BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
bawah ke tangan. CTS merupakan salah satu penyakit yang dilaporkan oleh
2011)
Secara epidemiologis, CTS banyak sekali diderita oleh kalangan pekerja yang
yang ekstra, postur pergelangan tangan yang tidak tepat maupun statis, atau
adanya getaran yang berlebihan dan berlangsung lama ketika bekerja. (Tossi K K,
Secara anatomis, terowongan carpal (carpal tunnel) terdiri dari sembilan ruas
tendon fleksor (satu tendon M. flexor policis longus, empat tendon M. flexor
medianus berjalan di dalamnya yang kemudian dikelilingi dan dibentuk oleh tiga
6
7
seluruh ibu jari, telunjuk, dan jari tengah, serta setengah sisi lateral dari jari manis
al, 2014)
(Grafton, 2012)
Gambar 2.1
Anatomi N. Medianus Tampak Ventral
8
Menurut Grafton (2012), CTS juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu:
menopause.
oleh adanya iritasi secara terus menerus pada N. medianus di daerah pergelangan
tangan. Banyak faktor yang dapat mengawali timbulnya sindrom ini. Hal ini akan
(Grafton, 2012)
Keluhan-keluhan yang muncul yaitu berupa gejala mati rasa, rasa terbakar,
atau kesemutan pada ibu jari, telunjuk, jari tengah, dan jari manis, kemudian nyeri
Evaluasi setiap pasien dengan dugaan CTS harus dimulai dari leher dan
atrofi otot thenar, pembengkakan, perubahan warna kulit atau turgor, postur tubuh
secara umum (misalnya : rotasi leher, depresi bahu, bentuk kifosis pada tulang
Menurut NIOSH kriteria diagnosis klinis CTS harus dicurigai bila ada : 1)
Terdapatnya keluhan gejala nyeri/ baal/ kesemutan pada daerah persarafan nervus
1) Phalen’s test :
CTS, tes ini mempunyai sensitivitas sekitar 75% (Fisher & Gorche, 2004;
dilakukan dengan cara menekuk kedua tangan secara fleksi pada sendi
2) Tinel’s Sign
otot thenar dan penurunan fungsi sensorik (rasa raba, nyeri, two point tactile
1) Positif bila skor ≥ 5 apapun hasil tes phalen dan atau tes tinel
2) Positif bila skor 3-4 dan terdapat hasil positif pada tes phalen dan tes tinel
3) Negatif bila skor 3-4 dan terdapat hasil negatif pada tes phalen atau tes tinel
CTS merupakan diagnosis klinis yang didasarkan pada adanya gejala kompresi
1. Postur tangan
Posisi kerja statis dan postur tangan tidak ergonomis pada bahu, lengan,
dan pergelangan tangan dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan
CTS. Fleksi dan ekstensi, fleksi yaitu posisi pergelangan tangan yang
yaitu posisi pergelangan tangan yang menekuk ke arah luar dan membentuk
ketegangan otot tendon. Jika waktu yang digunakan untuk istirahat tidak
ekstensi pergelangan tangan sebanyak >30 kali dalam satu menit telah
Setyaningsih Y, 2008).
repetitif, apabila pemetik melakukan gerakan memetik daun teh sebanyak >
30 kali dalam satu menit. Yang kedua yaitu kelompok tidak repetitif, apabila
pemetik melakukan gerakan memetik daun teh sebanyak ≤ 30 kali dalam satu
menit.
3. Masa kerja
Masa kerja adalah waktu yang telah dijalani subjek dimulai ketika subjek
memilih untuk bekerja sebagai pemetik daun teh hingga penelitian diadakan.
pada tahun 2012 mengungkapkan bahwa 92,0% dari sampel yang telah
bekerja sebagai petugas rental komputer selama >4 tahun dinyatakan positif
menderita CTS, sedangkan 88,2% dari sampel yang telah bekerja sebagai
14
petugas rental komputer selama ≤4 tahun positif menderita CTS. Hal ini
berarti bahwa terdapat hubungan antara masa kerja dengan angka kejadian
CTS.
4. Lama kerja
Lama kerja adalah waktu bekerja subjek ketika memetik daun teh dalam
pada tahun 2012 mengungkapkan bahwa 94,9% dari sampel yang bekerja
selama >4 jam dalam sehari dinyatakan positif menderita CTS, sedangkan
24,3% dari sampel yang bekerja selama ≤4 jam dalam sehari positif
menderita CTS. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan antara lama kerja
Dalam proses pemetikan daun teh sendiri dapat dilakukan dengan dua cara,
efisiensi waktu dan lebih membutuhkan tenaga lebih besar karena pemetik
menggunakan tangan secara manual untuk memetik dan mengumpulkan daun teh
ketegangan otot tendon. Hal ini juga terjadi pada pemetik daun teh ketika
memetik daun teh. Para pemetik akan melakukan gerakan repetisi yang memiliki
sedikit variasi dan dilakukan setiap beberapa detik, yang kemudian akan