Anda di halaman 1dari 14

mengekspresikannya maka wujud bangunan Motcross sport center yang akan di rancang

MOTOCROSS SPORT CENTER


akan bergaya Brutalisme.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan
Perkembangan dunia olahraga otomotif dilndonesia yang sangat pesat, dibuktikan 1.2.1 Mendapatkan suatau konsep perencanaan dan perancangan wadah kegiatan
dengan banyaknya kejuaraan yang berlangsung di Indonesia baik yang bertaraf nasional olahraga Motocross yang berstandart Internasional.
maupun yang internasional. Hal ini didukung oleh semakin bertambah dan majunya 1.2.2 Merancang bangunan pusat ollraga Motocross bertema Brutalisme.
perkembangan teknologi kendaraan dan persaingan diantara sesama pembalap baik di 1.2.3 Mampu memenuhi standart perancangan dengan baik agar dapat
arena nasional maupun internasional, serta menuntut untuk diadakan peningkatan Teknik menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir dan lulus dengan baik juga.
serta ketrampilan pembalap-pembalap Indonesia yang diikuti dengan peningkatan 1.3 Masalah Perancangan
sarana-sarana penunjang khususnya sarana fisik berupa Sirkuit maupun sarana 1.3.1 Bagaimana menghasilkan desain rancangan pusat olahraga Motocross yang
Pendidikan. sesuai dengan standar Internasional.
Indonesia adalah salah satu negara di Asia yang memiliki cukup banyak club motor, 1.3.2 Bagaimana penerapan Arsitektur Brutalisme dalam perancangan pusat
mulai dari kelas motor kecil sejenis motor matic, hingga kelas motor besar sejenis motor olahraga Motocross di Bandung.
Harley Davidson.
Kota bandung sendiri tercatat telah melahirkan beberapa club motor terbesar tersebut, 1.4 Pendekatan
yaitu : Pendekatan yang dilakukan ialah dengan pendekatan Arsitektur Brutalisme yang
Brotherhood. yang berdiri pada 13 Juni 1988 mengekspresikan bentuk Motor Trail yang kokoh dan tangguh.
VAC (Vespa Antique Club). tahun 1993, dan
TRABAS (Trail Adventure Bandung Assosiation). Sama dengan VAC, TRABAS merupakan 1.5 Lingkup atau Batasan
salah satu club motor jenis trail yang paling tua di Indonesia. Club motor ini berdiri pada Pembahasan lebih dititik beratkan kepada masalah yang berkaitan dengan disiplin ilmu
tahun 1995 dan merupakan sebuah club motor trail dengan anggota paling banyak, yaitu Arsitektur dan segala sesuatu mengenai fasilitas olahraga Motocross.
lebih dari 1000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. • Sirkuit dirancang dengan standar internasional namun masih dapat digunakan
Motocross Identik dengan kebrutalan di dalam sirkuit maupun di luar sirkuit, secara Lokal atau Event komunitas.
bahkan di setiap ajang Motocross sering sekali terlihat aksi-aksi akrobatik dari pembalap • Faktor pembiayaan tidak dibahas secara terperinci mengingat motivasi utama
seperti melewati beberapa rintangan dengan cara melompatinya (Jumping) yang hal ini fasilitas ini adalah untuk memenuhi kebutuhan kegiatan olah Motocross.
tentunya menggunakan Teknik dan trik khusus yang telah dipelajari dan dikuasai oleh • Motocross sport center, maksudnya adalah pusat untuk kegiatan oalah raga
pembalap itu sendiri. Selain kebrutalan, Olahraga Motocross atau Motor Trail juga identik Motocross, namun bukan hanya untuk wadah balapan, tersedia juga untuk wadah
dengan medan berat seperti jalur berbatu dan berlumpur, maka tidak heran jika desain edukasi dan komersii.
Motor Trail mendominasi bentuk yang kaku atau tidak terlalu mementingkan gaya
Aerodinamis, sehingga menampilkan kesan kokoh dan tangguh. Hal tersebut 1.6 Kerangka Berpikir
mempengaruhi gaya bangunan sirkuit yang akan dirancang. Sehingga untuk lebih
1.7 Sistematika Laporan • KDB : 50%
• BAB I PENDAHULUAN • KLB : 1.5%
Bab 1 menjelaskan mengenai latar belakang, maksud serta tujuan, identifikasi
terhadap pendekatan suatu masalah perancangan, kerangka berfikir, dan lingkup 2.2 Program Kegiatan
perancangan MOTOCROSS SPORT CENTER. Pengguna sirkuit balap dibedakan menjadi beberapa kelompok pengguna yaitu :
• BAB II – TINJAUAN PUSTAKA a. Pembalap
Membahas mengenai uraian tentang tinjauan pustaka projek, pemaparan judul Pembalap adalah pengguna utama sirkuit yang turut serta dalam lomba Motocross
projek, pembahasan literatur, program kegiatan, kebutuhan ruang dan studi b. Kru dan mekanik
banding projek sejenis. Mempakan penunjang kegiatan balap otomotifbagi seorang pembalap.
• BAB III – ELABORASI TEMA c. Pers dan media
Membahas pertimbangan, penjelasan dan interpretasi tema dalam studi banding Mempakan pihak yang bertugas menyebarkan informasi baik bempa berita
tema sejenis dan bagaimana pengaplikasiannya ke dalam perancangan. maupun publikasi sebuah lomba balap otomotif.
• BAB IV – ANALISIS d. Pengelola
Membahas uraian proses analisis terhadap projek mencangkup : Analisis Terdapat 2 macam pengelola sesuai dengan jenis kegiatan yang diadakan :
Fungsional, Lingkungan, dan Kesimpulan. - Pengelola Sirkuit

• BAB V – KONSEP PERANCANGAN Mempakan pihak yang bertugas merawat sirkuit dan mengatur kegiatan
Membahas mengenai konsep perencanaan perancangan serta hasil akhir dari yang akan diadakan di sirkuit balap yang dikelola.
proses analisis yang kemudian dimodifikasi dalam wujud desain fisik bangunan. - Pengelola Temporer

• BAB VI – HASIL PERANCANGAN Mempakan pihak yang mengelola kegiatan / acara dalam sirkuit. Pihak ini

Membahas mengenai hasil rancangan berupa produk-produk desain arsitektural adalah :

yang telah dirancang berdasarkan tema dan konsep. o Pengelola pertandingan balap

• BAB VII – PENUTUP Merupakan pihak yang menyelenggarakan dan mengatur kegiatan

Membahas beberapa kesimpulan dari laporan dan saran yang membangun untuk balap otomotif di sirkuit dengan cara menyewa kepada pengelola

memperbaiki perancangan. sirkuit.


o Pengelola seminar otomotif

II. DESKRIPSI PROYEK Mempakan penyelenggara dan pengatur kegiatan seminar otomotif

2.1 Umum dengan caramenyewa kepada pengelola sirkuit.

• Lokasi : Jl. Sor GBLA, Rancanumpang. Kec. Gedebage. Kota o Pengelola pendidikanbalap

Bandung, Jawa Barat. Penyelenggara mempakan bagian dari pengelola sirkuit. Penggunaan

• Luas lahan : 55.000 m2 lintasan disesuaikan dengan event yang akan diselenggarakan.

• GSB : 8 Meter o Pengelola klub otomotif dan Ikatan Motor Indonesia di Jawa Barat
Sirkuit berfungsi sebagai sekertairat Ikatan Motor Indonesia Pengurus Memulai balapan dan mengakhiri Pos Start Finish
Daerah Jawa Barat serta sebagai pusat kegiatan klub otomotif yang balapan
terdaftar. Balapan Lintasan Balap
e. Pengunjung sirkuit Pencatatan waktu Time keeper
Berdasarkan kepentingan pengunjung mendatangi sirkuit dapat dibedakan Pengawasan balapan Menara Pengawas Pusat (RTC)
menjadi : Pos Pengawas
- engunjung / penonton balap Pos Marshall
- Pengunjung pameran Pengamanan dan penylamatan Jalur Service
- Pengunjung dan peserta pendidikan balap Pos Pemindah Kendaraan (derek)
- Pengunjung sirkuit (latihan balap) Merupakan pengguna sirkuit balap secara Pos Extinguisher
temporer dengan waktu yang relatif singkat (perjam). sesuai sewa kepada Pos Emergency
pengelola. Helipad
- gunjung klub otomotif dan Ikatan Motor Indonesia di Jawa Barat Medical centre

2.3 Kebutuhan Ruang 2. Kebutuhan Ruang untuk Aktivitas Penunjang


1. Kebutuhan Ruang Untuk Aktivitas Utama Datang dengan kendaraan umum Hake Kendaraan Umum
Jenis Kegiatan Jenis Ruang Datang dengan kendaraan Pribadi Area Parkir Umum
Truk container / trailer datang Pintu Khusus Official dan Peserta Berkumpul dan mencari informasi Hall dan Ruang Informasi
membawa mobil balap dan mobil Mambeli tiket masuk Loket Tiket
official Menyaksikan lomba balap otomotif Tribune
Bongkar muat barang Container / Areal Bongkar Muat Barang Makan, minum dan membeli makanan Cafetaria
trailer kecil
Penyimpanan truk container / trailer Areal Parkir Truk dan paddock area Kegiatan Wartawan Pers Room
dan mobil balap Komunikasi R Komunikasi
pengarahan sebelum balapan R Briefing Pengobatan ringan Ruang P3K
Menyiapkan kendaraan Paddock Ibadah Sholat Masjid / Musholla
Pengisian bahan bakar Pompa Bensinpremium dan premix
(premium,premix) 3. Kebutuhan Ruang untuk Aktivitas Pendidikan Balap
Pemeriksaan kesesuaian kendaraan Pos Scrutineering Berkumpul dan mencari informasi Hall dan Ruang Informasi
balap dengan regulasi Menunggu Ruang Tunggu
Persiapan start Grid Posisi Start Pendidikan Teori Ruang Kelas
Pendidikan Praktek Lintasan Balap Arsitektur Brutalisme
Ruang Praktek Pemilihan tema arsitektur Brutalisme dikarenakan untuk menciptakan sebuah tampak bangunan
Pengelola Fasilitas Pendidikan Ruang Pengelola yang menggambarkan tentang Karakteristik Motor Trail yang kokoh dan tangguh. Dengan tema
ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah rancangan bangunan dengan hal yang berbeda,
4. Kebutuhan Ruang untuk Aktivitas Pengelola Sirkuit sehingga tujuan-tujuan dari perancangan Motocross sport center ini dapat terpenuhi.

Pengelolaan Sirkuit Balap Pimpinanpengelola Sirkuit Balap 3.1 Pengertian Arsitektur Brutalisme
Sekertaris Sirkuit Balap Brutalisme arsitektur merupakan gaya arsitektur yang berkembang secara cepat
Bidang Administrasi pada tahun 1950 sampai 1970an sebagai gerakan arsitektur modern. Arsitek Britania

Bidang Teknik Alison dan Peter Smitson menemukan kalimat ini pada tahun 1953, berasal dari Bahasa

Bidang Keuangan dan Promosi perancis béton brut atau beton mentah, kalimat ini digunakan oleh Le Corbusier untuk

Bidang Operasional mendeskripsikan penggunaan beton pada konstruksi beberapa bangunanya pasca perang

Ruang Rapat dunia ke II (Reyner, 1966). Lalu penggunaan kata ini dipopulerkan oleh kritik arsitektur
Reyner Banham yang dijadikal judul di bukunya yg ditulis di tahum 1966 yaitu New

5. Kebutuhan Ruang untuk Aktivitas Latihan Balap Brutalism: Ethic or Aesthetic.

Berkumpul dan menunggu Hall dan Ruang Tunggu Bangunan brutalisme biasanya dibentuk dengan geometri sudut berulang yang

Pendaftaran dan ijin latihan Ruang Administrasi mencolok di mana beton digunakan, seringkali memperlihatkan tekstur bentuk kayu yang
digunakan untuk pengecoran di tempat. Meskipun beton merupakan material yang paling

6. Kebutuhan Ruang untuk Aktivitas Servis banyak dikaitkan dengan arsitektur brutalisme, tidak semua bangunan brutalisme terbuat

Istrahat R Istirahat dari beton (Banham, 1966).

Ganti pakaian Ruang loker dan ganti Sebaliknya, sebuah bangunan dapat disebut menggunakan gaya brutalisme

Makan R Makan / Kafetaria melalui tampilan yang kasar dan kotak-kotak, ekspos struktur bangunan, bentuk, dan
(dalam beberapa kasus) bagian servis juga dapat ditampilkan. Bahan bangunan brutalisme
Buang air Toilet
juga termasuk batu bata, kaca, baja, batu yang dipahat kasar, dan bronjong (juga dikenal
Penyimpanan Barang Gudang
sebagai perangkap).
Keperluan Mekanikal dan Electrical Ruang Mekanikal dan Electrical
Sebaliknya, tidak semua bangunan yang memamerkan eksterior beton yang terbuka
Keperluan Genset Ruang Genset
dapat dianggap brutalisme, dan mungkin termasuk salah satu dari berbagai gaya
Keperluan Suplai Air Ruang Pompa Air
arsitektur termasuk Konstruktivisme, Gaya Internasional, Ekspresionisme,
Keperluan Keamanan Ruang Keamanan
Postmodernisme, dan Dekonstruktivisme (Alfirevic & SimonovicAlfirevic, 2017).
Contohnya, banyak rumah pribadi yang didesain Alison dan Peter Smithson dibangun dari
2.4 Studi Banding proyek sejenis
batu bata. Sehingga didapatkan beberapa prinsipprinsip bangunan Brutalisme yaitu:
a. Bentuk bangunan geometris
III. ELABORASI TEMA
Salah satu prinsip bangunan dengan tema Brutalisme yaitu pada bentuknya yang aslinya tanpa pelapis. Dengan bahan alami ini, maka tampilan bangunan akan terlihat
geometris. dari bentuk geometri. lebih kokoh dan kuat. Karakter yang ditimbulkan juga memiliki ciri khas tersendiri
b. Permainan bentuk geometris sehingga menjadi desain yang unik. Walaupun dibangun dengan bahan utama beton
Meskipun bangunan bergaya brutalisme biasanya terbentuk dari bentuk dasar mentah, tapi bangunan dengan gaya ini tetap menggunakan campuran bahan lainnya
geometri tidak menjadi batasan untuk melakukan permainan pada bentuknya. seperti baja, batu bata, dan kaca.
c. Menggunakan material beton Penerapan Arsitektur Brutalisme ini akan terlihat dari tampak bangunan namun tetap
Berdasarkan namanya yaitu Brutalisme yang diartikan sebagai beton brut. Maka memperhatikan dan memperhitungkan fungsi dari bangunan tersebut.
tentu saja material bangunan pada bangunan didominasi oleh beton tanpa
finishing. Namun meskipun salah satu karakteristik bangunan Brutalisme adalah 3.3 Studi banding Tema Sejenis
penggunaan elemen beton dapat juga menggunakan elemen lain seperti kaca, a. UNIVERSITY OF LEICESTER
bata, dan baja. University of Leicester merupakan sebuah perguruan tinggi di Inggris yang terletak
d. emiliki tektur yang kasar di kota Leicester. Kampus ini terletak satu mil dari pusat kota berekatan dengan
Sesuai dengan karakteristik bangunan Brutalisme yaitutentang “kejujuran” Victoria Park dan Queen Elizabeth I College. Pada universitas ini peneliti
penggunaan material atau dapatdiartikan tanpa finishing dan dibiarkan apa mengambil salah satu fakultas yaitu fakultas teknik. Prinsip-prinsip brutalisme
adanya. dapat dikaji dari material bangunan, fasad bangunan, massa bangunan dan ruang-
e. angunan anti-ornamen ruang dalam bangunan. Metode penelitian yang dilakukan yaitu penelitian
Pada bangunan brutalisme elemen yang tidak memiliki fungsi seperti ornamen kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bangunan
tidak dapat diterapkan pada gaya ini. University of Leicester menerapkan prinsip-prinsip brutalisme berbentuk
f. Modular grid pada struktur geometris seperti bentuk persegi dan segitiga, permainan bentuk geometris,
angunan bergaya brutalisme menggunakan modular grid pada strukturnya karena material bangunan beton asli,tekstur bangunan kasar, bangunan anti ornamen,
gaya brutalisme mengedepankan proporsi dan pemanfaatan ruang dalam modular grid pada struktur bangunan serta pemanfaatan fungsi bangunan efektif.
bangunan secara maksimal. Namun salah satu prinsip bangunan brutalisme yaitu penerapan ekspose struktur
g. Mengekspose material struktur bangunan tidak diterapkan dan digantikan dengan ekspose utilitas bangunan
Mengekpose struktur bangunan juga dapat merefleksikan proses pembangunan seperti water tank.
yang terjadi di bangunan tersebut
h. emaksimalkan fungsi bangunan
Pada bangunan bergaya Brutalisme lebih mementingkan bangunan yang
fungsional.

Sebaliknya, sebuah bangunan dapat disebut menggunakan gaya brutalisme


3.2 Interpretasi Tema
melalui tampilan yang kasar dan kotak-kotak, ekspos struktur bangunan, bentuk,
Secara istilah Arsitektur Brutalisme adalah gaya dan model desain bangunan arsitektur
dan (dalam beberapa kasus) bagian servis juga dapat ditampilkan. Bahan
yang dibuat menggunakan bahan beton mentah dan sengaja ditampilkan dalam bentuk
bangunan brutalisme juga termasuk batu bata, kaca, baja, batu yang dipahat kasar, campuran unit satu, dua, tiga dan empat kamar tidur. Sebagian besar unit memiliki
dan bronjong (juga dikenal sebagai perangkap). Sebaliknya, tidak semua bangunan balkon, taman atap, atau halaman pribadi. Bangunan ini mencakup tiga area
yang memamerkan eksterior beton yang terbuka dapat dianggap brutalisme, dan komunitas, area bermain anak-anak, dan platform tampilan besar di bagian atas.
mungkin termasuk salah satu dari berbagai gaya arsitektur termasuk Unit untuk lansia dapat diakses dan bahkan termasuk panel panggilan darurat yang
Konstruktivisme, Gaya Internasional, Ekspresionisme, Postmodernisme, dan dapat diaktifkan jika terjadi kecelakaan atau keadaan darurat.
Dekonstruktivisme (Alfirevic & Simonovic Alfirevic, 2017).

b. SIRIUS BULDING, SYDNY


Gedung Sirius adalah kompleks apartemen yang terletak di Sydney, New South
Wales, Australia yang dirancang pada tahun 1978-79 oleh arsitek Belanda Tao
Gofers untuk Housing Commission of New South Wales. Proyek ini dibangun
sebagai perumahan umum bagi anggota masyarakat setempat sebagai akibat dari
gerakan Larangan Hijau tahun 1970-an, di mana para pekerja bangunan
melindungi masyarakat setempat dengan menolak mengerjakan proyek
konstruksi yang merugikan lingkungan atau sosial. Ditugaskan untuk memasukkan
unit untuk keluarga dan penduduk lanjut usia dalam upaya untuk memiliki
demografi yang beragam, bangunan ini tetap menjadi contoh arsitektur Brutalis
yang menonjol dan unik di Australia.

Sirius Building Mencerminkan keragaman penghuninya, Sirius Building memiliki


bentuk piramida unik yang terdiri dari kotak-kotak beton yang ditumpuk dengan
taman di puncak gedung. Ada 79 apartemen di gedung dan mereka termasuk
IV. ANALISIS
V. KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Dasar
5.2 Rencana Tapak
5.3 Bangunan

Anda mungkin juga menyukai