BAB I
PENDAHULUAN
pergelangan tangan karena terjadi penyempitan pada carpal tunnel, baik akibat
oedema fasia pada carpal tunnel tersebut maupun akibat kelainan pada tulang-
tulang kecil tangan (carpal bone) sehingga terjadi penekanan terhadap nervus
yang disertai nyeri pada daerah distribusi nervus medianus (Sidharta, 2004).
Tangan merupakan salah satu anggota gerak tubuh yang sangat penting
karena fungsinya yang sangat komplek. Jika dilihat dari segi anatomi, pergelangan
tangan dibentuk oleh bangunan tulang, otot, ligamen, saraf dan pembuluh darah
sehingga tangan dapat melakukan gerakan yang terkoordinir dan otomatis. Jika
Karangcengis, dari 72 wanita pemetik melati terdapat 34 orang atau 47,2% positif
penderita CTS baru, yaitu 4% dari seluruh pasien baru (838 orang). Sebanyak 32
orang (94,1%) adalah perempuan dan 2 orang (5,9%) laki-laki (Tamba, 2009).
Sindroma tersebut unilateral pada 42% kasus ( 29% kanan,13% kiri ) dan 58%
2
bilateral (Aroori, 2008). Predominan terjadi pada wanita, dengan rasio pria
berbanding wanita sebesar 1:3 sampai 5 dan rentang usia tertinggi antara 40 sampai
60 tahun, puncak prevalens pada usia 55 tahun, jarang terjadi sebelum usia 20
tahun dan di atas usia 80 tahun (Tamba, 2009). CTS adalah jenis neuropati jebakan
yang paling sering ditemui. Penyebab CTS diduga oleh karena trauma, infeksi,
Proses patologi CTS secara umum dimulai dari adanya kontraksi otot yang
menjadi tidak lancar. Hal ini akan menyebabkan penumpukan asam laktat dan zat-
zat kimia seperti bradikinin dan histamin yang selanjutnya akan merangsang ujung-
ujung penghantar nyeri dan akan dihantarkan ke saraf pusat dan akan
otot yang merupakan perlindungan dari adanya nyeri, dan penderita akan
dalam jangka waktu lama dapat timbul adanya kelemahan otot yang dapat
menimbulkan gangguan fungsi dan gerak yang berhubungan dengan fungsi tangan
(Kuntono, 2011).
Gejala yang muncul pada penderita CTS tahap awal umumnya adalah gejala
sensorik berupa rasa nyeri, rasa tebal (numbness), kesemutan (paresthesia), rasa
seperti terbakar dan rasa aliran listrik pada daerah yang diinervasi oleh nervus
medianus. Gejala tersebut biasanya memberat pada malam hari, terkadang muncul
3
bengkak dan kekakuan pada tangan terutama pada pagi hari dan berkurang jika
tangan digunakan aktivitas. Dan pada CTS tahap lanjut akan dijumpai masalah pada
otot-otot thenar (Flexor Pollicis Brevis, Adduktor Poliscis Brevis), kelemahan otot
fleksi ibu jari, ibu jari tidak bisa menyentuh jari kelingking (oposition), kelemahan
gerak fleksi pergelangan tangan, kelemahan pronasi lengan bawah (Chusid, 2003).
keluhan nyeri, gangguan sensibilitas berupa kesemutan (paresthesia) dan rasa tebal
otot, dan kemampuan fungsional tangan. Dari sekian banyak modalitas Fisioterapi
seperti : Short Wave Diathermi (SWD), Micro Wave Diatermi (MWD), Infra Red
(IR), Ultrasound (US), dan ULTT 1. Penulis memilih penatalaksanaan terapi pada
kasus Carpal Tunnel Syndrome dengan modalitas ultrasound teraphy dan ULTT 1.
gelombang suara dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Utrasound yang
pembuluh darah sehingga peredaran adarah lancar, dan (3) efek biologis yaitu
diberikan wrist orthosis pada pengobatan pasien CTS. Penelitian lain yang
dilakukan Bakhtiary dan Pour (2004) berjudul Ultrasound and Laser Therapy in
diberikan ultrasound lebih efektif dari pada laser pada pasien CTS.
sekitar. Salah satu teknik mobilisasi saraf adalah teknik upper limb tension test 1
(ULTT 1) merupakan tes sensitif dan spesifik untuk mendapatkan ketegangan dari
nervus medianus dengan ketegangan minimal di nervus radialis dan nervus ulnaris
(Ekstrom and Holden, 2002). Manfaat mobilisasi saraf secara umum pada kondisi
entrapment radiculopati yaitu: (1) melepaskan iritasi saraf, dalam hal ini adanya
saraf, (4) normalisasi mikrosirkuler saraf, (5) sebagai koreksi postur, (6) pemulihan
fisioterapi rutin saja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kortopoulus (2004)
B. Rumusan Masalah
apakah ada pengaruh pemberian mobilisasi saraf terhadap pengurangan nyeri dan
peningkatan aktifitas fungsional pada penderita CTS?, (2) apakah ada pengaruh
C. Tujuan Penulisan
nyeri dan peningkatan aktifitas fungsional pada penderita CTS, (2) pengaruh
D. Manfaat penulisan
6
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah: (1) Dapat
pada Carpal Tunnel Syndrome yang dapat mengurangi nyeri pada tangan dan
nyeri.