Anda di halaman 1dari 1

Jakarta Megapolitan

Mengahadiri Seminar Sosialisasi Jakarta Megalopolitan tiba2 tersirat tulisan2 nakal sekitar
solusi pemerintah menanggulangi permasalahan perkotaan.

Masalah Kemacetan
>> dengan mengatur dan memajukan waktu anak2 sekolah dengan org bekerja
?? kalo pertumbuhan byknya pengguna kendaraan bermotor semakin byk, tetapi pertumbuhan
jalan raya lebih rendah, besok2 waktu apa lagi yang mau dimajukan?

Masalah Banjir
>> Dgn mengatur area terbangun di daerah hulu (notabene kawasan bogor, puncak dan
cianjur) serta kanal banjir yg seluas2 lapangan bola, apakah cukup menjawab dan menjamin
banjir tidak ada lagi?
?? bagaimana dengan rob yg udah sampe di daratan jakarta bagian utara. Pak Pemerintah
masih aja membiarkan pembangunan gedung2 tinggi yg menyedot air dari tanah dan
mengurangi area resapan air. Denger2 pemkot udah menyetujui pembuatan byk mall lagi di
jkt...

Masalah Udara Kotor


>> Dengan predikat no3 sedunia yg punya udara terkotor di dunia, apakah melarang
kendaraan di jl sudirman pas weekend bisa memperbanyak jumlah hari udara bersih di jkt (yg
baru hanya 75 hari dalam setahun)
?? baru aja kemarin lewat kebun nanas yg byk jalur hijaunya dan pohon2 di babat untuk
proyek perluasan jalan akibat adanya busway. Dan yg hebatnya lagi, daerah itu semakin
banjir dan membuat jalanan macet saat hujan lebat.

Masalah Sampah
>> masih belum byk menjawab permasalahan, ada selentingan ide utk mengurangi sampah di
pasar2 dengan pengemasan lsg di daerah. Bukankah itu menambah sampah lagi dengan
adanya bahan2 utk pengemasan2?
?? mungkin bisa dimulai dr gaya hidup kita utk membiasakan diri utk mengurangi sampah
dan membuang sampah pada tempatnya. Syukur2 bisa memilah2 sampah. Tp tetep aja aku
liat sang ibu2 yg mengambil plastik roti dr tangan anaknya trus membuangnya ke selokan di
depan anak tersebut... *hiks prihatin*

.... nanti aku posting naskah presentasinya yaa....

menjadi megapolitan bukan menjadi megapermasalahan

Anda mungkin juga menyukai