bersegi yang mirip, sebangun, dan sejajar, semua sisinya persegi panjang atau jajaran genjang. Semua sisi tegaknya berupa persegi panjang yang tegak lurus pada kedua sisi ujung yang berupa bujursangkar (gbr. 114). • Kedua sisi ujung dapat ditukar dengan segitiga, segi banyak, atau raut tak beraturan (gbr. 115). • Kedua sisi ujung tak sejajar (gbr. 116) • Raut, ukuran, dan/ atau arah kedua sisi ujung tidak perlu sama (gbr.117) • Kedua sisi ujung tdk berupa bidang papar (gbr 118) • Sanding tidak perlu tegak lurus pada sisi ujung (gbr. 119) • Sanding tidak perlu sejajar (gbr. 120) • Tubuh prisma dapat dilengkungkan atau ditekuk (gbr. 121) • Tepi dapat lengkung atau bengkok (gambar 122). Prisma yang tidak terbuat dari bahan pejal, melainkan diragang dari karton, ragam dan perubahannya dapat lebih rumpil Kedua ujung prisma ini terbuka, tanpa bidang penutup (gbr.123). • Kedua ujung prisma berongga dapat diolah dengan satu cara atau lebih seperti berikut : • Kedua ujung dapat ditutup, bukan dengan bidang papar yang mulus, tapi dengan bidang yang mengandun raut negatif (gbr. 124) • Sanding atau sisi didekat kedu ujung dapat digunting menjadi raut yang berlainan dan sayatannya dapat dilengkungkan atau dilipat bila perlu (gbr. 125). • Ujung dapat dibagi jadi dua bagian atau lebih (gbr.126) • Sebuah raut yang dirancang secara khusus dapa dibentuk atau ditempel, pada ujung prisma.(gbr. 127) • Biasanya pengolahan sanding berpengaruh juga pada sisi. Penyimpangan dari kesejajaran sisi tidak hanya mengubah kepersegian raut sisi sala. Tapi terkadang membuat sisi itu jadi bersegi, yang dapat sangat menarik. • Illustrasi disini menggambarkan pengolahan berikut ; – Sanding lurus tak sejajar (gambr. 128) – Sanding ikal (gbr. 129) – Rangkaian raut belah ketupat sepanjang sanding (gbr. 130) – Raut bundar pada pinggir yang lurus (gbr.131) – Sanding yang berpotongan (gbr.132) – Pola rumpil yang ditakik pada permukaan karton tipis sebelum dilipat menjadi prisms.(gbr.133) • Pada pengurangan, raut negatif terbentuk sepanjang sanding. Karena sanding merupakan temuan dua sisi, raut negatif dibuat dengan cara membuang bagian dari kedua sisi yang bersebelahan (gbr.134). • Pada penambahan, raut yang dibuat secara terpisah ditempel pada sanding. Raut seperti ini mungkin menutupi atau menyerobot sedikit sisi yang berdampingan kecuali bidang tersebut berupa bidang (gbr. 135). • Sepanjang sanding dan pada sisi yang bersebelahan kitadapat menyayat atau menakik garis, atau menyayat sebagian raut. Dengan menekuk raut tersebut kedalam (keluar) tanpa melepaskannya.terciptalah permainan bentuk positif dan negatif (gbr. 136). • Pengolahan sisi sama seperti pengolahan sanding. • Pada pengurangan dibuat lubang pada sisi. Kita dapat menggunakan segala raut negatif yang tidak melepaskan, terciptalah permainan bentuk positif dan negatif. • Penambahan memungkinkan segala raut yang beralas papar ditempel pada sisi papar. Raut tambahan selalu dipasang pada raut negatif pada sisi (gbr. 138). • Raut yang disayat sebagian selalu dapat dibiarkan menjulur atau dilipat keluar dan ke dalam pada sisi prisma. (gbr.139) •Dua prisma atau lebih dapat dipersambungkan menjadi sebuah rancang. Persambungan mudah dilakukan dengan mempersentuhkan sisi prisma, baik sejajar ataupun tidak. Rekatan ini sangat kuat asalkan perekatnya kuat.(gambar 140) •Persentuhan sanding lebih lemah dari persentuhan sisi karena bidang rekatnya sepanjang sanding sangat sempit. Pada ragang karton, sisi sebuah prisma dapat memperluas sisi prisma yang lain.
• Bila karton itu tipis, sambungan
dapat membentuk engsel sehingga prisma yang satu mudah 140 digerakkan terhadap prisma yang lainnya (gbr. 141). • Persambungan ujung dengan ujung memperbesr tinggi prisma. 141 Dalam hal ini kedua ujung harus papar(datar), dan yang satu ditempel pada yang lain seperti pada persentuhan sisi (gbr.142) 142 • Ujung sebuah prisma dapat direkatkan pada sisi prisma yang lain membentuk raut T atau L. Bila kedua ujung prisma dipotong miring lalu dipersambungkan, 143
didapatlah raut L (gbr. 143)
• Dua prisma yang diperilangkan dapat berpautan bila tubuh satu prisma masuk pada yang lain (gambar 144) 144
• Kita dapat meragang persilangan yang
iras jika sisi rangkap prisma dibuat dari satu helai karton (gbr. 145). 145
• Penggabungan beberapa prisma yang
dipersabungkan ujung dengan ujung membentuk racana seperti bingkai atau 146
racana lanjar yang jujuh (gbr. 146).
Dengan menambah jumlah sisi pada raut segi banyak sampai tak terhingga, terbentuklah lingkarang. Begitu pula dengapenambahan sisi prisma sampai tak terhingga akan membentuk silinder.( gbr. 147). Tubuh silinder dibatasi oleh sebuah bidang jujuh, tanpa pangkal dan ujung, sedangn sutuh(atas) dan telapaknya berupa lingkaran. • Silinder baku terdiri atas dua ujung berupa lingkaran yang sejajar dan sama ukurannya, dan tubuh yang tegak lurus pada kedua ujung itu. Dari yang baku ini dapat dibuat penyimpangan berikut : – Tubuhnya miring (gambar 148) – Kedua ujungnya bersudut lengkung (gambar 149) – Kedua ujungnya tidak sejajar (gambar 150) – Kedua ujungnya berbeda ukuran atau rautnya.(gambar 151). – Tubuhnya bengkok (gambar 152) – Tubuhnya kembung atau ciut dengan berselang – seling (gbr. 153). • Ujung sisi silinder dapat diubah dengan cara yang sama seperti pada prisma. • Gambar 154 • Digunakan sejumlah prisma bujursangkar dengan tinggi yang berbeda-beda. Perhatikan bahwa pada pangkalnya sisi kebanyakan prisma itu dipangkas menjadi raut bundar. • Gambar 155 • Terbuat dari sejumlah prisma segitiga dengan tingginya bertambah secara berangsur-angsur. Pada pangkal prisma yang tinggi dibuat relung untuk menempatka prisma yang pendek sebagai awal pilin yang bergerak keatas. • Gambar 156 • Rancang ini sama dengan gambar 155, tapi dilihat dari sudut yang lain. • Gambar 157, adalah prisma tunggal dengan olahan permukaan tubuh dan sisinya; pada gambar yang lain prisma digunakan sebagai gatra pada sebuah rancang. • Gambar 157 . • Raut tubuh prisma ini banyak diubah, Pengolahan sisi juga menampakkan raut bundar negatif yang terdapat lapisan dalam ragang. • Gambar 158. Rancang ini menggunakan empat perangkat prisma segitiga dengan ukuran raut yang roncet. • Gambar 159. Rancang ini terdiri atas tiga lapisan yang terpusat. Lapisan paling dalam terbuat dari prisma yang tertinggi tetapi tersempit. Lapisan paling luar terdiri atas prisma yang terpendek tetapi terbesar. Gambar 160. Rancang ini diragang dari tujuh prisma yang ditekuk dengan tajam didekat pangkalnya, sementara sisinya diolah dengan pola biku. • Gambar 161. Setiap prisma sebetulnya beraut baji, yang terbuat dari empat segi tiga lampai sama kaki dan kedua ujungnya sempit dan papar. Ragang pilin ini hasil perketan sisi dengan sisi sejumlah prisma tersebut. • Gambar 162 . Dalam rancang ini juga digunakan bidang segi tiga untuk membuat prisma. Setiap prisma terdiri atas enam bidang segitiga, dan kedua ujungnya beraut segitiga yang terbuka. Rangang ini dibuat dengan persentuhan sanding dengan ujungnya. Gambar 163. Prisma yang digunakan pada rancang ini diragang dari tiga bidang segitiga dan satu bidang persegi panjang. Pangkal prisma beraut segitiga, tapi ujungnya hanya berupa celah yang dapat diapit oleh dua bidang. Semua Penyajian pada : Papan alas 30x30 cm Bahan ; › Konsepnya. › Kertas Karton /Bambu atau papan kayu ,Dll.(bahan lain yang dapat dibentuk) › Perekat yang sangat kuat › Cutter (alat potong lainnya ). › Pewarna (cat,dll) Tugas dikumpulkan minggu depan Minimal gatra pembentuk yang disusun = 25 buah atau lebih