Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN


BALAI PENYEDIAAN PERUMAHAN JAWA IV
SNVT PENYEDIAAN PERUMAHAN PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN PENDAHULUAN
REVIEW DED PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN RUMAH SUSUN
PONDOK PESANTREN AL IKHLAS KAB. PASURUAN
PROVINSI JAWA TIMUR

KONSULTAN PENYUSUN DED


DAFTAR ISI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT ................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................i

BAB I 1

PENDAHULUAN ..........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1


1.2 Maksud Dan Tujuan .................................................................................................1
1.3 Sasaran.....................................................................................................................2
1.4 Lokasi Kegiatan ........................................................................................................2
1.5 Standart Teknis ........................................................................................................2
1.6 Referensi Hukum ......................................................................................................3
1.7 Sistematika Laporan Akhir .......................................................................................4
BAB II 5

METODOLOGI .............................................................................................................................5

2.1 UMUM .....................................................................................................................5


2.2 TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN .....................................................................5
2.4 STUDI PENDAHULUAN .............................................................................................6
2.4.1 Inventarisasi Data dan Studi Terdahulu ..........................................................6
2.4.2 Penyusunan Rencana Kerja .............................................................................7
2.4.3 Survey Pendahuluan .......................................................................................7
2.4.4 Penyusunan Laporan Akhir .............................................................................7
2.5 SURVEY DAN PENYELIDIKAN LAPANGAN .................................................................7
2.5.1 Survey .............................................................................................................7
2.6 ANALISA DATA .........................................................................................................8
2.6.1 Pengukuran .....................................................................................................8
2.7 GAMBAR PERENCANAAN .........................................................................................8
2.8 PERHITUNGAN VOLUME DAN PERKIRAAN BIAYA ....................................................9
2.9 KELUARAN ................................................................................................................9
BAB III 11

KONDISI LOKASI PEKERJAAN ..................................................................................................11

3.1. Perencanaan ..........................................................................................................11


3.2. Gambar Perencanaan .............................................................................................11
3.2.1 Gambar Arsitektural......................................................................................11
3.2.2 Gambar Mekanikal Elektrikal dan Plumbing .................................................12

i
BAB IV 13

PENUTUP ..................................................................................................................................13

ii
B AB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah Susun adalah merupakan fasilitas yang sangat penting dalam mendukung
peningkatan fasilitas bagi mahasiswa/mahasiswi di PP AL IKHLAS PASURUAN. Maka
SNVT Penyediaan Perumahan memandang perlu merencanakan suatu fasilitas
Hunian Rumah Susun yang memadai bagi karyawan, dan para mahasiswa/mahasiswi
yang berkaitan dengan Rumah Susun PP AL IKHLAS PASURUAN., guna terwujudnya
hunian rumah susun yang terjangkau dan peningkatan fasilitas gedung secara
maksimal. Beberapa hal yang menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan ini yaitu sebagai
berikut :
a. Hasil Penyusunan DED Pemeliharaan Rumah Susun PP AL IKHLAS PASURUAN
diharapkan akan meningkat kualitas yang dapat memberikan manfaat
langsung berupa peningkatan kualitas fasilitas di PP AL IKHLAS PASURUAN
dan hunian rumah susun yang terjangkau, dan makin memberikan
kenyamanan dalam proses blajar mengajar. mahasiswa/mahasiswi;
b. Bangunan Rumah Susun PP AL IKHLAS PASURUAN masih memerlukan sarana
dan prasarana pendukung agar kegiatan pelayanan semakin terintegrasi.
Dengan terbangunnya Bangunan Rumah Susun PP AL IKHLAS PASURUAN yang
cukup representatif dimasa mendatang maka akan memberikan dampak yang
signifikan terhadap fasilitas hunian yang memadai, mudah, efektif dan efisien serta
mendukung kinerja karyawan, dan para pelajar/santri yang optimal.
Pelaksanaan Penyusunan DED Pemeliharaan dan Perawatan Rumah Susun PP AL
IKHLAS PASURUAN yang berdampingan langsung dengan proses belajar mengajar
diharapkan mempermudah dalam memantau para mahasiswa/mahasiswi yang
menggunakan bangunan rumah susun tersebut. Namun penyediaan bangunan
gedung rumah susun masih belum tersedia. Mengingat pentingnya kebutuhan akan
Hunian Rumah Susun beserta sarana pendukungnya, maka pada tahun ini akan
dilaksanakan kegiatan Pekerjaan Penyusunan DED Rumah Susun TA. 2021 SNVT
Penyediaan Perumahan ( Lokasi PP AL IKHLAS PASURUAN).

1.2 Maksud Dan Tujuan


a. Maksud
a. Membuat Penyusunan DED Rumah Susun PP AL IKHLAS PASURUAN.

1
b. Tujuan
a. Membuat bangunan rumah susun yang nyaman dan serta terjangkau bagi
kalangan mahasiswa/mahasiswi PP AL IKHLAS PASURUAN.
Meningkatkan kualitas fasilitas yang terdapat di PP AL IKHLAS PASURUAN
Menciptakan Sarana Rumah Susun PP AL IKHLAS PASURUAN. yang mampu
mendukung kegiatan dan mewadahi kapasitas kebutuhan pengguna kegiatan
dalam melaksanakan fungsi gedung dan ruang secara optimal
Menciptakan kawasan bangunan rumah susun yang nyaman, berkualitas dan
representative sehingga dapat menunjang kinerja bagi para pengguna ruang dan
memberikan hasil yang optimal sesuai tujuan.
1.3 Sasaran
Membuat bangunan rumah susun yang nyaman dan serta terjangkau bagi
kalangan mahasiswa/mahasiswi PP AL IKHLAS PASURUAN Meningkatkan
kualitas fasilitas yang terdapat di PP AL IKHLAS PASURUAN.
1.4 Lokasi Kegiatan
Pekerjaan Penyusunan DED Rumah Susun TA. 2021 SNVT Penyediaan (Lokasi
PP AL IKHLAS PASURUAN).
1.5 Standart Teknis
1. SNI 19-3983-1995, tentang Spesifikasi timbulan sampah untuk kota kecil
dan sedang di indonesia (revisi 2017 sedang proses di BSN)
2. SNI 03-1735-2000 tentang Tata cara perencanaan akses bangunan dan akses
lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan Gedung;
3. SNI 03-1736-2000 tentang Tata cara perencanaan sistem proteksi pasif
untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan Gedung;
4. SNI 03-6462-2000 tentang Tata cara pemasangan damper kebakaran;
5. SNI 19-2454-2002 tentang Tata cara teknik operasional pengelolaan teknik
sampah perkotaan (revisi 2017 sedang proses di BSN);
6. SNI 3242:2008 Pengelolaan sampah di permukiman;
7. SNI 1726:2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan
Gedung dan Non Gedung;
8. SNI 1727:2013 Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan
Struktur Lain;
9. SNI 2847:2013 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung;
10. SNI 8153: 2015 Perencanaan Dasar Plumbing dalam Bangunan Gedung;
11. SNI 2398:2017, tangki septik dan pengolahan lanjutan;
12. SNI 8455:2017, pengolahan air limbah sistem ABR;
13. SNI tentang Tata cara perencanaan sarana jalan keluar (NFPA 101);
14. SNI tentang pengendalian asap kebakaran (NFPA 92A);
15. SNI tentang manajemen asap kebakaran (NFPA 92B);
16. SNI Deteksi dan Alarm (NFPA 72);
17. SNI Sprinkler; 20. SNI Pipa Tegak dan Selang Kebakaran;
18. SNI Pompa Kebakaran.

2
1.6 Referensi Hukum
Peraturan perundang-undangan yang terkait adalah :
1. UU No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
2. UU No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
3. UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;
4. UU No.02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
5. PP No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
6. PP No. 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
7. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
8. PP No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
9. PP No. 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan Penyelenggaraan Perumahan
dan kawasan Permukiman;
10. PP No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
11. PERPRES No. 73 Tahun 2011 tentang Pemeliharaan dan Perawatan
Bangunan Gedung Negara;
12. PERPRES No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah;
13. PERPRES No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
14. PERPRES No. 27 Tahun 2020 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
15. Permen PUPR No. 60/PRT/M/1992 tentang Persyaratan Teknis
Pembangunan Rumah Susun;
16. Permen PUPR No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung;
17. Permen PUPR No. 33/PRT/M/2006 tentang Sistem Pengendalian dan
Manajemen Penyelenggaraan Kontrak Jasa Konsultansi;
18. Permen PUPR No. 34/PRT/M/2006 tentang Sistem Pengendalian dan
Manajemen Penyelenggaraan Kontrak Jasa Konstruksi;
19. Permen PUPR No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan;
20. Permen PUPR No. 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan
Gedung;
21. Permen PUPR No. 27/PRT/M/2018 Sertifikat Laik Fungsi Bangunan
Gedung;
22. Permen PUPR No. 6/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pengawasan
Penyelenggaraan Dan Pelaksanaan Pemeriksaan Konstruksi Di
Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;
23. Permen PUPR No.24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan
Perawatan Bangunan Gedung

3
24. Kepmen PUPR Nomor 362/KPTS/M/2004 tentang Sistem Manajemen
Mutu Konstruksi Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah;
25. Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
26. Permen PUPR No. 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan
Gedung;
27. Permen PUPR Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung;
28. Permen PUPR No. 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
29. Permen PUPR No. 13/PRT/M/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
30. Permen PUPR No. 26 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2020
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Di Kementerian
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
31. Kepmen PUPR No. 897/KPTS/M/2017 Tentang Besaran Remunerasi
Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk
Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;

1.7 Sistematika Laporan Akhir


Laporan Akhir ini secara sistematis disusun dalam bab – bab sebagai berikut :

a. BAB I. Pendahuluan:
Berisi latar belakang, tujuan, sasaran, dan keluaran.

b. BAB II. Data Awal:


Identifikasi / kajian dokumen as built drawing yang diserahkan oleh
pengguna jasa; Identifikasi peraturan, standar dan pedoman yang dijadikan
acuan; Identifikasi kondisi awal di lapangan;

c. BAB III. Pelaksanaan:


Metode Pelaksanaan, Jadwal Pelaksanaan, Mobilisasi personil yang bertugas
serta dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK).
d. BAB IV. Penutup:
Kesimpulan

4
BAB II
METODOLOGI
2.1 UMUM

Secara garis besar, pekerjaan terdiri atas beberapa tahapan sebagai berikut:
1) Survei Lapangan sesuai lokasi pekerjaan;
2) Pendekatan teoritis dan analisis data;
3) Penyusunan Perencanaan Teknis (DED).

Pelaksanaan secara terperinci yang perlu dilakukan oleh Konsultan Perencana


adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Studi Pustaka terkait dengan Peraturan Perundang - undangan
serta standar dan pedoman yang dijadikan acuan;
2. Melakukan pengumpulan data lapangan/survei lapangan untuk
mendapatkan data-data primer dan sekunder serta melakukan analisis,
kajian dan pelaporan terhadap data tersebut :
a. Data Primer : data survey kerusakan lapangan
b. Data Sekunder : harga satuan setempat / standar kabupaten kota (resmi),
harga satuan setempat (hasil survei pasar), standar/pedoman/peraturan
yang berlaku, dokumen perencanaan awal, dll.
3. Melakukan koordinasi dan diskusi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam
perancangan teknis;
4. Melakukan kajian dokumen As Built Drawing secara keseluruhan, Analisa
dan Pelaporan;
5. Menyusun dan menghasilkan laporan yang memuat:
- Laporan Pendahuluan, Laporan Teknis, Laporan Akhir, serta Dokumen
teknis yang memuat antara lain:
- Site plan (dilengkapi dengan data kontur lahan)
- Gambar DED Pemeliharaan dan Perawatan Rumah Susun,
- Daftar Kuantitas dan Harga (beserta tabel Mata Pembayaran Utama).
- Daftar Analisa Harga Satuan,
- Volume tiap ítem pekerjaan dan satuannya,
- Analisa Jalur Kritis dan Time Schedule pelaksanaan pekerjaan,
- Rencana Kerja dan Syarat (RKS), Spesifikasi Teknis dan Spesifikasi
Khusus jika diperlukan;
Konsultan Perencana tetap bertanggung jawab sampai dengan waktu
pelaksanaan Pemeliharaan dan Perawatan Rumah Susun berakhir melalui
mekanisme pengawasan berkala selama masa pelaksanaan yang ditindaklanjuti
dengan membuat surat pernyataan tanggung jawab mutlak pada saat pekerjaan
DED selesai.

2.2 TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan merancang tahapan pelaksanaan


pekerjaan sebagai berikut :

5
MINGGU
NO URAIAN PEKERJAAN
I II III IV
1. Melakukan Studi Pustaka terkait dengan
Peraturan serta standar pedoman yang
dijadikan acuan
2. Melakukan pengumpulan data
lapangan/survey lapangan
3. Melakukan koordinasi dan diskusi dengan
pihak-pihak yang terlibat
4. Melakukan kajian kerusakan bangunan
Rumah Susun
5. Menyusun Perencanaan
6. Menyusun RAB, Spesifikasi Teknis, RKS
7. Menyusun dan menghasilkan laporan

2.3 PEKERJAAN PERSIAPAN


a. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Sebelum pelaksanaan suatu pekerjaan, maka perlu dilaksanakan pekerjaan
persiapan, baik mengenai kelengkapan administrasi, personil pelaksana, sarana
transportasi, peralatan, dan segala aspek dalam kaitan pelaksanaan pekerjaan.
Konsultan akan menyiapkan program kerja untuk dikoordinasikan dengan pihak
pemberi tugas. Maksud dari koordinasi ini adalah untuk menyamakan pandangan
antara konsultan dengan pihak pemberi sehingga pelaksanaan pekerjaan ini tidak
mengalami hambatan.

2.4 STUDI PENDAHULUAN

2.4.1 Inventarisasi Data dan Studi Terdahulu


Setelah tugas dari masing-masing tenaga ahli dipahami, maka konsultan
akan segera melaksanakan kegiatan pengumpulan data, informasi dan
laporan yang ada hubungan-nya dengan studi untuk mempelajari kondisi
daerah proyek secara keseluruhan guna mempersiapkan rencana tindak
lanjut tahap berikutnya. Konsultan akan mengunjungi kantor-kantor instansi
pemerintah maupun swasta yang sekiranya mengelola data yang diperlukan.
Untuk kelancaran pekerjaan ini, maka sangat diperlukan surat pengantar dari
pihak Direksi Pekerjaan untuk keperluan tersebut. Dari hasil studi meja akan
disusun program kerja untuk perencanaan jalan yang dimaksud.

6
2.4.2 Penyusunan Rencana Kerja
Hasil penelaahan data akan dituangkan dalam rencana konsultan yang
meliputi rencana kegiatan Survey dilapangan maupun kegiatan analisis dan
evaluasi data. Rencana kerja ini meliputi :

1. Struktur organisasi serta tenaga pelaksana penanganan pekerjaan.

2. Rencana waktu penanganan pekerjaan.

3. Rencana penugasan personil serta peralatan yang akan digunakan dalam


penanganan pekerjaan.

2.4.3 Survey Pendahuluan


Survey Pendahuluan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

Menyiapkan peta dasar yang berupa Peta situasi skala 1:100.000 / 1:50.000
dan peta-peta pendukung lainnya (Peta Geologi, Tata Guna tanah dll).
1. Mempelajari lokasi pekerjaan dan pencapaiaan.
2. Membuat foto dokumentasi berbagai arah antara
3. Mengumpulkan data, berupa informasi mengenai harga satuan bahan dan
biaya hidup sehari-hari.
4. Mengumpulkan informasi umum lokasi sumber material (quarry) dan alat
yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi.
5. Membuat laporan lengkap perihal pada butir a s/d h dan memberikan
saran-saran yang diperlukan untuk pekerjaan Survey teknis selanjutnya.

2.4.4 Penyusunan Laporan Akhir


Hasil – hasil dari studi pendahuluan serta Survey pendahuluan akan
dituangkan dalam bentuk Laporan Akhir.

2.5 SURVEY DAN PENYELIDIKAN LAPANGAN

2.5.1 Survey

a. Lingkup Pekerjaan

Lingkup Pekerjaan Pengukuran Lingkungan untuk Perencanaan


Pembangunan Pemeliharaan Rusun terdiri dari beberapa bagian pekerjaan
yaitu :
b. Persiapan

Pekerjaan perintisan untuk pengukuran

Pekerjaan pengukuran.

7
2.6 ANALISA DATA

2.6.1 Pengukuran
Analisis data lapangan (perhitungan sementara) akan segera dilakukan
selama Team Survai masih berada di lapangan, sehingga apabila terjadi
kesalahan dapat segera dilakukan pengukuran ulang. Setelah data hasil
perhitungan sementara memenuhi persyaratan toleransi yang ditetapkan
dalam Spesifikasi teknis selanjutnya akan dilakukan perhitungan data
defenitif kerangka dasar pemetaan dengan menggunakan metode perataan
kuadrat terkecil.

Perhitungan dan Penggambaran secara garis besar mengikuti kaidah-


kaidahnya antara lain :

Perhitungan koordinat poligon utama didasarkan pada titik-titik ikat yang


dipergunakan.

Penggambaran titik-titik poligon akan didasarkan pada hasil perhitungan


koordinat. Penggambaran titik-titik poligon tersebut tidak boleh secara
grafis.

Gambar ukur yang berupa gambar situasi akan digambar pada kertas
milimeter dengan skala 1: 1.000 dan interval kontur 1 m.

Ketinggian titik detail akan tercantum dalam gambar ukur begitu pula semua
keterangan-keterangan yang penting.

Titik ikat atau titik mati serta titik-titik baru akan dimasukkan dalam gambar
dengan diberi tanda khusus. Ketinggian titik tersebut perlu juga
dicantumkan.

2.7 GAMBAR PERENCANAAN

Pembuatan gambar rencana selengkapnya, dilakukan setelah Draft Design


mendapat persetujuan dari pemberi tugas dengan mencantumkan koreksi-koreksi
dan saran-saran yang diberikan oleh pemberi tugas, terutama yang menyangkut
hal-hal sebagai berikut :

a. Rencana diplot diatas layout yang cukup luas dimana posisi konstruksi lama
dan baru jelas kedudukannya. Yang perlu digambarkan jelas adalah rencana
yang akan ditangani/dikerjakan.

b. Gambar situasi dibuat dengan perbandingan yang proporsional, dengan


menampilkan informasi umum.

c. Detail konstruksi yang direncanakan.

8
d. Ukuran huruf dengan tinggi minimum 4 mm dan harus jelas.
Susunan gambar rencana tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sampul luar (cover) dan sampul.

2. Lembar judul yang membuat layout.

3. Daftar isi.

4. Lembar singkatan dan simbol.

5. Lembar daftar volume pekerjaan.

2.8 PERHITUNGAN VOLUME DAN PERKIRAAN BIAYA


a. Perhitungan Volume

Konstruksi yang direncanakan harus dihitung volume pekerjaan untuk tiap


bagian sesuai dengan masing-masing item pembayarannya dan dikelompokkan
dalam beberapa pekerjaan utama.

b. Perkiraan Biaya

Analisa harga satuan menggunakan berdasarkan faktor-faktor material, peralatan,


social pajak overhead dan keuntungan yang berlaku di daerah setempat. Perkiraan
biaya yang diperoleh dari analisa ini dibandingkan dengan proyek-proyek sebelumnya
di daerah sekitar lokasi.

c. Penyiapan Spesifikasi Teknik

Berdasarkan dengan jenis konstruksi yang direncanakan, konsultan harus


merencanakan spesifikasi teknik yang sesuai, disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis
standar yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Apabila dalam spesifikasi teknik yang
tersedia tidak tercakup jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan, maka konsultan
menyiapkan Spesifikasi Khusus yang sesuai dengan pekerjaan.

2.9 KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan adalah terdiri dari :

- Laporan Akhir
Laporan Akhir dibuat dan berisikan rangkuman dan perbaikan dari temuan
sebagaimana disampaikan dalam laporan antara, hasil analisa kajian teknis,
ekonomis dan lingkungan, hasil analisa kelayakan dari usulan proyek, dari
aspek teknis, ekonomi dan lingkungan, desain terdiri dari penerapan standar
geometrik, jumlah dan tipikal bentuk simpang, gambar alinyemen horizontal
dan vertikal dan perhitungan volume dan biaya konstruksi, rekomendasi
konsultan sebagaimana kesimpulan atas temuan serta hasil analisis yang

9
dilakukan. Laporan Akhir ini dipresentasikan di depan stakeholder untuk
memperoleh masukan – masukan demi penyempurnaan dokumen perencanaan.

- Gambar teknis merupakan gambar rencana ( DED ) yang sudah memperoleh


persetujuan dari stakeholder.

- Dokumen Lelang ( RKS, EE, Spesifikasi dan dokumen lain yang diperlukan
PPK dalam proses pengadaan barang / jasa)

- Dokumen lelang dibuat sesuai dengan standart pelelangan yang berlaku.

- Seluruh hasil laporan pekerjaan ini disimpan dan diserahkan kepada pemberi
tugas dalam hard drive

10
BAB III
KONDISI LOKASI PEKERJAAN

3.1. Perencanaan
Sesuai dengan pedoman perencanaan berikut ini hasil dari Pekerjan Pembangunan
Rumah Susun PP AL IKHLAS PASURUAN didapatkan hasil antar sebagai berikut.
3.2. Gambar Perencanaan
Hasil dari pada gambar perencanaan ada beberapa point pokok pada gambar
rencana antara lain:

3.2.1 Gambar Arsitektural


Gambar kerja arsitektur adalah hasil pengerjaan dari suatu proyek dimana itu
berkaitan dengan suatu bangunan, gambar-gambar arsitektur terdiri dari beberapa
bagian diantaranya :

 Denah
Denah adalah tampak atas bangunan yang terpotong secara horizontal setinggi
1m dari ketinggian 0.00 sebuah bangunan dengan bagian atas bangunan
dibuang/dihilangkan.
Fungsi denah antara lain untuk menunjukkan:
- fungsi ruang
- susunan ruang
- sirkulasi ruang
- dimensi ruang
- letak pintu dan bukaan
- isi ruang
- fungsi utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu
Pada gambar denah presentasi, biasanya bagian dinding yang terpotong hanya
diblok dengan warna hitam, sementara kolom diberi warna putih untuk
pembedaan. Sedangkan, pada gambar teknik untuk pekerjaan lapangan, bagian
yang terpotong tersebut perlu dilengkapi dengan notasi material sebagai
pedoman pengerjaan. Untuk ketebalan, bagian yang terpotong digambar dengan
garis yang lebih tebal. Furnitur dalam ruangan, kecuali tingginya melebihi 1m
dari level 0.00 yang ditentukan, digambar dengan garis yang lebih tipis.

11
 Potongan
Gambar potongan, gambar kerja potongan, gambar potongan rumah dua
lantaiGambar dari suatu bangunan yang dipotong vertikal pada sisi yang
ditentukan (tertera pada denah) dan memperlihatkan isi atau bagian dalam
bangunan tersebut.Fungsi potongan untuk menunjukkan:
o Struktur bangunan
o Dimensi tinggi ruang
Untuk kriteria penggambaran, potongan kurang lebih sama dengan denah.
Bagian yang terpotong digaris tebal dengan notasi material bila merupakan
gambar kerja. Ada juga yang disebut potongan ortogonal, yaitu gambar potongan
yang berkesan tiga dimensi karena digambar dengan teknik gambar perspektif
satu titik lenyap. Letak titiknya sendiri berada di tengah bangunan.

 Tampak
Definisi: Wujud bangunan secara dua dimensi yang terlihat dari luar
bangunan.tampak depan, gambar tampak arsitektur, tampak depan rumah
mediterania, tampak depan rumah dua lantai. Fungsi gambar tampak antara lain
untuk menunjukkan:
- dimensi bangunan
- proporsi
- gaya arsitektur
- warna & material
- estetika

Karena digambar secara dua dimensi, pada gambar tampak kemungkinan akan
ada beberapa bagian bangunan yang ukurannya menjadi tidak sesuai dengan
ukuran yang sebenarnya (sesuai skala), yakni garis atau bidang yang tidak sejajar
dengan bidang gambar. Untuk arah pandang sendiri tidak tergantung pada suatu
patokan yang pasti. Bisa jadi gambar tampak dinamai sesuai dengan arah mata
angin (tampak utara, tampak timur, dll.) atau dinamai sesuai view tertentu seperti
tampak dari danau, tampak dari jalan raya, dsb. Selain itu bisa juga diberi nama
tampak A, tampak B, dst. Sesuai keinginan dari sang arsitek yang ditentukan
pada denah.

3.2.2 Gambar Mekanikal Elektrikal dan Plumbing


Untuk gambar perencanaan MEP terlampir pada lampiran DED.

12
BAB IV

PENUTUP

Laporan Pendahuluan ini disusun berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)/ Term
of Reference (TOR) dengan data hasil survey awal yang ada serta metodologi
pelaksanaan pekerjaan yang telah disetujui oleh Direksi Pemberi Kerja.
Dengan kesungguhan Konsultan akan berusaha menyelesaikan pekerjaan ini dengan
baik, Konsultan percaya bahwa pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan hasil sesuai
dengan yang diharapkan oleh Pihak Pemilik Pekerjaan.
Konsultan akan selalu berusaha sebaik-baiknya dalam melaksanakan tugasnya
berdasarkan dokumen-dokumen tersebut serta kaidah-kaidah yang bisa diterima.
Dimana dukungan Pemberi Kerja sangat diperlukan untuk keberhasilan tugas Konsultan
dalam mewujudkan pekerjaan tersebut.

13

Anda mungkin juga menyukai