PENDAHULUAN
Nyeri punggung bawah (NPB) adalah suatu sindroma klinik yang ditandai
dengan gejala utama rasa nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tulang
punggung bagian bawah dan sekitarnya (Tiger, 2010). Tidak ada seorang pun
yang kebal terhadap kondisi ini dan masing-masing sangat berpotensi untuk
berbagai kondisi ataupun faktor risiko, namun sering kali tidak ditemukan adanya
Indonesia (PERDOSSI) pada bulan Mei 2002 menunjukkan jumlah pasien nyeri
punggung bagian bawah sebesar 18,37% dari seluruh pasien nyeri. Studi populasi
di daerah pantai utara Jawa Indonesia ditemukan insidensi 8,2% pada pria dan
insidensinya sekitar 5,4-5,8%. Frekuensi terbanyak pada usia 45-65 tahun. Dalam
oleh kelompok studi nyeri PERDOSSI pada bulan Mei 2002 menunjukkan jumlah
pasien nyeri sebanyak 4456 orang (25% dari total kunjungan), di mana 1598
orang (35,86%) merupakan pasien nyeri kepala dan 819 orang (18,37%) adalah
pasien nyeri punggung bawah (Lubis, 2003; dikutip oleh Yanra, 2013).
1
2
keluhan dapat hilang dengan sendirinya tanpa adanya penanganan medis. Pasien
NPB yang tidak melakukan latihan secara khusus memiliki resiko 12 kali untuk
kambuh dalam jangka waktu tiga tahun. NPB yang sering terjadi di kalangan
punggung bawah yang disebabkan karena gangguan atau kelainan pada unsur otot
pada pembuluh darah yang lama kelamaan akan mengakibatkan iskemia, sehingga
fungsional penderita, dalam jangka waktu yang lama maka terjadi penurunan
kekuatan otot yang selanjutnya diikuti dengan terjadinya atrofi pada otot-otot
digunakan antara lain terapi panas bisa berupa penggunaan short wave diathermy
William’s flexion exercise (WFE) (Dickerman, 2005). Namun dalam kasus ini
dan Myofasial release untuk mengatasi masalah yang di derita oleh pasien NPB
myogenic.
akan menurunkan nyeri yang diderita oleh penderita NPB myogenic. Penurunan
tertunda akibat dari pembatasan gerak karena adanya nyeri pada punggung bawah.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Khalid, Rafiq dan Zehra (2013)
maupun WFE menunjukkan efektivitas yang baik dalam menurunkan nyeri. Oleh
karena itu peneliti menggabungkan ketiga terapi tersebut dan mengangkat topik
tersebut yang disusun dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian
Short Wave Diathermy (SWD), TENS dan William Flexion Exercise (WFE)
B. Rumusan Masalah
ini adalah (1) apakah ada pengaruh pemberian SWD, TENS dan William flexion
exercise dalam penurunan nyeri punggung bawah myogenic? (2) apakah ada
4
C. Tujuan Penelitian
SWD, TENS dan William flexion exercise dalam penurunan nyeri punggung
bawah myogenic (2) untuk mengetahui pengaruh pemberian SWD, TENS dan
D. Manfaat Penelitian
fungsional pada NPB myogenic, (2) bagi fisioterapis diharapkan hasil penelitian
kemampuan fungsional pada NBP myogenic dengan SWD, TENS dan William
flexion exercise, (4) bagi masyarakat umum diharapkan hasil penelitian ini dapat