Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA MASTER PL AN KAWASAN TERPADU SPORT

C ENTRE KOTA LHOKSEUMAWE

I. Latar Belakang
Kawasan Sport Centre Kota Lhokseumawe merupakan satu kesatuan kawasan
yang tidak dapat dipisahkan menurut fungsi dan manfaatnya adalah untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia dibidang olahraga, yang mengarah dan
membentuk manusia men jadi sehat baik jasmani maupun rohani.
Dilihat dari minat masyarakat Kota Lhokseumawe akan olahraga, maka perlu adanya
kawasan olahraga dengan sarana dan prasarana yang dapat menjadikan kawasan yang
bersih, sehat, nya man, aman dan
kondusif.
Oleh karena itu upaya-upaya untuk
menciptakan hal diatas, perlu adanya
Perencanaan Teknis untuk Kawasan
Sport Centre di Kota Lhokseumawe.

II. Maksud dan Tujuan Kegiatan


Penyusunan Mast er Plan Kawasan Terpadu Sport Centre Kota Lhokseumawe
dimaksudkan untuk ped oman perencanaan dan pengendalian pem bangunan Kawasan
Sport Centre. Adapun tujuan dari program ini adalah untuk m embuat kerangka perencanaan
strategik dan komprehensif bagi kegiatan penyusunan Master Plan Kawasan Terpadu Sport
Centre Kota Lhokseumawe sebagai instrumen dasar perencanaan fisik, non fis ik dan
operasional. Kerangka Acuan Kerja ( KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana
yang memuat masukan, azas, kr iteria, keluaran dan proses yang harus dip enuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas penyusunan masterplan.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Merupakan usulan un tuk menciptakan lingkungan Kawasan Sp ort Centre menjadi
Pusat Kegiatan Olah Raga di Kota Lhokseumawe, sehingga kawasan ini menjadi
tertata, teratur dan terintegrasi sebagai kawasan Sport Centre yang berwawasan
lingkungan.

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 1


2. Mengintegrasikan fungsi zona publik akses terbuka, zona publik akses tertutup, zona
olah raga terbuka, zona olah raga tertutup, zona kegiatan umum masyarakat, zona
parkir dan zona komersial.
3. Mewujudkan keunikan kawasan sesuai dengan karakteristik lahan dan kondisi
lingkungan dengan mempertimbangkan azas perencanaan yang berkelanjutan.
4. Memperoleh keterpaduan dalam rencana pengembangan fisik yang dapat diandalkan
baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.
5. Memperoleh arah pengembangan fisik, sekaligus sebagai kerangka dasar bagi
pengembangan-pengembangan infrastruktur Kawasan Gelanggang Olah Raga.
6. Memperoleh dasar bagi pentahapan pembangunan dan pengembangan infrastruktur.
Sasaran kegiatan ini adalah untuk menciptakan lingkungan Sport Centre yang asri,
nyaman dan kondusif sehingga terbangunnya kawasan olahraga yang sesuai demi
peningkatan kualitas olahraga dan peningkatan minat masyarakat dalam berolahraga.

III. Sasaran Kegiatan


Sasaran dari Masterplan Kawasan Terpadu Sport Centre Kota Lhokseumawe
adalah terwujudnya suatu perencanaan yang konprehensif baik ditinjau dari aspek
arsitektural dan struktural maupun dari aspek ekonomis serta tahapan-tahapan
pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana lainnya.

IV. Data Penunjang


Sebagai data dasar pelaksanaan kegiatan ini, konsultan perencana harus.
mencari informasi data-data dasar sebagai berikut :
1. Kondisi eksisting lokasi kegiatan / lahan, yang meliputi :
a. Kondisi fisik lokasi seperti: luasan, batas-batas dan topografi
b. Kondisi tanah
c. Keadaan air tanah
d. Koefesien dasar bangunan
e. Koefesien lantai bangunan
h. Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain

2. Pemakai Bangunan
a. Struktur organisasi
b. Proyeksi sekarang dan proyeksi pengembangan
c. Kegiatan utama, penunjang dan pelengkap

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 2


d. Perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat dan dimensi

3. Kebutuhan Bangunan
a. Program ruang
b. Keinginan tentang organisasi/ pemanfaatan ruang

4. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan pemakai


atau perlengkapan/alat yang akan digunakan dalam ruang tersebut.

5. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan

6. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :


a. Kapasitas, sumber air dan jaringan air bersih
b. Air hujan dan air buangan
c. Air kotor dan sampah
d. Tata udara
e. Tipe dan kapasitas transportasi vertikal dalam bangunan
f. Peralatan penanggulangan bahaya kebakaran
g. Pengamanan dari bahaya pencurian dan perusakan
h. Kapasitas dan spesifikasi jaringan listrik
i. Kebutuhan dan sistem jaringan informasi dan komunikasi

V. Standar Teknis
Perencanaan Master Plan Kawasan Terpadu Sport Centre Kota Lhokseumawe ini
harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan perencanaan kawasan yang
berlaku, baik segi lingkungan, arsitektural, konstruksi.

Perencanaan Master Plan Kawasan Terpadu Sport Centre Kota Lhokseumawe ini
harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan perencanaan kawasan yang
berlaku, baik segi lingkungan, arsitektural, konstruksi, mekanikal/elektrikal maupun
persyaratan-persyaratan lainnya yang mendukung fungsi kawasan Sport Centre.
Penyusunan master plan harus mempertimbangkan faktor kelayakan baik dari segi
ekonomi, sosial, budaya dan teknis yang memperhatikan konsep keberagaman zona
publik akses terbuka, zona publik akses tertutup, zona olah raga terbuka, zona olah raga
tertutup, zona parkir dan zona komersial, dengan kelengkapan minimal antara lain:

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 3


1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin infrastruktur Sport Centre yang akan dibangun berdasarkan ketentuan
estetika dan tata letak;
b. Menjamin infrastruktur Sport Centre dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsi
olah raga, fungsi pendidikan, pengabdian masyarakat dan penelitian;
c. Menjamin kenyamanan dan keselamatan pengguna, civitas Keolahragaan dan
lingkungan.

2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan


a. Menjamin terwujudnya infrastruktur Sport Centre serta kawasan Sport Centre
yang akan dibangun berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud
bangunan modern sehingga dihasilkan rancangan yang harmonis, menyatu dan
adaptif sesuai kultur masyarakat Aceh.
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau (green area) yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian infrastruktur Sport Centre dengan lingkungannya.
c. Menjamin infrastruktur Sport Centre yang akan dibangun dan dimanfaatkan
tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
d. Design dasar arsitektur gedung serta pelengkapnya diharapkan memberi kesan
kesatuan serasi.

3. Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran


Menjamin terwujudnya kawasan Sport Centre sedemikian rupa, sehingga mampu
memberi peringatan dini pada penghuni saat awal terjadinya kebakaran
sehingga :
- Cukup waktu bagi atlet dan penonton/pengunjung melakukan evakuasi
secara aman.
- Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk
memadamkan api.
- Dapat menghindari kerusakan pada infrastruktur Sport Centre

4. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :


a. Menjamin terwujudnya kawasan Sport Centre yang mempunyai akses yang
layak, aman dan nyaman ke setiap zona yang ada.
b. Menjamin terwujudnya upaya evakuasi pada keadaan darurat.
c. Menjamin tersedianya aksessibilitas bagi penyandang cacat.

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 4


5. Persyaratan Sistem Peringatan Bahaya
a. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam kawasan Sport
Centre apabila terjadi keadaan darurat.
b. Menjamin civitas Keolahragaan melakukan evakuasi secara mudah dan aman,
apabila terjadi keadaan darurat.

6. Persyaratan Instalasi Listrik dan Komunikasi


Menjamin daya, instalasi listrik dan jaringan komunikasi yang akan terpasang cukup
dan aman dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam kawasan Sport
Centre baik siang hari maupun malam hari.

7. Persyaratan Sanitasi Sport Centre


a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam Sport Centre.
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan
bagi civitas Keolahragaan.
c. Menjamin tidak ada genangan air di kawasan pada saat musim hujan.
d. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.

8. Persyaratan Pencahayaan
Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan buatan yang cukup baik pada
malam hari dalam kawasan Sport Centre.

9. Persyaratan Kenyamanan
a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan yang tidak
diinginkan.
b. Menjamin adanya kepastian upaya pengendalian pencemaran dan atau
mencegah perusakan lingkungan.

10. Disamping hal-hal tersebut di atas, didalam melaksanakan Perencanaan hendaknya


memperhatikan azas-azas bangunan sebagai berikut :
a. Bangunan hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan
dengan tema arsitektur modern;
b. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material, tetapi pada kemampuan hubungan antara fungsi teknik
dan fungsi sosial bangunan;

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 5


c. Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, baik invenstasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin;.
d. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan
dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan
secepatnya.
e. Bangunan gedung hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan
menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan sekitarnya.

VI. Studi-Studi Terdahulu

Konsultan Perencana, dalam melaksanakan tugasnya harus senantiasa


memperhatikan hasil studi-studi terdahulu baik menyangkut fungsi lahan, kondisi
eksisting kawasan, kondisi tanah, hidrologi, data topografi dan lain-lain.

VII. Dasar Hukum

1. Undang-Undang No.4 Tahun 1992 tentang Pertanahan dan Pemukiman;


2. Undang-Undang No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung;
4. Undang-Undang No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
5. Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan;
6. Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat
Jasa Konstruksi;
7. Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
8. Peraturan Pemerintah No.30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan
Jasa Konstruksi;
9. Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 73 tahun 2011 Tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 6


11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 45/PRT/M/2007,
tanggal 27 Desember 2007, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Negara.
12. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 468/KPTS/1998
Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
13. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 441/KPTS/1998
Tentang Persyaratan Teknis Aksebilitas Pada Bangunan Umum dan Lingkungan;
14. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 10/KPTS/2000
Tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
15. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.339/KPTS/M/2003
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi oleh Instansi
Pemerintah;
16. Keputusan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
17. Surat Edaran Bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri
Keuangan, Nomor 1203/D.II/03/2000 dan SE-38/A/2000, tentang Petunjuk
penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk jasa konsultansi (Biaya
Langsung Personil (Remuneration) dan Biaya Langsung Non Personil (Direct
Reimbursable Cost)
18. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum, Nomor 22/SE/M/2007, Tanggal 12
Desember 2007, tentang Pedoman Besaran Biaya Personil dalam Penyusunan
Harga Perkiraan Sendiri (HPS)/Rencana Anggaran Biaya Paket Pekerjaan
Konsultansi di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.
19. Departemen Pekerjaan Umum, Standar Nasional Indonesia 03-3647-1994, Tata
Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga

VIII. Ruang Lingkup Kegiatan

A. Program Infrastruktur dan Lingkungan


Dalam pembahasan program infrastruktur Sport Centre dan lingkungan meliputi
beberapa analisis diantaranya adalah:
1. Analisis kawasan dan wilayah perencanaan Sport Centre
Komponen analisis meliputi: perkembangan jenis olah raga, atlet, pelatih dan
pengurus, daya dukung fisik dan lingkungan, aspek legal konsolidasi lahan

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 7


perencanaan, daya dukung prasarana dan fasilitas lingkungan, serta kajian aspek
signifikansi historis kawasan.

2. Konsep dasar perancangan tata bangunan dan lingkungan


Merupakan hasil tahapan analisis program infrastruktur Sport Centre dan lingkungan,
memuat gambaran dasar penataan pada lahan perencanaan yang selanjutnya
ditindaklanjuti dengan penjabaran gagasan desain dasar secara lebih detail dari
masing-masing elemen desain. Komponen dasar perancangan meliputi: visi
pembangunan, konsep perancangan infrastruktur Sport Centre dan lingkungan,
konsep komponen perancangan zona Keolahragaan, zona administrasi, dan zona
komersial, blok-blok pengembangan zona dan program penanganannya.

B. Rencana Umum dan panduan Rancangan


1. Rencana Umum
Merupakan ketentuan-ketentuan rancangan infrastruktur Sport Centre dan
lingkungan yang bersifat umum dalam mewujudkan lingkungan/kawasan
perencanaan yang layak pakai, berjati diri (landmark), produktif, dan
berkelanjutan. Komponen rancangan meliputi:
a. Struktur Peruntukan Zona
o Zona Olah Raga Tertutup
o Zona Olah Raga Terbuka
o Zona Administrasi
o Zona Kegiatan Umum Masayarakat (Rekreasi, seni dan kegiatan sosial)
o Zona komersial
b. Intensitas Pemanfaatan Lahan
o Sempadan Bangunan
o Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
o Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
o Koefisien Daerah Hijau (KDH)
c. Tata Bangunan
o Pengaturan blok lingkungan
o Pengaturan kavling/petak lahan
o Pengaturan bangunan
o Pengaturan ketinggian dan elevasi lantai bangunan
.

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 8


d. Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
o Sistem jaringan jalan dan pergerakan
o Sistem sirkulasi kendaraan umum
o Sistem sirkulasi kendaraan pribadi
o Sistem parkir
o Sistem perencanaan jalur servis/pelayanan lingkungan
o Sistem sirkulasi pejalan kaki dan sepeda
o Sistem jaringan jalur penghubung terpadu (pedestrian linkage)

e. Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau

o Sistem ruang terbuka umum


o Sistem ruang terbuka civitas Keolahragaan
o Sistem ruang terbuka privat yang dapat diakses oleh umum
o Sistem pepohonan dan tata hijau
o Area jalur hijau

f. Tata Kualitas Lingkungan


o Konsep identitas lingkungan
o Konsep orientasi lingkungan

g. Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan


o Sistem jaringan air bersih
o Sistem jaringan air limbah dan air kotor
o Sistem jaringan persampahan
o Sistem jaringan listrik
o Sistem jaringan telepon
o Sistem jaringan internet
o Sistem jaringan pengamanan kebakaran, penyelamatan/evakuasi.

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 9


DENAH LOKASI

2. Panduan Rancangan
Merupakan penjelasan lebih rinci atas rencana umum yan g telah ditetapkan
sebelumnya dal am bentuk penjabaran materi utama mela lui pengembangan
komponen ranca ngan kawasan pada bangunan, kelompok bangunan, elemen
prasarana kawas an, kavling dan blok, termasuk panduan ketentuan detail
visual kualitas minimal infrastruktur Sport Centre dan lingkungan.

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 10


Lokasi studi, Gampong Alu Liem

C. Rencana Detail Dasar


Rencana detail dasar meliputi:
1. Materi dasar dari rencana detail seperti tersebut butir B di atas, lebih rinci
menjelaskan arahan bentuk, dimensi, gubahan, perletakan dan lainnya dari
suatu bangunan, komponen bangunan, komposisi bangunan, ruang terbuka,
sarana/prasarana lingkungan sampai dengan materi seperti fasade bangunan,
perletakan dan rencana penandaan, pagar, pedestrian dan lain sebagainya.
2. Detail dasar arsitektur harus merupakan arsitektur modern, cukup menarik
dan dapat merupakan pengembangan dari detail bangunan yang memenuhi
aspek kultur masyarakat Aceh.

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka


Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal
meliputi:

a. Tahapan Kegiatan
Tahapan Penyusunan Laporan Pendahuluan yaitu kegiatan perumusan metode
pelaksanaan pekerjaan;
Tahapan Penyusunan Laporan Antara, yaitu kegiatan pengumpulan data dan
infomasi yang terkait dengan Penyusunan Perencanaan Master Plan Kawasan
Terpadu Sport Centre Kota Lhokseumawe serta melakukan kajian dari data dan
informasi yang telah dihasilkan dalam rangka merumuskan urban design
guidelines, pengendalian dan pelaksanaan Pembangunan Sport Centre;
Tahapan Penyusunan Laporan Akhir, yaitu Penyusunan perencanaan Master Plan
Kawasan Terpadu Sport Centre Kota Lhokseumawe sesuai dengan ruang lingkup
materi yang harus termuat dalam kawasan pengembangan Sport Centre

b. Sistem Pembahasan dan Pelaporan


Dalam rangka penyempurnaan hasil dari setiap tahapan penyusunan sesuai dengan
tahapan kegiatan akan dilakukan pembahasan sebagai berikut :

Seminar Tahap 1

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 11


Diskusi ini dilaksanakan dalam rangka pembahasan fakta dan analisa terkait pekerjaan
Penyusunan master plan. Dalam diskusi diharapkan mampu menggali beberapa
informasi sebagai berikut:
- Informasi permasalahan serta aspirasi dari stakeholder mengenai perencanaan
kawasan Sport Centre.
- Data dan informasi lanjutan dalam rangka Penyusunan Mater Plan Kawasan
Terpadu Sport Centre.
- Konsep rencana pengembangan, rencana perwujudan dan rumusan kebijakan
pengelolaan Kawasan Sport Centre.

Seminar Tahap 2
Diskusi ini dilaksanakan dalam rangka pembahasan kedua draft rencana Master Plan
Kawasan Terpadu Sport Centre

Seminar Tahap 3
Presentasi ini dilaksanakan dalam rangka presentasi terhadap produk final rencana
Master Plan Kawasan Terpadu Sport Centre

c. Produk Yang Dihasilkan


Setelah seluruh kegiatan dalam tiap tahapan dilaksanakan maka produk yang harus
dihasilkan adalah sebagai berikut :
Buku Laporan Pendahuluan , sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar cetak asli
Buku Laporan Antara, sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar cetak asli.
Buku Laporan Akhir, sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar cetak asli.
Executive summary, sebanyak 5 (lima) set cetak asli.
Gambar Rencana + CD, sebanyak 5 set. Terdiri dari :
- Peta hasil survei dan design.
- Gambar-gambar terdiri dari:
o Gambar pradesign seluruh bangunan gedung dalam kawasan.
o Sempadan Bangunan
o Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
o Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
o Koefisien Daerah Hijau (KDH)
o Pengaturan kaveling/petak lahan
o Pengaturan ketinggian dan elevasi lantai bangunan

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 12


o Sistem jaringan jalan dan pergerakan
o Sistem sirkulasi kendaraan umum dan pribadi
o Sistem parkir
o Sistem perencanaan jalur servis/pelayanan lingkungan
o Sistem sirkulasi pejalan kaki dan sepeda
o Sistem jaringan jalur penghubung terpadu (pedestrian linkage)
o Sistem ruang terbuka umum
o Sistem pepohonan dan tata hijau
o Area jalur hijau
o Konsep identitas lingkungan
o Konsep orientasi lingkungan
o Sistem jaringan air bersih
o Sistem jaringan air limbah dan air kotor
o Sistem jaringan persampahan
o Sistem jaringan listrik
o Sistem jaringan telepon
o Sistem jaringan internet
o Sistem jaringan pengamanan kebakaran
o Sistem jalur penyelamatan atau evakuasi
Booklet Gambar 3D + CD, sebanyak 5 set.

D. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

Penjabat Pembuat Komitmen tidak menyediakan material, personil dan fasilitas


berkenaan dengan Pembuatan Master Plan Kawasan Terpadu Sport Centre Kota
Lhokseumawe ini.

Untuk melaksanakan pekerjaan, konsultan Perencana harus menyediakan


perlengkapan, peralatan dan material yang memenuhi kebutuhan pekerjaan baik dari
segi kuantitas maupun kualitasnya. Minimal harus tersedia: theodolit, water pass,
personal komputer/laptop, dan printer.
a. Konsultan perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang
berlaku.
b. Secara umum wewenang dan tanggung jawab konsultan adalah sebagai berikut:

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 13


1. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar hasil karya perencanaan yang berlaku.
2. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan-batasan yang telah diberikan oleh pekerjaan, termasuk melalui KAK
ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu
bangunan yang akan diwujudkan.

Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,


standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung
pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.

E. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa

Pekerjaan sebagaimana diuraikan dalam lingkup pekerjaan diatas perencana


harus diselesaikan seluruhnya dalam waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak
penandatanganan SPMK.

a. Tenaga-Tenaga Ahli/Ahli Muda yang dibutuhkan terdiri dari:


1. Team Leader/Ahli Planologi (1 orang)
2. Tenaga Ahli Arsitektur (1 orang)
3. Tenaga Ahli Sipil (1orang)
4. Tenaga Ahli Sosial (1 orang)
5. Tenaga Ahli Estimasi (1 orang)
6. Tenaga Ahli Lingkungan (1 orang)

b. Staf pendukung yang diperlukan :


1. Asisten Ahli Planonogi (1 orang)
2. Asisten Ahli Arsitektur (1 orang)
3. Asisten Ahli Sipil (1 orang)
4. Administrasi Keuangan (1 orang)
5. Juru Gambar CAD/Draftman (1 orang)
6. Operator komputer (2 Orang)
7. Pimpinan Survei (1 orang)
8. Surveyor (3 orang)

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 14


c. Deskripsi Tenaga Ahli
a) Team Leader
Team Leader harus berlatar belakang minimal pendidikan Sarjana (S2)
jurusan Teknik Planologi dan berpengalaman di bidang perencanaan
minimal 6 (enam) tahun, dan memiliki sertifikat keahlian bidangi
perencanaan wilayah dan kota. Tugas dan tanggung jawab utama adalah
sebagai koordinator tim/team leader;.
b) Tenaga Ahli Arsitektur berlatar belakang S2 jurusan Arsitektur dan
berpengalaman di bidang perencanaan minimal 6 (enam) tahun dan
memiliki sertifikat keahlian bidang arsitektur.
c) Tenaga Ahli Sipil
Tenaga Ahli Sipil harus berlatar belakang minimal pendidikan Sarjana (S1)
jurusan Teknik Sipil, berpengalaman di bidang perencanaan gedung
minimal 2 (dua) tahun dan memiliki sertifikat keahlian bidang perencanaan
gedung.
d) Tenaga Ahli Sosial Kemasyarakatan
Tenaga Ahli Sosial Kemasyarakatan berlatar belakang minimal pendidikan
Sarjana (S1) Jurusan Sosial dan berpengalaman di bidang perencanaan
kemasyarakatan 2 (dua) tahun;
e) Tenaga Ahli Teknik Lingkungan
Tenaga Ahli Teknik Lingkungan berlatar belakang minimal pendidikan
Sarjana (S1) Jurusan Teknik Lingkungan dan berpengalaman di bidangnya
selama 2 (dua) tahun;
f) Tenaga Ahli Estimasi
Tenaga Ahli Estimasi belakang minimal pendidikan S1 Jurusan Teknik Sipil
berpengalaman di bidang estimasi bangunan gedung minimal 2 (dua)
tahun.

Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :

1. Jadwal kegiatan secara terperinci.


2. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun jumlah
tenaga yang diusulkan konsultan perencana untuk melaksanakan tugas
perencanaan, serta harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
3. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 15


Program kerja dan jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan
harus mendapatkan persetujuan dari PPK, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh
konsultan perencana dan mendapatkan pandangan/ pertimbangan teknis dari PPK.

F. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan

Pekerjaan sebagaimana diuraikan dalam lingkup pekerjaan diatas perencana


harus diselesaikan seluruhnya dalam waktu 3 (Tiga) bulan terhitung sejak
penandatanganan SPMK. Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus
menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan pekerjaan, baik ditinjau dari segi
lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.

Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :

1. Jadwal kegiatan secara terperinci.


2. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun jumlah tenaga
yang diusulkan konsultan perencana untuk melaksanakan tugas perencanaan, serta
harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
3. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.

Program kerja dan jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan


harus mendapatkan persetujuan dari PPK, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh
konsultan perencana dan mendapatkan pandangan/ pertimbangan teknis dari PPK.

G. Sumber Pendanaan dan Perkiraan Biaya

Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan ini berasal dari APBK
Kota Lhokseumawe Tahun 2015 yang dibebankan pada Satuan Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lhokseumawe Tahun Anggaran 2015 (RAB
terlampir).

H. Pelaporan
a. Laporan Pendahuluan memuat:
Metodologi pelaksanaan pekerjaan, fundamental konsep perancangan, kebutuhan
tenaga ahli dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 16


Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 1_(satu) bulan sejak SPMK
diterbitkan, sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

b. Laporan Antara memuat:


Hasil sementara pelaksanaan kegiatan meliputi: kegiatan pengumpulan data dan
infomasi yang terkait dengan Penyusunan Perencanaan Master Plan Kawasan
Terpadu Sport Centre Kota Lhokseumawe serta melakukan kajian dari data dan
informasi yang telah dihasilkan dalam rangka merumuskan urban design
guidelines, pengendalian dan pelaksanaan serta pengelolaan Pembangunan Sport
Centre. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 2 (dua) bulan sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

c. Laporan Akhir
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 3 (tiga) bulan sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku untuk laporan akhir dan album gambar
serta 5 (lima) buku untuk Executive Summary.
Apabila didalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan ketentuan teknis ini tidak
tercantum uraian peraturan dan ketentuan yang sebenarnya termasuk didalam
pekerjaan konsultan maka semua pekerjaan dan peraturan tersebut harus
dilaksanakan agar tercapai penyelesaian pekerjaan yang diharapkan serta
memuaskan keduabelah pihak.
Demikian KAK dan ketentuan teknis ini dibuat dengan harapan agar pekerjaan
dapat berjalan lancar dan baik serta digunakan sebagaimana mestinya.

MASTER PLAN KAWASAN TERPADU SPORT CENTRE 17

Anda mungkin juga menyukai