SKRIPSI
Disusun Oleh :
NIM 321420205
Kata kunci : Bulu Tangkis, sejarah bulu tangkis di Indonesia, Gedung Pelatihan
Bulu Tangkis
v
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
skripsi ini. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
adanya kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
1. Ibu Putri Anggun Sari, S.Pt., M.Si. selaku Dekan Universitas Pelita Bangsa
penyelesaian skripsi.
4. Bapak Windi, S.Pd., M.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
terkait lainnya yang telah banyak membantu, dan kepada rekan – rekan
arsitektur.
vii
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul
Abstrak ................................................................................................................ v
Abstract .............................................................................................................. vi
ix
2.1.2 Fungsi dan Tujuan .................................................................. 11
x
4.2.2 Massa Bangunan .................................................................. ..70
5.2.1 Sirkulasi.................................................................................. 85
xi
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 98
LAMPIRAN GAMBAR
CURRICULUM VITAE
xii
DAFTAR TABEL
Hal
xiii
DAFTAR GAMBAR
Hal
xiv
Gambar 2.23 Living room taufik hidayat arena ................................................ 50
Gambar 2.26 Sirkulasi lapangan bulu tangkis taufik hidayat arena .................. 51
Gambar 2.27 Sirkulasi lapangan bulu tangkis taufik hidayat arena .................. 52
xv
Gambar 5.11 Bunga Lunnaria Annua ............................................................... 90
xvi
DAFTAR DIAGRAM
Hal
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
individu yang dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu orang
atau dua orang melawan dua orang. Dalam hal ini permainan bulu tangkis
shuttlecock di daerah permainan lawan dan berusaha agar lawan tidak dapat
(Subardjah,1999:13).
diperkirakan sejak tahun 1930 dibawa oleh masyarakat dari daerah Malaya
tercatat pada tahun 1933 sudah ada suatu perkumpulan badminton di Jakarta
bernama Bataviase Badminton Unie (BBU). Pada tahun 1938 olah raga
ISI (Isi Sport Week) di Solo Jawa Tengah. Kemudian pada tahun 1942 olah
inisiatif Mr. Widodo Sastradiningrat pada Pekan Olah raga ISI. Istilah bulu
mencapai puncaknya tatkala pada tanggal 5 Mei 1951 tokoh bulu tangkis
1
2
Indonesia.
Olah raga bulu tangkis seolah sudah menjadi olah raga rakyat bagi
masyarakat Indonesia, berbagai macam prestasi sudah diukir oleh para atlet
bulu tangkis Indonesia di kancah dunia sejak pertama kali Indonesia masuk
menjadi anggota IBF (saat ini bernama BWF). Sampai saat ini tercatat
Thomas dan 3 kali menjuarai Piala Uber serta menjuarai pesta olahraga
besar lainnya seperti Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade. Indonesia
juga sudah mencetak banyak atlet bulu tangkis yang memiliki reputasi luar
biasa di kancah dunia seperti Tan Joe Hok, Rudy Hartono, Liem Swie King,
Liliana Natsir
pengamat bulu tangkis di tanah air berpendapat bahwa prestasi olah raga
Indonesia belum mampu meraih kembali gelar Piala Thomas sejak terakhir
meraihnya pada tahun 2002 dan juga Piala Uber serta gelar juara Piala
Sudirman yang sampai saat ini juga masih menjadi milik negara lain.
putri. Pada tunggal putri contohnya Indonesia terakhir kali meraih prestasi
tertinggi yaitu medali perunggu pada ajang Olimpiade Beijing tahun 2008
3
melalui atlet bulu tangkis Maria Kristin. Puncak kemunduran prestasi olah
raga bulu tangkis di Indonesia terjadi pada tahun 2012, Indonesia gagal
olah raga bulu tangkis di Indonesia disebabkan oleh 3 faktor penting yaitu
kurangnya sarana dan prasarana fisik bagi para atlet bulu tangkis dalam hal
ini infrastruktur yang ada belum memenuhi ketentuan dan standar yang
disyaratkan kemudian pola serta program latihan yang saat ini diterapkan
masih sama dari dulu hingga sekarang tidak ada yang berkembang.
disebabkan karena minat kalangan muda dalam hal ini anak - anak pada olah
raga bulu tangkis mulai menurun. Rexy Mainaki yang merupakan Kepala
raga bulu tangkis dari hari ke hari kian terkikis. Menurutnya salah satu
padahal banyak anak - anak berbakat dalam cabang olah raga bulu tangkis
dengan saat ini berjalan dengan cukup baik meskipun prestasinya sampai
dengan saat ini belum dapat berkembang lebih baik. Berdasarkan data dari
4
selama ini menjadi cikal bakal perekrutan atlet bulu tangkis untuk menghuni
daerah di Jawa Barat dengan prestasi olah raga bulu tangkis yang cukup
rekrut oleh pihak PBSI . Di Karawang sendiri sudah terdapat beberapa Klub
Namun sampai saat ini pembinaan terhadap olah raga bulu tangkis masih
memadai sehingga banyak atlet muda asal Karawang yang lebih memilih
sehingga saat musim hujan jalan menuju GOR ini sangatlah becek. Lalu
kondisi bangunannya yang sudah mulai tidak terawat, juga akses masuk
nya bukan dari jalan raya GOR ini tidak akan terlihat jelas. Sedangkan
terbuat dari plesteran yang di cat, lalu memiliki anak didiknya sebanyak
150 orang.
Prestasi dari para atlet asuhan PB. Putra Mandiri adalah pada
tahun 2016 ada 7 atlet yang dinyatakan lolos seleksi untuk di bina di
bawah naungan PBSI Karawang. Hasil itu ditetapkan setelah PB. Putra
sehingga saat musim hujan jalan menuju GOR ini sangatlah becek. Lalu
kondisi bangunannya yang sudah mulai tidak terawat, juga akses masuk
nya bukan dari jalan raya GOR ini tidak akan terlihat jelas. Sedangkan
6
terbuat dari karpet vynil, lalu memiliki anak didiknya sebanyak 200
orang.
nantinya pusat pelatihan dan pembinaan atlet bulu tangkis ini dapat
bakat-bakat terbaik dalam olah raga bulu tangkis dan memajukan prestasi
tangkis yang aman,nyaman serta menjadi tempat pendidikan atlet yang akan
pendidikannya.
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi:
1) Latar Belakang
3) Lingkup Pembahasan
4) Sistematika Pembahasan
1) Tinjauan Umum
c. Sekilas Sejarah
2) Tinjauan Khusus
3) Studi Banding
a. Lokasi 1
b. Lokasi 2
Permasalahan berisi :
1) Aspek Manusia
2) Aspek Bangunan
3) Aspek Lingkungan
BAB IV ANALISA
Analisa berisi :
b. Massa bangunan
b. Tapak
- Analisa zoning
- Analisa entrance
b. Hubungan skematik
a. Sirkulasi
- Diluar tapak
- Di dalam tapak
d. Bentuk bangunan
e. Massa bangunan
Education, olah raga adalah suatu kegiatan jasmani dan rohani yang
dan orang lain (John, Deirant. Handbook of Sport Council and Recreational
Building Design).
Olah raga juga berarti suatu kesibukan / kegiatan jasmani dan rohani
yang dilaksanakan secara teratur mengenai waktu, alat dan tempat, secara
untuk memperkuat daya tahan tubuh dan membentuk kepribadian (Drs. AIP.
Dari uraian kutipan - kutipan inti dari pengertian olah raga, adalah
10
11
watak.
yaitu: Arena atau tempat untuk menampung kegiatan jasmani dan rohani
raga:
Jasa transportasi
Olah raga
Hiburan
c. Menyediakan fasilitas olah raga, makan dan minum serta jasa lainnya
masyarakat.
Gedung Olah Raga (by sebastian) Keberadaan gedung olah raga berawal
keagamaan dan social pada jaman Yunani. Pada masa itu, stadion biasanya
12
berbentuk segi empat dan tidak beratap atau hanya beratap sebagian yaitu
untuk kegiatan olah raga dan hiburan. Seiring dengan kemajuan teknologi,
sekitar abad 20 dapat dibuat gedung besar yang seluruhnya beratap yaitu
2. Skala Regional, Fasilitas olah raga yang melayani satu atau beberapa
4. Skala Sekolahan, Fasilitas olah raga ini melayani olah raga di suatu
lapangan terbuka serta digunakan hanya untuk latihan olah raga standar
saja.
14
5. Skala Khusus, Fasilitas olah raga yang menangani olah raga jenis
Istilah gelanggang ini memiliki kesan luas, dan sering terjadinya suatu
kegiatan.
saja, karena jika tidak memiliki fungsi tambahan lain yang dapat
satu, pengertian ini bersifat sebuah tempat yang menyediakan lebih dari satu
bulu tangkis saja dan menampung kegiatan yang lain yang berhubungan
15
bahwa sifat GOR ini memiliki ciri tersendiri atau identik dengan bangunan
untuk melakukan kegiatan berlatih dan para peserta latihan tinggal di camp
tersebut untuk jangka waktu tertentu dan mengikuti suatu pola hidup yang
diselenggarakan, yaitu:
16
5. Evaluasi training.
terhadap sumber daya manusia. Sasaran pelatihan harus spesifik dan dapat
pelatihan adalah:
1. Isi program,
4. Lokasi,
5. Calon penatar.
dan pemain.
17
telah dicanangkan.
20 m speed test
Sumber : physicallytraining.com
bertindak sebagai seorang atlet (dalam hal ini basket) dengan menerima
Kemampuan
Peralatan atau motorik dan Tujuan
Bidang Latihan
perlengkapan atau latihan
keterampilan
Satu
Tahap latihan Daya mobilitas
A gerakan Kondisi
secara umum (kegesitan)
melentur
Beberapa
Tahap latihan Daya
B gerakan Fitness
khusus kecepatan
melentur
Lebar/luas pipa-
pindah (dengan Beberapa
Koordinasi
C beberapa tekanan) gerakan Kondisi
gaya kecepatan
ataupalang melentur
tunggal isometrik
Satu/lebih
Peralatan kecil
D gerakan Daya mobilitas Fitness
biasa
melentur
Alat latihan
khusus serta ruang Koordinasi Fitness
Satu/lebih
bebas untuk Daya tahan Kondisi
E gerakan
latihan pemanasan Koordinasi fitness
melentur
(senam dan lain- gaya Kondisi
lain)
Sumber: Enrst Newfeurt edisi 33 jilid 2 hal 179
19
m2
yang khusus, misalnya tempat pelatihan di luar kota atau di klub - klub
Pusat pelatihan ini akan berfungsi menjadi satu media pencetak atlet
intelektual yang tinggi. Nantinya juga pusat pelatihan ini akan menjadi
energi positif dari remaja di Karawang dan menjadi jawaban atas kerinduan
akan adanya satu wadah yang cukup layak untuk menyalurkan hobi mereka
yang dapat berujung prestasi. Sebagai efek domino, klub - klub lain yang
kualitasnya untuk akhirnya dapat sedikit demi sedikit bersaing dengan pusat
pelatihan ini.
Biasanya fasilitas yang tersedia secara garis besar meliputi 5 fasilitas umum,
antara lain:
1. Fasilitas Asrama
sebagainya. Fasilitas ini adalah rumah bagi atlet dimana mereka tinggal
2. Lapangan
ini juga digunakan sebagai sarana latihan dan pertandingan uji coba dan
3. Gedung Olahraga
4. Fasilitas Pengelola
5. Fasilitas Pendukung
Fasilitas yang merupakan fasilitas diluar fungsi olah raga atau kegiatan
- hari seperti open space. Fasilitas yang juga berfungsi sebagai tempat
bahwa, “Fasilitas olah raga adalah suatu bentuk yang permanen, baik
Dengan kata lain istilah fasilitas olah raga sudah mencakup prasarana
yang terdiri dari segala bentuk dan jenis peralatan serta perlengkapan yang
a) Perencanaan Fasilitas
prinsip dan garis besar untuk perencaan fasilitas olah raga ialah
sebagai berikut:
pengguna,
23
dipelihara,
penyandang cacat,
masanya tiba,
24
dilaksanakan,
darurat,
organisasi fasilitas,
Selanjutnya untuk melihat apakah fasilitas olah raga dikelola dengan baik
baik,
ekonomi.
25
LPMB, 1991):
minimal 20 buah.
2. Ruang ganti pelatih dan wasit minimal 1 unit untuk wasit dan 2 unit
4. Ruang P3K harus berada dekat dengan ruang ganti atau ruang bilas
6. Ruang latihan beban disesuaikan dengan alat latihan minimal 150 m2.
dilengkapi dengan:
200 penonton pria dan untuk wanita 1 buah kakus jongkok untuk
minimal 1 buah untuk 200 penonton pria dan 1 buah untuk 100
penonton wanita.
27
penonton pria.
minimal 15 m2.
9. Gudang digunakan untuk menyimpan alat kebersihan dan alat olah raga
dengan luas yang disesuaikan dengan alat kebersihan atau alat olah
raga yang digunakan. Kebutuhan gudang alat olah raga minimal 120
11. Ruang mesin direncanakan dengan luas ruang sesuai dengan kapasitas
15. Ruang VIP yang digunakan untuk tempat wawancara khusus atau
1) 1 unit yang terdiri dari 1 buah kakus, 1 peturasan, 1 buah bak cuci
untuk pria dan 1 buah kakus duduk serta 1 buah bak cuci tangan
untuk wanita.
sebagai berikut:
10 m.
2) Permukaan lantai selasar tidak boleh licin, harus terbuat dari bahan
cm.
29
4) Selasar harus cukup lebar untuk kursi roda melakukan putaran 180
derajat.
1. Lantai
internasional, lantai lapangan bulu tangkis harus terbuat dari material keras
Sumber : pribadi
2. Dinding Arena
yang ideal memiliki empat bidang dinding tanpa jendela atau roof light.
harus berwarna kusam dengan nilai reflektansi 30 – 50%. Warna yang dapat
3. Plafon
harus berwarna kusam dengan nilai reflektansi 70 -90%. Warna dengan nilai
1. Kompartemenisasi Penonton
berikut:
31
maksimal 2 m.
2. Sirkulasi Pengunjung
B. Tribun
dari 2 tipe, tipe lipat dan tipe tetap. Tipe lipat bersifat untuk membuat
1,2 m.
sebagai berikut:
tribun penonton.
- Jumlah lebar pintu dihitung atas dasar : mampu sebagai jalan keluar
- Bukaan pintu pada dinding arena tidak boleh mempunyai sisi atau
D. Pencahayaan
berikut ini :
Kristanti hal.36
lensa atau diffuser yang membungkus lampu agar tidak terlalu silau.
Kristanti hal.37
Kristanti hal.37
E. Warna
lebih luas, sejuk, dan kesan-kesan yang lainnya, karena arsitektur selalu
menggairahkan
jujur
Kristanti hal.38
0,65 m2/orang
m2/orang
38
Cafetaria
Pantry m2/orang
30% R. Makan
Toilet penonton
Wanita 40%
R. Pemanasan 35 m2
R. Kesehatan (P3K) 15 m2
R. Test Dopping 12 m2
R. Media Center/Pers 32 m2
Kontrol
Kristanti hal.38
R. Fitness 80 m2
Toilet umum
Janitor 8 m2/unit
Kristanti hal.40
40
R. Arsip
Gudang 4 m2
Pantry 4 m2
Kristanti hal.40
Resepsionis 12 m2
0,99 m2/orang
Dapur 36 m2
41
Pantry 12 m2
Gudang R. Makan 36 m2
R. Setrika 30 m2
Kristanti hal.41
R. Trafo 15 m2
Gardu PLN 35 m2
R. Genset 63 m2
R. Panel 15 m2
R. Pompa 35 m2
Tandon Bawah 50 m2
R. Food Baverage 15 m2
R. Karyawan
Kristanti hal.41
1. Studi Literatur
PB Jaya Raya dikenal sebagai salah satu klub bulu tangkis terbaik
tanah air yang secara konsisten menghasilkan bibit-bibit pebulu tangkis top
dunia. Klub yang didirikan sejak 17 Juli 1976 oleh pengusaha properti Dr
(HC) Ir. Ciputra tersebut telah mencetak para legenda bulu tangkis nasional
delapan gelar juara dunia dan puluhan gelar bergengsi lainnya baik level
klub yang kini bermarkas di Gedung Olahraga PB Jaya Raya, Bintaro Jaya
ini.
berprestasi dunia dari klubnya. Dan nyatanya hal tersebut bukan sesuatu
yang mengada - ada. Dari klub ini lahir nama - nama besar seperti Susy
Markis Kido.
Raya yang juga terdapat di Gedung Olah raga PB Jaya Raya, Bintaro Jaya.
merupakan atlet PB Jaya Raya tersebut dibekali dengan ilmu atau skill
Olah raga Pembangunan Jaya Raya ini terdiri dari jenjang SMP dan SMA.
dan ketersediaan jam belajar yang memang terbatas, sehingga tidak semua
bahwa PB Jaya Raya tidak hanya ingin mengejar prestasi di bulu tangkis
2. Studi Lapangan
hingga 18 tahun yang berdiri di atas lahan seluas 1,3 hektare dengan dua
bangunan utama, hall bulu tangkis dan asrama atlet, disertai beberapa
bangunan penunjang.
Hall bulu tangkis yang memiliki luas bangunan 4.583 meter persegi
orang, ruang fitness, 10 ruang kelas, ruang rapat, ruang kantor, ruang medis,
kantin, dan ruang penunjang lain.Sementara itu, asrama atlet seluas 1.693
meter persegi, memiliki 25 kamar putra dan 25 kamar putri yang dapat
1. Studi Lapangan
tangkis bernama Taufik Hidayat Arena atau THA. Bertempat di Jalan Raya
tangkis, THA yang terdiri dari dua lantai tergolong memiliki fasilitas cukup
mulai dari kaus, shuttlecock, raket, sepatu dan lainnya. Pengunjung dapat
terdapat kafe dengan berbagai macam jajanan. Kafe itu terkoneksi dengan
masing kamar memiliki dua tempat tidur dengan desain modern dan
PERMASALAHAN
a. Aksesbilitas
lapangan latihan, untuk di ruangan kelas para atlet bulu tangkis belajar
disesuaikan dengan kebutuhan dan jam belajar yang tersedia dengan jadwal
– jadwal kejuaraan dan latihan atlet itu sendiri. Sedangkan para atlet lebih
banyak.
53
54
jauh.
sangat tidak privasi. Maka dari itu banyak pengunjung yang bisa
Ruangan – ruangan yang belum ada di GOR Pb. Jaya Raya Bintaro yang
sesuai dengan standar ruangan untuk pusat pelatihan bulu tangkis adalah
1. Ruang wasit
2. Loker
3. Ruang pemanasan
4. Ruang pijat
7. Stan penjualan
sesuai dengan standar ruangan untuk pusat pelatihan bulu tangkis adalah
1. Ruang wasit
2. Loker
3. Ruang pemanasan
4. Ruang pijat
8. Ruang kelas
9. Mushola
menyebabkan kemacetan
4. View dari dalam keluar, tampak depan gedung menghadap arah barat
1. Akses pintu masuk dan keluar yang hanya satu gerbang atau satu
jalur
1. Atlet, pelatih dan official para pelaku utama dalam pusat pelatihan bulu
Atlet
Datang dengan
Asrama Lobby
berjalan kaki
- melakukan
pemanasan di
ruang fitness
- melakukan
latihan di
lapangan
- melakukan
kegiatan
belajar di
kelas
57
58
Pelatih
Datang dengan
Ruang pelatih
berjalan kaki
Datang dengan
Parkiran Ruang pelatih
berkendaraan
- melakukan pelatihan
pemanasan di ruang fitness
- melakukan mengajar di
kelas
Official
Datang dengan
Lobby
berjalan kaki
Datang dengan
Parkiran Lobby
berkendaraan
- melakukan pelayanan
kesehatan
- melakukan kontribusi
Pulang dalam pertandingan
Datang dengan
Lobby
berjalan kaki
Datang dengan
Parkiran Lobby
berkendaraan
melakukan
kegiatan
Pulang pengelolaan dalam
gedung pelatihan
berkunjung ataupun tim lawan dari luar yang ingin berlatih tanding, dan
dan menonton.
Datang dengan
Lobby
berjalan kaki
Datang dengan
Parkiran Lobby
berkendaraan
4 Ruang medis 15 m2
7 Ruang fitness 80 m2
9 Ruang kelas 48 m2
10 Asrama atlet
0,99 m2/orang
11 Kantin
Dapur 36 m2
5m2
2 Ruang panel 15 m2
3 Kantor 4 m2/orang
5 Ruang kreatif 20 m2
6 Gudang 8 m2/unit
7 Ruang plumbing :
R. Pompa 35 m2
Tandon Bawah 50 m2
62
2 Kantin
Pantry m2/orang
30% R. Makan
4 Toilet pengunjung
Wanita 40%
6 Tangga 2,25 m2
7 Eskalator 56 m2
63
Tabel 4.4 Kebutuhan ruang, Sifat dan Kegiatan Atlet,Pelatih dan Official
Mencuci Publik
Atlet Ruang cuci
pakaian
64
Administrasi,
Pengelola Kantor Semi Privat
Keuangan,pengelolaan
Menonton
Pengunjung Tribun Penonton Publik
pertandingan
65
Kebutuhan
Jenis Standar Sumber Jumlah Luas Ruang
Ruang
Kantin 13 m2 NAD 1 38 m2
Gudang 8 m2 NAD 1 20 m2
Lobby NAD 2 96 m2
49,5 m2
Penonton
Lantai Toilet 12 38 m2
3,24 m2 NAD
1 Pengunjung
Ruang 1 38 m2
15 m2 NAD
Panel
Ruang 1 24 m2
15 m2 NAD
medis
Lantai Ruang 1 36 m2
1,25 m2 NAD
1 pelatih
Toilet 1 3 m2
3,24 m2 NAD
pelatih
66
Ruang 1 144 m2
80 m2 NAD
fitness
Lobby 1 21 m2
19,8 m2 NAD
pemain
Eskalator 56 m2 NAD 1 56 m2
Kebutuhan
Jenis Standar Sumber Jumlah Luas Ruang
Ruang
2 Ruang AS 2 384 m2
48 m2
Kelas
Eskalator 56 m2 NAD 1 56 m2
Kebutuhan
Jenis Standar Sumber Jumlah Luas Ruang
Ruang
Ruang AS 1 58 m2
Lantai 20 m2
kreatif
3
Tangga 2,25 m2 NAD 1 36 m2
Kebutuhan Luas
Jenis Standar Sumber Jumlah
Ruang Ruang
Kantin - 1 272 m2
Ruang - 1 146 m2
plumbing
Kebutuhan Luas
Jenis Standar Sumber Jumlah
Ruang Ruang
Kamar Tidur AS 8 70 m2
17,5 m2
tipe B
Kebutuhan Luas
Jenis Standar Sumber Jumlah
Ruang Ruang
m2
sederhana dan teraturnya suatu wujud, semakin mudah untuk diterima dan
dimengerti.
lingkaran dan sederetan segi banyak beraturan (yang memiliki sisi-sisi dan
dalam lingkaran tersebut. Dari hal di atas, yang paling penting adalah
a. Sistem Bangunan
gedung olah raga adalah struktur bentang lebar dan struktur rangka.
Berikut contoh sistem struktur yang biasa dipakai dalam gedung olah
raga :
b. Sistem Utilitas
cukup baik, serta sesuai dengan luas lahan agar tidak menjadi luapan
bangunan.
a) Kebakaran
b) Penangkal petir
c) CCTV
8. Komunikasi :
khusus.
74
1 Tujuan kenyamanan
tangkis.
vertikal
sampah
menggunakan genset
detector
75
terhadap bahaya
petir
4 Tujuan komunikasi
diluar program.
tinggi bangunan kita. Oleh karena itu tautan lingkungan harus menjadi
perhatian dalam analisa tapak. Perlu diingat bahwa bangunan yang akan
didirikan pada tapak tertentu, harus merupakan bagian dari tapak dan dari
kita membuat rancangan seperti denah dan massa bangunan, maka tapak
tidak boleh lepas dari denah. Rancangan yang baik adalah bila bangunan
76
kita digeser dari letaknya yang seharusnya, maka semua pengaturan denah
harus diubah. Maka massa dan denah harus saling mengunci dengan tapak.
4.3.2 Tapak
Telukjambe Timur Kab. Karawang. Kecamatan ini termasuk dalam, desa ini
KDB : 70 %
RTH : 30 %
GSB :6m
Lokasi tapak terletak tidak jauh dari pusat kota, di lokasi tersebut
komersil galuh mas, yang mana jalannya cukup lebar dan mempunyai dua
arah jalan.
Sebelah Timur : Jl. Galuh mas raya, arah menuju kawasan komersil
galuh mas
warga
78
kendaraan di sekeliling tapak, baik itu lalu lintas kendaraan pribadi maupun
dan arus lalu lintas kendaraan pribadi akan menentukan letak pencapaian
(Jalan masuk / entrance) ke dalam tapak baik bagi pejalan kaki maupun bagi
secara visual adalah mudah dikenali, terlihat jelas dan bersifat mengundang
Parkiran
Gedung
Asrama
Atlit
Pelatihan
Keterangan :
Publik
: sirkulasi atlet,pelatih, official dan pengelola
Semi
Publik
: sirkulasi pengunjung
Privat
dan pengunjung.
Zona semi publik, area yang bersifat umum namun hanya dapat
dan fitness center yang hanya dapat diakses oleh atlet, pelatih
terlebih dahulu.
menjenguk. Asrama atlet yang khusus bagi para atlet, pelatih dan
Entrance berada pada zona publik karena Zona publik adalah area dimana
jalan masuk ke dalam tapak yang dapat dimasuki oleh semua orang maka
vegetasi yang ada disekitar tapak hanya sedikit, sehingga tidak terlalu
melintas pada sisi timur tapak dikarenakan berbatasan dengan jalan raya dan
Fungsi dari bangunan ini sendiri sebagai pelatihan olah raga bulu
asrama atlet atau pelatihan dengan cara teori yang dilakukan didalam
tapak beserta luas pusat pelatihan bulu tangkis yang akan dibangun.
c. KDB 70 % = 14.400 m2
e. GSB =6m
83
84
5.2.1 Sirkulasi
Jalan masuk dan keluar untuk penghuni dan umum melalui jl. Galuh mas
raya.
kendaraan roda dua, kendaraan roda empat, sepeda dan difabilitas. Adapun
yang ada, tetapi pada titik tertentu terdapat percabangan. Hal ini
dikehendaki.
dengan motor, akan tetapi untuk mobil pengunjung dari entrance belok
kanan.
87
d. Jalur sepeda
e. Jalur difabilitas
digunakan satu arah terhadap massa bangunan yang ada, tetapi pada titik
1. Karakter / inti dari olah raga bulutangkis adalah speed, power, dan
endurance.
Asrama
Plumbing
Gedung Pelatihan
Parkir
Parkir
Gambar 5.13 Massa Bangunan
92
1. Sistem Bangunan
adalah memakai sistem rangka atap baja, dan pondasi nya menggunakan
pile cap.
2. Sistem Utilitas
a. Tujuan Kenyamanan
Tangga
Eskalator
bor.
TPA.
d. Tujuan Komunikasi
P. Beets, dkk, (1987), Ilmu Bangunan, Jilid 1,2, dan 3, Judul Asli:
Yogyakarta.
98
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Tasikmalaya.
Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya lulus pada tahun 2010, SMK Negeri 2 Kota
Tasikmalaya lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai
akhir ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Studi Arsitektur