun hal ini masih dapat bervariasi bergantung pada besarnya pohon dan kondisi
tapak.

Perletakan Pohon, Perdu, Semak, Ground cover dan rumput dapat menahan pantulan sinar dari
perkerasan, air dan menahan jatuhnya sinar ke daerah yang membutuhkan keteduhan.
Sebagai elemen peralihan
Untuk memperlembut garis-garis bangunan sebagaimana bahan-bahan tersebut memasuki bidang
permukaan tanah dan untuk mengurangi perluasan yang terlihat dari daerah yang dperkeras yang
luas. Bahan-bahan tersebut dapat menirai pemandangan buruk atau mengalihkan perhatian ke
tempat lain.
a. Penguat karakter perancangan.

VEGETASI SEBAGAI ESTETIS


Aesthetic Value / Nilai Estetis.
Nilai estetika dari tanaman diperoleh dari perpaduan antara warna (daun,batang,bunga) bentuk
fisik tanaman (batang,percabangan,dan tajuk), tekstur tanaman, skala tanaman dan komposisi
tanaman. Nilai estetis tanaman dapat diperoleh dari satu tanaman, sekelompok tanaman yang
sejenis, kombinasi tanaman berbagai jenis ataupun kombinasi antara tanaman dengan elemen
landsekap lainnya.

Fungsi estetika ( Aestethic Values) :


a. Memberikan Nilai Estetika dan Meningkatkan Kualitas Lingkungan
(Austin, Richard L, Designing with Plant, 1982.)
Nilai estetika dari tanaman diperoleh dari perpaduan antara warna (daun, batang, bunga), bentuk
fisik tanaman (batang, percabang, tajuk), tekstur tanaman, skala tanaman, dan komposisi
tanaman. Nilai estetis dari tanaman dapat diperoleh dari satu tanaman, sekelompok tanaman yang
sejenis, kombinasi tanaman berbagai jenis ataupun kombinasi antara tanaman dengan element
lansekap lainnya. Dalam konteks lingkungan, kesan estetis itu menyebabkan nilai kualitasnya
akan bertambah.
b. Warna
Warna dari suatu tanaman dapat menimbulkan efek visual tergantung pada refleksi cahaya yang
jatuh pada tanaman tersebut. . Efek psikologis yang ditimbulkan dari warna seperti telah
diuraikan sebelumnya, yaitu warna cerah memberikan rasa senang, gembira serta hangat.
Sedangkan warna lembut memberikan kesan tenang dan sejuk. Dan bila beberapa jenis tanaman
dengan berbagai warna dipadukan dan dikomposisikan akan menimbulkan nilai estetis.

ELEMEN PENDUKUNG LANDSCAPE


Elemen Landscape dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu:
- Hard material / Elemen keras, perkerasan, bangunan dan sebagainya.
- Soft Material / Elemen lembut, tanaman.
Elemen pendukung landscape :
• Tempat duduk / kursi taman.
- Untuk istirahat sejenak.
- Tempat duduk dengan sesuatu untuk dipandang.
• Elemen – elemen alam :
Sifat air yang tenang di kolam apabila dikombinasikan dengan dengan pohon maka akan
menghasilkan suasana yang tenang.
Kolam air / kolam air mancur
- Kolam sebagai sarana bermain anak-anak.
- Tepian kolam air mancur sebagai tempat duduk.

jangan lupa mengisi presensi di pengajaran.

2 Comments

Fungsi dan Peran Vegetasi dalam Lanskap


March 12, 2008, 2:00 am
Filed under: materi kuliah

Pertemuan Kedua (12 Maret 2008)


Perletakan Tanaman
Untuk perletakan tanaman harus disesuaikan dengan tujuan perencanaan tanpa melupakan fungsi
tanaman yang dipilih. Pada tahap ini harus dipertimbangkan “ kesatuan dalam design ” (unity),
antara lain :
1. Variasi / Variety.
2. Penekanan / Accent
3. Keseimbangan / Balance.
4. Kesederhanaan / Simplicity
5. Urutan / Sequences.

Vegetasi dapat disusun menjadi :


a. Taman
b. Tempat bernaung
c. Memberi tirai pemandangan
d. Menahan angin
e. Memberi bayangan

Pemilihan jenis tanaman maupun cara pengaturan penanamannya harus mengikuti rencana
penanaman yang disusun untuk memenuhi fungsi serta estetikanya. Apabila pola pengelompokan
serta susunan jenis tanaman, ukuran, bentuk, tekstur, dan warnanya masing-masing telah
diketahui dengan baik maka perencana dapat menyusun sendiri tata tanamnya berdasarkan satu
atau beberapa sifat tanaman- tanaman tersebut.

Fungsi Vegetasi :
1. Vegetasi untuk complimentory architecture.
Kumpulan pepohonan ini dapat memberikan sesuatu yang lebih indah dan lebih memberi arti
yang lebih monumental bagi bangunan yang ada.
2. Vegetasi untuk soften line.
Kehadiran banyak jenis pohon dengan ukuran yang tidak sama akan memberikan kesan yang
lebih lunak dan nyaman. Pola perumahan yang lurus akan terkesan lembut apabila di sekitarnya
tedapat pohon.
3. Vegetasi untuk unity
Suatu kawasan pemukiman atau perumahan yang mempunyai pola terpencar-pencar dan
menempati suatu areal yang luas akan terasa lebih menyatu apabila ditanami pohon. Beberapa
pohon yang tingginya tidak sama akan dapat memberikan kesan sebagai pemersatu antar
bangunan.
4. Vegetasi untuk creating shadow
Kadang-kadang suatu kawasan yang sangat luas memiliki jalan masuk yang panjang. Jalan
masuk ini akan terkesan teduh apabila ditanami pohon-pohon yang bertajuk rapat.

VEGETASI SEBAGAI ESTETIS


Aesthetic Value / Nilai Estetis.
Nilai estetika dari tanaman diperoleh dari perpaduan antara warna (daun,batang,bunga) bentuk
fisik tanaman (batang,percabangan,dan tajuk), tekstur tanaman, skala tanaman dan komposisi
tanaman. Nilai estetis tanaman dapat diperoleh dari satu tanaman, sekelompok tanaman yang
sejenis, kombinasi tanaman berbagai jenis ataupun kombinasi antara tanaman dengan elemen
landsekap lainnya.

Fungsi estetika ( Aestethic Values) :

a. Memberikan Nilai Estetika dan Meningkatkan Kualitas Lingkungan


(Austin, Richard L, Designing with Plant, 1982.)
Nilai estetika dari tanaman diperoleh dari perpaduan antara warna (daun, batang, bunga), bentuk
fisik tanaman (batang, percabang, tajuk), tekstur tanaman, skala tanaman, dan komposisi
tanaman. Nilai estetis dari tanaman dapat diperoleh dari satu tanaman, sekelompok tanaman yang
sejenis, kombinasi tanaman berbagai jenis ataupun kombinasi antara tanaman dengan element
lansekap lainnya. Dalam konteks lingkungan, kesan estetis itu menyebabkan nilai kualitasnya
akan bertambah.

b. Warna
Warna dari suatu tanaman dapat menimbulkan efek visual tergantung pada refleksi cahaya yang
jatuh pada tanaman tersebut. . Efek psikologis yang ditimbulkan dari warna seperti telah
diuraikan sebelumnya, yaitu warna cerah memberikan rasa senang, gembira serta hangat.
Sedangkan warna lembut memberikan kesan tenang dan sejuk. Dan bila beberapa jenis tanaman
dengan berbagai warna dipadukan dan dikomposisikan akan menimbulkan nilai estetis.

c. Bentuk
Bentuk tanaman dapat digunakan untuk menunjukan bentuk 2 atau 3 dimensi, memberikan kesan
dinamis, indah, sebagi aksen, kesan lebar/luas, dan sebagainya.

d. Tekstur
Tekstur suatu tanaman ditentukan oleh : cabang batang, ranting, daun, tunas dan jarak
pandangterhadap tanaman tersebut.

e. Skala
Skala/proposi tanaman adalah perbandingan tanaman dengan tanaman lain atau perbandingan
tanaman lain atau perbandingan tanaman dengan lingkungan sekitarnya.
Tanaman dapat menimbulkan pola bayangan pada dinding, lantai, dan sebagainya, yang akan
berubah-ubah bentuknya yang dipengaruhi oleh angin dan waktu, hal ini akan menciptakan suatu
pemandangan yang sangat menarik.

Tugas Arsitektur Lanskap


Membuat paper tentang taman rumah tinggal (Taman Mungil) yang terletak pada halaman
rumah.
Paper ini dibuat berkelompok dengan jumlah maksimal 7 mahasiswa.
Isi dari paper ini terdiri dari :
Apa itu taman? Secara umum dan secara khusus, apa itu taman rumah tinggal???
Sebutkan dan jelaskan disertai dengan contoh desain (bias berupa foto2) tentang type atau gaya
taman
(contoh : taman minimalis, taman mediterania, taman kering (jepang), taman air dan lainnya)
Tugas ini dikumpulkan paling lambat 20 Maret 2008.
Paper dibuat dengan huruf Arial 11, spasi 1 dalam word. Dikirim via email ke
zukawi@gmail.com dengan subyek : Arsitektur Taman
(subyek harus benar karena email sudah di filter)
Apabila kurang jelas silahkan menghubungi via email atau call di 081 2281 7739 atau 70 585
369 atau dengan interaktif di Yahoo Masanger dengan ID YM : zukawi

Elemen Pembentuk Lanskap

Pertemuan ke-3 19 maret 2008

Menurut Laurie ( dalam makalah seminar “Taman Rumah Tinggal Dalam Lingkungan
Pemukiman Kota “, 1983)..., secara lengkap dapat diartikan taman adalah sebidang lahan
berpagar yang digunakan unutk mendapat kesenangan, kegembiraan, kenyamanan.
Menurut Ir. Zein Rohcman ( dalam makalah seminar “ Mencari Bentuk taman Khas Indonesia
“,1983)..., taman merupakan cengkrama dan senyawa antara aspirasi pesan dan peristiwa
manusia dengan alam lingkungannya, yang memiliki aneka wajah, karakter dan kekuatan-
kekuatannya.
Jadi, taman merupakan suatu tempat yang membuat seseorang dapat memahami atau melepaskan
diri dari persoalan –persoalan dalam kehidupan, berfungsi sebagai penghubung manusia dengan
alam lingkungannya, yang dikreaikan agar dapat meningkatkan serta memuaskan keinginan dan
aspirasinya.
Menurut Elizabeth Kassler , dalam bukunya “ modern gardens and the landscape” (dalam buku
pengantar kepada arsitektur pertamanan)..., Taman adalah pengejawantahan upaya manusia yang
dipengaruhi manusia oleh aspek sosial, ekonomi, fisik dan teknis..
VEGETASI SEBAGAI PROSES
Vegatasi merupakan material lansekap yang hidup dan terus berkembang. Pertumbuhan tanaman
akan mempengaruhi ukuran besar tanaman, bentuk tanaman, tekstur,dan warna selama masa
pertumbuhannya. Dengan demikian, kualitas dan kuantitas ruang terbuka akan terus berkembang
dan berubah sesuai dengan pertumbuhan tanaman jadi dalam perancangan lansekap, tanaman
sangat erat hubungannya dengan waktu dan perubahan karakteristik tanaman.
Secara dasar khususnya di iklim tropis, dikenal 2 macam tanaman ditinjau dari massa daunnya,
yakni :
1. Tanaman yang menggugurkan daun (decidous plants)
2. Tanaman yang hijau sepanjang tahun (evergreen conifers)

Karakteristik tanaman terdiri dari :


1. Bentuk (tajuk,batang,cabang,ranting,dan daun).
2. Tekstur (batang dan daun).
3. Warna (batang,daun,dan bunga).
4. Fungsi tanaman.
5. Tinggi dan lebar tanaman.
Habitus tanaman terdiri dari :
1. Pola pertumbuhannya.
2. Sistem perakarannya.
3. Tempat tumbuhnya.
4. Pola pemeliharaannya
Pemilihan jenis tanaman tergantung pada :
- Fungsi tanaman, disesuaikan dengan tujuan perancangan.
- Peletakan tanaman, disesuaikan dengan tujuan dan fungsi tanaman.

Dalam perencanaan tapak, vegetasi dapat dikategorikan berdasarkan :


o Jenis pohon
Jenis pohon dikelompokkan menurut besar – kecilnya pertumbuhan, yaitu jenis pohon besar,
pohon kecil, perdu atau semak, dan jenis penutup tanah (rumput).
o Bentuk dan struktur pohon, meliputi :
Ketinggian
Mengenai seberapa tinggi pohon atau semak apabila sudah dewasa.
Kelebarannya
Mahkota daun yang lebat dapat memberi keteduhan, sedangkan yang jarang, dapat memberi
kesempatan angin menerobos di sela – selanya.
Bentuk percabangan
Meliputi struktur percabangan dan warna kulitnya. Misalnya, jenis filisum bagus untuk bentuk
percabangannya, sedangkan pinang merah disukai karena warna kulit batangnya yang merah.
o Mahkota daun, bunga, dan buah
Meliputi seberapa besarnya bentuk, tekstur, serta warna mahkota daun
Secara ekonomis, apakah bunga atau buahnya berguna
o Ketahanan tanaman yang bergantung pada kondisi lingkungan yang menyangkut:
o Pemeliharaan
Pohon – pohon besar umumnya mudah dipelihara, sebaliknya jenis rumput membutuhkan usaha
pemeliharaan yang intensif, demikian juga dengan tanaman merambat yang cepat tumbuh.
Tanaman mempunyai peran untuk menghilangkan ketegangan-ketegangan mental (stress) yang
banyak diderita oleh penduduk kota. Tanaman dapat menciptakan lingkungan yang nyaman,
segar harum, menyenangkan, dan sebagainya. Penggolongan tanaman yang ditanam dalam
penghijauan di dalam kota dapat dikelompokkan berdasarkan sifat hidupnya yaitu, pohon, perdu,
semak dan penutup tanah (rerumputan). Selain itu, dapat juga digolongkan berdasarkan
habitatnya atau umumnya ditanam, sebagai tanaman pelindung jalan, tanaman dibantaran kali,
tanaman penutup tanah, dan sebagainya.

VEGETASI SEBAGAI DESIGN


Pohon atau perdu dapat berdiri sendiri sebagai elemen skluptural pada lansekap atau dapat
digunakan sebagai enclosure, sebagai tirai penghalang pemandangan yang kurang baik,
menciptakan privasi, menahan suara atau angin, memberi latar belakang suatu obyek atau
memberi naungan yang teduh di musim panas. Rumput tidak hanya digunakan sebagai elemen
permukaan, tetapi dapat juga digunakan sebagai penahan erosi serta memberi berbagai variasi
warna dan tekstur. Dalam perencanaan tapak, tanaman dapat dikategorikan berdasarkan : jenis
(besar kecilnya pohon, perdu / semak, rumput), fungsi ( fungsi ekologis pohon, fungsi fisik
pohon, fungsi estetis pohon), bentuk dan struktur (tinggi dan lebar pohon), ketahanan (keadaan
tanah, iklim, topografi, penyakit), warna batang, bunga serta buahnya ( berguna atau tidak).
Penyusunan tanaman didasarkan pada hubungan di antara tanaman tesebut, dalam hal ukuran,
bentuk, tekstur, dan warnanya. Tanaman dapat disusun menjadi taman atau tempat bernaung,
memberi tirai pemandangan, menahan angin atau memberi bayangan. Jenis tanaman penting
digunakan sebagai elemen rancangan. Tanaman dapat membentuk ruang, memberi privasi, atau
sebagai titik tangkap perhatian. Tanaman dapat memberi keteduhan, sebagai penahan angin,
ataupun sebagai penutup tanag, menyaring atau memberi batas pemandangan, dan mempunyai
pola bayangan yang menarik sepanjang siang hari.
Vegetasi dapat disusun menjadi :
a. Taman
b. Tempat bernaung
c. Memberi tirai pemandangan

Pemilihan jenis tanaman maupun cara pengaturan penanamannya harus mengikuti rencana
penanaman yang disusun untuk memenuhi fungsi serta estetikanya. Apabila pola pengelompokan
serta susunan jenis tanaman, ukuran, bentuk, tekstur, dan warnanya masing-masing telah
diketahui dengan baik maka perencana dapat menyusun sendiri tata tanamnya berdasarkan satu
atau beberapa sifat tanaman- tanaman tersebut.
Jenis vegetasi dapat juga dikelompokan dalam hubungannya dengan keadaan topografi atau
kerena adanya struktur arsitektural atau dapat juga membentuk suatu transisi antara permukaan
lahan dan bangunan. Batas antara lahan perkerasan dan vegetasi (pohon– pohon) yang sudah ada
adalah 1,80m, namun hal ini masih dapat bervariasi bergantung pada besarnya pohon dan kondisi
tapak.

Perletakan Pohon, Perdu, Semak, Ground cover dan rumput dapat menahan pantulan sinar dari
perkerasan, air dan menahan jatuhnya sinar ke daerah yang membutuhkan keteduhan.
Sebagai elemen peralihan
Untuk memperlembut garis-garis bangunan sebagaimana bahan-bahan tersebut memasuki bidang
permukaan tanah dan untuk mengurangi perluasan yang terlihat dari daerah yang dperkeras yang
luas. Bahan-bahan tersebut dapat menirai pemandangan buruk atau mengalihkan perhatian ke
tempat lain.
a. Penguat karakter perancangan.

VEGETASI SEBAGAI ESTETIS


Aesthetic Value / Nilai Estetis.
Nilai estetika dari tanaman diperoleh dari perpaduan antara warna (daun,batang,bunga) bentuk
fisik tanaman (batang,percabangan,dan tajuk), tekstur tanaman, skala tanaman dan komposisi
tanaman. Nilai estetis tanaman dapat diperoleh dari satu tanaman, sekelompok tanaman yang
sejenis, kombinasi tanaman berbagai jenis ataupun kombinasi antara tanaman dengan elemen
landsekap lainnya.

Fungsi estetika ( Aestethic Values) :


a. Memberikan Nilai Estetika dan Meningkatkan Kualitas Lingkungan
(Austin, Richard L, Designing with Plant, 1982.)
Nilai estetika dari tanaman diperoleh dari perpaduan antara warna (daun, batang, bunga), bentuk
fisik tanaman (batang, percabang, tajuk), tekstur tanaman, skala tanaman, dan komposisi
tanaman. Nilai estetis dari tanaman dapat diperoleh dari satu tanaman, sekelompok tanaman yang
sejenis, kombinasi tanaman berbagai jenis ataupun kombinasi antara tanaman dengan element
lansekap lainnya. Dalam konteks lingkungan, kesan estetis itu menyebabkan nilai kualitasnya
akan bertambah.
b. Warna
Warna dari suatu tanaman dapat menimbulkan efek visual tergantung pada refleksi cahaya yang
jatuh pada tanaman tersebut. . Efek psikologis yang ditimbulkan dari warna seperti telah
diuraikan sebelumnya, yaitu warna cerah memberikan rasa senang, gembira serta hangat.
Sedangkan warna lembut memberikan kesan tenang dan sejuk. Dan bila beberapa jenis tanaman
dengan berbagai warna dipadukan dan dikomposisikan akan menimbulkan nilai estetis.

ELEMEN PENDUKUNG LANDSCAPE


Elemen Landscape dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu:
- Hard material / Elemen keras, perkerasan, bangunan dan sebagainya.
- Soft Material / Elemen lembut, tanaman.
Elemen pendukung landscape :
• Tempat duduk / kursi taman.
- Untuk istirahat sejenak.
- Tempat duduk dengan sesuatu untuk dipandang.
• Elemen – elemen alam :
Sifat air yang tenang di kolam apabila dikombinasikan dengan dengan pohon maka akan
menghasilkan suasana yang tenang.
Kolam air / kolam air mancur
- Kolam sebagai sarana bermain anak-anak.
- Tepian kolam air mancur sebagai tempat duduk.

Anda mungkin juga menyukai