Disusun oleh:
KHOIRUN NISAK
J 100 090 020
Disusunoleh:
KHOIRUN NISAK
J 100 090 020
Hari :Rabu
Disahkan Oleh
Latar Belakang :Tennis elbow merupakan hal yang sangat umum bagi pasien
yang mencari pertolongan medis karena nyeri di siku. Umur rata-rata pasien
tennis elbow di antara 35 tahun sampai 65 tahun antara laki-laki dan wanita
hampir sama.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah sinar infra red, terapi latihandan massage
dapat mengurangi nyeri?Untuk mengetahui apakah sinar infra red, terapi latihan
dan massage dapat meningkatkan LGS?Dan untuk mengetahui apakah sinar infra
red, terapi latihan dan massage dapat meningkatkan kekuatan otot?
Hasil : Setelah dilakukan terapi sebanyak enam kali didapatkan hasil adanya
pengurangan nyeri diam dari T11 menjadi T6 1, nyeri tekan dari T1 4 menjadi T6
2, dan nyeri gerak dari T1 5 menjadi T6 3.Peningkatan LGS pada elbow,gerakan
pasif dari T1 S:100 - 00 - 650menjadi T6 S:100 – 00 - 1200 dan T1 R:500 – 00 - 650
menjadi T6 R:850 – 00 – 900gerakan aktif dari T1 S:100 – 00 - 650 menjadi T6 S:100
– 00 - 1200dan T1 R:450 – 00 – 650 menjadi T6 R:650 – 00 - 850. Peningkatan
kekuatan otot flexor dari T1: 5 menjadi T6 : 5, ekstensor T1 : 3 menjadi T6 : 4,
pronasi T1 : 3 menjadi T6 : 4 dan supinasi T1 : 3 menjadi T6 : 4.
Metode :Penatalaksanaan Fisioterapi pada kondisi tennis elbow dextra ini
menggunakanmodalitas infra red, terapi latihan dan massage.
Kesimpulan:Infra red,terapi latihan dan massage dapat mengurangi rasa nyeri,
meningkatkan LGS dan kekuatan otot pada siku kanan dalam kondisi Tennis
Elbow Dextra.Penanganan Tennis Elbow Dextra ini akan lebih berhasil jika
disertai dengan kemauandan semangat untuksembuh.
Saran:Kesungguhan pasien dalam melakukan latihan harus ada agar keberhasilan
tercapai, kepada fisioterapi dalam melakukan pelayanan hendaknya melakukan
pemeriksaan yang teliti dan sistematis sehingga dapat memecahkan permasalahan
pasien secara rinci.
Kata kunci : Tennis Elbow Dextra, infra red, terapi latihan dan massage
ABSTRACT
Key word : Tennis elbow dextra, red ray, excercise therapyand massage
BAB I
PENDAHULUAN
mengganggu aktivitas.Rasa sakit dan nyeri pada bagian epikondilus lateralis siku
adalah gejala yang biasa dikeluhkan di antara pemain tenis tetapi lebih sering
tejadi pada yang bukan pemain tenis.Tennis elbow, atau disebut juga epicondilitis
lateralis merupakan masalah yang biasa yang terjadi pada “atlit akhir
pekan”.Tetapi juga merupakan masalah yang menimpa pekerja atau buruh manual.
Tidak hanya ditemukan pada pemain tennis, tetapi juga menimpa pemain baseball,
perenang, tukang kayu, tukang ledeng, pemotong daging, atau siapa saja yang
ulang ini menyebabkan peradangan pada otot dan tendon pada sisi lateral siku
yang menyebabkan tendon menjadi terobek. Tennis elbow bisa terjadi pada laki-
Tennis elbow merupakan gangguan siku yang paling sering terjadi. Semua
dokter umum beberapa kali setahun akan dikonfrontir gangguan ini. Istilah siku
tennis ini akan memberi dugaan bahwa tennis elbow terutama terdapat pada
petenis. Tetapi tidak demikian halnya, ternyata bahwa jumlah kecil dari pasien
yang ke dokter umum untuk gangguan ini bermain tennis. Gangguan terutama
terdapat pada orang yang berumur antara 35 dan 55 tahun (Wolf dan Mens, 1999).
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimanakah terapi dengan modalitas sinar infra red, terapi latihan dan
3. Bagaimanakah terapi dengan modalitas sinar infra red, terapi latihan dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Kasus
1. Sistem Tulang
Sendi siku dibentuk oleh tiga tulang, yaitu humeri, radius dan ulna yang
saling berhubungan. Pada sendi siku dibentuk oleh 3 articulatio yaitu, (1)
radioulnar proksimal.
a.Os Humerus.
bongkol sendi yang berhubungan dengan caput humeri pada scapula.Pada bagian
deltoidea.
koronoideus.
stiloideus ulna.
Os radius terletak di sebelah lateralis dari ulna dan mempunyai dua ujung
(ekstremitas).
1) Ekstremitas proksilis: lebih kecil terdapat pada kaput radii yang terletak
2) Ekstremitas distalis radii: lebih lebar dan agak rata daripada bagian dorsalis
Biomekanik berasal dari bahasa latin yaitu bios yang berarti hidup dan
mekanik yang berarti gaya (dalam mahluk hidup atau manusia). Jadi biomekanik
adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang gerak yang tejadi pada tubuh
a. Osteo Kinematika
Adalah gerakan yang terjadi antara kedua tulang. Gerakan yang terjadi pada
1) Fleksi-ekstensi
Fleksi dan ektensi terjadi di articulatio humeri ulnaris yaitu di bagian medial,
tetapi arah gerakan dilakukan oleh articulatio humero ulnaris, sedangkan lengan
bawah selama gerakan fleksi siku ini bisa dalam pronasi dan supinasi. Gerakan
fleksi-ektensi ini sehari-hari kita sebut sebagai ayunan atau lengang (yang terjadi
kurang lebih dikoordinat bidang sagital). Pada maximal fleksi siku pergelangan
tangan tidak akan bisa menyentuh bahu, hal ini karena konstruksi dari persendian
siku sendiri.
adduksi shoulder (jarang). Arah berjalannya celah antara dua facet ditroclea
menentukan arah gerak lengan bawah fisiologis, fleksi elbow akan berahir
soft/lunak (end feel), akibat bertemunya jaringan tulang atas dan lengan bawah.
Pada gerakan pasif fleksi elbow maka kapsul sendi dan ligament dibegian dorsal
coronoideus ulna bersentuhan dengan fossa coronoidea humeri, diikuti oleh caput
Gerakan ekstensi siku dalam posisi anatomi umumnya tidak bisa berlebihan
(hyperekstensi, tetepi bila ligament dan kapsul sendi lebih elastis maka kapsul
sendi bisa bertambah 5ºsampai25º). Selama gerakan ekstensi berlangsung, terjadi
gerakan abduksi pada articulatio humero ulnaris yang dimulai pada saat siku
2) Pronasi-supinasi
Dengan lengan atas menempael dibadan kemudian fleksi elbow 90º, tangan
lurus dalam bidang sagital. Maka pronasi dan supinasi memotong caput ulna dan
radius. Radius memutar ulna pada saat bersama ulna bergerak berlawanan arah
terhadap radius tetapi tidak sampai terjadi rotasi terhadap sumbu ulna, radius
tangan.
Pada gerakan pronasi di stabilisasi oleh membran interossea juga oleh kontak
antara radius dan ulna di mana jaringan sebagai alas dari kedua tulang tersebut.
Pada gerakan pasif pronasi di stabilisasi oleh ligament posterior dari articulation
membrane interosea, (2) pada gerakan pasif supinasi oleh ligament anterior
proximal.
BAB III
Pasien dengan inisial TN Y.A (44 Tahun) dengan diagnosa Tennis elbow
nyeri pada siku bagian kanan.Nyeri sangat dirasakan ketika pasien menggerakkan
siku seperti gerakan menyapu.Pasien merasa nyaman ketika siku bagian kanan
Setelah dilakukan terapi sebanyak enam kali dengan menggunakan infra red,
terapi latihan dan massage terjadi pengurangan nyeri, peningkatan kekuatan otot
BAB IV
A. HASIL
TABEL 4.1
NO Nyeri T1T2 T3 T4 T5 T6
1 Nyeri diam Tdk nyeri
Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk
nyeri nyeri nyeri nyeri nyeri
2 Nyeri tekan pd Nyeri tdk Nyeri nyeri Nyeri Nyeri Nyeri
otot exstensor berat tdk ringan ringan ringan sangat
berat ringan
3 Nyeri gerak Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri
cukup cukup cukup tdk tidak ringan
berat berat berat begitu begitu
berat berat
2. Peningkatan LGS
Tabel 4.2
Peningkatan Lingkup Gerak Sendi dengan Goniometer
NO Gerakan T1 T2 T3 T4 T5 T6
1 Aktif S;0 –0 - 65 S;0 – 0 - 70 S;0 - 0 - 70 S;0 – 0 - 90 S;0 – 00- 1200
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
R;500– 00- R;600– 00- R;600– 00- R;750– 00- R;800– 00-
S;00– 00- 650 650 600 700 800 850
2 Pasif R;500– 00-650
S; 100– 00- S; 100– 00- S; 100– 00- S; 100– 00- S; 100– 00-
S; 100– 00- 650 800 800 900 1200
0
65 R;45 – 0 - R;55 – 0 - R;60 – 0 - R;600– 00-
0 0 0 0 0 0
R;650– 00-
R;450– 00- 550 650 700 750 850 900
3. PeningkatanKekuatanOtotdengan MMT
Tabel 4.3
Peningkatan Kekuatan Otot dengan MMT
NO Gerak T1 T2 T3 T4 T5 T6
1 Flexor elbow 5 5 5 5 5 5
2 Extensor elbow 3 3 3 4 4 4
3 Supinasi elbow 3 3 3 3 4 4
4 Pronasi elbow 3 3 3 4 4 4
A. PEMBAHASAN
1. Nyeri
akumulasi sisa-sisa hasil metabolisme yang disebut zat “P” yang menumpik di
jaringan.Dengan adanya sinar infra merah yang memperlancar sirkulasi darah,
maka zat “P” juga akan ikut terbuang sehingga rasa nyeri berkurang.
Penurunan kekuatan otot pada kasus ini dapat terjadi karena adanya
Jika kondisi ini dibiarkan dapat menimbulkan spasme yang akan menyebabkan
Pemberian terapi latihan pada kasus tennis elbow dextra bertujuan untuk
diberikan adalah latihan gerak aktif karena latihan ini dapat meningkatkan proses
yang terletak pada otot akan melebar, sehingga permeabilitas dinding kapiler akan
naik, dengan demikian kapasitas darah bertambah, juga pertukaran cairan dalam
jaringan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna menjadi lebih lancar. Hal ini
2. Peningkatan LGS
Penurunan LGS pada kasus ini dikarenakan adanya nyeri gerak pada sendi
kondisi ini dibiarkan dapat menimbulkan spasme yang akan menyebabkan gerak
sendi menjadi terbatas. Dari data di atas, dapat dikatakan bahwa telah terjadi
peningkatan LGS.
Hal ini dapat terjadi karena seiring dengan menurunnya nyeri dan
sendi yang semula terbatas. Dengan gerak aktif maka perlengketan jaringan akibat
immobilisasi dapat dikurangi (Apley dan Solomon, 1995), sehingga pasien akan
lebih mudah untuk menggerakkan sendi tanpa ada hambatan yang berefek pada
sehingga sarcomer otot yang semula memendek akan dapat memanjang kembali
BAB V
A. Kesimpulan
berikut:
1. Terapi dengan menggunakan infra red, terapi latihan dan massage dapat
2. Terapi dengan menggunakan infra red, terapi latihan dan massage dapat
3. Terapi dengan menggunakan infra red, terapi latihan dan massage dapat
1. Kepada pasien
tercapai.
b. Dapat juga memberikan kompres air hangat pada bagian yang sakit untuk
mengurangi nyeri.
2. Kepada fisioterapi
DAFTAR PUSTAKA
Appley G.A & Salomon L.(1995). Buku Ajar Orthopedi dan Fraktur Sistem
Appley. Terjemahanedisiketujuh.Jakarta :WidyaMedika
Smeltzer SC dan Bare BG. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Dialihbahasakan oleh Agung Waluyo. 8Nd ed. Jakarta: EGC
Yosep Rudi Setyo Utomo. 2008. “Penatalaksanaan Sinar Infra Merah dan Terapi
Latihan Pada Kekakuan Sendi Siku Dextra Post Orif (Plate and Screw)
Akibat Fraktur Humeri 1/3 Distal”. Yogyakarta:Akademi Fisioterapi YAB