Disusun oleh:
I Kadek Permana Dwi Putra
1603170278
Pembimbing 1:
Mahendra Nur Hadiansyah, ST., M.Ds.
Pembimbing 2:
Anggoro Cipto Ismoyo, ST., M.Sc.
1.4.1. Tujuan................................................................................ 3
Sebagai salah satu bangunan publik, obyek learning center kali ini berada
di lingkungan masyarakat yang berbasis di bidang kreatif dengan contoh kasus
daerah berada di Provinsi Bali. Sebagai salah satu obyek perancangan, masih
belum adanya fasilitas terkait untuk memudahkan masyarakat, masyarakat Bali
masih belum fokus pada ekonomi kreatif, sebagai komoditi utama. Untuk
learning center berbasis wirausaha kreatif masih belum banyak didirikan,
sebagai penunjang peningkatan pelaku ekonomi kreatif di Bali. Selain itu, belum
adanya learning center pendekatan desain lokalitas. Pada perancangan kali ini
mengangkat kerajianan, dan handicraft, dengan sarat unsur yang serupa dengan
pendekatan desain.
Sasaran dari perancangan learning center ini adalah adalah sebagai berikut:
a. Data Primer
- Observasi
Observasi dilakukan secara daring dan luring untuk mencari
data pendukung seperti: aktivitas pengguna dan kapasitas pengguna,
program ruang, fasilitas, dan lain-lain yang akan dibandingkan untuk
mendapatkan konsep yang akan di aplikasikan.
- Dokumentasi
Pengambilan foto-foto atau video secara daring dan luring,
digunakan sebagai dokumen referensi.
- Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi learning
center diatas, kepada responden secara daring dan luring. Informasi
yang didapat berupa minat kepada sebuah gambar pembanding yang
dicantumkan, ketertarikan terhadap pendekatan desain interior.
b. Data Sekunder
Data ini merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau
melalui media perantara (kepustakaan) baik cetak maupun secara
online. Data sekunder dapat diperoleh melalui:
Studi Literatur
Analisis Data
Menganalisa dan mendapatakan perbandingkan antara data primer yang di
dapatkan dan argumentasi dengan standar-standar terkait pada data sekunder
terhadap permasalahan-permasalahan yang ada pada perancangan ini sehingga
menghasilkan solusi sebagai landasan untuk memulai perancangan.
Hasil analisa sebuah dari masalah atau isu dengan sebuah obyek
perancangan dapat diartikan sebagai “Tema”. Sedangkan “konsep” yaitu suatu
pernyataan yang berupa data untuk menjelaskan ide dan gagasan dalam teori di
perancangan.
Proses Mendesain
Hasil Akhir
Dalam bab ini menjelaskan mulai dari proses desain, berasal dari Analisa
dan konsep, kemudian dipilih, dijabarkan dan penerapannya pada obyek
perancangan, meliputi elemen-elemen interior dan furnitur terkait.
Daftar Pustaka
Pengguna:
1. Mahasiswa
2. Tutor/Tenaga pengajar
Pengguna:
1. Masyarakat,
Dari hasil uraian studi susunan organisasi denga fasilitas serupa, maka
dari itu memperoleh kesimpulan yang sekiranya diperlukan dalam
sebuah fasilitas learning center yaitu:
DIREKTUR
SEKRETARIS
KEPALA SELEKSI
PENGEMBANGAN
STAFF BAGIAN
PENGEMBANGAN MATERI
STAFF BAGIAN
EVALUASI REVIEW
MANAGEMENT
1. Library Resources
Merupakan fasiliatas yang menyimpan beberapa buku penunjang
sabagai bahan menambah wawasan dan literatur yang dibutuhkan.
a. Aktivitas
Untuk aktivitas dapat dibagi menjadi beberapa golongan atau
kategori aktivitas seperti: Aktivitas bersifat kolektif, kelompok, dan
aktivitas sosial.
b. Pengguna
Pengguna pada failitas library resource ialah seluruh
pengunjung yang berada di dalam learning center. Baik
pengunjung umum dan pengunjung khusus.
c. Kebutuhan Fisik
Untuk kebutuhan fisik yang dicapai ialah berpatokan pada
kenyamanan pengguna, kebisingan suara, pencahayaan yang baik,
dan penghawaan yang baik. Di dukung dengan furnitur yang
nyaman serta suasana yang sesuai dengan aktivitas yang ada.
d. Persyaratan Umum Ruang
Layout
Bentuk
1. Gerabah
Merupakan kerajianan yang berbahan baku tanah liat, yang
dibentuk sedemikian rupa dengan bentuk obyek tertentu. Di Bali
sendiri, gerabah banyak di bentuk untuk pot bunga, gentong,
peralatan rumah tangga, sarana upacara, dan patung.
2. Anyaman
Sebuah kerajinan yang menggunakan teknik tumpang tindih, dan
menyilang. Adapun bahan yang sering digunakan adalah bambu,
rotan, dan lidi. Hasil kerajianan digunakan untuk sarana upacara,
sarana rumah tangga, kebutuhan fashion, dan lain sebagainya.
5. Kain
b. Ceiling
c. Flooring
d. Pengisi Ruang
3. Kesimpulan
Gedung Kesrirarnawa memang di tujukan sebagai bangunan
budaya, atau balai budaya. Namun sentuhan dengan
mengaplikasikan ragam hias dan ornamen berkaitan dengan
lokalitas Bali khusunya, Banyak diaplikasikan didalam dan diluar
bangunan. Selain ragam hias seperti ukiran, dan ornament lainnya,
adapun material yang di aplikasikan pada Gedung Kserirarnawa
ini, kental dengan ciri khas bangunan Bali pada umumnya, seperti
material kayu, batu alam, beserta material bernuansa lokal lainnya.
Namun diselingi dengan sentuhan material lokal dan modern.
b. Ceiling
c. Flooring
d. Pengisi Ruang
Pemimpin
teknis dan
material
Pengembang
Administrasi
an Standar
Praktik
aplikasi
RIBA
Clore
Pengembang
an Desain Team Illustrastor
& Drafter
dan proyek
Kepalag Design
program Adminitra
studio tion
b. Ceiling
d. Pengisi Ruang
5. Kesimpulan
Bank of Thailand Learning Center tidak hanya mengenai bangunan
edukasi saja, namun juga memiliki fasilitas pendukung sebagai bangunan
publik seperti: museum, area exhibition untuk menambah pengetahuan
dan wawasan mengenai bidang perusahaan. Adapun untuk kesan ruangan
bangunan BOT Learning Center ini memiliki eksisting ceiling tinggi,
minim ornamen, menghadirkan pola dan corak garis memanjang sehingga
terlihat dinamis dan modern, adapun beberapa konsep furnitur
mengadopsi suasana futuristic dengan permainan cahaya sebagai poin
utama dan bentuknya. Karena ukuran bangunan yang besar sangat cocok
dan nyaman sebagai area communal.
Kelemahan:
Barat Timur
MENARUH
DATANG ABSEN BEKERJA
BARANG
MENGGUNAKAN MENAGMBIL
PULANG
FASILITAS BARANG
Tangga Tangga
/Lift
Cafetaria Gudang
Lounge
Lantai 3
R. Belajar R. Rapat R. Belajar
Kelompo
k Kelompok
Tangga
Toilet
R. Belajar
Area Baca/Balajar
Personal
R.
Administrasi
Pantry
R.
Loker Perpustakaan/Void
Toilet
Tangga
Tangga
/Lift
Lounge Mushola
Lantai 2
Ruang
R. Kepala
Toilet Staff &
Tangga Pengelola
Kabag
Toilet
R. Perpustakaan`
Loker Tangga
Tangga Gudang
/Lift Recept
R. ionist
Tunggu Lobby
Gambar. 41 – Bubble Diagram
Drop Off
(Sumber: Olahan data pribadi, 2021)
Lantai 1
PERANCANGAN INTERIOR LEARNING CENTER BERBASIS INDUSTRI KREATIF DI BALI| 84
3.5.6. Zooning dan Blocking
Berikut gambaran dari zooning dan blocking beserta keterangan
sifat ruangannya yang divisualisasikan dengan keterangan warna.
Masih kurangnya
Perlu adanya sektor
Dampak Covid-19 Pariwisata Bali lesu Banayak yang di PHK badan pelatihan dan
alternatif
pengembangan
Masih menurunnya
Sektor Industri Kreatif Sektor Kerajinan lokal
Inti Permasalahan semangat, karena kondisi
belum menjadi utama adalah salah satu modal
ekonomi yang lesu
Menghadirkan fasilitas
Menghadirkan fasilitas Menghadirkan fasilitas
yang mencangkup dan
Solusi Permasalahan untuk mengakomodasi untuk mengakomodasi
membantu aspek penting
industri kreatif industri kreatif
industri kreatif
MOVE ON
Tema
maju untuk sesuatu hal yang baru
kedepan
Bali Pendekatan
Modern Lokalitas
Penggayaan yang diterapkan untuk Potensi kreatifitas lokal sebgai
mendukung nuansa lokalitas Industri kreatif enjadi alternatif ekonomi, modal untuk menghadirkan
daerah, Merupakan meningkatkan potensi-potensi kreatif, suasana, karakter furnitur, dan
penggabunagan dari karakter lokal khususnya sektor kerajinan dan handicraft identitas yang di galangkan
danbudaya dengan gaya hidup lokal Bali untuk meningkatkan usaha
globalisasi modern saat ini kreatif
Local Pride
Dalam bahasa Indonesia berarti,
Konsep "kebanggaan lokal" merujuk kepada rasa
bangga atas produk-produk kreatif lokal, dan
dapat bersaing di dalam dan luar negeri
Sirkulasi Radial