TAHUN 2019
Daftar Isi
I. PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
A. PENDAHULUAN ............................................................................................................ 3
1. Mobilisasi .................................................................................................................. 14
5. Telephone................................................................................................................. 19
8. Pagar Sementara...................................................................................................... 24
1. Pekerjaan Tanah....................................................................................................... 36
1. Pendahuluan............................................................................................................. 43
9. Tangga ..................................................................................................................... 51
ii
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan/peningkatan jaringan irigasi pada dasarnya meliputi
kegiatan “peningkatan kualitas/mutu jaringan irigasi sehingga lebih berdaya
guna”. Salah satu langkah upaya untuk meningkatkan pemanfaatan air irigasi
yang ada secara efisien dan optimal adalah dengan pelaksanaan pembangunan/
peningkatan jaringan yang tepat guna.
Menurut Permen PUPR No. 12 tahun 2015 tentang Eksploitasi dan
Pemeliharaan Jaringan Irigasi, yang dimaksud dengan Pembangunan jaringan
irigasi adalah seluruh kegiatan penyediaan jaringan irigasi di wilayah tertentu
yang belum ada jaringan irigasinya. Sedangkan yang dimaksud dengan
peningkatan jaringan irigasi adalah kegiatan meningkatkan fungsi dan kondisi
jaringan irigasi yang sudah ada atau kegiatan menambah luas areal pelayanan
pada jaringan irigasi yang sudah ada dengan mempertimbangkan perubahan
kondisi lingkungan daerah irigasi
Untuk mencapai kriteria teknis konstruksi secara kualitas yang disesuaikan
dengan pembiayaan yang ada diperlukan adanya kerjasama menyeluruh dalam
proses penyelenggaraan kegiatan Pembangunan/peningkatan jaringan irigasi
perbaikan/pemeliharaan jaringan irigasi di cuwo.
Adapun Metode Pelaksanaan Pekerjaan dibuat sebagai pedoman bagi
Pejabat Pembuat Komitmen dan Pelaksana pekerjaan dalam melaksanakan
tugasnya, sehingga dapat tercapai kinerja yang tinggi dengan hasil sesuai
dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan, serta memberikan manfaat bagi
masyarakat.
2. Tujuan
Penyedia jasa dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan
baik sesuai dengan spesifikasi /syarat teknis yang diinginkan oleh
pengguna jasa.
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Pengadaan Konstruksi Pemeliharaan irigasi :
1 Galian tanah sedalam s.d. 1m'
1
2 Timbunan tanah kembali
2 Angkut batu belah hitam dng jarak angkut 200m
3 Angkut Pasir pasang/lokal dng jarak angkut 200m
4 Angkutan pc/semen 50kg/zak dng jarak 200m
5 Pas.batu belah hitam camp. 1:4 mengunakan molen
6 Pas.batu muka hitam
7 Siaran camp. 1:2
8 Plesteran camp. 1:3 tebal, 15 mm
9 Beton Mutu Fc.16,9 Mpa( K.200) dengan molen
10 Bekisting beton biasa dgn papan ukuran 3/20 cm
11 Pembesihan besi polos ulir per 1 kg
12 Bongkar bekesting dngan cara biasa
13 Galian tanah sedalam s.d. 1m'
14 Timbunan tanah kembali
15 Angkut batu belah hitam dng jarak angkut 100m
16 Angkut Pasir pasang/lokal dng jarak angkut 100m
17 Angkutan pc/semen 50kg/zak dng jarak 100m
18 Pas.batu belah hitam camp. 1:4 mengunakan molen
19 Pas.batu muka hitam
20 Siaran camp. 1:2
21 Plesteran camp. 1:3 tebal, 15 mm
22 Nomen klatur kegiatan Batu marmer 0,17 x 0,30
23 Galian tanah sedalam s.d. 1m'
24 Timbunan tanah kembali
25 Pas.batu belah hitam camp. 1:4 mengunakan molen
26 Pas.batu muka hitam
27 Siaran camp. 1:2
28 Plesteran camp. 1:3 tebal, 15 mm
29 Galian tanah sedalam s.d. 1m'
30 Timbunan tanah kembali
31 Pas.batu belah hitam camp. 1:4 mengunakan molen
32 Pas.batu muka hitam
33 Siaran camp. 1:2
34 Plesteran camp. 1:3 tebal, 15 mm
2
34 Galian tanah sedalam s.d. 1m'
35 Timbunan tanah kembali
36 Pas.batu belah hitam camp. 1:4 mengunakan molen
37 Pas.batu muka hitam
38 Siaran camp. 1:2
39 Plesteran camp. 1:3 tebal, 15 mm
40 Beton Mutu Fc.7,4 Mpa( K.100) dengan molen
41 Bekisting beton biasa dgn papan ukuran 3/20 cm
42 Pembesihan besi polos ulir per 1 kg
43 Bongkar bekesting dngan cara biasa
44 Galian tanah sedalam s.d. 1m'
45 Timbunan tanah kembali
46 Angkut batu belah hitam dng jarak angkut 100m
47 Angkut Pasir pasang/lokal dng jarak angkut 100m
48 Angkutan pc/semen 50kg/zak dng jarak 100m
49 Pas.batu belah hitam camp. 1:4 mengunakan molen
50 Pas.batu muka hitam
51 Siaran camp. 1:2
52 Plesteran camp. 1:3 tebal, 15 mm
3
STRUKTUR ORGANISASI
C. PENGATURAN PEKERJAAN
Setelah Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ) / Kontrak diterima dan ditandatangani,
maka diadakan pengaturan awal pekerjaan antara Project Manager yang didukung oleh
kantor dengan pemberi tugas, pengawas lapangan dan intansi terkait.
Berikut :
Seperti :
Direksi keet, Gudang, Listrik kerja, Air Kerja Pagar pengaman agar tidak
mengganggu aktivitas diluar pekerjaan, serta penempatan material
2) Penentuan jalan keluar masuk material dan peralatan pekerjaan
4
D. MANAGEMENT SITE
Setelah semua tahapan kontrak sudah dilaksanakan, semua prosedur telah ditempuh
dan diselesaikan, baik penyerahan lapangan, surat perintah mulai kerja telah disepakati
bersama-sama antara Kami dan Pejabat Pengguna Anggaran secara resmi dan sah semua
jenis pekerjaan yang ada dalam kontrak dapat dilaksanakan sesuai dengan urutannya.
Tahap awal yang akan kami lakukan sebelum pekerjaan persiapan dimulai adalah :
1. Awal Kegiatan
5
c. Setelah SPMK diterima kami akan membuat surat pemberitahuan pelaksanaan
pekerjaan kepada instansi yang terkait dan undangan sosialisasi disampaikan
kepada aparat setempat / di wilayah yang terkena dampak proyek langsung.
Sosialisasi diadakan untuk menghasilkan kesepakatan publik kepada
masyarakat dan aparat setempat agar masyarakat memahami maksud dan
tujuan pelaksanaan pekerjaan termasuk mobilisasi alat dan matrial yang akan
digunakan kemudian kami akan membuat Berita Acara hasil kesepakatan
sosialisasi.
d. Kami akan membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK) untuk disampaikan
kepada pengguna jasa pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk
disepakati dan dapat direvisi sesuai dengan kondisi dilapangan. RMK akan
kami serahkan selambat–lambatnya 7 (tujuh) hari setelah rapat persiapan
pelaksanaan kontrak.
2. Manajemen Waktu
6
3. Manajemen Proyek
a. Sistem Koordinasi Operasional
Struktur Organisasi proyek dibentuk sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan
untuk proyek /pekerjaan ini, sehingga dapat menunjang kelancaran untuk
pencapaian target. Bentuk struktur organisasi proyek yang akan menangani
proyek tersebut, sebagaimana terlampir dalam dokumen penawaran ini. Dalam
tugasnya, Project Manager dibantu oleh tenaga-tenaga ahli yang menguasai
bidangnya, antara lain meliputi Site Manager, Tenaga Ahli Arsitek, Ahli K3, Ahli
Bangunan Gedung, Ahli Mekanikal, Ahli Elektrikal, Petugas K3, Surveyor,
Estimator, Juru Gambar, Logistik dan administrasi proyek. Tugas masing-masing
tenaga ahli adalah sebagai berikut :
1) Project Manager
8
Membicarakan kesulitan-kesulitan, rencana detail bangunan
dengan Project Manager
e) Tugas pengaturan tenaga
Mengatur penggunaan tenaga pekerja di proyek untuk menunjang
rencana Time Schedule.
Menyetujui dan menerima tenaga pelaksana, mandor, dan pekerja
sesuai dengan target dari kantor dan menugaskan sesuai
dengan tujuan masing-masing.
Mengusulkan hal-hal yang dapat menunjang pengarahan tenaga
pelaksana kepada Project Manager.
Memberikan data-data untuk perhitungan upah tenaga untuk
dihitung oleh Budget Control, mencheck ulang perhitungan upah
untuk disetujui oleh Project Manager dan Direktur Proyek.
3) Ahli Arsitek
Tugas-tugas dari Ahli arsitek adalah sebagai berikut :
a) Menata letak bangunan-bangunan yang memiliki keterikatan fungsi
dalam sebuah site dan mendesain site tersebut.
b) Mengolah tata ruang sebuah bangunan
c) Menentukan konsep desain interior sebuah bangunan (termasuk
perletakan furniturenya, dll).
d) Mengolah bentuk luar dan tampak sebuah bangunan.
e) Menentukan jenis dan letak sistem struktur pada bangunan.
f) Menentukan jenis dan letak instalasi listrik pada bangunan.
g) Menentukan jenis dan letak instalasi pipa air dan jalur penghawaan
udara.
h) Menentukan jenis dan letak alat-alat transportasi dalam bangunan (lift,
dsb).
i) Menghitung biaya konstruksi sebuah bangunan.
4) Ahli K3
Tugas-tugas dari Ahli K3 adalah sebagai berikut :
a) Merangkan tugas-wewenang & tanggung jawab Ahli K3.
b) Menjelaskan apa yang menjadi hak-hak pekerja bidang K3.
c) Menjelaskan kepada pihak perusahaan bahwa upaya K3 sangat
menguntungkan bagi owner. Karena dapat memperkecil cost yang
terjadi apabila suatu hari nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
seperti kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban
9
jiwa/terluka/cacat/meninggal hingga hancurnya asset
perusahaan seperti ledakan dan lain-lain.
d) Menjelaskan tujuan utama SMK3 atau Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja .
e) Menjelaskan kepada perusahaan tentang sistem untuk
pelaporan kecelakaan Kerja.
f) Menganalisa suatu kasus yang terjadi ketika ada kecelakaan,
mengetahui faktor aoa yang menjadi penyebabnya & dapat
menyusun laporan kecelakaan yang terjadi kepada pihak
perusahaan/pengusaha.
g) Mengenal P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan & Kesehatan
Kerja), tugas, tanggung-jawab & wewenang organisasi P2K3
tersebut – Mengenal pembinaan & pengawasan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja/K3 ditingkat perusahaan, Nasional &
Internasional.
h) Mengidentifikasi obyek pengawasan Keselamatan dan
KesehatanKerja/K3.
i) Mengetahui tentang persyaratan serta pemenuhan
mengenai peraturan UU ditempat kerja.
j) Mengetahui tentang persyaratan K3 ditempat kerja sebagai
mana yang telah dituliskan dalam Undang-undang Keselamatan
Kerja.
k) Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi
dan memberikan persyaratan serta pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja yang meliputi :
Keadaan dan fasilitas tenaga kerja
Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta
peralatan lainnya
Penanganan bahan-bahan
Proses produksi
Sifat pekerjaan
Cara kerja
Lingkungan kerja
5) Ahli Bangunan Gedung
Tugas-tugas dari Ahli bangunan gedung adalah sebagai berikut :
10
a) Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman
dalam melaksanakan pekerjaan dilapangan.
b) Bersama dengan bagian enginering menyusun kembali metode
pelaksanaan konstruksi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
c) Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dilapangan
sesuai dengan persyaratan waktu, mutu dan biaya yang telah
ditetapkan.
d) Membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan
kegiatan harian kepada pelaksana pekerjaan.
e) Mengadakan evaluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan
pekerjaan dilapangan.
f) Membuat program penyesuaian dan tindakan turun tangan, apabila
terjadi keterlambatan dan penyimpangan pekerjaan di lapangan.
g) Bersama dengan bagian teknik melakukan pemeriksaan dan
memproses berita acara kemajuan pekerjaan dilapangan.
h) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan,
metode kerja, gambar kerja dan spesifikasi teknik.
i) Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan jadwal tenaga kerja dan
mengatur pelaksanaan tenaga dan peralatan proyek.
j) Mengupayakan efisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga
dan alat di lapangan.
k) Membuat laporan harian tentang pelaksanaan dan pengukuran
hasil pekerjaan dilapangan.
l) Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan
dilapangan.
m) Membuat laporan harian tentang pelaksanaan pekerjaan, agar
selalu sesuai dengan metode konstruksi dan instruksi kerja yang
telah ditetapkan.
n) Menerapkan program keselamatan kerja dan kebersihan di
lapangan.
6) Tenaga Ahli Mekanikal
Tugas ahli mekanikal adalah sebagai berikut :
a) Melakukan analisa kebutuhan mekanikal pada rencana
b) Menentukan jenis, tipe, dimensi dan mutu sistem mekanikal pada
bangunan yang telah direncanakan
11
c) Melakukan pengawasan pelaksanaan pembuatan system
mekanikal sesuai dengan jadwal waktu dan spesifikasi yang telah
ditentukan
d) Memeriksa dan melakukan pengujian hasil instalasi sistem
mekanikal
e) Membuat laporan akhir pekerjaan
7) Tenaga Elektrikal
Tugas ahli elektrikal adalah sebagai berikut :
a) Menerapkan ketentuan prinsip-prinsip sistem manajemen mutu dan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan dalam lingkup pekerjaan
b) Melakukan komunikasi dan kerjasama di tempat kerja
c) Merencanakan/melaksanakan/mengawasi pekerjaan instalasi
pemanfaatan tenaga listrik
d) Merencanakan/melaksanakan/mengawasi pekerjaan instalasi
distribusi tenaga listrik tegangan rendah dan tegangan menengah
e) Membuat laporan pekerjaan
8) Petugas K3
Tugas petugas K3 adalah sebagai berikut :
a) Mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c) Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e) Memberi pertolongan pada kecelakaan;
f) Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g) Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin,
cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.
i) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j) Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k) Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l) Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya;
12
n) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang;
o) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
p) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang;
q) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r) Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
9) Surveyor
Tugas surveyor adalah sebagai berikut :
a) Membantu Kegiatan survey dan pengukuran diantaranya
pengukuran topografi lapangan dan melakukan penyusunan dan
penggambaran data-data lapangan.
b) Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan
sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak
koreksi dan pencegahannya,
c) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk
memastikan pengukuran dilaksanakan dengan akurat telah
mewakili kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan untuk
pembayaran terakhir.
d) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk
memastikan pengukuran dilaksanakan dengan prosedur yang
benar dan menjamin data yang diperoleh akurat sesuai dengan
kondisi lapangan untuk keperluan peninjauan desain atau detail
desain.
e) Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai
dengan gambar rencana.
f) Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan Dan
pengukuran tempat-tempat lokasi yang akan dikerjakan terutama
untuk pekerjaan
g) Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke Project
Manager.
10) Estimator
Tugas estimator adalah sebagai berikut :
a) Mengidentifikasi pekerjaan yang akan dihitung
b) Menghitung quantity (kuantitas) bahan yang diperlukan
13
c) Menghitung peralatan-peralatan, tenaga kerja dan waktu yang
diperlukan
d) Menghitung biaya total pekerjaan
e) Menghitung biaya akibat adanya perubahan pekerjaan
f) Melakukan pemantauan pelaksanaan pekerjaan
g) Membuat laporan hasil pekerjaan
11) Juru gambar
Tugas juru gambar adalah sebagai berikut :
a) Menyiapkan gambar rancangan dan gambar kerja
b) Membuat gambar rancangan dan gambar kerja arsitektur sesuai
dengan persyaratan dan spesifikasi teknis
c) Melakukan penggambaran dengan computer
12) Logistik
Tugas logistik adalah sebagai berikut :
a) Membantu Site Manager dalam bidang kelogistikan.
b) Bertanggung jawab kepada Site Manager
13) Tenaga Administrasi
Tugas tenaga administrasi adalah sebagai berikut :
a) Membantu Site Manager dalam bidang administrasi dan laporan.
b) Mengendalikan surat masuk dan keluar selama pelaksanaan
pekerjaan.
c) Mengerjakan administrasi untuk proses penagihan proyek.
d) Bertanggung jawab kepada Site Manager.
14) Teknisi Penangkal Petir
Tugas tenaga teknisi penangkal petir adalah sebagai berikut :
a) Menerapkan UUJI dan K3
b) Memasang penakal/penangkap petir
c) Memasang sistem pembumian
1. Mobilisasi
Program mobilisasi yang akan diuraikan di dalam bagian ini adalah untuk
memberikan penjelasan dan penjabaran mengenai hal-hal yang akan dilakukan oleh penyedia
Jasa di dalam masa mobilisasi, program mobilisasi ini meliputi:
a. Lokasi dan Lahan untuk Base camp
14
Dalam melaksanakan Pekerjaan Pengadaan Konstruksi Pembangunan Stadion
Muchtar ini, penyedia Jasa akan mendirikan direksi keet di lokasi pekerjaan yang akan
digunakan sebagai base camp dan kantor sementara, sedangkan untuk pekerja kami
akan membuatkan bedeng di lokasi pekerjaan.
b. Pengukuran Lapangan dan Shop Drawing
Dalam periode mobilisasi ini, penyedia Jasa akan melakukan pengukuran berdasarkan
data titik dasar dan titik tetap (Bench Mark) kerangka dasar eksisting, selanjutnya
diikuti dengan pemasangan Bench Mark, pengukuran poligon, pengukuran sipat datar,
pengukuran situasi detail dan staking out. Hasil dari Pengukuran ini akan disajikan
dalam bentuk gambar sesuai skala gambar yang ditentukan dalam spesifikasi teknis,
yang akan menghasilkan gambar kerja (shop drawings) berupa gambar situasi,
potongan memanjangdan usulan potongan melintang (profil desain). Gambar kerja
tersebut akan dimintakan persetujuannya dari Konsultan Pengawas . Gambar kerja
yang telah disetujui tersebut kemudian akan menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan di
lapangan (Site Execution).
c. Analisa Sumber Material (Quarry)
Uraian mengenai analisa sumber material ini dimaksudkan untuk memberi gambaran
secara rinci bagaimana bahan dan material dasar untuk pelaksanaan pekerjaan
konstruksi ini diperoleh, bagaimana dan dimana proses pengelolahan pencampuran
akan dilakukan serta bagaimana proses pengangkutan material tersebut ke lokasi
proyek. Pembahasan analisa sumber bahan ini akan dibatasi pada beberapa
bahan/material dasar utama yang diperlukan.
Berikut ini akan kami sampaikan material utama yang akan digunakan dalam bentuk
Tabel 1 berikut ini :
15
Wonogiri Mengajukan Surat Pesanan
4 Split Minggu ke-4 (SP) kepada Supplier 1 minggu
sebelum pengiriman
Mengajukan Surat Pesanan
5 Semen Portland Wonogiri Minggu ke-2 (SP) kepada Supplier 1 minggu
sebelum pengiriman
Mengajukan Surat Pesanan
6 Kaso Minggu ke-1 (SP) kepada Supplier 1 minggu
Wonogiri sebelum pengiriman
Mengajukan Surat Pesanan
7 Triplek Minggu ke-1 (SP) kepada Supplier 1 minggu
Wonogiri sebelum pengiriman
Mengajukan Suratn Pesanan
(SP) kepada Supplier 1 minggu
8 Batu Belah Hitam Wonogiri Minggu ke-2 sebelum pengiriman
Mengajukan Suratn Pesanan
(SP) kepada Supplier 1 minggu
9 Batu Belah Hitam Wonogiri Minggu ke-2 sebelum pengiriman
Rencana untuk mobilisasi tenaga kerja akan dimulai pada hari ke-2 setelah SPK
diterima. Berikut ini akan kami sampaikan mobilisasi tenaga kerja yang dituangkan
pada tabel 2 di bawah ini.
Rencana
No Tenaga Kerja Jumlah
Kedatangan
1 Project Manager 1 Hari ke-2
2 Site Manager 1 Hari ke-2
3 Ahli Arsitek 1 Hari ke-2
4 Ahli K3 1 Hari ke-2
5 Ahli Bangunan Gedung 1 Hari ke-2
6 Ahli Mekanikal 1 Hari ke-2
7 Ahli Elektrikal 1 Hari ke-2
8 Petugas K3 1 Hari ke-2
9 Surveyor 1 Hari ke-2
10 Estimator 1 Hari ke-2
11 Juru Gambar 1 Hari ke-2
12 Logistik 1 Hari ke-2
13 Administrasi 1 Hari ke-2
14 Mandor 2 Hari ke-3
15 Kepala Tukang Batu 1 Minggu ke-1
16 Tukang Batu 4 Minggu ke-1
17 Kepala Tukang Kayu 1 Minggu ke-2
18 Tukang Kayu 2 Minggu ke-2
19 Sopir 5 Minggu ke-1
20 Masinis 4 Minggu ke-3
21 Pekerja 25 Minggu ke-1
16
e. Mobilisasi Alat
Rencana untuk mobilisasi peralatan akan dimulai pada hari ke-2 setelah SPK diterima.
Berikut ini akan kami sampaikan mobilisasi alat yang dituangkan pada table 3 di bawah
ini.
Tabel 3. Mobilisasi Alat
Rencana
No Peralatan Jumlah Asal
Kedatangan
2 Dump Truck 4 m3 2 buah Bantul Minggu ke-1
4 Scafolding 50 set Bantul Minggu ke-2
7 Theodolit & 1 buah Bantul Minggu ke-1
Waterpass
8 Peralatan pendukung ls Bantul Minggu ke-1
lainnya
Peralatan Utama :
Gambar 2. Scafolding
17
Gambar 3. Theodolit dan Waterpass
Gambar 5. Molen
3. Listrik Kerja
Pengadaan listrik kerja sangat diperlukan untuk penerangan disekitar lokasi pekerjaan
seperti kantor pekerjaan (Direksi keet), gudang bahan/alat serta untuk operasional peralatan
yang menggunakan tenaga listrik, kami akan mempergunakan listrik PLN setempat yang ada
dengan pembagian arus khusus untuk pengerjaan pekerjaan ataupun menggunakan genset.
4. Air Kerja.
Air kerja sangatlah dibutuhkan dalam pembangunan sebuah pekerjaan, antara lain
digunakan untuk campuran adukan atau beton, perawatan beton, dan aplikasi lainnya harus
bersih dan bebas dari unsur – unsur yang merusak seperti alkali, asam, garam dan bahan an-
organik lainnya.
5. Telephone
19
d. Kemudian tentukan titik awal ( sudut bouwplank ) sebagai pedoman kerja, lakukan
konsultasi dengan konsultan pengawas dan Pengawas lapangan.
e. Pasang Theodolith ( alat ukur ) pada posisi yang pas
20
Gambar 4. Pasangan Pancang dan Skor
j. Lakukan hal sama pada keempat susut bangunan dengan arahan dari juru ukur dan
dicek 900 dengan theodolit.
k. Paku bagian atas papan pada tempat yang telah ditentukan dan buat simpul benang
21
Gambar 17. Pemasangan Paku diatas Bowplank
22
Gambar 21. Penentuana Titik Grid
p. Setelah patok grid terpasang, cek jarak antara grid dengan meteran dan bandul
pemberat
Papan nama proyek dipasang dilokasi yang mudah dilihat masyarakat umum. Papan
Nama kegiatan dibuat dengan ukuran sesuai dengan RKS. Tiang papan nama kegiatan ditanam
ke dalam tanah dengan perkuatan pondasi umpak dari beton. Tiang dibuat dengan kayu yang
kuat, sehingga tidak mudah roboh terkena cuaca luar.
Teknis pelaksaanaan Pekerjaan :
a. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
b. Triplek dipotong sesuai ukuran.
23
c. Pasang 2 Buah kayu 5/7 tegak lurus sejajar dengan panjang sesuai dengan ukuran
lalu di pasang triplek didepannya.
d. Pasang banner papan nama pekerjaan
8. Pagar Sementara
Pagar keliling sementara dibuat menggunakan seng gelombang ukuran 1,2 x 2 m dengan
finishing cat. Untuk bahan kami akan menyewa ditempat persewaan dan kami pastikan untuk
kualitas bahan yang masih bagus dan layak digunakan.
Direksi keet, Gudang dan bedeng dibuat serapih mungkin. Pembuatan direksi keet di buat
di tempat yang strategis, ini disebabkan agar dapat memantau pelaksaan pekerjaan secara
visual.
24
c. Bila terjadi musibah atau kecelakaan di lapangan yang secara umum
memerlukan perawatan, maka kami segera membawa korban ke Rumah Sakit yang
terdekat dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada Konsultan Pengawas.
d. Melakukan sosialisasi tentang K3 seminggu sekali kepada para pekerja
e. Memenuhi semua persyaratan perundangan berkaitan dengan K3 yang sesuai
dengan aktivitas perusahaan
f. Mengimplementasikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) yang terintegrasi dengan Sistem Manajemen Perusahaan
g. Menerapkan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja melalui identifikasi bahaya
dan pengendalian resiko.
h. Membangun komitmen dan partisipasi seluruh karyawan, mitra kerja dan unit kerja
terkait lainnya dilingkungan
i. Membudayakan K3 di unit kerja dan seluruh karyawan perusahaan
Gambar Alat Pencagahan
25
PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN PERSIAPAN
Semarang,02 Maret 2017
1. Pekerjaan Tanah
A. Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah dimulai pada minggu 1 dengan menggunakan tenaga
kerja 15 orang.
Siapkan peralatan dan tenaga kerja.
Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas.
Tentukan dimensi dan kedalaman galian.
Marking As galian.
Pasang papan patok sebagai acuan penggalian.
Tarik benang diantara patok.
Cek sudut siku galian.
Gali bagian pinggir terlebih dahulu.
Penggalian dilanjutkan sampai selesai sesuai dengan elevasi yang telah ditentukan.
Ukur kembali galian
Pompa air yang berada dalam galian.
Tanah hasil galian yang harus disingkirkan dengan lokasi penempatan sesuai petunjuk
dari Konsultan Pengawas dan tanah harus sudah dibuang dari lokasi pekerjaan
selambatnya 1x12 jam sejak dilakukan penggalian.
a. Cangkul
b. Gerobag
c. Papan
d. Paku
e. Benang
f. Bandul pemberat
Semarang,02 Maret 2017
Kecelakaan yang mungkin terjadi pada pekerjaan ini adalah tertimbun
tanah/longsor dan terperosok ke dalam galian. Pengendalian Resiko K3 dengan cara :
Membuat turap penahan tanah
Membuat pagar pelindung
Menggunakan APD (helm dan sepatu safety)
Memasang rambu-rambu peringatan
C. Urugan Pasir
Semua urugan pasir dilaksanakan di bawah pondasi setelah mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas. Urugan pasir dikerjakan pada tempat-tempat
di antara permukaan tanah dengan sisi bawah pasangan atau beton dengan ketebalan
sebagaimana yang ditentukan di dalam gambar. Lapisan urugan pasir diratakan dan
dipadatkan menggunakan stamper.
Pekerjaan pasangan pondasi batu kali belah hitam dimulai pada minggu 4 dengan
menggunakan tenaga kerja 15 orang.
a. Material yang digunakan :
Semen
Batu belah hitam
Pasir
Air
3. Pekerjaan Plesteran
Tahapan pelaksanaan :
Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsulta pengawas.
Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan.
Semprot permukaan dengan air terlebih dahulu
Kecelakaan yang mungkin terjadi pada pekerjaan ini adalah jatuh dari
perancah (scaffolding). Pengendalian Resiko K3 dengan cara :
Menggunakan APD (helm, sarung tangan, dan sepatu safety)
Tahapan pelaksanaan :
Bahan sponengan bersih, tidak tercampur dengan kotoran-kotoran atau bahan
lain yang dapat mengurangi kerekatan.
Sponengan lurus, rapi dan siku.
Kecelakaan yang mungkin terjadi pada pekerjaan ini adalah jatuh dari
perancah (scaffolding). Pengendalian Resiko K3 dengan cara :
Semarang,02 Maret 2017
Menggunakan APD (helm, sarung tangan, dan sepatu safety)
Selalu waspada terhadap resiko kecelakaan yang terjadi
Memastikan pijakan pada perancah (scafolding) sudah kuat
1. Pendahuluan
Setelah semua pekerjaan telah selesai dilaksanakan, maka diadakan serah terima
proyek untuk pertama kalinya kepada pemberi tugas. Selanjutnya kami berkewajiban
membereskan / membersihkan areal proyek agar dapat dipergunakan oleh pemberi tugas.
2. Pelaksanaan Pembersihan
d. Kecelakaan kerja lebih sering terjadi di bidang industri konstruksi dibandingkan bidang
lain, dan karena itulah perusahaan menyediakan sarana keselamatan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan pada diri anda.Tetapi yang paling dibutuhkan adalah kerjasama
anda. Anda harus sungguh-sungguh mematuhi semua peringatan yang tertera dalam
Buku Panduan ini agar tempat kerja anda aman dan menyenangkan.
e. Tidak adanya kekompakan di antara rekan sekerja lapangan seringkali menjadi
penyebab terjadinya kecelakaan. Setiap karyawan harus ingat bahwa :
Kita semua adalah bagian dari kelompok
Kita harus sealu saling membantu
Semarang,02 Maret 2017
Kita harus selalu mengalah pada rekan satu kelompok kerja
Kita harus selalu saling memberi salam saat masuk kerja pada pagi hari dan saat
kita pulang
Selalu hadiri pertemuan harian di lokasi kerja yang membahas masalah keselamatan saat
upacara pagi dan pertemuan pada akhir jam kerja.
Siklus Mingguan
Pembersihan tempat kerja bersama-sama
Siklus Bulanan
Inspeksi bulanan, dll.
Program Penyuluhan K3
Setiap hari sebelum mulai bekerja, patuhi ketentuan mewaspadai bahaya
Semua orang bersama-sama memikirkan cara mewaspadai bahaya.
Diskusikan langkah-langkah yang harus ditempuh
Diskusikan langkah-langkah yang harus ditempuh
Tetapkan prosedur kerja paling aman yang akan dipakai
Selalu gunakan sabuk pengaman jika anda bekerja di tempat tinggi yang tidak
berlantai atau berbagar, atau ketika anda bekerja di tempat yang mewajibkan
pengunaan sabuk pengaman.
Di tempat kerja,telah ditetapkan berbagai Selalu gunakan jalur orang yang telah
sinyal/tanda-tanda untuk digunakan. Pelajari apa arti ditetapkan meskipun anda
sedang terburu-buru! masing-masing sinyal/tanda-tanda dan patuhi sinyal/tanda-
tanda yang diberikan oleh siapapun yang ada di lokasi.
Untuk jenis-jenis pekerjaan dibawah ini telah ditetapkan sinyal/tanda-tanda
tertentu
Mengangkut barang dengan tali baja.
Saat menjalankan kendaraan konstruksi dan memindahkan crane, dsb.
Saat mengoperasikan lift dan katrol.
Pekerjaan dengan menggunakan tekanan tinggi Pekerjaan peledakan batu
Jalur orang yang tinggi letaknya, balok penyangga dan tangga harus
selalu dalam keadaan aman untuk dipakai
Jangan biarkan ada barang-barang yang menghambat gerak di jalur yang
dilalui orang.
Pindahkan semua hambatan yang ditemui.
Agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan aman dan cepat, patuhi langkah kerja yang baik
dan benar yang anda pelajari dalam pertemuan (harian).
Lakukan pekerjaan
dengan urut-urutan seperti yang telah ditetapkan oleh pimpinan di lokasi kerja (mandor).
Jangan melakukan sendiri; jangan mencoba melakukan sesuatu yang belum
pernah dikerjakan sebelumnya.
9. Tangga
Ketika menggunakan tangga, selalu jaga agar tangga tersebut tidak jatuh atau
terbalik.
Jangan menaiki tangga hanya dengan satu tangan yang bebas sementara tangan lain
mengangkat sesuatu.
Jangan ada lebih dari satu orang yang naik atau turun tangga pada saat yang
bersamaan.
Jangan melakukan apapun ketika berdiri diatas anak tangga.
Posisi tubuh harus selalu menghadap tangga saat menaiki atau menuruni tangga.
Sebaiknya anda tidak menggunakan tangga jika menggunakan sepatu bot atau
sandal.
Gunakan tangga dengan kaki atau penahan anti selip dan pasang tangga tersebut
dengan baik.
Ujung atas tangga harus menjulur 60cm dari bagian atas bangunan dan
membentuk sudut sekitar 75 derajat.
Jangan melakukan pekerjaan dengan posisi tubuh menjulur dari tangga.
Pasang tangga ditempat datar,dan jangan lupa untuk memasang penguncinya.
Hanya boleh ada satu orang diatas tangga.
Tangga dan kuda-kuda adalah dua peralatan yang berbeda.Setiap kali
menggnakan tangga pilih yang pijakannya datar.
Ketika menggunakan diatas kuda-kuda atau tanggga,selalu pastikan papannya
terpasang dengan baik.
Ketika menggunakan tangga untuk bekerja di ketinggian lebih dari 2 meter,selalu
gunakan sabuk pengaman.
Semarang,02 Maret 2017
Setiap kali melakukan pekerjaan di atas atap genteng atau atap asbes, jaga jangan
sampai anda jatuh karena atap pecah.
Ketika berjalan melintasi atap genteng atau asbes, selalu alasi atap dengan papan
selebar minimal 30 cm.
Selalu gunakan penyangga dan kenakan sabuk pengaman.
Saat melakukan pekerjaan di atas atau di bawah gedung, selalu waspadai benda-
benda yang jatuh.
Jika di atas sedang dilakukan pekerjaan, jangan bekerja di bawah tempat
tersebut.
Jika melakukan pekerjaan di bagian atas dan bawah pada saat bersamaan,
usahakan untuk selalu bekerja bersamaan.
Dilarang melempar benda apapun.
Ketika melakukan pekerjaan di pinggir work platform, selalu kenakan sabuk
pengaman.
Berhati-hatilah ketika bekerja di area terbuka yang tidak terlindung.
Jangan sembarangan membuka pegangan tangan atau penutup tanpa alasan.
Setiap kali diperintahkan untuk membuka pegangan tangan kembalikan
lagi begitu
pekerjaan selesai dilakukan.
Setiap kali membawa barang melintasi area yang terbuka, kenakan sabuk
pengaman.
Jangan sampai menjatuhkan barang dari area terbuka.
Semarang,02 Maret 2017
Saat bekerja ditempat bertekanan tinggi seperti sumuran dan terowongan anda bisa
terkena gangguan kesehatan akibat tekanan yang tinggi karena itu tinda kan
pencegahan harus dilakukan.
Pekerjaan hanya boleh dilakukan setelah anda mendapatkan pelatihan khusus.
Anda harus bekerja di bawah perintah langsung pengawas.
Anda harus mematuhi dengan sungguh-sungguh waktu kerja yang ditentukan
Patuhi dengan sungguh-sungguh waktu yang ditetapkan untuk proses kompresi
dan dekompresi.
Lakukan pemeriksaan kesehatan khusus secara teratur.
Semarang,02 Maret 2017
14. Bekerja Dengan Menggunakan Listrik
Setiap kali bekerja di dalam gedung dengan menggunakan cat atau perekat selalu ada
bahaya keracunan bahan pelarut organik; karena itu diperlukan tindakan pencegahan.
Pekerjaan hanya bisa dilakukan setelah anda mendapatkan pelatihan untuk
menangani bahan pelarut organik.
Lakukan pekerjaan sesuai perintah pengawas anda.
Ventilasi yang baik harus selalu tersedia selama pekerjaan dilaksanakan.
Selama bekerja, kenakan masker ventilasi ataumasker gas.
Lakukan pemeriksaan kesehatan khusus secara teratur.
Saat melakukan pengeboran dan pemecahan batu yang menimbulkan suara bising, ada
kemungkinan terjadina kerusakan organ tubuh akibat getaran dan kerusakan
Semarang,02 Maret 2017
pendengaran; oleh karena itu kita harus melakukan tindakan pencegahan yang
diperlukan.
Pekerjaan hanya boleh dilakukan setelah anda mendapatkan pelatihan tentang
pengaruh getaran pada kesehatan tubuh.
Penggunaan perkakas getar hanya diizinkan untuk waktu 2 jam saja per hari.
Pekerjaan hanya boleh dilakukan dengan menggunakan sarung tangan anti-getar
dan penutu telinga.
Anda harus melakukan gerak badan sebelum dan sesudah bekerja untuk
melemaskan otot-otot anda.
Lakukan pemeriksaan kesehatan khusus secara teratur
Dalam masa pemeliharaan kami akan memantau terus pekerjaan dan akan
menanggapi secara cepat jika ada permasalahan dari Pengguna Jasa.
Penawar,
CV. Ishana Kokka