Anda di halaman 1dari 9

Program Studi Diploma Tiga Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Kusuma Husada Surakarta
2021

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OPERASI STRUMA


NODUSA NON TOKSIK DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA
KEAMANAN DAN KENYAMANAN

Diana Utri Sari1, Galih Setia Adi2, Meri Oktariani3


Email : utrisaridiana@gmail.com
1
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta
2
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta
3
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta

ABSTRAK
Struma nodusa non toxik adalah pembesaran pada kelenjar tiroid yang terjadi karena
folikel-folikel terisi koloid secara berlebihan, semakin bertahun-tahun folikel tumbuh
membesar dan kelenjar tersebut menjadi nodul satu atau lebih tanpa disertai dengan
hipertiroidisme yang menekan jaringan sekitar, sehingga harus dilakukan tindakan
pembedahan dengan tiroidektomi. Tiroidektomi adalah prosedur bedah yang
bertujuan untuk mengangkat kelenjar tiroid yang mengakibatkan pasien mengalami
nyeri pada leher. Tujuan studi kasus ini untuk mengaplikasikan neck stretching
exercise terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi struma nodusa non toxik.
Data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi
dokumentasi yang disusun dalam proses asuhan keperawatan. Hasil studi kasus
menunjukkan pasien yang mengalami skala 5 terjadi penurunan skala nyeri menjadi
1 setelah dilakukan tindakan neck stretching exercise selama 10 menit sehari tiga kali.
Teknik neck stretching exercise menunjukkan pengaruh intensitas sebelum dan
sesudah dilakukan pada pasien post operasi struma nodusa non toxik di bangsal
Cempaka 2 RSUD Karanganyar. Teknik neck stretching exercise dapat dijadikan
salah satu teknik non farmakologi untuk mengurangi intensitas nyeri pada pasien post
operasi struma nodusa non toxik.
Kata kunci : Post Operasi Struma Nodusa Non Toxik, Nyeri, Neck Stretching
Exercise
ABSTRACT
Struma nodusa non toxic is enlargement of the thyroid gland due to of follicles are
overfilled with colloids, over the years the follicles grow large and gland becomes
one more nodules without hyperthyroidism that compresses the surrounding tissue,
surgery must be performed immediately with thyroidectomy. Thyroidectomy is
procedure surgical that to remove thyroid gland which causes the patient to
experience neck pain. The purpose of this case study was to apply neck stretching
exercise to pain intensity on post operation struma nodusa non toxic patients. Data
was collected through interviews, observations, physical examinations, and
documentation studies compiled in the nursing care process. The result of the case
study showed that the patient experienced a decrease in pain scale from 5 to 1 after
neck stretching exercise for 10 minutes three a day. Neck stretching exercise
presented the effect of intensity before and after performed on post operation struma
nodusa non toxic patients in Cempaka 2 at RSUD Karanganyar. Neck stretching
exercise can be applied as one of the non-pharmacological techniques to reduce the
intensity on post operation struma nodusa non toxic patients.
Keywords : Post Operation Struma Nodusa Non Toxic Patients, Pain, Neck
Stretching Exercise

PENDAHULUAN

Struma nodusa non toxik adalah Gangguan Akibat Kekurangan


pembesaran kelenjar tiroid yang secara Yodium (GAKY). Berdasarkan survei
klinik teraba nodul satu atau lebih pemetaan GAKY Kementerian
tanpa disertai dengan hipertiroidisme Kesehatan RI tahun 2013 jumlah
(Hartini,2010) dan disebabkan oleh penderita goiter di Indonesia sekitar 10
kekurangan yodium yang kronik, yang juta, dan di Provinsi Lampung sebesar
ditemukan di daerah yang air minum 4.287 orang (Achmad Farich, 2015).
kurang sekali mengandung yodium Berdasarkan Riskes Kesehatan Dasar
dan goitrogen yang menghambat tahun 2013 bahwa, secara nasional 77,1
sintesa hormon di dalam tubuh. % RT yang mengkonsumsi garam
Penyakit goiter di Indonesia dengan kandungan cukup iodium, 14,8

bersifat endemik dan merupakan salah % RT mengkonsumsi garam dengan

satu dari 4 penyakit gizi utama di kandungan kurang yodium dan 8,1 %

Indonesia yang disebabkan oleh RT mengkonsumsi garam yang tidak


mengandung yodium. Provinsi dengan berkurang. Sejalan dengan pendapat
proporsi RT yang mengonsumsi garam Rahmayati (2010) dikutip dalam
dengan kandungan cukup yodium Chandra (2013) secara fisiologis,
tertinggi adalah Bangka Belitung keadaan relaksasi ditandai dengan
(98,1%) dan terendah adalah Aceh penurunan kadar epinefrin dan non
(45,7%). Secara nasional angka ini epinefrin dalam darah, menyebabkan
masih belum mencapai target Universal penurunan ketegangan otot,
Salt Iodization (USI) atau “garam
metabolisme menurun, vasodilatasi
beryodium untuk semua”, yaitu minimal
dan peningkatan temperatur pada
90 persen RT yang mengonsumsi garam
ekstremitas.
dengan kandungan cukup yodium
Berdasarkan hasil penelitian
(WHO/UNICEF ICCIDD, 2010).
Sahar, Nagwa tahun 2018
Penatalaksanaan medis pada
menunjukkan bahwa skala nyeri pada
pasien struma dengan tiroidektomi
leher yang dirasakan pasien setelah
merupakan operasi bersih, dan
diberikan tehnik nonfarmakologis neck
tergolong operasi besar, beberapa luas
stretching exercise signifikan dengan p
kelenjar tiroid yang akan diambil
value 0,05 dari 30 responden dengan
tergantung patologinya serta ada
demikian tehnik nonfarmakologis neck
tidaknya penyebaran dari penyakitnya
stretching exercise dapat menurunkan
karsinoma (Oktaviani, 2014).
skala nyeri pada pasien Post Operasi
Salah satu intervensi keperawatan
Struma Nodusa Non Toksik.
yang harus dilakukan untuk menangani
METODE STUDI KASUS
nyeri pada Post Operasi Struma
Studi kasus adalah salah satu
Nodusa Non Toksik yaitu dengan
metode penelitian yang bertujuan
tindakan nonfarmakologis neck
menjelaskan dan memahami objek
stretching exercise.
yang diteliti (Wahyuningsih,2013).
Pemberian neck stretching
Studi kasus dalam penelitian ini adalah
exercise pada pasien lebih menjadikan
untuk mengeksplorasikan masalah
rileks dan nyeri leher menjadi
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post
Operasi Struma Nodusa Non Toksik tampak meringis kesakitan, bersikap
dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa protektif, tanda-tanda vital tekanan
Keamanan dan Kenyamanan. Subjek darah : 126/79 mmHg, nadi : 80
yang digunakan pada studi kasus ini x/menit, pernapasan : 18x/menit, suhu
yaitu satu pasien yang mengalami Post : 36oC. Menurut Adha, 2014 rasa nyeri
Operasi Struma Nodusa Non Toksik yang timbul pada post operasi akan
dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa mengalami nyeri setelah efek anestesi
Keamanan dan Kenyamanan denga hilang dan nyeri terjadi karena torehan,
melakukan tindakan nonfarmakologi tarikan, manipulasi jaringan maupun
neck stretching exercise di Bangsal organ. Nyeri merupakan kondisi
Cempaka 2 di RSUD Karanganyar berupa perasaan yang tidak
pada tanggal dilaksanakan pada menyenangkan, bersifat sangat
tanggal 15 Februari - 27 Februari subjektif (Tetty, 2015).
2021.
Pada data subyektif dan data
HASIL DAN PEMBAHASAN
obyektif pada Ny.W maka dapat
Pengkajian dilakukan pada
ditarik diagnosa keperawatan nyeri
tanggal 21 Februari 2021 di Bangsal
akut berhubungan dengan agen
Cempaka 2. Data yang diperoleh yaitu
pencedera fisik (D.0077) ditandai
pasien Ny.W umur 49 tahun, alamat
dengan keluhan nyeri pasien, tampak
Ngringo, pekerjaan ibu rumah tangga
meringis kesakitan, bersifat protekstif
dan buruh, agama, data subyektif
sesuai dengan studi kasus yang telah
diperoleh P : pasien mengatakan nyeri
ditetapkan.
leher setelah dilakukan pengangkatan
Intervensi yang diberikan
benjolan di leher kanan, Q : nyeri yang
kepada Ny.W yaitu berdasarkan SLKI,
dirasakan seperti tersengat, R : nyeri
2019 maka menentukan hasil yaitu
yang dirasakan di leher sebelah kanan,
tingkat nyeri menurun dengan kriteria
S : skala nyeri 5 dengan rentang 0-10,
hasil (L.08066) : keluhan nyeri
T : nyeri yang dirasakan hilang timbul.
menurun, meringis menurun, sikap
Data obyektif diperoleh pada Ny.W
protektif menurun. Dengan demikian mengajarkan terapi. Subjektif : pasien
intervensi yang dapat dilakukan mengatakan masih merasakan nyeri
berdasarkan SIKI dapat dilakukan sedang di lehernya Objektif : pasien
managemen nyeri (I.08238) yaitu tampak mengikuti langkah yang
sebagai berikut mengidentifikasi diajarkan dan dapat mempraktikkan
PQRST, memberikan tehnik dengan perlahan. Pukul 17.00 WIB
nonfarmakologi untuk mengurangi mengajarkan terapi Subjektif : pasien
nyeri dengan Neck Stretching mengatakan nyeri lehernya berkurang
Exercise, mengajarkan tehnik dari 4 menjadi 3. Objektif : pasien
nonfarmakologi untuk mengurangi tampak mengikuti langkahnya dengan
nyeri dengan Neck Stretching sedikit kooperatif. Pada 23 Februari
Exercise, berkolaborasi dengan dokter 2021 Pukul 08.10 WIB melakukan
dalam pemberian obat analgesik. evaluasi terapi hari pertama Subjektif :
Tindakan keperawatan pada P : pasien mengatakan nyeri di leher
hari pertama Senin 22 Februari 2021 setelah operasi pengangakatan
pukul 14.15 WIB memberikan edukasi benjolan di lehernya, Q : pasien
pemberian terapi Neck Stretching mengatakan nyeri yang dirasakan
Exercise. Subjektif : pasien cenat-cenut, R : pasien mengatakan
mengatakan bahwa dirinya memahami nyeri di bagian leher kanan, S : pasien
tujuan dilakukan pemberian terapi. mengatakan skala nyeri 3 dari rentang
Objektif pasien tampak 0-10, T : pasien mengatakan nyeri
memperhatikan ketika diberikan hilang timbul. Objektif : pasien tampak
penjelasan tehniknya. Pukul 14.20 sedikit kooperatif setelah dilakukan
WIB mengajarkan terapi. Subjektif : tindakan terapi, pasien tampak proteksi
pasien mengatakan nyeri leher kanan diri. Pukul 08.15 WIB Mengajarkan
yang dirasakan skalanya 4. Objektif : terapi. Subjektif : pasien mengatakan
pasien tampak mengikuti langkah yang masih merasakan nyeri saat
diajarkan dan dapat mempraktikkan menggerakkan lehernya, Objektif :
dengan perlahan. Pukul 16.05 WIB pasien tampak kooperatif dalam
mengikuti langkah yang diajarkan dan Mengajarkan terapi. Subjektif : pasien
dapat mempraktikkan dengan mengatakan melakukan secara mandiri
perlahan. Pukul 08.40 WIB Objektif : pasien tampak kooperatif
Mengajarkan terapi. Subjektif : pasien dalam mengikuti langkah yang
mengatakan masih merasakan nyeri diajarkan dan dapat mempraktikkan
skala 3 menjadi 2 dari rentang 0-10 dengan mandiri. Pukul 08.40
Objektif : pasien tampak kooperatif mengedukasi terapi untuk dapat
dalam mengikuti langkah yang dilakukan juga dirumah Subjektif :
diajarkan dan dapat mempraktikkan pasien mengatakan akan melakukan
dengan perlahan. Pada 24 Februari terapi yang sudah diajarkan oleh
2021 pukul 08.05 WIB perawat dirumah, Obyektif : pasien
mengidentifikasi nyeri pasien tampak sangat memperhatikan edukasi
Subjektif : P : pasien mengatakan nyeri yang diarahkan oleh perawat. Dapat
di leher setelah operasi pengangakatan dilihat dari gambar 4.2 diagram
benjolan di lehernya, Q : pasien penurunan skala nyeri pasien
mengatakan nyeri yang dirasakan Penurunan Skala
cenat-cenut, R : pasien mengatakan Nyeri Ny.W
nyeri di bagian leher kanan, S : pasien 6
mengatakan skala nyeri 1 dari rentang
4 Pre Terapi
0-10, T : pasien mengatakan nyeri
2 Post Terapi
hilang timbul. Objektif : pasien tampak
0
kooperatif setelah dilakukan tindakan
Evaluasi pada diagnosa keperawatan
terapi. Pukul 08.10 WIB Mengajarkan
nyeri akut berhubungan dengan agen
terapi. Subjektif : pasien mengatakan
pencedera fisik, setelah diberikan
nyeri dengan skala nyeri 1 Objektif :
tindakan keperawatan terapi Neck
pasien tampak kooperatif dalam
Stretching Exercise didapatkan data
mengikuti langkah yang diajarkan dan
subjektif yaitu P : pasien mengatakan
dapat mempraktikkan dengan
nyeri di leher setelah operasi
perlahan. Pukul 08.30 WIB
pengangakatan benjolan di lehernya, Q tanggal 22-24 Februari 2021 setiap
: pasien mengatakan nyeri yang hari dilakukan sebanyak 3 kali dalam
dirasakan masih cenat-cenut, R : sehari yaitu pagi, siang dan malam
pasien mengatakan nyeri di bagian hari, tindakan terapi diperoleh
leher kanan, S : pasien mengatakan penurunan keluhan nyeri pasien yang
skala nyeri 1 dari rentang 0-10, T : sebelum pasien diberikan tindakan
pasien mengatakan nyeri hilang keperawatan nonfarmakologi skala
timbul. Objektif : pasien tampak tidak nyeri pasien 5 menjadi 1 dari rentang
meringis, kooperatif setelah dilakukan 0-10.
tindakan terapi Neck Stretching SARAN
Exercise. Analisa yaitu masalah a. Bagi Rumah Sakit
teratasi. Planning yaitu lanjutkan Diharapkan dapat memberikan
intervensi rawat jalan dengan menebus pelayanan kepada pasien dengan
obat antacid 2x1, paracetamol 3x1, lebih optimal dan dapat
clavamox 3x1. mempertahankan hubungan
KESIMPULAN kerjasama yang baik antar tim
Pengelolaan asuhan kesehatan maupun klien sehingga
keperawatan pada pasien post operasi dapat meningkatkan mutu
struma nodusa non toxik dalam pelayanan dalam memberikan
pemenuhan kebutuhan keamanan dan asuhan keperawatan pada pasien
kenyamanan dengan mengajarkan dan yang mengalami masalah Post
melakukan tehnik nonfarmakologis Operasi Struma Nodusa Non Toxic
Neck Stretching Exercise yang dengan memberikan tindakan Neck
bertujuan untuk mendorong pasien Stretching Exercise dalam
dalam menggerakkan leher dan bahu, menurunkan rasa nyeri post operasi
serta meregangkan leher secara pada pasien yang optimal.
perlahan dan penuh untuk mengurangi b. Bagi Institusi Pendidikan
rasa nyeri pada leher pasien yang Diharapkan lebih meningkatkan
dilakukan selama 3 hari terhitung mutu pelayanan pendidikan yang
berkualitas dan profesional dalam pasien yang mengalami post operasi
mengelola kasus lahan asuhan Struma Nodusa Non Toxic, baik
keperawatan pada pasien dengan individu, keluarga, masyarakat serta
masalah Post Operasi Struma dapat menjadi pegangan dan
Nodusa Non Toxic dengan manfaat bagi penulis untuk
memberikan tindakan Neck meningkatkan pengetahuan dalam
Stretching Exercise dalam perawatan pasien yang mengalami
menurunkan rasa nyeri pos operasi post operasi Struma Nodusa Non
pada pasien sehingga dapat Toxic.
menghasilkan perawat-perawat DAFTAR PUSTAKA
yang inovativ, terampil, inovatif Andra Saferi Wijaya & Yessie Mariza
dan profesional. Putri. (2013). KMB 2
c. Bagi Pasien dan Keluarga Pasien Keperawatan Medikal Bedah
Diharapkan dapat sebagai sumber Keperawatan Dasar. Yogyakarta
referensi dalam memberikan pilihan : Nuha Medika
terhadap persiapan dengan masalah
Brunner,Suddart. (2014). Keperawatan
Post Operasi Struma Nodusa Non
Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta
Toxic dengan memberikan tindakan
: ECG
Neck Stretching Exercise dalam
menurunkan rasa nyeri pos operasi De Jong., & Syamsuhidajat, R et al.
pada pasien serta dapat memberikan 2017. Buku Ajar Ilmu Bedah
pendidikan kesehatan terkait Sistem Organ dan Tindak
penyakit dan meneruskan tindakan Bedahnya (2) Edisi 4 Volume 3.
dalam melakukan pemulihan nyeri Jakarta : Buku Kedokteran EGC
post operasi Struma Nodusa Non
Manurung, N. 2017. Keperawatan
Toxic.
Medikal Bedah Jilid 1. Jakarta :
d. Bagi Penulis
Trans Info Media
Diharapkan dapat meningkatkan
kualitas kesehatan khususnya pada
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
(2017). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia Cetakan
2.Jakarta:DPP PPNI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
(2018). Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia Cetakan
2.Jakarta:DPP PPNI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
(2018). Standar Luaran
Keperawatan Indonesia Cetakan
2.Jakarta:DPP PPNI
Potter, P. A. et al. 2013. Fundamental
of Nursing : Caring Throughout
the Life Span. USA: Elsevier

Tetty. 2015. Konsep dan


Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai