Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 1, No.

1, Tahun 2017 ISSN 2548-8716

Pengaruh Ultra Sound Dan Terapi Latihan terhadap Carpal Tunnel Syndrome
Nurwahida Puspitasari*, Suci Amanati**, Zainal Abidin***
Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang

ABSTRAK
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah entrapment neuropaty yang paling sering terjadi
pada pergelangan tangan. Selama tahun 2003 sampai 2005 terjadi peningkatan kasus CTS pada
karyawan akibat gerakan repetitif pada penggunaan komputer dalam frekuensi yang sering dan
durasi yang lama dari 76 kasus menjadi 112 kasus. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana pengaruh ultra sound dan terapi latihan pada penderita carpal tunnel syndrome.
Populasi penelitian ini adalah pasien penderita carpal tunnel syndrome di RSUP Dr. Kariadi
Semarang sebanyak 10 pasien yang secara keseluruhan diambil sebagai sampel penelitian.
Pengumpulan data didapat dari pemeriksaan nyeri dengan visual analog scale (vas). Visual
Analoque Scale (VAS) sebagai pemeriksaan derajat nyeri. Hasil uji t menunjukkan Sig. = 0,000
(<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti nyeri diam sebelum dan sesudah
tindakan penggunaan ultra sound dan terapi latihan (free exercise, assisted exercise, assisterd-
resisted exercise dan resisted exercise) tidak sama. Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan adanya pengaruh penggunaan ultra sound dan terapi latihan (free exercise, assisted
exercise, assisterd-resisted exercise dan resisted exercise) terhadap nyeri pada kasus Carpal
Tunnel Syndrome (CTS).

Kata Kunci : Ultra Sound, terapi latihan, carpal tunnel syndrome

ABSTRACT
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is the most frequent neuropaty entrapment occurred at the wrist.
During 2003 to 2005 an increase is happened in cases of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) on
employees due to repetitive motion on the use of the computer in the frequency which is often a
long and duration of 76 cases into 112 cases. Formulation of the problem in this research is how
the influence of ultra sound and therapyexercise y in people with carpal tunnel syndrome. The
population of this research is the patients suffer of whose suffers from of carpal tunnel syndrome
in Dr. Kariadi Semarang was 10 patients in its entirety is taken as a sample of the research. The
collection of data were obtained from the examination of the pain with the visual analog scale
(VAS). Visual Analoque Scale (VAS) is as an examination of the degree of pain. Test results
showed that Sig. = 0.000 (< 0.05), Ho is rejected and Ha is accepted. This means that a pain
before and after the Action of uses of ultra sound and theraphy exercise (free assisted exercise,
exercise, exercise assisterd-resisted and resisted exercise) is not same. Based on the results of the
research, it can be concluded the presence of the influence of the use of ultra sound and therapy
exercise (free assisted exercise, exercise, exercise assisterd-resisted and resisted exercise) against
the pain in case of Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

Keywords: Ultra Sound, exercise theraphy, carpal tunnel syndrome

Pengaruh Ultra Sound dan....... (Nurwahida Puspitasari, Suci Amanati dan Zainal Abidin), hlm. 24-31

24
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 1, No. 1, Tahun 2017 ISSN 2548-8716

A. PENDAHULUAN 1998 insiden carpal tunnel syndrome kira-


Carpal Tunnel Syndrome (CTS) kira 515 per 10.000 populasi (Rambe, 2004).
adalah entrapment neuropaty yang paling Di Indonesia, urutan prevalensi CTS
sering terjadi pada pergelangan tangan. dalam masalah kerja belum diketahui karena
Sindroma ini terjadi akibat adanya tekanan sampai tahun 2001 masih sangat sedikit
nervus medianus pada saat melalui diagnosis penyakit akibat kerja yang
terowongan carpal di pergelangan tangan dilaporkan karena berbagai hal, antara lain
tepatnya di bawah flexor retinakulam. sulitnya diagnosis. Penelitian pada pekerjaan
Sindroma ini juga bisa diakibatkan karena dengan risiko tinggi pada pergelangan
penekanan arteri dan vena sehingga suplai tangan dan tangan melaporkan prevalensi
darah ke nerves medianus berkurang. Dulu, CTS antara 5,6% sampai dengan 15%.
sindroma ini juga disebut dengan nama Penelitian Harsono pada pekerja suatu
acroparestesismedian tenar neuritis atau perusahaan ban di Indonesia melaporkan
partial tenar atropy. Istilah Carpal Tunnel prevalensi CTS pada pekerja sebesar 12,7%
Syndrome diperkenalkan oleh Moersch pada (Tana, L. et al., 2004). Selama tahun 2003
tahun 1983 (Binhasyim, 2009). sampai 2005 terjadi peningkatan kasus CTS
Orang yang mempunyai resiko besar pada karyawan akibat gerakan repetitif pada
terkena carpal tunnel syndrome antara lain penggunaan komputer dalam frekuensi yang
jenis pekerjaan yang banyak menggunakan sering dan durasi yang lama dari 76 kasus
tangan dalam jangka waktu panjang. menjadi 112 kasus.
Pekerjaan ini umumnya menggunakan Masalah yang muncul pada carpal
kombinasi kekuatan dan pengulangan tunnel syndrome adalah adanya nyeri yang
gerakan yang sama pada jemari dan tangan, dirasakan di daerah pergelangan tangan,
seperti: pekerjaan yang sering menggunakan adanya keterbatasan gerak atau lingkup
komputer, dokter gigi, gitaris, guru, ibu gerak sendi (LGS) dan adanya penurunan
rumah tangga dan pekerja lapangan yang kekuatan otot.
mengoperasikan alat bervibrasi seperti bor Ultra Sound (US) adalah modalitas
dan juga mengendarai motor. Pada tahun fisioterapi yang berupa gelombang suara
dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz

Pengaruh Ultra Sound dan....... (Nurwahida Puspitasari, Suci Amanati dan Zainal Abidin), hlm. 24-31

25
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 1, No. 1, Tahun 2017 ISSN 2548-8716

dengan panjang gelombang 1,5 mm. Ultra dilakukan secara benar, berulang-ulang,
sound digunakan untuk berbagai tujuan teratur dan berkesinambungan
salah satunya untuk terapeutik (Sujatno (Sujudi,2009).
et.al., 2002). Tujuan dari terapi latihan adalah (1)
Terapi latihan merupakan suatu teknik meningkatkan aktifitas penderita, (2)
untuk memulihkan dan meningkatkan gerak meningkatkan kemampuan penderita yang
dan fungsi. Pelaksanaan terapi latihan telah ada untuk dapat melakukan gerakan-
menggunakan gerak tubuh baik secara aktif gerakan yang berfungsi serta memiliki
maupun pasif untuk pemeliharaan dan tujuan tertentu, sehingga dapat beraktifitas
perbaikan kekuatan, ketahanan dan normal (Priyatna, 1985).
kemampuan kardiovaskuler, mobilitas dan Terapi latihan yang diberikan kepada
fleksibilitas, rileksasi dan koordinasi, penderita carpal tunnel syndrome yaitu
keseimbangan dan kemampuan fungsional latihan gerak aktif dan pasif. Latihan aktif
(Kisner, 1996). merupakan suatu gerakan yang dilakukan
Terapi latihan merupakan suatu secara sadar dan terjadi kontraksi otot dari
modalitas fisioterapi dengan menggunakan dalam baik bekerja melawan tenaga dari luar
latihan gerak tubuh baik secara aktif maupun maupun tanpa melawan tenaga dari luar
pasif. Terapi latihan bertujuan untuk (gaya gravitasi). Menurut Sujudi (2009)
meningkatkan lingkup gerak sendi dan dapat terapi latihan aktif dapat dibagi menjadi free
memperkuat otot-otot. Otot-otot dapat exercise, assisted exercise, assisterd-resisted
diperbaiki dengan terapi latihan yang exercise dan resisted exercise.
dilakukan secara rutin dan berulang. Rica, T., (2013) menyatakan bahwa
Pemberian latihan dapat dikerjakan dengan perlakuan kelompok satu yaitu kombinasi
berbagai posisi dan sesuai dengan ukuran terapi latihan dan US dapat menurunkan
yang bisa meningkatkan lingkup gerak sendi keluhan nyeri pada penderita Plantar
pada tangan tersebut dan sebatas tidak Fascitis lebih baik dibandingkan dengan
menimbulkan rasa sakit yang berlebihan perlakuan kelompok dua yakni dengan
pada pasien, jika terasa sakit maka latihan kombinasi pemberian massage dan US.
diberikan pada gerak otot yang seminimal Berdasarkan permasalahan di atas,
mungkin rasa sakitnya. Terapi latihan rumusan masalah dalam penelitian ini

Pengaruh Ultra Sound dan....... (Nurwahida Puspitasari, Suci Amanati dan Zainal Abidin), hlm. 24-31

26
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 1, No. 1, Tahun 2017 ISSN 2548-8716

adalah bagaimana pengaruh ultra sound dan Dr. Kariadi Semarang. Sampel penelitian ini
terapi latihan pada penderita carpal tunnel menggunakan seluruh populasi, yaitu
syndrome. sebanyak 10 orang.
Pengumpulan data didapat dari
B. METODE PENELITIAN pemeriksaan nyeri dengan visual analog
Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. scale (vas). Visual Analoque Scale (VAS)
Kariadi Semarang pada bulan Maret tahun sebagai pemeriksaan derajat nyeri.
2014. Tindakan terapi yang diberikan Cara pengukuran derajat nyeri dengan
diantaranya free exercise, assisted exercise, menunjukkan satu titik pada garis skala
assisterd-resisted exercise dan resisted nyeri (0-10cm). Salah satu ujung
exercise. menunjukkan tidak nyeri dan ujung yang
Free exercise adalah gerakan yang lain menunjukan nyeri yang hebat. Panjang
dikerjakan oleh kekuatan otot bersangkutan, garis mulai dari titik tidak nyeri sampai titik
dengan tidak menggunakan bantuan atau yang ditunjuk menunjukkan besaran nyeri
tahanan yang berasal dari luar selain gaya (Basuki et.al.,2002).
gravitasi. Assisted exercise adalah gerakan Analisa data berupa deskriptif
yang terjadi oleh karena adanya kerja otot kuantitatif, yaitu menjelaskan data kualitatif
bersangkutan tanpa melawan tahanan dari dan data kuantitatif yang menggunakan uji t
luar (gaya gravitasi). Assisted-Resisted untuk membuktikan adanya pengaruh tiap-
Exercise adalah gerakan yang terjadi oleh tiap variabel. Variabel terikat berupa
karena adanya kerja otot bersangkutan tanpa pemberian ultra sound dan terapi latihan
melawan gaya gravitasi namun setiap (free exercise, assisted exercise, assisterd-
gerakannya diberikan sedikit tahanan resisted exercise dan resisted exercise),
(resisted) secara manual. Resisted Exercise sedangkan variabel bebas berupa
adalah latihan yang dilakukan dengan pemeriksaan nyeri dan penurunan aktifitas
memberikan tahanan (resisted) terhadap otot fungsional.
yang sedang berkontraksi dalam membentuk
suatu gerakan. C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Populasi penelitian ini adalah pasien Pemeriksaan nyeri dilakukan untuk
penderita carpal tunnel syndrome di RSUP mengetahui seberapa nyeri yang dirasakan

Pengaruh Ultra Sound dan....... (Nurwahida Puspitasari, Suci Amanati dan Zainal Abidin), hlm. 24-31

27
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 1, No. 1, Tahun 2017 ISSN 2548-8716

oleh pasien. Terapis memberikan intruksi Penelitian yang dilakukan pada


kepada pasien untuk menunjukkan skala penderita carpal tunnel syndrome di RSUP
nyeri pada Visual Analoque Scale (VAS). Dr. Kariadi Semarang bulan Maret 2014,
Deskripsi nyeri ada 3 kategori yaitu nyeri dengan 10 orang sampel diberikan terapi
tekan, nyeri gerak dan nyeri diam. Nyeri latihan untuk mengatasi problematik berupa
tekan dilakukan pada daerah keluhan dengan adanya nyeri dan penurunan aktifitas
ditekan oleh tangan terapis. Nyeri gerak fungsional. Hasil pemeriksaan ditunjukkan
yaitu pasien menggerakkan jari ke segala pada Tabel 1 dan 2. Berdasarkan Tabel 3
arah dan pada nyeri diam, terapis dapat dilihat bahwa ada penurunan rata -
menanyakan kepada pasien saat posisi jari rata nyeri tekan, dari skala 3,90 menjadi
diam, apakah ada nyeri dan diderajatkan 2,60. Penurunan juga ditunjukkan pada nyeri
dengan menggunakan Visual Analoque gerak dan nyeri diam, yaitu secara berturut-
Scale (VAS). turut dari skala 5,00 menjadi 3,50 dan dari
Tabel 1 skala 2,10 menjadi 1,20.
Pemeriksaan Derajat Nyeri dengan Visual Analoque
Scale (VAS)
Sebelum Tindakan Terapi (n=10) Tabel 4
Derajat Hasil Uji t Pemeriksaan Derajat Nyeri Tekan dengan
n1 n2 n3 n4 n5 n6 n7 n8 n9 n10 Visual Analoque Scale (VAS)
Nyeri
Tekan 4 4 5 4 4 3 5 4 3 3 thitung Taraf Keterangan
Gerak 5 5 6 5 5 4 6 5 5 4 signifikansi
Diam 2 2 3 2 2 0 3 3 2 2 hasil hitung
Nyeri diam 6,091 0,000 Signifikan
Tabel 2 sebelum
Pemeriksaan Derajat Nyeri dengan Visual Analoque dan sesudah
Scale (VAS) tindakan
Sesudah Tindakan Terapi (n=10)
Derajat
n1 n2 n3 n4 n5 n6 n7 n8 n9 n10
Tabel 4 menunjukkan thitung = 6,091
Nyeri
Tekan 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 dengan Sig. = 0,000 (<0,05), maka Ho
Gerak 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3
Diam 2 1 2 0 2 0 2 2 1 0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti nyeri
tekan sebelum dan sesudah tindakan
Tabel 3
Hasil Rata-Rata Derajat Nyeri dengan Visual penggunaan ultra sound dan terapi latihan
Analoque Scale (VAS)
Mean Nyeri Nyeri Nyeri (free exercise, assisted exercise, assisterd-
Tekan Gerak Diam
Sebelum tindakan 3,90 5,00 2,10 resisted exercise dan resisted exercise) tidak
Sesudah tindakan 2,60 3,50 1,20 sama, yang artinya penggunaan ultra sound
dan terapi latihan (free exercise, assisted

Pengaruh Ultra Sound dan....... (Nurwahida Puspitasari, Suci Amanati dan Zainal Abidin), hlm. 24-31

28
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 1, No. 1, Tahun 2017 ISSN 2548-8716

exercise, assisterd-resisted exercise dan skala nyeri tekan pada Visual Analoque
resisted exercise) memberikan pengaruh Scale (VAS).
terhadap nyeri tekan. Pengaruh ini dapat
Tabel 6
juga dilihat pada Tabel 3 yang menunjukkan Hasil Uji t Pemeriksaan Derajat Nyeri Diam dengan
Visual Analoque Scale (VAS)
pengaruh positif berupa penurunan rata - thitung Kriteria nilai Keterangan
signifikansi
rata skala nyeri tekan pada Visual Analoque
tabel (nilai ½
Scale (VAS). α (0,025))
Nyeri 3,857 0,000 Signifikan
Gerak
Tabel 5 sebelum
Hasil Uji t Pemeriksaan Derajat Nyeri Gerak dengan dan sesudah
Visual Analoque Scale (VAS) tindakan
thitung Taraf Keterangan
signifikansi
hasil hitung Tabel 6 menunjukkan thitung = 3,857
Nyeri tekan 9,000 0,000 Signifikan
sebelum dengan Sig. = 0,000 (<0,05), maka Ho
dan sesudah
tindakan ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti nyeri
diam sebelum dan sesudah tindakan
Tabel 5 menunjukkan thitung = 9,000 penggunaan ultra sound dan terapi latihan
dengan Sig. = 0,000 (<0,05), maka Ho (free exercise, assisted exercise, assisterd-
ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti nyeri resisted exercise dan resisted exercise) tidak
gerak sebelum dan sesudah tindakan sama, yang artinya penggunaan ultra sound
penggunaan ultra sound dan terapi latihan dan terapi latihan (free exercise, assisted
(free exercise, assisted exercise, assisterd- exercise, assisterd-resisted exercise dan
resisted exercise dan resisted exercise) tidak resisted exercise) memberikan pengaruh
sama, yang artinya penggunaan ultra sound terhadap nyeri tekan. Pengaruh ini dapat
dan terapi latihan (free exercise, assisted juga dilihat pada Tabel 3 yang menunjukkan
exercise, assisterd-resisted exercise dan pengaruh positif berupa penurunan rerata
resisted exercise) memberikan pengaruh skala nyeri tekan pada Visual Analoque
terhadap nyeri gerak. Pengaruh ini dapat Scale (VAS).
juga dilihat pada Tabel 3 yang menunjukkan Tabel 4, 5 dan 6 menunjukkan adanya
pengaruh positif berupa penurunan rerata pengaruh penggunaan ultra sound dan terapi
latihan (free exercise, assisted exercise,

Pengaruh Ultra Sound dan....... (Nurwahida Puspitasari, Suci Amanati dan Zainal Abidin), hlm. 24-31

29
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 1, No. 1, Tahun 2017 ISSN 2548-8716

assisterd-resisted exercise dan resisted Penurunan aktifitas fungsional yang


exercise) terhadap nyeri pada kasus Carpal terjadi disini adalah pasien kesulitan dalam
Tunnel Syndrome (CTS). melakukan pekerjaan sehari-hari, karena
Modalitas ultra sound yang dapat adanya nyeri dan lingkup gerakan yang
mengurangi nyeri karena efek panas/thermal terbatas, sehingga untuk melakukan aktifitas
disebabkan micromassage yang ditimbulkan yang berlebih seperti mengendarai sepeda
oleh ultrasound akan menimbulkan efek motor, memasak, menyapu pasien
panas (thermal) dalam jaringan. Berapa mengalami kesulitan.
banyak efek panas yang diproduksikan Terapi latihan pada carpal tunnel
adalah tidak sama untuk setiap jaringan, hal syndrome adalah resisted active exercise
itu ditentukan oleh intensitas dan lamanya merupakan latihan yang dilakukan dengan
terapi. Pengaruh dari efek panas ini dapat memberikan tahanan dari luar terhadap kerja
meningkatkan sirkulasi darah, rileksasi otot, otot yang membentuk suatu gerakan.
meningkatkan kemampuan regenerasi Tahanan dari luar tersebut bisa berasal dari
jaringan, mengurangi nyeri dan lain-lain tahanan manual ataupun mekanik
(Sujatno dkk, 2002). Hal-hal yang perlu (Kisner,1996).
dalam menentukan dosis menurut Sujatno
et.al. (2002) yaitu frekuensi terapi D. SARAN DAN KESIMPULAN
tergantung pada kondisi penyakit. Pada Berdasarkan hasil analisis data dan
kondisi akut dapat diberikan setiap hari. pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa
Sedangkan pada kondisi kronis 2-3 kali per ultra sound dan terapi latihan dapat
minggu, intensitas dapat dibagi menjadi 3 mengurangi nyeri pada penderita carpal
yaitu 1,2-3 W/cm2 (kuat), 0,3-1,2 W/cm2 tunnel syndrome.
(sedang), <0,3 W/cm2 (rendah) dan Lama Berdasarkan simpulan penelitian,
terapi tergantung pada luas ERA dan area disarankan perlu adanya penelitian lanjutan
yang akan diterapi, misalnya dalam terapi yang berkaitan dengan pengaruh ultra sound
menggunakan ERA dengan luas 3 cm2 dan dan terapi latihan pada carpal tunnel
luas area terapi 15 cm2 maka lama waktu syndrome
terapi adalah 5 menit (diperoleh dari luas
area terapi dibagi luas ERA).

Pengaruh Ultra Sound dan....... (Nurwahida Puspitasari, Suci Amanati dan Zainal Abidin), hlm. 24-31

30
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 1, No. 1, Tahun 2017 ISSN 2548-8716

DAFTAR PUSTAKA Sujatno, et.al. (2002). Sumber Fisis.


Surakarta: Akademi Fisioterapi
Surakarta.
Basuki, N., et.al. (2002). Dokumentasi
Persiapan Praktek Profesional
Fisioterapi. Surakarta: Politeknik Sujudi, (2009). Fisioterapi Pada Nyeri Bahu
Kesehatan Surakarta Jurusan dengan Terapi Latihan dalam makalah
Fisioterapi. TITAFI VII tentang Nyeri Bahu,
Surabaya.
Binhasyim. (2009). Carpal Tunnel Tana, L. et al. Carpal Tunnel Syndrome pada
Syndrome. [Online]. Tersedia di: Pekerja Garmen di Jakarta. Buletin
http://binhasyim.wordpress.com/2009/0 Peneliti Kesehatan. 2004. vol. 32, no. 2:
7/29/carpal-tunnel-syndrome. Diakses 73-82
15 Desember 2013.

Kisner, C. (1996). Therapeutic Exercise


Fondation and Tehnique. Philadepia.

Priyatna, H. (1985). Exercise Therapy.


Surakarta: Akademi Fisioterapi
Surakarta.

Rambe, A. (2004). Carpal Tunnel Syndome.


[Online]. Tersedia di: http://www.rsup.
adammalik.cline.net.html. Diakses 15
Desember 2014.

Rica, T. (2013). Kombinasi Intervensi


Terapi Latihan Dan Ultrasound (US)
Lebih Baik Daripada Masase Dan
Ultrasound (US) untuk Penurunan
Nyeri pada Kondisi Plantar Fascitis.
(Skripsi). Program Studi Fisioterapi,
Universitas Udayana, Denpasar, Bali.
Tersedia di: http://staff.uny.ac.id
/sites/default/files/132300162/1.%20Da
sar%20%20Dasar%20Fisioterapi%20Pa
da%20Cedera%20Olahraga.pdf.
Diakses 21 November 2013.

Pengaruh Ultra Sound dan....... (Nurwahida Puspitasari, Suci Amanati dan Zainal Abidin), hlm. 24-31

31

Anda mungkin juga menyukai