A. PENGERTIAN
b) Penjualann, dalam proses penjualan, penjual atau penyedia barang dan jasa memberikan
kepemilikan suatu komoditas kepada pembeli untuk suatu harga tertentu. Penjualan dapat
dilakukan melalui berbagai metode, seperti penjualan langsung, dan melalui agen penjualan.
c) Elektronik alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika; hal atau benda yang
menggunakan alat-alat yang dibentuk atau bekerja atas dasar elektronika
d) Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga
dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa
pertemuan.
e) Gowa Kabupaten Gowa adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan,
Indonesia. ibu kota kabupaten ini terletak di kota Sungguminasa. Kabupaten ini memiliki luas
wilayah 1.883,32 km² dan berpenduduk sebanyak ± 652.941 jiwa.
F. DIMENSI MALL
Pengadaan fasilitas komersial seperti mall merupakan salah satu pendukung kegiatan
perdagangan yang tidak lepas dari pengaruh dan fungsi daerah atau kawasan tersebut
terhadap lingkup pelayanannya. Mall yang akan dirancang disini harus memperhatikan
ketentuan-ketentuan yang mengatur besar luas lantai bangunan yang disediakan
berdasarkan pelayanannya.
Menurut buku Pedoman Perencanaan Lingkungan Permukiman Kota yang
dikeluarkan oleh Direktorat Pekerjaan Umum, untuk standar kebutuhan luas lantai pusat
perbelanjaan dan niaga adalah 0,2m2 / penduduk.
3. Regional Center Pusat perbelanjaan skala Pondok Indah Mall dan ITC
wilayah dengan anchor tenant Kuningan
sebagai pusatnya dan tokotoko
lain. Dilengkapi dengan fasilitas
parkir yang cukup besar.
4. Super-Regional Center Pusat perbelanjaan skala kota Mega Mall Pluit dan Kelapa
yang serupa namun lebih besar Gading Mall
dari regional center dengan
lebih banyak anchor tenant.
Biasanya terletak di pusat kota.
5. Fashion Speciality Pusat perbelanjaan dengan ITC Roxy Mas dan Ratu Plaza
Center sebuah spesialisasi retail-retail
fashion, elektronik ataupun
unit-unit retail yang sejenis.
H. Pengelompokan Individu
Individu yang melakukan kegiatan dalam mall dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pengunjung, merupakan faktor yang paling menentukan dalam aktivitas perbelanjaan.
Pengunjung dapat dibedakan menjadi tiga macam:
• Pengunjung yang datang khusus berbelanja
• Pengunjung yang mempunyai tujuan berbelanja dan berekreasi
• Pengunjung yang mempunyai tujuan hanya berekreasi
2. Penyewa, merupakan individu atau badan usaha yang menggunakan ruang dan fasilitas
yang disediakan untuk usaha komersial, hak untuk menggunakan tersebut dinyatakan dalam
system sewa.
3. Pengelola, merupakan individu yang tergabung dalam suatu badan yang mempunyai tugas
mengelola, mengatur, dan mengorganisasi mall agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai
dengan tujuan dari mall itu sendiri.
I. PENGELOMPOKAN KEGIATAN
Berdasarkan pengelompokan individu di atas, maka kegiatan yang ada di dalam mall
dapat dibagi menjadi :
1. Kelompok Kegiatan Utama, merupakan kelompok aktivitas yang di dalamnya terdapat
kegiatan paling pokok dalam mall, yaitu jual beli, individu yang terlibat adalah pengunjung
dan penyewa. Aktivitas rekreasi dalam mall dimasukkan pula dalam kelompok aktivitas ini,
mengingat dalam mall kegiatan rekreasi juga merupakan unsur yang penting di samping
unsur perbelanjaan. Dalam aktivitas
ini tercakup pula aktivitas-aktivitas yang bersifat temporer, seperti pameran dan
pertunjukan.
2. Kelompok Aktivitas Pengelola, merupakan kelompok aktivitas yang mendukung fungsi
mall sebagai bangunan komersil. Dalam kata lain, kelompok aktivitas inilah yang
mengorganisasikan fungsi-fungsi yang terkait dalam mall.
3. Kelompok Aktivitas Pelengkap, merupakan kelompok aktivitas yang mendukung
fungsi utama mall yang bersifat pelengkap.
4. Kelompok Aktivitas Pelayanan, merupakan kelompok aktivitas yang berfungsi sebagai
servis atau pelayanan kepada individu-individu dalam mall.
5. Kelompok Aktivitas Penunjang, merupakan kelompok aktivitas yang berfungsi
mendukung aktivitas yang ada. Kelompok aktivitas ini antara lain mencakup aktivitas parkir,
mekanikal elektrikal, bongkar muat barang dan pemeliharaan.
a) Sistem pengelolaan
Sistem bangunan komersial, sistem manajemen yang digunakan dalam pengelolaan shopping
mall harus benar-benar baik, karena berhasil tidaknya usaha Shopping Mall tersebut sedikit
banyaknya tergantung oleh manajemen atau pengelolaan yang dilakukan.
Secara umum manajemen Shopping Mall meliputi :
Divisi Accounting
Yaitu divisi yang mengatur keuangan perusahaan termasuk bertanggung jawab terhadap
pengembalian modal perusahaan.
Divisi Operasional
Yaitu divisi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan perawatan
bangunantermasuk juga masalah parkir dan keamanan bangunan
Divisi Promosi
Yaitu divisi yang bertanggung jawab mengenalkan Shopping Mall tersebut kepada
masyarakat, secara tidak langsung mempengaruhi keuntungan penyewa.
Divisi Merketing
Yaitu divisi yang bertanggung jawab terhadap terisinya toko yang disediakan, dengan
melakukan pendekatan kepada pengusaha secara langsung.
b) Sistem Kepemilikan
Ruang atau unit toko yang ada pada Shopping Mall dapat dipergunakan melalui sistem
kontrak/sewa. Siapapun berhak menyewa apabila memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan. Adapun sewa Shopping Mall adalah sewa ruang beserta fasilitas yang disediakan
seperti listrik, AC dan sebagainya.
K. JENIS PENJUALAN
Terdapat dua jenis penjualan yang berlangsung dalam Shopping Mall yaitu barang dan jasa.
Perbandingan antara kedua jenis penjualan tersebut diperkirakan berkisar 70% barang dan
30% jasa.
Sedangkan berdasarkan frekuensi penjualan dan tingkat kebutuhan, barang yang dijual
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Conpencience goods
Merupakan barang kebutihan sehari-hari dengan frekuensi penjualan tinggi
seperti daging, gula, roti, ikan dan lain-lain.
b. Demonds goods
Merupakan barang yang dibutuhkan dengan frekuensi sedang, seperti
pakaian, sepatu, barang elektronika, arloji, dan lain-lain.
c. Impulse goods
Merupakan barang yang memenuhi kebutuhan kenikmatan dan kepuasan, yang merupakan
barang-barang yang mewah, seperti perhiasan, berlian dan lain-lain.
L. PERBANDINGAN AREA DALAM MALL
Di dalam merencanakan suatu Mall, perlu mengetaui berapa perbandingan antara area
lantai penjualan dengan area service dan area operasi, perbandingan yang sudah lazim dan
sering digunakan adalah sebagai berikut :
Luas area penjualan (sales area) dengan luasan keseluruhan (gross floor) adalah 50%
sampai 70%. Apabila rasio area penjualan adalah 50% maka pembagian area lainnya dapat
dilakukan adalah :
Non-Produktive area = 18 %
Non-selling area = 32 %
Total proctive area = 50 % + 32 % (sales area + non selling area) Keterangan:
• Area lantai keseluruhan (gross floor area), adalah jumlah total keseluruhan lantai dalam
Mall.
• Area produktif (productive area), adalah total area yang digunakan untuk pengoprasian
usaha pertokoan yang ada (tidak termasuk tangga, elevator, koridor, lavatory dan
sebagainya).
• Area tidak produktif (non produktif area), adalah total lantai keseluruhan dikurangi area
produktif (termasuk tangga, elevator koridor, lavatory dan sebagainya).
• Area penjualan (sales area), adalah area penghubung langsung dengan keseluruhan proses
(termasuk tangga, elevator koridor, lavatory dan sebagainya).
• Area bukan penjualan (non selling area), adalah bagian dari area produktif yang
berhubungan tidak langsung dengan penjualan (termasuk gudang, ruang penerimaan barang,
ruang istirahat dan sebagainya).
M. LINGKUP PELAYANAN
Shopping Mall sebagai salah satu fasilitas komersial dan merupakan fasilitas pendukung
perdagangan pada suatu daerah tidak lepas dari letak dan fungsid daerah terhadap lingkup
pelayanannya dalam skala kota / regional. Berdasarkan hal tersebut maka dapat ditentukan
sampai sejauh mana fasilitas dan sarana yang harus disediakan oleh Shopping Mall.
Didalam evaluasi dan Revisi Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kota Semarang 2000-
2010 memuat standar dari Direktorat Pekerjaan Umum, lingkungan pelayanan dari sarana
pembelanjaan dihitung dari standar jumlah pendukung.
1. Skala Kota / Regional
Meliputi dan melayani 120.000 jiwa untuk tiap unit fasilitas dengan luas lantai sebesar
36.000 m2.
2. Skala Sub Pusat
Melingkupi dan melayani 30.000 jiwa untuk tiap unit fasilitas dengan luas lantai sebesar
13.500 m2.
3. Pasar
Melingkupi dan melayani 10.000 jiwa untuk tiap unit fasilitas dengan luas lantai sebesar 5.000
m2.
4. Toko dan Warung
5. Melingkupi dan melayani 3.000 jiwa untuk tiap unit fasilitas dengan luas lantai sebesar
1.200 m2.
O. SIRKULASI
Alur sirkulasi menurut Ching, 1999 dapat diartikan sebagai “tali” yang mengikat
ruang – ruang suatu bangunan atau suatu deretan ruang – ruang dalam maupun luar,
menjadi saling berhubungan. Unsur – unsur sirkulasi menurut Ching, yang meliputi:
1. Pencapaian bangunan, merupakan pandangan dari jauh, terdiri dari tiga macam yaitu
langsung, tersamar, dan berputar.
2. Jalan masuk atau pintu ke dalam bangunan, yang terbagi menjadi tiga macam, yaitu
rata, menjorok keluar, dan menjorok kedalam.
3. Konfigurasi bentuk jalan atau alur gerak, terdiri dari linear, radial, spiral, grid, network,
dan komposit (gabungan).
4. Hubungan ruang dan jalan, jalan dengan ruang – ruang dihubungkan dengan cara –
cara seperti melewati ruang – ruang, menembus ruang – ruang, dan berakhir dalam
ruang.
Berdasarkan data arsitek jilid I (1991), tempat untuk penerimaan / pengiriman
barang terpisah dari sirkulasi pengunjung dan berhubungan dengan gudang
penyimpanan. Penerimaan / pengiriman barang dapat dilakukan langsung ke gudang
penyimpanan. Area parkir penerimaan / pengiriman barang perlu dibuat khusus agar
tidak mengganggu lalu lintas parkir kendaraan lain.
a. Pengertian
Electronik adalah suatu barang atau benda yang berhubungan dengan listrik yang biasanya
menjadi kebutuhan sekunder manusia. Jenis barang-barang elektronik Sedangkan pengertian
‘elektronik’ erat kaitannya dengan barang-barang elektronika, atau lebih tepatnya barang
elektronika yang dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, yaitu :
Audio-Visual
Produk dan alat-alat audio-visual diklasifikasi menjadi 3, yaitu :
Alat-alat audio : Alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi dan suara.
Alat-alat visual : alat-alat yang dapat menghasilkan rupa dan bentuk yang dikenal sebagai alat
peraga.
Alat-alat audio-visual : alat-alat yang dapat
menghasilkan rupa dan suara dalam satu unit.
Elektronik Rumah Tangga Alat-alat elektronik yang difungsikan sebagai barang-barang
kebutuhan rumah tangga. 3. Perangkat Komputer
Menurut Microsoft Encarta Reference Library 2005, sebuah komputer sebagai alat pengolah
data untuk menghasilkan informasi, memiliki elemen-elemen, yaitu: Hardware (perangkat
keras), Software (perangkat lunak), dan Brainware
(manusia).
Telepon Seluler
Telepon selular (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone (HP) atau disebut
pula adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang
sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana
(portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan
kabel (nirkabel; wireless).
S. FUNGSI DAN TUJUAN
Dari uraian diatas pengertian yang dijelaskan pada fungsi yaitu sebagai suatu wadah suatu
tempat berupa bangunan tempat yang merupakan pusat berlangsungnya aktifitas dan
kegiatan jual beli komputer dan barang elektronik lainnya kemudia dilanjutkan dengan
kegiatan untuk menyajikan barang untuk membuat masyarakat tertarik dengan barang itu dan
letaknya di kabupaten gowa yang strategis berada diantara kota makassar dan gowa. Pada
dasarnya fungsi dari pusat penjualan komputer elektronik dan pameran gowa ini adalah
sebagai sarana umum bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan mengenai barang
barang elektronik yang siap di jual serta fungsi dan manfaatnya serta sebagai sarana perantara
perkembangan dunia tentang teknologi pada masyarakat gowa.
Tujuan sendiri yaitu agar mendapat ilmu mengenai pemahaman terhadap kasus terbaru
mengenai barang keluaran terbaru dengan fungsinya sebagai pusat perbelanjaan komputer
yang mencakup pemahaman tentang kebutuhan dan kelayakan akan lokasi, pola aktifitas yang
terjadi di dalamnya dan kebutuhan akan ruang-ruang dan bentuknya. Dan sebagai pengenal
bagaimana kabupaten gowa telah melewati yang namanya perkembangan tehnologi yang
terbaru guna untuk meningkatkan pengetahuan di era kemajuan ini.
STUDI KASUS/BANDING
Mangga Dua Mall merupakan salah satu pusat perdagangan komputer di Jakarta yang berlokasi
di kawasan bisnis dengan aktivitas yang paling padat, yaitu kawasan Mangga Dua Business
Center di Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat.
Mall Mangga Dua dibangun oleh PT. Duta Pertiwi dan dikelola oleh PT. Simasred.
Bandung Electronic Center merupakan sentra bisnis teknologi informasi dan elektronik
terlengkap di Bandung dengan luas bangunan ± 30.265 m2. Dengan berdagang secara
berkelompok akan lebih menguntungkan dibandingkan secara individu atau perseorangan,
sedangkan Bandung belum memiliki tempat yang khusus sebagai pusat elektronik, khususnya
teknologi informasi, yang besar dan lengkap. Dari dasar itulah BEC (Bandung Electronic Center)
dengan konsep One Stop Information Technology Shopping Center and Full Cyber Building
pertama kali dibangun di Bandung. Lokasi terletak di tengah kota, tepatnya di Jl. Purnawarman,
Bandung. BEC dikelola oleh PT. Bandung Arta Mas Istana Plaza. Dengan luas lahan 15.000 m 2
ini BEC dibangun dengan konsep mall terdiri dari enam tingkatan lantai.
Bangunan terdiri dari lantai, antara lain :
Mezzanine : Untuk supermarket, exhibition, dan area parkir yang menampung sekitar 500
mobil yang terdiri dari 3 lantai.
Lower Ground Floor : untuk telepon selular
Upper Ground Floor : untuk telepon selular
Lantai 1 : untuk perangkat komputer
Lantai 2 : untuk perangkat komputer dan aksesoris, audio-video, dan foodcourt
Lantai 3 : untuk elektronik rumah tangga
- Besar : Unit-unit yang memiliki luas di atas 20 m2 terletak di basement dan lantai 3
Ruang-ruang yang tedapat di dalam BEC adalah retail shop yang tersebar di tiap-tiap lantai.
Kawasan Kenari Jakarta Pusat merupakan kawasan yang strategis namun juga kawasan utama
yang sudah terkenal di tahun 70-an dan berkembang seiring berjalan nya waktu. Kini area ini
tidak saja terkenal di Jakarta saja namun diseluruh Indonesia hingga mancanegara. Kawasan ini
terkenal menjadi kawasan pusat perdagangan Alat Listrik & Elektrikal, Lampu, LED, Lampu hias
& Lampu asesoris, Tools & Hardware, Sanitary, Pompa & Filter Air, Pemanas Air, Alat Rumah
tangga, Alat safety, Kunci & Handle Pintu dengan eceran maupun grosiran.
Lantai basement 1 dan 2 Plaza Kenarimas didominasi oleh barang barang furniture interior dan
exterior yang berukuran besar, seperti ranjang, meja, kursi, sofa, lemari, bahkan ada furniture berupa
pendopo berukuran 2,5 m - 3 m yang biasanya diletakan di taman. Tidak hanya furnitur berukuran
besar, di lantai basement 1 juga terdapat perlengkapan dapur dan Kitchen Set.
Aneka kunci dan pegangan pintu dari model yang standard sampai yang elegant bisa dilihat terpajang
pada display toko asesoris interior dan exterior rumah di lantai 1 Mall Kenari Mas. Masih di lantai ini
juga terdapat toko lampu yang menyediakan bermacam-macam kebutuhan lampu. Seperti lampu
hias, lampu taman, lampu penerang jalan, lampu properti panggung, lampu flip-flop, lampu disco
hingga lampu tidur.
Naik ke lantai 2 terdapat produk-produk elektronik kebutuhan rumah tangga. Seperti kipas angin,
exhaust fan, air conditioner, blower dan sebagainya. Tidak hanya barang-barang kebutuhan
pertukangan dan bangunan yang tersedia di mall ini. Di lantai 3 pengunjung bisa menemukan toko-
toko yang menjual handphone, laptop, komputer, printer, jasa isi ulang tinta printer serta asesoris-
asesoris komputer.
Oleh karena itu bagi sebagian warga Jakarta Timur atau Jakarta Pusat yang merasa terlalu jauh mencari
perlengkapan komputer di pusat belanja elektronik Harco Mangga Dua (lihat lokasi Harco Mangga
Dua), maka Mall Kenarimas dapat juga menjadi alternatif tempat belanja kebutuhan hardware dan
software. Sedangkan di lantai 3A atau lantai 4 terdapat hiburan Billiard, Karaoke dan Foud Court.
Masih terdapat 2 lantai lagi menuju keatas namun terlihat masih kosong belum di fungsikan.
Lokasi Plaza Kenari Mas tepatnya berada di Jalan Kramat Raya, berhadapan dengan Pasar Lama Kenari
dan berhadapan juga dengan Rumah Sakit Mohamad Ridwan Meuraksa (lihat lokasi RS Moh. Ridwan
Meuraksa) dekat dengan Kampus Universitas Indonesia Jalan Salemba Raya.