Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KERJA PRAKTEK - MS 141322

PT. PELABUHAN INDONESIA II ( PERSERO )


CABANG PANJANG

Syaughi Alif Fadhila


NRP. 04411440000002

Achmad Mustakim, S.T., M.T., M.BA


NIP. 19880605 201504 1 003

DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2017
LEMBAR PENGESAHAN
KERJA PRAKTEK

Nama : Syaughi Alif Fadhila


NRP : 04411440000002
Perusahaan/ Instansi : PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)
CABANG PANJANG BANDAR LAMPUNG
Waktu : 3 Juli 2017 sampai dengan 3 Agustus 2017 *)
Kerja Praktek : KP I KP II

Menyetujui, Surabaya, 4 September 2017


Dosen Pembimbing

Achmad Mustakim, S.T.,M.T.,MBA Syaughi Alif Fadhila


NIP. 19880605 201504 1 003 NRP. 04411440000002

Mengetahui,
Koordinator Kerja Praktek

Christino Boyke S.P, S.T., M.T.


NIP.198310302015041001

Catatan:
1. *) diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun.
2. centang yang sesuai.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat petunjuk, rahmat
serta hidayah-Nyalah sehingga Laporan Kerja Praktek I ini dapat selesai. Tidak lupa
pula ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing penulis,
Bapak Achmad Mustakim, S.T., M.T., M.BA yang senantiasa sabar membimbing
penulis dalam proses pengerjaan Laporan Kerja Praktek I ini dan pembimbing Kerja
Praktek dari PT Pelabuhan Indonesia II Cabang Panjang,
1. Bapak Amir selaku Supervisor Perencanaan dan Pengendalian Operasi.
2. Bapak Farid selaku Junior Asisten Officer Peralatan dan Operasi USTER.
3. Bapak Slamet selaku Supervisor Operasi Umum.
4. Bapak Raka selaku pegawai terminal petikemas
5. Kakak kakak menara control room terminal petikemas dan kantor PPSA
6. Bapak Angga selaku Staff Keuangan dan Sumber Daya sekaligus
pembimbing
7. Teman teman Kerja Praktek dari Lampung,
yang senantiasa membimbing penulis selama Kerja Praktek dengan memberikan
pengetahuan dan wawasan mengenai dunia kerja dilapangan serta menjadi teman
dimulai dari kerja praktek. Begitu juga untuk keluarga yang senantiasa memberikan
dukungan baik material maupun moriil.
Penulis berharap semoga Laporan Kerja Praktek I ini kedepannya bisa
bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Namun penulis juga menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya demi kesempurnaan
Laporan Kerja Praktek ke depannya, kritik dan saran sangat penulis harapkan, akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih.

Surabaya, 4 September 2017

Syaughi Alif Fadhila

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v

DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................... 1

1.2 TUJUAN ............................................................................. 2

1.3 RUANG LINGKUP .................................................................. 2

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ...................................................... 3

2.1 LOKASI PERUSAHAAN ........................................................... 3

2.2 SEJARAH PERKEMBANGAN PERUSAHAAN .................................. 3

2.3 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN ...................................... 4

2.4 BIDANG USAHA PERUSAHAAN ................................................. 7

2.4.1 Jasa Layanan Kapal .............................................................. 8

2.4.2 Layanan Terminal Petikemas ................................................... 10

2.4.3 Layanan Operasi Non Petikemas ............................................... 12

2.4.4 Layanan Rupa - Rupa ........................................................... 15

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTEK ........................................................... 17

3.1 KEGIATAN HARIAN KERJA PRAKTEK ........................................ 17

3.2 PENYELESAIAN PENUGASAN DOSEN PEMBIMBINGError! Bookmark not


defined.

3.2.1 Bisnis Proses dari PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) CABANG


PANJANG ............................................................................ 22

iii
3.2.2 Harga Pokok Produksi Dari Setiap Layanan Di PT. PELABUHAN INDONESIA
II (PERSERO) CABANG PANJANG ............................................... 29

3.2.3 Estimasi Laba Yang Di Peroleh PT. PELABUHAN INDONESIA (PERSERO)


CABANG PANJANG ............................. Error! Bookmark not defined.

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Gambar Logo IPC ............................................................. 2
Gambar 2 Letak Pelabuhan Panjang dari atas permukaan bumi ................... 3
Gambar 3 Pelabuhan Panjang saat ini dan jaman dulu. ............................. 4
Gambar 4 Struktur Organisasi Berdasarkan Bidang Kerja ........................... 4
Gambar 5 Struktur Organisasi Bagian Hukum dan Pengendalian Internal ......... 5
Gambar 6 Struktur Organisasi Sub. Bagian Umum dan Logistik .................... 5
Gambar 7 Struktur Organisasi Bagian Komersial ..................................... 5
Gambar 8 Struktur Organisasi Bagian Operasi ........................................ 6
Gambar 9 Struktur Bagian Teknik dan Sistim Informasi ............................. 7
Gambar 10 Struktur Organisasi Bagian Keuangan dan Sumber Daya .............. 7
Gambar 11 Perserbaran Pelabuhan Strategis di Indonesia .......................... 8
Gambar 12 Beberapa Kapal Tug Boat yang ada di Pelabuhan Panjang............ 9
Gambar 13 Lapangan Penumpukan Petikemas Pelabuhan Panjang ............... 11
Gambar 14 Quay Container Crane 3 ( QCC 3) di Pelabuhan Panjang ............. 12
Gambar 15 Dermaga C 2 dan Dermaga D Pelabuhan Panjang ..................... 14
Gambar 16 Kegiatan Cargo Handling di Dermaga D Pelabuhan Panjang ......... 14
Gambar 17 Gantry Jib Crane di dermaga D Pelabuhan Panjang .................. 15
Gambar 18 Fasilitas Gudang di Dermaga E Pelabuhan Panjang ................... 15
Gambar 19 Lay out Pelabuhan Panjang Bandar Lampung .......................... 25
Gambar 20 Skema Kegiatan Kapal Masuk di TPK IPC Panjang ..................... 26
Gambar 21 Skema proses kegiatan Bongkar Muat ( B/M ) TPK IPC Panjang ..... 26
Gambar 22 Kegiatan Bongkar di TPK IPC Panjang ................................... 27
Gambar 23 Skema Pelaksanaan Kegiatan Receiving ................................ 28
Gambar 24 Skema Perencana Receiving .............................................. 28
Gambar 25 Skema Perencanaan Delivery ............................................ 29
Gambar 26 Skema Kegiatan Muat ..................................................... 30
Gambar 27 Skema kegiatan Lepas Tambat Kapal ................................... 30
Gambar 28 Proses Kegiatan Loading di Dermaga D Pelabuhan Panjang ......... 31
Gambar 29 Skema Kondisi Over Stage Pada Pelabuhan ............................ 32

v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data Fasilitas Kapal Pandu / Tunda yang dimiliki Pelabuhan Panjang .. 9
Tabel 2 Daftar Fasilitas di Terminal Petikemas Pelabuhan Panjang .............. 11
Tabel 3 Fasilitas Layanan Operasi Nonpetikemas di Pelabuhan Panjang ........ 14
Tabel 4 Fasilitas untuk layanan rupa rupa di Pelabuhan Panjang ............... 16
Tabel 5 Kegiatan Minggu ke-1 Penulis Selama Kerja Praktek ...................... 17
Tabel 6 Kegiatan Minggu ke-2 Penulis Selama Kerja Praktek ...................... 18
Tabel 7 Kegiatan Minggu ke-3 Penulis Selama Kerja Praktek ...................... 19
Tabel 8 Kegiatan Minggu ke-4 Penulis Selama Kerja Praktek ...................... 20
Tabel 9 Kegiatan Minggu ke-5 Penulis Selama Kerja Praktek ...................... 21
Tabel 10 Daftar Karakteristik dan Spesifikasi Dermaga di Pelabuhan Panjang . 24

vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kerja Praktek merupakan salah satu kegiatan yang masuk dalam kurikulum
wajib mahasiswa program S-1 Departemen Teknik Transportasi Laut, Fakultas
Teknologi Kelautan (FTK), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang
dunia industri maritim dan sistem pelabuhan. Kegiatan kerja praktek ini diharapkan
menjadi salah satu pendorong utama untuk mengenal kondisi dunia kerja dan untuk
melihat keselarasan antara ilmu pengetahuan yang diperoleh di saat perkuliahan,
seperti Bisnis Pelayaran, Perencanaan Pelabuhan dan Managemen Pelabuhan
dengan pengaplikasian di dunia kerja.
PT. Pelabuhan Indonesia II sebagai tempat penulis menerapkan teori di
perkuliahan ke penerapan kerja di lapangan secara langsung karena penulis melihat
perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia II Cabang Panjang yang merupakan salah satu
pelabuhan besar dan penting bagi kegiatan perekonomian di Lampung dan
mendorong pertumbuhan pambangunan wilayah Sumatera serta sebagai pelaku
operator pelabuhan yang memberikan jasa pelayanan terhadap jasa pelayanan kapal
dan jasa pelayanan barang. Dengan kondisi yang ada di pelabuhan panjang ini dapat
membantu penulis memperdalam pengetahuan penulis di bidang sistem transportasi
laut dan kepelabuhanan.
Dengan latar belakang penulis di bidang Teknik Transportasi Laut yang
memiliki fokus studi tentang managemen pelabuhan yaitu proses bisnis dari
pelabuhan, pelayanan barang untuk import export serta material handling. Di sini
penulis bisa banyak belajar untuk melihat secara langsung proses kegiatan itu. Dan
posisi PT. Pelabuhan Indonesia II Cabang Panjang selaku operator pelabuhan yang
memberikan jasa pelayanan terhadap 2 hal, yakni jasa pelayanan kapal dan jasa
pelayanan barang juga merupakan alasan penulis mengajukan permohonan Kerja
Praktek bertempat di PT. Pelabuhan Indonesia II Cabang Panjang ini.

1
1.2 TUJUAN
Adapun kerja praktek ini bertujuan untuk :
1. Memenuhi salah satu mata kuliah wajib yaitu Kerja Praktek sebagai syarat
kelulusan Departemen Teknik Transportasi Laut.
2. Mendapatkan informasi mengenai penggunaan jasa di PT. Pelabuhan
Indonesia II Cabang Panjang beserta persyaratan yang harus dilengkapi
kapal untuk dapat dilayani di Pelabuhan.
3. Mengetahui proses bisnis dari PT. Pelabuhan Indonesia II Cabang Panjang.
4. Mengetahui prosedur dan proses kegiatan bongkar muat kapal pada saat
kapal sandar di dermaga.
5. Mengetahui Nilai Harga Pokok Produksi layanan usaha Terminal Petikemas
6. Mengetahui Kinerja dari Terminal Petikemas
1.3 RUANG LINGKUP
Dalam kesempatan Kerja Praktik 1, adapun bidang kerja yang diambil oleh
penulis adalah kepelabuhanan dengan mengambil tempat studi adalah PT.
PELABUHAN INDONESIA II ( PERSERO ) Cabang Panjang yang berlokasi di
Bandar Lampung, Lampung. Pada Kerja Praktik 1 penulis menjalankan kegiatan
praktik di Divisi Operasi di beberapa usaha terminal yang di miliki, diantaranya
PPSA ( Pusat Pelayanan Satu Atap), divisi terminal petikemas, divisi usaha terminal
( curah kering dan multipurpose) serta divisi pangkalan.

Gambar 1 Gambar Logo IPC


sumber : google.com

2
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 LOKASI PERUSAHAAN

PT. PELABUHAN INDONESIA II ( PERSERO) CABANG PANJANG


merupakan pelabuhan di bawah naungan terletak pada persilangan antara pulau
Sumatera dan pulau Jawa dengan titik koordinat 0527'20"LS dan 10515'40"BT
0528'23"LS dan 10519'03"BT dan merupakan pelabuhan yang terletak di pulau
Sumatera yang mempunyai letak Oseanografi unik.

Gambar 2 Letak Pelabuhan Panjang dari atas permukaan bumi


sumber : google.co.id/maps

Menjadi pelabuhan utama di provinsi Lampung dan menjadi salah satu


gerbang perdagangan di Sumatera. Sebagai pelabuhan Agrobisnis dengan
kedalaman rata rata laut -6 mLWS sampai -7,5mLWS serta dengan panjang alur
laut 6 mil juga kedalaman bibir dermaga mencapai -6mLWS sampai -14mLWS.
Pelabuhan panjang memiliki luar dermaga 1623 m2 dan luas keseluruhan 105 Ha.
2.2 SEJARAH PERKEMBANGAN PERUSAHAAN
Pada abad ke-17, Pemerintah Hindia Belanda membangun Pelabuhan
Panjang dengan dermaga sepanjang 200 meter, menggunakan konstruksi Caisson
dengan kedalaman -7 m.LWS beserta satu unit gudang seluas 1.000 m2. Pada
mulanya pelabuhan ini hanyalah pelabuhan kecil di Teluk Betung yang disingahi
kapal-kapal motor dan perahu layar yang mengangkut hasil perikanan dan pertanian
keluar daerah lampung atau sebaliknya mengangkut barang barang dari luar daerah
Lampung ke daerah lampung untuk memenuhi kebutuhan Provinsi Lampung dan

3
sekitarnya. Pelabuhan Panjang kemudian berkembang menjadi pelabuhan besar di
Pulau Sumatra dan berperan sebagai urat nadi pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Lampung hingga saat ini.

Gambar 3 Pelabuhan Panjang saat ini dan jaman dulu.


sumber: google.com

Pelabuhan Panjang merupakan pelabuhan yang sangat prospektif dimasa


mendatang. Luas areal lahan pelabuhan masih dapat dikembangkan untuk
kerjasama pembangunan berbagai terminal guna melayani kebutuhan pengguna
jasa kepelabuhanan. Disamping itu lahan pertanian dan perkebunan yang
membentang di provinsi Lampung sangat subur untuk kegiatan agrobisnis.
Tersedianya jalan akses yang menghubungkan lokasi pelabuhan dengan
hinterlandnya memudahkan transportasi dan distribusi berbagai komoditi hasil
pertambangan dan agrobisnis baik untuk keperluan ekspor, impor maupun
domestik.

2.3 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN


Adapun Struktur organisasi dari PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)
Cabang Panjang adalah :

General Manager

Bagian Hukum &


Pengendalian Sub. Bagian
Internal Umum & Logistik

Bagian Teknik & Bagian Keuangan


Bagian Komersial Bagian Operasi
Sistim Informasi & SDM

Gambar 4 Struktur Organisasi Berdasarkan Bidang Kerja


sumber : Bagian Keuangan & SDM IPC Panjang

4
DGM Hukum &
Pengendalian Internal

ADGM HUKUM ADGM Hukum & ADGM Pengendali


Pengendali Risiko Mutu & PFSO

SPV Klaim & SPV. Pengendalian SPV. Manageman SPV. Pengendali


SPV. HUKUM SPV. PFSO & K3
Asuransi Internal Risiko Mutu

SR. ASS Officer SR. ASS. Officer SR. ASS. Officer


SR. ADM K3 & PMK
Klaim & Asuransi Managemen Risiko Pengendalian Mutu

JR. Officer
Managemen Risiko

Gambar 5 Struktur Organisasi Bagian Hukum dan Pengendalian Internal


sumber : Bagian Keuangan & SDM IPC Panjang

JDGM Umum & Logistik

SPV. Logistik SPV. Umum

Jr. ASS. Officer SR. Ass. Officer


Logistik Umum

SR. ADM Umum

ADM. Umum

Gambar 6 Struktur Organisasi Sub. Bagian Umum dan Logistik


sumber : Bagian Keuangan & SDM IPC Panjang

DGM KOMERSIAL

ADGM KOMERSIAL ADGM PROPERTI

SPV. HUMAS DAN


SVP. PEMASARAN DAN PELAYANAN PELANGGAN SPV. PENGUSAHAAN
SPV. ANEKA USAHA
PENTARIFAN TANAH DAN BANGUNAN

JR. ASS OFFICER


SR. ADM. PEMASARAN & JR. ASS. OFFICER HUMAS SR. ADM. LISTRIK,
PENGUSAHAAN TANAH &
PENTARIFAN & PELYN. PELANGGAN RETRIBUSI SAMPAH
BANGUNAN

SR. ADM. HUMAS &


PELYN. PELANGGAN

Gambar 7 Struktur Organisasi Bagian Komersial


sumber : Bagian Keuangan & SDM IPC Panjang

5
PJ. DGM
OPERASI

SR. OFFICER SR. OFFICER

ADGM RENDAL & ADGM. OPERASI ADGM. TERMINAL


KEPANDUAN UMUM NON PETIKEMAS

SPV. OPERASI LINI SPV. PERENC. DAN


SPV. PERENC. DAN SPV. PERALATAN DAN
PENGEND. OPERASI
SPV. KEPANDUAN SPV. OPERASI UMUM PENGEND. KAPAL LAP.
OPERASI LAP NON TPK
II NON TPK

JR. ASS. OFFICER


SR. ASS. OFFICER
SR. ASS. OFFICER JR. OFFICER OPERASI SR. ADM. PERENC. PERALATAN &
PRANOTA & EVALUASI
OPERASI UMUM LINI II LAP. NON TPK OPERASI LAP. NON
DATA
TPK

JR. ASS. OFFICER


SR. ASS. OFFICER
JR. ASS. OFFICER PERALATAN &
PERENC. & PENGEND.
OPERASI UMUM OPERASI LAP. NON
OPERASI
TPK

SR. ADM. PERALATAN


SR. ADM. PERENC. &
& OPERASI LAP. NON
PENGEND. OPERASI TPK

SR. ADM. PERALATAN


SR. ADM. PERENC. &
& OPERASI LAP. NON
PENGEND. OPERASI
TPK

SR. ADM. PERALATAN


& OPERASI LAP. NON
TPK

SR. ADM. PERALATAN


& OPERASI LAP. NON
TPK

OPERATOR CC/JIB
CRANE/LUFFING
CRANE LAP. NON. TPK

JR. OPERATOR CC/JIB


CRANE/LUFFING
CRANE LAP. NON TPK

Gambar 8 Struktur Organisasi Bagian Operasi


sumber : Bagian Keuangan & SDM IPC Panjang

6
DGM TEKNIK &
S.I

ADGM TEKNIK ADGM TEKNIK ADGM SISTEM


SIPIL MESIN & LISTRIK INFORMASI

SPV. PEMEL.
SPV. PJ SPV. TEKNIK SUPERVISOR SPV. KERJA
SPV. SURVEY DAN PENGEMB.
PERENCANAAN MESIN TEKNIK LISTRIK JARINGAN SI
SI

JR. ASS. OFFICER


JR. OFFICER JR. ASS. OFFICER SR. ASS. OFFICER
PEMEL.
PERENCANAAN TEKNIK LISTRIK JARINGAN SI
&PENGEMB. SI

Gambar 9 Struktur Bagian Teknik dan Sistim Informasi


sumber : Bagian Keuangan & SDM IPC Panjang

DGM
KEUANGAN
DAN SDM

PJ. ADGM ADGM.PERBEN ADGM. SDM


AKUNTANSI DAN
ANGGARAN DAHARAAN & PKBL

SPV. SPV. SPV.PERBENDAHA SPV.


AKUNTANSI ANGGARAN RAAN PERPAJAKAN
SPV. SDM SPV. PKBL

SR. SR. ASS. OFFICER


JR. ASS. OFFICER SR. ASS. OFFICER
ADMINISTRATOR PERENC. &
PERPAJAKAN SDM
AKUNTANSI PENGEND. GUPER

SR. SR. ASS. OFFICER


ADMINISTRATOR PERBENDAHARAAN SR. ADM SDM
AKUNTANSI

SR. ADM.
SR. ADM. SDM
PERBENDAHARAAN

SR. ADM.
ADM. SDM
PERBENDAHARAAN

Gambar 10 Struktur Organisasi Bagian Keuangan dan Sumber Daya


sumber : Bagian Keuangan & SDM IPC Panjang

2.4 BIDANG USAHA PERUSAHAAN


Pelabuhan Panjang merupakan salah satu pelabuhan strategis yang ada di
Indonesia sesuai dengan RPJMN ( Rencana Pengembangan Jangka Menengah
Nasional ) 2015 2019 di bawah PT. PELABUHAN INDONESIA II atau juga
disebut dengan IPC ( Indonesia Port Corporation ).

7
Gambar 11 Perserbaran Pelabuhan Strategis di Indonesia
sumber : RPJMN 2015 -2019, Bappenas 2015

Dengan status Pelabuhan Panjang sebagai pelabuhan strategis di Indonesia sangat


besar harapan dapat melakukan pelayanan secara maksimal dan dapat memberikan
sumbangsih besar terhadap rencana Indonesia menjadi poros maritim dunia. Disamping
itu pelayanan kebutuhan konsumen yang dilakukan oleh PT. PELABUHAN INDONESIA
(PERSERO) Cabang Panjang juga sudah mencukupi dari segi fasilitas dan strategi usaha.
Adapun bidang usaha yang dilayani oleh PT. PELABUHAN INDONESIA
(PERSERO) Cabang Panjang diataranya :

2.4.1 Jasa Layanan Kapal


1. Pelayanan Jasa Pemanduan
Pelayanan pandu untuk kapal yang akan bersandar di dermaga umum Pelabuhan
Panjang maupun keluar dari tambatan dermaga yang dilayani oleh PT Jasa Armada
Indonesia Unit Operasi Panjang.
2. Pelayanan Jasa Penundaan
Pelayanan dengan kapal tunda untuk membantu proses penyandaran dan keluar
kapal dari dan ke tambatan di dermaga umum Pelabuhan Panjang yang dilayani
oleh PT Jasa Armada Indonesia Unit Operasi Panjang.
3. Pelayanan Jasa Kepil
Pelayanan pengepilan baik saat kapal bersandar maupun saat kapal keluar di
dermaga umum Pelabuhan Panjang yang dilayani oleh PT Jasa Armada Indonesia
Unit Operasi Panjang.

8
4. Pelayanan Jasa Tambat
Pelayanan penambatan kapal di dermaga umum Pelabuhan Panjang.
5. Tarif Pelayanan Kapal
Informasi estimasi biaya jasa pelayanan kapal.

Tabel 1 Data Fasilitas Kapal Pandu / Tunda yang dimiliki Pelabuhan Panjang
sumber :portofpanjang.com

No Uraian Kapasitas (Hp)

1 TB. Selat Legundi I - 212 2 x 1.200

2 TB. Selat Legundi II - 206 2 x 600

3 TB. Selat Legundi III - 212 2 x 1.200

4 TB. Pulau Sebesi I - 212 2 x 1.200

5 TB. Pulau Sebesi II - 216 2 x 1.600

6 MPAC - 001 2 x 400

7 MPAC - 002 2 x 350

8 MPAC - 003 2 x 350

Tabel diatas menunjukan jumlah fasilitas yang di miliki Pelabuhan Panjang


untuk melayani kegiatan pandu dan tunda untuk kapal kapal yang akan sandar di
dermaga Pelabuhan Panjang. Dari table tersebut diketahui terdapat 4 unit kapal
jenis tug boat dan 3 unit kapal jenis pilot boat dengan berbagai kapasitas tenaga.

Gambar 12 Beberapa Kapal Tug Boat yang ada di Pelabuhan Panjang


sumber : Data pribadi penulis

9
2.4.2 Layanan Terminal Petikemas
Sebagai pelabuhan strategis di Indonesia, pelayanan dari pelabuhan panjang
khususnya di terminal petikemas dapat melayani untuk kegiatan import maupun
export, hal tersebut juga ditunjang dengan luasnya Dermaga E sebesar 75000 m2
dan dapat menampung 79.808 teus konteiner. Adapun pelayanan kegiatan di
terminal petikemas, sebagai berikut :

1. Jasa Bongkar Muat Petikemas


Jasa Layanan kegiatan bongkar/muat petikemas dari dan ke atas kapal
dengan menggunakan Quay Container Crane baik single lift maupun twin lift
system.
2. Lapangan Penumpukan Petikemas
Jasa layanan lapangan penumpukan petikemas yang dilengkapi dengan
peralatan Rubber Tyre Gantry Crane serta fasilitas penerangan dan keamanan yang
terjamin.
3. Layanan Petikemas Reefer
Jasa layanan penumpukan petikemas yang dilengkapi dengann reefer plug
untuk menjaga petikemas reefer tetap pada suhu yang dibutuhkan.
4. Gudang Petikemas

Layanan gudang petikemas (Container Freight Station) yang digunakan


untuk kegiatan stuffing dan unstuffing petikemas.

5. Behandle (Custome Inspection)


Layanan area khusus untuk pemeriksaan bea cukai petikemas yang
dilengkapi dengan Top Loader sebagai alat bantu Lift On/Lift Off petikemas.

10
Gambar 13 Lapangan Penumpukan Petikemas Pelabuhan Panjang
sumber : Data pribadi penulis

Tabel 2 Daftar Fasilitas di Terminal Petikemas Pelabuhan Panjang


sumber :portofpanjang.com

No Uraian Kapasitas Keterangan

1 Quay Container Crane (QCC) 01 30,5 Ton Single Lift

2 Quay Container Crane (QCC) 02 30,5 Ton Single Lift

3 Quay Container Crane (QCC) 03 61 Ton Twinlift

4 Rubber Tyre Gantry Crane (RTGC) 01 30 Ton Bukaka

5 Rubber Tyre Gantry Crane (RTGC) 02 30 Ton Bukaka

6 Rubber Tyre Gantry Crane (RTGC) 03 30 Ton Bukaka

7 Rubber Tyre Gantry Crane (RTGC) 04 35 Ton Noell

8 Rubber Tyre Gantry Crane (RTGC) 05 35 Ton Noell

9 Top Loader 30,5 Ton 1

10 Side Loader 7 Ton 1

11 Head Truck 40 Ton 12

12 Chasis 40 Feet 18

13 Forklift Diesel 2 Ton 2 Ton 1

14 Forklift Diesel 3 Ton 3 Ton 2

15 Forklift Diesel 5 Ton 5 Ton 1

16 Forklift Diesel 10 Ton 10 Ton 1

11
17 Forklift Diesel 15 Ton 15 Ton 1

Dari data table diatas diketahui Pelabuhan Panjang memiliki fasilitas penunjang
kegaiatan cargo handling yang lengkap sebagai pelabuhan strategis di Indonesia dengan
adanya tiga quay container crane dengan kapasitas dan jenis yang berbeda, ada lima rubber
tyre crane dan lima forklift diesel untuk penataan kontener di lapangan penumpukan serta
peralatan handling lainnya.

Gambar 14 Quay Container Crane 3 ( QCC 3) di Pelabuhan Panjang


sumber : Data pribadi penulis
2.4.3 Layanan Operasi Non Petikemas
Wilayah Provinsi Lampung merupakan wilayah dengan bentangan alam yang luas
serta komoditas utama dari provinsi ini adalah hasil perkebunan beserta olahanya yang
sangat besar disamping itu sudah sejak lama juga menjadi supplier untuk industri dan
peternakan dari luar wilayah Lampung sehingga pelayanan PT. Pelabuhan Indonesia II
(Persero) Cabang Panjang yang telah berpengalaman lebih dari 25 tahun dalam melayani
kegiatan bongkar muat barang khususnya komoditi curah kering, curah cair serta kemasan
bag cargo, jumbo bag cargo, dan general cargo di Pelabuhan Panjang. Dengan didukung
fasilitas dan peralatan yang modern.
1. Pelayanan Terminal Curah Kering
Yang dioperasikan di Dermaga D Pelabuhan Panjang yang khusus melayani
cargo curah kering meliputi :

Jasa stevedoring curah kering Lapangan penumpukan


Jasa cargodoring curah kering Gudang curah kering
Receiving/Delivery

12
2. Pelayanan Terminal Multipurpose
Pelayanan di Terminal Multipurpose (Dermaga A, B, C1, & C2) meliputi :

Jasa stevedoring barang konvensional dalam bentuk kemasan bag cargo,


jumbo bag cargo , curah cair, curah kering, dan general cargo .
Jasa cargo doring Lapangan penumpukan
Receiving & delivery Gudang curah kering

Gambar 15 Dermaga C 2 dan Dermaga D Pelabuhan Panjang


sumber : Data pribadi penulis

Gambar 16 Kegiatan Cargo Handling di Dermaga D Pelabuhan Panjang


sumber : Data pribadi penulis

14
Tabel 3 Fasilitas Layanan Operasi Nonpetikemas di Pelabuhan Panjang
Sumber : portofpanjang.com

No Uraian Spesifikasi/Luas Keterangan/Kapasitas

1 Gantry Luffing Crane 01 45 Ton

2 Gantry Luffing Crane 02 45 Ton

3 Gantry Jib Crane 01 40 Ton

4 Gantry Jib Crane 02 40 Ton

5 Gantry Jib Crane 03 40 Ton

6 Gatntry Jib Crane 04 40 Ton

7 Gudang / Warehouse 001 3.600 m2 6.480 m3

8 Gudang / Warehouse 007 3.000 m2 5.400 m3

9 Gudang Api / Warehouse Fire 800 m2 1.800 m3

10 Jembatan Timbang / 100 Ton 2 Unit

Weighbridge

11 Hooper 20 Ton 8 Unit

12 Grab 15 Ton 4 Unit

22 Ton 2 Unit

13 Bucket 15 Ton 8 Unit

25Ton 8 Unit

14 Spreader Jumbo Bag 20 Ton 4 Unit

15 Lifting Net Size 8 x 8 m2 2 Unit

16 Lifting Net Size 7 x 7 m2 4 Unit

17 Liquid Bulk Pump 220 Ton/Hour 2 Unit

18 Genset 725 Kva 1 Unit

Dari data table diatas dapat diketahui fasilitas dari layanan usaha terminal
nonpetikemas Pelabuhan Panjang, sebagai pelabuhan yang sudah berpengalaman
selama 25 tahun dalam menangani layanan selain petikemas. Fasilitas lengkap yang
dimiliki Pelabuhan Panjang menunjukan kesungguhan dalam pelayanan dan

14
merupakan strategi usaha peningkatan skala pendapatan dan untuk menunjang
Indonesia sebagai poros maritim.

Gambar 17 Gantry Jib Crane di dermaga D Pelabuhan Panjang


sumber : Data pribadi penulis
2.4.4 Layanan Rupa - Rupa
Untuk meningkatakan pelayanan dan sebagai sara penujang kebutuhan dari
konsumen PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) Cabang Panjang maka
layanan rupa rupa bergerak pada jasa dan pelayanan kerjasama, seperti :

1. Pelayanan Jasa Air Kapal


Layanan kerjasama dalam penggunaan Lahan, Bangunan, Pas Pelabuhan,
Air Kapal, dan Listrik dilingkungan Pelabuhan Panjang.
2. Pelayanan Kerjasama Operasi Lahan & Bangunan
Layanan untuk kerjasama dalam penggunaan lahan & bangunan yang
berada di lingkungan Pelabuhan Panjang.

Gambar 18 Fasilitas Gudang di Dermaga E Pelabuhan Panjang


sumber : portofpanjang.com

15
Tabel 4 Fasilitas untuk layanan rupa rupa di Pelabuhan Panjang
sumber : portofpanjang.com

No Uraian Luas Kapasitas

1 Container Freight Station (CFS) 7.200 m2 12.960 m3

2 Gudang / Warehouse 001 3.600 m2 6.480 m3

3 Gudang / Warehouse 007 3.000 m2 5.400 m3

4 Gudang Api / Warehouse Fire 800 m2 1.800 m3

Namun dari data diatas, terdapat gudang diterminal petikemas yang kurang
di gunakan secara optimal untuk kegiatan stripping dan stuffing seperti pelabuhan
strategis Indonesia di Pulau Jawa. Dikarenakan permintaan yang terlampau sedikit
dan sampai terakhir penulis melakasanakan kerja praktek tidak terjadi kegiatan
tersebut.

16
BAB III
KEGIATAN KERJA PRAKTEK

3.1 KEGIATAN HARIAN KERJA PRAKTEK


Dalam pelaksanaan kerja praktek di PT. PELABUHAN INDONESIA
(PERSERO) Cabang Panjang yang dimulai dari 3 Juli 2017 hingga 3 Agustus 2017,
penulis melaksanakan kegiatan harian diantaranya :
Tabel 5 Kegiatan Minggu ke-1 Penulis Selama Kerja Praktek

NO Hari / Tanggal Uraian Kegiatan


1 Senin / 3 Juli 2017 1. Pengenalan profil perusahaan PT. PELABUHAN
INDONESIA II (PERSERO) CABANG
PANJANG.
2. Pengenalan budaya kerja perusahaan.
3. Pengenalan divisi Perencanaan dan Pengendalian
2 Selasa / 4 Juli 2017 1. Penjelasan mengenai managemen serta kinerja
pelabuhan.
2. Mengunjungi terminal curah dan multi purpose.
3. Penempatan pada divisi USTER ( Usaha
Terminal Non Petikemas )
3 Rabu / 5 Juli 2017 1. Pengamatan di terminal curah, pada dermaga D
untuk MV RED DAISY yang sedang proses
bongkar (pupuk) 24.800 ton dengan tujuan
Lithunia Panjang Gresik.
2. Penjelasan bagian Oprasi Terminal Non
Petikemas (USTER) oleh Bp. Farid :
- Bagian Cabang Panjang secara umum.
- Struktur Organisasi (USTER) Usaha Terminal.
- Trafik barang di divisi USTER
- Kendala serta persaingan handling dengan pihak
swasta.

17
4 Kamis / 6 Juli 2017 1. Pengamatan di dermaga C terminal
multipurpose,untuk kegiatan bongkar dan muat
kapal rakyat dan general cargo.
2. Pengamatan di dermaga B untuk kegiatan muat
kapal Ro Ro MV Mutiara Sentosa III
5 Jumat / 7 Juli 2017 1. Pengamatan pada dermaga C terminal multipurpose
untuk penataan muatan pada tongkang.
2. Penjelasan dokumen yang dipelukan dalam proses
bongkar dan muat.

Tabel 6 Kegiatan Minggu ke-2 Penulis Selama Kerja Praktek

NO Hari / Tanggal Uraian Kegiatan


1 Senin / 10 Juli 2017 1. Melakukan pengamatan pada proses bongkar
semen oleh tongkang dan diberikan penjelasan
oleh Bp. Heri.
2 Selasa / 11 Juli 2017 1. Penempatan pada bagian billing di Terminal Peti
Kemas (TPK) dan penjelasan mengenai dokumen
import/eksport/behandle.
3 Rabu / 12 Juli 2017 1. Penjelasan proses bisnis dari usaha terminal peti
kemas.
2. Mencetak dokumen ekspor / impor untuk peti
kemas dari / untuk EMKL.
4 Kamis / 13 Juli 2017 1. Membuat perencanaa awal untuk proyek
pelebaran dermaga C pada terminal
multipurpose.
5 Jumat / 14 Juli 2017 1. Melakukan pengamatan proses muat bungkil di
dermaga D
2. Proses kerja dari Jeep Crane.
3. Penjelasan proses kerja dari foreman dan
mengamati kapal MV. ERRALDALLE

18
Tabel 7 Kegiatan Minggu ke-3 Penulis Selama Kerja Praktek

NO Hari / Tanggal Uraian Kegiatan


1 Senin / 17 Juli 2017 1. Perencanaan mengenai labuh dan sandar kapal

2 Selasa / 18 Juli 2017 1. Penjelasan pada Divisi Pangkalan.


2. Prosedur kerja Divisi Pangkalan
3. Melakukan praktik kerja pada Divisi Pangkalan
melakukan cek waktu kapal sandar dermaga (ikat
tali) sampai kapal lepas tali tambat.
3 Rabu / 19 Juli 2017 1. Melakukan praktik tally pada proses bongkar dan
muat kapal ro-ro KMP Mutiara Barat
2. Melakukan pengamatan pada saat kapal MV
RED DAISY sandar di dermaga D.
4 Kamis / 20 Juli 2017 1. Penjelasan uit kerja divisi Terminal Peti Kemas
2. Melakukan survey lapangan :
- Kegiatan stevedoring / cargodoring dan
receiving dan delivering
- Kegiatan pada gate in/out
- Monitoring di ruang control room
3. Penjelasan persaingan bisnis, budaya kerja,
keunggulan serta kekurangan dari bisnis di TPK
Pelindo Cabang Panjang oleh Bp. Raka.
5 Jumat / 21 Juli 2017 1. Penjelasan mengenai pembuatan perencanaa
kapal sandar & estimasi waktu ( ET,IT,BT )
2. Melakukan pencatatan (tallying) container dan
headtruck dengan menggunakan alat dimulai saat
proses stevedoring hingga cargodoring pada saat
proses bongkar dan muat.

19
Tabel 8 Kegiatan Minggu ke-4 Penulis Selama Kerja Praktek

NO Hari / Tanggal Uraian Kegiatan


1 Senin / 24 Juli 2017 1. Melakukan proses tallying pada kegiatan bongkar
MV. TMS Glory dengan mencatat No. Container
dan headtruck pada alat.
2. Melakukan survey pada kapal MV. TMS Glory, ke
bagian ruang muat diatas palkah dengan
pengecekan twice lock dan lushing.
2 Selasa / 25 Juli 2017 1. Melakukan survey pada seaway dan melakukan
pengecekan pada urutan penataan container dan
perencanaan.
2. Penjelasan kerja di bagian control room.
3 Rabu / 26 Juli 2017 1. Penjelasan kerja yard planer di TPK dan kenadal
yang sering dihadapi seperti : Penjelasan kerja ship
planer seperti dokumen muatan, penyusunan letak
barang pada kapal dan kendala yang dihadapi.
4 Kamis / 27 Juli 2017 1. Penjelasan mengenai stack weight pada kapal
continer
2. Penjelasan mengenai dokumen refeer container
dan proses penangannya di pelabuhan.
5 Jumat / 28 Juli 2017 1. Pada control room TPK Pelabuhan Panjang
dijelaskan mengenai sistim kerja. Selain
memberikan job desk pada pekerja di dermaga
TPK, juga melakukan penataan, pembetulan dan
pemantauan.
2. Mengamati dan belajar sebagai ship planer, selain
melakukan perencanaan muatan di kapal baik B/M
juga melakuakn kepastian di kapal secara langsung
dengan kapal MV MSC REUNION

20
Tabel 9 Kegiatan Minggu ke-5 Penulis Selama Kerja Praktek

NO Hari / Tanggal Uraian Kegiatan


1 Senin / 31 Juli 1. Proses pengumpulan data untuk kebutuhan
2017 laporan serta diberikan penjelasan oleh Bapak
Angga
2. Penjelsan mengenai masterplan di divisi tekni
2 Selasa / 1 Agustus 1. Melakukan pencatatan pada proses muat kapal
2017 roro KMP Mutiara Sentosa III di dermaga B
3 Rabu / 2 Agustus 1. Penjelsan pada again control tower
2017 2. Penjelsan mengenai software OPUS yang
dipergunakan IPC untuk sistim di TPK
4 Kamis / 3 Agustus 1. Melakukan kegiatan onboard MV TG
2017 ATHENA

Tabel diatas merupakan kegiatan penulis selama menjalani kerja praktek di


PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) CABANG PANJANG. Adapun
rincian kegiatan selama kerja pratek dan bukti tanda tangan dari supervisor atau
pemberi materi terlampir pada laporan ini.

21
BAB IV
DATA PERUSAHAAN
Tabel 10 Laporan Produksi Pendapatan bulan Januari 2017

S/D BULAN LALU BULAN JANUARI S/D JANUARI


NO. URAIAN SATUAN TARIF PROD PENDAPATAN PROD PENDAPATAN PROD PENDAPATAN
Rp. Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I OPERASI KAPAL
A. CRANE KAPAL
(tidak ada)

- OCEAN GOING
1. 20" FCL BOX 70,20 0 0,00 0 0,00 0 0,00
2. 20" LCL BOX 132,60 0 0,00 0 0,00 0 0,00
3. 20" MT BOX 52,65 0 0,00 0 0,00 0 0,00
4. 40" FCL BOX 105,86 0 0,00 0 0,00 0 0,00
5. 40" LCL BOX 199,46 0 0,00 0 0,00 0 0,00
6 .40" MT BOX 79,39 0 0,00 0 0,00 0 0,00
- INTERINSULER :
1. 20" FCL BOX 46,24 0 0,00 0 0,00 0 0,00
2. 20" LCL BOX 78,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
3. 20" MT BOX 41,62 0 0,00 0 0,00 0 0,00
4. 40" FCL BOX 69,64 0 0,00 0 0,00 0 0,00
5. 40" LCL BOX 117,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
6 .40" MT BOX 62,68 0 0,00 0 0,00 0 0,00
B. CRANE DERMAGA

- OCEAN GOING :
1. 20" FCL BOX 78,00 0 0,00 2.435 189.930,00 2.435 189.930,00
2. 20" LCL BOX 147,09 0 0,00 0 0,00 0 0,00
3. 20" MT BOX 58,50 0 0,00 747 43.699,50 747 43.699,50
4. 40" FCL BOX 117,00 0 0,00 694 81.198,00 694 81.198,00
5. 40" LCL BOX 221,74 0 0,00 0 0,00 0 0,00
6 .40" MT BOX 87,75 0 0,00 312 27.378,00 312 27.378,00
7 .45" FL BOX 146,25 0 0,00 80 11.700,00 80 11.700,00
8 .45" MT BOX 109,69 0 0,00 88 9.652,72 88 9.652,72
- OCEAN GOING transit Jakarta (Rupiah)
1. 20" FCL BOX Rp 726.901,000 0 Rp - 218 Rp 158.464.418,000 218 Rp 158.464.418,000
2. 20" LCL BOX Rp1.144.956,000 0 Rp - 0 Rp - 0 Rp -
3. 20" MT BOX Rp 664.223,000 0 Rp - 0 Rp - 0 Rp -
4. 40" FCL BOX Rp1.037.024,000 0 Rp - 0 Rp - 0 Rp -
5. 40" LCL BOX Rp1.670.701,000 0 Rp - 0 Rp - 0 Rp -
6 .40" MT BOX Rp 943.370,000 0 Rp - 0 Rp - 0 Rp -

- INTERINSULER (Rupiah)
1. 20" FCL BOX Rp 626.901,000 0 0,00 1 Rp 626.901,000 1 Rp 626.901,000
2. 20" LCL BOX Rp1.044.956,000 0 0,00 0 Rp - 0 Rp -
3. 20" MT BOX Rp 564.223,000 0 0,00 223 Rp 125.821.729,000 223 Rp 125.821.729,000
4. 40" FCL BOX Rp 937.024,000 0 0,00 0 Rp - 0 Rp -
5. 40" LCL BOX Rp1.570.701,000 0 0,00 0 Rp - 0 Rp -
6 .40" MT BOX Rp 843.370,000 0 0,00 3 Rp 2.530.110,000 3 Rp 2.530.110,000
7 .45" MT BOX 0,00 0 Rp - 0 Rp -
C. TRANSHIPMENT
1. 20" ISI BOX 56,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
2. 20" KOSONG BOX 50,40 0 0,00 0 0,00 0 0,00
3. 40" ISI BOX 84,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
4. 40" KOSONG BOX 75,60 0 0,00 0 0,00 0 0,00
5. 45" ISI BOX 0 0,00 0 0,00 0 0,00
6 .45" KOSONG BOX 98,44 0 0,00 0 0,00 0 0,00
(tidak ada)

22
Gambar 19 Perbandingan Throughput TPK 2016

Gambar 20 Perbandingan Pendapatan TPK 2016

Bulan
No Keterangan Satuan TARGET
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
1 2016
USULAN RKA 2016
YOR % 15,48 15,48 15,48 15,48 15,48 15,48 15,48 15,48 15,48 15,48 15,48 15,48 15,48
BOR % 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00
ET/BT % 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08
BCH BOX/HR 22,00 22,00 22,00 22,00 22,00 22,00 22,00 22,00 22,00 22,00 22,00 22,00 22,00
BSH BOX/HR 36,00 36,00 36,00 36,00 36,00 36,00 36,00 36,00 36,00 36,00 36,00 36,00 36,00
REALISASI
YOR % 11,52 10,90 8,39 11,41 7,53 6,70 19,67 26,44 22,96 28,36 26,66 25,98 17,21
BOR %
ET/BT % 61,92 65,24 61,49 58,69 65,14 57,87 66,33 66,36 70,68 65,05 69,83 63,49 64,34
BCH BOX/HR 24,09 26,56 27,52 27,80 24,24 23,14 22,37 23,80 25,01 25,76 27,52 27,40 25,43
BSH BOX/HR 34,54 38,82 35,89 39,13 33,90 31,14 31,32 32,31 32,65 36,00 31,32 36,71 34,48
PERBANDINGAN REALISASI DENGAN RKA 2016
YOR % 74,42% 70,41% 54,20% 73,71% 48,64% 43,28% 127,07% 170,80% 148,32% 183,20% 172,22% 167,83% 111,18%
BOR % 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
ET/BT % 85,90% 90,51% 85,31% 81,42% 90,37% 80,29% 92,02% 92,06% 98,06% 90,25% 96,88% 88,08% 89,26%
BCH BOX/HR 109,50% 120,73% 125,09% 126,36% 110,18% 105,18% 101,68% 108,18% 113,68% 117,09% 125,09% 124,55% 115,61%
BSH BOX/HR 95,94% 107,83% 99,69% 108,69% 94,17% 86,50% 87,00% 89,75% 90,69% 100,00% 87,00% 101,97% 95,77%

Gambar 21 Perbandingan nilai BOR 2016

23
BAB V
PENUGASAN DOSEN PEMBIMBING
5.1 Bisnis Proses dari PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)
CABANG PANJANG
PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) CABANG PANJANG
sebagai salah satu pelabuhan strategis Indonesia memiliki berbagai macam bidang
usaha yang diikuti dengan keadaan dermaga yang tersedia saat ini.
Tabel 11 Daftar Karakteristik dan Spesifikasi Dermaga di Pelabuhan Panjang
sumber : Divisi Teknik & Sistim Informasi

Adapun layanan pada tiap dermaga di Pelabuhan Panjang, sebagai berikut :


Dermaga A, B, C merupakan multipurpose terminal
Dermaga D merupakan dry bulk terminal
Demaga E merupakan container terminal
Dermaga ISAB ( merupakan dermaga milik swasta atau non IPC
Panjang )*
Dermaga Khusus ( merupakan dermaga milik swasta atau non IPC
Panjang )*
*) merupakan pelabuhan milik swasta atau non IPC Panjang namun untuk
pelayanan pelabuhan masih termasuk kedalam IPC Panjang seperti kegiatan
pelayanan pilot boat dan tug boat untuk pandu dan tunda kapal.

24
Gambar 22 Lay out Pelabuhan Panjang Bandar Lampung
sumber : Divisi Teknik & Sistim Informasi IPC Panjang

Secara keseluruhan bisnis proses di pelabuhan panjang adalah sebagai


berikut :

1. Bisnis Proses di Terminal Petikemas Pelabuhan Panjang.


Untuk kegiatan pelayanan kapal saat masuk ialah, (1) Dimulai dari penyerahan
dokumen dari perusahaan pelayaran atau agen berupa Pemberitahuan Kedatangan
Kapal (PKK) dan Permohonan Pelayanan Kapal Barang (PPKB) ke kantor PT.
Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang pada bagian Pusat Pelayanan
Satu Atap (PPSA) dan PT. Jasa Armada Indonesia ( JAI ) selaku operator dari jasa
pandu dan tunda. (2) PPSA melakukan pemesanan tambatan ke terminal atau
operator, PPSA akan menerima Rencana Pentambatan Kapal (RPK) yang berisikan
jadwal sandar dan kademeter sandar. (3) Perusahaan pelayaran atau agen yang telah
mendapat RPK harus melakukan pembayaran di bank dan menyerahkan bukti lunas
ke PPSA dan kemudian diserahkan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
terminal/operator dan PT. Jasa Armada Indonesia.

25
Gambar 23 Skema Kegiatan Kapal Masuk di TPK IPC Panjang
sumber : Data yang diolah kembali penulis

Kemudian setelah kapal mendapatkan izin sandar dan telah melakukan sandar
pada Dermaga E, maka kegiatan handling cargo segera dilaksanakan. Dengan
TKBM ( Tenaga Kerja Bongkar Muat ) yang merupakan pegawai koperasi IPC
Panjang, dengan instruksi dari control room.

Gambar 24 Skema proses kegiatan Bongkar Muat ( B/M ) TPK IPC Panjang
sumber : Data yang diolah kembali penulis

26
Dalam kegiatan bongkar atau import, pihak pelayaran menyerahkan profil
bongkar ke pihak pelabuhan yang nantinya sebagai dasar untuk lokasi sandar di
kademeter berapa, menggunakan berapa QCC, dan lamanya kegiatan bongkar. Dari
profil bongkar ini ship planner akan merencanakan mana dulu petikemas yang
dibongkar dan yard planner merencanakan lokasi penumpukan untuk petikemas
bongkaran tersebut. Setiap perpindahan petikemas dimana semua kegiatan
terpantau oleh control tower dan lokasi petikemas harus sesuai antara sistem dan
kondisi di lapangan. Untuk petikemas dengan muatan berbahaya (hazardous) lebih
disarankan untuk bongkar dengan truk sendiri sehingga dapat langsung keluar area
pelabuhan (truck lossing) meskipun di lapangan penumpukan menyediakan area
khusus untuk petikemas berbahaya. Untuk petikemas dry dan reefer harus
ditempatkan di lapangan penumpukan minimal 8 (delapan) jam sebelum diambil
oleh trucking pemilik barang. Petikemas yang telah ditumpuk di lapangan
penumpukan setelah 8 (delapan) jam boleh diambil oleh pemilik barang. Agen atau
pemilik barang harus melakukan pembayaran dan akan mendapatkan dokumen SP2
yang digunakan truk untuk memasuki area pelabuhan. Truk menuju lokasi
petikemas yang akan diambil dan dibantu oleh RTG atau reachstacker untuk lift
on/lift off. Truk keluar pelabuhan dengan petikemas yang sesuai.

Gambar 25 Kegiatan Bongkar di TPK IPC Panjang


sumber : Data pribadi penulis

Untuk kegiatan receving dimulai dari, (1) Perusahaan pelayaran atau agen
menyerahkan dokumen PKK untuk melakukan pesanan lapangan penumpukan dan
termasuk kegiatan eksbound atau inbound. (2) Perusahaan pelayaran atau agen atau
pihak EMKL mendapatkan nota dari bagian billing yang selanjutnya digunakan

27
sebagai syarat untuk melakukan pembayaran kepada bank . (3) Setelah melakukan
pembayaran, barulah mendapat stacking card dan surat jalan yang akan dibawa oleh
supir truk untuk masuk area dermaga. (4) Truk masuk area pelabuhan melewati gate
in dan menunjukan surat jalan yang berisi berat petikemas, jenis dan tipe petikemas
dan menyerahkan ke get officer.

Gambar 27 Skema Perencana Receiving


sumber : Data yang diolah kembali penulis

(5) Kemudian dilakukan pengecekan untuk container oleh get inspector ini
bertujuan untuk melakukan identifikasi container dan muatan ketika sampai di
tangan pemilik barang, jika ada kerusakan atau barang hilang dapat ditelusuri yang
merupakan kesalahan dari pelabuhan panjang, supir truk, operator kapal, atau
pelabuhan tujuan. (6) Setelah dari get officer akan diterbitkan dokumen Container
Moving Clip (CMS) yang berisikan posisi dari container di lapangan penumpukan,
yang isinya informasi block, slot, row, dan tier. Untuk beberapa kasus posisi dari
container belum direncanakan oleh yard planner maka dari itu get officer
menginfokan kepada yard planner untuk merencanakan penempatan container.

Gambar 26 Skema Pelaksanaan Kegiatan Receiving


sumber : Data yang diolah kembali penulis

28
Setelah selesai direncanakan lokasi penumpukan, truk langsung menuju lokasi
tersebut dan dibantu oleh reachstacker untuk lift off container.

Pada proses delivery/ekspor dimulai saat (1) agen atau EMKL menyerahkan
profil muat dan cargo list ke divisi perencanaan. Kemudian yard planner sebagai
penata peletakan petikemas di lapangan penumpukan lalu ship planner mengatur
penataan petikemas saat akan dimuat di kapal, kemudian ship planner membuat
perencanaan muat. (2) Dokumen yang di dapat dari ship planer tersebut harus
dengan persetujuan chief kapal dengan tujuan semua pihak baik pelabuhan dan
operator kapal saling bertanggung dengan resiko yang terjadi. Kegiatan muat
container selanjutnya dengan perencanaan dari yard planner untuk pemindahan
container. Kemudian control tower memantau pergerakan container yang harus
sesuai antara disistem (OPUS). (3) Lift on oleh reachstacker ke chasis dimana
operator reachstacker menginput nomor petikemas.

Gambar 28 Skema Perencanaan Delivery


sumber : Data yang diolah kembali penulis

Setelah petikemas berada di atas chasis, operator headtruck menginput


nomor petikemas yang menandakan petikemas tidak di lapangan penumpukan lagi.
Ketika headtruck berada di dermaga, ada tally dan operator Quay Container Crane
(QCC) yang menginput nomor petikemas hingga muat ke kapal. Jika dalam siklus
ini terdapat kerusakan petikemas, adanya foreman yang bertugas mencatat

29
kerusakan petikemas tersebut. Disamping itu foreman juga memastikan petikemas
yang dimuat sesuai dengan profil muat.

Gambar 29 Skema Kegiatan Muat


sumber : Data yang diolah kembali penulis

Pelayanan kapal keluar pelabuhan dimulai dari perusahaan pelayaran atau


agen menyerahkan PPKB dan kekurangan pembayaran melalui bank dan
menyerahkan bukti pembayaran ke PPSA. Setelah PPSA menerima bukti
pembayaran, PPSA mengkordinasikan dengan terminal/operator dan PT. Jasa
Armada Indonesia untuk keberangkatan kapal.

Gambar 30 Skema kegiatan Lepas Tambat Kapal


sumber : Data yang diolah kembali penulis

30
2. Bisnis Proses Terminal Non Petikemas
Pelayanan kapal masuk dimulai dari perusahaan pelayaran atau agen
menyerahkan dokumen Pemberitahuan Kedatangan Kapal (PKK) dan Permohonan
Pelayanan Kapal Barang (PPKB) ke kantor PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Cabang Panjang tepatnya di kantor Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA) dan PT. Jasa
Armada Indonesia selaku penyedia jasa pandu dan tunda. Setelah PPSA melakukan
pemesanan tambatan ke terminal atau operator, PPSA akan menerima Rencana
Pengtambatan Kapal (RPK) yang berisikan jadwal sandar dan kademeter sandar.
Perusahaan pelayaran atau agen yang telah mendapat RPK harus melakukan
pembayaran di bank dan menyerahkan bukti lunas ke PPSA dan kemudian
diserahkan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terminal/operator dan PT. Jasa
Armada Indonesia.

Gambar 31 Proses Kegiatan Loading di Dermaga D Pelabuhan Panjang


sumber : Data pribadi Penulis

Dalam kegiatan bongkar muat ada petugas tally dan foreman. Tally bertugas
untuk memastikan jumlah yang bongkar atau muat sesuai dengan dokumen dalam
pemesanan tempat sandar. Foreman bertugas di kapal yang mengkordinasikan
antara kru kapal dengan petugas pelabuhan.

31
5.2 Harga Pokok Produksi Dari Setiap Layanan Di PT. PELABUHAN
INDONESIA II (PERSERO) CABANG PANJANG
Harga Pokok Produksi atau HPP merupakan harga untuk produksi setiap
barang dalam ukuran tertentu.

HPP = (Capital Cost + Operating Cost) : THROUGHPUT

Untuk HPP pada TPK Pelabuhan Panjang di ambil dari tiap tiap kegiatan
diantaranya :

Tambat Cargodoring
Stevedoring Penumpukan

Dari setiap kegiatanya di dapatkan :


Tabel 12 Capital Cost untuk kegiatan Tambat

CAPITAL COST
JENIS UKURAN SATUAN
DERMAGA 75000 m2
PANJANG 400 m
LEBAR 187,5 m
INVESTASI DERMAGA Rp 4.320.000,00 /m2
DISC RATE 5%
UMUR EKONOMIS 50 tahun
TOTAL BIAYA INVSTASI Rp 324.000.000.000,00
BIAYA INVESTASI PERTAHUN Rp17.747.662.297,38

Tabel 13 Nilai Operating Cost dan HPP untuk Kegiatan Tambat

OPERATING COST
JENIS UKURAN SATUAN
PERAWATAN DERMAGA Rp 50.000.000,00 /tahun

HARGA POKOK PRODUKSI


JENIS UKURAN SATUAN
BIAYA MANAGEMEN /tahun
CAPITAL COST Rp 17.747.662.297 /tahun
OPERATING COST Rp 50.000.000,00 /tahun
THROUGPUT 101.488 teus/tahun
HPP 175.367 /teus

32
Tabel 14 Capital Coat untuk Kegiatan Stevedoring

CAPITAL COST
JENIS UKURAN SATUAN
QUAY CONTAINER CRANE DOUBLE Rp 4.712.600.000,00 m2
QUAYCONTAINER CRANE SINGLE (2) Rp 4.514.400.000,00 m
DISC RATE 5%
UMUR EKONOMIS 50 tahun
TOTAL BIAYA INVSTASI Rp 9.227.000.000,00
BIAYA INVESTASI PERTAHUN Rp 505.424.938,33

Tabel 15 Nilai Operating Cost untuk Stevedoring

OPERATING COST
JENIS UKURAN SATUAN
TKBM
TKBM PERQCC 3 orang
SHIFT 4 /hari
JUMLAH TKBM 12
GAJI Rp 4.000.000,00 /bulan
TOTAL GAJI TKBM PERTAHUN Rp 576.000.000,00
PERAWATAN ALAT
QCC (3) 5% /BIAYA INVESTASI PERTAHUN
TOTAL BIAYA PERAWATAN ALAT Rp 25.271.246,92
BAHAN BAKAR & PELUMAS
JENIS UKURAN SATUAN
HARGA BBM Rp 5.500,00 /liter
LAMA PENGGUNAAN 18 jam/hari
KONSUMSI BBM QCC DOUBLE 5 liter/jam
KONSUMSI BBM QCC SINGLE 4 liter/jam
BIAYA BBM Rp 891.000,00 /hari
BIAYA BBM PERTAHUN Rp 325.215.000,00
HARGA PELUMAS Rp 10.000,00 /liter
LAMA PENGGUNAAN 18 jam/hari
KONSUMSI PELUMAS QCC DOUBLE 0,4 /liter
KONSUMSI PELUMAS QCC SINGLE 0,25 /liter
BIAYA PELUMAS Rp 117.000,00 /hari
BIAYA PELUMAS PERTAHUN Rp 42.705.000,00
DAYA QCC (3) 2344,5 kw
LAMA PENGGUNAAN 18 jam
HARGA LISTRIK Rp 1.500 /kwh
BIAYA LISTRIK Rp 63.301.500
BIAYA LISTRIK PERTAHUN Rp 23.105.047.500
http://repository.its.ac.id/44674/1/4213100098-Undergraduate_Thesis.pdf
TOTAL OPERATING COST PERTAHUN Rp 24.048.967.500,00

14
Tabel 16 HPP untuk kegiatan Stevedoring

HARGA POKOK PRODUKSI


JENIS UKURAN SATUAN
BIAYA MANAGEMEN /tahun
CAPITAL COST Rp 505.424.938 /tahun
OPERATING COST Rp 24.048.967.500,00 /tahun
THROUGPUT 101.488 teus/tahun
HPP 241.944 /teus

Tabel 17 Capital Cost untuk kegiatan Cargodoring

CAPITAL COST
JENIS UKURAN SATUAN
HEAD TRUCK (12) Rp 7.324.398.240,00
CHASIS (20) Rp 3.526.388.660,00
DISC RATE 5%
UMUR EKONOMIS 10 tahun
TOTAL BIAYA INVSTASI Rp 10.850.786.900,00
BIAYA INVESTASI PERTAHUN Rp 1.405.226.545,53

15
Tabel 18 Operating Cost untuk kegiatan Cargodoring

OPERATING COST
JENIS UKURAN SATUAN
TKBM
TKBM PER HEAD TRUCK 12 orang
SHIFT 4 /hari
JUMLAH TKBM 48
GAJI Rp 4.000.000,00 /bulan
TOTAL GAJI TKBM PERTAHUN Rp 2.304.000.000,00
PERAWATAN ALAT
HEAD TRUCK
5% /BIAYA INVESTASI PERTAHUN
CHASIS
BIAYA PERAWATAN PERTAHUN Rp 70.261.327,28
BAHAN BAKAR & PELUMAS
JENIS UKURAN SATUAN
HARGA BBM Rp 5.500,00 /liter
LAMA PENGGUNAAN 18 jam/hari
KONSUMSI BBM HEAD TRUCK 3 liter/jam
BIAYA BBM Rp 297.000,00 /hari
BIAYA BBM PERTAHUN Rp 108.405.000,00
HARGA PELUMAS Rp 10.000,00 /liter
LAMA PENGGUNAAN 18 jam/hari
KONSUMSI PELUMAS HEAD TRUCK 0,4 liter/jam
BIAYA PELUMAS Rp 72.000,00 /hari
BIAYA PELUMAS PERTAHUN Rp 26.280.000,00
KELISTRIKAN
DAYA HEAD TRUCK (12) 5076 kw
LAMA PENGGUNAAN 18 jam
HARGA LISTRIK Rp 1.500 /kwh
BIAYA LISTRIK Rp 137.052.000
BIAYA LISTRIK PERTAHUN Rp 50.023.980.000
http://repository.its.ac.id/44674/1/4213100098-Undergraduate_Thesis.pdf
TOTAL OPERATING COST PERTAHUN Rp 52.532.926.327,28

Tabel 19 HPP untuk kegiatan Cargodoring

HARGA POKOK PRODUKSI


JENIS UKURAN SATUAN
BIAYA MANAGEMEN /tahun
CAPITAL COST Rp 2.304.000.000 /tahun
OPERATING COST Rp 52.532.926.327,28 /tahun
THROUGPUT 101.488 teus/tahun
HPP 540.329 /teus

16
Tabel 20 Capital Cost untuk kegiatan Penumpukan

CAPITAL COST
JENIS UKURAN SATUAN
TRANSTAINER RTG (5) Rp 68.265.000.000,00
SIDE LOADER Rp 271.260.600,00
FORKLIFT (6) Rp 976.538.400,00
TOP LOADER Rp 108.504.267,00
DISC RATE 5%
UMUR EKONOMIS 10 tahun
TOTAL BIAYA INVSTASI Rp 69.621.303.267,00
BIAYA INVESTASI PERTAHUN Rp 9.016.277.288,13
QY Rp 1.000.000.000,00
DISC RATE 5%
UMUR EKONOMIS 50 tahun
TOTAL BIAYA INVSTASI Rp 1.000.000.000,00
BIAYA INVESTASI PERTAHUN -Rp 54.776.735,49

17
Tabel 21 Operating Cost untuk kegiatan Penumpukan

OPERATING COST
JENIS UKURAN SATUAN
TKBM
JUMLAH TKBM 52 orang
GAJI Rp 4.000.000,00 /bulan
TOTAL GAJI TKBM PERTAHUN Rp 2.496.000.000,00
PERAWATAN ALAT
TRANSTAINER RTG (5)
SIDE LOADER
5% /BIAYA INVESTASI PERTAHUN
FORKLIFT (6)
TOP LOADER
BIAYA PERAWATAN PERTAHUN Rp 450.813.864,41
BAHAN BAKAR & PELUMAS KESELURUHAN
JENIS UKURAN SATUAN
HARGA BBM Rp 5.500,00 /liter
LAMA PENGGUNAAN 18 jam/hari
KONSUMSI BBM 3 liter/jam
BIAYA BBM Rp 3.861.000,00 /hari
BIAYA BBM PERTAHUN Rp 1.409.265.000,00
HARGA PELUMAS Rp 10.000,00 /liter
LAMA PENGGUNAAN 18 jam/hari
KONSUMSI PELUMAS 0,4 liter/jam
BIAYA PELUMAS Rp 936.000,00 /hari
BIAYA PELUMAS PERTAHUN Rp 341.640.000,00
KELISTRIKAN
DAYA KESELURUHAN 5499 kw
LAMA PENGGUNAAN 18 jam
HARGA LISTRIK Rp 1.500 /kwh
BIAYA LISTRIK Rp 148.473.000
BIAYA LISTRIK PERTAHUN Rp 54.192.645.000
http://repository.its.ac.id/44674/1/4213100098-Undergraduate_Thesis.pdf
TOTAL OPERATING COST PERTAHUN
Rp 58.890.363.864,41

Tabel 22 HPP untuk kegiatan Penumpukan

HARGA POKOK PRODUKSI


JENIS UKURAN SATUAN
BIAYA MANAGEMEN /tahun
CAPITAL COST Rp 8.961.500.553 /tahun
OPERATING COST Rp 58.890.363.864,41 /tahun
THROUGPUT 101.488 teus/tahun
HPP 668.570 /teus

18
5.3 Permasalahan dan Kendala Yang Ada DI PT. PELABUHAN INDONESIA
II CABANG PANJANG
Dalam kegiatan Kerja Praktek di PT. PELABUHAN INDONESIA
(PERSERO) CABANG PANJANG, selain melakukan komparasi dengan teori
yang sudah di dapatkan selama masa perkuliahan, penulis juga melakukan
pengamatan dan berdiskusi dengan pegawai mengenai permasalahan yang ada dari
perusahan tersebut. Adapun permasalahan dari Pelabuhan Panjang sebagai berikut:

1. Over stage antara kapal dengan dermaga


Over stage adalah kondisi dimana panjang dermaga tidak lebih panjang dari
panjang kapal yang sandar. Hal ini bisa disebabkan karena perencanaan yang
kurang matang dari operator pelabuhan dalam merancang waktu sandar kapal
atau kondisi yang penting dan tidak memungkinkan.

DERMAGA

Gambar 32 Skema Kondisi Over Stage Pada Pelabuhan


sumber : Data pribadi penulis

Kondisinya pada saat itu adalah kapal jenis general cargo yang akan
bersandar pada dermaga C dan sudah dijadwal oleh operator pelabuhan kemudian
terdapat permintaan dari pihak TNI AL yang akan menyandarkan kapalnya di
Pelabuhan Panjang, namun karena kondisi dermaga tengah padat sehingga hanya
tersisa dermaga C 2 sehingga kapal milik TNI AL dan kapal general cargo pun
sandar pada dermaga yang sama. Hal tersebut menyebabkan terjadi over satge
sepanjang 15 m.

2. Kapal Ro Ro yang sepi peminat


Salah satu program pemerintah adalah Tol Laut yang memiliki tujuan adalah
mempermudah rantai distribusi varang sehingga terjadi kesetaraan harga di seluru
wilayah Indonesia. Salah satu programnya adalah kapal jenis Ro-Ro sebagai media

19
distribusi dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa yaitu Pajang menuju Tanjng
Priok dan Panjang menuju Tanjng Perak, namun saat ini hanya tersisa layanan rute
Panjang menuju Tanjung Priok.

Gambar 33 Kapal Ro Ro Rute Pajang Tj Priok


sumber : Data pribadi penulis

Namun kodisi pada saat ini terdapat tiga unit kapal Ro Ro untuk melayani
rute Panjang Tanjung Priok dengan jumlah pengguna jasa yang berbeda.
Kecenderungannya adalah masih belum bayak dari pihak pengusaha yang
memanfaatkan fasilitas ini, dikarenakan terdapat beberapa permasalahan seperti
ketepatan waktu yang pada awal dijanjikan adalah delapan jam waktu tempuh
namun melebihi waktu yang ditempuh, antrian untuk menunggu kapal yang
terampau lama sehingga truk bisa berjam jam menunggu di area Pelabuhan
Panjang. Singga untuk saat ini pengusaha masih lebih melalu rute Merak -
Bakauheni dari pada Panjang Tanjung Priok.
3. Aspal tumpah saat proses bongkar
Selain melayani kegiatan untuk muatan general cargo dermaga
multipurpose Dermaga C Pelabuhan Panjang juga melayani layanan kegiatan untuk
curah cair. Seperti aspal, bahan bakar minyak dan bahan kimia. Namun pada saat
penulis melaksanakan kegiatan kerja praktek terjadi kebocoran aspal sehingg
tumpah dan sampai kelaut.

20
Gambar 34 Tumpahan Aspal di Arean Dermaga C 3 Pelabuhan Panjang
sumber: Data pribadi penulis

Setelah dilakukan penulusuran yang terjadi adalah terdapat kebocoran pada


saluran pipa penyalur di bagian dalam yang tertanam di bawah area Dermaga C,
sehingga kegiatan bongkar terhenti. Kebocoran pipa dapat terjadi diduga karena
daerah yang tertanam pipa sering dilewati kendarat berat untuk mengangkut muatan
seperti truk dan alat bongkat muat bantu.

4. Alat bongkar muat yang sudah lama


Produktivitas dari suatu pelabuhan menjadi peran penting untuk mengetahui
tingkat pendapatan sampai juga penilaian kondisi pelabuhan. Salah satu indikator
dari penilaian aktifitas pelabuhan adalah kecepatan bongkar dan muat, hal itu harus
ditunjang dengan kondisi alat bongkar dan muat yang baik. Namun tidak semua alat
bongkar muat yang ada di Pelabuhan Panjang masih dalam kondisi prima, sehingga
kegiatan bongkar dan muat sering terhambat karena alat yang rusak dan harus
diperbaiki.
SPESIFIKASI KONDISI TAHUN
NO. NAMA ALAT PEMILIK PENEMPATAN KETERANGAN
Merk/Pabrik Model : Serial No. Kapasitas (Ton) (Operasi/Rusak)* PEMBUATAN

TAHUN 2015
1 Container Crane 01 Pelindo II TPK Sumitomo KTA 38 G5 30,5 Operasi 1969
2 Container Crane 02 Pelindo II TPK Hyundai 3516 DI 45 Operasi 1974
3 Container Crane 03 Pelindo II TPK HDHM KTA 50 G3 65 Operasi 2011
4 Transtainer 01 Pelindo II TPK Bukaka NTA 855-GA 35 Operasi 1996
5 Transtainer 02 Pelindo II TPK Bukaka NTA 855-GA 35 Operasi 1996
6 Transtainer 03 Pelindo II TPK Bukaka NTA 855-GA 35 Operasi 1996
Gambar 35 Kondisi Alat B/M IPC PANJANG
sumber : Divisi Teknik & Sistim Informasi

21
Dari data tersebut diketahui bahwa TPK Pelabuhan Pajang memiliki tiga
alat bongkar muat dan tahun pembuatan yang berbeda, untuk container crane 01
dibuat pada tahun 1969 merupakan crane dengan kondisi yang paling lama. Dalam
prakteknya sering terjadi kendala, sehingga menghambat kegiatan bongkar dan
muat.

Gambar 36 QCC di TPK Pelabuhan Panjang


sumber : Data pribadi penulis

22
BAB VI
KESIMPULAN

23
DAFTAR PUSTAKA

24
LAMPIRAN

25

Anda mungkin juga menyukai