PERENCANAAN
JW. Wade
menjadi sejumlah masalah standar yang lebih kecil yang telah diketahui pemecahannya
Soewondo B. Soetedjo
kesatuan pembangunan.
KLASIFIKASI PERENCANAAN
(objek).
Connell (1991).
Jangka panjang
Jangka menengah
Jangka pendek
Top Down Planning. Disusun secara menyeluruh kemudian dirinci kepada tingkat
tingkat tertentu.
PERANCANGAN
PENGERTIAN PERANCANGAN
(M.Asimow, 1982).
- Perancangan merupakan proses simulasi dari apa yang ingin dibuat sebelum
kepada sesuatu yang baru dan bermanfaat yang sebelumnya tidak ada (JB.
Reswick, 1985).
- Perancangan adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada
menjadi sesuatu yang lebih baik, melalui tiga proses: mengidentifikasi masalah-
1. Pemrograman
klien.
2. Perencanaan
mudah dipecahkan
3. Perancangan
bangunan
yang baru
Perancangan adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna
Mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik
lingkungan binaan
- Permulaan
- Persiapan
- pengajuan usul
- evaluasi
- tindakan
- Rancangan Skematik
- Pengembangan Rancangan
- Penawaran / Perundingan
Fasilitator perundingan
direncanakan agar terlihat baik dan berfungsi baik, dan terjadi apabila arsiteknya baik
tugas dari arsitek, dan ini merupakan hal yang paling penting sebelum merancang.
- Mengevaluasi informasi
Pada perancang umumnya bersifat subyektif, intuitif dan fasih dalam konsep-
konsep fisik. Namun perancang dapat juga memrogram, ia harus memiliki dua pikiran
Proses perancangan meliputi dua tahap: analisis dan sintesis. Pada analisis
adalah sintesis.
Perancang yang tidak dapat menunggu suatu program lengkap, seperti penjahit
sintesis
solving).
tersebut akan dibangun, bagaimana jenis konstruksi dan bahan yang akan
Perencanaan
Analisa
Sintesa
Penzoningan
Zoning adalah peta atau pemaparan ringkasan dari seluruh hasil sintesa, yang
Konsep
PROBLEM SEEKING
Arsitektur adalah jembatan antara “art” dan “sains”, “manusia” dan “alam”.
yang dinamis yang ada pada manusia dan lingkungannya. Oleh sebab itu perlu sekali
yang lebih “pasti” dan “teliti” dan tidak lagi mengandalkan hal-hal yang “praktis” dan
“asumsi”. Kemantapan karya Arsitektur dapat ditingkatkan dan menjadi lebih dapat
persoalan (Problem seeking) yang telah dipisahkan dari proses kreativitas dalam
perancangan fisik. Pendapat lama programming dan desain harus dipisahkan sama
masalahnya sendiri secara keseluruhan belum dianalisa, maka tidak akan ada
dan tidak sebagai aktivitas yang terpisah. Informasi yang masuk ke dalam proses
adalah menerus dan berlanjut sebagai aspek yang tumbuh dalam proses. Setiap bagian
pada setiap saat tidak dapat berdiri sendiri secara analitis dan intuitif.
Keterangan :
“persoalan fisik, ekonomi, dan keadaan politik” di lain pihak. Biasanya sebagian
dari persoalan ini dalam bentuk ringkasan, hasil observasi atau pengalaman.
Kelompok C terdiri dari urutan data yang harus dicari dan diangkat sebagai suatu
moneter.
Hal-hal yang sifatnya asumsi sebanyak mungkin dikurangi dan pada hasil akhir
diharapkan semuanya telah terukur dengan baik walau mungkin masih ada beberapa
Bentuk dan isi dari desain tidak diketahui terlebih dahulu, sebab kalau sudah
diketahui terlebih dahulu berarti tidak perlu ada perancangan, sebab tidak ada
sekedar intuisi tanpa logika, berbeda dengan “art” dimana hampir dari seluruh proses
didominasi oleh intuisi walaupun pada perkembangan akhir dari “art” sendiri juga
dengan problem solving dibidang lain. Di perancangan akan terlibat dua masalah yang
mempunyai karakter bertolak belakang yaitu: “art” dan “sains”. “Art” dalam hal ini
mempunyai nilai kualitatif sedangkan “sains” mempunyai nilai kuantitatif. “Sains” yang
mempunyai nilai kualitatif harus benar-benar diselesaikan dengan teori yang benar,
menyusun apa saja menjadi kesatuan konstruksi yang bermanfaat..., mungkin lebih
tepatnya akan fokus pada yang namanya desain seni rupa, desain graphis atau desain-
desain lainnya..., yang aku pahami bahwa konsep-konsep philosophy dalam arsitektur
Arsitektur bisa untuk fashion, bisa untuk otomotif, bisa untuk teknologi informasi.
psikologi, ekonomi dalam mencapai tujuan kekuatan, keindahan, fungsi dan nilai
lainnya.
terhadap kebiasaan..., kadang manusia mudah terbawa oleh suasana dan akan buntu
dilengkapi dengan ide-ide kreatif, setiap konsep rancangan akan menjadi bernilai unik
bila dilengkapi dengan kreatifitas yang tidak biasa, yang akan menarik minat orang
apalagi bila kreatifitas tersebut bisa menimbulkan fungsi dan manfaat bagi orang lain...
Kemampuan menguasai teori arsitektur dan melakukan kajian preseden
arsitektur.
arsitektur.
rancangan arsitektur, dan menyajikan hasilnya baik secara lisan, grafis maupun
gambar kerja, rencana kerja dan syarat-suarat (RKS) dan rencana anggaran
beaya (RAB).
pemecahan masalah
“sebuah bentuk gambar berawal dari satu titik yang membuat suatu
pertama. Bila garis bergerak membentuk sebuah bidang, maka kita dapat menemukan
sebuah unsur dua dimensi. Selama perkembangannya dari bidang menjadi ruang,
ringkasan mengenai energi kinetik yang menggerakkan sebuah titik menjadi garis, garis
menjadi bidang dan bidang menjadi dimensi ruang”. (Klee Paul. 1961. The Thingking
Apa yang bisa kita pikirkan saat pertama kali mendengar arsitektur...?? saya
sendiri saat pertama kali mendengarnya akan langsung berpikir tentang bangunan-
bangunan yang megah dengan keindahannya yang enak dipandang mata. Kalau kita
arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan, dalam artian yang lebih
mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur
landsekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain
Perancangan itu sendiri adalah meramalkan pemecahan dari berbagai masalah untuk
Definisi
informasi yang benar dapat secara tepat posisinya dalam proses desain dan keutusan
yang tepat dapat dilakukan untuk mempertajam hasil dari desain bangunan tersebut.
keinginan, dan hasrat dari wujud bangunan nantinya. Pemrograman juga merupakan
perencanaan prosedur dan organisasi dari semua bagian sumber daya sudah tentu
untuk membuat desain dalam suatu kontek dan persyaratan yang spesifik.
PROGRAMMING
1. Suatu hasil pekerjaan yang baik, umumnya direncanakan dengan baik pula.
Begitu juga dalam arsitektur, hasil akhir berupa bangunan hanya akan terlihat
baik dan berfungsi secara baik apabila melalui suatu metoda perencanaan dan
perancangan yang baik. Salah satu perencanaan yang matang adalah berupa
secara sistematis misi dan tujuan dari suatu organisasi, group, atau individu
dalam hubungan aktivitas-personil-peralatan yang terintegrasi, sehingga
1985).
(Donna, 1993)
Dokumen Program adalah bagian dari kesepakatan resmi antara klien dengan
termasuk fakta tentang peraturan, analisa tapak profil pemakai dan kendala.
2. Usulan kondisi yang akan datang dan gaya internal perancangan (kekuatan
internal desain).
adalah perancangan namun ada pula yang berpendapat bahwa programming tidak
programming yang juga arsitek atau dapat pula ahli programming dari bidang
non arsitektural seperti dalam programming dari fungsi khusus seperti pelayanan
rancangan.
1. Analisis dari kondisi eksisting, yaitu analisa site, profil pengguna, kode, batasan dan
iklim.
2. Proyeksi masa depan, yaitu beberapa criteria desain yang harus dipertemukan atau
diselesaikan agar supaya cocok dan termasuk disini adalah misi, tujuan, konsep, dan
persyaratan tampilan(performance).
Proses Desain
siklus menuju suatu detail yang diinginkan. Pemrograman memberi seorang perancang
juga merupakan kumpulan semua keputusan dari batas dan arah dari proyek. Ini
merupakan kontrak resmi dari klien dan arsitek tentang kulaitas dari hasil (tujuan) dari
proyek dan konteks (kondisi eksisting) dimana proyek tersebut dikerjakan. Desain
kualitas hidup.
Kondisi Eksisting
eksplorasi dan menjelaskan kondisi eksisting atau konteks dimana suatu desain sedang
dikerjakan. Dalam pemrograman, antara kemampuan membuat sintesa dan dan analisa
whole into its parts so as to find out their nature, function, etc.” dan sintesa sebagai,
Pengumpulan dan analisis data tentang kondisi eksisting atau konteks dari
desain adalah tahap yang sangat penting terhadap keberhasilan dalam memahami
kategori yaitu, bentuk, fungsi, ekonomi, waktu. Palmer(1981) membuat 3 kategori untuk
desain isu yaitu, factor manusia, factor fisik, dan factor eksternal. White(1972)
dengan organisasi, fungsi, site, iklim dan pertumbuhan, dan perubahan. Tulisan ini
berbeda dalam mengorganisasikan data. Inti sebenarnya adalah harus ada suatu
bagian. Proposal untuk kondisi masa depan atau desain yang sempurna adalah suatu
pernyataan untuk mendekati tingkat dari hasil rancangan gedung tersebut. Harapan
desain dari klien untuk kualitasn lingkungan menjadi rangkaian kekuatan internal yang
membentuk rancangan.
Proses Konvensional
Dokumen standar menurut AIA membagi desain proses menjadi beberapa tahap,
services.
dan evaluasi. Dokumen program merupakan perjanjian legal antara arsitek dank lien
dalam hal ruang lingkup, titik berat, dan arah dari rancangan proyek tersebut. Dengan
kata lain, dokumen tersebut merupakan esensi dari problem desain dan perjanjian
arsitek untuk membuat kualitas dari tampilan yang diinginkan desain tersebut.
Pre-design Services
kelayakan, rencana induk dan jangka panjang, variasi pemilihan dari riset desain, dan
problem aktifitas sangat penting untuk dikerjakan oleh tenaga ahli pemrograman.
studi kelayakan untuk proyek. Termasuk disini adalah beberapa jenis alternatif proposal
konsep untuk lahan tersebut dengan beberapa jenis fungsi, ukuran, konsep, dan biaya
Building Prototypes :
prototype gedung. Jika suatu rancangan diulang dalam beberapa situasi yang sama,
beberapa macam. Terdapat beberapa macam jenis riset yang dapat dilakukan seorang
programer tergantung dari tingkat kesulitan dari penggalian beberapa isu dalam
Post-design Services
mengumpulkan informasi dari proyek sebagai referensi material untuk proyek yang
Salah satu hasil dari kemampuan programmer adalah sebuah petunjuk tentang
6. Menyimpulkan/meringkas program.
- Jenis-jenis ruang yang biasanya ada dalam tipe bangunan tertentu (fungsi-fungsi
ruang)
- Kriteria ruang (misalnya luas lantai per orang, kebutuhan cahaya & ventilasi,
dsb)
- Persyaratan tapak
Yaitu penentuan tujuan bangunan tersebut secara luas dan dalam berbagai aspek.
disekitarnya... Atau dengan bangunan yang dimiliki pemilik di lain kota? Adakah
c. Tujuan Fungsi ; fungsi utama apa yang diwadahi bangunan? Berapa banyak
biaya pengerjaan dan biaya operasionalnya? Kualitas yang seperti apa yang
energi?
- Analisis tapak: deskripsi legal, zoning dan persyaratan, peruntukan lahan, lalu
lintas, utilitas (jaringan air bersih, listrik, telepon), topografi, view, iklim, vegetasi
dan fauna.
antar ruang atau “bubble diagram” yang mengindikasi mana harus dekat mana agar
Diagram ini menunjukkan fungsi apa saja yang sebaiknya berdekatan, sirkulasi
antar ruang, ruang mana yang butuh privasi dari bising atau butuh keamanan
ekstra, dsb.
Banyak cara/metode programatik yang masing-masing lebih cocok untuk bangunan tipe
tertentu. Misalnya:
Yaitu tahap penyeimbangan antara biaya, waktu, dan area yang akan dibangun
menghitung total luas lantai yang dijadikan fungsi, total luas area sirkulasi dan
servis, dan dihubungkan dengan biaya total pengerjaan bangunan selama jangka
Total biaya (cost) adalah termasuk : biaya konstruksi, fee arsitek, perabotan dan
peralatan, komunikasi, survei dan pengujian tanah, dsb, yang harus ditanggung
pengguna.
Jika menurut perhitungan, biaya proyek melebihi budget, ada 3 jalan keluar:
(pengurangan kuantitas),
kualitas), ATAU
C. Keduanya
Menyimpulkan/meringkas program
- bisa dipilah-pilah dan didokumentasikan sebagai arsip bagi semua pihak yang
terlibat. Setelah disetujui oleh pengguna, program dijadikan tolak ukur sekaligus
- Untuk proyek tertentu yang melibatkan komite programming, satu atau sebagian
anggota komite bisa tetap dilibatkan dalam proses desain selanjutnya untuk
konsep/ide dasar.
AZAS PERANCANGAN I
YOGI BAHANA
E1B111076
TEKNIK S1 ARSITEKTUR