Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PENUGASAN MATA KULIAH PATOLOGI

FT
“CARPAL TUNNEL SYNDROME”

DISUSUN OLEH :

I PUTU ADITYA PRADANA P. M. (18121001018)


I PUTU DIVA PRAMUDIA ARBI P. (18121001020)
NI NYOMAN INDAH MELIANI S. (18121001021)
NI LUH PUTU SURYANINGSIH (18121001022)
I.A.G RATIH PRADNYA SWARI (18121001023)

PRODI FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS DHAYANA PURA
2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisiologi merupakan ilmu tentang fungsi-fungsi makhluk hidup.
Berbagai proses kehidupan dapat terjadi dan berlangsung akibat seluruh sistem
di dalam tubuh dapat bekerja sama dan menjalankan fungsi tubuh sesuai
tugasnya. Namun, jika fungsi tubuh tersebut mengalami gangguan atau
disfungsi akibat suatu hal tertentu, maka akan muncul penyakit-penyakit
fisiologis. Adapun ilmu yang mempelajari gangguan fungsi organ disebut
dengan patofisiologi. Patofisiologi membahas tentang asal penyakit, sebab,
akibat, perkembangan penyakit tersebut dan cara penanganannya.
Salah satu penyakit fisiologis yaitu Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
CTS merupakan penyakit yang terjadi pada terowongan karpal akibat
menyempitnya saluran yang ada pada pergelangan tangan. Sehingga, saraf yang
terdapat di dalamnya mendapat tekanan yang membuatnya semakin menyempit
dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk mengetahui lebih lanjut
tentang penyakit tersebut, maka dalam makalah ini kami akan membahas
tentang patofisiologi carpal tunnel syndrome.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Carpal Tunnel Syndrome (CTS)?
2. Apa saja penyebab CTS?
3. Apa saja gejala klinis dari CTS?
4. Bagaimana CTS dapat terjadi?
5. Bagaimana cara mendiagnosa pasien penderita CTS?
6. Bagaimana penatalaksanaan penyembuhan pasien CTS?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui infromasi umum dari Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab CTS.
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari CTS.

2
4. Untuk mengetahui gejala klinis dari CTS.
5. Untuk mengetahui dan dapat mendiagnosa pasien penderita CTS.
6. Untuk mengetahui dan dapat melakukan penatalaksanaan penyembuhan
pasien CTS.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Carpal Tunnel Syndrome


Carpal Tunnel Syndrome merupakan suatu gejala nyeri, kesemutan, atau
mati rasa akibat dari penekanan saraf medianus di daerah terowongan karpal
pada telapak tangan. Terowongan karpal ini dilalui tendon-tendon yang
berfungsi menekuk jari-jari dan ibu jari, tendon tersebut disebut dengan tendon
flexor. Tertekannya saraf medianus diakibatkan oleh jaringan sekitar tendon
flexor yang membengkak. Saraf median ini berfungsi untuk mengontrol rasa di
sisi telapak ibu jari, telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis. Saraf ini
juga mengontrol otot-otot disekitar bawah jempol.

B. Etiologi
Banyak hal yang berkontribusi terhadap perkembangan sindrom carpal
tunnel antara lain:
1. Faktor Keturunan
Faktor keturunan ini adalah faktor utama pada sebagian orang memiliki
terowongan karpal yang lebih kecil, dan sifat ini diturunkan pada keluarga.
2. Penggunaan Tangan Berlebih
Penggunaan tangan yang berlebihan juga bisa menjadi pemicu terjadinya
sindroma ini.
3. Usia
Penyakit lebih sering terjadi pada orang usia tua.
4. Kondisi Medis
Kondisi medis seperti diabetes, arthritis, dan ketidakseimbangan kelenjar
tiroid juga dapat memicu terjadinya sindroma ini.

C. Gejala Klinis
Gejala paling umum dari sindrom carpal tunnel meliputi:
1. Mati rasa, kesemutan, dan nyeri pada tangan.
2. Rasa seperti tersengan listrik pada ibu jari, telunjuk dan jari-jari tengah.
3. Sensasi yang aneh dan sakit yang berjalan ke lengan menuju pundak.

4
D. Patofisiologi
Carpal Tunnel Syndrome disebabkan oleh penekanan saraf medianus
pada daerah terowongan karpal di pergelangan tangan. Sindrom carpal tunnel
terjadi ketika jaringan sekitar tendon flexor pada pergelangan tangan
membengkak dan menekan saraf medianus. Jaringan ini disebut sinovium.
Sinovium melumasi tendon dan membuatnya lebih mudah menggerakkan jari.
Pembengkakan sinovium ini mempersempit ruang terowongan karpal, dan hal
ini akan menimbulkan penekanan pada saraf medianus.

E. Diagnosa
1. Tinel’s sign
Pelaksanaan tes: ketuk daerah yang dilewati oleh saraf medianus pada
daerah pergelangan tangan seperti pada gambar.
Hasil positif jika pasien merasakan kesemutan / seperti ada aliran listrik
pada daerah yang disarafi oleh saraf medianus.
2. Phalen’s Manuver
Pelaksanaan tes: mintalah pasien untuk menekukkan kedua pergelangan
tang seperti pada gambar selama 60 detik atau lebih.
Hasil tes akan positif jika pasien merasakan rasa kesemutan / tebal pada area
distribusi dari saraf medianus.

F. Pentalaksanaan
Pengobatan yang dilakukan untuk CTS tergantung pada tingkat
keparahan gejala dan penyakit / kondisi medis yang menyebabkan CTS.
Penanganan awal bisa dilakukan dengan istirahat, imobilisasi pergelangan
tangan dengan wirst splint selama 2 – 3 minggu, dan pemberian kompres es.
Beberapa jenis obat yang digunakan dalam pengobatan CTS seperti pemberian
Vitamin B6 (pirodiksin) dan obat anti-inflamasi non steroid (NSAID) juga
dapat membantu dalam mengurangi peradangan dan rasa sakit.
Untuk menghindari komplikasi yang lebih serius akibat penekanan
saraf medianus yang sudah kronis, jika upaya konservatif melalui pemberian
obat-obatan dan fisioterapi tidak berhasil maka diperlukan tindakan
pembedahan.
Setelah melakukan operasi pembedahan, maka psaien harus menjalani
fisioterapi untuk melatih kembali otot-otot agar psien segera bisa

5
mengembalikan fungsi kerja dari telapak tangan tersebut. CTS bisa membaik
melalui fisioterapi, seperti penggunaan Ultrasound, LASER, Heat / cold
therapy yang dikombinasikan dengan teknik-teknik manual terapi. Adapun
teknik-teknik manual terapi CTS sebagai berikut.
1. Stretching Transversal Carpal Ligament.
Teknik ini bertujuan untuk melonggarkan / mengulur Transverse
Carpal Ligament. Sehingga membantu mengurangi penekanan pada Saraf
Medianus. Tata cara nya yaitu, Ulurlah Transverse Carpal Ligament seperti
yang ditunjukkan pada gambar. Ulur secara perlahan, tahan selama 15
detik ulangi 2-4 kali. Lakukan jika masih diperlukan.
2. Flexor Tendon Stripping
Dimulai dari daerah pergelangan tangan, kemudian teruskan
sampai jari-jari pasien di sepanjang distribusi saraf medianus. Teknik ini
bertujuan untuk relaksasi tendon dan meningkatkan sirkulasi darah ke
jaringan. Lakukan teknik ini selama 3-5 menit. Ulangi jika masih
diperlukan.
3. Neuromobilisation Technique
Tangan pasien akan diulurkan dengan posisi badan tidur tengadah.
Tahan selama 15 detik dan ulangi selama 2-4 kali. Kombinasikan dengan
gerakan oscilasi.
4. Splinting
5. Kompres es selama 20 menit 3x / hari.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Carpal Tunnel Syndrome adalah merupakan suatu gejala nyeri, kesemutan,
atau mati rasa akibat dari penekanan saraf medianus di daerah terowongan

6
karpal pada telapak tangan. Tertekannya saraf medianus diakibatkan oleh
jaringan sekitar tendon flexor yang membengkak.
2. Adapun faktor penyebab CTS yaitu, factor keturunan, penggunaan tangan
yang berlebihan, usia, dan kondisi medis.
3. Gejala klinis yang dialami pasien CTS yaitu, mati rasa, kesemutan, nyeri
pada tangan, rasa seperti tersengan listrik pada ibu jari, telunjuk, jari-jari
tengah, sensasi yang aneh dan sakit yang berjalan ke lengan menuju
pundak.
4. Patofisiologi dari CTS yaitu awlanya dari penggunaan tangan berlebih
kemudian terjadi inflamasi pada sekitar tendon flexor lalu menyempitnya
ruang dari carpal tunnel, kemudian terjadi penekanan pada saraf medianus
lalu timbullah Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
5. Mendiagnosa pasien CTS bias dilakukan dengan cara tinel’s tes dan
phalen’s maneuver.
6. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan pasien CTS
yaitu, stretching transversal carpal ligament, flexor tendon stripping,
neuromobilisation technique, splinting, dan kompres es selama 20 menit
3x / hari.

Anda mungkin juga menyukai