Anda di halaman 1dari 56

Konstruksi Baja

Baja Konstruksi
Baja Konstruksi
• Baja adalah material dengan bahan dasar besi (Fe) yang dipadu dengan
paduan utama karbon (C) maksimum 2 % dan mengandung unsur
pengikut seperti Silikon (Si), Manganese (Mn), sulfur (S) dan Pospor (P)
serta unsur paduan seperti chrom (Cr), Nickel (Ni), Molybdenum (Mo) dll
• Berdasarkan material penyusunnya, baja dibagi kedalam 3 jenis:
1. Baja Karbon (Carbon steel)
2. Baja Paduan Rendah (Low Alloy Steel)
3. Baja Paduan Tinggi (High Alloy Steel)
Baja konstruksi
• Kelebihan ?
• Kekurangan ?
Fire Proofing
Fire Proofing
Corotion
Corotion
• Pencegahan terhadap korosi secara nonlogam:
• dicat dengan oli atau dengan gemuk
• dilapisi dengan bahan sintetis

• Pencegahan terhadap korosi secara logam:


• menyepuh/melapisi dengan seng (Zn), timah (Sn)
• melapisi secara galvanis
Jenis Baja
1. Penggilingan dengan pemanasan (hot-rolling)
Jenis Baja
2. Pembentukan dengan pendinginan (cold-forming)
Jenis Baja
Baja Profil I

• Tinggi profil : 80 s.d 600 mm


• Lebar flens : 0,5 h s.d 0,36 h
• Lereng flens : 14 %
• Panjang balok : s.d 16 m
• Banyak digunakan untuk gording, kolom,
balok-balok lantai
Jenis Baja
Baja Profil H

• Tinggi profil : 100 s.d 1000 mm


• Lebar flens : 100 s.d 1000 mm
• Panjang balok : s.d 16 m
• Banyak digunakan untuk kolom-
kolom, rangka jembatan dan balok
jembatan
Jenis Baja
Baja Profil Kanal / C

• Tinggi profil (h) : 80 s.d 400 mm


• Lebar flens (b) : 0,56 h s.d 0,27 h
• Kemiringan flens : 8 % (h < 300
mm), 5% (h > 320 mm)
• Panjang : s.d 16 m
• Banyak digunakan untuk gording-
gording rangka kuda-kuda maupun
kolom-kolom, dll
Jenis Baja
Baja Profil Siku / L (sama kaki)

• Tinggi profil (b) : 40 s.d 200 mm


• Lebar flens (b) : 40 s.d 200 mm
• Tebal profil (d) : b/ 10 mm
• Panjang : s.d 12 m
• Banyak digunakan untuk rangka
kuda-kuda, base sambungan, dll
Jenis Baja
Baja Profil Siku / L (tidak sama kaki)

• Tinggi profil (h) : 60 s.d 200 mm


• Lebar flens (b) : 30 s.d 100 mm
• Tebal profil (d) : h/ 10 : b/10 mm
• Panjang : s.d 12 m
• Banyak digunakan untuk rangka
kuda-kuda, base sambungan, dll
Jenis Baja
Baja Profil T (rusuk tinggi)

• Tinggi profil (h) : 15 s.d 180 mm


• Lebar flens (b) : 15 s.d 180 mm
• Tebal profil (d) : 3 s.d 18 mm
• Kemiringan : 2 %
• Panjang : s.d 12 m
• Banyak digunakan untuk
konstruksi kuda-kuda.
Jenis Baja
Baja Profil T (kaki lebar)

• Tinggi profil (h) : 30 s.d 100 mm


• Lebar flens (b) : 60 s.d 200 mm
(b= 2h)
• Tebal profil (d) : 5,5 s.d 16 mm
• Kemiringan : 2 % dan 4%
• Panjang : s.d 12 m
• Banyak digunakan untuk
konstruksi kudakuda.
Jenis Baja
Baja Profil T (kaki lebar)

• Diameter : 38 s.d 457 mm


• Panjang : s.d 7 m
• Profil jenis ini banyak digunakan
pada konstruksi-konstruksi
modern (rangka ruang/ space
frame)
Penerapan
Anchor Bolt (Baut jangkar)
Penerapan
Bearing Plates (pelat bantalan)
Penerapan
Kolom

Sambungan kolom tanpa Sambungan kolom dengan


perubahan perubahan
Penerapan
Girder (balok induk)
Penerapan
Beams (balok anak)

Sambungan balok anak


dan balok induk
Penerapan
Purlins, Girts dan Eave struts (Gording, Balok dinding, Ring Balok)
Alat Sambung Baja (Rivet/Paku keling)
• Paku keling adalah suatu alat sambung konstruksi baja yang terbuat dari batang
baja berpenampang bulat dengan bentuk sebagai berikut
Alat Sambung Baja (Rivet/Paku keling)
• Diameter batang dari paku keling disebut diameter nominal . Paku keling yang
terdapat dipasaran diproduksi mulai dari ukuran diameter 12, 14, 16, 18, 20, 22,
24, 27 dan 30 mm
• Lubang paku keling biasanya dibor 1,5 mm lebih besar dari ukuran diameter
nominal paku keling sampai ukuran 25 mm dan 2 mm untuk diameter nominal
paku keling ukuran 27 sampai dengan 30 mm.

• Keuntungan:
• tidak ada perubahan struktur dari logam yang disambung. Oleh karena itu
banyak dipakai pada pembebanan-pembebanan dinamis.
• Pengerjaan lebih sederhana, dan pemeriksaanya mudah

• Kelemahan:
• Proses pengeboran untuk penempatan paku keling, rentan menimbulkan karat
• Sulit untuk di dilepaskan (jika dilepas akan menimbulkan kerusakan pada
bahan)
Alat Sambung Baja (Rivet/Paku keling)
Alat Sambung Baja (Rivet/Paku keling)
Jenis paku keling
• Paku keling kepala utuh
Alat Sambung Baja (Rivet/Paku keling)
• Paku keling kepala setengah terbenam
Alat Sambung Baja (Rivet/Paku keling)
• Paku keling kepala terbenam
Alat Sambung Baja (Rivet/Paku keling)
• Pengaturan jarak paku keling dari pusat ke pusat lubang paku keling, disebut pitch

• Berdasarkan cara plat disambungkan, ada dua jenis sambungan rivet:


• Lap Joint : dua plat ditumpuk kemudian dirivet
• Butt Joint : dua plat utama diletakkan saling bersentuhan, kemudian plat cover/
strap diletakkan pada salah satu sisi atau kedia sisi plat utama tersebut , baru
kemudian dirivet.
Alat Sambung Baja (Baut)
• Baut adalah alat sambung dengan batang
bulat dan berulir, salah satu ujungnya
dibentuk kepala baut (umumnya bentuk
kepala segi enam) dan ujung lainnya
dipasang mur/pengunci.
• Dalam pemakaian di lapangan, baut dapat
digunakan untuk membuat konstruksi
sambungan tetap, maupun sambungan
sementara yang dapat dibongkar/dilepas
kembali.
• Bentuk uliran batang baut untuk baja
bangunan pada umumnya ulir segi tiga (ulir
tajam) sesuai fungsinya yaitu sebagai baut
pengikat.
Alat Sambung Baja (Baut)
Keuntungan
• Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di lapangan.
• Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.
• Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja > 4d ( tidak
seperti paku keling dibatasi maksimum 4d ).
Kekurangan
• Baut dapat menyebabkan baja menjadi pecah, karena kuat tekan yang
tinggi
• Baut mudah mengalami pengecilan pada bagian batang baut (necked out)
• Beresiko mengalami kesalahan teknis, jika dikerjakan secara manual.
Alat Sambung Baja (Baut)
Alat Sambung Baja (Baut)
Jenis Baut
1. Baut berkekuatan tinggi
• Dua jenis utama baut kekuatan (mutu) tinggi ditunjukkan oleh ASTM (American
Society for Testing and Materials) sebagai A325 dan A490.

• Baut A325 terbuat dari baja karbon sedang, mempunyai kekuatan tinggi. Jenis
baut yang paling sering digunakan pada bangunan konstruksi baja

• Baut A490 terbuat dari baja paduan (alloy). Lebih mahal dari jenis baut A325,
tetapi baut ini lebih kuat sehingga jumlah baut yang digunakan akan lebih sedikit

• Diameter baut kekuatan tinggi berkisar antara ½ sampai 1 ½ inci. Diameter yang
paling sering digunakan pada konstruksi Gedung adalah ¾ inci dan 7/8 inci,
sedang ukuran yang paling umum dalam perencanaan jembatan adalah 7/8 inci
dan 1 inci
Alat Sambung Baja (Baut)
Jenis Baut
2. Baut hitam
• Baut ini dibuat dari baja karbon rendah yang diidentifikasi sebagai ASTM A307,
merupakan jenis baut yang paling murah.

• Digunakan untuk aplikasi yang terbatas, hanya digunakan untuk elemen sekunder
dari struktur baja (gording, rusuk dinding, rangka batang yang kecil dan lain-lain
yang bebannya kecil dan bersifat statis)
Alat Sambung Baja (Baut)
Jenis Sambungan Baut
• Baut dengan 1 irisan (Tegangan geser tegak lurus dengan sumbu baut)

• Baut dengan 2 irisan (Tegangan geser tegak lurus dengan sumbu baut)
Alat Sambung Baja (Baut)
Jenis Sambungan Baut
• Baut yang dibebani sejajar • Baut yang dibebani sejajar
dengan sumbunya sumbu dan tegak lurus
sumbu
Prinsip umum jarak-jarak sambungan baut

TUGAS:
Gambar jarak-jarak
sambungan baut
berdasarkan:
• Baut ¾ inc & 7/8
inc
• t:16mm, t’:12mm
Alat Sambung Baja (Baut)
Ketentuan jumlah baut dalam 1 deret
• Jumlah baut yang digunakan pada sebuah sambungan ≤ 5 dalam 1 deret

• Jumlah tersebut ideal karena jumlah gaya yang ditanggung oleh masing-masing
baut terbagi sama rata.

• Jika jumlah baut > 5, maka harus harus dipasang dalam susunan 2 deret atau lebih
Alat Sambung Baja (Las)
Las (Welded Joint)
• Pengelasan adalah sebuah proses penyambungan logam dengan cara
memanaskan kedua komponen logam yang akan disambung sampai
mencapai suhu temperatur lelehnya dan menyebabkan bagian logam yang
mencair menyatu.
Alat Sambung Baja (Las)
Keunggulan teknik pengelasan:
• Lebih ekonomis, proses penyambungan tidak memerlukan plat baja, baut,
maupun paku keling. Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit (1:4).
Sehingga dapat menghemat biaya konstruksi hingga 15%
• Berat lebih ringan, Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 – 1,5%
dari berat konstruksi, sedang dengan paku keling / baut berkisar 2,5 – 4%
dari berat konstruksi.
• Lingkup aplikasi luas, untuk penyambungan pipa baja lebih mudah
menggunakan pengelasan daripada jenis sambungan lain
• Kebisingan rendah, relatif tidak menimbulkan suara yang gaduh selama
pelaksanaan pekerjaan
Alat Sambung Baja (Las)
Kekurangan teknik pengelasan:
• Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelasan.
Jika pengelasannya baik maka keuatan sambungan akan baik, tetapi jika
pengelasannya jelek/tidak sempurna maka kekuatan konstruksi juga tidak
baik bahkan membahayakan dan dapat berakibat fatal
• Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-pasang.
Alat Sambung Baja (Las)
2 jenis las berdasarkan bahannya:
• Las Karbid ( Las OTOGEN ) yaitu pengelasan yang menggunakan bahan pembakar
dari gas oksigen (zat asam) dan gas acetylene (gas karbid). Dalam konstruksi baja
las ini hanya untuk pekerjaan-pekerjaan ringan atau konstruksi sekunder, seperti ;
pagar besi, teralis dan sebagainya

• Las Listrik ( Las LUMER ) yaitu pengelasan yang menggunakan energi listrik. Untuk
pengelasannya diperlukan pesawat las yang dilengkapi dengan dua buah kabel,
satu kabel dihubungkan dengan penjepit benda kerja dan satu kabel yang lain
dihubungkan dengan tang penjepit batang las / elektrode las

• Untuk konstruksi baja yang bersifat struktural (memikul beban konstruksi)) maka
sambungan las tidak diijinkan menggunakan las Otogen, tetapi harus dikerjakan
dengan las listrik dan harus dikerjakan oleh tenaga kerja ahli yang profesional.
Alat Sambung Baja (Las)
Terdapat lima jenis sambungan yang biasa digunakan untuk menyatukan dua bagian
benda logam, antara lain:

• Sambungan sebidang (butt joint): digunakan untuk menyatukan dua bagian logam
dalam posisi sejajar/sebidang. Sambungan sebidang biasanya digunakan untuk
menyambung kedua ujung plat datar yang mempunyai tingkat ketebalan yang
sama atau hampir sama.

• Jenis sambungan ini sering digunakan untuk menyambung pelat, lembaran logam,
dan pekerjaan sambungan pipa. Bentuk pertemuan sambungannya dapat berupa
alur miring maupun tegak lurus.
Alat Sambung Baja (Las)
• Sambungan sudut (corner joint): kedua bagian benda yang akan disambung
membentuk sudut siku-siku dan disambung pada ujung sudut tersebut.

• Penggunaan sambungan ini banyak dimanfaatkan dalam proses pembuatan


penampang yang berbentuk kotak segi empat. Sebagai contoh yaitu pembuatan
kolom dan balok pada bangunan yang dipakai untuk menahan momen puntir yang
nilainya cukup besar
Alat Sambung Baja (Las)
• Sambungan tumpang (lap joint): sambungan ini digunakan untuk menyatukan dua
bagian logam dimana bagian logam yang satu menumpang di atas logam lainnya.

• Sambungan seperti ini merupakan salah satu jenis sambungan yang terkuat. Tetapi
untuk memaksimalkan efisiensi sambungan, lebar pelat tumpangannya minimal 3
kali ukuran tebal pelat yang lebih tipis, yang akan disambung.
Alat Sambung Baja (Las)
• Sambungan tegak (tee joint): sambungan yang salah satu benda kerjanya
berada di posisi yang tegak lurus dengan benda kerja lainnya sehingga
seolah-olah membentuk huruf T
• Lumrahnya, sambungan tegak dipakai untuk membuat penampang bentukan (built
up) seperti profil T, profil L, penggantung, pengaku tumpuan, penguat samping
(bearing stiffener), dan konsol (bracket).
Alat Sambung Baja (Las)
• Sambungan tepi (edge joint ): sambungan yang memiliki kedua benda kerja yang
terletak sejajar satu sama lain dan salah satu ujung dari kedua benda kerja
tersebut berada pada tingkat yang sama.

• Sambungan sisi tidak bersifat struktural, melainkan dipakai untuk


mempertahankan posisi dua plat atau lebih berada pada bidang tertentu.
Tujuannya ialah untuk menjaga kesejajaran (allignment) awal.
Sistem Struktur Baja (Rangka batang/ Truss)
• Truss berasal dari kata Perancis tua, "trousse" sekitar abad 1200, yang berarti
"kumpulan hal yang terikat bersama-sama." Dalam teknik sipil, Rangka batang
(truss) adalah struktur yang terdiri dari gabungan batang-batang yang membentuk
struktur berbentuk segitiga dan terhubung satu sama lain, serta dibebani pada
sendi-sendinya.
Top chord Joint
• Rangka batang umumnya terdiri
dari bagian atas (top chord),
bagian bawah (bottom chord)
dan bagian tengah yang biasa
disebut dengan web (vertikal
dan diagonal)

• Sistem struktur rangka batang


dapat dikelompokan kedalam
dua jenis yaitu Rangka Bidang
(plane truss) dan Rangka Ruang
(space truss)
Vertikal Diagonal Bottom chord
Sistem Struktur Baja (Rangka batang/ Truss)
1. Rangka Bidang (Plane Truss)

• Adalah susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi


segitiga yang secara keseluruhan berada di dalam satu bidang tunggal

• Dua bentuk dasar dari plane truss, yaitu:


• Pitched truss atau common truss, dapat dibedakan dari bentuk segitiganya. Tipe
ini sering digunakan untuk konstruksi atap. Beberapa tipe truss ini dinamai
sesuai dengan web configuration nya. Ukuran elemen dan web configuration
ditentukan berdasarkan bentang, beban dan spasi
Sistem Struktur Baja (Rangka batang/ Truss)
• Parallel chord truss atau flat truss, biasanya digunakan untuk konstruksi lantai atau
atap datar

• Kombinasi dari dua bentuk tersebut adalah truncated truss


Sistem Struktur Baja (Rangka batang/ Truss)
1. Rangka Ruang (Space Truss)

• Merupakan truss yang memiliki elemen - elemen dan joint - joint yang membentuk
3 dimensi. Bentuk dasar penyusun space truss adalah limas (tetrahedron)

Anda mungkin juga menyukai