Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin majunya perkembangan zaman,persaingan dalam segala bidang semakin

ketat. Dimana manusia dituntut bekerja lebih cepat dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya , sehingga menyebabkan timbulnya siklus kerja statis dalam jangka lama,

seperti duduk lama ,kurang memperhatikan posisi tubuh yang baik dalam hal ini dapat

menyebabkan keluhan nyeri punggung bawah sehingga tentunya akan mengurangi

produktifitas kerja Sari, (2015). Oleh karena itu nyeri punggung bawah merupakan

masalah kesehatan yang patut diperhatikan.

Nyeri punggung bawah. Low back pain (LBP) didefinisakan sebagai rasa nyeri

yang dirasakan pada punggung bawah yang sumbernya adalah tulang belakang daerah

spinal, otot, saraf,atau struktur lain yang ada disekitarnya Rosida,( 2021) LBP dapat

disebabkan beberapa faktor antara lain posisi kerja, depresi, obesitas , tinggi badan,,

usia , dan terlalu lama duduk Elianor,(2007). Oleh sebab itu LBP merupakan masalah

kesehatan yang sering dijumpai diberbagai negara di dunia.

Keluhan Low back pain merupakan permasalahan global yang dihadapi oleh

setiap negara . Menurut Global Burden of Low Back Pain di china terjadi peningkatan

kasus dari tahun 1990 sampai tahun 2016 sebesar 23,5% dan yang paling banyak

terkena adalah wanita dibandingkan pria. LBP ini juga diderita oleh usia muda maupun

tua namun keadaan semakin parah pada usia 30-60 tahun keatas WHO,(2018). Survey

yang pernah dilakukan pada 1000 pekerja kantor berusia 18 atau lebih diseluruh
amerika serikat, 2 dari 3 pekerja kantor merasa sakit dan nyeri pada tubuhnya dalam 6

bulan terakhirnya . American Osteopathic Association ( AOA) dalam survey

menunjukan , bahwa dalam 30 hari terakhir sekitar 62% responden merasakan nyeri di

punggung bawah , 53% di leher, 38% di bahu, 33% di pergelangan tangan ,dan 31% di

punggung atas AOA AND MOA, (2013). Selain itu di indonesia low back pain

merupakan permasalahan kesehatan yang banyak dikeluhkan dimasyarakat.

Di Indonesia penyakit LBP ini juga menjadi hal yang sangat

menghawatirkan.penelitian yang dilakukan oleh kelompok studi nyeri Perhimpungan

Dokter Saraf Indonesia (PERDOSSI) terdapat 14 rumah sakit pendidikan di Indonesia

menunjukan jumlah penderita nyeri sebanyak 4.456 (25 % dari total kunjungan) dimana

1.598 orang (35,86%) diantaranya adalah penderita nyeri punggung bawah. Selain itu

data LBP yang didapatkan di sulawesi selatan sebanyak 34.954 (63,39%) terjangkit

nyeri punggung, dan tertinggi di kalangan umur 65-74 tahun Riskesdas.(2018). Setelah

dilakukan pengambilan data awal di Rumah Sakit Sultan Daeng Raja Bulukumba data

yang ditemukan yang mengalami keluhan LBP dari tahun 2018 sebanyak 185 pasien,

sedangkan ditahun 2019 terdapat 132 pasien dan ditahun 2020 sebanyak 120

pasien.dilihat dari prevelansinya dari tahun 2018-2021 memang mengalami penurunan

namun belum teratsi secara sempurnah.

Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah digambarkan sebagai nyeri

yang terjadi antara tulang rusuk kedua belas dan lipatan bokong. LBP juga

didefenisikan sebagai nyeri yang dialami anatara krista ilaka posterior dan lipatan

glutea, terutama disekitar sendi sakro ilaka Rosida Hi Saraha, S.ST, (2021) . Nyeri
punggung bawah memang tidak menyebabkan kematian , namun menyebabkan

individu yang mengalaminya menjadi tidak produktif sehingga akan menyebabkan

beban yang besar pada kehidupan sehari-hari atau menghambat aktivitas Tony

setiobudi, (2016). Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya atau penanganan untuk

mengurangi nyeri pada penderita LBP.

Penanganan pada penderita yang mengalami nyeri punggung bawah adalah

melakukan aktivitas yang dapat diterapkan sesuai dengan kemampuan penderita,

stretching fleksi William, pemberian makanan yang bergizi, anjurkan untuk istrahat

secukupnya dan minum air putih yang cukup. Wewenang seoarang perawat adalah

melakukan tindakan keperawatan secara mandiri. Salah satu penanganan pada nyeri

punggung bawah adalah terapi non farmakologi yaitu intervensi keperawatan secara

mandiri untuk mengurangi nyeri yang dirasakan oleh penderita. Tehnik nterapi non

farmakologis telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya karena cukup efektif dan

tidak memiliki efek samping, Ilaliah, (2021).

Adapun beberapa terapi yang telah diteliti yaitu terapi Mckenzie Exercise, yang

dilakukan oleh Pande, (2018) dimana hasil yang diapatkan terdapat penurunan yang

signifikan antara skala nyeri sebelum dan setelah diberikan intervensi Mckenzie

Exercise.terapi lainya yaiutu terapi Slow stroke back massage dengan minyak

bessensial lavender oleh ,(Ayu, 2016) dimana hasil yang didapatkan rata-rata sebelum

diberikaan intervensi 4,83 dan setelah dilakukan terapi 2,67, sehingah terapi Slow stroke

back massage efektif dapat menurunkan tingkat nyeri LBP. Dalam hal ini peneliti pun

tertarik untuk menggunakan terapi non farmakologis.


Terapi non farmakologis yang akan digunakan peneliti yaitu terapi WIliam’

flexion exercise. Latihan fleksi William merupakan suatu latihan yang ditujukan pada

otot fleksor didaerah lumbosacral, khususnya muskulus abdominialis dan gluteus

fisioterapi, (2011).Latihan ini meningkatkan stabilitas didaerah lumbal, meningkatkan

aliran darah ke kapiler, serta mengaktivasi pelepasan hormon endofrin dalam darah .

Menurut penelitian yang dilakukan Made, (2015) terdapat pengaruh latihan fleksi

wiliam terhadap nyeri punggung bawah pada pengrajin ukiran. Sejalan dengan

penelitian Heri, (2019) intervensi William flexion exercise memiliki efek dalam

meningkatkan fleksibilitas lumbal dan menurunkan disabilitas pada kasus LBP

miogenik. Alasan mengambil terapi William flexion exercise pada penderita LBP

karena terapi ini cukup efektif, mudah, dan dapat cepat dimengerti oleh pasien yang

mengalami keluhan nyeri punggung bawah, selain itu setelah dilakukan wawancara

terhadap beberapa pasien yang mengalami keluhan LBP di Rumah sakit.

Berdasarkan hasil studi wawancara bdi Rumah Sakit Sultan Daeng Raja

Bulukumba data yang ditemukan yang mengalami keluhan.dimana pasien tersebut

menyatakan selalu mengalami nyeri pada area punggung bawah , terasa tertusuk –tusuk

dan sulit bergerak sehinggah susah untuk beraktivitas. Setelah dilakukan wawancara

pada pasien , Upaya yang dilakukan adalah dengan cara beristrahat dan minum obat

pereda nyeri namun cara ini belum mampu menurunkan nyeri yang dirasakanya.

Berdasarkan urian diatas, penulis tertarik untuk menggunakan William Flexion

Exercise dalam mengurangi nyeri punggung bawah. Sehingga penulis melakukan

penelitian tetatang pengaruh terapi William Flexion Exercise dalam mengurangi nyeri
punggung bawah, penelitian ini dilakukan terhadap pasien rawat jalan di RSUD Sultan

Deng Raja Bulukumba sebagai langkah penanggulangan terhadap nyeri punggung

bawah yang diderita maka dilakukan uji coba terapi William Flexion Exercise agar

keluhan yang dirasakan penderita dapat berkurang atau teratasi.

A. Rumusan masalah

Dari uraian latar belakang diatas, nyeri merupakan suatu mekanime produksi

bagi tubuh timbul ketika jaringan rusak dan menyebabkan individu bereaksi untuk

menghilangkan rasa nyeri. Salah satu nyeri yang banyak dikeluhkan masyarakat adalah

Low back pain ,berbagai jenis intervensi dapat dilakukan untuk menangani nyeri ini,

salah satunya menguunakan terapi William flexion exercise . Latihan fleksi William

merupakan suatu latihan yang ditujukan pada otot fleksor didaerah lumbosacral,

khususnya muskulus abdominialis dan gluteus fisioterapi, (2011).Latihan ini

meningkatkan stabilitas didaerah lumbal, meningkatkan aliran darah ke kapiler, serta

mengaktivasi pelepasan hormon endofrin dalam darah

Pernyataan ini makadapat dirumuskan masalah adakah pengaruh William

flexion exercise terhadap penurunan nyeri pada penderita low back pain Tahun 2022 ? “

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui keefektifan William Flexion Exercise dalam mengurangi nyeri

pada penderita low back pain.


2. Tujuan Khusus

a. Untuk Mengetahui tingkat nyeri punggung bawah pada penderita sebelum

diberikan latihan William flexion execise

b. Untuk Mengetahui tingkat nyeri punggung bawah pada penderita sesudah

diberikan latihan William flexion execise

c. Untuk Mengetahui pengaruh William flexion execise terhadap tingkat nyeri pada

penderita Low back pain

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Memberikan tambahan pengetahuan kepada penderita LBP tentang latihan William

flexion execise yang dapat membantu mengurangi tingkat nyeri pada penderita

selain mengomsumsi obat dan beristirahat.

2. Manfaat Aplikatif

Dapat menambah pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan yang

memberikan gambaran bahwa William flexion execise dapat digunakan sebagai

alternative untuk diterapkan pada pasien dengan kondisi nyeri punggung bawah.
DAFTAR PUSTAKA

AOA AND MOA (2013) MOA and AOA in Word Format.doc - Google Drive. Available at:
https://docs.google.com/file/d/0B_ik38gcTNpRM2ZpYVg1c01Nem8/edit?resourcekey=0-
x3za61md1XouwNislMsiHg (Accessed: 3 February 2022).

Davies, K. (2007) ‘Buku Pintar Nyeri Tulang Dan Otot Petunjuk Lengkap Perawatan Persendian,
Otot, dan Tulang Punggung Anda’. Edited by S. E. Theresia Vini S., pp. 204–207.

Elianor, D. graha. (2007) SIMPLE GUIDE NYERI PUNGGUNG. Edited by rina astikawati. ciracas,
jakarta: ERLANGGA.

fisioterapi (ed.) (2011) fisioterapi Id . jakarta. Available at: https://www.bing.com/search?


q=fisioterapi+Id+2011&cvid=31251232f6e74e8ab75d826301228a80&aqs=edge..69i57j69i64.1220
2j0j4&FORM=ANAB01&PC=U531 (Accessed: 27 January 2022).

Heri (2019) ‘intervensi William flexion exercise memiliki efek dalam meningkatkan fleksibilitas
lumbal dan menurunkan disabilitas pada kasus LBP miogenik’, jurnal fisioterapi, volume 19.

kemenkes (2018) ‘Kementerian Kesehatan Republik Indonesia’, in. jakarta. Available at:
https://www.kemkes.go.id/article/view/19070400001/profil-kesehatan-indonesia-tahun-
2018.html (Accessed: 27 January 2022).

Made (2015) ‘PENGARUH LATIHAN FLEKSI WILLIAM TERHADAP SKALA NYERI PUNGGUNG BAWAH
PADA PENGRAJIN UKIRAN’, kesehatan.

Natosba, J. (2016) ‘PENGARUH POSISI ERGONOMIS TERHADAP KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA
PENENUN SONGKET DI KAMPUNG BNI 46’, Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 3-, pp. 1–5.

Rosida Hi Saraha, S.ST, M. ke. (2021) Solusi Low Back Pain pada kehamilan. edisi 1. Edited by
DEWA NYOMAN. malang indonesia: PT. CITA INTRANS SELARAS.

sari (2019) View of PENGARUH LAMA DUDUK TERHADAP KASUS LOW BACK PAIN MYOGENIK
DENGAN MODALITAS INFRARED DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE PADA SISWA MADRASAH
ALIYAH DI PEKANBARU, jurnal kesehatan. Available at:
http://ojsbimtek.univrab.ac.id/index.php/jif/article/view/1002/623 (Accessed: 27 January 2022).

Tony setiobudi (2016) Sembuh Dari Nyeri Punggung - Google Books. Edited by tri widyanti.
yokyakarta: ANDI, ANGGOTA IKAPI. Available at:
https://www.google.co.id/books/edition/Sembuh_Dari_Nyeri_Punggung/5qQ5EAAAQBAJ?
hl=en&gbpv=1&dq=buku+nyeri+punggung&printsec=frontcover (Accessed: 3 February 2022).

Zen Santosa (2019) Mencegah nyeri punggung bawah. yogyakarta: cv Alav Media.

Anda mungkin juga menyukai