Anda di halaman 1dari 6

Bab 2

Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya/Suku Manado


Sebelum membahas tentang konsep sehat sakit pada budaya Manado, terlebih dahulu akan
dijelaskan asal-usul suku Manado.

Asal Mula Orang Manado Dari Suku Minahasa


Kota Manado secara hukum adat merupakan wilayah dari Tanah Minahasa, dimana
masyarakatnya sebagian besar berasal dari Suku Minahasa yakni Sub Suku Tombulu, Tonsea,
Tontemboan atau Tompakewa, Toulour, Tonsawang, Pasan atau Ratahan, Ponosakan, dan
Bantik. Ada juga masyarakat pendatang dari luar negeri, seperti Bangsa Cina yang telah kawin
mawin dengan orang Manado-Minahasa dan keturunannya disebut Cina Manado, Bangsa
Portugis dan Spanyol yang keturunannya disebut Orang Borgo Manado, Bangsa Belanda yang
keturunannya disebut Endo Manado serta Bangsa Arab, Jepang, dan India dimana perkawinan
mereka bersifat endogam.
Disamping itu, ada pula penduduk Kota Manado yang berasal dari Suku Sangihe Talaud,
Bolaang Mongondouw, Gorontalo serta daerah lainnya dari seluruh Indonesia yang telah sekian
lama menetap.
Filsafat/semboyan hidup dari suku Manado yang paling termasyhur ialah :
Si Tou Timou Tumou Tou
sebuah filsafat hidup masyarakat Minahasa yang dipopulerkan oleh Sam Ratulangi, yang berarti:
"Manusia hidup untuk memanusiakan orang lain" atau "Orang hidup untuk menghidupkan orang lain".
Dalam ungkapan Bahasa Manado, sering kali dikatakan: "Baku beking pande" yang secara harafiah
berarti "Saling menambah pintar dengan orang lain".
Mungkin, filsafat inilah yang kemudian juga berimbas pada Konsep sehat-sakit pada kehidupan mereka
sehari hari.

Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya/Suku Manado


Sehat
Konsep sehat menurut budaya/suku Sulawesi Utara (Manado) adalah
Sehat dengan keseimbangan antara lingkungan yang bersih dan pikiran yang jernih,ditambah
keadaan sosial yang stabil,serta keadaan ekonomi keluarga yang memadai. . Itulah persepsi
masyarakat setempat terhadap keadaan sehat seseorang.

Sakit

Lalu, bagaimana dengan konsep sakit ?


Secara umum mereka melihat dari faktor fisik yaitu adanya gejala alam ,seperti angin ,udara
lembab,udara panas atau dingin dan adanya hujan . Begitu pula dengan konsep sakit-nya.
Pengertian sakit menurut mereka, lebih kepada kondisi keseimbangan hidup,yang terpapar :
angin ,udara lembab,udara panas atau dingin serta hujan. Paparan yang terus-menerus membuat
keseimbangan hidup tersebut terganggu. Sehingga keseimbangan tersebut mengalami gangguan
gangguan fisik. Gangguan-gangguan fisik tersebut bisa berupa sakit panas, sakit asma , sakit
mata, sakit batuk,sakit malaria
Berikut pemaparan mengenai penjelasan masing masing sakit tersebut:
1) Sakit panas
Adalah sebagai akibat dari seseorang sering keluar waktu udara panas,
atau waktu cuaca hujan,dan bisa juga waktu hujan sekaligus panas silih berganti,
sehingga besar kemungkinan kena masuk angin,dan badan terasa panas.
2) Sakit asma
Adalah sebagai akibat dari seseorang sering keluar malam ,
dan munculah keadaan fisik yang sering mengeluarkan keringat diwaktu malam.
3) Sakit mata
Adalah sebagai akibat dari seseorang kemasukan debu pada matanya,menyebabkan sakit mata.
4) Sakit batuk
Adalah sebagai akibat dari seseorang yang sering mengalami pergantian udara
dari udara panas ke dingin atau sebaliknya,maka sebagai akibatnya terjadi masuk angin

5) Sakit malaria

Adalah sebagai akibat dari seseorang yang hidup pada lingkungan yang tidak terawat,
di sana sini banyak genangan air yang dijadikan sarang nyamuk.Nyamuk tadi menjangkiti
masyarakat penyakit malaria.

Tentang siapa yang memeriksa orang yang sakit,umumnya yang melakukan adalah:
1) Orang pintar,
Maksudnya adalah orang yang dituakan dan memiliki keahlian khusus dalam
mengobati.
dengan terlebih dulu melakukan doa minta petunjuk dari Tuhan untuk mengobati dan
memilih bahan ramuan ,dan orang pintar atau pengobat tadi harus pantang melakukan perbuatan
yang tidak terpuji,dan tidak melakukan pekerjaan lain selain hanya mengobati.
Tentang kapan melakukan pengambilan bahan obat,orang pintar atau pengobat melakukannya
dengan cara mengambil bahan ramuan yang dilakukan sebelum matahari terbit.
Apa saja peralatan untuk pemeriksaan kesehatan menurut orang pintar dari budaya/suku
Manado?. Adalah alat-alat yang masih diyakini oleh orang pintar atau pengobat pada waktu itu
dengan menggunakan bahan bahan tertentu,yakni sebuah piring ,nyiru , tempurung kelapa
sebagai tempat khusus untuk sesajian maupun tempat makan sang orang pintar tadi.
Meja dan kursi khusus harus disediakan , sebagai tempat duduk bagi para Tonaas atau
Walian (sebutan orang pintar),dan terhampar didepannya sebuah kain putih dan di atasnya
tersedia 3 gelas yang berisi air beras , dan beberapa jenis tumbuhan daerah Minahasa
Tawaang yang merupakan simbol hubungan sang orang pintar atau pengobat dengan
Tuhannya.
Namun kini , pemeriksaan orang sakit dengan bantuan orang pintar mulai ditinggalkan
setahap demi setahap seiring perkembangan teknologi kesehatan yang kian mutakhir.
2) Tenaga medis
Pemikiran suku Manado kian maju, seiring makin pesatnya jumlah penduduk yang
menginginkan pengobatan orang sakit-nya ditangani oleh pihak Tenaga medis. Dengan kata lain,
di pihak ini, andil sebuah rumah sakit juga sangat penting. Namun, seiring dengan pesatnya
jumlah penduduk suku Manado yang menginginkan penanganan medis modern, ternyata tidak
serta merta dapat mengubah pandangan dan konsep mereka, tentang arti sakit. Menurut
mereka, apabila rasa sakit sudah menyerang, maka segala kesenangan hidup akan hilang.

Suku Manado terkenal sebagai suku yang tidak ingin lama-lama larut dalam rasa duka.
Sakit, mereka anggap sebagai rasa duka yang merenggut kebahagiaan. Mereka berupaya
mendapatkan kebahagiaannya kembali, dengan cara apa saja. Mereka menginginkan yang terbaik
dan tercepat. Tak terkecuali saat mereka menjalani perawatan di Rumah Sakit.
Berdasarkan observasi yang dilakukan mahasiswa Poltekkes Makassar di Rs. Persahabatan
Manado (12/05/2008), terlihat bahwa Pasien-pasien dari suku Manado sangat ingin mendapatkan
perawatan dan penanganan medis secepatnya. Karena Rs. Persahabatan adalah rumah sakit
pemerintah yang segalanya memiliki keterbatasan, maka penanganan yang dilakukan terhadap
pasien sedikit memakan waktu. Namun terdapat keluarga pasien yang berkata pada perawat yang
mengatakan, Tak bisakah saudara saya mendapat penanganan lebih cepat?Mana dokter
spesialisnya?. Disana tampak pasien yang dimaksud telah mengerang-erang kesakitan dan
menjerit-jerit. Tak lama kemudian, datanglah dokter dan yang lainnya, segera menangani pasien
tersebut. Penatalaksanaan sang dokter telah sesuai dengan prosedur, namun pasien tetap
mengeluh kesakitan dan berkata Dok,saya masih sakit ini. Apakah ini (penanganan) sudah yang
terbaik?. Kalau tidak, segera saya pindah ke rumah sakit lain. Imbuhnya. Pasien kemudian
merintih-rinih lagi ke keluarganya unuk dipindahkan ke rumah sakit lain. Atas paksaan dari
pihak keluarga, perawat menyarankan rujukan ke rumah sakit swasta .
Dari observasi yang kami kutip diatas, terlihatlah bahwa pasien Manado merupakan tipe Public
Pain, dimana mereka meminta perhatian berlebih dari perawat maupun dokter, serta
menginginkan yang terbaik untuk mereka.

Perbedaan Konsep Sehat Sakit pada Budaya/Suku Manado dengan WHO


Terdapat perbedaan yang mendasar antara konsep sehat-sakit menurut budaya/suku Manado
dengan konsep sehat- sakit pada WHO (World Health Organization) diantaranya sbb:
No.

Pembeda

Definisi

Konsep Sehat- Sakit


pada
Budaya /suku Manado
Sehat:
keseimbangan antara
lingkungan yang bersih
dan pikiran yang
jernih,ditambah keadaan
sosial yang stabil,serta
keadaan ekonomi
keluarga yang memadai.

Konsep Sehat- Sakit pada


WHO
(World Health Organization)
Sehat:
suatu keadaan yang sempurna
baik fisik, mental dan sosial
tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan.

Sakit:
kondisi keseimbangan
hidup,yang terpapar
gejala alam: angin ,udara
lembab,udara panas atau
dingin serta hujan.
Paparan yang terusmenerus membuat
keseimbangan hidup
tersebut terganggu.
Sehingga keseimbangan
tersebut mengalami
gangguan gangguan
fisik.
Gangguan-gangguan
fisik tersebut bisa berupa
sakit panas, sakit asma ,
sakit mata, sakit
batuk,sakit malaria

Sakit:
suatu keadaan yang tidak
seimbang atau sempurna
seseorang dari
aspek medis, fisik, mental,
sosial, psikologis dan bukan
hanya mengalami kesakitan
tetapi juga kecacatan.

Karaterisik Dasar

1). Keseimbangan adalah


sehat
2) Sehat mencerminkan
kebahagiaan
3) Keseimbangan yang
terpapar gejala alam yang
terus menerus akan
menyebabkan sakit
4) Sakit merenggut
kebahagiaaan

1.) Merefleksikan perhatian


pada individu sebagai manusia
2. ) Memandang sehat dalam
konteks lingkungan internal
dan eksternal
3.) Sehat diartikan sebagai
hidup yang kreatif dan
produktif.
-

Sehat bukan
merupakan suatu
kondisi tapi merupakan
penyesuaian,
bukan merupakan suatu
keadaan ,tapi
merupakan proses*.
*
Proses disini adalah
adaptasi individu yang
tidak hanya terhadap
fisik mereka tetapi
terhadap lingkungan
sosialnya.

Anda mungkin juga menyukai