ABSTRAK
Latar Belakang: Non-spesific neck pain merupakan nyeri leher yang tidak beradiasi ke lengan atau upper extremitas,
dimana nyeri terjadi pada area leher, occipital, dan punggung bagian atas. Pada umumnya nyeri muncul pada akhir
keterbatasan ekstensi, lateral fleksi, rotasi, dan fleksi. Metode: Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan
desain randomized control group pre test – post test, bertujuan untuk mengetahui efek penambahan Thoracic
Manipulation pada intervensi Ultrasound dan Muscle Energy Technique terhadap peningkatan LGS cervical pada
penderita non-spesific neck pain. Sampel penelitian adalah mahasiswa jurusan fisioterapi yang mengeluh non-spesific
neck pain (sesuai dengan kriteria inklusi), dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 24 orang yang dibagi secara acak ke
dalam 2 kelompok. Alat ukur yang digunakan adalah inclinometer. Hasil: Berdasarkan analisis uji paired sample t pada
kelompok kontrol dan perlakuan diperoleh nilai p < 0,05 untuk LGS ekstensi, lateral fleksi, dan rotasi cervical, yang berarti
bahwa kelompok kontrol (Ultrasound dan Muscle Energy Technique) dan kelompok perlakuan (Ultrasound, Muscle
Energy Technique dan Thoracic Manipulation) dapat memberikan peningkatan LGS cervical yang signifikan. Berdasarkan
uji independen sample t, diperoleh nilai p > 0,05 untuk LGS ekstensi, lateral fleksi, dan rotasi cervical, yang berarti tidak
ada perbedaan yang signifikan antara Ultrasound, Muscle Energy Technique, Thoracic Manipulation dan Ultrasound,
Muscle Energy Technique terhadap peningkatan LGS cervical. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah
penambahan Thoracic Manipulation pada intervensi Ultrasound dan Muscle Energy Technique tidak lebih efektif secara
signifikan terhadap peningkatan LGS cervical pada penderita non-spesific neck pain.
ABSTRACT
Background: Non-specific neck pain is neck pain that does not radiate to the arm or upper extremity, where pain occurs
in the neck, occipital, and upper back. Generally pain appears at the end of limited extension, lateral flexion, rotation, and
flexion. Methods: This study was a quasi-experimental study with a pre-test-post-test randomized control group design,
aimed to determine the effect of adding Thoracic Manipulation to Ultrasound and Muscle Energy Technique interventions
to the increase range of motion cervical in patients with non-specific neck pain. The research sample was physiotherapy
students who complained of non-specific neck pain (according to the inclusion criteria), and the total sample was 24
people who were randomly divided into 2 groups. The measuring instrument used is the inclinometer. Results: Based on
the analysis of the paired sample t test in the control and treatment groups, p value <0.05 was obtained for cervical range
of motion extension, lateral flexion, and rotation, which means that the control group (Ultrasound and Muscle Energy
Technique) and the treatment group (Ultrasound, Muscle Energy Technique and Thoracic Manipulation) can provide a
significant increase range of motion cervical. Based on the independent sample t test, p value> 0.05 was obtained for
cervical range of motion extension, lateral flexion, and rotation, which means that there is no significant difference between
Ultrasound, Muscle Energy Technique, Thoracic Manipulation and Ultrasound, Muscle Energy Technique to increase
range of motion cervical. Conclusion: The conclusion of this study is that the addition of Thoracic Manipulation to the
intervention of Ultrasound and Muscle Energy Technique is not significantly more effective to increasing range of motion
cervical in patients with non-specific neck pain
Sekitar 25% dari seluruh pasien rawat penggunaan prosedur manual yang
jalan fisioterapi adalah penderita non-spesific diarahkan pada thoracic spine dapat
neck pain dan lebih dari 1/3 pasien neck pain menghasilkan penurunan nyeri dengan
akan mengalami perkembangan chronic cepat. Penelitian Cleland et al (2005)
neck pain dengan gejala lebih dari 6 bulan, menemukan bahwa thoracic thrust
serta hampir 1/3 pasien yang pernah manipulation dapat menghasilkan perbaikan
mengalami neck pain (Javier et al, 2009). keluhan neck pain dengan cepat dan
Penelitian tentang prevelensi non- perbaikan jangka pendek yang berhasil
spesific neck pain di Swedia menunjukkan (Javier et al, 2009 ; Joshua et al, 2005 ; Kevin
bahwa 43% populasi dilaporkan pernah et al, 2011).
mengalami nyeri leher, dimana lebih banyak Soft tissue manipulation merupakan
terjadi pada perempuan (48%) dibandingkan salah satu metode manual terapi yang efektif
laki-laki (38%) (Guez et al, 2002). Setiap untuk kasus spine khususnya non-spesific
tahun, 27% sampai 48% para pekerja neck pain. Muscle Energy Technique (MET)
mengalami non-spesific neck pain. Non- merupakan salah satu metode soft tissue
spesific neck pain biasanya pulih dalam osteopathic yang sering digunakan pada
beberapa hari atau minggu, akan tetapi bisa kondisi non-spesific neck pain, dimana MET
berulang kembali atau bahkan menjadi kronis dapat menghasilkan efek post isometric
(Gautam et al, 2014). relaxation pada otot yang spasme/tightness
Berdasarkan hasil observasi dan sehingga terjadi perbaikan ROM cervical.
pemeriksaan peneliti di Klinik Ultrasound (US) memiliki efek terapeutik
Mabbulosibatang Fisioterapi ditemukan terhadap problem spasme atau tigth pada
sekitar 32 mahasiswa mengalami non- otot area cervical, dimana efek US dapat
spesific neck pain dengan keterbatasan memperbaiki elastisitas dan ekstensibilitas
gerak yang utama adalah ekstensi, lateral serabut otot yang spasme atau tight. Efek
fleksi dan rotasi cervical. tersebut dapat mengoptimalkan efek
Berdasarkan hasil pemeriksaan terapeutik dari MET dan thoracic
fisioterapi oleh peneliti menemukan bahwa maniupulation.
sumber gejala dari non-spesific neck pain Berdasarkan uraian masalah di atas,
khususnya berasal dari zygapophyseal joint, maka rumusan masalah penelitian ini adalah
otot upper trapezius dan splenius apakah penambahan Thoracic
capitis/cervicis pada cervical, dan umumnya manipulation pada Ultrasound dan MET
menyebabkan keterbatasan gerak rotasi, lebih efektif dibandingkan Ultrasound dan
lateral fleksi dan ekstensi cervical. MET terhadap perubahan lingkup gerak
Pengalaman klinis para ahli menunjukkan sendi cervical pada non-specific neck
bahwa adanya perubahan biomekanik pada pain ? Dengan demikian, tujuan penelitian ini
cervical akan melibatkan gangguan gerak adalah Untuk mengetahui efektivitas
pada thoracic spine. Adanya hubungan penambahan Thoracic Manipulation pada
biomekanik antara cervical dan thoracic Ultrasound dan Muscle Energy Technique
spine dapat menyebabkan gangguan dibandingkan hanya Ultrasound dan Muscle
mobilitas pada cervical mempengaruhi Energy Technique terhadap perubahan
mobilitas thoracic spine, begitu pula lingkup gerak sendi cervical pada non-
sebaliknya gangguan mobilitas thoracic specific neck pain.
spine dapat menimbulkan berkembangnya
non-spesific neck pain (Joshua et al, 2005). METODE
Sejumlah intervensi fisioterapi dapat Jenis Penelitian
memberikan manfaat terhadap perbaikan Jenis penelitian ini adalah penelitian
fungsional cervical, antara lain mobilisasi
eksperimen dengan randomized pre test –
sendi, manipulasi, terapi latihan, massage,
dan electrotherapy / thermotherapy. post test control group design. Dalam desain
Intervensi manual therapy merupakan salah penelitian ini, penderita non-specific neck
satu strategi pengobatan yang tepat untuk pain sebagai sampel diacak kedalam 2
kasus mechanical neck pain, antara lain kelompok yaitu kelompok perlakuan yang
mobilisasi dan manipulasi cervical. Namun, diberikan intervensi ultrasound, muscle
beberapa literatur menganjurkan untuk energy technique dan thoracic manipulation,
menghindari aplikasi manipulasi cervical
dan kelompok kontrol yang diberikan
terutama pada akhir ROM. Beberapa
evidence based saat ini menunjukkan bahwa
intervensi ultrasound dan muscle energy harus berada pada angka 0o sebelum
technique. memulai LGS. lalu instruksikan sampel
untuk melakukan gerak ekstensi cervical.
Populasi dan Sampel Gerakan cairan didalam inclinometer
Populasi penelitian ini adalah menunjukkan derajat LGS yang dicapai.
mahasiswa yang mengalami non-spesific 2. Lateral fleksi cervical : Sampel dalam
neck pain di Poltekkes Kemenkes Makassar, posisi duduk. Fisioterapist memegang
sedangkan sampel adalah mahasiswa yang dan meletakkan inclinometer di atas
mengalami non-spesific neck pain sesuai kepala dan inclinometer harus berada
dengan kriteria inklusi dalam pengambilan pada angka 0o sebelum memulai LGS,
sampel. Teknik pengambilan sampel yang lalu instruksikan sampel untuk melakukan
digunakan adalah simple random sampling. gerak lateral fleksi kiri dan kanan.
Besar sampel diperoleh berdasarkan rumus Gerakan cairan didalam inclinometer
pengambilan sampel yaitu : menunjukkan derajat LGS yang dicapai.
3. Rotasi cervical : sampel dalam posisi
2
= ( , ) berbaring terlentang, dan posisi cervical
( − ) berada pada 0o. Inclinometer ditempatkan
dan dipertahankan diatas dahi bagian
Berdasarkan rumus tersebut didapatkan tengah, fisioterapist lalu instruksikan
n=12,31 (dibulatkan menjadi 12) sehingga sampel untuk menoleh ke kiri untuk
jumlah sampel setiap kelompok sebanyak 12 gerakan rotasi cervical kiri dan menoleh
orang, jadi total sampel sebanyak 24 orang. ke kanan untuk gerakan rotasi cervical
Adapun kriteria inklusi yang ditentukan kanan. Gerakan cairan didalam
adalah non-spesifik neck pain yang ditandai inclinometer menunjukkan derajat LGS
dengan keterbatasan gerak ekstensi, rotasi, yang dicapai.
dan lateral fleksi cervical, positif nyeri
segmental pada tes PACVP, PAUVP, dan Prosedur Pelaksanaan Intervensi
spurling test ekstensi, ditemukan muscle tight Intervensi yang diberikan pada
pada upper trapezius dan splenius kelompok perlakuan adalah ultrasound,
cavitis/cevicis, nyeri leher yang bersifat muscle energy technique dan thoracic
kronik (diatas 1 bulan), dan bersedia manipulation, sedangkan kelompok kontrol
menjalani terapi sebanyak 2 kali terapi. adalah ultrasound dan muscle energy
Sedangkan kriteria eksklusi adalah non- technique. Adapun prosedur
spesifik neck pain yang ditandai dengan nyeri pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
radikular, ditemukan instability cervical, 1. Ultrasound
memiliki riwayat whiplash injury sebelumnya, a. Persiapan alat : bersihkan head
dan ada riwayat malignancy. transducer dengan alkohol, siapkan
ultrasound gel.
Prosedur Pengumpulan Data b. Persiapan pasien : pasien dalam posisi
Pengumpulan data dilakukan pada awal tidur miring (side lying), area upper
penelitian sebagai data pre test dan akhir trapezius bebas dari pakaian
penelitian sebagai data post test. c. Teknik pelaksanaan :
Pengumpulan data didapatkan melalui 1) Area upper trapezius diolesi gel
pengukuran lingkup gerak sendi cervical secukupnya.
yang mencakup gerak ekstensi, lateral fleksi 2) Setting ultrasound dengan dosis
dan rotasi cervical dengan menggunakan terapi : frekuensi 3 MHz, pulse ratio
inclinometer. Adapun prosedur 100%, intensitas 1 w/cm2, ERA
pengukurannya adalah sebagai berikut : tranducer 5 cm, waktu 5-6 menit.
1. Ekstensi Cervical : Sampel dalam posisi
duduk. Fisioterapist meletakkan
inclinometer di atas kepala, inclinometer
1. Uji statistik deskriptif, untuk memaparkan sebesar 13,17±1,892, yang berarti terjadi
karakteristik sampel berdasarkan usia. peningkatan LGS ekstensi cervical
2. Uji normalitas data, menggunakan uji dengan rerata sebesar 13,17 setelah
intervensi.
Shapiro Wilk untuk mengetahui data
2. LGS lateral fleksi cervical : pre test
berdistribusi normal (p>0,05) atau tidak sebesar 33,75±5,429 dan post test
berdistribusi normal (p<0,05). sebesar 43,67±3,846 dengan rerata
3. Uji analisis komparatif (uji hipotesis), hasil selisih sebesar 9,92±1,577, yang berarti
uji normalitas data menunjukkan data terjadi peningkatan LGS lateral fleksi
berdistribusi normal dengan nilai p > 0,05 cervical dengan rerata sebesar 9,92
untuk data ekstensi, lateral fleksi dan setelah intervensi.
3. LGS rotasi cervical : pre test sebesar
rotasi cervical sehingga digunakan uji
54,25±10,146 dan post test sebesar
statistic parametrik yaitu uji paired t 66,58±8,929 dengan rerata selisih
sample dan uji independent t sample. sebesar 12,33±1,217, yang berarti terjadi
peningkatan LGS rotasi cervical dengan
HASIL PENELITIAN rerata sebesar 12,33 setelah intervensi.
Berdasarkan tabel 1. menunjukkan nilai Berdasarkan tabel 3. diperoleh hasil uji
rerata berdasarkan umur, dimana diperoleh paired sample t untuk LGS ekstensi, lateral
nilai rerata 21,25±1,138 tahun untuk fleksi, dan rotasi cervical yaitu nilai p <0,05
kelompok kontrol dan nilai rerata yang berarti bahwa intervensi Ultrasound dan
20,75±0,965 tahun untuk kelompok Muscle energy technique dapat memberikan
perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa rata- peningkatan LGS ekstensi, lateral fleksi, dan
rata sampel tergolong kedalam usia remaja rotasi cervical yang signifikan pada penderita
baik pada kelompok kontrol maupun non-spesific neck pain.
kelompok perlakuan. Berdasarkan tabel 4. diperoleh hasil uji
Berdasarkan tabel 2. diperoleh nilai paired sample t untuk LGS ekstensi, lateral
rerata LGS ekstensi, lateral fleksi, dan rotasi fleksi, dan rotasi cervical yaitu nilai p < 0,05
cervical pada kelompok kontrol (Ultrasound yang berarti intervensi Ultrasound, Muscle
dan Muscle energy technique) yaitu : energy technique, dan Thoracic manipulation
1. LGS ekstensi cervical ; pre test sebesar dapat memberikan peningkatkan LGS
47,67±8,978 dan post test sebesar ekstensi, lateral fleksi dan rotasi cervical
59,50±6,544 dengan rerata selisih yang signifikan pada penderita non-spesific
sebesar 11,83±2,434, yang berarti terjadi neck pain.
peningkatan LGS ekstensi cervical Berdasarkan tabel 5. diperoleh hasil uji
dengan rerata sebesar 11,83 setelah independent sample t untuk LGS ekstensi,
intervensi. lateral fleksi, dan rotasi cervical yaitu nilai p
2. LGS lateral fleksi cervical : pre test >0,05 yang berarti bahwa tidak ada
sebesar 38,75±6,744 dan post test perbedaan rerata yang signifikan antara
sebesar 46,92±6,626 dengan rerata kelompok perlakuan (Ultrasound, Muscle
selisih sebesar 8,17±0,118, yang berarti energy technique, dan Thoracic
terjadi peningkatan LGS lateral fleksi manipulation) dan kelompok kontrol
cervical dengan rerata sebesar 8,17 (Ultrasound dan Muscle energy technique).
setelah intervensi. Hal ini menunjukkan bahwa Ultrasound,
3. LGS rotasi cervical : pre test sebesar Muscle energy technique, dan Thoracic
58,92±12,515 dan post test sebesar manipulation tidak lebih efektif secara
69,83±6,887 dengan rerata selisih signifikan dibandingkan dengan Ultrasound
sebesar 10,91±5,628, yang berarti terjadi dan Muscle energy technique terhadap
peningkatan LGS rotasi cervical dengan peningkatan LGS ektensi, lateral fleksi, dan
rerata sebesar 10,91 setelah intervensi. rotasi cervical pada penderita non-spesific
Pada kelompok perlakuan (Ultrasound, neck pain.
Muscle energy technique, dan Thoracic Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di
manipulation) diperoleh nilai rerata LGS atas maka dapat disimpulkan bahwa
ekstensi, lateral fleksi, dan rotasi cervical “Penambahan Thoracic manipulation pada
yaitu : Ultrasound dan Muscle Energy Technique
1. LGS ekstensi cervical : pre test sebesar tidak lebih efektif secara signifikan
40,75±7,047 dan post test sebesar dibandingkan dengan Ultrasound dan Muscle
53,92±8,939 dengan rerata selisih Energy Technique saja terhadap
peningkatan LGS ekstensi, lateral fleksi, dan akibatnya terjadi peningkatan metabolisme
rotasi cervical pada penderita non-spesific sehing ga mempercepat proses
neck pain”. penyembuhan jaringan otot, tendon dan
ligament dan menginhibisi aktivitas saraf
PEMBAHASAN simpatis sehingga menghasilkan penurunan
Non-spesific neck pain merupakan nyeri ten sion pada jaringan (Susan et al, 2012).
leher yang tidak beradiasi ke lengan atau Hal ini akan memudahkan penerapan Muscle
upper extremitas, dimana nyeri tejadi pada Energi Technihque dan Thoracic
area leher, occipital, dan punggung bagian manipulation dalam meningkatkan LGS.
atas. Kondisi ini sangat berhubungan dengan Pemberian Muscle Energi Technique
faktor postural atau faktor mekanik (gerakan). setelah Ultrasound memberikan efek PIR
Sumber gejala dari non-spesific neck pain (post isometric relaxasi) dan RI (reciprocal
khususnya berasal dari zygapophyseal joint inhibition) yang dapat menghasilkan
atau uncovertebral joint pada cervical, dan peningkatan LGS ekstensi, lateral fleksi, dan
umumnya menyebabkan keterbatasan gerak rotasi cervical. MET menggunakan prinsip
ke segala arah terutama gerak rotasi, lateral PIR dalam menurunkan tonus otot, dimana
fleksi dan ekstensi cervical (de-las-Penas et mekanisme kerjanya yakni kontraksi
al, 2007). Pengalaman klinis para ahli isometrik otot yang tight/ spasme saat
menunjukkan bahwa adanya perubahan dilakukan MET akan mengaktivasi golgi
biomekanik pada cervical akan melibatkan tendon organ (GTO), GTO yang teraktivasi
gangguan gerak pada thoracic spine. Adanya akan mengaktifkan interneuron pada Medulla
hubungan biomekanik antara cervical dan Spinalis yang dapat berfungsi sebagai
thoracic spine dapat menyebabkan inhibisi pada saraf motorik sehingga efek
gangguan mobilitas pada cervical yang tersebut dapat menyebabkan penurunan
mempengaruhi mobilitas thoracic spine, tonus atau ketegangan otot. Efek PIR dan RI
begitu pula sebaliknya gangguan mobilitas dapat menghasilkan refleks relaksasi dan
thoracic spine dapat menimbulkan perubahan otot terhadap toleransi stretch.
berkembangnya non-spesific neck pain Kemudian, efek RI yang dihasilkan oleh
(Joshua et al, 2005). Muscle Energy Technique dengan
Problem keterbatasan gerak ekstensi, mengaktivasi kontraksi otot antagonist (otot
lateral fleksi, dan rotasi umumnya ditemukan yang sehat) dapat menginhibisi tonus otot
oleh peneliti pada setiap sampel. agonis yang spasme/tightness sehingga
Berdasarkan pengamatan dan penelusuran akan menun jukkan penurunan tonus dengan
peneliti dari hasil pemeriksaan menunjukkan cepat setelah kontraksi (Chaitow, 2006).
bahwa problem keterbatasan ekstensi Terjadinya penurunan tonus otot yang
umumnya disebabkan oleh lesi facet joint dihasilkan oleh Muscle Energy Technique
cervical dan thorakal sedangkan problem dapat meningkatkan lingkup gerak sendi.
keterbatasan rotasi dan lateral fleksi Pengalaman klinis para ahli
umumnya disebabkan oleh muscle spasm menunjukkan bahwa adanya perubahan
atau muscle tightness pada otot-otot leher biomekanik pada cervical akan melibatkan
terutama splenius capitis, semispinalis gangguan gerak pada thoracic spine. Aplikasi
cervicis dan upper trapezius. thoracic spine berdasarkan penelitian diatas
Peterson dan Bergman (2002), menunjukkan bahwa manipulasi dapat
menjelaskan bahwa suatu kejadian atau menghasilkan efek mekanikal pada sendi
kondisi seperti postur yang tidak benar, sehingga terjadi perbaikan LGS sendi
penuaan, cidera akut, kondisi kongenital, (Kenneth, 2016).
semuanya dapat menyebabkan perubahan Penambahan Thoracic manipulation
mekanik sendi atau struktur/fungsi otot dapat menghasilkan gapping (celah/
sehingga dapat menghasilkan non-spesific pemisahan) pada permukaan facet joint
neck pain (Roodt, 2009). thoracal sehingga menunjukkan adanya
Pemberian ultrasound dapat perbaikan lingkup gerak sendi yang cepat
menghasilkan energi kinetik pada jaringan dan penurunan nyeri gerak. Thoracic
tubuh, dimana molekul-molekul didalam manipulation dapat menghasilkan efek
jaringan akan saling bergesekan satu sama mekanikal pada sendi sehingga terjadi
lain. Jaringan otot, tendon dan ligament akan perbaikan LGS sendi (Kenneth, 2016).
mengabsorbsi energi ultrasound sehingga Pada penelitian Kwan et al (2016),
terjadi peningkatan suhu yang digunakan menemukan bahwa pemberian Thoracic
untuk meningkat kan permeabilitas jaringan, manipulation dapat meningkatkan LGS
secara signifikan dengan nilai p < 0,05 3. Penambahan Thoracic Manipulation pada
dengan rata-rata peningkatan sebesar intervensi Ultrasound dan Muscle Energy
15.5±5.8 (Kwan et al 2016). Technique tidak memberikan efek yang
Beberapa penelitian sebelumnya lebih besar secara signifikan daripada
melaporkan bahwa pemberian muscle hanya Ultrasound dan Muscle Energy
energy technique dapat memberikan Technique terhadap peningkatan LGS
peningkatan LGS pada penderita non- cervical pada penderita non-spesific neck
spesific neck pain. Penelitian Kruva et al pain.
(2018) menemukan bahwa pemberian
Muscle energy technique dapat DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan LGS secara signifikan dengan Binder, Allan.I. 2010. Clinical Review
nilai p < 0,05 dan rata-rata peningkatan Cervical spondylosis and neck pain.
sebesar 53.42±3.3 (Krupa et al 2015). Stevenage, Hertfordshire : Vol 334.
Beberapa penelitian juga mengemukakan Calliet, R. 2011. Neck and Arm Pain : Pain
bahwa pemberian dengan kombinasi elektro Series. Third Edition, Philadelphia:
terapi, dapat memberikan hasil yang lebih F.A. Davis Company.
efektif terhadap peningkatan LGS. Chaitow, L. 2012. Muscle Energy Technique.
Perbedaan kedua kelompok sampel Third Edition. Edinburgh: Churchill
terletak pada penambahan Thoracic Livingstone.
manipulation pada intervensi ultrasound dan Cross, Kevin.Mchris., Chris, Kuenze.,
muscle energy technique. Seperti yang telah Grindstaff, Terry., Hertel Jay. 2011.
dijelaskan diatas bahwa thoracic Thoracic Spine Thrust Manipulation
manipulation dapat menghasilkan gapping Improves Pain, Range of Motion, and
(celah/ pemisahan) pada permukaan facet Self-Reported Function in Patients
joint thoracal sehingga menunjukkan adanya With Mechanical Neck Pain: A
perbaikan lingkup gerak sendi yang cepat Systematic Review. Journal of
dan penurunan nyeri gerak setelah diberikan Orthopaedic & Sports Physical
intervensi Ultrasound dan Muscle Energy Therapy ; vol 41 :number 9.
Technique. Sedangkan kelompok kontrol De-las-Penas, C.F., del-Cerro, L.P., Blanco,
yang tanpa Thoracic manipulation juga C.R., Conesa, A.G., Page, J.C.,
menghasilkan perbaikan lingkup gerak sendi Miangolarra. 2014. Changes in Neck
dan penurunan nyeri gerak yang signifikan Pain and Active Range of Motion After
melalui efek dari Ultrasound dan Muscle A Single Thoracic Spine Manipulation
Energy Technique. in Subjects Presenting with
Penelitian sebelumnya oleh Kwan et al Mechanical Neck Pain : A Case Series.
(2016), menemukan bahwa penambahan Journal of Manipulative and
Thoracic manipulation pada intervensi Physiological Therapeutics; Vol 30:
SNAGs dapat meningkatkan LGS secara Number 4.
signifikan dengan nilai p < 0,05 dan rata-rata Douglas AB, Bope ET. Evaluation and
peningkatan sebesar 15.5±5.8. treatment of posterior neck pain in
Meskipun demikian, hasil penelitian ini family practice. JABFP 2014; 17: 13-
berbeda dengan penelitian sebelum nya. Hal 22.
ini mungkin disebabkan oleh teknik Muscle Gautam, Rajesh., Dhamija, Jagdeep.Kaur.,
Energy Technique yang menghasilkan efek Amit,Puri. 2014. Comparison of
peningkatan lingkup gerak sendi yang sangat Maitland and Mulligan Mobilization in
besar sehingga dapat mencapai lingkup Improving Neck Pain, ROM and
gerak sendi mendekati normal. Disability. International Journal of
Physiotherapy and Research ; Vol 2(3)
KESIMPULAN : 482-87.
1. Intervensi Ultrasound, Mupscle Energy Gonzales, Javier.Iglesias., De-las-Penas,
Technique dan Thoracic Manipulation C.F., Joshua, A.Cleland Francisco,
dapat meningkatkan LGS cervical pada Albur querque-Sendı., Luis,
penderita non-spesific neck pain. Palomeque-del-Cerro., Roberto
2. Intervensi Ultrasound dan Muscle Energy Me´ndez-Sa´ nchez. 2011. Inclusion of
Technique dapat meningkat kan LGS thoracic spine thrust manipulation into
cervical pada penderita non-spesific neck an electro-therapy/thermal program for
pain. the management of patients with acute
mechanical neck pain: A randomized
Tabel 1
Rerata Sampel berdasarkan umur di Klinik Mabbulosibatang
Tabel 2.
Rerata LGS berdasarkan nilai pre test, post test, dan selisih
Tabel 3.
Uji beda rerata LGS sebelum dan sesudah intervensi
pada kelompok kontrol
Tabel 4.
Uji beda rerata LGS sebelum dan sesudah intervensi
pada kelompok perlakuan
Tabel 5.
Uji beda rerata post test LGS antara kelompok kontrol
dan kelompok perlakuan