Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN TUGAS MAKALAH

TOPIK FISIOTERAPI PADA PRENATAL PATOLOGIS


DENGAN LOW BACK PAIN (LBP) DAN ISCHIALGIA
MODUL FISIOTERAPI KESEHATAN WANITA

DISUSUN OLEH
NAMA : Fildzah Rasyiqoh Fatilah Al Hazmi
NIM : 201310301018

PRODI S1 FISIOTERAPI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH
YOGYAKARTA
2015

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhanahu wa Taala yang Maha Pengasih


lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Fisioterapi pada Prenatal Patologis dengan
Low Back Pain (LBP).
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebarlebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, 9 Mei 2015

ii

DAFTAR ISI

A. HALAMAN JUDUL

..... i

B. KATA PENGANTAR

. ii

C. DAFTAR ISI

. iii

D. BAB I PENDAHULUAN . 1
1. Latar Belakang

. 1

2. Tujuan Makalah

. 3

E. BAB II PEMBAHASAN . 4
1. Definisi Low Back Pain pada Ibu Hamil
2. Definisi Ischialgia pada Ibu Hamil

. 4

. 4

3. Etiologi Low Back Pain dan Ischialgia

. 5

4. Tanda dan Gejala Low Back Pain dan Ischialgia

. 6

5. Patofisiologi Low Back Pain dan Ischialgia . 7


6. Assesment Fisioterapi .. 9
7. Problem Fisioterapi

.. 10

8. Diagnose Fisioterapi .. 10
9. Intervensi Fisioterapi .. 11
10. Evaluasi Fisioterapi
F. BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan

.. 11
.. 12

.. 12

2. Saran .. 12
G. DAFTAR PUSTAKA

.. 13

iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari
perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan
yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke- 7 sampai ke-9.
Perubahan yang terjadi selama kehamilan sering kali menjadi keluhan bagi ibu
hamil diantaranya adalah mual muntah pada awal kehamilan, konstipasi,
varises vena (pembuluh balik), gangguan berkemih, hemoroid, dan
pembengkakan pada tungkai dan kaki serta nyeri punggung.
Pada masa kehamilan seiring dengan membesarnya uterus, maka pusat
gravitasi akan berpindah kearah depan sehingga ibu hamil harus
menyesuaikan posisi berdirinya, dimana ibu hamil harus bergantung dengan
kekuatan otot, penambahan berat badan, sifat relaksasi sendi, kelelahan serta
postur sebelum hamil. Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa
peregangan tambahan dan kelelahan pada tubuh, terutama pada bagian tulang
belakang sehingga akan menyebabkan terjadinya sakit atau nyeri pada bagian
punggung ibu hamil.
Nyeri adalah salah satu di antara keluhan utama yang menggerakkan
seseorang untuk datang pada pelayanan kesehatan. Nyeri merupakan masalah
kesehatan yang kompleks. Nyeri dapat mengenai semua orang, tanpa
memandang jenis kelamin, umur, ras, status sosial,dan pekerjaan (Crombie et
all., 1999). Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat
individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi
seluruh pikiran seseorang, mengubah kehidupan orang tersebut. Akan tetapi,
nyeri adalah konsep yang sulit dikomunikasikan oleh klien (Berman, 2009).

Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan meliputi


pembesaran uterus yang mengakibatkan peningkatan berat badan dan
berdampak pada perubahan central of gravity (COG) ke arah anterior. Selain
itu hipermobilitas dari sendi sakroiliaka dan simpisis pubis dapat
menyebabkan postur pada lumbal menjadi lordosis. Semakin bertambahnya
usia kehamilan, lordosis lumbal dapat menyebabkan penekanan pada
punggung bawah yang dapat menimbulkan nyeri yang berdampak pada
penurunan stabilitas lumbal. Selain itu juga dampak dari penurunan stabilitas
lumbal adalah dapat meningkatkan resiko cedera lebih tinggi dan dapat
menurunkan aktifitas fungsional maupun gerak dari si ibu seperti berdiri,
duduk, berjalan dan lain-lain (Mclester, J. and Pierre, S.P., 2008).
Diperlukan tiga sistem stabilitas tulang belakang untuk mencapai
stabilisasi, diantaranya: subsistem pasif, subsistem aktif dan subsistem
kontrol. (1) Subsistem pasif lebih terkait dalam vertebra bodies, discus
invertebralis, zygapophyseal joint, kapsul sendi dan spinal ligaments yang
berfungsi dalam memonitor gerak dan posisi tulang belakang. (2) subsistem
aktif lebih terkait dalam peran otot dan tendon. Otot dan tendon menghasilkan
tenaga dan memberikan stabilisasi yang diperlukan tulang belakang saat
bergerak. (3) Subsistem kontrol mengacu pada fungsi neurologis yang
menyediakan aksi bersama antara masukan aferen (proprioseptif) dan keluaran
eferen dari sistem saraf (koordinasi) dan memungkinkan otot untuk
berkontraksi dengan kekuatan yang diperlukan dan pada waktu yang tepat
(Thongjunjua et al, 2007).
Pada kehamilan, untuk memenuhi tiga subsistem tersebut diperlukan
metoda latihan dalam meningkatkan stabilitas lumbal. Menurut Kibler et al
(2006), core stability adalah kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerak
lumbal, panggul dan kaki serta mengoptimalkan produksi transfer dan kontrol
serta kekuatan dan gerakan terpadu dalam aktifitas rantai kinetik. Otot-otot
core ini terdiri dari diafragma, transverse abdominis, multifidus dan pelvic
floor yang dimana keempat otot tersebut sama-sama berfungsi dalam menjaga

tekanan intra abdominal yang bertujuan mengurangi beban kerja dan menjaga
stabilitas tulang belakang (Johnson, 2012).
Menurut hasil penelitian berbagai macam teknik komplementer yang dapat
diterapkan pada untuk pengobatan nyeri punggung bawah pada kehamilan
yang telah dikembangkan antara lain pijat (61,4%), relaksasi (42,6%),
khiropraktik (36,6%), akupunktur (44,6%), yoga (40,6%) dan akupresur 5.
Akupresur adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan
dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh yang berguna untuk
mengurangi bermacam-macam sakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan,
kelelahan dan berbagai penyakit dengan maksud mengaktifkan kembali
peredaran energi vital dan chi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
di Taiwan tentang pengobatan nyeri punggung bawah dengan akupresur,
dengan hasil bahwa akupresur efektif dalam mengatasi nyeri punggung dan
manfaatnya bertahan selama enam bulan

B. Tujuan Makalah
Untuk mengetahui dan menginformasikan tentang intervensi fisioterapi yang
dapat dilakukan atau digunakan untuk menurunkan nyeri punggung bawah
pada ibu hamil.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Low Back Pain pada Ibu Hamil


Dalam bahasa kedokteran Inggris, nyeri pinggang dikenal sebagai low
back pain. Nyeri Punggung Bawah atau Nyeri Pinggang (Low Back Pain)
adalah nyeri di daerah lumbosakral dan sakroiliaka.
Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah
kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa
menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha
(Rakel, 2002). LBP atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu
gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang
baik (Maher, Salmond & Pellino, 2002).
Nyeri Punggung bawah (NPB) adalah ketidaknyamanan yang terjadi
dibawah costa dan diatas bagian inferior gluteal. NPB akut terjadi dibawah 6
minggu, NPB sub akut 6 12 minggu dan NPB kronis diatas 12 minggu
(Burton, 2004).
Nyeri punggung bawah dapat dirasakan menjalar hingga tungkai bawah
bahkan bisa sampai ke kaki, itu terjadi karena terjepitnya saraf iskiadikus. Hal
ini disebut juga sebagai ischialgia.

B. Definisi Ischialgia pada Ibu Hamil


Ischialgia merupakan salah satu manifestasi dari nyeri punggung bawah
yang dikarenakan karena adanya penjepitan nervus iskiadikus. Pada setiap sisi
tubuh, saraf iskiadikus atau sciatic menjalar dari tulang punggung bawah, di
belakang persendian pinggul, turun ke bokong dan dibelakang lutut. Di sana
saraf sciatic terbagi dalam beberapa cabang dan terus menuju kaki.
Ischialgia atau sciatica adalah nyeri yang menjalar (hypoesthesiaparaesthesia atau disasthesia) kebawah sepanjang perjalanan akar saraf
iskiadikus (Cailiiet, 1981).

Saraf iskiadikus adalah saraf terbesar dalam tubuh dan

ichiadicus

biasanya terkait dengan faktor usia dan riwayat trauma. Ischialgia itu sendiri
adalah sebuah gejala dimana pasien merasakan nyeri pada tungkai yang
menjalar dari akar saraf ke arah distal perjalanan nervus iskiadikus sampai
tungkai bawah.
Setiap orang dapat terkena ischialgia, tetapi kalangan lansia lebih rentan
karena tulang punggung dan tubuh mereka secara umum telah mengalami
degenerasi yang memudahkan terjadinya kondisi-kondisi di atas. Namun
demikian, kelompok usia 30 s.d. 50 tahun adalah yang paling sering terkena
karena mereka lebih aktif dibandingkan kelompok usia yang lebih tua. Orang
yang kegemukan dan kurang fit, orang yang sering duduk untuk periode waktu
lama, pejalan kaki, pelari, atlet angkat berat, dan ibu hamil juga rentan
mengalaminya. Ischialgia pada ibu hamil umumnya terjadi di trimester akhir
kehamilan ketika rahim yang membesar menekan saraf sciatic. Rasa nyeri
biasanya menghilang setelah melahirkan.

C. Etiologi Low Back Pain dan ischialgia


NPB/LBP akibat kehamilan adalah suatu sindroma klinis yang ditandai
dengan gejala utama rasa nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah
tubuh bagian belakang dari rusuk terakhir atau V Th 12 sampai bagian pantat
atau anus karena pengaruh hormone yang menimbulkan gangguan pada
substansi dasar bagian penyangga dan jaringan penghubung sehingga
mengakibatkan menurunnya elastisitas dan fleksibilitas otot; selain itu juga
disebabkan oleh faktor mekanika yang mempengaruhi kelengkungan tulang
belakang oleh perubahan sikap dan penambahan beban pada saat ibu hamil.
Penyebab NPB pada wanita hamil adalah adanya perubahan hormonal
yang menimbulkan perubahan pada jaringan lunak penyangga dan
penghubung (connective tissue) sehingga mengakibatkan menurunnya
elastisitas dan flexibilitas otot. NPB pada wanita hamil juga disebabkan oleh
faktor mekanika yang mempengaruhi kelengkungan tulang belakang oleh

perubahan sikap statis dan penambahan beban pada saat ibu hamil (Kisner and
Colby, 1996).
Rasa nyeri juga dapat ditimbulkan setelah melakukan aktifitas yang
berlebihan, terutama banyak membungkukkan badan atau banyak berdiri dan
berjalan, dan rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang
yang berat. Jika dibiarkan maka semakin lama akan mengakibatkan
kelemahan anggota badan bawah atau tungkai bawah yang disertai dengan
mengecilnya otot-otot tungkai bawah tersebut (Kuntono, 2000).
Nyeri tekan sepanjang perjalanan nervus ischiadicus dapat ditimbulkan
pada ischialgia akibat Hernia Nucleus Pulposus (HNP), artritis sakroiliaka,
koksitis, dan neuritis primer nervus ischiadicus.

D. Tanda dan Gejala dari Low Back Pain dan ischialgia


Nyeri merupakan perasaan yang sangat subjektif dan tingkat keparahannya
sangat dipengaruhi oleh pendapat pribadi dan keadaan saat nyeri punggung
dapat sangat bervariasi dari satu orang ke orang lain. Gejala tersebut meliputi:
1. Sakit
2. Kekakuan
3. Rasa baal / mati rasa
4. Kelemahan
5. Rasa kesemutan (seperti ditusuk peniti dan jarum)

Nyeri tersebut bisa berawal dari pada punggung, namun nyeri dapat
menjalar turun ke bokong, tungkai bahkan ke kaki. Bila nyeri bertambah berat
atau berlangsung dalam waktu yang lama, maka anda dapat mengalami
kesulitan buang air kecil, kesulitan tidur, dan depresi.
NPB akibat kehamilan adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan
gejala utama rasa nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tubuh
bagian belakang dari rusuk terakhir atau V Th 12 sampai bagian pantat atau
anus.
Low back pain merupakan gejala nyeri akibat perangsangan medulla
spinalis atau radiks nervi spinalis pada segmen lumbal IV, V, dan Sacral I.
6

Keluhan ischialgia yang sering ditemukan antara lain : nyeri punggung


bawah, nyeri daerah pantat, rasa kaku atau tertarik pada punggung bawah,
nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum yang dirasakan dari pantat
menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki, tergantung bagian saraf
mana yang terjepit. Selain tu dapat juga rasa nyeri ditimbulkan setelah
melakukan aktifitas yang berlebihan, terutama banyak membungkukkan badan
atau banyak berdiri dan berjalan, dan rasa nyeri juga sering diprovokasi karena
mengangkat barang yang berat. Jika dibiarkan maka semakin lama akan
mengakibatkan kelemahan anggota badan bawah atau tungkai bawah yang
disertai dengan mengecilnya otot-otot tungkai bawah tersebut (Kuntono,
2000).

E. Patofisiologi Low Back Pain dan ischialgia


Struktur spesifik dalam system saraf terlibat dalam mengubah stimulus
menjadi sensasi nyeri. Sistem yang terlibat dalam transmisi dan persepsi nyeri
disebut sebagai system nosiseptif. Sensitifitas dari komponen system
nosiseptif dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor dan berbeda diantara
individu. Tidak semua orang yang terpajan terhadap stimulus yang sama
mengalami intensitas nyeri yang sama. Sensasi sangat nyeri bagi seseorang
mungkin hampir tidak terasa bagi orang lain.
Reseptor nyeri (nosiseptor) adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang
berespons hanya pada stimulus yang kuat, yang secara potensial merusak,
dimana stimuli tersebut sifatnya bisa kimia, mekanik, termal. Reseptor nyeri
merupakan jaras multi arah yang kompleks. Serabut saraf ini bercabang sangat
dekat dengan asalnya pada kulit dan mengirimkan cabangnya ke pembuluh
darah local. Sel-sel mast, folikel rambut dan kelenjar keringat. Stimuli serabut
ini mengakibatkan pelepasan histamin dari sel-sel mast dan mengakibatkan
vasodilatasi. Serabut kutaneus terletak lebih kearah sentral dari cabang yang
lebih jauh dan berhubungan dengan rantai simpatis paravertebra system saraf
dan dengan organ internal yang lebih besar. Sejumlah substansi yang dapat
meningkatkan transmisi atau persepsi nyeri meliputi histamin, bradikinin,
7

asetilkolin dan substansi P. Prostaglandin dimana zat tersebut yang dapat


meningkatkan efek yang menimbulkan nyeri dari bradikinin. Substansi lain
dalam tubuh yang berfungsi sebagai inhibitor terhadap transmisi nyeri adalah
endorfin dan enkefalin yang ditemukan dalam konsentrasi yang kuat dalam
system saraf pusat.
Kornu dorsalis dari medulla spinalis merupakan tempat memproses
sensori, dimana agar nyeri dapat diserap secara sadar, neuron pada system
assenden harus diaktifkan. Aktivasi terjadi sebagai akibat input dari reseptor
nyeri yang terletak dalam kulit dan organ internal. Proses nyeri terjadi karena
adanya interaksi antara stimulus nyeri dan sensasi nyeri.
Patofisiologi pada sensasi nyeri punggung bawah dalam hal ini kolumna
vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang yang elastik yang tersusun
atas banyak unit vertebrae dan unit diskus intervertebrae yang diikat satu sama
lain oleh kompleks sendi faset, berbagai ligamen dan otot paravertebralis.
Konstruksi punggung yang unik tersebut memungkinkan fleksibilitas
sementara disisi lain tetap dapat memberikan perlindungan yang maksimal
terhadap sum-sum tulang belakang. Lengkungan tulang belakang akan
menyerap goncangan vertical pada saat berlari atau melompat. Batang tubuh
membantu menstabilkan tulang belakang. Otot-otot abdominal dan toraks
sangat penting ada aktifitas mengangkat beban. Bila tidak pernah dipakai akan
melemahkan struktur pendukung ini. Obesitas, masalah postur, masalah
struktur dan peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat
berakibat nyeri punggung.
Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia
bertambah tua. Pada orang muda, diskus terutama tersusun atas fibrokartilago
dengan matriks gelatinus. Pada lansia akan menjadi fibrokartilago yang padat
dan tak teratur. Degenerasi diskus intervertebra merupakan penyebab nyeri
punggung biasa. Diskus lumbal bawah, L4-L5 dan L5-S6, menderita stress
paling berat dan perubahan degenerasi terberat. Penonjolan diskus atau
kerusakan sendi dapat mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika keluar

dari kanalis spinalis, yang mengakibatkan nyeri yang menyebar sepanjang


saraf tersebut.

F. Assesment Fisioterapi pada Low Back Pain dan Ischialgia


1. Anamnesis (Auto/Hetero)
a) Identitas Pasien
1) Nama

: Ny. X

2) Usia

: 23

3) Jenis Kelamin : Perempuan


4) Agama

: Islam

5) Pekerjaan

: Pedagang

6) Alamat

: Jl. Pajang, Kramatan, Nogotirto, Yogyakarta.

b) Keluhan Utama
Pasien mengeluh kehamilan yang pertama ini terasa nyeri pada
punggung bawahnya yang disertai nyeri menjalar sampai ke tungkai
bawah.
c) Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak trimester ke II sudah merasakan nyeri pada punggungnya, dan
saat masuk trimester ke III nyerinya menjalar ke tungkai.
d) Riwayat Penyakit Dahulu
e) Riwayat Keluarga
Ibu menderita asma
2. Pemeriksaan
a) Vital Sign
1) Tekanan Darah: 120/80 mmHg
2) Denyut Nadi: 85x/menit
3) Pernapasan: 20x/menit
4) Suhu: 360 C
5) Tinggi Badan:163
6) Berat Badan Sebelum Hamil: 52
9

7) Berat Badan Saat Hamil: 70


b) Inspeksi
Posisi jalan pasien tidak sesuai dengan gait analisis yang normal,
ekspresi wajah pasien menahan nyeri.
c) Palpasi
Ketika ditekan pada bagian lumbal dan sakrumnya pasien merasakan
nyeri yang sangat.
d) Pemeriksaan Gerak
1) Gerak Aktif
Adanya nyeri pada tungkai bawah ketika pasien melakukan
gerakan fleksi dan ekstensi hip, dan fleksi knee
2) Gerak Pasif
Menggerakkan tungkai pasien tidak terlalu full rom, pasien
merasakan nyeri ketika digerakkan
3. Kemampuan Fungsional dan Lingkungan Aktivitas
a) Kemampuan Fungsional Dasar
Pasien merasakan nyeri jika bangun dari tempat duduk ke berdiri
b) Aktifitas Fungsional
Mengalami kesulitan Jongkok untuk BAB atau BAK
4. Pemeriksaan Spesifik
a) VAS
b) LGS
5. Problem Fisioterapi
Low Back Pain dan Ischialgia
6. Diagnose Fisioterapi
a) Impairment and Body Structure
Nyeri pada punggung bawah yang menjalar hingga ke tungkai bawah
b) Fungsional Limitation
Keterbatasan melakukan aktifitas sehari-hari
c) Partition Retraction
Keterbatasan berjalan-jalan keluar rumah

10

7. Intervensi Fisioterapi
a) Core Stability Exercise : untuk meningkatkan kemampuan stabilisasi
lumbal secara progresif dan meningkatkan stabilisasi lumbal melalui
aktifitas otot-otot serta memberi efek beban statis pada setiap otot.
b) Kinesiotaping : Kinesiotaping digunakan untuk mengurangi nyeri,
meningkatkan Lingkup Gerak Sendi (LGS), mensupport fungsi sendi,
mengaktifasi

sistem

limfatik

dan

sistem

endogen

analgesic,

meningkatkan mikrosirkulasi dan efek fungsi otot (Kase, 2003 ).


Kinesiotaping pada NPB ibu hamil berguna dalam meningkatkan
fasilitasi kerja otot, menstabilkan sendi, dan menormalkan tonus otot
dan abnormalitas fascia dari sendi sehingga mengurangi nyeri
punggung bawah akibat kehamilan.
c) Mobilisasi Lumbal
d) Back Stretching
e) Back and M.Hamstring Stretching
f) Senam Hamil
8. Evaluasi
Latihan-latihan diatas dapat menurunkan nyeri pungguh bawah ataupun
ischialgia, untuk pertemuan selanjutnya pasien harus dites lagi atau
diperiksa lagi untuk melihat perubahan yang terjadi pada pasien.

11

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak intervensi fisioterapi yang dapat
dilakukan untuk menurunkan nyeri punggung bawah dan ischialgia.
B. SARAN
Bagi penderita bahkan ibu hamil sangat disarankan untuk terus melakukan
latihan tersebut agar keluhan nyeri dapat dihilangkan dan dapat mengurangi
resiko kekambuhan.

12

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Bab 2 Tinjauan Pustaka. Low Back Pain. Available from:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24616/4/Chapter%20II.pdf
Anonim. Bab I Pendahuluan. Latar Belakang.
http://eprints.undip.ac.id/43150/1/BAB_I_-_III.pdf

Available

from:

Anonim. Bab II Tinjauan Pustaka. Tinjauan Teoritik; Low Back Pain.


Available
from:
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/152/jtptunimus-gdldisktawinz-7575-3-babii.pdf
Burton, 2004. European Guidelines for Prevention in Low Back Pain
Dachlan Leo M. 2009. Pengaruh Back Exercise pada Nyeri Punggung Bawah.
Surakarta:
Universitas
Sebelas
Maret.
Available
from:
http://core.ac.uk/download/pdf/12347068.pdf
Kase, K. 2003. Clinical Therapeutic Application Of The Kinesiotaping
Method. Japan
Kisner, C. and Colby, LA. 1996. Therapeutic Exercise Foundations and
Techniques. F. A Davis Company. Philadelphia
Kuntono H.P. 2000. Management Nyeri Muskuloskeletal. Makalah disajikan
dalam Temu Ilmiah Tahunan Fisioterapi XV, Semarang
Kushartanti Wara, Satyagraha A. Penyusunan Standard Diagnosis Dan Terapi
Fisik Untuk Ischialgia Dan Low Back Pain Di Klinik Terapi Fisik Fik-Uny.
Available
from:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131405898/PENYUSUNAN%20STANDA
RD%20DIAGNOSIS%20DAN%20TERAPI%20FISIK%20ISCHIALGIA%20D
AN%20LOW%20BACK%20PAIN.pdf
Saputra K, Suardana W. Pemberian Latihan Peregangan Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Pasien Dengan Ischialgia. Fakultas Ilmu Keperawatan;
Universitas
Udayana.
Available
from:
http://www.jurnalkeperawatanbali.com/attachments/article/93/ARTIKEL%20I%2
0KADEK%20SAPUTRA.doc
Sitompul R D. dkk. Pemberian Core Stability Exercise Dapat Meningkatkan
Stabilitas Lumbal Pada Kehamilan Trimester III. FK Universitas Udayana.
Available from: http://ojs.unud.ac.id/index.php/mifi/article/viewFile/8441/6298
13

Suardana W, Saputra K. Pengaruh Pemberian Latihan Peregangan Terhadap


Penurunan Nyeri Pada Pasien Dengan Iskhialgia Di Praktik Pelayanan
Keperawatan Latu Usadha Abiansemal Badung. FK; Universitas Udayana
Denpasar.
Available
from:
http://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/download/6131/4622
Wahyuni, Prabowo E. 2012. Manfaat Kinesiotapping Untuk Mengurangi
Nyeri Punggung Bawah Pada Kehamilan Trimester Ke-3. Fakultas Ilmu
Kesehatan;
UMS.
Available
from:
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/3281/4.%20WAHY
UNI.pdf?sequence=1

14

Anda mungkin juga menyukai