Anda di halaman 1dari 21

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Setiap orang tentunya pernah merasakan dan berada dalam keadaan sakit, baik itu sakit
yang sifatnya hanya ringan-ringan saja seperti flu, batuk, pusing atau mengalami sakit yang
berat seperti kanker, gagal ginjal, jantung, stroke dan sebagainya. Memang bukan
pengalaman yang menyenangkan menjadi sakit, terlebih lagi jika berlangsung dalam waktu
yang cukup lama. Menjadi sakit berarti mengalami gangguan dalam menjalankan berbagai
rutinitas kegiatan sehari-hari seseorang, seperti bersekolah, kuliah, mengantar anak sekolah
dan bekerja. Terlebih lagi jika kemudian diketahui bahwa sakit yang diderita mengharuskan
penderitanya untuk menjalani perawatan di rumah sakit. Seperti yang kita tahu saat seorang
pasien – sebutan bagi orang yang dirawat di rumah sakit, menjalani perawatan di rumah sakit
kebanyakan hanyalah dijadikan sebagai suatu obyek pemeriksaan, pengobatan, dan
perawatan yang dilakukan baik oleh para dokter, suster maupun ahli-ahli medis lainnya.
Pasien dianggap hanya sebagai barang yang tidak mempunyai kesempatan dan hak-hak untuk
mengajukan pendapat selama proses perawatan kesehatan yang dijalaninya. Dengan begitu
sakit menjadi salah satu pengalaman hidup yang tidak menyenangkan karena membuat
suasana ketidaknyamanan serta terbatasnya ruang gerak seseorang (Ponomban Terry, dkk.
2009.)
Menjalani perawatan di rumah sakit tentu memberikan pengalaman yang berbeda
dibandingkan dengan perawatan yang dilakukan di rumah. Pengalaman ketidaknyamanan
berada di rumah sakit bersama-sama dengan orang-orang baru terkadang membuat seorang
pasien merasakan terasing dari kehidupan yang selama ini dijalaninya. Sehingga sedikit
banyak juga berpengaruh terhadap sikap mental, psikologis, dan emosional seseorang,
terlebih jika sakit yang diderita tergolong dalam sakit berat. Bahkan secara disadari atau tidak
seringan hingga seberat apapun sakit yang diderita itu akan mengingatkan pada kematiannya
sendiri (Ponomban Terry, dkk. 2009.)
Melakukan pendampingan pastoral terhadap pasien dengan kondisi terminal illness bukan
hal mudah dan tidak dapat dilakukan secara asal-asalan karena tentunya berbeda dengan
pendampingan pastoral yang dilakukan terhadap orang yang hanya mengalami sakit ringan.
Pendampingan pastoral terhadap pasien terminal illness membutuhkan ketrampilan lebih,
sebab tidak mudah untuk mempersiapkan seseorang yang telah mengetahui bahwa kematian
akan segera menjemput. Pasien membutuhkan pendamping yang dapat memahami dan
1
menerima keberadaannya secara manusiawi dengan tidak melupakan kodratnya sebagai
makhluk ciptaan Allah. Karena itu menjadi pendamping tentu melalui suatu proses dan
pelatihan khusus. Sehingga dalam menjalankan tugasnya diharapkan pendamping pastoral
rumah sakit memiliki sikap dasar pastoral serta ketrampilan yang memadai sehingga
menjadikannya seorang pendamping yang aktif, kreatif, dan efektif. Karena itu menjadi
pendamping harus benar-benar dapat dijadikan sebagai tempat curahan hati bagi siapa saja
yang memerlukan pertolongan. Pendamping kiranya tidak hanya mendengar namun sebisa
mungkin memberikan bimbingan kepada orang-orang yang memerlukan bantuannya dengan
baik dan penuh ketulusan ((Ponomban Terry, dkk. 2009.) .

1.2.Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menerapkan pelayanan doa bagi orang sakit.

2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pelayanan doa bagi orang sakit.
b. Mahasiswa mampu mengetahui cara mendoakan orang sakit.

2
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Definisi Orang Sakit

Sakit merupakan sebuah kondisi yang semua orang normal tidak menyukainya. Saat sakit, seseorang tidak
bisa bebas melakukan apa yang diingininya. Saat seseorang menderita sakit, yang pertama kali
dilakukannya adalah menyampaikan keluhan atau apa yang dirasakannya pada orang yang paling
dekat dengannya. Setelah itu bermacam cara dilakukan, bisa berdoa, mengambil obat yang telah
tersedia, pergi ke dokter atau rumah sakit, pergi ke paranormal atau mencari pengobatan alternatif untuk
kesembuhannya itu. Tentu iman kristen tidak mengajarkan para pengikutnya agar pergi ke
paranormal jika sakit tidak bisa disembuhkan dengan jalan medis sekalipun. Pada jaman Yesus,
berobat untuk menyembuhkan penyakit seseorang adalah sesuatu yang mahal. Saat Yesus muncul di
tengah-tengah masyarakat sebagai seseorang yang sanggup menyembuhkan berbagai penyakit apalagi
tidak dipungut biaya, maka kesempatan itu tidak disia-siakan orang-orang pada waktu itu. Apa
yang perlu diberikan orang-orang itu agar cepat sembuh dari penyakitnya? Bukan uang atau syarat-syarat
yang harus dilakukan seperti yang diperintahkan paranormal umumnya, mereka hanya menyerahkan iman
mereka. Tanpa iman yang sungguh-

2.2 Definisi Menurut UU No.23 Tahun 1992

Menurut UU No. 23 Tahun 1992 “Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita


penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja
atau kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit, istilah masuk angin, pilek tetapi bila
ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya maka ia dianggap tidak sakit”. (Tu'u,
Tulus. 2007.)
Seorang pasien adalah orang yang sakit secara fisik juga psikisnya. Bagi mereka, obat
bukanlah satu-satunya solusi. Pendampingan dalam hal psikis, spiritual dan sosial juga
diperlukan. Saat sakit seorang pasien juga perlu berkembang secara spiritual untuk
mempercepat penyembuhan T(u'u, Tulus. 2007.)
Pelayanan doa adalah sebuah aktivitas yang digerakkan kasih, cinta dan perhatian kita
kepada yang sakit dan menderita. Bukan dengan motif lain. Karena digerakkan oleh kasih,

3
cinta dan perhatian, maka seorang pelayan doa perlu menanggapi kebutuhan si sakit dengan
pertama-tama mendengarkan mereka (Tu'u, Tulus. 2007.)
Didiskusikan pula bahwa dalam memberikan pelayanan doa, kita hendaknya melepaskan
diri dari segala agenda yang bukan berfokus pada si pasien. Intensi haruslah murni demi
kepentingan si pasien dan bukan demi diri kita sendiri agar menjadi semakin baik, makin
terkenal atau mendapat nilai yang baik (Tu'u, Tulus. 2007.)

2.3 Menurut Alkitab


Menurut Alkitab, mengapa kita sakit ?
”Dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang dan kematian, melalui dosa.” (Roma
5:12).
Apa kata orang
Banyak yang percaya bahwa penyakit hanyalah penyimpangan dalam evolusi manusia.
Yang lain berpikir bahwa kekuatan misterius, seperti roh jahat, adalah penyebab masalah
kesehatan kita (Suharyo Ignatius. 2008)

Apa kata alkitab


Menurut alkitab, kita sakit karena manusia pertama memberontak terhadap allah. (Roma
5:12) sebelum memberontak, orang tua pertama kita, adam dan hawa, menikmati kesehatan
yang sempurna. Mereka tahu bahwa mereka akan mati kalau menjauh dari pemeliharaan allah
yang pengasih. (Kejadian 2:16, 17) namun, mereka dengan sengaja memutus persahabatan
dengan allah dan kehilangan kesempurnaan mereka.
Cacat akibat pemberontakan orang tua pertama kita telah diteruskan kepada kita. Karena
itu, tidak soal seberapa besar upaya untuk melenyapkan penyakit manusia, kita tetap jatuh
sakit. (Suharyo Ignatius. 2008

2.4 Jenis-jenis penyakit

Di sini kita akan meninjau beberapa penyakit dan masalah-masalah yang berhubungan
pada zaman Alkitab. Pengertian mengenai masalah-masalah ini adalah penting bagi setiap
peneliti Alkitab, karena sering kali mempengaruhi jalannya sejarah Israel, dan pelayanan
Yesus menekankan penyembuhan orang sakit. (Tu'u, Tulus. 2007.)
1. Cacat.
2. Kusta.
4
3. Kebutaan dan kehilangan pendengaran.
4. Penyakit kulit.
5. Bisul.
6. Cacar.
7. Kanker.
8. Polio.
9. Sakit paru-paru atau tuberkulosis.
10. Gangguan mental dan saraf.
11. Disentri.
12. Malaria.
13. Gangguan endokrin (diabetes melitus).
14. Lumpuh.
15. Epilepsi.
16. Encok.
17. Demam.
18. Kelemayuh (gangren).

2.5 Bantuan-bantuan yang diberikan pada orang sakit

Salah satu bentuk memberikan konseling kepada penderita sakit, baik yang dirawat di
rumah maupun di rumah sakit. Bantuan-bantuan yang bisa kita berikan adalah sebagai
berikut: (Tu'u, Tulus. 2007.)
1. Kunjungan penyembuhan
Maksudnya melakukan suatu fungsi penyembuhan "holistik", dalam bentuk
kesediaan kita untuk duduk di samping pasien dan mendengarkan dia mengungkapkan
perasaan, keluhan, kemarahannya di hadapan kita. Singkatnya, kita menjadi media
katarsis baginya atau tempat "mencurahkan hati" dari berbagai keluh-kesahnya.

2. Penguatan
Maksudnya mendampingi pasien atau keluarga yang merasa mendapat "beban",
supaya mereka tidak mengalami stres berkepanjangan. Misalnya: bagaimana sikap
kita saat berhadapan dengan pasien yang menjadi tidak percaya diri pascaamputasi
kakinya karena kecelakaan lalu lintas? Setelah amputasi biasanya pasien merasa tidak
5
sempurna/cacat dan tidak bersemangat/bergairah menjalani hidup. Untuk itu, kita
harus mendorongnya untuk bangkit lagi supaya tetap memiliki pengharapan. Atau,
bagaimana kita harus mendampingi seorang ibu yang dihantui oleh rasa
bersalah/berdosa terus-menerus setelah melakukan aborsi, padahal dia melakukannya
demi keselamatan nyawanya, karena ia mengidap penyakit lever. Contoh lain:
bagaimana kita harus bersikap ketika mendampingi pasien yang mengalami penyakit
terminal, yang merasa cemas dalam menjalani hari-harinya dalam ketidakpastian, atau
yang ketakutan karena fakta kematian terbentang di hadapannya.

3. Pembimbingan
Melakukan penelaahan bersama (dengan pasien atau keluarganya) dengan tujuan
memahami kasus-kasus yang dialami pasien, yang biasanya tidak ada hubungan
dengan rumah sakit sekalipun, tetapi tetap perlu dibantu untuk ditangani. Contoh:
konseli yang mengalami perceraian, hamil di luar nikah (dan ingin melakukan aborsi),
dll.. Kehadiran kita sangat bermanfaat untuk membantu konseli dalam melihat
konsekuensi-konsekuensi untuk mengadakan pertimbangan-pertimbangan moral.

4. Rekonsiliasi (Memperbaiki Hubungan)


Pasien kerap kali memunyai perasaan telah menjadi beban bagi keluarganya, dan
keluarga sendiri sering merasa bosan mendengar keluhan tersebut. Akibatnya, terjadi
kerenggangan hubungan di antara pasien dan keluarganya. Untuk itu, pelayan
perlawatan pastoral berperan sebagai media yang dapat "menyambung hati" antara
kedua kubu tersebut. Kasus lain: pasien pengidap TBC, lever, AIDS, dan penyakit
kelamin, kerap kali menjadi rendah diri (karena tahu penyakitnya itu termasuk
kategori menular atau susah sembuh), maka pelayan perlawatan "Pastoral Care" perlu
membantu pasien agar dapat memiliki kepercayaan diri lagi.

2.6 Tips mendoakan orang sakit


Menurut Suharyo Ignatius. 2008

1. Hadirlah dihadapan orang sakit dengan tenang sepenuh hati, sepenuh budi , dengan
pikiran dan maksud pada si sakit. Sang pelayan doa harus bersikap tenang baik fisik
maupun nonfisik.

6
2. Sang pelayan doa perlu memperhatikan bahasa doa untuk orang sakit. Doa yang
disampaikan harus tepat dalam arti sesuai situasi, keadaan si sakit.
3. Sang pelayan doa harus mengetahui informasi tentang penyakit yang diderita oleh si
sakit.

2.7 Prosedur Mendoakan Orang Sakit


Alat dan Bahan
Alat
1 Bet
2 Ruangan

Bahan

1 Puji Syukur
2 Alkitab
3 Lilin
4 Patung Bunda Maria

Cara Kereja

Kalau suasana sudah siao untuk berdoa,salah seorang dapat menyeiapkan meja, meyalankan
lilin,membagikan buku (kalau ada).
Lalu salah seorang lagi dapat mengajak poara pengunjung misalnya sebagai berikut:
P = Saudar-saudari,marilah kita berdoa kepada Bapa di surge bersama saudara kita yang sakit
ini. Dalam nama Bapa dan Putra Roh Kudus
U=Amin.
P=Semoga Tuhan Memberkati Saudara dan semua yang tinggal di dalam rumah ini
U=Sekarang dan selam-lamanya

KATA PENGANTAR
P=Saudra-saudara, kita percaya sungguh akan sabda Tuhan Yesus, “Dimana dua atau tiga
orang berkumpul dalam nama-Mu, Di situ Aku berada di tengah-tengah mereka.”

7
Jadi, Sekrang pu Tuhan hadir ditengah-tengah kita. Maka marilag kita menghenungkan cipta
sejenak, dan menyadari kehadiran Tuhan di anatara kita, supaya nanti kita dapat
mendengarkan firman-Nya dengan Baik.

Doa Pembukaan
I = Ya Bapa yang maha pengasih,kami berkumpul di sini ikut meraskan penderita
saudara kami elisa. Kami berharap engkau berkenaan melepaskan kami dari beban, serta
keselamatan kepada saudara kami.Kami mohon dengan sangat, sudilah engkau
mendengarkan kelus-kesah dan kerinduan hati kami semua. Demi Kristus , Putra-Mu,
Pengantara kami, yang bersatu dengan kami, yang bersatu dengan dikau dan roh kudus hidup
dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.

U =Amin

BACAAN

P= Saudra-saudari
Kisah berikut dituturkan oleh Santo Markus
Pada suaru hari Yesus dan Para Murid-Nya berlabuh di Pantai Danau
Genesaret.Begitu mereka keluar dari perahu, orang-orang langsung mengenali Yesus.Maka
berlari-lari mereka keseluruh daerah itu, dan mulai membawa orang-orang sakit diatas
tikarnya ke hadapan Yesus,dimana saja ia berada. Dan di mana saja Yesus datang, dikota-
kota, didesa-desa, atau di desa-desa atau dikampung-kampung, disitu orang selalu datang
dan membaringkan orang-orang sakit mereka di alun-alun.Lalu mereka minta dengan sangat
supaya orang0orang sakit itu diizinkan menjamah, biar hanya ujung jubah Yesus sekalipun.
Dan semua yang menjamahnya menjadi sembuh

Pengantar
Banyak orang sungguh yakin bahwa sakit itu merupakan kaibat dari dosa atau kesalahan,
sehingga hati si sakit sungguh tertekan. Dan kadang-kadsng Penderita itu diperberat oleh
sikap acuh tak acuh, bahkan menhejek oada si sakit merasa tak berdaya.Satu-satunya
harapan yang masih ada:berseru kepada Allah dsn memasrahkan seluruh hidup kepada-Nya.
Sebab hanya Allah yang mampu meringankan penderita,atau bahkan menyembuhkannya
8
Penyerahan Bingkasan
Disini dapat diserahkan bingkisan-bingkisan bagi si sakit Pemimpin dapat membuka acara ,
misalnya sebagai berikut

P =Saudara ElisaKami datang kemari bukan hanya untuk berdoa .terimahlah sekadar
perberian ini sebagai tanda kasih dan persaudara kiranya dapat menghibur saudara selama
terkurung oada pembaringan kami sanggup menyertai saudara dengan doa, perhatian dan
pertolongan.

Doa Penutup

P =Marilah kita berdoa ya, Bapa engkau mengutrus Putra-Mu Yesus menjadi manusia
seperti kami. Dia pun memderita sakit, sengsara, dan mati.Maka kami mohon, Tabahkanb
hari kami dalam penderitaan oni berkat jasa yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara
kami yabg bersatu dengfan dikau dan Roh Kudus hidup dan berkuasa kini dan sepanjang
masa.

U =Amin

P =Dalam nama bapa dan Putrea roh kudus

U =Amin

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Mendoakan Orang Sakit Menurut Agama Kristen

Ya Bapa sorgawi yang Maha pengasih, kami sekeluarga sangat prihatin, karena
anggota keluarga/ saudara kami…(sebutkan namanya) sedang sakit. Dalam keprihatinan ini
kami ingat akan Yesus Kristus, yang Kau beri kuasa mmenyembuhkan orang-orang sakit.
Karena percaya akan kuasaMu maka kami serahkan saudara kami yang sakit ini kepada
tuntunan kebijaksanaanMu. Dengan penuh iman dan harapan kami mohon: Kuatkanlah dia
dalam deritanya, dampingi dan hiburlah dia dalam kesunyian dan kesepiannya. Teguhkanlah
dia dalam iman dan harapan. Sudihlah Engkau menyembuhkan dia dari penyakit yang
dideritanya . Semoga dalam menanggung sakit ini ia ingat akan Yesus yang menderita sangat
berat dan amat hebat demi keselamatan semua orang, termasuk demi keselamatan saudara
…(sebutkan namanya) Bantulah ia menyatukan sakitnya dengan penderitaan Tuhan Yesus
sendiri, supaya akhirnya ia pun boleh bersatu dengan Yesus yang bangkit dengan mulia.
Terangilah dia agar mampu memetik hikmat dari pengalaman sakitnya ini. Semoga ia
semakin memehami makna kehidupan, bahkan dapat melihat sakitnya sebagai karunia yang
mendatangkan kemuliaan Tuhan.Kami berdoa juga bagi mereka yang sakitnya tak
tersembuhkan. Semoga dengan hati terbuka mereka menerima kebijaksanaan keputusanMu.
Bagi kami sendiri, kiranya peristiwa ini semakin menyadarkan kami akan tanggung jawab
terhadap terhadap mereka yang sakit. Semoga karena berkatMu kami selalu berusaha
melayani mereka dengan senang hati . Sebab kami sadar bahwa apapun yang kami perbuat
bagi mereka, itu kami perbuat bagi Yesus Kristus sendiri, sesuai janji firmanMu.Dengar dan
sambutlah doa kami ya Yesus Kristus, Tabib diatas segala tabib.AMIN.

3.2 Mendoakan Orang Sakit Menurut Agama Islam

Doa merupakan sebuah jembatan yang mempertemukan umat dengan Tuhannya. Dengan
berdoa kita bisa menjadi lebih dekat dengan Allah SWT dan menguatkan iman kita sebagai
umat Muslim. Ada banyak doa yang biasa kita panjatkan sehari-hari. Beberapa diantaranya
adalah doa memohon keselamatan atau Doa Selamat hingga memohon kesejahteraan pada
Allah Ta’ala. Adapula doa lain yang digunakan untuk meminta kesembuhan bagi saudara
atau saudari Muslim kita yang sedang didera penyakit. Doa Menjenguk Orang Sakit Beserta
Artinya dibawah ini merupakan salah satu doa baik yang hendaknya kita berikan kepada
10
sanak saudara atau teman-teman kita yang sedang sakit.Mendoakan orang lain memang
merupakan sebuah kebaikan yang bisa kita berikan kepada orang-orang yang kita kasihi.
Dengan banyak mendoakan saudara saudari sesama Muslim serta teman-teman kita, itu bisa
menjadi salah satu wujud bukti secara nyata sebuah rasa perduli dan mengasihi tanpa orang
yang kita doakan mengetahui bahwa dirinya sedang didoakan.

Mendoakan saudara atau saudari dan juga teman-teman yang sedang sakit merupakan salah
satu hal yang sangat dianjurkan sebagai wujud kasih sayang kepada sesama Muslim. Dengan
mendoakan kesembuhannya, kita juga sudah turut beramal dan mengasihinya. Namun, doa
yang diucapkan untuk kesembuhannya haruslah merupakan doa yang tulus dan dengan niatan
yang baik pula. Sungguh Allah Maha mengetahui berbagai hal hingga isi hati kita sebagai
manusia sekalipun. Doa-doa yang kita ucapkan tentulah akan diketahui oleh Nya atas niatan
apa atau tulus tidaknya hati kita mendoakan orang tersebut.

Doa Menjenguk Orang Sakit pun baiknya diucapkan dalam hati yang bersih dengan ketulusan
mengharap kepada Allah SWT untuk kesembuhan saudara kita. Beberapa doa yang diberikan
kepada teman dan saudara kita yang sedang sakit biasanya berisi ucapan semoga lekas
sembuh dan lain sebagainya. Namun, ada juga doa yang lebih lengkap dengan arti atau
makna da kurang lebih sebagai berikut:

َّ ‫ف فَأ َ ْنتَ ال‬


َ ‫شافي ِ الَ ِشفَا َء إِالَّ ِشفَاؤُ كَ ِشفَا ًء الَ يُغَاد ُِر‬
ً ‫سقَما‬ َ ْ ‫ب ْالبَأ‬
ِ ‫س ا ْش‬ ِ َّ‫اللّ ُه َّم َربَّ الن‬
ِ ‫اس اَذْ ِه‬

ALLAHUMMA ROBBANNAS ADZHIBILBA’ SA ISYFI ANTASYSYAFI LA


SYIFAUKA SYIFA’ AN LA YUGHODIRU SAQOMA .

Artinya ;

“Ya Allah Ya Tuhanku, Tuhan dari segala manusia dimuka bumi, berikanlah kesembuhan
kepadanya, angkatlah penyakitnya, dan jadikanlah penyakit yang ia derita sebagai pelebur
dosa. Hanya kepadamu lah kami meminta kesembuhan, kesembuhan yang tak ada kambuh
lagi.” ( H.R. Bukhori Muslim)

Doa tadi sebaiknya diucapkan kepada saudara-saudari kita yang sedang menderita kesakitan.
Misalnya ketika Anda pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan teman kita atau datang ke
rumah saudara yang sedang menderita sakit tertentu. Apapun sakit yang sedang diderita dari
mulai flu atau demam biasa hingga sakit yang cukup parah, adapun sebaiknya kita

11
mendoakan orang yang sedang menderita kesakitan agar disembuhkan dan diangkat
penyakitnya oleh Allah SWT.

Tak hanya doa menjenguk orang sakit, dalam hal menjenguk saudara saudari Muslim dan
juga teman kita yang saat ini tengah menderita penyakit, Islam juga telah mengatur beberapa
adab yang berkaitan dengan menjenguk orang sakit dengan jelas. Syariat doa untuk orang
sakit ini juga ada baiknya diiringi dengan beberapa aturan dan anjuran yang telah ditetapkan
dalam Islam pada saat menjenguk saudara dan saudari kita yang sedang sakit.

Beberapa adab menjenguk orang sakit yang telah ditetapkan dalam Islam salah satunya
adalah mengatur sikap dan juga hal-hal lain yang terlihat kecil dan sederhana namun apabila
dilaksanakan dan diikuti dengan baik, akan baik pula hasil yang diperoleh. Berikut ini
WEBIslami menjelaskan beberapa adab menjenguk orang sakit berdasarkan syariat Islam.

1. Bersikap baik dan menyenangkan orang yang sedang sakit

Tak hanya memberikan doa menjenguk orang sakit yang Sesuai Sunnah Nabi Muhammad
SAW yang baik agar kesembuhan segera didatangkan oleh Allah kepadanya, menjenguk
orang sakit juga harus membawa kebaikan dan membuat senang orang yang kita jenguk. Ada
baiknya jika kita berniat menjenguk atau melihat keadaan saudara saudari yang sedang sakit,
berilah dia kesenangan agar bisa tersenyum dan tenang hatinya. Orang yang sedang
merasakan sakit tentunya sangat tidak enak keadaan tubuhnya. Maka tugas kita sebagai orang
yang menjenguknya adalah dengan menyenangkannya hatinya agar sejenak terlupakan rasa
sakit yang sedang dialaminya. Misalnya dengan membawakan makanan yang ia sukai atau
menceritakan kabar gembira. Insha Allah niatan baik akan selalu diterima oleh Allah dan
menjadi amalan yang baik karena kita telah membuat seseorang gembira hatinya.

2. Menjenguk seseorang yang sakit adalah anjuran Rasulullah SAW

Menjenguk saudara atau saudari kita yang sedang tertimpa sakit merupakan sesuatu yang
sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Hal ini telah ditetapkan dalam penjelasan dari beberapa
hadist shahih yang memiliki arti dengan inti sebagai berikut:

“Siapa yang senang menjenguk seseorang yang sedang sakit, maka sesungguhnya ia
senantiasa berada di kebun jannah hingga ia kembali atau pulang kerumahnya”.

12
Selain itu, menjenguk saudara saudari sesama Muslim hingga teman dekat kita pun sama
artinya seperti menjaga tali silaturahim dan menyenangkan hati orang lain. Dengan
menjenguk mereka yang sedang sakit dan mengajak mereka mengobrol dan bersenda gurau,
Insya Allah kita bisa sedikit membantu mereka untuk melupakan sakit yang sedang dialami.
Adapun dalam Islam telah ada syariatnya berhubungan dengan menjenguk orang sakit yang
berada dalam keadaan pingsan atau tidak sadarkan dirimu. Beberapa orang merasa sungkan
atau tidak mau menjenguk seseorang yang sakit dan dalam keadaan tidak sadar atau pingsan
secara berulang. Hal ini karena alasan bahwa mereka tidak bisa bertemu langsung dan
mengobrol dengan orang yang sakit. Mereka juga berpendapat bahwa menjenguk orang yang
sakit itu percuma nilainya karena orang yang kita jenguk tidak mengetahui kehadiran kita.
Namun meskipun demikian, kita harus ingat bahwa tak ada kebaikan dengan niatan tulus
yang akan berarti percuma dimata Allah Ta’ala. Maka bagi Anda yang sedang memiliki
saudara yang tengah sakit dan tidak sadarkan diri atau pingsan maka tetaplah menjenguk dan
berikan doa menjenguk orang sakit untuk kesembuhannya.

3. Menjenguk yang bukan mahram

Selain kedua syariat Islam yang berkaitan dengan adab menjenguk orang sakit, adapula
aturan yang mengatur mengenai seorang wanita atau laki-laki Muslim yang hendak
menjenguk lawan jenisnya yang bukan merupakan mahramnya yang sedang sakit. Hal ini
jelas diperbolehkan dalam Islam. Tak ada larangan mengenai seseorang yang bertujuan baik
untuk menjenguk seseorang yang bukan mahramnya. Namun tentunya dengan beberapa
syarat seperti menjaga dan menutup aurat serta tidak berkumpul dengan lawan jenisnya. Hal
ini berlaku untuk laki-laki yang hendak menjenguk wanita yang bukan mahramnya dan juga
untuk wanita yang hendak menjenguk laki-laki yang bukan merupakan mahram baginya.

3.3 Mendoakan Orang Sakit Menurut Agama Buddha

Alam itu tidak memihak; alam tidak dapat disanjung oleh doa. Alam tidak menghibahkan
kemurahan khusus apapun atas permintaan. Manusia bukanlah makhluk yang jatuh,
melainkan malaikat yang bangkit. Doa terjawab oleh kekuatan pikiran mereka sendiri.

Menurut ajaran Buddha, manusia adalah guru potensial bagi dirinya sendiri. Hanya karena
ketaktahuannya yang mendalam, manusia harus mengembangkan batinnya dan melatihnya
13
dengan menyadari kemampuan bawaannya. Sebuah cerita akan menggambarkan hal ini.
Suatu hari seekor elang akan meninggalkan telurnya di dalam sarang ayam betina. Ayam
betina itu menetaskan telur elang itu bersama-sama anaknya sendiri. Anak tetasan itu
kemudian mengikuti induk ayam, seperti induknya mengajarkan mereka untuk mengais tanah
untuk mencari makanan. Anak elang yang berpikir bahwa dirinya seekor anak ayam
melakukan hal yang sama. Suatu saat ia melihat seekor elang terbang tinggi di langit, dan
memutuskan untuk melakukan hal serupa. Anak ayam yang lain menertawakannya, tapi ia tak
peduli. Setiap hari ia berlatih tekun sampai suatu hari ia menjadi cukup kuat dan melayang di
udara, manjadi raja angkasa, sementara anak ayam lainnya terus hidup di atas tanah. Kita
harus berpikir seperti burung elang itu.

Ajaran Buddha memberikan tanggung jawab dan martabat penuh kepada manusia. Ajaran
Buddha membuat manusia menjadi tuannya sendiri. Menurut ajaran Buddha, tidak ada
makhluk yang lebih tinggi yang duduk untuk menghakimi perbuatan dan nasib seseorang.
Hal ini berarti hidup kita, masyarakat kita, dunia kita, adalah apa yang Anda dan saya ingin
perbuat dengannya, dan bukan apa yang diinginkan makhluk antah berantah.

Ingatlah bahwa alam itu tidak memihak; tidak dapat disanjung oleh doa-doa. Alam tidak
menghibahkan kemurahan khusus apapun karena permohonan. Jadi dalam ajaran Buddha,
doa adalah meditasi dengan perubahan diri sebagai objeknya. Doa dalam meditasi akan
mengkondisikan sifat kita. Hal itu merupakan perubahan sifat dalam diri kita yang dicapai
dengan pemurnian tiga daya. - pikiran, perkataan dan perbuatan. Melalui meditasi kita dapat
memahami bahwa "kita adalah apa yang kita pikirkan", sesuai dengan penemuan psikologi.
Jika kita berdoa, kita mengalami suatu kelegaan dalam batin kita; itulah efek psikologis yang
kita ciptakan melalui iman dan devosi kita. Setelah melafalkan ayat tertentu kita juga
mengalami hasil yang sama. Nama atau simbol religius tertentu adalah penting sejauh mereka
menolong mengembangkan devosi dan keyakinan diri, namun harus tetap tidak dianggap
sebagai akhir dari segalanya.

Buddha sendiri telah menyatakan dengan jelas bahwa bukanlah pengucapan ayat-ayat suci,
penyiksaan diri atau tidur di atas tanah, atau pengulangan doa-doa, penebusan dosa, kidung,
jimat, mantra, jampi, atau rapalan yang dapat membawa kebahagiaan sejati Nibanna, namun
hanya pemurnian batin melalui upaya sendiri yang dapat melakukannya.

14
Mengenai penggunaan doa-doa untuk mencapai tujuan akhir, Buddha pernah membuat
analogi tentang seorang manusia yang ingin menyebrang sungai. Jika ia duduk dan berdoa
memohon agar tepian sebrang datang padanya dan membawanya ke sebrang, maka doanya
tidak akan terjawab. Jika ia benar-benar ingin menyebrang sungai itu, ia harus berusaha; ia
harus mencari balok kayu dan membikin rakit, atau mencari jembatan, atau membuat perahu,
atau barangkali berenang. Dengan suatu cara ia harus bekerja untuk menyebrang sungai.
Demikian juga, jika ia ingin menyebrangi sungai samsara, doa-doa saja tidaklah cukup. Ia
harus bekerja keras dengan menjalani kehidupan religius, mengendalikan nafsunya,
menenangkan batinnya, dan dengan menyingkirkan semua ketidakmurnian dan kotoran
dalam batinnya. Hanya dengan demikian ia dapat mencapai tujuan akhir. Doa saja tidak akan
pernah membawanya ke tujuan akhir.

Jika doa diperlukan, hal itu sebaiknya guna memperkuat dan memusatkan batin, dan bukan
untuk memohon sesuatu. Doa berikut dari seorang penyair mengajarkan kita bagaimana
caranya berdoa. Umat Buddha akan menganggap hal ini sebagai meditasi untuk
mengembangkan batin:

Semoga aku tak berdoa untuk dijauhkan dari marabahaya,


tetapi berdoa agar tak takut menghadapinya.
Semoga aku tak berdoa untuk diredakan dari rasa sakit,
tetapi demi hati yang menaklukkannya.
Semoga aku tak rindu diselamatkan dari rasa takut,
tetapi bisa mengandalkan kesabaran untuk memenangkan keterbatasanku.

3.4 Mendoakan Orang Sakit Menurut Agama Hindu

OM VATA A VATU BHESAJAM,SAMBHU MAYOBHU NO HRDE, PRA NA AYUMSI


TARISAT (dari Rgveda X.186.1,

artinya: Ya Hyang Widhi semoga Hyang Vayu menghembuskan angin sejuk, Vayu yang
memberikan kesehatan dan kesejahteraan

15
3.5 Prosedur Mendoakan Orang Sakit Dalam Bahasa Batak Toba

MARTANGIANG RAPPAK HON DONGAN NA MARSAHIT

HATA PARJOLO

P Akka dongan na hinaholongan ,saonari Rap martangiang ma hita tu Debata na di


Sorgo rap hon dongan ta na marsahit on.

Dibagasan goar ni Ama ,Dohot Anak, dohot Tondi Porbadia.

U Amen

P Sai debata ma na sai mangaramoti sode pangisi no jabu on

U Saonari ro di saleng ni lelengna

Akka dongan na hinaholongan, porsea do hita di hata ni Tuhan na Mandok,” didia dua
manang 3 halak marpungu ala ni goarhu,di si Do Ahu rap hun di tonga-tonga nasida,

Jadi saonari pe Tiuhan ro do di tonga-tonga ta. Jadi hohom ma hita satongkin,jala


mangarimangi haroro ni Tuhan di tonga-tongatta, jala asa boi hita mambege hata ni debata
dohot denggan,

Bacaan

Jadi taripar ma nasida tondongkon ni luat Genesaret jala dipadarat ma. Jala dung ruar nasida
sian paraunasida, manigor ditanda halak do Ibana.Gabe humalaput ma nasida sian sandok luat
na humaliang i, diusung ma angka na hansitan di podomanna be tu manang dia Ibana dibege
nasida. Asa laho mambongoti lumban manang huta manang sosor Ibana, disi ma dipeakkon
di alamanna angka na hansitan i, jadi dielehelek do Ibana, asa diloas jamaonnasida nanggo
rambu ni ulosna, jadi sude na manjamasa dipamalum.

Songoni ma hata ni Debata,

16
Tangiang Pangidoan

Godang do jolma manghaporseai bahwa na marsahit i ala ni Dosa dohot keselahan do, jadi
tondi si na marsahit pe lam mandele. Bahkan olo dope hita ma pa buruk-buruk hon, jala dang
mampadulihon keadaan si namarsahit.

Dalam keadaan si songono si namarsahit lam makhilala dang margogo be mandalani


parngoluan on. Sada sada na harapan na adng ima” martyangiang Tu Debata, jala
mengalehon diri tu Debata. Alana holan Debata do na boi meringan hon bebean jala
pamalumhon na marsahit.s

MANGALEHON BINGKISAN

P Dongan nami Elisa

Saonari ro pe hami tu son dang holan mamboan tangiang. Alai jalo ma sekedar
pangalehonnon nami on, atik pe so sadia ,alai on ma sebagai tanda holong nami jala tanda
persaudaraa n ta.

Sai anggiat ma boi on manghibur rohamu saleleng ho peak di podoman mon ala ni parsahiton
mon.

Sai Tuhan ta ma, na sai mangaramoti perjuangan mu mangalo parsahiton on.

Hami sebagai saudara mu tongtong do mandongani ho dohot ,


mamparrohahon,manangiakhon,jala mngurupi ho.

DOA PANUTUP

P marilah kita Berdoa

Ale debata na sun burju, di suru Ho do anak MU Jesus Kristus gabe jolma Songon
hami

IbaNa marsahit, bahkan mati di kayu salib

Ala ni i hami mangido tu AdopanMu ale Tuhan , pa lambok ma ate-ate nami laho
mandalani parsahiton on, ala ni gogo ni Jesus Kristus .dohot tondi porbadia ro di saleleng ni
lelengna.

17
3.6 Prosedur Mendoakan Orang sakit Dalam Bahasa Inggris

PROCEDURE PRAY FOR THE SICK

Sign of the cross and Sreeting


I brothers and sisters, let us pray to the father in heaven with our brother who is sick .in the
name of the father and the son and the holy spirit.

U Amin

I May god bless you and all who live in this house
.
U Now and forever

Foreword
Brothers and sisters, we believe the word of god jesus really going, 'where two or three are
gathered together in my name, there I was in the middle of their.
so now even God present among us, then let us silence for a moment, and realize the presence
of God among us, so that later we listen to his word with a good .

Opening prayer
IFather is merciful, we are gathered here to feel Brothers suffering. , , We hope you are
pleased to releaseus from the burden of liver and gives calmness, fortitude and ke-salvation to
our brothers. We implore, may
You listen to the lament and longing hearts of us all. by
Jesus Christ, Thy Son, our mediator, united with Thee andThe Holy Spirit lives and reigns,
now and all time.

U Amin

moment of silence

I Brother ad sister
The following story is told by the saint Markus

One day Jesus and his disciples anchored on the shore of the lake Genesaret.Begitu they exit
of the boat, people immediately recognized Jesus.
Then ran through them throughout the area, and began to carry the sick on his mat -the
kahadapan Jesus, wherever it is located.
And everywhere Jesus came, in cities, in villages, or villages, there Sellu people come and
lay their sick people in the square.
Then they begged people sick in .biar only allowed to touch Jesus sekalipu robe, and all who
touched him were healed.

Thus was the word of God

18
Prayer of the Faithful

Anointing (usually on the forehead and palms)

Many people sincerely believe that pain is a result of sin or keselahan, so heart sick .And
really depressed sometimes suffering in by weight by indifference, even ridicule on the
sick.In such circumstances, the sick feeling helpless .The only hope remaining: surrender to
Allah and surrendering her entire life.
Because only God is able to alleviate suffering, or even cure

I hope with this holy anointing of God's merciful help


Brothers by the grace of the Holy Spirit.
SsAmin

IHope He frees you from sin, conferring ke-


salvation, and pleasing steeled your heart.
SsAmin

parcel delivery

sister Elisa
we came here not only to pray.
just accept this gift,
as a sign of love and brotherhood,
would be able to entertain you during confined to the gurney
.We could accompany you with prayer, attention and help

.
I Let's pray. (Silence)
O God, thy servants who are weary of this has been
received the Anointing. He longed Thy grace
for the safety of body and soul. Show me thy dear cation, and tabah-
kanlah heart with your Spirit. May he be an example of patience and
happiness because of unwavering faith and hope in the
unshakeable. All this we pray for the sake of Christ, our Mediator,
now and all time.
U Amin.

Our Father

Giving thanks
I may god bless and protect and watch over you
Ss Amin.
I He will protect you and escort you enter into eternal life.
SsAmin
Song
Tak terbatas kuasaMu Tuha

19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Seorang pasien adalah orang yang sakit secara fisik juga psikisnya. Bagi mereka, obat
bukanlah satu-satunya solusi. Pendampingan dalam hal psikis, spiritual dan sosial juga
diperlukan. Saat sakit seorang pasien juga perlu berkembang secara spiritual untuk
mempercepat penyembuhan. Maka dari itu, sang pelayan hadir di hadapan orang sakit dengan
tenang dan pikiran terfokus pada si sakit.

4.2 Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memberikan pelayanan doa bagi
orang sakit baik psikis maupun nonpsikis.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ponomban Terry, dkk. 2009. Rekan Seperjalanan Untuk Orang Sakit. Yayasan Pustaka
Nusatama. Yogyakarta.

Tu'u, Tulus. 2007. "Dasar-dasar Konseling Pastoral". Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Suharyo Ignatius. 2008. Madah Bakti. Pusat Musik Liturgi. Yogyakarta.

Puji Syukur Buku Doa dan Nyanyian Gerejawi\

Liturgis Orang Sskit Obor

21

Anda mungkin juga menyukai